Bhineka Tunggal Ika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, kesehatan secara fisik maupun akal pikiran, serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah ini. Sehingga, kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah ini sebagai Tugas Mata Kuliah Pancasila yang berjudul “Bhineka Tunggal Ika I”. Tanpa pertolongan-Nya, kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikannya dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada bagina Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan, dan kekurangan didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini. Hal tersebut dimaksudkan agar makalah ini nantinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Dosen Mata Kuliah Pancasila kami yang telah memberikan motivasi dan semangat agar makalah ini cepat terselesaikan. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.



Purwokerto, Oktober 2021



Penulis



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR...................................................................................................................2 DAFTAR ISI..................................................................................................................................3 BAB 1..............................................................................................................................................4 PENDAHULUAN..........................................................................................................................4 Latar Belakang.............................................................................................................................4 Rumusan Masalah........................................................................................................................4 Tujuan..........................................................................................................................................4 BAB II.............................................................................................................................................5 PEMBAHASAN.............................................................................................................................5 Dasar Hukum Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika..............................................................5 Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Local Wisdom Bangsa Indonesia..............................................6 BAB III...........................................................................................................................................8 PENUTUP......................................................................................................................................8 Kesimpulan..................................................................................................................................8 Saran.............................................................................................................................................8 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................9



2



BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bhinneka Tunggal Ika sebagaimana terkandung dalam lambang negara Garuda Pancasila, bersama-sama dengan Bendera Negara Merah Putih, Bahasa Negara Bahasa Indonesia dan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, merupakan jati diri dan identitas Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keempat simbol tersebut merupakan cerminan dan menifestasi kedaulatan bangsa dan Negara KesatuanRepublik Indonesia didalam pergaulan negara negara lain dalam masyarakat Internasional serta merupakan cerminan kemandirian dan eksistensi negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Burung Garuda merupakan kekayaan satwa nusantara. Sebagai salah satu jenis burung bahkan terdapat secara luas di tanah bangsa serumpun memiliki kesamaan kebudayaan yaitu madagaskar dan malagsi, dan satwa itu dahulu diistilahkan dengan nama vurumahery yang berarti burung sakti. Garuda adalah termasuk jenis burung yang kuat, besar, dan mampu terbang tinggi yang melambangkan Bangsa Indonesia yang besar dan kuat. Sebagai seekor satwa,burung garuda melukiskan cita – cita bangsa Indonesia di tengah – tengah masyarakat Internasional. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang di atas maka, masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana dasar hukum lambang negara Bhinneka Tunggal Ika? 2. Apa yang dimaksud Bhinneka Tunggal Ika sebagai local wisdom?



C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah : 1. Menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia 2. Menciptakan toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara



3



BAB II PEMBAHASAN A. Dasar Hukum Lambang Negara Bhinneka Tunggal Ika Lambang negara, beserta bendera negara serta bahasa persatuan serta lagu kebangsaan Indonesia bukan hanya sekedar pengakuan atas indonesia sebagai bangsa dan negara, melainkan menjadi simbol atau lambang negara yang dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara indonesia. Lambang negara, bendera, bahasa serta lagu kebangsaan indonesia menjadi kekuatan yang sanggup menghimpun serpihan sejarah Nusantara yang beragam sebagai bangsa besar Republik Indonesia yang hidup dalam negara kesatuan Republik Indonesia. 4 Simbol Negara sebagai jati diri dan identitas NKRI : 1. 2. 3. 4.



Lambang Negara : Garuda Pancasila, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika Bendera Negara : Bendera Merah – Putih Bahasa Negara : Bahasa Indonesia Lagu Kebangsaaan : Indonesia Raya



Dasar Yuridis Konstitusional : UUD 1945 Pasal 36 A yang berbunyi : “ Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika”. Dasar hukum penggunaan lambang negara : 1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang mengatur kejahatan (tingkat pidana) yang menggunakan Bendera Merah Putih; Penodaan terhadap Bendera Negara sahabat; Penodaan terhadap bendera Merah Putih dan Lambang Negara Garuda Pancasila; serta Penggunaan bendera merah putih oleh mereka yang tidak memiliki hak menggunakannya seperti terdapat pada pasal 52 a; 142a; pasal 154a; dan pasal 473. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan Lambang Negara. Undang-Undang tentang Bendera, Bahasa, Lambang, Negara, serta Lagu Kebangsaan merupakan jaminan kepastian hukum, keselarasan, keserasian, standarisasi, dan ketertiban dalam penggunaan bendera, bahasa, lambang negara dan lagu kebangsaan. Makna Lambang Negara Garuda Pancasila yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2009 :  Pasal 46 Lambang Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh terus ke arah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang di cengkeram oleh Garuda.



4



 Pasal 47 1. Garuda dengan perisai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 memiliki, paruh sayap, ekor dan cakar, yang mewujudkan tenaga pembangunan. 2. Garuda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, panggal ekor berbulu 19 , dan leher berbulu 45. Makna Lambang Negara Garuda Pancasila yang terdapat dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.24 Tahun 2009 :  Pasal 48 1. Di tengah-tengah perisai sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 46 terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan katulistiwa. 2. Pada perisai sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 46 terdapat lima buah ruang yang mewujudkan Dasar Pancasila sebagai berikut : 1) Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya dibagian tengah berbentuk bintang yang bersudut lima. 2) Dasar kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai. 3) Dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai. 4) Dasar Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai. 5) Dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai. B. Bhinneka Tunggal Ika Sebagai Local Wisdom Bangsa Indonesia Bhinneka Tunggal Ika juga sebagai Local Wisdom Bangsa Indonesia yang melambangkan realitas bangsa yang tersusun darri berbagai unsur rakyat yangterdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat, golongan, Bahasa, wilayah, dan agama yang menyatu menjadi bangsa dan Negara Indonesia. Nama Lambang Negara Garuda Pancasila, karena wujud lambang yang dipergunakan adalah burung garuda, dan di dalamnya (ada tameng) memuat lambang sila-sila Pancasila dan disertai semboyan seloka Bhinneka Tunggal Ika,dan seloka itu tersurat di bawahnya. Jadi dalam negara Indonesia itu terdapat unsur gambar burung garuda, simbil sila-sila Pancasila dan seloka Bhinneka Tunggal Ika. Burung garuda juga lambang pembangun dan pemelihara, hal ini dapat ditafsirkan dari sejarah nenek moyang bangsa Indonesia dahulu ada yang menganut agama Hindu dan garuda adalah wahana (kendaraan) Dewa Wishnuyaitu dewa pembangun dan pemelihara dan dalam cerita wayang di Jawa terjelmadalam Bhatara Kresna tokoh yang bijaksana. 5



Bahkan Raja Airlangga menggunakan lencana Garuda-mukhayang terkandung dalam kitab Marowangsa.Demikian pula kerajaan Kedah juga menggunakan lambang Garuda Garagasisebagai lambang pemelihara (Ismaun dalam Kaelan, hal 260). Seloka ‘Bhinneka Tunggal Ika’yang melambangkan realitas bangsa dan negara Indonesia yang tersusun dari berbagai unsur rakyat ( bangsa ) yang terdiriatas berbagai macam suku, adat-istiadat, golongan, kebudayaan dan agama ,wilayah yang terdiri atas beribu-ribu pulau menyatu menjadi bangsa dan negaraIndonesia. Secara filologis istilah seloka itu diambil dari bahasa Jawa – kuno,berasal dari zaman kerajaan Keprabuan Majapahit yang zaman keemasannya dibawah kekuasaan Prabu Hayam Wuruk dan Maha Patih Gajah Mada (1350-1364). Jika dilakukan kajian melalui filsafat analitika bahasa (suatu metode analisisterhadap makna penggunaan ungkapan bahasa era kontemporer di Eropa), selokaBhinneka Tunggal Ikaitu pada hakikatnya merupakan suatu frase. Secaralinguistis makna struktural seloka itu adalah ‘beda itu, satu itu’. Secara morfologiskata ‘Bhinneka’ berasal dari kata polimorfemis yaitu ‘bhinna’ dan ‘ika’. Kata‘Bhina’ berasal dari bahasa Sansekerta ‘Bhid’, yang dapat diterjemahkan menjadi‘beda’. Dalam proses linguistis karena digabungkan dengan morfem ‘ika’ makamenjadi ‘bhinna’. ‘Ika’ artinya itu, ‘bhinneka’ artinya beda itu, sedangkan‘tunggal ika’ artinya satu itu.



6



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1.



Berdasarkan hasil dari analisis tentang Bhinneka Tunggal Ika bagi bangsa Indoneisa, dapat ditarik kesimpulan bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat keanekaragaman budaya atau tingkat heterogenitasnya yang tinggi. Tidak saja keanekaragaman budaya kelompok suku bangsa namun juga keanekaragaman budaya dalam konteks peradaban, tradisional hingga modern, dan kewilayahan. Dengan keanekaragaman kebudayaannya Indonesia dapat dikatakan mempunyai keunggulan dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang memiliki budaya yang berbeda, agama, ras, bahasa daerah yang berbeda. Kata-kata Bhinneka Tunggal Ika juga terdapat pada lambang negara Republik Indonesia yaitu Burung Garuda Pancasila. Di kaki Burung Garuda Pancasila mencengkram sebuah pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara Indonesia, Ini yang menjadikan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar hukum lambang negara.



2.



Di sini dapat disimpulkan juga bahwa Bhineka Tunggal Ika sebagai Local Wisdom adalah semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan serta adat kebiasaan atau etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan di dalam komunitas ekologis sedangkan kearifan lokal didefinisikan sebagai kebenaran yang telah mentradisi dalam suatu daerah. Maka local wisdom dapat diartikan sebagai nilai yang dianggap baik dan benar yang berlangsung secara turun-temurun dan dilaksanakan oleh masyarakat yang bersangkutan sebagai akibat dari adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya.



B. Saran Kita harus mengetahui dan memahami apa itu Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar hukum dan mengetahui Bhinneka Tunggal Ika sebagai local wisdom



7



DAFTAR PUSTAKA Andi Nur Ramadhan, Bayu Siswanto, Dhea Murtiani, Maya Ramadhaniyati, Nela Widia. 2015. PANCASILA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA DAN NEGARA DALAM BHINNEKA TUNGGAL IKA. Makalah. Sumber : https://www.coursehero.com/file/p1nk6ig/C-DasarHukum-Lambang-Negara-Bhinneka-Tunggal-Ika-Bhinneka-Tunggal-Ika/ Fatimatus Zahro, Meta Yuni Damayanti, Slamet Widodo. 2019. BHINNEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI LOCAL WISDOM BANGSA INDONESIA. Makalah. Sumber : https://www.coursehero.com/file/p1uk8mmi/B-Bhinneka-Tunggal-Ika-sebagai-Local-WisdomBangsa-Indonesia-Bhinneka-Tunggal/ Prof. Dr. H. KAELAN, M.S. Pendidikan Pancasila, Edisi Reformasi Tahun 2016, Paradigma Yogyakarta.



8