Laporan Skir Klep [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK PERAWATAN 1 “SKIR KLEP”



Disusun oleh : Nama



: Boy Sandy



Kelas



: 4A



Kelompok



:1 Satu



3201602003



Tanggal Praktik :16/Juli/2018



PERAWATAN 1 JURUSAN TEKNIK MESIN D3 POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK 2018



BAB I PENDAHULUAN A. TUJUAN 1. Dapat mengetahui dan mengatasi kebocoran pada klep dan dinding silinder. 2. Dapat mengetahui coarse 3. Dapat mengetahui fine end



BAB II PEMBAHASAN B. TEORI DASAR  Dasar teori sekir klep(valve lapping) Dalam dunia otomotif, penyebab kerusakan pada klep atau katup yang paling umum dijumpai adalah korosi pada dudukan klep (valve seat). Selain itu, bagian klep yang bersinggungan dengan dudukannya. Ini hanya bisa diatasi dengan cara menggerinda klep serta dudukannya atau awam menyebutnya dengan istilah skir klep(valve lapping).  Data Teknis Rem Cara dan alat yang digunakan untuk menggerinda klep setiap Bengkel berbeda-beda. Ada yang memakai cara Tradisional maupun Modern,yang dengan cara tradisional menggunakan alat yang sederhana seperti, bubuk gerinda kasar (coarse), bubuk gerinda halus (find grind), slang plastik 25 cm (untuk memutar klep) yang besarnya disesuaikan dengan diameter batang klep.Sedangkan, cara modern sudah menggunakan alat yang lebih canggih seperti,batu gerinda khusus,selotip khushus,motor listrik menyerupai bor,dan bensin untuk menguji kebocoran hasil dari penyekuran. Sebenarya saya juga belum tahu kalau ada cara seperti ini (cara modern) soalnya di bengkel tempat praktekku hanya menggunakan cara yang tradisional. Ok berikut akan saya jelaskan sedikit tentang bagaimana cara mengerjakan (menggerinda klep) secara modern : pertama-tama untuk keperluan ini dibutuhkan 3 buah batu gerinda. Batu gerinda pertama untuk membentuk sudut 45 derajat. Permukaan yang digeseknya akan merapat dengan bagian payung dari klep. Batu gerinda kedua untuk membentuk sudut 60 derajat. Posisinya akan terbentuk di atas sudut 45 derajat, sedangkan batu ketiga membentuk sudut kemiringan 30 derajat, berada di bawah kemiringan 45 derajat, paling dekat dengan ruang bakar. Tak ada ukuran yang pasti untuk lebar dudukan klep, tapi idealnya, untuk dudukan klep, tak boleh lebih dari 1,587 mm. Sementara untuk dudukan klep buang, tak lebih dari 1,981 mm. Dalam pengerjaannya dengan menggunakan batu gerinda, digunakan sebuah batang yang diselipkan ke dalam bos klep. Tugas utama batang ini menutup putaran batu gerinda agar posisinya tepat simetris di tengah. Batang ini juga bertugas sebagai poros batu gerinda. Untuk



memutar batu gerinda, digunakan motor listrik mirip bor. Perlu hati-hati, sebab pemutar listrik lumayan berat. Bobotnya ini dapat mengakibatkan pengerjaan menjadi sangat buruk. Setelah melakukan gerinda 45 derajat, selanjutnya pemeriksaan. Untuk memeriksa, digunakan klepnya sendiri. Sebelumnya, di permukaan pinggir klep bersudut 45 derajat, ditempelkan selotip khusus. Selotip ini untuk mendeteksi ketinggian titik kontak antara dudukan klep dan klep. Klep berselotip ini diselipkan ke dalam bos klep hingga kepala klep menyentuh dudukan klep. Lantas putar klep dua-tiga kali. Jika posisi selotip bergeser ke atas, berarti permukaan kontak antara klep dan dudukannya terlalu tinggi. Gunakan batu gerinda 30 derajat untuk menyekir dudukan klep merendahkan posisi kontaknya. Sebaliknya, jika posisi terlalu rendah, gunakan gerinda 60 derajat untuk meninggalkan posisi kontaknya. Namun, jika permukaan kontaknya terlalu besar, gunakan gerinda 30 derajat dan 60 derajat sekaligus untuk menyempitkan kontaknya. Sementara kalau permukaan kontaknya terlalu sempit, gunakan lagi gerinda 45 derajat untuk melebarkannya. Pendapat lain dari para mekanik, sebaiknya kemiringan dudukan klep jangan 45 derajat. Mereka memilih sudut 44 derajat. Alasannya, ketika mesin sudah aktif (hidup), sudut 44 derajat ini akan segera menyesuaikan diri menjadi 45 derajat dan klep bisa menutup sempurna.



C. KESELAMATAN KERJA 1. Berdoa sebelum kegiatan praktek dimulai. 2. Gunakan peralatan dan perlengkapan safety. 3. Gunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya. 4. Perhatikan instruksi dari instruktur. 5. Membersihkan lingkungan disekitar engine. 6. Hindari hal-hal yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat kerja. 7. Kembalikan alat-alat yang sudah dipakai pada tempatnya. 8. Bersihkanlah tempat kerja setelah selesai praktek. 9.



Bekerja teliti, disiplin, dan penuh tanggung jawab.



10. Tanyakan kepada pembimbing hal-hal yang tidak diketahui.



D. ALAT DAN BAHAN  ALAT 1. Selang 10 mm 2. Majun 3. Payung Klep 4. Tang 5. Obeng +/6. Kepala silinder head  BAHAN 1. Amril Coarse 2. Amril Fine end 3. Bensin/Solar



E. LANGKAH KERJA  Cara sekir klep motor memakai bor listrik : 1.



Siapkan terlebih dulu bor listrik yang ukuran sedang.



2.



Setelah itu pasangkan mata bor atau batang besi dengan ukuran sebesar gagang klep pad abor listrik tersebut



3.



Carilah selang yang cukup seret dan masuk pada batang klep, selang disini bertujuan sebagai penghubung antara klep dan bor.



4.



Olesi payung klep yang menyentuh siting klep memakai ginding paste atau amril, jangan terlalu banyak.



5.



Amril sendiri ada dua type, yakni coarse dan fine end. Coarse sendiri pasta kasar dan fine pasta untuk prose menghaluskan. Jika melakukan pergantian klep, ada baiknya pakai amril kasar untuk perataan dan terakhir haluskan memakai pasta fine.



6.



Lumasi bagian masukan klep dan batang klep, bisa memakai amril yang dicampur sedikit oli atau minyak tanah dan bisa juga dengan bensin agar tidak kental dan berat saat akan diputar.



7.



Selanjutnya masukan selang pada batang klep dan bor lalu nyalakan guna memutar klep sembari sesekali diangkat dan tarik agar klep dan siting rapat. Lamanya proses skir tergantung, lakukan pengecekan sesekali dan ulangi proses skir jika masih kurang rata dengan melumasi kembali dengan amril.



8.



Usahakan posisi klep dan bor lurus. Jika klep dan siting rata, akan terlihat goresan halus merata pada dua komponen tersebut. Matikan bor dan bersihkan klep dan sitting.



 Cara sekir klep secara manual (menggunakan tangan) : 1.



Langkah ini masih sama seperti yang pertama, namun tidak perlu dukungan bor.



2.



Lalu putar memakai tangan, caranya pilin dengan kedua telapak tangan atau istilahnya digeleng-geleng.



3.



Satu putaran ditarik gunanya sebagai penekan klep ke siting dan satu arak balik sembari diangkat gunanya sebagai peregang payung klep.



4.



Jika klep dan siting dirasa sudah rata, anda bisa membersihkan keda komponen tersebut.



 Cara mengecek kebocoran pada klep : 1.



Cara ini ada baiknya anda ketahui untuk mengetahui klep bocor atau tidak setelah proses skir atau jika ingin mengecek saat membongkar kepala silinder apakah terjadi kebocoran atau tidak.



2.



Perhatikan posisi klep, per klep dan sil klep perlu terpasang rapi.



3.



Kemudian arahkan posisi dair lubang In dan Ex ke atas lalu masukan bensin kedalam dua lubang tersebut.



4.



Lalu lihat pada bagian payung klep apakah terdapat rembesan bensin atau tidak, kalau tidak ada bisa dipastikan klep tidak mengalami kebocoran.



BAB III HASIL PRAKTEK F. DATA PENGAMATAN 1. Silinder head dan klep



2. Amril Coarse dan Amril Fine end



3. Proses penyekuran silinder head dan klep



G. ANALISA Proses penyekuran ini dibutuhkan ketelitian, dan kesabaran. Proses ini dibutuhkan waktu yang lama, dibandingkan yang menggunakan bor. Karena proses diatas dengan cara manual. Pada bagian silinder head yang paling besar, mempunyai masalah klep yang udah sompel dan yang kemungkinan dapat mengakibatkan kebocoran fluida. Dan sudah waktunya untuk diganti.



BAB IV PENUTUP H. KESIMPULAN 1. Setelah proses penyekuran selesai maka, berikutnya adalah pengetesan kebocoran pada bagian yang disekkur. Pengecekan dapat dilakukan dengan menggunakan : Fluida. 2.



Proses penyekuran amril yang kasar



3. Proses penyekuran yang halus ketika seselai penyekuran amril kasar