Bentuk Dan Ketersediaan Kalium Serta Perannya Bagi Tanaman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BENTUK DAN KETERSEDIAAN KALIUM SERTA PERANNYA BAGI TANAMAN (Makalah Kesuburan Tanah) Dosen: Dr. Ir. Hj. Denah Suswati, MP



Oleh : Nurizal Sustika Ningrum Arman Nursyaba



C1051151002 C1051151043 C1051151047



JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2018



I.



PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Unsur hara merupakan komponen penting dalam pertumbuhan tanaman, unsur hara banyak tersedia dialam, sehingga tumbuhan bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan metabolismenya. Tetapi ketersediaan unsur hara di beberapa tempat tidak sama, ada yang berkecukupan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi baik namun ada juga yang kekurangan, sehingga pertumbuhannya menjadi terhambat. Khusus untuk tanaman budidaya kebutuhan unsur haranya sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada lahan atau tempat yang sama ditanami tanaman tertentu yang membutuhkan jumlah unsur yang sama setiap waktunya. Sedangkan persediaan dialam terus berkurang akibat diserap oleh tanaman budidaya yang ditanam dilahan tersebut, sehingga untuk dapat memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara harus dilakukan penambahan unsur hara dalam bentuk pupuk dalam jumlah yang cukup (Novizan, 2002). Berdasarkan ke esensialannya unsur hara yang dibutuhkan tanaman terbagi menjadi dua yakni unsur hara esensial dan unsur hara non- esensial atau beneficial. Unsur hara esensial terdiri atas unsur hara makro dan mikro, unsur hara esensial merupakan unsur hara yang mutlak dibutuhkan tanaman dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh unsur lain, tidak terpenuhinya salah satu unsur hara akan mengakibatkan tanaman tersebut tidak dapat menyelsaikan siklus hidupnya. Sedangkan unsur beneficial adalah unsur tambahan yang tidak dibutuhkan oleh semua tanaman, namun perannanya cukup penting pada tanaman tertentu (Novizan, 2002). Unsur hara K (kalium) merupakan salah satu unsur esensial yang sangat di butuhkan oleh tanaman. Pada kesempatan ini akan dibahas mengenai bentuk dan ketersediaan kalium serta perannya bagi tanaman. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah : 1. Mengetahui bentuk dan ketesediaan kalium bagi tanaman 2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi kerja kalium bagi tanaman 3. Mengetahui peranan kalium bagi tanaman 4. Mengetahui efek kekurangan dan kelebihan kalium bagi tanaman



II.



Bentuk Dan Ketersediaan Kalium Serta Perannya Bagi Tanaman



Kalium merupakan unsur hara esensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk menunjang hidup tanaman. Petani sering menyebut bahwa kalium adalah unsur hara mutu, karena berpengaruh pada ukuran, rasa, bentuk, warna dan daya simpan. Kalium (K) merupakan unsur hara utama ketiga setelah N dan P. Kalium mempunyai valensi satu dan diserap dalam bentuk ion K+. Kalium tergolong unsur yang mobil dalam tanaman, baik dalam sel, dalam jaringan tanaman, maupun dalam xylem dan floem. Kalium banyak terdapat dalam sitoplasma (Novizan, 2002). Tanaman menyerap kalium dalam bentuk ion K+. Kalium di dalam tanah ada dalam berbagai bentuk, yang potensi penyerapannya untuk setiap tanaman berbeda-beda. Ion-ion K+ di dalam air tanah dan ion-ion K+ yang di adsorpsi, dapat langsung diserap. Di samping itu tanah mengandung juga persediaan mineral tertentu dalam bentuk berbagai macam silikat, dimana kalium membebaskan diri sebagai akibat dari pengaruh iklim. Persediaan mineral dalam bentuk kalium ini terutama penting bagi tanah liat dari laut yang masih muda. Bertambah banyak persediaan ini di dalam tanah, maka akan lebih banyak pula kalium di bebaskan sebagai akibat dari pengaruh iklim yang diserap oleh tanaman (Novizan, 2002). Unsur K diserap tanaman dalam bentuk ion K+ dan dapat dijumpai di dalam tanah dalam jumlah yang bervariasi, namun jumlahnya dalam keadaan tersedia bagi tanaman biasanya kecil. K yang ditambahkan kedalam tanah dalam bentuk garamgaram mudah larut seperti KCl, K2SO4, KNO3, dan K-Mg-SO4. Mekanisme penyerapan K mencakup aliran massa, difusi, dan intersepsi akar. Persediaan kalium di dalam tanah dapat berkurang karena tiga hal, yaitu pengambilan kalium oleh tanaman, pencucian kalium oleh air, dan erosi tanah (Tarigan, 2003). Faktor luar yang mempengaruhi kerja kalium adalah sinar matahari, konsentrasi kalsium dan magnesium, pH dan kejenuhan basa. Intensitas cahaya matahari dapat membantu proses fotosintesis dan fungsinya berbanding lurus dengan kalium yang juga membantu proses fisiologis tumbuhan. Konsentrasi kalsium dan magnesium mempengaruhi kerja kalium karena unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat berlawanan antara



kalium dan kalsium, begitu pula antara kalium dan magnesium. Sifat yang berlawanan ini menyebabkan kekalahan pada salah satu unsur bila unsur tersebut komposisinya tidak seimbang. Hal itu menyebabkan unsur tersebut tidak dapat diserap oleh tanaman. Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan unsur kalsium dan magnesium. Tingkat ketersediaan kalium juga sangat dipengaruhi oleh pH dan kejenuhan basa. Pada pH rendah dan kejenuhan basa rendah kalium mudah hilang tercuci, pada pH netral dan kejenuhan basa tinggi kalium diikat oleh Ca (Topan, 2007). Faktor dalam yang mempengaruhi kerja kalium adalah kapasitas tukar kation, dan jenis tanaman. Kapasitas tukar kation yang makin besar meningkatkan kemampuan tanah untuk menahan K, dengan demikian larutan tanah lambat melepaskan K dan menurunkan potensi pencucian. Proses tukar kation terjadi di dalam tanaman, yang merupakan proses pertukaran ion K+ , apakah terjadi secara lambat atau cepat, akan mempengaruhi kerja kalium. Kemudian jenis tanaman, yang tentunya berakibat pada mampu atau tidaknya tanaman tersebut menyerap kalium (Topan, 2007). Kalium berperan sebagai pengatur proses fisologis tanaman seperti fotosintesis, yang merupakan proses bagi tanaman untuk menghasilkan energi. Selain itu kalium berperan dalam membuka dan menutupnya stomata atau mulut daun yang juga berpengaruh pada proses kelangsungan hidup tanaman. Kalium juga berperan dalam distribusi air ke dalam jaringan dan sel tumbuhan. Selain itu, pada tanaman yang produknya menghasilkan kadar karbohidrat yang tinggi, kalium berperan dalam proses akumulasi karbohidrat , translokasi karbohidrat, dan transportasi karbohidrat. Jadi secara garis besar, peranan kalium bagi tanaman adalah untuk membantu atau memperlancar proses pertumbuhan tanaman. Baik dari segi pertumbuhan batang, daun, maupun buah. Terutama bagi tanaman yang menghasilkan produk atau buah yang mengandung karbohidrat tinggi. Dalam segi kekuatan tanaman, kalium juga memiliki peranan penting, yaitu sebagai unsur yang mampu meningkatkan kekuatan tanaman, baik secara fisik maupun dari dalam yaitu mengenai daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit, dan baik sebelum maupun sesudah panen (Topan, 2007).



Kekurangan unsur kalium menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua menjadi kering dan mati. Kekurangan unsur ini dapat menyebabkan munculnya penyakit seperti ganoderma. Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Bunga mudah rontok, tepi daun hangus, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit. Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman terhambat sehingga tanaman mengalami defisiensi. Kelebihan unsur Kalium bereffek negatif karena dapat menyebabkan rasio minyak terhadap tandan menjadi turun (Novizan, 2002).



III.



KESIMPULAN



Adapun kesimpulan yang didapatkan adalah : 1.



Unsur K diserap tanaman dalam bentuk ion K+



2.



K yang ditambahkan kedalam tanah dalam bentuk garam-garam mudah larut seperti KCl, K2SO4, KNO3, dan K-Mg-SO4. Mekanisme penyerapan K mencakup aliran massa, difusi, dan intersepsi akar.



3.



Faktor luar yang mempengaruhi kerja kalium adalah sinar matahari, konsentrasi kalsium dan magnesium, pH dan kejenuhan basa. Faktor dalam yang mempengaruhi kerja kalium adalah kapasitas tukar kation, dan jenis tanaman



4.



secara garis besar, peranan kalium bagi tanaman adalah untuk membantu atau memperlancar proses pertumbuhan tanaman. Baik dari segi pertumbuhan batang, daun, maupun buah. Selain itu, kalium berfungsi sebagai unsur yang mampu meningkatkan kekuatan tanaman, daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit.



5.



Kekurangan unsur kalium menyebabkan bercak kuning/transparan, white stripe, daun tua menjadi kering dan mati. Kekurangan unsur ini dapat menyebabkan munculnya penyakit seperti ganoderma. Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Bunga mudah rontok, tepi daun hangus, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan penyakit. Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu, pertumbuhan tanaman terhambat dan rasio minyak terhadap tandan menjadi turun.



No.1 Nama Jurnal : STUDI PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS ( Zea mays saccharata Sturt ) VARIETAS SUPER BEE Penulis



: Adri Haris S dan Veronica Krestiani



No.2 Nama Jurnal : PENGARUH PEMUPUKAN KALIUM TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI KUTU DAUN (Aphis glycines Matsumura) DAN HASIL KEDELA Penulis



: Hendrival et al dan J. Floratek



No.3 Nama Jurnal : PENGARUH LENGAS TANAH TERHADAP SERAPAN K DAN KETERSEDIAANNYA DI TANAH ULTISOL Penulis



: Suwarto



No.4 Nama Jurnal : Efisiensi Penggunaan Kalium Pupuk Oleh Beberapa Galur Kedelai (Glycine max (L) Merrill) Penulis



: Idwar, Edison Anom, dan Yusri Asmira



No.5 Nama Jurnal : PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KCl TERHADAP N, P, K TANAH DAN SERAPAN TANAMAN PADA INCEPTISOL UNTUK TANAMAN JAGUNG DI SITU HILIR, CIBUNGBULANG, BOGOR Penulis



: Fi’liyah, Nurjaya, Syekhfani



DAFTAR PUSTAKA



Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. AgroMedia Pustaka. Depok. Tarigan. 2003. Bertanam Cabai Hibrida. AgroMedia Pustaka. Depok. Topan.2007. Cara Tepat Memupuk Tanaman Hias. AgroMedia Pustaka. Depok.