10 0 229 KB
1
BERKAS KREDENSIAL PERAWAT ANESTESI INDONESIA
DEWAN PIMPINAN PUSAT HIMPUNAN PERAWAT ANESTESI INDONESIA
Lampiran Dokumen Dalam Proses Kredensial dan Re-Kredensial Perawat Anestesi 1.a.1. 1.a.2.
Formulir Permohonan Kredensial Pernyataan Kompetensi Klinik Keperawatan Anestesia (Asesmen Mandiri / Self
Asesment)
1.a.3. 1.a.4. 1.a.5. 1.a.6. 1.a.7. 1.a.8. 1.a.9. 1.a.10.
Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK II Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK III Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK IV Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK V Berita Acara Proses Kredensial Rekomendasi Sub Komite Kredensial Rekomendasi Komite Keperawatan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis
2
3 Logo RS
Lampiran 1 Formulir Permohonan Kredensial
No Hal Lamp
: : Permohonan Kredensial : 1(satu) gabung
Kepada Yth. Ketua Komite Keperawatan RS...... Dengan hormat, Sehubungan dengan kebutuhan perawat untuk ditempatkan di ........, maka dengan ini kami mengajukan permohonan untuk dilakukan Kredensial kepada perawat Anestesia berikut Nama
:
Alamat
:
Tempat/Tgl Lahir
:
No STR
:
Sertifikasi
: Keperawatan Anestesi PK II / PK III / PK IV / PK V )*
Penempatan
:
Demikian permohonan ini kami buat, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Jakarta,.................. 20.. RS.....
( .....................................) Direktur / Kabid Keperawatan )*
)* Coret salah satu
4 Logo RS
Lampiran 2 PERNYATAAN KOMPETENSI KLINIK KEPERAWATAN ANESTESIA (Asesmen Mandiri / Self Asesmen)
Data Identitas Nama Perawat Unit kerja Masa Kerja di unit kerja Pendidikan formal* a. Nama Institusi b. Lulus tahun Nomor STR a. Tanggal terbit b. Tanggal berakhir
: : : : : : : : :
Data Pelatihan* No 1 2 3
Jenis Pelatihan
Tanggal Pelatihan
Institusi Penyelenggara
Menyatakan bahwa saya kompeten untuk memberikan asuhan keperawatan Anestesi PK II / PK III / PK IV / PK V )* dengan prosedur teknis sebagai bagian dari Kewenangan Klinis (Clinical Privilege) berdasarkan status kesehatan saat ini, pendidikan, dan atau pelatihan yang telah saya jalani, serta pengalaman yang saya miliki (Hasil asesmen mandiri / self asesment terlampir) Jakarta, ........................... _________________ Verifikasi Komite Keperawatan / Sub Kredensial □ Disetujui
□ Disetujui dengan catatan
□ Tidak disetujui
Tanggal: Catatan:
Ketua Komite
Ketua Sub Kredensial
Keterangan * Lampirkan berkas fotocopy yang telah dilegalisir
Lampiran 3 Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK II Kewenangan klinis Pra Anestesi
Kompetensi kerja
Mandiri
Kualifikasi Manda Pengawas t an
5 Kewenangan Asesmen Pasien klinis Pra Anestesi
Pemeriksaan Penunjang
Kompetensi kerja Anamnesa Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Foly Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Melakukan Perekaman EKG Mengevaluasi hasi EKG untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil Echocardiografi untuk berkolaborasi dengan dokter
Kualifikasi
6
Kewenangan klinis
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi Persiapan Pra Anestesi
Intra Anestesia Kolaborasi Persiapan Tindakan General Anestesi
Kolaborasi Persiapan Tindakan Regional Anestesi
Kolaborasi Penatalaksanaan Durante Anestesi
Kualifikasi Kompetensi kerja anestesi Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Kolaborasi menyiapkan obat anestesi dan obat emergensi Kolaborasi menyiapkan mesin anestesi dan kelengkapannya Menyiapkan mesin suction pump dan kelengkapannya Menyiapkan video laryngoscope / persiapan airway sulit Menyiapkan mesin blangket warmer Menyiapkan Syring pump Menyiapkan penghangat cairan infus / blood warmer Menyiapkan base monitor vital sign dan kelengkapannya General intubasi General LMA General Masker General Intra vena General intubasi kombinasi dengan regional Regional Epidural Regional SAB Regional CSEA Regional PNB Persiapan anestesi tindakan elektif Persiapan anestesi tindakan emergensi Melakukan identifikasi pasien pada proses serah terima Melakukan proses sign in Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi Membebaskan jalan nafas
7 Kualifikasi Kewenangan klinis
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi
Pasca Anestesia Asesmen Pasien Pasca Anestesi
Kompetensi kerja Mengatur posisi pasien Menilai level anestesi Memantau keseimbangan O2 dan CO2 Memantau kebutuhan dan keseimbangan cairan Memantau haemodinamik Memantau irama jantung Menghitung perdarahan Menilai respon efek obat anestesi Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien. Mendokumentasikan fase perioperatif pada lember anestesi Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Melakukan perawatan pasien di ruang pulih sadar Menilai score nyeri dan menentukan rencana keperawatan Menilai Bromage Score Menilai Aldrett Score Modified PADSS ( Post Anestesi Discharge Scoring System ) Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS
8
Kewenangan klinis
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi
Kolaborasi dan asistensi anestesi pada operasi khusus Kegawatdarurata n Pelayanan Code Blue
Kualifikasi Kompetensi kerja Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Pemindahan pasien ke ruang rawat inap Prosedur pemulangan pasien ODC Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di cathlab Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di radiologi Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di endoscopi
Melakukan RJPO
9 Lampiran 4 Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK III Kewenangan klinis Pra Anestesi Asesmen Pasien Pra Anestesi
Pemeriksaan Penunjang
Kualifikasi Kompetensi kerja
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Folley Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Melakukan Perekaman EKG
Mandiri
Mandat
Pengawasa n
10 Kualifikasi Kewenangan klinis
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi Persiapan Pra Anestesi
Mengevaluasi hasi EKG Kompetensi kerjauntuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil Echocardiografi untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Kolaborasi menyiapkan obat anestesi dan obat emergensi Kolaborasi menyiapkan mesin anestesi dan kelengkapannya Menyiapkan mesin suction pump dan kelengkapannya Menyiapkan video laringoscope atau persiapan airway sulit Menyiapkan mesin blangket warmer Menyiapkan Syring pump Menyiapkan penghangat cairan infus / blood warmer Menyiapkan base monitor vital sign dan kelengkapannya
Intra Anestesia Kolaborasi dan asistensi tindakan pemasangan invasive monitor Kolaborasi Persiapan Tindakan General Anestesi
Kolaborasi Persiapan Tindakan Regional Anestesi
Arteri Blood Presure Cateter Vena Central Swan-Ganz ( tekanan arteri pulmonal ) General intubasi General LMA General Masker General Intra vena General intubasi kombinasi dengan regional Regional Epidural Regional SAB Regional CSEA Regional PNB Persiapan anestesi tindakan
11 Kewenangan klinis
Kolaborasi Penatalaksanaan Durante Anestesi
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi
elektif
Kompetensi kerja
Persiapan anestesi tindakan emergensi Melakukan identifikasi pasien pada proses serah terima Kolaborasi dalam menentukan premedikasi pasien Melakukan proses sign in Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi Membebaskan jalan nafas Mengatur posisi pasien Menilai level anestesi Memantau keseimbangan O2 dan CO2 Memantau kebutuhan dan keseimbangan cairan Memantau haemodinamik Memantau irama jantung Menghitung perdarahan Kolaborasi dalam pemberian terapi cairan Kolaborasi dalam pemberian tranfusi darah Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan Jacson Reesch Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan T Piece Menilai respon efek obat anestesi Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien. Mendokumentasikan fase perioperatif pada lembar anestesi Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Melakukan perawatan pasien di ruang pulih sadar Menilai score nyeri dan menentukan rencana keperawatan Menilai Bromage Score
Kualifikasi
12 Kewenangan klinis
Kompetensi Menilai Aldrett Scorekerja Menilai PADSS ( Post Anestesi Discharge Scoring System)
Pasca Anestesia Asesmen Pasien Pasca Anestesi
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Folley Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)
Kualifikasi
13 Kualifikasi Kewenangan Menetapkan klinis rencana asuhan
Melakukan Evaluasi
Kolaborasi dan asistensi anestesi pada operasi khusus
Manajemen Nyeri Asesmen pasien nyeri
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan Kompetensi kerja keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Pemindahan pasien ke ruang rawat inap Prosedur pemulangan pasien ODC Kolaborasi persiapan anestesi pada neonatus dan pediatrik Kolaborasi persiapan anestesi pada geriatri Operasi Icterus obstruksi Total Thyroidectomi Total Laringectomi TUR P / TUR B Trepanasi CVA Bleeding Trepanasi Tumor cerebri SLTH Thoracotomi Laparotomi Resecti Open Heart Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di cathlab Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di radiologi Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di endoscopi
Anamnesa Pemeriksaan fisik Menghitung skala nyeri Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah
14 Kualifikasi Kewenangan klinis
Menetapkan rencana asuhan Melakukan intervensi keperawatan Melakukan Evaluasi Kegawatdarurata n Pelayanan Code Blue
menggunakan standar Standar Kompetensi kerja Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan Intervensi non farmakologi Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Melakukan RJPO Melakukan defibrilasi
15 Lampiran 5 Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK IV Kewenangan Klinis Pra Anestesia Asesmen Pasien Pra Anestesi
Pemeriksaan
Kualifikasi Kompetensi Kerja
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Folley Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Melakukan Perekaman EKG
Mandir i
Mand at
Penga wasan
16 Kewenangan Klinis Penunjang
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi Persiapan Pre Anestesi
Intra Anestesia Kolaborasi dan asistensi tindakan pemasangan invasive monitor Kolaborasi Persiapan Tindakan General Anestesi
Kolaborasi Persiapan
Kompetensi Kerja Mengevaluasi hasi EKG untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil Echocardiografi untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Kolaborasi menyiapkan obat anestesi dan obat emergensi Kolaborasi menyiapkan mesin anestesi dan kelengkapannya Menyiapkan mesin suction pump dan kelengkapannya Menyiapkan video laringoscope atau persiapanairway sulit Menyiapkan mesin blangket warmer Menyiapkan Syring pump Menyiapkan penghangat cairan infus / blood warmer Menyiapkan base monitor vital sign dan kelengkapannya Arteri Blood Presure Cateter Vena Central Swan-Ganz ( tekanan arteri pulmonal ) General intubasi General LMA General Masker General Intra vena General intubasi kombinasi dengan regional Regional Epidural Regional SAB
Kualifikasi
17 Kewenangan Klinis
Tindakan Regional Anestesi
Kolaborasi Penatalaksanaan Durante Anestesi
Pasca Anestesia Asesmen Pasien Pasca Anestesi
Kompetensi Kerja Regional CSEA Regional PNB Persiapan anestesi tindakan elektif Persiapan anestesi tindakan emergensi Melakukan identifikasi pasien pada proses serah terima Kolaborasi dalam menentukan premedikasi pasien Melakukan proses sign in Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi Membebaskan jalan nafas Mengatur posisi pasien Menilai level anestesi Memantau keseimbangan O2 dan CO2 Memantau kebutuhan dan keseimbangan cairan Memantau haemodinamik Memantau irama jantung Menghitung perdarahan Kolaborasi dalam pemberian terapi cairan Kolaborasi dalam pemberian tranfusi darah Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan Jacson Reesch Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan T Piece Menilai respon efek obat anestesi Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien. Mendokumentasikan fase perioperatif pada lembar anestesi Anamnesa Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS
Kualifikasi
18 Kewenangan Klinis
Kompetensi Kerja Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Foly Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai Penetapan dengan hasil asesmen dan Diagnosa berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Keperawatan Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan Menetapkan keperawatan anestesi sesuai rencana asuhan dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Melakukan perawatan pasien di ruang pulih sadar Melakukan Menilai score nyeri dan Evaluasi menentukan rencana keperawatan Menilai Bromage Score Menilai Aldrett Score Menilai PADSS Asuhan Keperawatan Anestesi khusus Asesmen Pasien Anamnesa Pemeriksaan Fisik
Kualifikasi
19 Kewenangan Klinis
Anestesia Khusus
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi
Kolaborasi dan asistensi anestesi pada operasi
Kompetensi Kerja Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Foly Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Pemindahan pasien ke ruang rawat inap Prosedur pemulangan pasien ODC Kolaborasi persiapan anestesi pada neonatus dan pediatrik Kolaborasi persiapan anestesi pada geriatri
Kualifikasi
20 Kewenangan Klinis
khusus Manajemen Nyeri Asesmen pasien nyeri
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Kompetensi Kerja Operasi Icterus obstruksi Total Thyroidectomi Total Laringectomi TUR P / TUR B Trepanasi CVA Bloeding Trepanasi Tumor cerebri SLTH Thoracotomi Laparotomi Resecti Open Heart Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di cathlab Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di radiologi Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di endoscopi
Anamnesa Pemeriksaan fisik Menghitung skala nyeri Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan
Kualifikasi
21 Kualifikasi prioritas masalah menggunakan Kewenangan standar Kompetensi Kerja Klinis Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan Menetapkan keperawatan rencana anestesi asuhan sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan Melakukan intervensi Intervensi non keperawatan farmakologi Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria Melakukan SMART Evaluasi sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Kegawatdarurata n Pelayanan Code Blue
Melakukan RJPO Melakukan defibrilasi
22 Lampiran 6 Daftar Kewenangan Klinis Perawat Anestesia PK V Kewenangan Klinis Pra Anestesia Asesmen Pasien Pra Anestesi
Pemeriksaan Penunjang
Kualifikasi Kompetensi Kerja
Anamnesa Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Folley Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Melakukan Perekaman EKG
Mandir i
Mand at
Penga wasan
23 Kualifikasi Kewenangan Klinis
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi Persiapan Pre Anestesi
Mengevaluasi hasi EKG untuk Kompetensi Kerja berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil pemeriksaan laboratorium untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Mengevaluasi hasil Echocardiografi untuk berkolaborasi dengan dokter anestesi Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Kolaborasi menyiapkan obat anestesi dan obat emergensi Kolaborasi menyiapkan mesin anestesi dan kelengkapannya Menyiapkan mesin suction pump dan kelengkapannya Menyiapkan video laringoscope atau persiapan airway sulit Menyiapkan mesin blangket warmer Menyiapkan Syring pump Menyiapkan penghangat cairan infus / blood warmer Menyiapkan base monitor vital sign dan kelengkapannya
Intra Anestesia Kolaborasi dan asistensi tindakan pemasangan invasive monitor Kolaborasi Persiapan Tindakan General Anestesi
Kolaborasi Persiapan Tindakan Regional Anestesi
Arteri Blood Presure Cateter Vena Central Swan-Ganz ( tekanan arteri pulmonal ) General intubasi General LMA General Masker General Intra vena General intubasi kombinasi dengan regional Regional Epidural Regional SAB Regional CSEA Regional PNB
24 Kewenangan Klinis
Kolaborasi Penatalaksanaan Durante Anestesi
Pasca Anestesia Asesmen Pasien Pasca Anestesi
Kompetensi Kerja Persiapan anestesi tindakan elektif Persiapan anestesi tindakan emergensi Melakukan identifikasi pasien pada proses serah terima Kolaborasi dalam menentukan premedikasi pasien Melakukan proses sign in Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi Membebaskan jalan nafas Mengatur posisi pasien Menilai level anestesi Memantau keseimbangan O2 dan CO2 Memantau kebutuhan dan keseimbangan cairan Memantau haemodinamik Memantau irama jantung Menghitung perdarahan Kolaborasi dalam pemberian terapi cairan Kolaborasi dalam pemberian tranfusi darah Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan Jacson Reesch Kolaborasi pemberian terapi oksigen dengan T Piece Menilai respon efek obat anestesi Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien. Mendokumentasikan fase perioperatif pada lembar anestesi Anamnesa Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi
Kualifikasi
25 Kewenangan Klinis
Kompetensi Kerja Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Folley Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai Penetapan dengan hasil asesmen dan Diagnosa berdasarkan prioritas masalah Keperawatan menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan Menetapkan keperawatan anestesi sesuai rencana asuhan dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan Melakukan evaluasi kondisi Evaluasi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Melakukan perawatan pasien di ruang pulih sadar Menilai score nyeri dan menentukan rencana keperawatan Menilai Bromage Score Menilai Aldrett Score Menilai PADSS Asuhan Keperawatan Anestesi Spesifik Asesmen Pasien Anamnesa Anestesi spesifik Pemeriksaan Fisik Mengukur Suhu Mengukur tekanan darah Menghitung Nadi Mengukur Tinggi Badan Mengukur Berat Badan Mengukur skala nyeri
Kualifikasi
26 Kewenangan Klinis
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan
Melakukan Evaluasi Kolaborasi dan asistensi anestesi pada operasi khusus
Kompetensi Kerja Mengukur skala risiko jatuh Mengukur Bradden Score Menghitung NIHSS Menghitung EWS Menghitung MEWS Menghitung score VTE Menghitung GCS Menghitung skor sedasi Menghitung skala kekuatan otot Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui vagina Memberikan obat melalui telinga Memberikan obat melalui hidung Memberikan obat melalui mata Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat inhaler melalui mulut Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Memasang NGT Memasang Foly Cateter Mengambil sample darah vena Mengambil sample darah arteri Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Pemindahan pasien ke ruang rawat inap Prosedur pemulangan pasien ODC Kolaborasi persiapan anestesi pada neonatus dan pediatrik Kolaborasi persiapan anestesi pada geriatri Operasi Icterus obstruksi Total Thyroidectomi Total Laringectomi TUR P / TUR B Trepanasi CVA Bloeding
Kualifikasi
27 Kewenangan Klinis
Manajemen Nyeri Asesmen pasien nyeri
Penetapan Diagnosa Keperawatan
Menetapkan rencana asuhan Melakukan intervensi keperawatan Melakukan Evaluasi Kegawatdarurata n Pelayanan Code Blue
Kompetensi Kerja Trepanasi Tumor cerebri SLTH Thoracotomi Laparotomi Resecti Open Heart Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di cathlab Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di radiologi Kolaborasi dan asistensi tindakan anestesi di endoscopi
Anamnesa Pemeriksaan fisik Menghitung skala nyeri Memberikan obat melalui oral Memberikan obat melalui sublingual Memberikan obat melalui kulit Memberikan obat melalui Supositoria Memberikan obat epidural Memberikan injeksi intramuskuler Memberikan injeksi intra vena Memberikan Injeksi subcutan Memasang iv cateter Menentukan diagnosa keperawatan anetesi sesuai dengan hasil asesmen dan berdasarkan prioritas masalah menggunakan standar Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Menyusun rencana tindakan berdasarkan diagnosa asuhan keperawatan anestesi sesuai dengan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Melakukan Intervensi non farmakologi Melakukan evaluasi kondisi pasien berdasarkan kriteria SMART sesuai Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)
Melakukan RJPO Melakukan defibrilasi
Kualifikasi
28
29 Logo RS
Lampiran 7 BERITA ACARA PROSES KREDENSIAL
Pada hari ini ... Pukul ... wita, bertempat di Ruang ..... RS ….., telah dilakukan proses kredensial terhadap perawat Anestesia; Nama : Tempat & tgl. Lahir : Pendidikan : No STR : Alamat : Perawat Anestesia : PK II / PK III / PK IV / PK V )* dengan kesimpulan sebagai berikut : ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………… ................................................................................................................................................ ................................................................................................................................................
Jakarta,…………….. Sub Komite Kredensial Komite Keperawatan
( ..............................) Ketua Mitra Bestari 1. ….……………………….. 2. .………………………….. 3. ……………………………. 4. .………………………….. 5. .…………………………..
30 Logo RS
Lampiran 8 Rekomendasi Sub Komite Kredensial
No Hal Lamp
: : Surat Rekomendasi :
Kepada Ketua Komite Keperawatan ditempat Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
:
Jabatan
: Ketua Sub Komite Kredensial Komite Keperawatan
Dengan ini menyatakan bahwa Nama
:
Alamat
:
Tempat/Tgl Lahir
:
No STR
:
Perawat Anestesi
: PK II / PK III / PK IV / PK V )*
Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan dokumen serta kegiatan pendukungnya terhadap yang tersebut diatas, maka yang bersangkutan diberikan kewenangan klinis (Clinical Previllage) keperawatan Anestesia PK II / PK III / PK IV / PK V )* Hasil data pendukung untuk pemberian kewenangan klinis (Clinical Previllage) terlampir. Demikian rekomendasi ini dikeluarkan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, ................................... 20 ... Sub Komite Kredensial Komite Keperawatan
( ..................................................... ) Ketua
31 Logo RS
Lampiran 9 Rekomendasi Komite Keperawatan
No Hal Lamp
: : Surat Rekomendasi : 1 gabung
Kepada Yth Direktur Utama RS ....... Cc: Direktur SDM & Diklat RS ……. Di tempat Yang bertanda tangan dibawah ini Nama
:
Jabatan
: Ketua Komite Keperawatan
Dengan ini menyatakan bahwa Nama
:
Alamat
:
Tempat/Tgl Lahir
:
No STR
:
Perawat Anestesi
: PK II / PK III / PK IV / PK V )*
Berdasarkan hasil wawancara dan pemeriksaan dokumen serta kegiatan pendukungnya terhadap yang tersebut diatas, maka yang bersangkutan diberikan kewenangan klinis (Clinical Previllage) keperawatan Anastesia PK II / PK III / PK IV / PK V )* Hasil data pendukung untuk pemberian kewenangan klinis (Clinical Previllage) terlampir. Demikian rekomendasi ini dikeluarkan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, ................................... 20... Komite Keperawatan RS
( ............................................. ) Ketua
32 Logo RS
Lampiran 10 Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis SURAT KEPUTUSAN No. ...... TENTANG PENUGASAN KERJA KLINIK (CLINICAL APPOINTMENT) KEPERAWATAN ANESTESIA RSU …..
Menimbang
:
a.
b. c. d. Mengingat
:
a. b. c. d. e.
DIREKTUR UTAMA RSU …. Bahwa dalam rangka peningkatan profesionalisme pelaksanaan asuhan Keperawatan / kebidanan di rumah sakit diperlukan ketentuan dasar yang mengatur tentang kewenangan dan penugasan kerja klinik semua staf keperawatan dan kebidanan Bahwa ketentuan tersebut menjadi dasar dalam manajemen klinis pasien bagi perawat dan bidan Bahwa ketentuan tersebut menjadi pedoman bagi manajemen rumah sakit. Bahwa untuk terlaksananya: “good clinical governance” diperlukan pengaturan penugasan kinik setiap kegiatan / aktifitas keperawatan / kebidanan UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan UU no 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan RI no 1796/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan RI no HK.02.02./MenKes/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat …… dsb Memutuskan
Menetapkan Pertama
:
Kedua
:
Ketiga
:
Keempat
:
Kelima
:
Keputusan Direktur Utama RSU….. tentang Penugasan Kerja Klinik (Clinical Appoinment) Keperawatan RSU ….. Memberikan Penugasan Kerja Klinik kepada Nama : NIP : Jabatan : Lingkup Penugasan : Keperawatan Anestesia PK II / PK III / PK IV / PK V )* Tempat Penugasan : Kepada yang bersangkutan diberikan kewenangan untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan kewenangan klinik (clinical previlage) yang telah ditentukan (terlampir) Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan / perubahan dalam keputusan ini akan dilakukan perubahan sebagai mana mestinya Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau kembali tiga tahun lagi sejak ditetapkan Ditetapkan di ........ pada tanggal ......................................... 2019 RS…..
…………………………. Direktur