Bi g.45tsm01.020.2 Melakukan Perawatan Renggang Klep [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU INFORMASI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP G.45TSM01.020.2



KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I.



DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan 2019



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



DAFTAR ISI DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 2 BAB I



PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 4 A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 4 B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------- 4



BAB II MENYIAPKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP ------------------------ 5 A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perawatan Renggang Klep ------------------------------------------------------ 5 1.



Fungsi, jenis, spesifikasi, dan cara kerja dari komponen pada sistem klep diidentifikasi. 2. Jenis Mekanisme Klep/ Katup. 3. Bagian-bagian Mekanisme Klep/ Katup. 4. Pengukuran dan Penyetelan Celah Klep/ Katup. B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perawatan Renggang Klep ------------------------------------------------------ 13 C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Menyiapkan Perawatan Renggang Klep ------------------------------------------------------ 14 BAB III MELAKUKAN PEMERIKSAAN RENGGANG KLEP. -------------------- 15 A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Pemeriksaan Renggang Klep ------------------------------------------------------ 15 1. Langkah Pemeriksaan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup : 2. B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melakukan Pemeriksaan Renggang Klep ------------------------------------------------------- 19 C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melakukan Pemeriksaan Renggang Klep ------------------------------------------------------ 19 BAB IV MEMASTIKAN KINERJA KLEP SESUAI STANDART ------------------- 20 A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memastikan Kinerja Klep Sesuai Standar ------------------------------------------------------- 20 1. 2.



Komponen-komponen klep, timing hole cap, crankshaft hole cap, dan cover cylinder head dipasang sesuai prosedur. Semua oil seal dan o-ring diganti sesuai prosedur.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 2 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



3. 4.



Kode Modul G.45TSM01.020.2



Renggang klep dipastikan sesuai standar. Semua baut dan komponen dipastikan kekencangannya sesuai standar.



B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memastikan Kinerja Klep Sesuai Standar ------------------------------------------------------- 22 C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memastikan Kinerja Klep Sesuai Standar ------------------------------------------------------- 22 DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 2 A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------------- 2 B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------- 2 C. Majalah atau Buletin -------------------------------------------------------------- 2 D. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------------- 2 DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --------------------------------------------------- 2 A. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------------- 2 B. Daftar Bahan ----------------------------------------------------------------------- 2 LAMPIRAN ----------------------------------------------------------------------------------------- 3 Lampiran 1 Contoh Kuesioner ------------------------------------------------------- 3 DAFTAR PENYUSUN ----------------------------------------------------------------------------- 3



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 3 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



BAB I PENDAHULUAN A.



Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Melakukan Perawatan Renggang Klep.



B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Melakukan Perawatan Renggang Klep ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Mampu mengidentifikasi fungsi, jenis, spesifikasi, dan cara kerja dari komponen pada sistem klep. 2. Mampu mengidentifikasi fungsi, jenis, spesifikasi, dan cara kerja dari bagian pada sistem klep. 3. Mampu mengidentifikasi komponen-komponen pada sistem klep. 4. Mampu mengidentifikasi Service limit dari renggang klep. 5. Mampu mengidentifikasi perintah kerja. 6. Mampu mengidentifikasi prosedur penyetelan renggang klep. 7. Mampu mengidentifikasi prosedur penyetelan renggang klep. 8. Mampu menerapkan prosedur K3 pada pelaksanaan proses kerja. 9. Mampu melepas Timing hole cap, Crankshaft hole cap, dan Cover Cylinder Head sesuai prosedur. 10. Mampu memastikan posisi Top langkah kompresi sesuai prosedur. 11. Mampu menyetel renggang klep sesuai prosedur. 12. Mampu memasang Komponen-komponen klep, Timing hole cap, Crankshaft hole cap, dan Cover Cylinder Head sesuai prosedur. 13. Mampu mengganti semua Oil Seal & O-ring sesuai prosedur. 14. Mampu memastikan renggang klep sesuai prosedur. 15. Mampu memastikan semua baut dan komponen kekencangannya sesuai standar.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 4 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



BAB II MENYIAPKAN PERAWATAN RENGGANG KLEP/ KATUP A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menyiapkan Perawatan Renggang Klep : 1. Fungsi, Jenis, Spesifikasi, dan cara kerja dari komponen sistem Klep : Komponen Mekanisme Katup - Pada mesin 4 tak, ada empat langkah dalam satu siklus kerja mesin. Antara lain langkah hisap, langkah kompresi, angkah usaha, dan langkah buang. Saat langkah hisap dan buang, maka ada transfer materi (campuran udara dan bahan bakar) dari luar menuju dalam mesin atau sebaliknya. Materi berupa gas ini masuk melalui intake port yang diatur pembukaanya oleh sebuah katup. Oleh sebab itu pada mesin bensin sepeda motorl 4 langkah, minimal harus memiliki dua buah katup. Kali ini kita akan belajar mengenal bagian-bagian mekanisme katup dan fungsinya masing-masing pada mesin sepeda motor. Fungsi mekanisme Klep/ Katup : Katup pada mesin 4 tak bertugas layaknya sebuah pintu yang akan membuka dan menutup saluran udara. Namun pintu ini didesain agar tidak bocor walau berada pada tekanan kompressi yang tinggi. Mekanisme katup memiliki dua fungsi utama yaitu :  Untuk membuka saluran intake agar udara dapat masuk ke dalam mesin saat langkah hisap.  Untuk membuka saluran exhaust agar gas sisa pembakaran dapat keluar dari mesin saat langkah buang. 2. Jenis mekanisme katup : Berdasarkan prinsip kerjanya, valve mechanism dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe OHV dan tipe OHC. a. Overhead Valve (OHV) : Katup dengan tipe OHV memiliki camshaft yang terletak di dalam blok silinder. untuk menggerakan rocker arm, diperlukan komponen khusus yang disebut push rod. Jenis ini menggunakan penggerak timing gear, sehingga tidak ada istilah rantai keteng yang molor. b. Overhead Camshaft(OHC) : Untuk tipe OHC memiliki camshaft yang langsung terpasang pada kepala silinder, sehingga Cam atau Nok langsung menyentuh Rocker Arm tanpa bantuan Push Rod. Tipe ini juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu SOHC dan DOHC. Perbedaan kedua jenis ini terletak pada jumlah Camshaft, SOHC memiliki satu buah Camshaft sementara DOHC memiliki dua buah Camshaft. Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 5 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



3. Bagian-bagian mekanisme Klep/ Katup : Apabila kita membongkar sebuah Valve mechanism pada mesin, maka akan dijumpai puluhan komponen. Antara jenis OHV maupun OHC memiliki nama dan jumlah komponen yang berbeda, agar lebih lengkap kita bahas satu persatu. 1. Tipe OHV



Ciri dari katup OHV adalah letak Camshaft yang berada pada blok silinder. untuk memutar camshaft, ada tiga mekanisme yaitu timming gear, timming chain dan timming belt. Bagian bagian pada mekanisme OHV adalah sebagai berikut : a. Crankshaft Sprocket Gear : Crankshaft sprocket gear adalah sebuah roda gigi yang terletak diujung depan poros engkol. Fungsinya adalah untuk memutar poros nok agar proses pembukaan katup bisa berjalan. Komponen ini menjadi awal dari power train sistem mekanisme katup, karena energi yang digunakan untuk melakukan pembukaan katup berasal dari putaran flywheel. b. Camshaft sprocket gear : Camshaft sprocket gear juga merupakan roda gigi yang terletak pada ujung depan poros nok. Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 6 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



Fungsinya untuk menerima energi putar dari crankshaft sprocket gear dan meneruskanya menuju poros nok. Jumlah roda gigi pada camshaft sprocket gear lebih banyak dari pada crankshaft. Perbandinganya, 2 ; 1 (2 gigi cam : 1 gigi crank). Tujuanya agar camshaft berputar satu kali saat satu siklus empat tak. Perlu diketahui prinsip motor empat tak yaitu menghasilkan energi putar dengan dua kali putaran engkol. c. Timming belt/chain : Timming belt dan timming chain memiliki fungsi yang sama yaitu menghubungkan gigi sprocket antara crankshaft dan camshaft. Sehingga ketika poros engkol berputar, poros nok juga ikut berputar. Perbedaanya terletak pada bahan yang digunakan. Timming belt menggunakan sabuk karet seperti V-belt, sehingga lebih tenang namun kurang kuat. Sementara timming chain menggunakan bahan baja seperti rantai, sehingga lebih kuat namun lebih berisik. d. Camshaft : Poros nok pada mekanisme OHV terletak didalam blok silinder. komponen ini berbentuk poros memanjang dan memiliki beberapa lobe atau tonjolan di sepanjang poros. Lobe ini berfungsi untuk menekan valve lifter agar katup dapat terbuka. Dalam mesin satu silinder, minimal memiliki dua buah lobe untuk mengatur pembukaan katup hisap dan katup buang. Penempatan sudut lobe juga tidak boleh sembarangan, karena akan berhubungan dengan timming pembukaan katup.



Advertisement Setiap lobe sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu base circle(1), ramps(2), dan nose(3). Jarak dari base circle menuju ujung nose akan mempengaruhi lamanya Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 7 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



katup membuka. Selain itu sudut kemiringan ramps juga dapat menentukan waktu pembukaan katup. e. Valve lifter : Valve lifter adalah komponen yang bertumpu pada setiap lobe. Fungsinya sebagai tumpuan bagi lobe untuk menekan push rod. Valve lifter terbuat dari bahan aluminium yang memiliki daya gesek kecil, hal ini dikarenakan valve lifter akan selalu menempel pada lobe saat camshaft berputar. f. Push rod : Push rod atau batang pendorong digunakan untuk menyalurkan tekanan dari valve lifter menuju rocker arm. Komponen ini hanya berbentuk batang ringan yang terletak diatas valve lifter. Diujung atas push rod terdapat cekungan yang berfungsi menjaga posisi push rod agar tidak meleset ketika bekerja.



g. Rocker arm : Rocker arm merupakan komponen yang bekerja untuk menekan katup saat mendapatkan dorongan dari push rod. Pada mekanisme OHV seluruh rocker arm terletak pada satu poros. Prisnip kerjanya seperti ayunan sederhana, dimana ketika bagian belakang rocker arm terangkat oleh dorongan push rod maka bagian depan rocker arm akan menekan katup. Komponen ini juga dilengkapi adjusting screw yang terletak tepat diujung push rod. Fungsinya untuk menyetting celah katup.



h. Valve : Valve atau katup menjadi pintu bagi saluran intake dan exhaust untuk mengalisrkan gas. Selain menjadi pintu, katup juga harus tahan terhadap tekanan tinggi agar tidak bocor saat langkah kompressi. Pada katup terdapat bagian bernama valve seat. Komponen ini akan mempengaruhi ketahanan katup terhadap kebocoran. Apabila sudut valve seat tidak sesuai dengan dudukan pada kepala silinder maka akan terjadi kebocoran. Diameter katup hisap umumnya lebih besar dibandingkan katup buang, hal ini bertujuan agar udara bersih dapat masuk dengan leluasa ketika langkah hisap.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 8 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



i. Valve spring : Komponen ini juga berpengaruh terhadap kerapatan katup. Pegas pada katup bersifat keras karena pada posisi normal, pegas ini akan menahan katup agar tertutup rapat.



2. Tipe OHC :



Untuk tipe OHC juga memiliki dua macam yaitu DOHC (Double Overhead Camshaft) dan SOHC, kedua tipe ini dibedakan hanya dari jumlah camshaftnya. Agar lebih jelas simak komponen mekanisme katup OHC dibawah



a. Sprocket gear : Sama halnya dengan tipe OHV, gigi sprocket juga menjadi komponen penting pada mekanisme ini. Konfigurasi jumlah roda gigi juga dibuat sama dengan tipe OHV, hal ini karena kedua mekanisme ini memiliki prinsip yang sama. b. Timming chain/belt : Jika pada mekanisme OHV akan kita temui sistem timming gear, Pada tipe OHC kita hanya akan menemui sistem timming belt dan timming chain. Sistem ini lebih efektif untuk menghubungkan gigi sprocket dengan camshaft yang terletak pada kepala silinder. timming chain pada katup OHC memiliki dimensi lebih panjang, oleh karena itu mekanisme ini memiliki beberapa komponen tambahan agar timming chain bisa bekerja efektif. Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 9 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



c. Tensioner : Tensioner adalah komponen tambahan untuk mendukung kinerja timming chain. Fungsi tensioner adalah untuk menarik timming chain agar selalu tegang. Tensioner memiliki dua macam yaitu tipe roller dan tipe hidrolik. Untuk tipe roller memanfaatkan pegas untuk menegangkan timming chain. Sementara tipe hidrolik memanfaatkan oli mesin untuk menegangkan timming chain. Namun tipe hidrolik ini memerlukan komponen tambahan berupa chain guide agar lebih maksimal. d. Timming chain guide : Timming chain guide terhubung dengan tensioner hidrolik, fungsinya untuk menekan timming chain agar tegang. Tensioner hidrolik tidak secara langsung menekan timming chain, komponen ini memiliki piston yang akan menekan chain goide. Sementara chain guide yang berbentuk memanjang akan menekan timming chain secara langsung. Sehingga lebih stabil karena permukaan yang tertekan lebih luas. e. Camshaft : Camshaft pada tipe katup OHC memiliki konstruksi yang sama seperti camshaft pada katup OHV. Komponen ini juga dilengkapi lobe disepanjang porosnya untuk menekan katup. Namun untuk tipe DOHC, memiliki dua macam poros yaitu intake camshaft dan exhaust camshaft.



f. Rocker arm : Rocker arm berfungsi untuk menekan katup ketika mendapatkan dorongan dari lobe. Meski memiliki fungsi sama, terdapat perbedaan konstruksi antara tipe OHV dan OHC. Pada tipe OHC rocker arm bersifat individu dengan kata lain tidak terletak satu poros. Selain itu karena camshaft terletak diatas rocker arm, maka tidak diperlukan valve lifter dan push rod. Sebagai tumpuan lobe, rocker arm dilengkapi dengan roller yang akan berputar ketika camshaft berputar. Hal ini bertujuan agar tidak ada gesekan antara lobe dengan rocker arm. Selain itu rocker arm ini biasanya sudah berteknologi HLA (Hydrolic Lash Adjuster). Teknologi ini akan melakukan penyetelan celah katup secara otomatis. g. Valve and spring : Komponen ini juga memiliki konstruksi dan fungsi yang sama seperti mekanisme katup OHV.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 10 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



4. PENGUKURAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP :



A. Judul Praktikum : Pengukuran dan Penyetelan Klep/ Katup. B. Tujuan Praktikum : Tujuan dari praktik pengukuran dan penyetelan Klep/ Katup adalah : 1. Peserta mampu untuk mengetahui ukuran dari setiap komponen pada mekanisme Klep/ Katup. 2. Peserta mampu untuk menyetel Klep/ katup agar sesuai dengan Standar yang Diizinkan. C. Alat dan bahan : 1. Alat :  Obeng (-) besar.  Feeler gauge set.  Tappet (Adjust Wrench).  Kunci ring/ T. 14 (untuk memutar poros engkol).  Kunci ring/ T. 17 (untuk memutar poros engkol).  Kunci ring 8 – 9 (Khusus untuk motor bebek).  Kunci ring 10 – 11 (khusus motor Sport).  Kunci ring 17 pembuka tutup Klep/ katup (Khusus motor Sport).  Kunci ring 24 pembuka tutup Klep/ katup (Khusus motor Sport). 2. Bahan :  Unit Sepeda Motor.  BPR (Buku Pedoman Reparasi) sesuai Unit motor.  Kain lap majun.  Bensin  Kuas 2 Inch Eterna  Nampan plastik persegi



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 11 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



D. Keselamatan Kerja Dalam praktikum ini diperlukan keselamaan kerja sebagai berikut :  Memakai baju kerja/ Wearpack.  Menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.  Mengikuti prosedur sesuai SOP. E. Dasar Teori : Penyetelan celah katup merupakan salah satu hal penting dalam perawatan mesin sepeda motor, hal ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat penting dalam mengatur sistem kerja dari mesin 4 tak. Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Apabila celah katup terlalu longgar atau terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti berikut : c. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian, atau pengapian balik. d. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran. Pada praktikum ini menggunakan Engine stand tipe OHV (Overhead Valve) yaitu tipe mesin dimana posisi katup berada diatas silinder block dan camshaft berada di silinder block, jadi menggunakan batang pendorong atau yang sering disebut push rod, dan juga valve lifter, seperti gambar dibawah ini :



Pada gambar diatas terlihat beberapa komponen yang digunakan pada engine stand tipe OHV, berikut fungsi dari masing-masing komponen: 1. Rocker Arm atau lengan pengungkit digunakan untuk meneruskan daya dorong dari pushrod menuju ke batang katup. 2. Valve Spring atau pegas katup berfungsi untuk mengembalikan posisi katup. Jika cam digunakan untuk membuka katup maka valve spring berfungsi sebaliknya untuk menutup katup. 3. Valve (katup) berfungsi untuk mengatur saat terbuka dan tertutupnya saluran baik saluran buang maupun saluran masuk. Valve ini sangat berpengaruh besar terhadap proses-proses yang terjadi didalam ruang bakar.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 12 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



4. Crankshaft berfungsi untuk mengubah gerakan naik turun yang dihasilkan oleh piston menjadi gerakan memutar yang nantinya akan diteruskan ke transmisi. 5. Timing Mechanism atau mekanisme penggerak berfungsi untuk menggerakan camshaft dengan meneruskan putaran dari crankshaft melalui perantara gigi (timing gear), rantai (timing chain) atau sabuk (timing belt). 6. Cam memiliki bagian menonjol yang sering disebut cam lobe. Bagian inilah yang mengatur saat pembukaan katup. Letak cam lobe berbeda sesuai dengan urutan pembukaan katup masuk dan katup buang. 7. Valve Lifter digunakan sebagai landasan pushrod untuk mengurangi keausan yang terjadi pada cam. 8. Pushrod berfungsi untuk meneruskan daya dorong yang dihasilkan oleh cam lobemenuju ke rocker arm. Pushrod digunakan karena jarak antara camshaft dengan rocker arm yang berjauhan.Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar agar tidak menimbulkan masalah pada mesin dan tentunya agar umur dari mesin menjadi lebih panjang. Dalam mekanisme katup terdapat dua jenis katup, yaitu : a. Katup masuk (IN) : katup ini berfungsi untuk intake manifold b. Katup keluar (EX) : katup ini berfungsi untuk exhaust manifold. Dalam menstandartkan celah katup, menggunakan alat yang benama feeler gauge, biasanya untuk celah katup untuk katup masuk adalah 0,15 dan 0,2mm, sedangkan untuk katup buang adalah 0,2 dan 0,25mm. Pengukuran katup bertujuan untuk mengetahui ukuran komponen-komponen pada katup, apakah komponen tersebut masih sesuai dengan standar pabrik kendaran tersebut atau sudah tidak sesuai standar karena penggunaan terusmenerus. Pada praktikum ini komponen yang diukur yakni push rod, pegas katup dan diameter katup. Komponen tersebut mempunyai fungsinya masingmasing, apabila ukurannya sudah tidak sesuai standar maka akan mengurangi kinerja mesin serta akan membuat mesin tidak bertahan lama. B.



Keterampilan yang diperlukan dalam menyiapkan Perawatan Renggang Klep. : 1. Mampu mengidentifikasi fungsi, jenis, spesifikasi, dan cara kerja dari komponen-komponen pada sistem klep. 2. Mampu mengidentifikasi fungsi, jenis, spesifikasi, dan cara kerja dari bagianbagian pada sistem klep. 3. Mampu mengidentifikasi komponen-komponen pada sistem klep. 4. Mampu mengidentifikasi Service limit dari renggang klep. 5. Mampu mengidentifikasi perintah kerja. 6. Mampu mengidentifikasi prosedur penyetelan renggang klep. 7. Mampu mengidentifikasi prosedur penyetelan renggang klep.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 13 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



8. Mampu menerapkan prosedur K3 pada pelaksanaan proses kerja. C.



Sikap Kerja yang diperlukan dalam menyiapkan Perawatan Renggang Klep : Harus bersikap secara : 1. Cermat dan teliti dalam menyiapkan perawatan renggang klep sesuai SOP. 2. Taat asas dalam mengaplikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman yang dilakukan. 3. Berfikir analitis serta evaluatif dalam menyiapkan perawatan renggang Klep sesuai SOP.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 14 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



BAB III MELAKUKAN PEMERIKSAAN RENGGANG KLEP A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melakukan Pemeriksaan Renggang Klep. Pemeriksaan dan Penyetelan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup Pada Sepeda Motor bebek.



Catatan : Lakukan pemeriksaan dan penyetetelan jarak renggang klep atau celah katup sewaktu mesin masih dalam keadaan dingin (di bawah 35oC). 1. Langkah Pemeriksaan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup : a. Lepaskan terlebih dahulu tutup lubang untuk pemeriksaan klep/katup.



b. Kemudian lepaskan tutup lubang untuk pemeriksaan tanda waktu pengapian dan juga lepaskan tutup lubang poros engkol.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 15 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



c. Putar poros engkol dengan arah berlawanan dengan arah jarum jam, lalu tepatkan tanda “T” (Top) pada rotor dengan tanda penyesuai yang berada pada tutup bak mesin sebelah kiri.



d. Pastikan bahwa piston berada pada TMA (Titik Mati Atas) akhir langkah kompresi. e. Periksa jarak renggang klep (celah katup) dengan cara memasukkan feeler gauge yang ukurannya sesuai dengan spesifikasi jarak renggang klep (celah katup) di antara sekrup penyetelan klep dan tangkai klep. Spesifikasi Jarak Renggang Klep (celah katup) sepeda motor supra : Klep masuk : 0,05 +/- 0,02 mm. ; Klep keluar : 0,05 +/- 0,02 mm.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 16 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



2. Penyetelan Jarak Renggang Klep atau Celah Katup : a. Siapkan dahulu peralatan yang akan digunakan dan siapkan kunci penyetel celah katup (Valve adjusting wrench).



b. Untuk penyetelan jarak renggang klep (celah katup) dapat dilakukan dengan melonggarkan mur pengunci kemudian masukkan bilah feeler gauge yang sesuai dengan spesifikasi celah klepnya diantara sekrup penyetel dan tangkai klep. c. Setelah bilah feeler gauge dimasukkan kemudian putar sekrup penyetel sampai didapatkan sedikit tahanan pada bilah feeler gauge.



d. Tahan sekrup penyetelnya dan kencangkan mur penguncinya.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 17 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



e. Periksalah kembali jarak renggang klep atau celah katupnya (bilah feeler gauge bila dimasukkan terasa mudah dan ketika bilah feeler gauge ditarik terasa terdapat tahanan). f. Periksa cincin-O yang berada pada lubang pemeriksaan klep atau pada tutup lubang pemeriksaan klep, apakah cincin-O masih dalam keadaan baik atau tidak. Bila cincin-O rusak maka gantilah dengan yang baru.



g. Lumasi cincin-O dengan oli mesin yang bersih kemudian pasangkan cincin-O tersebut pada lubang pemeriksaan klep. h. Lumasi ulir tutup lubang pemeriksaan klep dengan oli mesin yang bersih, kemudian pasangkan tutup lubang penyetelan klep dan kencangkan tutup lubang pemeriksaan klep sesuai dengan momen atau torsi yang ditentukan. TORSI : 1,2 kg-m. i. Periksa cincin-O yang berada pada tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian dan cincin-O yang berada pada tutup lubang poros engkol, apakah kedua cincin-Onya masih dalam keadaan baik atau tidak, dan bila cincin-O rusak gantilah dengan yang baru.



j. Lumasi cincin-O dengan menggunakan oli mesin yang masih bersih kemudian pasangkan ke tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian dan tutup lubang poros engkol. Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 18 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



k. Lumasi kedua ulir tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian dan ulir tutup lubang poros engkol dengan menggunakan oli mesin yang masih bersih. l. Pasangkan tutup lubang pemeriksaan tanda waktu pengapian, lalu kencangkan dengan momen atau torsi yang telah ditentukan. TORSI : 0,3 kg-m. m. Pasangkan tutup lubang poros engkol, lalu kencangkan dengan momen atau torsi yang telah ditentukan. TORSI : 0,3 kg-m. B. Keterampilan yang diperlukan dalam melakukan Pemeriksaan Renggang Klep/ Katup : 1. 2. 3. 4.



Mampu melepas Timing hole cap, Crankshaft hole cap, dan Cover Cylinder Head sesuai prosedur. Mampu memastikan posisi Top langkah kompresi sesuai prosedur. Mampu menyetel renggang klep sesuai prosedur. Mampu memasang Komponen-komponen klep, Timing hole cap, Crankshaft hole cap, dan Cover Cylinder Head sesuai prosedur.



C. Sikap kerja yang diperlukan dalam melakukan Pemeriksaan Renggang Klep/ Katup : 1. Harus cermat dan teliti dalam melakukan pemeriksaan renggang klep/katup sesuai SOP. 2. Harus taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman yang dilakukan. 3. Harus berpikir analitis serta evaluatif dalam melakukan pemeriksaan renggang klep sesuai SOP sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 19 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



BAB IV MEMASTIKAN KINERJA KLEP SESUAI STANDAR A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memastikan Kinerja Klep Sesuai Standar. 1. UNTUK MEMASTIKAN HASIL KINERJA SISTEM KLEP/ KATUP PERLU DILAKUKAN PEMERIKSAAN TEKANAN KOMPRESI MESIN. CARA MEMERIKSA TEKANAN KOMPRESI MESIN SEPEDA MOTOR SESUAI SOP : a. Pendahuluan : Besarnya tekanan kompresi sangat berpengaruh terhadap performa mesin, karena sebuah mesin dikatakan mempunyai performa yang baik, jika memenuhi tiga syarat utama yaitu : adanya campuran bahan bakar dan udara, pengapian dan tekanan kompresi yang cukup. Sehingga seorang teknisi yang bertugas merawat dan memperbaiki kendaraan (sepedamotor), harus mengetahui cara (langkah) yang benar dalam melakukan pemeriksaan tekanan kompresi pada sebuah mesin sepedamotor. b. Memeriksa Tekanan Kompresi Mesin Sepeda Motor. 1. Keselamatan kerja : Apabila menghidupkan mesin dengan menggunakan starter listrik, pastikan selama pengukuran tekanan kompresi dilakukan, kabel teganggan tinggi (kabel busi) di hubungkan dengan massa agar teganggan tinggi tidak mengalir ke tubuh anda. 2.  



   



Langkah kerja pemeriksaan : Panaskan mesin sampai mencapai temperature kerja. Lepaskan kabel teganggan tinggi (kabel busi) dan hubungkan dengan massa (gunakan penjepit / klem, agar hubungan cukup kuat dan tidak terlepas waktu proses menghidupkan mesin). Lepaskan busi. Masukkan alat pengukur tekanan kompresi (compression tester) pada lubang busi. Putar handle gas sampai pada posisi terbuka penuh. Tekan tombol electric starter atau jika menggunakan startermanual, injak kick starter berulang-ulang sampai jarum pada alat ukur tekanan kompresi (compression tester) menunjukkan angka yang paling tinggi (Secara umum besarnya tekanan kompresi motor bensin antara 8 sampai 11 bar).



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 20 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor







Kode Modul G.45TSM01.020.2



Untuk penggunaan elektrik starter (motor starter listrik) diusahakan agar baterai dalam kondisi terisi penuh, dan lamanya menekan tombol starter agar tidak lebih dari 8 detik, karena jika melebihi waktu tersebut dapat menyebabkan terbakarnya kumparan motor starter.



3. Diagnosa hasil pengukuran tekanan kompresi. 1. Apabila hasil pengukuran tekanan kompresi dibawah (kurang) dari spesifikasi, kemungkinan disebabkan oleh :  Celah katup terlalu rapat.  Daun katup terbakar.  Dudukan katup aus (tidak rata).  Paking kepala silinder rusak.  Cincin torak aus.  Torak aus dan dinding sililnder aus. 2. Apabila hasil pengukuran tekanan kompresi diatas standart spesifikasi, dapat disebabkan oleh :  Terjadinya endapan arang (carbon) yang berlebihan pada puncak torak dan dinding ruang bakar. 4. Kesimpulan : 1. Untuk memperoleh hasil pengukuran yang tepat (akurat) gunakan langkah- langkah pengukuran dengan benar. 2. Hasil Pengukuran yang tepat (akurat) dapat menjadi acuan bagi seorang teknisi untuk menentukan jenis tindakan perbaikan yang akan dilakukan.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 21 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



B. Keterampilan yang diperlukan dalam memastikan kinerja klep sesuai standar : 1. 2. 3.



Mampu mengganti semua Oil Seal & O-ring sesuai prosedur. Mampu memastikan renggang klep sesuai prosedur. Mampu memastikan semua baut dan komponen kekencangannya sesuai standar.



C. Sikap kerja yang diperlukan dalam memastikan kinerja klep sesuai standar : 1. Harus cermat dan teliti dalam melakukan pemeriksaan renggang klep/katup sesuai SOP. 2. Harus taat asas dalam mengaplikasikan cara, langkah-langkah, panduan, dan pedoman yang dilakukan. 3. Harus berpikir analitis serta evaluatif dalam melakukan pemeriksaan renggang klep sesuai SOP sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 22 dari 23



Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi



Sektor Otomotif Sub. Sektor Sepeda Motor



Kode Modul G.45TSM01.020.2



DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan : 1. UUD 1945 pasal 27 ayat 2: “setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. 2. UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, paragraf 5 tentang K3. B. Buku Referensi : 1. Astra Training Centre Daihatsu Bandung. Diterbitkan tahun 1995. 2. Toyota motor Training Centre Bandung. Diterbitkan tahun 1995. 3. Balai Pelatihan Pendidikan Teknik Bandung. Diterbitkan tahun 2010. C. Majalah/Buletin. 1. D. Referensi Lainnya. 1. -



Judul Modul: Melakukan Perawatan Renggang Klep Buku Informasi Versi: 2019



Halaman: 23 dari 23