10 0 2 MB
Gambaran Umum CTG Budi Iman Santoso
Definisi Cardiotocography
(CTG) digunakan dalam kehamilan untuk memonitor DJJ dan kontraksi uterus. Biasanya digunakan di trimester 3. Tujuannya untuk melihat kondisi janin dan deteksi awal dari fetal distress CTG yang abnormal perlu dilakukan investigasi dan dapat mengarah ke sectio cesarea darurat
Cara Penggunaan Alat
untuk CTG yaitu cardiotokograf Letakan 2 tranduser pada perut wanita hamil Satu tranduser merekam DJJ menggunakan ultrasound, tranduser lain memonitor kontraksi uterus (mengukur tegangan dinding abdomen) Secara tidak langsung menunjukan tekanan intrauterin CTG lalu dinilai oleh bidan atau dokter
Yang perlu diperhatikan The
most popular structure can be remembered using the acronym DR C BRAVADO
DR
– Define Risk C – Contractions BRa – Baseline Rate V
– Variability A – Accelerations D – Decelerations O – Overall impression
Tentukan Risiko Penyakit Maternal • Diabetes Gestasional • Hipertensi • Asma
Komplikasi Obstetrik • Gestasi Multipel • Gestasi Postmatur • Riwayat SC sebelumnya • Pertumbuhan Janin terhambat • Ketuban Pecah Dini • Malformasi Kongenital • Induksi
Faktor Risiko Lain • Kurang Asuhan Prenatal • Merokok • Penyalahgun aan Obat
Kontraksi Rekam
jumlah kontraksi dalam 10 menit Setiap kotak besar (1 menit), hitung berapa kali kontraksi dalam 10 kotak Kontraksi terlihat memuncak pada CTG yang memantau aktivitas uterus Yang perlu diperiksa: Durasi – berapa lama kontraksi
berlangsung? Intensitas – berapa kuat kontraksi? (palpasi)
2-3 kontraksi dalam 10 menit
Baseline rate Denyut
jantung rata – rata pada fetus dalam 10 menit Lihat CTG dan periksa berapa rata2 DJJ 10 menit terakhir Lupakan akselerasi atau deselerasi Rasio DJJ normal sekitar 110 - 160
Pola Denyut Jantung Janin Denyut jantung dasar Denyut jantung dasar adalah rata-rata dari denyut jantung janin yang bervariasi 5 denyut per menit (dpm) dalam segmen waktu 10 menit, tanpa melihat perubahanperubahan periodik atau episodik dan segmen denyut jantung dasar yang >25 dpm. Denyut jantung dasar harus menetap minimum 2 menit dalam segmen waktu 10 menit. Denyut jantung dasar dapat dibagi menjadi tiga: Normal : 110-160 dpm Bradikardia : 100-109 dpm (sedang) : 180 dpm (abnormal)
Pola Denyut Jantung Janin Variabilitas Variabilitas adalah fluktuasi denyut jantung janin selama 2 siklus per menit atau lebih. Variabilitas dilihat dari amplitudo denyut jantung janin. Variabilitas dapat dibagi menjadi empat: Tidak tampak variabilitas : tidak terlihat amplitudo
Variabilitas minimal : amplitudo ≤5 dpm Variabilitas sedang : amplitudo 6-25 dpm Variabilitas jelas : amplitudo >25 dpm
Penyebab Penurunan Variabilitas Fetus
tidur – tidak boleh lebih dari 40 menit (kebanyakan kasus) Feta asidosis (krn hipoksia) – jika terdapat deselerasi memanjang Fetal takikardi Obat – opiates, benzodiazipine’s, methyldopa, magnesium sulphate Prematur – variabilitas berkurang saat gestasi (25 dpm atau 40 menit Deselerasi sporadik
Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Antepartum Tidak normal Denyut jantung dasar : 40 menit Deselerasi yang berulang Deselerasi lambat, variabel atau deselerasi memanjang Gambaran sinusoidal (frekuensi 10 dpm, lamanya >20 menit
Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Intrapartum Normal Denyut jantung dasar: 110-150 dpm Variabilitas: 5-25 dpm
Mencurigakan Denyut jantung dasar: 150-170 dpm atau 110-150 dpm Variabilitas: 5-10 dpm selama >40 menit
Klasifikasi Gambaran DJJ pada Pemeriksaan Kardiotokografi (FIGO) Intrapartum Tidak normal Denyut jantung dasar: 40 menit Deselerasi dini yang berulang dan berat atau deselerasi variabel Deselerasi memanjang Deselerasi lambat Gambaran sinusoidal
Resusitasi Intra Uterin Resusitasi
intra uterin adalah tindakan sementara pada keadaan hipoksia janin akut, sebagai usaha untuk mengurangi stres yang timbul pada persalinan. Hipoksia janin dapat terjadi pada hasil interpretasi CTG yang non-reassuring.
Resusitasi Intra Uterin Resusitasi intra uterin dapat dilakukan dengan cara: Syntocinon: dihentikan Position: posisi ibu miring ke kiri Oxygen: 15 L/menit dengan masker Hudson IV: infus kristaloid 1 L Low blood pressure: vasopressor intravena Tocolysis: terbutaline 250 mg intravena/subkutan
Referensi
Cunningham FG, Lenevo KJ, Bloom SL, et al. Williams Obstetrics. 23rd ed. New York: McGraw-Hill Medical; 2010. Royal College of Obstetricians and Gynaecologists. The Use of Electronic Fetal Monitoring The Use and Interpretation of Cardiotocography Intrapartum Fetal Surveillance Evidence-based Clinical Guideline Number 8. . 1st ed. London: RCOG Press; 2001. The International Federation of Obstetrics and Gynecology (FIGO). Guidelines for the use of fetal monitoring. Int J Gynaecol Obstet. 1987;25(2):159– 167.