Berbagai Jenis Pola Berfikir Kewirausahaan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Berbagai Jenis Pola Berfikir Kewirausahaan (Enam Topi Pikiran) Menurut De Bono (2005: 128) topi dipakai untuk menggambarkan keenam aspek berpikir, karena topi merupakan suatu yang dapat dipakai dan dilepaskan dengan mudah, sebagaimana sebuah pendapat yang dapat dipakai atau dilupakan begitu saja tanpa harus menimbulkan konflik sosial. Dalam metode Thinking Hats merupakan penerapan dari Lateral Thinking STH, seseorang tidak hanya dilatih untuk berkonsentrasi menyelesaikan suatu masalah dalam sekuen waktu tertentu, tetapi juga dipersiapkan untuk dapat menerima dan menghargai pendapat orang lain.



Emosi dan perasaan memainkan peranan penting dalam berpikir. Yang harus dilakukan bukan menyingkirkannya, melainkan menggunakannya pada saat yang tepat. Dalam berpikir, kita sering mencoba melakukan terlalu banyak hal pada saat yang bersamaan. Saat melihat fakta-fakta masalah, kita mencoba menyusun argumen yang logis; sementara itu emosi kita ikut bercampur pada saat kita melihat apakah ide-ide baru tersebut bisa dilaksanakan. Tak heran jika kita kadangkala bingung.



Topi berfikir adalah metode untuk mengerjakan satu jenis kegiatan berpikir pada satu saat. Kita menggunakan satu topi, bukan banyak topi sekaligus. Ada enam topi dengan warna yang berbeda-beda yang mana setiap warna mewakili satu jenis kegiatan berpikir.



1. Topi Putih Fokus topi putih ini adalah informasi yang ada. Informasi sangat penting untuk berpikir, jadi kemampuan berfokus pada informasi sangat berguna. Informasi apa yang kita punya? Informasi apa yang tidak ada? Bagaimana memperoleh informasi yang kita butuhkan?



2. Topi Merah Topi merah bisa dikatakan lawan Topi putih. Topi putih berusaha mengumpulkan semua data objektif dan tidak tertarik pada perasaan orang. Fakta adalah fakta. Sebaliknya Topi merah mengandalkan perasaan, emosi, atau intuisi. Bagaimana perasaan saya terhadap hal ini sekarang? cobalah untuk mempertimbangkan keseluruhan perasaan yang ada sebelum mengambil keputusan, apa yang sebenarnya kita rasakan. Misalnya “saya suka dengan ini dan tidak suka terhadap bagian yang itu”.



3. Topi Hitam Kehati-hatian, kebenaran dan kecocokkan. Ada kalanya kita harus berfikir “apakah ini benar? Apakah ini cocok? Apakah ini akan berhasil?” agar dapat mencegah terjadinya kesalahan atau melakukan kebodohan. Topi hitam ini dapat dikatakan juga sebagai pesimis, jika kita terlalu menggunakannya berlebihan maka akan menjadikan orang terlalu berhati-hati dan berpikiran negatif.



4. Topi kuning Sisi yang menguntungkan, manfaat dan penghematan. Secara umum, topi kuning memandang ke masa depan: “jika kita melakukan ini, maka kita akan mendapatkan keuntungan ini…”.



5. Topi Hijau Eksploari, proposal, saran-saran, ide-ide baru. Topi hijau ini penuh dengan energi kebebasan berfikir yang berarti berfikir kreatif. 6. Topi Biru Topi ini berkaitan dengan pengendalian proses, topi biru berkaitan dengan organisasi pemikiran yang menetapkan focus dan juga menyatukan hasil. Topi ini diperankan oleh Pemimpin rapat atau diskusi. Ketika ide semakin kering, menggunakan topi hijau akan sangat bermanfaat karena pendekatan kreatif dapat mestimulasi ide-ide segar.



Gunadhi, Erwin. E-book Buku ajar kewirausahaan 2006. STT Garut