11 0 2 MB
BENTANG ALAM FLUVIAL
Bentang Alam Hasil pengerjaan dan proses utama pada lapisan utama kerak
bumi akan meninggalkan kenampakan bentuk lahan tertentu disetiap roman muka bumi ini .
Kedua proses ini adalah proses endogen (berasal dari dalam) dan
proses eksogen (berasal dari luar).
Perbedaan intensitas , kecepatan jenis dan lamanya salah satu
atau kedua proses tersebut yang bekerja pada suatu daerah menyebabkan kenampakan bentuk lahan disuatu daerah dengan daerah lain umumnya berbeda.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
2
Genesa Bentang Alam Dilihat dari genesisnya (kontrol utama pembentuknya ), bentuk
lahan dapat dibedakan menjadi : • Bentuk asal fluvial/sungai • Bentuk asal Aeolen / Glasial • Bentuk asal pelarutan karst • Bentuk asal marine • Bentuk asal denudasional
• Bentuk asal struktural • Bentuk asal vulkanik
Firdaus - Geomorfologi, 2012
3
BENTANG ALAM FLUVIAL Bentang alam fluvial : Satuan geomorfologi yang
pembentukannya erat hubungannya dengan proses fluviatil. Proses fluviatil : semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan oleh aksi air permukaan, baik yang merupakan air yang mengalir secara terpadu (sungai), maupun air yang tidak terkonsentrasi (sheet water). Proses fluviatil akan menghasilkan suatu bentang alam yang khas sebagai akibat tingkah laku air yang mengalir di permukaan. Bentang alam yang dibentuk dapat terjadi karena proses erosi maupun karena proses sedimentasi yang dilakukan oleh air permukaan.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
4
Air Permukaan
Air permukaan merupakan salah satu mata rantai dari siklus hidrologi. Adanya air permukaan sangat dikontrol oleh adanya air hujan, sedangkan besar kecilnya jumlah air permukaan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : a. Nilai curah hujan b. Jumlah vegetasi c. Kelerengan d. Jenis Litologi e. Iklim
Firdaus - Geomorfologi, 2012
5
Siklus hidrologi
Firdaus - Geomorfologi, 2012
6
Macam-macam proses Fluvatil Proses erosi Peristiwa terkikisnya lapisan permukaan tanah atau batuan
oleh agen alami (air, angin, gletser)
Proses transportasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh
suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi
Proses sedimentasi Proses yang berlangsung bila sungai tidak mampu lagi
membawa material yang dibawanya
Firdaus - Geomorfologi, 2012
7
Macam-macam proses Fluvatil erosi
Firdaus - Geomorfologi, 2012
erosi dan pengendapan
pengendapan
8
Proses Fluviatil : Proses erosi Proses erosi Erosi yang dilakukan oleh air dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : Quarrying, yaitu pendongkelan batuan yang dilaluinya. Abrasi, yaitu penggerusan terhadap batuan yang dilewatinya. Scouring, yaitu penggerusan dasar sungai akibat adanya ulakan sungai, misalnya pada daerah cut off slope pada
Meander.
Korosi, yaitu terjadinya reaksi terhadap batuan yang dilaluinya.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
9
Proses Fluviatil : Proses erosi Berdasarkan arahnya, erosi dapat dibedakan menjadi : Erosi vertikal, erosi yang arahnya tegak dan cenderung terjadi
pada daerah bagian hulu dari sungai menyebabkan terjadinya pendalaman lembah sungai.
Erosi lateral, yaitu erosi yang arahnya mendatar dan dominan
terjadi pada bagian hilir sungai, menyebabkan sungai bertambah lebar .
Firdaus - Geomorfologi, 2012
10
Proses Fluviatil : Proses erosi Erosi yang berlangsung terus hingga suatu saat akan
mencapai batas dimana air sungai sudah tidak mampu mengerosi lagi dikarenakan sudah mencapai erosion base level. Erosion base level ini dapat dibagi menjadi ultimate base level yang base levelnya berupa permukaan air laut temporary base level yang base levelnya lokal seperti permukaan air danau, rawa, dan sejenisnya. Intensitas erosi pada suatu sungai berbanding lurus dengan kecepatan aliran sungai tersebut. Erosi akan lebih efektif bila media yang bersangkutan mengangkut bermacam-macam material. Erosi memiliki tujuan akhir meratakan sehingga mendekati ultimate base level. Firdaus - Geomorfologi, 2012
11
Proses Fluviatil : Proses Transportasi Proses Transportasi adalah proses perpindahan / pengangkutan material oleh suatu tubuh air yang dinamis yang diakibatkan oleh tenaga kinetis yang ada pada sungai sebagai efek dari gaya gravitasi Dalam membahas transportasi sungai dikenal istilah : stream capacity : jumlah beban maksimum yang mampu
diangkat oleh aliran sungai
stream com petance : ukuran maksimum beban yang mampu
diangkut oleh aliran sungai.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
12
Proses Fluviatil : Proses Transportasi Sungai mengangkut material hasil erosinya secara umum melalui 2
mekanisme, yaitu mekanisme bed load dan suspended load .
Mekanisme bed load : pada proses material-material tersebut
terangkut sepanjang dasar sungai, dibedakan menjadi beberapa cara, antara lain : Traction : material yang diangkut terseret di dasar sungai. Rolling : material terangkut dengan cara menggelinding di dasar sungai. Saltation : material terangkut dengan cara meloncat-loncat pada dasar sungai.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
13
Proses Fluviatil : Proses Transportasi
Mekanisme suspended load : material-material terangkut dengan cara melayang dalam tubuh sungai, dibedakan menjadi : Suspension : material diangkut secara melayang dan bercampur dengan air sehingga menyebabkan sungai menjadi keruh. Solution : material terangkut, larut dalam air dan membentuk larutan kimia.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
14
Mekanisme transportasi sedimen
Firdaus - Geomorfologi, 2012
15
Proses Fluviatil : Proses Sedimentasi Proses sedimentasi Proses sedimentasi terjadi ketika sungai tidak mampu lagi
mengangkut material yang dibawanya. Apabila tenaga angkut semakin berkurang, maka material yang berukuran kasar akan diendapkan terlebih dahulu baru kemudian diendapkan material yang lebih halus.
Ukuran material yang diendapkan berbanding lurus dengan
besarnya energi pengangkut, sehingga semakin ke arah hillir ukuran butir material yang diendapkan semakin halus.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
16
Proses Fluviatil : Proses Sedimentasi
Firdaus - Geomorfologi, 2012
17
Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Sungai Bersirat (Braided Stream )
terbentuk pada bagian hilir sungai yang memiliki slope hampir datar – datar, alurnya luas dan dangkal.
terbentuk karena adanya erosi yang berlebihan pada bagian hulu sungai sehingga terjadi pengendapan pada bagian alurnya dan membentuk endapan gosong tengah.
Karena adanya endapan gosong tengah yang banyak, maka alirannya memberikan kesan bersirat (teranyam).
Keadaan ini disebut juga anastomosis (Fairbridge, 1968).
Firdaus - Geomorfologi, 2012
18
Sungai Bersirat (Braided Stream )
Firdaus - Geomorfologi, 2012
19
Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Bar deposit Endapan sungai yang terdapat pada tepi atau tengah dari
alur sungai.
Endapan pada tengah alur sungai disebut gosong tengah
(channel bar) dan endapan pada tepi disebut gosong tepi (point bar).
Bar deposit ini bisa berupa kerakal, berangkal, pasir, dll.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
20
Bar deposit
Firdaus - Geomorfologi, 2012
21
Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Dataran banjir ( Floodplain) dan Tanggul alam (Natural levee ) Sungai stadia dewasa mengendapkan sebagian material yang
terangkut saat banjir pada sisi kanan maupun kiri sungai, seiring dengan proses yang berlangsung kontinyu akan terbentuk akumulasi sedimen yang tebal sehingga akhirnya membentuk tanggul alam.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
22
Firdaus - Geomorfologi, 2012
23
Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Kipas Aluvial (alluvial fan ) Bila suatu sungai dengan muatan sedimen yang besar mengalir dari bukit atau pegunungan, dan masuk ke dataran rendah, maka akan terjadi perubahan gradien kecepatan yang drastis, sehingga terjadi pengendapan material yang cepat, yang dikenal sebagai kipas aluvial, berupa suatu onggokan material lepas, berbentuk seperti kipas, biasanya terdapat pada suatu dataran di depan suatu gawir. Biasanya pada daerah kipas aluvial terdapat air tanah yang melimpah. Hal ini dikarenakan umumnya kipas aluvial terdiri dari perselingan pasir dan lempung sehingga merupakan lapisan pembawa air yang baik.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
24
Kipas Aluvial
Firdaus - Geomorfologi, 2012
25
Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Meander bentukan pada dataran banjir sungai yang berbentuk kelokan
karena pengikisan tebing sungai, daerah alirannya disebut sebagai Meander Belt.
Meander ini terbentuk apabila pada suatu sungai yang
berstadia dewasa/tua mempunyai dataran banjir yang cukup luas, aliran sungai melintasinya dengan tidak teratur sebab adanya pembelokan aliran
Pembelokan ini terjadi karena ada batuan yang menghalangi
sehingga alirannya membelok dan terus melakukan penggerusan ke batuan yang lebih lemah.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
26
Meander
Firdaus - Geomorfologi, 2012
27
Macam-macam Bentang Alam Fluviatil Danau tapal kuda terbentuk jika lengkung meander terpotong oleh pelurusan
air.
Delta adalah bentang alam hasil sedimentasi sungai pada bagian
hilir setelah masuk pada daerah base level. Selanjutnya akan dibahas dalam bentang Alam Pantai dan Delta.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
28
Kenampakan danau tapal kuda
Firdaus - Geomorfologi, 2012
29
Firdaus - Geomorfologi, 2012
30
Bentang Alam Fluvial dalam Peta Topografi Dalam peta topografi standar, sebagian dari bentang alam
fluvial tidak terekspresikan, terutama yang berukuran kecil, misalnya gosong sungai, tanggul alam. Sebagian bentang alam yang berukuran besar dapat terekspresikan dalam peta topografi, misalnya kipas aluvial.
Dalam peta topografi alur sungai tampak jelas dengan pola
kontur yang khas, ditandai oleh kontur yang meruncing ke arah hulu sungai.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
31
Aplikasi Daerah-daerah yang termasuk bentang alam fluvial merupakan
daerah yang sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi kehidupan manusia, khususnya di sekitar aliran sungai.
Daerah sekitar aliran sungai merupakan daerah yang potensial
sebagai penyedia air irigasi, air minum, dan material pasir batu ( BG. gol C) yang dapat dijadikan sebagai bahan bangunan. daerah aliran sungai juga bisa menjadi sesumber bencana seperti banjir, dan tanah longsor.
Analisa terhadap bentang alam ini dapat memberikan informasi
tentang kondisi geologi suatu daerah, yang akan terekspresikan dalam pola penyaluran dan bentukan bentang alam lokal, seperti kipas alluvial, dataran banjir, dan sejenisnya. Analisa tersebut juga akan memberikan informasi tentang stadia daerah maupun stadia erosi daerah yang terkait, yang akan memberikan kontribusi pemikiran dalam rencana pengembangan wilayah.
Firdaus - Geomorfologi, 2012
32