Best Practice Kepala Sekolah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BEST PRACTICE UPAYA MENCERMINKAN SIKAP SANTUN MELALUI GERAKAN SEKOLAH SANTUN DI SDN TELAGA LANGSAT



Oleh : FIRISMA, S.Pd NIP. 19850525 200604 2 006



SDN TELAGA LANGSAT KECAMATAN TELAGA LANGSAT KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 2019



LEMBAR PENGESAHAN Best practice yang berjudul “ Upaya Mencerminkan Sikap Santun Melalui Gerakan Sekolah Santun di SDN Telaga Langsat “ yang disusun oleh :



Nama



: FIRISMA, S.Pd



NIP



: 19850525 200604 2 006



Tempat dan Tanggal lahir



: Paharangan, 25 Mei 1985



Pangkat, Golongan Ruang



: Penata Muda , III / a



Jabatan



: Guru pendidikan Agama Islam



Unit Kerja



: SDN Telaga Langsat



Telah disetujui dan disahkan, bahwa Best Practice ini adalah benar – benar dokumen nyata Sekolah Dasar Negeri Telaga Langsat Kecamatan Telaga Langsat.



Senin, 14 Oktober 2019



Menyetujui/ Mengesahkan, Kepala SDN Telaga Langsat



Guru SDN Telaga Langsat



KASMIADI, S.Pd NIP 19670526 198608 1 001



FIRISMA, S.Pd NIP 19850525 200604 2 006



i



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan mengizinkan penulis untuk menyelesaikan karya tulis dalam bentuk Best Practice dengan judul “Upaya Mencerminkan Sikap Santun Melalui Gerakan Sekolah Santun di SDN Telaga Langsat”. Dalam pelaksanaan penyusunan karya tulis ini, penulis banyak mendapatkan motivasi, dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam upaya penyelesaian karya tulis ini. Oleh karena itu kami menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada : 1.



Yth. Tim Fasilitator Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan



2.



Yth. Pengawas SD Kecamatan Telaga Langsat



3.



Yth. Kepala Sekolah SDN Telaga Langsat



4.



Dewan Guru di SDN Telaga Langsat



5.



Komite SDN Telaga Langsat beserta orang tua siswa yang ikut bekerja sama dan mendukung program ini



6.



Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu . Akhirnya penulis berharap agar Program Gerakan Sekolah santun



ini dapat meningkatkan mutu sekolah yang berkarakter serta dapat mencerminkan sikap santun di lingkungan sekolah. Kritik dan saran selalu kami harapkan.



Telaga Langsat, 14 Oktober 2019



Penulis



ii



ABSTRAKSI Dunia Pendidikan berperan penting dalam upaya pembentukan karakter siswa. Selain ditugaskan untuk mencerdaskan siswa, guru juga ditugaskan untuk membimbing para siswa untuk berbuat sesuai dengan norma, nilai, budaya yang berlaku di masyarakat. Salah satu pendidikan karakter yang perlu ditanamkan yaitu sikap sopan dan santun. Seorang anak terutama anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar memerlukan seorang teladan atau contoh agar anak dapat memahami dan melaksanakan sikap sopan santun baik terhadap orang tua, guru atau temannya sendiri. Upaya dalam meningkatakan sikap sopan santun siswa di sekolah tidak terlepas dari strategi yang digunakan oleh guru dalam memberikan pembinaan maupun pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Oleh karena itu kepala sekolah maupun guru sangat berperan dalam penanaman sikap sopan santun di lingkungan sekolah baik itu melalui kegiatan pembiasaan maupun dengan keteladanan yang dapat dicontoh oleh siswa. Selain itu guru juga perlu mengintegrasikan kompetensi sikap dalam kegiatan pembelajaran. Gerakan sekolah santun merupakan sebuah program yang dilaksanakan oleh Tim Penjamin Mutu SDN Telaga Langsat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah terutama dalam penanaman sikap sopan santun baik itu kepala sekolah, guru, siswa dan seluruh warga sekolah. Melalui berbagai kegiatan yang dicanangkan dalam gerakan sekolah santun, ternyata gerakan ini memberikan hasil yang baik terutama dalam mencerminkan serta meningkatkan sikap santun di lingkungan sekolah. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Gerakan Sekolah Santun mampu meningkatkan dan mencerminkan sikap santun di lingkungan SDN Telaga Langsat.



Kata Kunci : Pendidikan, karakter, sopan santun, gerakan sekolah santun.



iii



DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii ABSTRAKSI ......................................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Permasalahan ............................................................................... 2 C. Tujuan .......................................................................................................... 2 D. Manfaat ........................................................................................................ 2 E. Sasaran ......................................................................................................... 2 BAB II ..................................................................................................................... 3 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 3 A. Hakikat Perilaku Sopan Santun .................................................................... 3 B. Implementasi Perilaku Sopan Santun pada Anak ........................................ 4 C. Peranan Sekolah dalam Penanaman Sikap Sopan Santun............................ 5 BAB III ................................................................................................................... 6 PEMBAHASAN MASALAH ................................................................................ 6 A. Analisis Masalah dan Rencana Penyelesaian ............................................... 6 B. Implementasi Program ................................................................................. 7 C. Hasil Implementasi Program ........................................................................ 9 D. Hambatan – Hambatan dalam Pelaksanaan ................................................. 8 E. Faktor Pendukung dan Alternatif Pengembangan ....................................... 9



iv



BAB IV ................................................................................................................. 10 PENUTUP ............................................................................................................. 10 A. Kesimpulan ................................................................................................ 10 B. Rekomendasi .............................................................................................. 10 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11 LAMPIRAN 1 ....................................................................................................... 12 LAMPIRAN 2 ..................................................................................................... 126



v



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pendidikan sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perubahan karakter dan sikap pada anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan formal, informal dan non-formal. Penerapan pendidikan karakter pada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin agar kualitas anak yang berkarakter sebagai bekal khusus bagi dirinya, umumnya bagi keluarga, masyarakat, bangsa dan agama. Dunia Pendidikan berperan penting dalam upaya pembentukan karakter siswa. Selain ditugaskan untuk mencerdaskan siswa, guru juga ditugaskan untuk membimbing para siswa untuk berbuat sesuai dengan norma, nilai, budaya yang berlaku di masyarakat. Salah satu pendidikan karakter yang perlu ditanamkan yaitu sikap sopan dan santun. Seorang anak terutama anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar memerlukan seorang teladan atau contoh agar anak dapat memahami dan melaksanakan sikap sopan santun baik terhadap orang tua, guru atau temannya sendiri. Dalam hal ini guru sebagai pendidik harus mampu memberikan contoh dan mengintegrasikan sikap sopan santun dalam perilaku sehari hari di lingkungan sekolah. Namun yang terjadi saat ini adalah kurangnya pencerminan sikap sopan santun di lingkungan sekolah. Hal ini dibuktikan dengan kurang signifikannya peningkatan mutu dalam pencapaian SNP terutama pada standar SKL ( standar kompetensi lulusan ) yang tercantum dalam raport mutu SDN Telaga Langsat Tahun 2018 yaitu pada indikator 1.1.4 yaitu memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun. Oleh karena itu untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut perlu adanya sebuah program kegiatan yang dilakukan agar sekolah dapat mencerminkan perilaku santun dengan baik. Adapun program yang dilaksanakan oleh sekolah yaitu program “Gerakan Sekolah Santun”.



1



B. Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu Bagaimana program “Gerakan Sekolah Santun” mampu mencerminkan sikap santun di lingkungan SDN Telaga Langsat ?



C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari kegiatan ini yaitu agar warga sekolah mampu mencerminkan sikap santun di lingkungan SDN Telaga Langsat.



D. Manfaat Adapun manfaat dari kegiatan ini yaitu : 1. Dapat meningkatkan penanaman sikap sopan santun di lingkungan sekolah baik itu bagi kepala sekolah, guru, dan siswa. 2. Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan dapat menjadi panutan atau teladan bagi siswa di sekolah. 3. Bagi guru akan memperoleh pemahaman tentang penilaian kompetensi sikap serta mengintegrasikannya dalam pembelajaran di sekolah. 4. Dapat dijadikan contoh bagi sekolah lain dalam meningkatkan sikap sopan santun siswa di sekolah.



E. Sasaran Adapun sasaran dari program kegiatan ini adalah : 1. Seluruh warga sekolah di lingkungan SDN Telaga Langsat 2. Komite dan orang tua / wali siswa 3. Sekolah imbas dan sekolah lainnya 4. Pihak lainnya yang dilibatkan.



2



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Hakikat Perilaku Sopan Santun Perilaku menurut Sujiono (2009: 126) merupakan bagian dari budi pekerti yang dapat membentuk sikap terhadap manusia, tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan alam sekitar. Pendapat senada juga dikemukakan dalam Teori Behaviors, Skinner (1953) bahwa seluruh perilaku umat manusia dapat dijelaskan atau diamati sebagai respon yang terbentuk



dari



berbagai



stimulus



yang



pernah



diterimanya



dari



lingkungannya (Sujiono, 2009: 140). Secara umum perilaku adalah bagian dari budi pekerti yaitu cerminan kepribadian seseorang yang membentuk sikap yang tampak dalam perbuatan dan interaksi terhadap orang lain dalam lingkungan sekitarnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sopan santun dapat diartikan sebagai berikut: Sopan artinya hormat dengan tak lazim (akan, kepada) tertib menurut adab yang baik. Atau bisa dikatakan sebagai cerminan kognitif (pengetahuan). Sedangkan santun artinya halus dan baik (budi bahasanya, tingkah lakunya); sopan, sabar; tenang. Atau bisa dikatakan cerminan psikomotorik (penerapan pengetahuan sopan ke dalam suatu tindakan). Zuriah (2007: 139) mengatakan bahwa sopan santun yaitu norma tidak tertulis yang mengatur bagaimana seharusnya bersikap dan berperilaku. Sopan santun merupakan istilah bahasa jawa yang dapat diartikan sebagai perilaku seseorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai unggah-ungguh. Berdasarkan pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sopan santun merupakan istilah bahasa Jawa yang dapat diartikan sebagai perilaku seseorang yang menjunjung tinggi nilai-nilai menghormati, menghargai, dan berakhlak mulia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari masyarakat itu.



3



B. Implementasi Perilaku Sopan Santun pada Anak Upaya pembisaan sikap sopan santun agar menjadi bagian dari pola hidup seseorang yang dapat dicerminkan melalui sikap dan perilaku keseharian. Sopan santun sebagai perilaku dapat dicapai oleh anak melalui berbagai cara. Keberhasilan pendidikan sopan santun ditentukan oleh berbagai faktor lingkungan yang mengelilinginya, baik faktor intern maupun ekstern. Dikatakan demikian karena pendidikan sopan santun tidak dapat berdiri sendiri dan selalu berkaitan dengan hal lainnya. Kemungkinan berkaitnya sopan santun dalam keluarga akan kelihatan dalam perilaku di masyarakat, dan pendidikan di masyarakat akan berkaitan dengan pendidikan di sekolah. Implementasi perilaku sopan santun pada anak usia dini menurut Yus (2011:55) meliputi: 1. Kebiasaan anak mengucapkan salam 2. Kebiasaan anak berdoa dengan tertib 3. Kebiasaan anak bertutur kata yang baik 4. Kebiasaan anak bertingkah laku yang baik Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam menanamkan pembelajaran sopan santun harus mengacu pada indikator yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak sehingga anak benar-benar siap menerima pembelajaran perilaku sopan santun tersebut. Indikator dalam penilaian sopan santun tersebut adalah sebagai berikut: a. Bersikap ramah Diamati ketika proses pembelajaran dan dihitung dari jumlah anak yang mampu mendengarkan guru/ teman berbicara, tidak mengganggu teman, dan mau berbagi dengan teman. b. Berbahasa sopan dan meminta tolong dengan baik Diamati ketika proses pembelajaran dan dihitung dari jumlah anak yang mampu bertutur kata sopan (tidak berteriak dan mengucap kata kasar), meminta tolong dengan baik, dan berterima kasih juka menerima sesuatu dari orang lain.



4



c. Mengucap salam Diamati ketika proses pembelajaran dan dihitung dari jumlah anak yang mampu memberi salam, menjawab salam, dan berdo’a dengan tenang dan khusyu’.



C. Peranan Sekolah dalam Penanaman Sikap Sopan Santun Upaya dalam meningkatakan sikap sopan santun siswa di sekolah tidak terlepas dari strategi yang digunakan oleh guru dalam memberikan pembinaan maupun pembelajaran di kelas dan di luar kelas. Oleh karena itu pihak sekolah sangat berperan dalam penanaman sikap sopan santun di lingkungan sekolah baik itu melalui kegiatan pembiasaan maupun dengan keteladanan yang dapat dicontoh oleh siswa. Selain itu guru juga perlu mengintegrasikan kompetensi sikap dalam kegiatan pembelajaran. Gerakan sekolah santun merupakan sebuah program yang dilaksanakan oleh Tim Penjamin Mutu SDN Telaga Langsat dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah terutama dalam penanaman sikap sopan santun baik itu kepala sekolah, guru, siswa dan seluruh warga sekolah. Dengan adanya program ini diharapkan dapat memberikan hasil yang sesuai dan sekolah dapat mencerminkan perilaku sopan santun di lingkungan sekolah.



5



BAB III PEMBAHASAN MASALAH



A. Analisis Masalah dan Rencana Penyelesaian Berdasarkan hasil raport mutu SDN Telaga Langsat tahun 2018, yaitu dari 8 standar mutu ditemukanlah beberapa masalah yang harus diatasi dan diperbaiki, salah satunya pada Standar Kompetensi Lulusan yaitu pada indikator 1.1.4 Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun. Dari hasil raport ditemukan bahwa pada indikator ini tidak ada kenaikan yang signifikan sejak tahun 2016 sampai 2018. Berdasarkan analisis dan fakta di lapangan ternyata penyebab dari masalah tersebut diantaranya : 1. Kompetensi sikap ini belum diintegrasikan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan belum bisa dijadikan teladan oleh siswa. Berdasarkan hasil analisis masalah tersebut, maka Tim Penjamin Mutu SDN Telaga Langsat mencanangkan sebuah program yang di dalamnya mencakup berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Program tersebut dinamakan “Gerakan Sekolah Santun”. Dalam gerakan ini terdapat beberapa kegiatan yaitu : 1. Guru meningkatkan kompetensi sikap dan mengintegrasikannya dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan membiasakan bersikap santun agar dapat dijadikan teladan oleh siswa. 3. Membimbing



siswa



agar



selalu



bersikap



pembiasaan – pembiasaan baik di sekolah.



6



santun



melalui



B. Implementasi Program Setelah melakukan analisis masalah, selanjutnya adalah bagaimana program ini dijalankan untuk mencapai tujuan. Langkah awal adalah menentukan jadwal dan langkah kegiatan yang akan dilakukan sebagai berikut : Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pemangku Program



Kegiatan



Kepentingan yang dilibatkan



Waktu Pelaksanaan



Meningkatkan



Sharing



Kepala Sekolah,



05 Agustus



kompetensi sikap



pendapat



Guru ,Tenaga



2019



dan meintegrasikan



dengan



Pendidikan dan



dengan baik dalam



pengawas



pengawas.



kegiatan



tentang



pembelajaran di



penilaian sikap



sekolah.



Kepala sekolah,



Musyawarah



Kepala Sekolah,



09 Agustus



guru, tenaga



dengan warga



Guru dan Tenaga



2019



kependidikan



sekolah



Pendidikan



dijadikan teladan oleh siswa



Pada pelaksanaan program yang pertama yaitu meningkatkan kompetensi sikap dan mengintegrasikan dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah dimana kegiatannya yaitu sharing pendapat dengan pengawas yang dilaksanakan tanggal 05 Agustus 2019 , maka diperoleh hasil yaitu guru harus membuat dan melaksanakan penilaian sikap terhadap siswa dalam setiap pembelajaran agar siswa terbiasa berbuat santun selama pembelajaran baik dalam kelas maupun di luar kelas. Hasil kegiatan ini dibuktikan dengan adanya buku penilaian spiritual dan sikap oleh setiap guru.



7



Pada pelaksanaan program kedua yaitu kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan dijadikan teladan oleh siswa. Dari hasil musyawarah dengan warga sekolah pada tanggal 09 Agustus 2019 diperoleh hasil bahwa kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan harus melaksanakan pembiasaan bersifat sopan santun dalam lingkungan sekolah agar dapat dijadikan teladan oleh siswa. Kegiatan ini dibuktikan dengan pembiasaan sebagai berikut : 1.



Membiasakan untuk saling bersalaman setelah selesai upacara baik itu antara guru dengan guru, maupun guru dengan siswa.



2.



Membiasakan siswa bersalaman dengan guru saat masuk kelas dan pulang sekolah.



3.



Membiasakan berdo’a sebelum dan sesudah belajar.



4.



Memberikan nasehat dan pembelajaran tentang keagamaan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at.



5.



Membudayakan sikap 5S ( salam, senyum, sapa, sopan, santun ) terhadap siapapun baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.



C. Hasil Implementasi Program Setelah melaksanakan program “Gerakan Sekolah Santun” selama bulan Agustus sampai saat ini, ternyata program ini memberikan hasil yang baik dan sesuai yang diharapkan. Adapun hasil yang didapatkan yaitu : 1. Adanya



buku



penilaian



kompetensi



sikap



sebagai



bentuk



diintegrasikannya kompetensi ini dalam pembelajaran oleh guru dengan baik, 2. Kepala sekolah, guru, maupun tenaga kependidikan menjadi terbiasa untuk bersikap santun sehingga dapat dijadikan teladan oleh siswa, 3. Siswa juga menjadi terbiasa berbuat sopan dan santun karena adanya pembiasaan, contoh teladan, serta penilaian yang dilakukan oleh guru di sekolah, maupun bimbingan orang tua di rumah.



8



Hal ini membuktikan bahwa program gerakan sekolah santun efektif dilaksanakan dalam rangka mencerminkan sikap santun di lingkungan sekolah. D. Hambatan – Hambatan dalam Pelaksanaan Dalam melaksanakan suatu program tentunya selalu ada hambatan maupun kendala yang dialami. Demikian pula yang dirasakan oleh tim penjamin mutu SDN Telaga Langsat. Dalam program yang kami jalankan ini terdapat beberapa hambatan yaitu : 1. Tidak semua guru berkomitmen dan serius dalam melaksanakan kegiatan ini. 2. Perlu waktu bagi guru dalam melakukan penilaian sikap setiap siswa Namun dalam mengatasi hambatan tersebut pihak sekolah berusaha untuk selalu menghimbau kepada setiap guru untuk berkomitmen dan serius dalam menerapkan program sopan santun yang telah dicanangkan, karena program ini merupakan program yang kontinu atau berkelanjutan serta terus – menerus dilakukan.



E. Faktor Pendukung dan Alternatif Pengembangan Adapun Faktor – faktor yang mendukung kegiatan ini yaitu : 1. Kepedulian pihak sekolah. 2. Peran serta pengawas dalam membimbing guru. 3. Peran serta komite sekolah, dan orang tua / wali siswa. 4. Peran serta siswa dalam pelaksanaan pembiasaan. Sedangkan alternatif pengembangan atau tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu : 1. Pelaksanaan kegiatan secara kontinyu dan terus menerus oleh pihak sekolah. 2. Adanya pengembangan sistem penilaian sikap yang lebih baik. 3. Penerapan sikap tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah.



9



BAB IV PENUTUP



A. Kesimpulan Gerakan Sekolah Santun adalah sebuah program kegiatan yang dilakukan oleh Tim Penjamin Mutu SDN Telaga Langsat dalam upaya mengatasi masalah yang terjadi di sekolah yaitu kurangnya memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun. Secara umum hasil dari pelaksanaan program ini ternyata mampu meningkatkan dan mencerminkan sikap santun di lingkungan SDN Telaga Langsat. Sedangkan secara khusus hasil pelaksanaan program ini yaitu : 1. Gerakan sekolah santun mampu mengintegrasikan kompetensi sikap santun dengan baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. 2. Gerakan sekolah santun mampu menjadikan kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan, teladan oleh siswa. 3. Gerakan sekolah santun mampu membiasakan siswa untuk bersikap santun di lingkungan sekolah.



B. Rekomendasi Dari hasil kesimpulan di atas, maka penulis selaku bagian dari Tim Penjamin Mutu SDN Telaga Langsat memberikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Program ini agar senantiasa dicontoh dan dilaksanakan oleh sekolah lain dengan masalah yang sama. 2. Orang tua / wali siswa agar ikut berperan dalam pembiasaan santun anak di luar sekolah terutama di rumah. 3. Kepada pemangku kepentingan, diharapkan dapat bekerja sama dalam setiap prosesnya sehingga dapat memberikan masukan yang berguna bagi pengembangan program kedepannya.



10



DAFTAR PUSTAKA



Kemendikbud. 2017. Indikator Mutu dalam Penjaminan Mutu pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Kemendiknas. 2011. Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta. Djuwita, Puspa. 2017. Jurnal Ilmiah PGSD : Pendidikan Etika Sopan Santun Peserta Didik Melalui Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Bengkulu. Universitas Bengkulu. Fahrudin, Faiz. 2018. Penanaman Karakter Sopan Santun di SDN Ngabeyan 03 Kartasura Tahun Ajaran 2017 / 2018. Universitas Muhammadiyah Surakarta.



11



LAMPIRAN 1. Foto Kegiatan dan Penerapan Program “Gerakan Sekolah Santun”







Foto kegiatan



Gambar 1. Sharing pendapat dengan pengawas tentang penilaian sikap



Gambar 2. Musyawarah dengan warga sekolah



12







Foto Penerapan



Gambar 3. Pembiasaan baris dan bersalaman saat masuk kelas



Gambar 4. Pembiasaan berdo’a sebelum memulai pelajaran



13



Gambar 5. Pembiasaan berdo’a setelah selesai pelajaran



Gambar 6. Pembiasaan bersalaman dengan guru saat pulang sekolah



14



Gambar 7. Pembiasaan saling bersalaman setelah selesai upacara



Gambar 8. Kegiatan keagamaan setiap hari Jum’at



15



LAMPIRAN 2.



FORMAT PENILAIAN YANG MENCAKUP SIKAP SANTUN



16



JURNAL SIKAP SPIRITUAL ( K1 SPIRITUAL ) NAMA SEKOLAH : SDN Telaga Langsat KELAS/SEMESTER : TAHUN PELAJARAN : NAMA SISWA : TANGGAL : NO CATATAN PERILAKU 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7



Perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya Mau mengajak teman seagamanya untuk melakukan ibadah bersama Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilaksanakan sekolah Melaksanakan ibadah sesuai ajaran agama, misalnya shalat, puasa Merayakan Hari Besar Melaksanakan ibadah tepat waktu Mengakui kebesaran Tuhan yang menciptakan alam semesta Menjaga kelestarian alam, tidak merusak tanaman Tidak mengeluh Selalu merasa gembira dalam segala hal Tidak berkecil hati dalam segala keadaan Suka memberi atau menolong sesama Selalu berterima kasih ketika menerima pertolongan



BUTIR SIKAP Ketaatan Beribadah



Perilaku bersyukur



17



TINDAK LANJUT



HASIL



KET



8 9 10 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6



Menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka Berterima kasih atas pemberian orang lain Berdoa sesudah dan sebelum belajar Berdoa sebelum dan sesudah makan Mengajak teman berdoa saat mulai kegiatan Mengingatkan teman untuk selalu berdoa Tindakan yang menghargai perbedaan dalam beribadah Menghormati teman yang berbeda agama Berteman tanpa membedakan agama Tidak mengganggu teman yang melaksanakan ibadah Menghormati hari besar keagamaan lain Tidak menjelekkan ajaran agama lain



Berdoa dan sesudah melakukan kegiatan



Toleransi dalam beribadah



.................., .............................2019 Guru,



.........................................



18



JURNAL SIKAP SOSIAL ( K2 SOSIAL ) NAMA SEKOLAH KELAS/SEMESTER TAHUN PELAJARAN NAMA SISWA TANGGAL



NO 1 2 3 4 5 6 7 8



9 10



: SDN Telaga Langsat : : : :



CATATAN PERILAKU Tidak berbohong Tidak menyontek Mengerjakan tugas sendiri yang diberikan pendidik, tanpa menjiblak tugas orang lain Mengerjakan soal penilaian tanpa mencontek Mengatakan dengan sesungguhnya apa yang terjadi atau yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan Mengembalikan barang yang dipinjam atau yang ditemukan Mengemukakan pendapat apa yang sedang diyakininya, walaupun berbeda dengan pendapat teman Mengemukakan ketidaknyamanan belajar yang dirasakan disekolah Membuat lapaoran kegiatan kelas secara terbuka ( transparan )



BUTIR SIKAP JUJUR



19



TINDAK LANJUT



HASIL



KET



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Mengikuti peraturan yang ada disekolah Tertib dalam melaksanakan tugas Hadir disekolah tepat waktu Masuk kelas tepat waktu Memakai pakaian seragam lengkap dan rapi Tertib mentaati peraturan sekolah Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik Mengambil dan mengembalikan peralatan belajar pada tempatnya Tidak pernah terlambat masuk kelas Menyelesaikan tugas yang diberikan Mengakui kesalahan Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya dikelas seperti piket kebersihan Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah dengan baik Mengakui kesalahan , tidak melemparkan kesalahan pada orang lain Berpartisipasi dalam kegiatan sosial disekolah Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam kelompok dikelas/sekolah Membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan



DISIPLIN



TANGGUNG JAWAB



20



1 2 3 4 5 6 7 8 1



2



3 4 5 6 7 8



Menghormati orang lain dan menghormati cara bicara yang tepat Menghormati pendidik, pegawai sekolah, penjaga kebun, dan orang yang lebih tua. Berbicara dan bertutur kata halus tidak kasar Berpakaian rapi dan pantas Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah atau jangan marah-marah Mengucap salam ketika bertemu pendidik, teman dan orang-orang disekolah Menunjukkan wajah ramah, bersahabat atau tidak cemberut Mengucap terima kasih apabila diberi teman bentuk jasa atau barang dari teman aserta orang lain. Ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan dalam pembelajaran dan perhatian pada pada orang lain Berpartisipasi dalam kegiatan sosial disekolah, misalnya membantu mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit atau kemalangan Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki Menolong teman yang dalam mengalami kesulitan Menjaga keasrian, kelestarian, keindahan, kebersihan lingkungan sekolah Melerai teman yang sedang berkelahi/bertengkar Menjenguk teman atau pendidik yang sedang sakit Menunjukkan perhatian terhada



SANTUN



PEDULI



21



1 2 3 4 5 6 7 8 9



Kebersihan lingkungan dan kelas Berani tampil didepan kelas Berani mengemukakan pendapat Berani mencoba hal baru Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau masalah Mengajukan diri sebagai ketua kelas atau pengurus kelas lainnya Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau mengerjakan soal dipapan tulis Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat Mengungkapkan kritik membangun terhadap orang lain Memberikan argumen untuk mempertahankan pendapat



PERCAYA DIRI



.................., .............................2019 Guru,



....................................................



22