Benda Asing Di Esofagus2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Oleh : Dr.Mariana .H.Junizaf SpTHT-KL (K)



DEFINISI  Benda



asing di dalam suatu organ ialah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam tubuh, yang dalam keadaan normal tidak ada.Benda asing yang berasal dari luar tubuh, disebut benda asing eksogen, biasanya masuk melalui hidung atau mulut. Sedangkan yang berasal dari dalam tubuh, disebut benda asing endogen



PENDAHULUAN Benda asing di esofagus benda tajam ataupun tumpul atau makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan secara sengaja ataupun tidak sengaja.  Lokasi tersangkut biasanya pada salah satu tempat penyempitan fisiologis esofagus.  Penyebabnya dewasa dan anak berbeda  Mortalitas terjadi karena adanya komplikasi  Penatalaksanaan pengangkatan secara endoskopik. 



PATOGENESIS



Makanan berada dalam mulut



benda / makanan masuk laring



5



Waktu menelan laring ditutup epiglotis  inspirasi kuat / dalam - tertawa  tiba-tiba - menangis - terkejut laring terbuka - teriak



Benda asing di dalam mulut terhirup pita suara



trakea



parau



batuk



sesak – sianosis 30 menit fase tenang



6



PREDISPOSISI  Pada



7



anak :  dental : molar belum tumbuh  fisiologis : fungsi menelan belum sempurna  kebiasaan : makan sambil tertawa, teriak  kelalaian : memberi makanan yang keras  Pada dewasa :  kebiasaan : “memegang” dengan gigi  kelalaian : gigi palsu tidak dilepas waktu tidur  makanan / benda berada dalam mulut



JENIS BENDA ASING



8



 organik  kacang, kecik - iritasi mukosa (24 jam) edema sekret purulen  non-organik  logam / plastik - obstruksi parsial - dapat ditoleransi lebih lama - iritasi lebih ringan - diagnosis lebih mudah



DIAGNOSIS



9



 Anamnesis : 1. Batuk : - setelah / sedang makan sesuatu - mendadak, bertubi-tubi - sampai biru, ok : - obstruksi - tak sempat inspirasi  merupakan refleks  watch dog reflex  benda asing dapat pindah tempat  masuk bronkus  fase tenang/tidak batuk  anamnesis batuk selalu ada 2. Sesak napas inspiratoir 3. Suara parau  b.a. di pita suara / subglotik



DIAGNOSIS ……



10



 Pemeriksaan tergantung pada : - besar / kecil benda asing - tempat  Inspeksi : - stridor inspirasi - retraksi: supraklavikular , suprasternal , interkostal , epigastrium - gerak dada pada pernapasan sisi sakit < - parau bila benda asing pada : - pita suara - subglotik



DIAGNOSIS ……



Benda asing pada : bronkus : suara napas D tidak sama dg S trakea : suara napas D = S



11



 Palpasi : gerak dada pada pernapasan sisi sakit  Perkusi : suara napas pada sisi sakit <  Auskultasi : bila baru : normal lama : ronki (+)



PEMERIKSAAN PENUNJANG toraks : - hanya pada kasus tertentu - benda asing radio-opaque



12



foto



BENDA ASING



13



Gigi Palsu dalam Trakea



BENDA ASING …



14



Benda Asing Tutup Anting



BENDA ASING …



15



Atelektasis Paru Kanan & Benda Asing Bronkus Kanan



16



Benda Asing Bronkus Kiri Distal



17



Ujung Termometer



DIAGNOSIS BANDING 18



1. Laringo-trakeo-bronkitis akut 2. Asma bronkial



PENATALAKSANAAN



19



Segera kirim ke RS  untuk ekstraksi benda asing / bronkoskopi  kirim dengan ambulans + oksigen  tidak mungkin kirim :  trakeotomi  Heimlich Maneuver BA Jalan Napas  kasus gawat darurat walaupun saat itu tidak sesak (fase tenang) ok. benda asing dapat pindah tempat  obstruksi jalan napas



HEIMLICH MANEUVER 



Hanya pada obstruksi laring yang total







Dasar : dorongan



elevasi diafragma tiba-tiba



 ekspulsi udara dari paru (tidal volume + expiratory reserve)  yang cepat dan kuat 20



mendorong benda asing keluar



CARA HEIMLICH MANEUVER  Melakukan



21



pendorongan pada abdomen di bawah xyfoid, sedikit di atas umbilicus ke arah atas dengan cepat  Penderita berdiri : dengan kepalan tangan kanan, sisi ibu jari & jari telunjuk menempel pada abdomen  Penderita berbaring : dengan pangkal telapak tangan  Penderita anak : dengan ujung jari telunjuk + jari tengah



Prinsip Heimlich Maneuvre



Epigastrium ditekan keatas Menekan sisa udara, mendorong Corp.al keluar (Aslinya corp.al esofagus)



22



Heimlich Maneuvre



23



24



Menolong diri sendiri



25



Heimlich utk corp. al. kacang dikorda vokalis



Kalau tiba-tiba apnea:obstruksi Kalau tidak apnea, percuma!



26



KOMPLIKASI



27



1. Obstruksi total laring – trakea 2. Atelektase ok obstruksi total 3. Emfisema  udara dapat masuk tapi tak dapat keluar yaitu, bila : - edema (+) - tumpukan sekret (+) ok. waktu inspirasi lumen bronkus melebar ekspirasi lumen bronkus mengecil 4. Bronkitis



PENCEGAHAN



28



1. Jangan biarkan anak memasukkan mainan / barang kecil ke dalam mulut. 2. Jangan biarkan anak makan sambil bergurau / berlari. 3. Jangan beri makanan keras pada anak dengan geraham yang belum lengkap.



BENDA ASING ESOFAGUS



DEFENISI Benda asing di esofagus : benda yang tajam atau tumpul, ataupun makanan yang tersangkut dan terjepit di esofagus karena tertelan,baik secara sengaja ataupun tidak sengaja.  Terjadi pada semua umur  Sering di daerah penyempitan fisiologis  Komplikasi fatal jika sudah perforasi 



EPIDEMIOLOGI Sumbatan jalan napas penyebab ketiga kematian mendadak pada anak < 1 tahun, dan penyebab keempat pada anak usia 1-6 tahun.  Di Amerika Serikat insiden benda asing di esofagus tidak diketahui secara pasti.  Mortalitas tergantung komplikasi  Tidak ada perbedaan dalam hal ras ataupun jenis kelamin  Lebih sering terjadi pada anak-anak  Lokasi paling banyak di daerah servikal tepat pada sfingter esofagus atas 



Etiologi dan faktor Predisposisi ANAK Anomali kongenital,retardasi mental  Belum tumbuhnya gigi molar  Koordinasi menelan dan sfingter laring belum optimal  Kebiasaan memasukkan benda asing dalam mulut 



DEWASA Pemakaian gigi palsu yang sudah tidak tepat  Kurangnya sensasi taktil  Makan yang terburu-buru  Gangguan mental/psikosis  Dalam pengaruh alkohol  Narapidana,pengedar obat-obatan terlarang  Penyakit yang mendasari kelainan anatomi 



PATOGENESIS Empat daerah penyempitan fisiologis : 1. Sfingter esofagus atas 2. Penyilangan dengan arkus aorta 3. Penyilangan dengan bronkus kiri 4. Sfingter esofagus bawah Atau adanya kelainan anatomis



benda asing di esofagus



lama Inflamasi,toksisitas,perforasi



komplikasi



MANIFESTASI KLINIS Nyeri di daerah leher/tidak enak di epigastrium  Disfagia/odinofagia  Hipersalivasi  Regurgitasi  Muntah  Hematemesis  Nyeri punggung :perforasi  Gangguan napas :stridor,jika menekan laring  Lama : iritabilitas,gangguan pertumbuhan pada anak  Perforasi Sepsis: demam, syok 



DIAGNOSIS ANAMNESIS  Riwayat ingesti  Riwayat orangtua melihat anaknya memasukkan benda ke dalam mulut  Gejala,kadang asimptomatik terutama anak-anak PEMERIKSAAN FISIK  Kekakuan lokal pada leher  Perforasi ; mediatinitis,emfisema auskultasi : suara getaran,palpasi : adanya krepitasi  Tanda komplikasi lainnya



PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan laboratorium Tidak terlalu berperan,kecuali sudah ada komplikasi 2.Pemeriksaan Radiologi posisi AP dan lateral foto ulangan untuk melihat benda asing berpindah/tidak sangat jelas melihat benda radioopak seperti uang logam benda radiolusen: dilihat apakah ada tanda inflamasi periesofagus atau hiperinflamasi hipofaring dan esofagus bagian proksimal.



FOTO POLOS



ESOFAGOGRAM Esofagogram pada benda asing radiolusen akan memperlihatkan ”filling defect persistent”.  Kontras : barium 



CT SCAN Indikasikecurigaan adanya benda asing di esofagus tapi pada foto polos servikal/toraks tidak ditemukan atau negatif, sedangkan pada esofagogram terlihat atau positif.  Dapat menunjukkan adanya gambaran inflamasi jaringan lunak dan abses, juga gambaran benda asing yang tidak terlihat dengan foto roentgen.  Ct scan juga bisa untuk mengevaluasi ada atau tidak komplikasi setelah ekstraksi benda asing. 



Gambaran CT Scan



MRI Dapat menunjukkan gambaran semua keadaan patologik pada esofagus  Dapat menampilkan keseluruhan gambar jaringan/massa servikotorakal dan hubungan dengan jaringan neurovaskular sekitar.  MRI juga dapat menunjukkan adanya perluasan abses atau pembentukan granuloma.  Tapi bukanlah pemeriksaan inisial untuk melihat adanya benda asing. 



PEMERIKSAAN LAINNYA USG  Detektor metal : non invansif, pada anaktap tidak bisa mengetahui lokasi dengan tepat 



KOMPLIKASI Laserasi mukosa,perdarahan,perforasi lokal dengan abses leher/retrofaringeal atau mediastinitis  Perforasi: selulitis lokal,fistula trakeoesofagus  Pneumotoraks/piotoraks  Striktur esofagus  Nekrosis esofagus  Trauma vaskular 



PENATALAKSANAAN Pengangkatan benda asing dengan esofagoskopi dan cunam yang sesuai dengan benda asing  Pasang NGT jika curiga perforasi kecil  Tidak bisa dengan esofagoskopi :pembedahan  Secara umum penatalaksanaan berdasarkan kondisi pasien: stabil atau tidak stabil  Tidak stabil : management airway, endoskopi urgensi  Stabil : endoskopi (gold standar), observasi (jika benda kecil),obat yang merelaksasi sfingter  Endoskopi : tatalaksana yang paling direkomendasikan 



KESIMPULAN 







   



Terdapat tempat penyempitan fisiologi di esofagus yang dapat mempermudah terperangkapnya benda asing apalagi pada anak-anak dimana koordinasi menelan belum sempurna dan ukuran lumen esofagus yang masih sempit. Benda asing di esofagus kejadiannya paling banyak pada anak-anak dibawah usia 5 tahun, sedangkan pada orang dewasa kejadian tertelan benda asing di esofagus berhubungan dengan pemakaian gigi palsu,alkoholisme,gangguan psikiatri/psikosis. Gejala yang muncul berupa disfagia,odinofagia, hipersalivasi, regurgitasi, muntah, bahkan hematemesis. Pada anak-anak gejala tidak jelas sehingga diperlukan anamnesis yang lengkap dari orang tua. Komplikasinya diantaranya dapat berupa laserasi mukosa esofagus,perdarahan, perforasi, abses leher,mediastinitis,selulitis,fistel trakeoesofagus. Penatalaksanaan segera diperlukan untuk pengangkatan benda asing dengan menggunakan esofagoskop.



REFERENSI 1. Junizaf,Mariana. Benda Asing di Esofagus.. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher,edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI ; 2012. hal 266-269. 2. Junizaf,Mariana. Benda Asing di saluran nafas. Dalam:Soepardi EA,Iskandar NH. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher,edisi 7. Jakarta: Balai Penerbit FKUI ; 2012. hal 237-243 3. Harry A Asroel. Ekstraksi Benda Asing di Bronkus dan Esofagus. Dalam : Majalah Kedokteran Nusantara, volume 40. 2007. hal 157-59. 4. David WM. Esophageal Foreign Bodies in Emergency Medicine Medication. Diakses dari http://emedicine.com pada tanggal 04 Juli 2011. 5. John,JH. Esofagus. Dalam : Richard EB,Robert K,Ann MA. Nelson Ilmu Kesehatan Anak,edisi 15. Jakarta: EGC;2000. hal 1302-03. 6. Leighton,GS. Penyakit Jalan Napas Bagian Bawah, Esofagus dan Mediastinum: Pertimbangan Endoskopik.Dalam: George LA,Boies RB. Buku Ajar Penyakit THT,edisi 6. Jakarta : EGC; 1997. hal 455-64. 7. Sri Herawati J. Benda Asing Esofagus pada Anak di RSU Dr. Soetomo Surabaya. Dalam : Jurnal Kedokteran YARSI,edisi 13. 2005. hal 306-312. 8. Lorraine MW,Glenda NL. Gangguan Esofagus. Dalam : Sylvia AP, Lorraine MW. Patofisiologi volume 1,edisi 6. Jakarta: EGC;2005. hal 404-07



9. Jerri,AL. Upper Digestive Tract Anatomy and Physiology. Dalam : Bailey, Byron J. Head and Neck SurgeryOtolaringology,edisi 4. Jakarta : EGC; 2006. hal 687-92. 10. Anonim. Human Anatomy. Diakses dari http://webMD.com pada tanggal 04 Juli 2011. 11.Efiaty,AS. Disfagia. Dalam:Soepardi EA,Iskandar NH. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher,edisi 6. Jakarta: Balai Penerbit FKUI ; 2007. hal 277-80. 12.Rathore PK, Raj A. Prolonged Foreign Body Impaction in The Oesophagus. Dalam : Singapore Med J. 2005. hal 53-54. 13.William WS,Subinoy D. Esophageal Disorders. Dalam : Bailey, Byron J. Head and Neck Surgery-Otolaringology,edisi 4. Jakarta : EGC; 2006. hal 757- 66. 14.Veronica Rooks. Esophageal Foreign Body Imaging. Diakses dari http://emedicine.com pada tanggal 04 Juli 2011.