Biografi Abu Hurairah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ABU HURAIRAH BAB I PENDAHULUAN Hadits merupakan sumber syari’at Islam kedua setelah Al-Quran. Keberadaannya telah disepakati sebagai pedoman dalam penetapan hukum, baik ubudiah maupun mu’amalah. Bila AlQuran diterima sebagai sebagai sumber hukum dengan qath’iyyul wurud (mutawatir turunnya), tidak demikian dengan Hadits. Penerimaan keshahihan sebuah Hadits harus melalui penelitian yang akurat dan otentik, baik dari aspek sanad, perowi maupun matannya, sehingga benar-benar yakin akan kualitas keshahihannya. Banyak sekali tokoh yang meriwayatkan hadis, semasa hidupnya memiliki peranan penyebaran agama Islam, mulai dari Nabi Muhammad SAW sendiri, para sahabat yang diangkat menjadi Khalifah, dan para sahabat yang menjadi perawi hadis. Dalam makalah ini, akan dibahas tokoh perawi hadis yang merupakan perawi hadis terbanyak, yang berjumlah 5374 hadis. Abu Hurairah, yang juga dikenal sebagai Bapak Kucing, karena rasa sayangnya terhadap kucing. Abu Hurairah sering juga disebut Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 – wafat 678). Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin. Beliau berasal dari kabilah Bani Daus. Tulisan sederhana ini akan meyoroti Abu Hurairah, seorang shahabat yang paling banyak meriwayatkan Hadits, namun kemudian ada golongan yang menuduh Hadits riwayatnya mardud (ditolak) karena alasan yang diada-ada. BAB II PEMBAHASAN 1. Biografi Abu Hurairah Nama Lengkap Abu Hurairah adalah Abdur-Rahman Bin Shakhr ad-Dausi al Yamani. Pada masa jahiliyah namanya adalah abdul Syams, kemudian Rosulullah SAW memberi nama Abdur-Rahman kepadanya, meskipun ia lebih dikenal dengan julukannya, yaitu Abu Hurairah. Dijuluki seperti itu karena beliau memiliki seekor kucing kecil yang selalu diajaknya bermainmain pada siang hari atau saat menggembalakan kambing-kambing milik keluarga dan kerabatnya, dan beliau simpan di atas pohon pada malam harinya. Tersebut dalam Shahihul Bukhari, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memanggilnya, “Wahai, Abu Hir”. Ibunya bernama Maimunah yang masuk islam berkat seruan Nabi, Abu Hurairah lahir tahun 21 sebelum hijrah ( Th 602 M ) . Dan beliau meninggal di madinah pada tahun 59H atau 679 M. Adapun, Abu Hurairah masuk islam diantara para Ulama’ berbeda beda pendapat. Ada sumber yang menyatakan bahwasannya Abu Hurairah masuk Islam sebelum Hijrah atas dorongan Thuifail Bin Amr. Namun sumber ini menurut Mahmud Abu Rayyah tidak dapat dipercaya karena perowinya, yaitu Muhammad Bin As-Siba’i Al-Kalbi bukanlah sumber yang dapat dipercaya dimata para ahli biografi klasik. Ketika Abu Hurairah pergi bersama Thufail bin Amr ke Makkah, Nabi Muhammad mengubah nama Abu Hurairah menjadi Abdurrahman (hamba Maha Pengasih). Ia tinggal bersama kaumnya beberapa tahun setelah menjadi muslim, sebelum bergabung dengan kaum muhajirin di Madinah tahun 629.



Abu Hurairah pernah meminta Nabi untuk mendoakan agar ibunya masuk Islam, yang akhirnya terjadi. Ia selalu menyertai Nabi Muhammad sampai dengan wafatnya Nabi tahun 632 di Madinah. Rosulullh SAW mengutus Abu Hurairah bersama Al al Hadhrami ke Bahrain untuk menyebarkan islam dan mengajar kaum muslimin tentang persoalan persoalan agama mereka, kemudian ia meriwayatkan hadits dari Rosulullh SAW dan memberi fatwa kepada masyarakat luas. Pada masa Umar r.a, Abu Hurairah diangkat sebagai penguasa ( Gubernur ) di Bahrain. Dan Saat Umar bermaksud mengangkatnya lagi untuk yang kedua kalinya, ia menolak. Ketika perselisihan terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abu Sufyan, ia tidak berpihak kepada salah satu di antara mereka. 2. Peranan Abu Hurairah Dalam Meriwayatkan Hadits Abu Hurairah bersahabat dengan rosulullah SAW, selama empat tahun. Ia mendengar banyak hadits dari Beliau, menyaksikkan Sunah secara detail, memeperhatikan penerapan syariat Islam dan mengetahui kedudukan beliau SAW, Rosulullah SAW tidak menunda nunda pemberian jawaban kepada Abu Hurairah terhadap hal yang ia tanyak kepada beliau karena beliau mengetahui ia mempunyai semangat untuk menuntut ilmu. Ada enam sahabat yang tergolong banyak dalam menerima dan meriwayatkan hadits dari Nabi SAW. Mereka adalah Abu Hurairah, beliau meriwayatkan 5374 hadits, Abdullah Bin Umar meriwayatkan 2630 Hadits, Anas Bin Malik meriwayatkan 2286 Hadits, Aisah Umm AlMukminin meriwayatkan 2210 hadis, Abdullah Bin Abbas meriwayatkan 1660 Hadis, dan Jabir Bin Abdullah meriwayatkan 1540 Hadits. Pengakuan terhadap kejujuran Abu Hurairah, dapat kita perhatikan beberapa sikap para sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in atas beliau yang disampaikan oleh para ulama’. Yang semua itu menunjukkan kemuliaan Abu Hurairah, keandalan dan kuatnya hafalan beliau. Pengakuan Dari Para Sahabat 1. Thalhah bin Ubaidillah Al Quraisy adalah salah seorang dari sepuluh sahabat yang dijamin masuk surga. Dia memberikan rekomendasi (tautsiq) kepada Abu Hurairah, sebagaimana diriwayatkan Imam Tirmidzi lewat jalan periwayatan Malik Ibnu Abu Amir rahimahullah. 2. Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hafalan Abu Hurairah terhadap hadits Nabi. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadits, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadits yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf. 3. Dalam lafazh yang diriwayatkan Al Baihaqi rahimahullah, terdapat tambahan berharga, dalam Al Madkhal dari jalan periwayatan Asy’ats, dari bekas budak (maula) Thalhah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Abu Hurairah sedang duduk-duduk. Tiba-tiba, seseorang melintas di hadapan Thalhah, seraya berkata kepadanya, ”Abu Hurairah telah memperbanyak hadits.” Thalhah Radhiyallahu 'anhu menjawab, ”Kami telah mendengar sebagaimana yang ia dengar, akan tetapi ia sangat kuat hafalannya dan kami telah lupa.” 4. Imam syafii pernah berkata “ Abu Hurairah adalah orang yang paling banyak menghafal hadis bila dibandingi dengan perowi perawi di masanya” 3. Kritik Terhadap Abu Hurairah



Ada beberapa kritik terhadap Abu Hurairah, ada yang menentang hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah adalah mengada ada, akan tetapi ada juga yang mendukung hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, diantaranya adalah: 1. Ada sejumlah intelektual Muslim yang terang-terangan menyerang Abu Hurairah dan berupaya melemahkan reputasinya sebagai perawi hadis yang handal. Tetapi, tidak sedikit pula jumlah ulama dan intelektual yang membelanya dari segala cela.Adalah Mahmud Abu Rayyah, seorang intelektual asal Mesir, yang paling bersemangat melontarkan kritik terhadap Abu Hurairah. Kritik Abu Rayyah itu ia tuliskan dalam bukunya Adhwa ala esSunnah alMuhammadiyah. Segala argumen yang diajukan oleh Abu Rayyah dalam bukunya itu untuk memperkuat asumsinya bahwa himpunan hadis bukanlah kata-kata atau perbuatan Nabi SAW. Namun, merupakan sebuah rekayasa orang-orang yang sezaman dengan Nabi dan generasi sesudahnya untuk menciptakan hadis. salah satu serangan yang ia dilancarkan bermula dari pertanyaan, seberapa lama Abu Hurairah hidup bersama Nabi? Melalui data yang didapatkan, Abu Rayyah menyimpulkan bahwa Abu Hurairah hidup bersama Nabi SAW dalam waktu yang relatif singkat, yakni 1 tahun 9 bulan. Jadi, menurutnya, tidak mungkin Abu Hurairah mampu meriwayatkan hadis Nabi sebanyak 5.374 dalam waktu sesingkat itu. Tidak berhenti di situ, Abu Rayyah bahkan menuding Abu Hurairah sebagai orang yang rakus. Keberadaannya menyertai Nabi hanya untuk mencari makanan. Dalam beberapa riwayat dikisahkan, Abu Hurairah banyak makan, terutama hidangan dari susu dan daging.Pandangan tersebut direspons berbagai kalangan ulama besar. Mereka menyodorkan riwayat-riwayat berbeda. Termaktub dalam Musnad Ahmad bin Hanbal jilid ke-2, Abu Hurairah berkata. “Aku bersama Nabi selama tiga tahun.” 2. Dalam bukunya Abu Rayyah meragukan hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, dengan menumbuhkan kecurigaan terhadap kenyataan bahwa jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah lebih banyak dibandingkan dengan jumlah hadis yang diriwayatkan oleh para sahabat yang disibukkan oleh persoalan-persoalan pemerintahan danpolitik. 3. Abu Hurairah seorang yang senantiasa lebih mengutamakan untuk menyertai Rasulullah dari pada mengenyangkan perutnya. Ia tidak disibukkan oleh perkara yang menyibukkan saudarasaudaranya dari kaum muhajirin dan anshor. Ia mendengarkan apa yang tidak mereka dengar. Pikirannya yang kosong dari berbagai kesibukan membuatnya hafal apa yang tidak mereka hafal. Para sahabat tabi’in dan ulama menjadi saksi untuknya tentang kekuatan hafalannya. 4. Tentang banyaknya hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a., Dr. al-A’zhami melakukan penelitian, bahwa jumlah 5.000-an hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah adalah jika dihitung hadis yang substansinya diulang-ulang. Jika penghitungan dilakukan dengan mengabaikan hadishadis yang diulang-ulang substansinya, maka hadis dari Abu Hurairah yang ada dalam Musnad dan Kutub as-Sittah tinggal 1336. kadar ini, kata Ali as-Salus, bisa dihafal oleh pelajar yang tidak terlalu cerdas dalam waktu kurang dari satu tahun. 5. Menurut Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Sunnah-Syiah Berangandengan Tangan ! Mungkinkakh? Kajian Atas Konsep dan Pemikiran, memberikan perhitungan matematis untuk menyalahgunakan kritik Abu Rayyah, hampir sama dengan yang ia dengar atau lihat menyangkut Nabi rata rata sebanyak lima informasi ( hadis ) dalam sehari, berarti dalam setahun ia mampu menyampaikan 365 X 5 yakni sama dengan 1825 Hadis. Dengan semikian, Abu Hurairah yang hidup bersama Nabi selam empat tahun berpotensi untuk meriwayatkan Hadis sebanyak 7300 ,



jumlah ini jauh lebih banyak dari yang dinisbatkan kepada Abu Hurairah yang dinyatakan 5374 hadis. Disamping itu, perlu diingat bahwa ada sekitar delapan ratus orang romawi yang meriwayatkan dari Abu Hurairah. Tentu saja kalau ada kelemahan kecil atau besar dalam riwayat riwayat itu, maka tidak semua harus di pikul oleh Abu Hurairah 6. Selain tuduhan itu, ada tuduhan korupsi pada waktu menjabat sebagai gubernur di bahrain, menjelang akhir masa jabatan umar memanggil pulang abu Hurairah ke Madinah. Beliau menanyakn asal muasal uang sepuluh dinar yang ada dalam simpanan sang gubernur, “Uang itu berasal dari hasil penjualan anak anak kuda milikku”, jawab Abu Hurairah. Serahkan uang itu ke baitul maal”,perintah Umar. Ia selalu menginggatkan para pembantunya agar tidak memperkaya diri dan hanya memiliki sebanyak dua setel, baik ketika diangkat maupun ketika mengakhiri jabatannya.   DAFTAR PUSTAKA Ajaj, Muhammad Al khatib AS-Sunnah Qablat_Tadwin ( 1401-1981M)Terj. AH Akrom Fahmi. Jakarta: Gema Insan Press, 1999. \Pustaka Imam Syafi’i.com, Diakses pada tanggal 31 Oktober 2011 Ahmad, Muhammad Ulumul Hadist , Bandung : Pustaka Setia, 2004 Juynboll, GHA, Kontroversi Hadis di Mesir ( 1890-1960) Terj. Ilyas Hasan. Bandung: Mizan, 1999. http://en.wikipedia.org/wiki/biografiAbuHurairah diakses Tanggal 31 Oktober 2011 CD Hadis Mausuah Ya’qub, Ali Musthafa. Kritik Hadis. Jakarta: Pustaka Fisdaus, 2000 http://almanhaj.or.id/content/3092/slash/0 diakses pada tanggal 31 oktober 2011 http://en.wikipedia.org/wiki/biografiAbuHurairah diakses Tanggal 31 Oktober 2011 http://almanhaj.or.id/content/3092/slash/0 diakses pada tanggal 31 oktober 2011 www.elitha_eri.net/2007/06/28/biografi-singkat-abu-huarairah/ diakses pda tanggal 1 Desember 2011 http://syiahali.wordpress.com/2010/07/04/abu-hurairah http://www.facebook.com/topic.php? uid=323102973263&topic=14029 Shihab, M. Quraish. Sunah Syiah Berangandengan Tangan! Mungkinkah?Kajian atas Konsep dan pemikiran Jakarta : Lentera Hati, 2007. Amin, Kamarudin, Mengkaji Kembali Keakuratan Metode Kritik Hadis, Jakarta: Hikmah, 2009. http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/abu-hurairah.html



Biografi Abu Hurairah BAB I PENDAHULUAN Makalah ini adalah makalah yang kedua dari tiga makalah yang diberikan bapak dosen kepada saya, itu artinya dalam satu semester saya harus mempresentasikan dua makalah untuk satu mata kuliah, yaitu Al-qur'an wal Hadits. Padahal teman-teman saya masing-masing hanya mendapat satu kali presentasi saja. Benar atau tidak, ini adalah suatu kelebihan yang harus saya syukuri. Saya yakin teman-teman pasti iri, karena mereka hanya mendapat satu, sedangkan saya mendapat dua. Kalau boleh saya ibaratkan, Ketika ada beberapa murid mendapat hadiah dari guru mereka, yang satu mendapat dua, sedangkan yang lainnya masing-masing mendapat satu, apa yang terjadi? Sudah barang tentu akan membuat iri teman-teman yang mendapatkan satu hadiah. Makalah ini bermula dari pertanyaan saya tentang periwayatan hadits Abu Hurairah yang melebihi hadits-hadits yang diriwayatkan oleh para sahabat. Dengan pertanyaan yang tidak mendasar dan tanpa disertai bukti atau referensi, saya menyatakan bahwa telah terjadi "Kongkalikong" antara Abu Hurairah dan Muawiyah dalam periwayatan hadits-hadits Nabi. Bermula dari itulah bapak dosen DR. Zuhad MA. Memberikan saya sebuah tugas makalah baru yang kemudian disambut dengan ucapan "selamat" dari teman-teman saya atas tugas ini. Wah seneng lo, ketiban durian. Sebenarnya tulisan ini tidaklah pantas disebut makalah, ia adalah hanya sebuah ringkasan kecil dan pendek dari sebuah kitab "Hadits Nabi sebelum dibukukan". Karena kurangnya referensi dalam penulisannya, maka tulisan ini saya tampilkan seadanya. Ada beberapa pembahasan yang kami tulis dalam makalah ini, diantaranya adalah: biografi Abu Hurairah, pujian terhadap Abu Hurairah, tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada Abu Hurairah. Dan terakhir, sesuai dengan perkataan bapak dosen, diharapkan teman-teman akan mendengarnya dengan khusuk. BAB II PEMBAHASAN A. Biografi Abu Hurairah Abu Hurairah r.a. dilahirkan 19 tahun sebelum Hijriyah. Nama kecil beliau sebelum memeluk agama Islam tidak diketahui dengan jelas, tetapi pendapat yang mashyur adalah Abd Syams. Nama Islamnya adalah Abd al-Rahman. Beliau berasal dari qabilah al-Dusi di Yaman. Abu Hurairah r.a. memeluk Islam pada tahun 7 Hijriyah ketika Rasulullah S.A.W. berangkat menuju ke Khaibar. Ketika itu ibunya masih belum menerima Islam bahkan menghina Nabi. Abu Hurairah r.a. lalu bertemu Rasulullah S.A.W. dan meminta baginda berdoa agar ibunya masuk Islam. Kemudian Abu Hurairah r.a. menemui ibunya kembali, mengajaknya masuk Islam. Ternyata ibunya telah berubah, bersedia mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah pulang dari Perang Khaibar, Rasulullah S.A.W. memperluas Masjid Nabawi ke arah barat dengan menambah ruang sebanyak tiga tiang lagi. Abu Hurairah r.a. turut terlibat dalam perluasan masjid ini. Ketika dilihatnya Rasulullah S.A.W. turut mengangkat batu, ia meminta agar beliau menyerahkan batu itu kepadanya. Rasulullah S.A.W. menolak seraya bersabda, "Tiada kehidupan sebenarnya, melainkan kehidupan akhirat."



Abu Hurairah r.a. pernah salah dalam menimbang makanan yang lezat sehingga dia dikenakan hukuman dipukul oleh Rasulullah S.A.W. Bagaimanapun Abu Hurairah r.a. gembira "Karena Nabi menjanjikan akan memberi syafaat kepada orang yang pernah merasa disakitinya baik secara sengaja atau tidak," katanya. Begitu cintanya kepada Rasulullah S.A.W. sehingga siapa pun yang dicintai, ia ikut mencintainya. Misalnya,ia suka mencium Hasan dan Husain, karena melihat Rasulullah S.A.W.mencium kedua cucunya itu. Gelar Abu Hurairah r.a. adalah karena kegemarannya bermain dengan anak kucing. Diceritakan pada suatu masa ketika Abu Hurairah r.a. bertemu Rasullullah S.A.W. dia ditanyai apa yang ada dalam lengan bajunya. ketika dia menunjukkan anak kucing yang ada dalam lengan bajunya lantas dia digelar Abu Hurairah r.a. oleh Rasullullah S.A.W. Semenjak itu dia lebih dikenal dengan nama Abu Hurairah r.a.. Abu Hurairah r.a. berpindah ke Madinah untuk mengadu nasib. Di sana ia bekerja menjadi buruh kasar bagi siapa yang memerlukannya Sering kali dia mengikatkan batu ke perutnya, kerana menahan lapar yang amat sangat. Malah diceritakan bahwa dia pernah berbaring berhampiran mimbar masjid sehingga orang menyangka dia kurang waras. Rasullullah S.A.W. yang mendengarkan masalah tersebut, segera menemui Abu Hurairah r.a. yang menjelaskan bahawa dia berbuat sedemikian kerana lapar, lalu Rasullullah S.A.W. pun segera memberinya makanan. Abu Hurairah r.a. adalah sahabat yang sangat dekat dengan Nabi S.A.W. Ia dikenal sebagai salah seorang ahli shuffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu dan tinggal di halaman masjid. Beliau begitu dekat dengan Nabi S.A.W., sehingga baginda selalu menyuruh Abu Hurairah r.a. untuk mengumpulkan ahli shuffah, jika ada makanan yang hendak dibagikan. Abu Hurairah r.a. berhasil meriwayatkan banyak hadis karena beliau sentiasa dekat dengan Rasulullah selama 3 tahun, setelah memeluk Islam. Ini sebagaimana yang di riwayatkan olehnya : "... sesungguhnya saudara kami daripada golongan Muhajirin sibuk dengan urusan mereka di pasar dan orang-orang Ansar pula sibuk bekerja di ladang mereka sementara aku seorang yang miskin senantiasa bersama Rasulullah S.A.W. ‘Ala Mil’i Batni. Aku hadir di majlis yang mereka tidak hadir dan aku hafal pada masa mereka lupa." (HR. Bukhari) Pada mulanya Abu Hurairah r.a. mempunyai ingatan yang lemah lalu beliau mengadu kepada Rasulullah. Rasulullah lalu mendoakan agar Abu Hurairah r.a. diberkati dengan daya ingatan yang kuat lalu semenjak hari itu Abu Hurairah dikurniakan dengan daya ingatan yang kuat yang membuat beliau mampu meriwayatkan jumlah hadis terbanyak di kalangan para sahabat. Walaupun Abu Hurairah r.a. merupakan seorang yang miskin pada mulanya, ia telah dipinang oleh salah seorang majikannya yang kaya raya untuk putrinya, Bisrah binti Gazwan. Ini menunjukkan betapa Islam telah mengubah pandangan seseorang dari membedakan kelas kepada menyanjung keimanan. Abu Hurairah r.a. dipandang mulia karena kealiman dan kesalihannya. Perilaku islami telah memuliakannya, lebih dari kemuliaan pada masa jahiliah yang memandang kebangsawanan dan kekayaan sebagai ukuran kemuliaan. Sejak menikah, Abu Hurairah r.a. membagi malamnya kepada tiga bagian: untuk membaca AlQuran, untuk tidur dan keluarga, dan untuk mengulang-ulang hadits. Ia dan keluarganya tetap hidup sederhana walaupun telah menjadi orang berada. Abu Hurairah r.a. suka bersedekah, menjamu tamu, bahkan memberi sedekah rumahnya di Madinah untuk pembantu-pembantunya. Abu Hurairah adalah orang yang taat beribadah, ia berpuasa pada siang hari dan shalat pada malam hari. Ia adalah orang yang bersih jiwanya dan murah hati. Ia mencintai kebaikan, menghormati tamu-tamunya, dan tidak kikir dengan apa yang dimilikinya. Kemiskinan tidaklah



membuat ia kikir dan merendahkan diri dengan meminta-minta kepada orang lain. Bahkan, ia lebih memilih lapar daripada memakan sisa-sisa makanan. Rasulullah S.A.W. pernah mengutuskan Abu Hurairah r.a. berdakwah ke Bahrain bersama Al-Ala ibn Abdillah Al-Hadrami r.a. Dia juga pernah diutus bersama Quddamah r.a. untuk mengutip jizyah di Bahrain, sambil membawa surat ke Amir Al-Munzir ibn Sawa At-Tamimi. Mungkin disebabkan oleh kepercayaan Rasulullah itu, Abu Hurairah r.a. diangkat menjadi gubernur Bahrain ketika Umar r.a. menjadi Amirul Mukminin. Tapi pada 23 Hijrah, Umar r.a. memecatnya kerana Abu Hurairah r.a. dituduh menyimpan uang yang banyak hingga 10,000 dinar. Ketika disidang, Abu Hurairah r.a. berhasil membuktikan bahwa harta itu diperolehnya dari berternak kuda dan pemberian orang. Khalifah Umar r.a. menerima penjelasan itu dan memaafkannya. Lalu dia diminta menerima jabatan Gubernur kembali, tapi Abu Hurairah r.a. menolak. Penolakan itu diiringi lima alasan. "Aku takut berkata tanpa pengetahuan; aku takut memutuskan perkara bertentangan dengan hukum (agama); aku tidak mau disebat; aku tak mau harta benda hasil pencarianku disita; dan aku takut nama baikku tercemar," katanya. Dia memilih untuk tinggal di Madinah, menjadi warga biasa yang memperlihatkan kesetiaan kepada Umar, dan para pemimpin sesudahnya. Khalifah Umar ibn Khattab r.a. pula pernah melarang Abu Hurairah r.a. menyampaikan hadis dan hanya membolehkan menyampaikan ayat Al-Quran. Ini disebabkan tersebar kabar angin bahwa Abu Hurairah r.a. banyak memetik hadis palsu. Larangan khalifah baru dibatalkan setelah Abu Hurairah r.a. mengutarakan hadits mengenai bahaya hadits palsu. Hadis itu berbunyi: "Barangsiapa yang berdusta padaku (Nabi S.A.W.) secara sengaja, hendaklah mempersiapkan diri duduk dalam api neraka." Hadis ini diriwayatkan Bukhari, Muslim, Abu Dawud, AtTirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi, dan Ahmad ibn Hanbal." Ketika kediaman Amirul Mukminin Ustman ibn Affan r.a. dikepung pemberontak, dalam peristiwa yang dikenal sebagai al-fitnatul kubra (fitnah/bencana besar), Abu Hurairah r.a. bersama 700 orang Muhajirin dan Anshar tampil mengawal rumah tersebut. Meski dalam keadaan siap untuk bertempur, Khalifah Ustman ibn Affan r.a. melarang pengikut setianya itu memerangi kaum pemberontak. Pada masa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib r.a. , Abu Hurairah r.a. menolak tawaran menjadi gubernur Madinah. Ketika terjadi pertemuan antara Khalifah Ali dan lawannya, Muawiyah ibn Abi Sufyan, ia bersikap tidak memihak dan menghindari fitnah. Setelah Muawiyah berkuasa, Abu Hurairah r.a. dilantik menjadi gubernur Madinah setelah diusulkan oleh Marwan ibn Hakam. Di Kota Penuh Cahaya (Al-Madinatul Munawwarah) ini pula ia mengembuskan nafas terakhir pada 57 atau 58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun. Kapan sebenarnya Abu Hurairah meninggal? Ada beberapa perbedaan pendapat tentang kapan Abu Hurairah meninggal. Hisyam bin Urwah berkata, "Abu Hurairah dan Aisyah meninggal pada pada tahun 57 H." Ini adalah pendapat al-Madaini dan Ali bin al-Madini. Abu Ma'syar berkata, "Abu Hurairah meninggal pada tahun 58 H." Al-Waqidi berkata, "Abu Hurairah meninggal pada tahun 59 H dalam usia 78 tahun. Ia menshalatkan Aisyah, pada bulan Ramadhan, tahun 58 H, dan Ummu Salamah, pada bulan Syawal, tahun 59 H. Kemudian setelah itu, ia meninggal pada tahun 59 H. Ibnu Hajar, setelah menyebutkan riwayat al-Waqidi tentang meninggalnya Abu Hurairah pada tahun 59 H, ia berkata, "ini adalah diantara kesalahan al-Waqidi karena Ummu Salamah masih hidup sampai tahun 61 H." Dalam Shahih Muslim ditegaskan hadits yang menunjukkan hal ini. Kenyataannya, wanita yang



dishalatkan Abu Hurairah, kemudian ia meninggal pada tahun yang sama, adalah Aisyah, sebagaimana dikatakan oleh Hisyam bin Urwah, "bahwa keduanya (Abu Hurairah dan Aisyah) meninggal pada tahun yang sama. Abu Hurairah r.a. meninggalkan sebanyak 5,374 hadis. Hadis Abu Hurairah r.a. yang disepakati Imam Bukhari dan Muslim berjumlah 325 hadis, oleh Bukhari sendiri sebanyak 93 hadis, dan oleh Muslim sendiri 189 hadits. Hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah r.a. juga terdapat dalam kitab-kitab hadits lainnya. B. Pujian terhadap Abu Hurairah Kepada Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda : "Sungguh saya telah menduga bahwa tidak ada seorang yang menanyakan hadits ini kepadaku lebih awal dari pada kamu karena saya melihat engkau mempunyai semangat untuk mengetahui hadits" Diriwayatkan dari Abu Sa'id al-Khudri, ia mengatakan bahwa Rasulullah saw bersabda: "Abu Hurairah adalah wadah ilmu" Abdullah bin Umar berkata, "Hai Abu Hurairah, engkau adalah orang yang paling menyertai Rasulullah saw dan paling mengetahui hadits beliau diantara kami," Ibnu Umar ditanya, "Apakah engkau mengingkari suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah? Ibnu Umar menjawab, tidak. Ia adalah orang yang berani (bertanya kepada Rasulullah saw). Dalam suatu riwayat, Ibnu Umar berkata, "Abu Hurairah itu lebih baik dari pada saya dan lebih mengetahui tentang hadits yang diriwayatkan". Ibnu Umar banyak bermurah hati kepada Abu Hurairah. Katanya, "Abu Hurairah itu salah seorang yang melindungi hadits Rasulullah saw untuk kaum muslimin. Ubai bin Ka'ab berkata, "Abu Hurairah adalah orang yang berani bertanya kepada Nabi saw tentang hal-hal yang kami tidak menanyakannya kepada beliau". Thalhah bin Ubaidillah berkata, "Kami tidak meragukan bahwa Abu Hurairah mendengar hadits yang tidak kami dengar". Zaid bin Tsabit berkata, kepada orang yang bertanya kepadanya tentang sesuatu, "Engkau harus bertanya kepada Abu Hurairah". Ka'ab al-Ahbar berkata, "Saya tidak melihat seseorang yang tidak membaca Taurat lebih mengetahi kandungan kitab itu dibandingkan Abu Hurairah". Muhammad bin Umarah bin Amar bin Hazam berkata, "…Maka, pada hari itu, saya mengetahui, Abu Hurairah adalah orang yang paling hafal tentang hadits Rasulullah saw…" Penilaian ini dikemukakan oleh Ibnu Umarah ketika ia menghindari majelis ilmu Abu Hurairah yang dihadiri oleh para senior sahabat Rasulullah saw dan Abu Hurairah meriwayatkan hadits kepada mereka. Sebagian dari mereka tidak mengetahui hadits yang disampaikannya, kemudian mereka saling bertanya tentang haditsnya, kemudian akhirnya mereka mengetahuinya. Abu Shalih as-Saman berkata, "Abu Hurairah adalah sahabat Rasulullah saw yang hafal (tentang hadits-hadits beliau). Imam Syafi'I berkata, "Abu Hurairah adalah perawi hadits yang paling hafal (hadits) pada masanya. Al-Bukhari berkata, "Sekitar delapan ratus ahli ilmu meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah dan ia adalah perawi hadits yang paling hafal (hadits yang diriwayatkan) pada masanya". Imam adz-Dzahabi (673-748) berkata, "Abu Hurairah adalah orang yang hafal hadits yang ia dengar dari Rasulullah saw dan yang paling bisa menyampaikan hadits sesuai dengan hurufhurufnya". Pada bagian lain, adz-dzahabi berkata, "Abu Hurairah adalah orang yang dapat



dipercayai hafalannya. Kami tidak mengetahui ia melakukan kekeliruan tentang hadits". Ibnu Kasir (w. 773 H) berkata, "Abu Hurairah adalah orang yang sangat jujur, sangat baik hafalannya, taat beragama, tekun beribadah, bersifat zuhud, dan beramal soleh". Al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani (773-852) berkata, "Abu Hurairah adalah perawi hadits yang paling hafal (hadits yang diriwayatkan) pada masanya dan tidak ada seorang pun sahabat Rasulullah saw yang meriwayatkan hadits sebanyak yang ia riwayatkan". Ini adalah pengungkapan sedikit berlebihan dan sedemikian banyak kelebihan yang diakui oleh para pakar ilmu terhadap Abu Hurairah. Keluasan ilmu dan banyaknya jumlah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah diketahui oleh setiap muslim. Pujian orang lain kepada Abu Hurairah yang dikemukakan diatas hanyalah dimaksudkan untuk mengenang dirinya. C. Tuduhan-Tuduhan yang dilontarkan kepada Abu Hurairah Banyak pengkaji tidak senang melihat Abu Hurairah dalam kedudukan yang luhur dan tinggi. Mereka adalah an-Naddham, al-Marisi, dan al-Balkhi, dan pada masa kini, sebagian orientalis, seperti Goldzicher dan Sybranger. Kecendrungan dan kehendak hati mendorong mereka untuk menyajikan gambaran tentang Abu Hurairah dengan gambaran yang tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Mereka menilai bahwa ia bersahabat dengan Rasulullah karena maksud-maksud tertentu, untuk mengisi perutnya dan memuaskan kerakusaannya. Mereka menggambarkan sifat amanah Abu Hurairah sebagai sifat khinayah, sifat murah hatinya sebagai kemunafikan, daya hafalannya sebagai polesan untuk menutupi kekurangannya, banyaknya jumlah hadits yang diriwayatkan sebagai perbuatan bohong dan dusta atas Rasulullah saw. Mereka menilai kemiskinannya sebagai cela dan aib, sikap rendah hatinya sebagai suatu perbuatan yang hina, dan sifat periang serta humorisnya sebagai celotehan yang tidak ada gunanya. Mereka menggambarkan amar ma'ruf nahi munkar yang dilakukannya sebagai bentuk taktik untuk mengelabui orang banyak. Mereka menilai sikapnya menjauhkan diri dari pemberontakanpemberontakan sebagai sikap memihak (kepada satu kelompok) dan perkataannya yang benar sebagai perkataan yang didasari atas kepentingan pribadi. Mereka menganggapnya sebagai antek para penguasa Bani Umayah yang terbungkam di bawah ketiak mereka sehingga ia menjadi alat bagi mereka untuk mencapai tujuan-tujuan politik mereka. Dengan penilaian seperti diatas maka menurut pandangan mereka, Abu Hurairah orang yang mendustakan dan memalsukan hadits-hadits atas nama Rasulullah. Demikianlah pendapat sebagian orang terdahulu dan sekarang (orientalis) yang menurutkan kehendak hati mereka tentang Abu Hurairah. Lebih mengherankan lagi, sebagai ilmuwan, mereka meragukan Abu Hurairah dan Sunnah Rasulullah saw. Selain dari tuduhan-tuduhan diatas, masih banyak lagi tuduhan-tudahan buruk yang dilontarkan kepada Abu Hurairah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, diantaranya adalah tuduhan yang lontarkan oleh Abdul-Husain Syarafad-Din dan Abu Rayyah. Mereka menuduh bahwa Abu Hurairah mencuri sepuluh ribu dinar ketika ia menjabat sebagai gubernur Bahrain pada masa pemerintahan Khalifah Umar. Kemudian Umar memberhentikan dan memukulnya dengan cambuk sampai berdarah. Diantara tuduhan terhadap Abu Hurairah adalah bahwa ia berpihak kepada para penguasa dinasti Bani Umayah dan patron mereka, bahwa ia memalsukan hadits atas nama Rasulullah saw untuk menghadapi lawan-lawan mereka dan mempertahankan politik mereka. Diantara yang dikemukakan oleh Abdul –Husain tentang Abu Hurairah dan dinasti Bani Umayah adalah bahwa dinasti Bani Umayah memikat Abu Hurairah dengan kebajikan-kebajikan mereka, kemudian mereka mengikatnya, menjerat pendengaran, penglihatan, dan hatinya, sehingga



akhirnya ia menjadi penyambung lidah politik mereka. Ia menyusun langkah-langkah sesuai dengan keinginan mereka. Maka, pada suatu kali, ia membuat-buat hadits yang menegaskan kelebihan-kelebihan mereka, dan pada kali yang lain, ia membumbui cerita-cerita tentang kelebihan-kelebihan Khalifah Muawiyah dan Marwan untuk menuruti keinginan-keinginan Muawiyah dan kelompok politiknya yang berlaku tidak adil. Apakah Abu Hurairah membuat hadits-hadits palsu atas Rasulullah? Abdul-Husain dan Abu Raiyah menuduh Abu Hurairah berbuat dusta dengan membuat-buat hadits atas Rasulullah saw untuk mengambil hati dan memuaskan dinasti Bani Umayah, dan sebaliknya, mendiskreditkan kelompok Ali (Alawiyin). An-nazhzham, tokoh Muktazilah, memberikan penilaian tidak benar kepada Abu Hurairah atas banyaknya jumlah hadits yang diriwayatkannya. Penilaiannya ini diikuti oleh sebagian pendukung Muktazilah terdahulu, seperti Bisyri al-Marisi dan Abul-Qasim al-Balkhi. Ibrahim bin Siyar an-Nazhzham menyebutkan bahwa Abu Hurairah berkata, "Umar, Utsman, Ali dan Aisyah r.a. menilai Abu Hurairah berdusta. Bisyri al-Marisi berkata dari Umar bin Khattab bahwa Umar berkata, "Perawi hadist yang paling berdusta adalah Abu Hurairah. BAB III KESIMPULAN/PENUTUP Kesimpulan Dari ringkasan diatas maka dapat kita simpulkan beberapa hal yang berkenaan dengan Abu Hurairah, diantaranya adalah: 1. Abu Hurairah adalah salah satu sahabat Rasulullah yang masuk islam pada tahun 7 H. Nama Islamnya adalah Abd-Rahman sedangkan nama jahiliahnya adalah Abdu Syam 2. Gelar Abu Hurairah r.a. adalah karena kegemarannya bermain dengan anak kucing. 3. Abu Hurairah bersahabat dengan Nabi saw selama 4 tahun dan untuk mengabdi kepada beliau demi kehidupannya, ia menjadikan ash-Shuffah sebagai tempat tinggalnya. 4. Tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada Abu Hurairah oleh orang-orang terdahulu dan yang pada masa kini (orientalis) tidaklah benar. Penutup Demikianlah ringkasan ini kami rangkum, mudah-mudahan ada manfaatnya. Kami yakin bahwa ringkasan ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran, masukan dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan demi sempurnanya tulisan ini. Thanks a lot kami ucapkan kepada temanteman dan khususnya kepada honourable teacher bapak DR. Zuhad MA. Selaku dosen mata kuliah Al-Quran Hadits. Tulisan ini dirangkum dari buku: "As-Sunnah Qablat Tadwim " karangan DR. M. Ajaj al-Khatib http://loanaamryn.blogspot.com/2010/03/biografi-abu-hurairah.html



Biografi Abu Hurairah r.a.



8 Votes



BIOGRAFI ABU HURAIRAH I. Pendahuluan Banyak para tokoh Islam yang semasa hidupnya memiliki peranan penyebaran agama Islam, mulai dari Nabi Muhammad SAW sendiri, para sahabat yang diangkat menjadi Khalifah, dan para sahabat yang menjadi perawi hadis. Dalam makalah ini, akan dibahas tokoh perawi hadis yang merupakan perawi hadis terbanyak, yang berjumlah 5374 hadis. Abu Hurairah, yang juga dikenal sebagai Bapak Kucing, karena rasa sayangnya terhadap kucing. Abu Hurairah sering juga disebut Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi (lahir 598 – wafat 678). Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin. Beliau berasal dari kabilah Bani Daus. Dari sejarah semasa hidupnya ini, maka disusun sebuah biografi yang menceritakan mulai dari lahirnya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan, hingga wafatnya beliau. Berikut merupakan sedikit dari biografi beliau. Mulai dari nama, tempat dan lahirnya beliau, keikutsertaannya dalam penyebaran Islam, sampai beliau wafat. II. Pembahasan A. Biografi Abu Hurairah 1. Tempat dan Tanggal Lahirnya Beliau dilahirkan 21 tahun sebelum hijrah tepatnya pada tahun 598 Masehi di daerah Yaman, beliau dilahirkan dari kabilah bani Daus, beliau masuk Islam pada awal tahun ke-7 hijriyah tepatnya ketika Rasulullah berada di Khoibar, yang disaksikan oleh Rasulullah, kemudian beliau senantiasa bermulazamah kepada Rasulullah untuk mendapatkan ilmu dari beliau, beliau adalah shahabat yang paling banyak menghafalkan hadis dari pada shahabat yang lainnya, hal ini merupakan barokah dari do’a Rasulullah kepada beliau, Rasulullah mengakui akan semangat yang dimiliki oleh Abu Hurairah Rasulullah dalam mencari ilmu. Beliau adalah salah seorang yang menerima pantulan revolusi Islam, dengan segala perubahan yang ia buat. Dari orang upahan menjadi induk orang yang mengupah atau majikan, dari seorang yang terlunta-lunta ditengah-tengah lautan manusia, menjadi imam dan ikutan! Dan dari seorang yang sujud kepada batu-batu yang disusun, menjadi orang yang beriman kepada Allah. Beliau berkata, “Aku dibesarkan dalam keadaan yatim, dan pergi hijrah dalam keadaan miskin, aku menerima upah sebagai pembantu pada Basrah binti Ghazwan demi untuk mengisi isi perutku. Aku lah yang melayani keluarga itu bila sedang ingin berpergian, sekarang inilah aku, Allah



telah menikahkanku dengan putri Bushrah, maka segala puji bagi Bagi Allah yang telah menjadikan agama ini tiang penegak, dan menjadikan Abu Hurairah ikutan umat.” Abu Hurairah adalah seorang alim, ahli ibadah, ahli tasawuf, dan yang selalu mengikuti perang di medan pertempuran, demi mengagungkan kalimat Allah. Dia mengikuti perang Tabuk pada masa Nabi SAW, dan setelah wafat Nabi, dia pun ikut berperang melawan orang-orang murtad bersama Abu Bakar As-Shiddiq. 2. Wafatnya Abu Hurairah Beliau wafat di Madinah An-Nabawiyah, ada yang mengatakan bahwa beliau wafat di Al-‘Aqiia. Dan dimakamkan di Baqi’. Dia kemudian dibawa ke kota Madinah di mana anak-anak ‘Utsman bin Affan’ (Khalifah ketiga) mengusung kerandanya ke maqam al-Baqi, sebagai balasan terhadap penghormatannya kepada Ayah mereka. Salat jenazahnya dipimpin oleh al-Walid bin Utbah bin Abi Sufyan, gubernur Madinah, kerana Marwan dipecat. Al-Walid memimpin salat jenazahnya setelah salat ‘Asr berjamaah. Pada saat pemakaman beliau, ibnu Umar termasuk diantara yang mengantarkannya, dan beliau hingga menangis karena seringnya belau mendo’akan rahmat kepada Abu Hurairah. Dan beliau berkata, ”Abu Hurairah bagi kaum muslimin adalah seorang yang menjaga hadis Rasulullah.“ Beliau wafat karena jatuh sakit pada tahun 57 atau menurut sumber lain 58 dan ada juga yang lain menyebutkan 59 Hijrah (678 M). Beliau wafat pada usianya yang ke-78. Al-waqidi menyebutkan bahwa abu Hurairah mensholati jenazah Aisyah tahun 58 hijriah dibulan ramadlan, dan juga mensholati Ummu Salamah pada bulan syawal tahun 59 hijriyah. Dan pendapat terakhir ini yang dibenarkan oleh Imam An-Nawawi. Al-Walid kemudian menulis surat kepada saudara Ayahnya, Mu’awiyah, seorang khalifah memberitahunya tentang kematian Abu Hurairah dan dia membalas: “ Carilah orang-orang yang masih ada dan bayarkanlah mereka 10 000 dinar. Jagalah kaum kerabatnya dan berbuat baiklah dengan mereka, kerana dia merupakan salah seorang yang membantu ‘Utsman dan bersamasama dengannya dalam rumahnya.” Di antara kaum kerabatnya yang masih ada yang kami ketahui ialah anaknya, Muharrir bin Abu Hurairah dan anak perempuannya yang dia selalu sebutkan: “Bapakku tidak membenarkanku memakai emas kerana takut akan api neraka.” Diketahui juga bahawa Muharrir mempunyai seorang anak bernama Naim. Dialah yang menceritakan tentang Ayahnya bahwa dia memiliki tali dengan 1000 buah manik. B. Keunggulan Dipanggil Abu Hurairah Abu Hurairah sering juga disebut Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi, yang lebih dikenal dengan panggilan Abu, adalah seorang Sahabat Nabi yang terkenal dan merupakan periwayat hadis yang paling banyak disebutkan dalam isnad-nya oleh kaum Islam Sunni. Ibnu Hisyam berkata bahwa nama asli Abu Hurairah adalah Abdullah bin Amin dan ada pula yang mengatakan nama aslinya ialah Abdur Rahman bin Shakhr. Abu Hurairah (inilah yang masyhur) atau Abu Hir, karena memiliki seekor kucing kecil yang selalu diajaknya bermain-main pada siang hari atau saat menggembalakan kambing-kambing milik keluarga dan kerabatnya, dan beliau simpan di atas pohon pada malam harinya. Tersebut dalam Shahihul Bukhari, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memanggilnya, “Wahai, Abu Hir”. C. Banyak Hadis Yang Diriwayatkan Beliau adalah salah seorang sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis dari Rasulullah, beliau meriwatkan hadis sebanyak 5374 hadis. Dan lebih dari 800 orang yang meriwatkan hadis



darinya. Sewaktu datang masa pemalsu-pemalsu hadis yang dengan sengaja membikin hadis bohong dan palsu, seolah-olah berasal dari Rasulullah. Mereka memperalat nama Abu Hurairah dan menyalah gunakan ketenarannya dalam meriwayatkan hadis dari Nabi Saw; hingga sering mereka mengeluarkan sebuah hadis dengan menggunakan kata-kata ”bekata Abu Hurairah….” Abu Hurairah berhasil lolos dari jaringan kepalsuan dan penambahan-penambahan yang sengaja hendak diselundupkan oleh kaum perusak kedalam islam, dengan mengkambing hitamkan Abu Hurairah dan membebankan dosa dan kejahatan mereka kepadanya. D. Nilai Hadis Yang Diriwayatkan Kriteria hadis shahih antara lain hafal rawinya bersfat adil, dhabit (kuat ingatannya), sanadnya tidak putus (bersambung-sambung), hadis itu tidak ber’illat (cacat), tidak janggal (tidak bertentangan dengan hadis lain yang diriwayatkan oleh perawi yang lebih rajin). Dalam hal ini hadis-hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah memenuhi syarat-syarat di atas. Apalagi kekuatan ingatannya yang sangat kuat. Selain itu, beliau meriwatkan hadis sebanyak 5374 hadis. Dan lebih dari 800 orang yang meriwatkan hadis darinya. Hal ini menguatkan hadis-hadis yang diriwayatkanya masuk kedalam kategori hadis shahih. E. Contoh Hadis Yang Diriwayatkan Artinya : Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda : Allah menggenggam bumi dan rnelipat langit dengan tangan kanan-Nya, kemudian bertirman : “Akulah Raja, dimanakah raja-raja bumi ?” (Hadits ditakhrij oleh Rukhari). Artinya : Dari Abu Hurairah ra. dari Rasulullah saw., beliau bersabda : “Sesuatu yang pertama kali diperhitungkan pada hamba adalah shalatnya, jika ia menyempurnakannya. Jika tidak (sempurna) maka Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Lihatlah apakah hambaKu mempunyai (shalat) sunat ?”. Jika kedapatan padanya (shalat) sunat, maka Allah berfirman : “Sempurnakanlah fardhu itu dengannya”. (Hadits ditakhrij oleh Ibnu Majah). Artinya : Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : “Rasulullah saw. bersabda : “Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman : “Sombong itu selendang Ku dan kebesaran itu sarung Ku, barangsiapa yang melawan Ku dalam salah satunya maka ia Aku lemparkan ke dalam neraka”. (Hadits ditakhrij oleh Abu Dawud). III. Kesimpulan Dari uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Abu Hurairah adalah perawi hadis terbanyak, yang pada mulanya Ia memiliki ingatan yang lemah, Ia selalu menyertai Rasul, hingga kemudian Ia mengadu kepada Rasulullah untuk didoakan agar ingatannya menjadi kuat. Doa Rasul terkabul, lantaran itulah Abu Hurairah dapat meriwayatkan hadis yang begitu banyak dan sangat hafal. Inilah yang disebut dengan hadis Shahih. Beliau berangkat dari anak yatim, kemudian mengembara sebagai orang yang miskin, menjadi budak, dan akhirnya dinikahkan dengan putri majikannya. Walaupun beliau dalam keluarga yang berada, namun hidupnya masih sederhana, tidak bermewah-mewahan, karena sesungguhnya Allah tidak suka yang berlebihan. Dalam periwayatan hadis, muncul halangan bagi beliau yaitu adanya pemalsuan hadis yang mengatasnamakan beliau. Namun akhirnya beliau dapat lolos dari tuduhan-tuduhan tersebut. Beliau wafat di Madinah An-Nabawiyah, ada yang mengatakan bahwa beliau wafat di Al-‘Aqiia.



Dan dimakamkan di Baqi’. Abu Hurairah adalah tokoh yang patut dicontoh. Dengan keyakinan beliau terhadap Islam, beliau diberi anugerah oleh Allah SWT berupa kuatnya ingatan yang menghantarkannya menjadi perawi hadis paling banyak dari para perawi yang lain. Referensi Khoirul Amru Harahap, Lc, MHI & Achmad Fauzan, Lc, MAg. Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah. Cet-1, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2007. Syarafuddin al-Musawi al- ‘Amili, Abu Hurairah (terjemah bahasa melayu), cet-1 Karachi (Pakistan): PeerMahomed Ebrahim Trust, 1997. http://www.ahmadihsanuddin.blogspot.com Drs. H. Adnan Qohar, SH. Ilmu Ulumul Hadis.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2006. http://pustakaimamsyafii.com Ringkasan Makalah Biografi Abu Hurairah Abu Hurairah (bapak kucing) lahir 21 tahun sebelum hijrah, tepatnya pada tahun 598 M. Dan lebih dari 800 orang yang meriwatkan hadis darinya. Beliau masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriyah. Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Shakhr Al-Azdi. Abu Hurairah diberikan oleh Nabi kepada beliau karena rasa sayang beliau kepada kucing. Abu Hurairah adalah seorang alim, ahli ibadah, ahli tasawuf, dan yang selalu mengikuti perang di medan pertempuran, demi mengagungkan kalimat Allah. Dia mengikuti perang Tabuk pada masa Nabi SAW, dan setelah wafat Nabi, dia pun ikut berperang melawan orang-orang murtad bersama Abu Bakar As-Shiddiq. Sewaktu datang masa pemalsu-pemalsu hadis yang dengan sengaja membikin hadis bohong dan palsu, seolah-olah berasal dari Rasulullah. Mereka memperalat nama Abu Hurairah dan menyalah gunakan ketenarannya dalam meriwayatkan hadis dari Nabi Saw; hingga sering mereka mengeluarkan sebuah hadis dengan menggunakan kata-kata ”bekata Abu Hurairah….” Abu Hurairah berhasil lolos dari jaringan kepalsuan dan penambahan-penambahan yang sengaja hendak diselundupkan oleh kaum perusak kedalam islam, dengan mengkambing hitamkan Abu Hurairah dan membebankan dosa dan kejahatan mereka kepadanya. Beliau wafat di Madinah An-Nabawiyah, ada yang mengatakan bahwa beliau wafat di Al-‘Aqiia. Dan dimakamkan di Baqi’. Beliau wafat karena jatuh sakit pada tahun 57 atau menurut sumber lain 58 dan ada juga yang lain menyebutkan 59 Hijrah (678 M). Beliau wafat pada usianya yang ke-78. Al-waqidi menyebutkan bahwa abu Hurairah mensholati jenazah Aisyah tahun 58 hijriah dibulan ramadlan, dan juga mensholati Ummu Salamah pada bulan syawal tahun 59 hijriyah. Dan pendapat terakhir ini yang dibenarkan oleh Imam An-Nawawi. http://fefaz.wordpress.com/2011/07/30/biografi-abu-hurairah-r-a/



BIOGRAFI ABU HURAIRAH RADHIYALLAHU 'ANHU [1] Menurut pendapat mayoritas, nama beliau adalah 'Abdurrahman bin Shakhr ad Dausi. Pada masa jahiliyyah, beliau bernama Abdu Syams, dan ada pula yang berpendapat lain. Kunyah-nya Abu Hurairah (inilah yang masyhur) atau Abu Hir, karena memiliki seekor kucing kecil yang selalu diajaknya bermain-main pada siang hari atau saat menggembalakan kambing-kambing milik



keluarga dan kerabatnya, dan beliau simpan di atas pohon pada malam harinya. Tersebut dalam Shahihul Bukhari, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah memanggilnya, “Wahai, Abu Hir”. Ahli hadits telah sepakat, beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Abu Muhammad Ibnu Hazm mengatakan bahwa, dalam Musnad Baqiy bin Makhlad terdapat lebih dari 5300 hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu. Selain meriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau Radhiyallahu 'anhu juga meriwayatkan dari Abu Bakar, Umar, al Fadhl bin al Abbas, Ubay bin Ka’ab, Usamah bin Zaid, ‘Aisyah, Bushrah al Ghifari, dan Ka’ab al Ahbar Radhiyallahu 'anhum. Ada sekitar 800 ahli ilmu dari kalangan sahabat maupun tabi’in yang meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, dan beliau Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan beribu-ribu hadits. Namun, bukan berarti beliau yang paling utama di antara para sahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Imam asy Syafi’i berkata,"Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu adalah orang yang paling hafal dalam meriwayatkan hadits pada zamannya (masa sahabat).” Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu masuk Islam antara setelah perjanjian Hudaibiyyah dan sebelum perang Khaibar. Beliau Radhiyallahu 'anhu datang ke Madinah sebagai muhajir dan tinggal di Shuffah.[4] Amr bin Ali al Fallas mengatakan, Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu datang ke Madinah pada tahun terjadinya perang Khaibar pada bulan Muharram tahun ke-7 H. Humaid al Himyari berkata,"Aku menemani seorang sahabat yang pernah menemani Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam selama empat tahun sebagaimana halnya Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu.” Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mendo’akan ibu Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, agar Allah memberinya hidayah untuk masuk Islam, dan do’a tersebut dikabulkan. Beliau Radhiyallahu 'anhu wafat pada tahun 57 H menurut pendapat yang terkuat. ---------Footnote: 1. Al Ishabah, 4/316-dst. Komentar :



"Mari kembali sejenak ke Qur'an, kembali ke pesan Tuhan Yang Maha Tahu. "KEBENARAN itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orangorang yang ragu." (Albaqarah :47) Pernahkah bermain pesan berantai? Simaklah permain itu, begitu mudah pesan itu rusak di beberapa orang dari sumber yang pertama. 14 abad lebih yang silam, kebenaran itu hadir... Dan mulai disampaikan ke segenap penjuru Dunia, setelah kemenangan Nabi Muhammad SAW menaklukan Mekkah dan menegakan Hukum Allah di muka bumi setelah 23 tahun berjuang.



Perjuangan Muhammad Rosul Allah berlanjut dengan "kekhalifahan" hingga berumur lebih 700tahun. Tidak semua orang yg menyukai visi misi Allah, yang diperjuangkan oleh para RosulNya. Salah satunya adalah membuat berita-berita yang keluar dari Ketetapan Allah (Sunnatullah). Kini, yang kita anggap kebenaran, telah terpecah begitu banyak versi dan merasa paling benar. Semoga Allah, mengembalikan kembali kebenaran itu. Dan saat kebenaran itu diluruskan, semoga sahabat yang berselisih paham, mengimani kebenaran itu... Aamiin" – Hamba Allah 03-02-2014, 14:37 "Bismillah hirohmaanirrohim Kalaulah memang abu hurairah hanya 2 th,memasuki islam sblum Rosullulloh wafat,AKAN TETAPI bukankah Dia(abu hurairoh) masih dpt mendapatkan Hadist hadist dari Para sahabat,ahli keluarga,dan orang orang yg dekat dng Rosullulloh s.a.w...Kesemua itu tergantung Kemauan,Niat pd si pengumpul Hadist'sebagai Tanda Cinta kpd Baginda nabi s.a.w Utk mengembangkan Sunah sunah dan memperkuat dalil dalil...BUKANKAH pd jaman ke khalifahan Pernah diadakan Penyelidikan Ulang tentang Kebenaran Hadist hadis,bahkan dari sekian banyak hadist yg terkumpul 600.000 hadist,setelah diteliti secara seksama maka hanya 7.275 hadist yang tertulis dalam kitab Shahih Bukhari...APAKAH ANDA MASIH MERAGUKANNYA??? Bukankah bila hadist hadistnya tak bisa dipercaya Sudah dari awal Dahulu Lagi,akan Diluluh lantakkan dimuka bumi Allah ini...Abad mulai berganti,KENAPA keimanan anda juga Berganti,Anda Lupa,atau karena Ayah ibu anda Tidak mengajarkannya (lihat muka surah yasin)..JANGAN MUDAH Terpengaruh dan menelaah,suatu pemberitaan,tulisan,bacaan tanpa Akal dan fikiran...Kebenaran adalah Mutlak milik Allah s.w.t...wassalammualaikum wr.wb " – Sekararum 03-02-2014, 06:07 "Barangsiapa yg menghina sahabat nabi pdahal jelas" semua ulama sepakat, maka sesungguhnya dia sma saja mau meruntuhkan islam. Kaena perlu ente" tau, jika sahabat nabi aja udh dicela, berarti hadits" yg disampaikan dianggap bohong. Dan ujung"nya semua orang tdak prcaya adanya hadits. Inilah yg dikehendaki kaum syiah. Mereka slalu mnjelek"an para sahabat. Dan mereka hanya mau menerima hadits yg driwayatkan oleh alul bait. Di luar ahlulbait mreka tolak. Naudzubillah,,, semoga kita terhindar dari sifat yg meragukan keislaman para sahabat nabi saw " – syuhada 17-01-2014, 10:53 ", Ben Michael mungkin ada benarnya , aku dengar cerita lain tentang Abu Hurairah dari seorang penghulu di Jakarta, bahwa Umar ibn Khattab pernahmenampar pipi Abu Hurairah dengan sangat berang, sambil ngomong keras, kira-kira bunyinya gini: " Eeh gimana ente cerita gitu banyak padahal ente jarang ketemu Rasulullah, lagian ente ada di mana ...." ? Tahu kan siapa Umar ? Jadi, aku juga, sorry, perlu tahu nih , bukan dibuat-buat, sampai sekarang aku masih upaya buat meyakini tentang siapa dia itu. Namun begitu, tanpa suudzhon, kadang dari seorang jahat sekali pun kita bisa mengambil pelajaran yang baik darinya. Wassalam."



– rivanur 25-12-2013, 11:50 "TERIMA KASIH " – ANTON 22-12-2013, 00:16 "masih kurang jelas teman" – Saiful Anam 16-12-2013, 17:23 "TOLONG DIGANTI LAMBANG NYA BRAY....TU LAMBANG "DAJJAL LAKNATULLAH"" – fuaddin and eki 10-12-2013, 20:36 "tajwit bisa belajar" – ibroh 26-11-2013, 07:55 "::: ABU-HURAIRAH OR PAULUS-PAUL ----------------------------------------------[Abdullah bin Amin - Abdur Rahman bin Shakhr] "Abu-Hurairah" menjadi muslim hanya dua(2) tahun sebelum Nabi (sawa) meninggal. Oleh karena itu, bagaimana dia bisa melaporkan sekitar 2000 hadits dalam Shahih al-Bukhari seorang diri, sementara hanya terdapat sangat sedikit hadits yang dilaporkan oleh Imam 'Ali, Imam AlHasan, Imam al-Husain, atau Fatimah al-Zahrah. Bagaimana Anda akan menjelaskan hal-hal seperti itu? Saya "interested" dalam jawaban obyektif dan ilmiah Anda, perlu didukung dengan beberapa referensi. SILAKAN SUNEO" – Ben Michael Tan 17-11-2013, 04:12



"Emang udah akhir zaman ,,,,lambang dajjal kok tulisannya imam Syafi'I...mudah mudahan kita semua terhindar dari fitnah dajjal amiinn ya rabbalalamin " – rahmatullah 17-11-2013, 04:07 "Kok bisa lambang dajjal sich,,tolong. Di ganti Dong ...ini pasti kerjaan freemason.... " – hamba allah 08-10-2013, 23:11 "tolng logo Dajjalnya jangn di sandingkan dengan imam syafi'i..." – raffi 27-09-2013, 11:51 "SUNNI >SELAMAI SELAMAT" – HUDA ISLAM 27-09-2013, 11:50 "syiar islam akan tinggi jika penganut nya smgt mmprjuang nya" – nailah al farafisya 10-09-2013, 19:02 "Buat para penghina sahabat Nabi, masuklah kembali ke dalam Islam.." – Eisprinz 03-09-2013, 05:59 "LAMBANG MATA DAJJAL TOLONG DIGANTI" – ALILIZAR 13-06-2013, 20:38 "iya..tolong donk lambang "mata' nya diganti...kayak lambang ilumination gitu (dajjal)" – abdurrahman 29-04-2013, 23:14 "itu yang footnote no.4, bisa dijelaskan ? soalnya yang ada cuma no 1." – hamdie Robbie Akhyar.



15-04-2013, 14:48 "kurang lengkap,tolong kalo bisa dilengkapkan dengan thn lahir dan wafat...." – abdullah azzam 08-03-2013, 18:48 "bgus" – dera 21-02-2013, 00:03 "kanjeng nabi itu super hero pd zaman nya..........sprti hlny super hero yg lain ny................... " – marxo 12-02-2013, 19:08 "maaf, bisakah logo "mata" diganti?" – rangga 29-01-2013, 11:42 "Subhanallah...andai aja ak seperti Beliau (menjadi orng yng terdekat Rasululllah), alangkah bahagianya didunia dan akhirat..trimakasih..karn lewat riwayat Beliau, pembicaraan Rasulullah (1400th yg lalu) bisa 'nyampai' kepada kita..." – kakrose 26-01-2013, 12:48 "Lambang Pustaka Imam Syafi'i seperti gambar mata." – Mata Satu 21-01-2013, 08:08 "Ada orang Syi'i di bawah.." – Herman Wahyudi 01-12-2012, 13:04 "Smoga yang mencaci Shahabat Rasul cepat sadar dan bertaubat. " – Raja Jeumpa 01-12-2012, 13:03 "Smoga yang mencaci Shahabat Rasul cepat sadar dan bertaubat. "



– Raja Jeumpa 04-11-2012, 01:32 "Penyampaian Abu Hurairah R.A Berulang2 di sebutkan dalam Hadist shahih (MUSLIM & BUKHARI).. Tak Perlu dipertanyakan lg Sahih apa tidaknya. Orang yg Diaminkan RASULULLAH Saw Doanya. Abu Hurairah berdoa, "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu sebagaimana yang dimohon kedua shahabatku ini. Dan aku memohon kepada-Mu ilmu yang tak dapat aku lupakan." Rasulullah Saw. mengamini doa Abu Hurairah. Zaid dan seorang shahabat yang lain berkata, "Kami juga memohon kepada Allah ilmu yang yang tak dapat kami lupakan." Rasullah berkata, "Kalian telah didahului putra Bani Dausy (Abu Hurairah)." " – Arsyad 31-10-2012, 08:08 "semoga syi'ar islam terus berkembang" – Lutfi 01-10-2012, 23:14 "Abu hir cuma 1 thnan kenal rasullulah mampu bikin ribuan hadis dan yg 400 an dianggap sahih ? Bikin skripsi aja perlu 4-5 thnan kuliah dgn bener. Rasanya ada yg gak beres nih.. sy sih lebih yakin kpd salman al farisi yg bukan org arab tp belasan tahun ikut bersama rasullullah maupun sahabat2 terdahulunya. Apakah abu hir termasuk perawi dirham ?" – hsdru 17-08-2012, 06:24 "para sahabat sudah dijamin syurga oleh rasulullah, karna mereka adalah mitra rasulullh dalam mengemban misi dakwah. barang siapa yang membenci atau menghina para sahabat maka dia kafir dan dilaknat Rasululah. na'u dzubillahi min zalik." – lalu 14-07-2012, 16:11 "islam adalah agama yang selamat,dan tidak ada keragu-raguan didalamnya, jika belum sepenuhnya faham dengan islam jangan menyimpulkan/mengkritik tentang islam,abu hurairah adalah sahabat yang cerdas,subhanallah," – aisyah



03-07-2012, 22:01 "sebagai ahlussunnah wal jama'ah kita tidak boleh mengkritisi sahabat Nabi SAW, karena walau bagaimanapun juga Insya Allah semua sahabat dijamin masuk surga, insya Allah " – abu Maulana 25-06-2012, 10:56 "Punya ilmu seujung kuku saja antum berani menghujat sahabat Rasulullah.. Buat antum yg suka menghujat sahabat Rasulullah, Semoga antum diberi petunjuk ke jalan yang haq.. Amiien. " – Faisal bin Syueib 19-06-2012, 13:17 "Abu Hurairah disepakati ulama islam sebagai shahabat. Allah muliakan beliau. Dan sepanjang sejarah para penghina shahabat mendapat kehinaan, termasuk Mahmud Abu Rayyah. Adapun Riwayat beliau yang lebih banyak dari Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali orang yang berakal saja yang bisa mencernanya. Ada faedah bisa dibaca di hxxp://Salafartikel*wordpress*com dengan judul: Abu Hurairah Perawi Hadits --- jawaban kenapa Abu Hurairoh lebih banyak hadistnya, " – Abu Muhammad Barjo 11-06-2012, 20:24 "ih .....si bapak kucing mah tukang ngibul tau.... yg kritis donk bung.. yg seharusnya banyak meriwayatkan hadis tu harus org yg terdekat dulu. ky Ali bin Abu Thalib gtu... Allah Yahdik...ihdinashshirathal mustaqiim...." – ummul banin 20-04-2012, 15:22 "Jangankan kita, para sahabat yang lain jg sempat mempertanyakan kenapa begitu sibuknya Abu Hurairah dan kesempurnaan atas hadist selama ia hadir pada setiap majelis/pertemuan sahabat dan umat dengan Rasulullah SAW. Berulang kali diuji atas yang Abu Hurairah sampaikan atas hadist dan dicatat begitu pun pada tahun selanjutnya ditanya hal yang serupa namun tak ada kehilafan satu kata pun atasnya. Mungkin tak serta merta saya dapat memiliki keinginan masuk sebagai muslimin dan para sahabat pada zaman Rasulullah SAW, sedangkan itu ialah Haq. Hanya orang-orang yang telah gundah hati atas keadaan Jahiliyah namun belum dapat berbuat dan berpikir lain sehingga Allah SWT mengutus Kekasih-Nya Muhammad. Meski begitu ketetapan Allah pula atas apa2 yg Allah Maha Tahu lagi Bijaksana beserta para Rasul-Nya. Semoga kita diberi Ilmu, dan manfaat'." – Budi 30-12-2011, 23:04 "Puya no. telp Abu Hurairah?atau kerabat terdekat? mo konfirmasi nih.. trims"



– Iwonk bin Iwo 30-10-2011, 23:57 "Abu huraira memeluk agama islam setelah perang khaibar thn ke 7hijria dan hanya beberapa thn bersama nabi tapi bisa meriwatkan hadist begitu byk melebihi sahabat awal nabi.ini sangat menakjubkan dan perlu dikritisi apa benar semuanya itu atau ada sesutu rahasia dibalik itu yang tersembunyi didalam catatan sejarah?" – ABU NAFISAH 10-06-2011, 11:21 "mau tanya,,, apakah benar abuhurairoh itu adalah seorang pendeta? saya pernah mendengar dari ucapan seorang murtadin bahwa abu harairah ituadalah seorang penjdta, dalam acara debat mualav vs murtadin." – agus alwan 09-03-2011, 08:13 "Maaf saya mau tanya... agama apa yang beliau anut sebelum masuk islam...? apakah betul sebelumnya beliau adalah Pendeta..?" – Azii 23-02-2011, 15:59 "maaf.....mau ngikut nanya.. saya pernah mendengar bahwa abu hurairah juga disebut 'Bapaknya Kucing' karena beliau suka memelihara dan merawat kucing-kucing..bagaimana riwayat title tersebut?? terimakasih" – shiddiq 01-11-2010, 19:14 "maaf sebelumnya ikut komentar. ana pernah baca buku yang ditulis oleh Mahmud Abu Rayyah, yang membahas banyak tentang Abu Hurairah. memang Abu Hurairah adalah periwayat hadits yang sangat banyak sekali, dan bahkan mendapat tashhih dari Bukhari dan Muslim yang juga banyak menyandarkan hadits darinya. akan tetapi, setelah ditelaah lebih lanjut terutama pada kutub at-tis'ah, hadits yang disandarkan pada Abu Hurairah banyak yang mengandung unsur israiliyat. pendapat Mahmud, menyatakan bahwa Abu Hurairah adalah penyambung lidah para ahli kitab pada masa itu (Yahudi dan Nasrani). maka wajar jika hadits yang dibawanya banyak berkenaan dengan hal itu, salah satu contoh, terdapat 3 di Bukhari, 3 di Muslim, dan 7 di Ahmad, yang isinya "setiap anak Adam akan disentuh syetan pada saat ia dilahirkan, kecuali Maryam dan Isa", dengan demikian, bagaimana dengan Nabi Muhammad yang 'maksum'? dan bagaimana dengan orang2 saleh yang



lain? memang sekilas seperti ada benarnya, tapi sepertinya kok ada yang aneh dengan hadits ini?" – jauhar fuady



Kisah Abu Hurairah ra. menjelang wafat Sewaktu masih sakit, sebelum meninggal, Abu Hurairah, sahabat Nabi yang mulia ini, sempat menangis. Air matanya meleleh, membasahi janggutnya.



(sahabat yang banyak menghabiskan waktu bersama Rasulullah s.a.w.)



Kepadanya ditanyakan, mengapa ia menangis? “Aku tak menangis karena dunia, tetapi karena jauhnya perjalanan, sedikitnya perbekalan, dan aku tak tahu ke mana perjalananku ini akan berakhir; ke surga atau neraka?”



Abu Hurairah berdoa, “Ya Allah sesungguhnya aku amat mencintai pertemuan dengan-Mu. Semoga Eng kau juga mencintai pertemuan denganku. Sekiranya Engkau berkenan, kumohon pertemuan ini bisa segera berlangsung.”



Tak lama berselang, Abu Hurairah pun pergi, menghadap Allah, meninggalkan alam yang fana ini. (Ibn Rajab, Jami` al-`Ulum wa al-Hikam).



Abu Hurairah memang istimewa. Ia bersama Nabi SAW hampir sepanjang hayatnya. Karena tidak terlalu sibuk berbisnis, ia banyak belajar dan menimba ilmu dari Nabi, melebihi sahabat lainnya. Tak heran bila ia tergolong sahabat Nabi yang paling banyak meriwayatkan hadis.



Tentu, tak ada keberuntungan melebihi orang yang memperoleh petunjuk Tuhan atau pencerahan hati (insyirah al-shadr). Diakui, tak seorang pun mengetahui, siapa yang telah mendapat pencerahan itu. Dalam hadis sahih, Nabi SAW hanya menyebut tiga hal sebagai indikatornya.



Pertama, menjauhkan diri dari tipu daya dunia (al-jafi fi dar al-ghurur). Orang mukmin tidak boleh silau memandang dunia. Dunia, seperti di katakan Ghazali, hanyalah kendaraan. Jangan sampai karena indahnya aksesori kendaraan, tujuan perjalanan (akhirat) menjadi terlupakan.



Kedua, memiliki orientasi ketuhanan (al-inabah ila dar al-khulud). Karena tertipu daya tarik dunia, banyak orang mengalami disorientasi, yaitu gangguan kejiwaan lantaran mempertuhankan harta dan takhta. Akibatnya, tak sedikit dari mereka kehilangan keseimbangan (disharmoni), bahkan kehilangan harapan (hopeless).



Ketiga, memperbanyak bekal sebelum kematian tiba (al-isti`dad qabl al-ma`ad). Bekal itu tak lain adalah iman dan amal saleh. Inilah bekal paling baik dalam perjalanan ini (QS al- Baqarah [2]: 197). Perjalanan manusia di dunia sangat pendek, seperti musafir yang istirahat (ngiyup) sebentar di bawah pohon karena kelelahan untuk selanjutnya meneruskan perjalanan.



Apa yang harus dilakukan dalam kesempatan yang pendek ini? Menurut Hossein Nasr, manusia harus berkebun di taman kebenaran (the garden of truth). Ada tiga elemen dalam proyek perkebunan ini, yaitu Allah, manusia, dan kebajikan (virtues). Proyek ini akan mentransendenkan manusia dari penghambaan kepada dunia (mundane concern), kepentingan diri sendiri (selfish desires), dan rasa takut (fears).



Seterusnya, perkebunan ini akan membuat manusia memperoleh hikmah (wisdom), kedamaian, dan hubungan yang makin erat dengan Tuhan, Sang Pemilik kebun, yang akan melimpahkan kebaikan, tak hanya bagi tukang kebun, tapi bagi orang lain.



Abu Hurairah telah melakukan dan memberi contoh dalam soal ini. Kita semua patut meneladaninya. Dengan cara ini, perjalanan panjang menuju akhirat tidak akan berat, malah terasa indah dan menyenangkan. Wallahu a`lam. Read more: http://www.dokumenpemudatqn.com/2012/11/kisah-abu-hurairah-ra-menjelangwafat.html#ixzz2xQ3Zol7z



Abu Hurairah ra- Otaknya Gudang Pengetahuan inShare digg Abu Hurairah ra.- Otaknya Gudang Pengetahuan Abu Hurairah, Bapak Kucing Kecil Tokoh kita ini biasa berpuasa sunah tiga hari setiap awal bulan Qamariah (bulan Arab dalam penanggalan Hijri), mengisi malam harinya dengan membaca Al-Quran dan salat tahajud. Akrab dengan kemiskinan, dia sering mengikatkan batu ke perutnya, guna menahan lapar. Dalam sejarah ia dikenal paling banyak meriwayatkan hadis. Dialah Bapak Kucing Kecil (Abu Hurairah), begitu orang mengenalnya. Kenapa ia dikenal sebagai "Bapak Kucing"? Di waktu jahiliyah namanya dulu Abdu Syamsi ibn Shakhr Ad-Dausi, dan tatkala ia memeluk Islam, ia diberi nama oleh Rasul dengan Abdurrahman. Ia sangat penyayang kepada binatang dan mempunyai seekor kucing, yang selalu diberinya makan, digendongnya, dibersihkannya dan diberinya tempat. Kucing itu selalu menyertainya seolah-olah bayang bayangnya. Inilah sebabnya ia diberi gelar "Bapak Kucing". Penghafal Hadits Terbesar Sepanjang Masa Kadangkala kepintaran manusia itu mempunyai akibat yang merugikan dirinya sendiri. Dan orang-orang yang mempunyai bakat-bakat istimewa, banyak yang harus membayar mahal, justru pada waktu ia patut menerima ganjaran dan penghargaan. Shahabat mulia Abu Hurairah ra.termasuk salah seorang dari mereka. Sungguh dia mempunyai bakat luar biasa dalam kemampuan dan kekuatan ingatan. Abu Hurairah ra.r.a. mempunyai kelebihan dalam seni menangkap apa yang didengarnya, sedang ingatannya mempunyai keistimewaan dalam segi menghafal dan menyimpan. Didengarya, ditampungnya lalu terpatri dalam ingatannya hingga dihafalkannya, hampir tak pemah ia melupakan satu kata atau satu huruf pun dari apa yang telah didengarnya, sekalipun usia bertambah dan masa pun telah berganti-ganti. Oleh karena itulah, ia telah mewakafkan hidupnya untuk lebih banyak mendampingi Rasulullah sehingga termasuk yang terbanyak menerima dan menghafal Hadits, serta meriwayatkannya. Sewaktu datang masa pemalsu-pemalsu hadits yang dengan sengaja membikin hadits-hadits bohong dan palsu, seolah-olah berasal dari Rasulullah saw mereka memperalat nama Abu Hurairah ra.dan menyalahgunakan ketenarannya dalam meriwayatkan Hadits dari Nabi saw , hingga sering mereka mengeluarkan sebuah "hadits", dengan menggunakan kata-kata: -- "Berkata Abu Hurairah... " Dengan perbuatan ini hampir-hampir mereka menyebabkan ketenaran Abu Hurairah ra.dan kedudukannya selaku penyampai Hadits dari Nabi saw menjadi lamunan keragu-raguan dan tanda tanya, kalaulah tidak ada usaha dengan susah payah dan ketekunan yang luar biasa, serta banyak waktu yang telah di habiskan oleh tokoh-tokoh utama para ulama Hadits yang telah membaktikan hidup mereka untuk berhidmat kepada Hadits Nabi dan menyingkirkan setiap tambahan yang dimasukkan ke dalamnya. Di sana Abu Hurairah ra.berhasil lolos dari jaringan kepalsuan dan penambahan-penambahan yang sengaja hendak diselundupkan oleh kaum perusak ke dalam Islam, dengan mengkambing hitamkan Abu Hurairah ra.dan membebankan dosa dan kejahatan mereka kepadanya.



Setiap anda mendengar muballigh atau penceramah atau khatib Jum'at mengatakan kalimat yang mengesankan dari Abu Hurairah ra.r.a berkata ia, telah bersabda Rasulullah saw.." Saya katakan ketika anda mendengar nama ini dalam rangkaian kata tersebut, dan ketika anda banyak menjumpainya, yah banyak sekali dalam kitab-kitab Hadits, sirah, fiqih serta kitab-kitab Agama pada umumnya, maka diketahuilah bahwa anda sedang menemui suatu pribadi, antara sekian banyak pribadi yang paling gemar bergaul dengan Rasulullah dan mendengarkan sabdanya. Karena itulah perbendaharaannya yang menakjubkan dalam hal Hadits dan pengarahan-pengarahan penuh hikmat yang dihafalkannya dari Nabi saw jarang diperoleh bandingannya. Dan dengan bakat pemberian Tuhan yang dipunyainya beserta perbendaharaan Hadits tersebut, Abu Hurairah ra.merupakan salah seorang paling mampu membawa anda ke hari-hari kehidupan Rasulullah saw beserta para sahabatnya dan membawa anda berkeliling, asal anda beriman teguh dan berjiwa siaga, mengitari pelosok dan berbagai ufuk yang membuktikan kehebatan Muhammad saw beserta shahabat-shahabatnya itu dan memberikan makna kepada kehidupan ini dan memimpinnya ke arah kesadaran dan pikiran sehat. Dan bila garis-garis yang anda hadapi ini telah menggerakkan kerinduan anda untuk mengetahui lebih dalam tentang Abu Hurairah ra.dan mendengarkan beritanya, maka silakan anda memenuhi keinginan anda tersebut. Ia adalah salah seorang yang menerima pantulan revolusi Islam, dengan segala perubahan mengagumkan yang diciptakannya. Dari orang upahan menjadi induk semang atau majikan. Dari seorang yang terlunta-lunta di tengah-tengah lautan manusia, menjadi imam dan ikutan! Dan dari seorang yang sujud di hadapan batu-batu yang disusun, menjadi orang yang beriman kepada Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Inilah dia sekarang bercerita dan berkata: "Aku dibesarkan dalam keadaan yatim, dan pergi hijrah dalam keadaan miskin. Aku menerima upah sebagai pembantu pada Busrah binti Ghazwan demi untuk mengisi perutku! Akulah yang melayani keluarga itu bila mereka sedang menetap dan menuntun binatang tunggangannya bila sedang bepergian. Sekarang inilah aku, Allah telah menikahkanku dengan putri Busrah, maka segala puji bagi Allah yang telah menjadikan Agama ini tiang penegak, dan menjadikan Abu Hurairah ra.ikutan ummat.!" Islamnya Abu Hurairah Dibanding Nabi, umurnya lebih muda sekitar 30 tahun. Dia lahir di Daus, sebuah desa miskin di padang pasir Yaman. Hidup di tengah kabilah Azad, ia sudah yatim sejak kecil, yang membantu ibunya menjadi penggembala kambing. Ia datang kepada Nabi saw di tahun yang ke tujuh Hijrah sewaktu beliau berada di Khaibar ia memeluk Islam karena dorongan kecintaan dan kerinduan. Dan semenjak ia bertemu dengan Nabi Saw; dan berbai'at kepadanya, hampir-hampir ia tidak berpisah lagi daripadanya kecuali pada saat-saat waktu tidur . Begitulah berjalan selama masa empat tahun yang dilaluinya bersama Rasulullah saw yakni sejak ia masuk islam sampai wafatnya Nabi, pergi ke sisi Yang Maha Tinggi. Kita katakan: "Waktu yang empat tahun itu tak ubahnya bagai suatu usia manusia yang panjang lebar, penuh dengan segala yang baik, dari perkataan, sampai kepada perbuatan dan pendengaran!' Dengan fitrahnya yang kuat, Abu Hurairah ra.mendapat kesempatan yang besar yang memungkinkannya untuk memainkan peranan penting dalam berbakti kepada Agama Allah. Pahlawan perang dikalangan shahabat, banyak. Ahli fiqih, juru da'wah dan para guru juga tidak sedikit. Tetapi lingkungan dan masyarakat memerlukan tulisan dan penulis. Di masa itu golongan manusia pada umumnya,jadi bukan hanya terbatas pada bangsa Arab saja, tidak mementingkan tulis menulis. Dan tulis menulis itu belum Lagi merupakan bukti kemajuan di masyarakat manapun.



Bahkan Eropah sendiri juga demikian keadaannya sejak kurun waktu yang belum lama ini. Kebanyakan dari raja-rajnya, tidak terkecuali Charlemagne sebagai tokoh utamanya, adalah orang-orang yang buta huruf, tak tahu tulis baca, padahal menurut ukuran masa itu, mereka memiIiki kecerdasan dan kemampuan besar. Kembali kita pada pembicaraan bermula untuk melihat Abu Hurairah, bagaimana ia dengan fitrahnya dapat menyelami kebutuhan masyarakat baru yang dibangun oleh Islam, yaitu kebutuhan akan orangorang yang dapat melihat dan memelihara peninggalan dan ajaran-ajarannya. Pada waktu itu memang para shahabat yang mampu menulis, tetapi jumlah mereka sedikit sekali, apalagi sebagiannya tak mempunyai kesempatan untuk mencatat Hadits-hadits yang diucapkan oleh Rasul. Sebenarnya Abu Hurairah ra.bukanlah seorang penulis, ia hanya seorang ahli hafal yang mahir, di samping memiliki kesempata atau mampu mengadakan kesempatan yang diperlukan itu, karena ia tak punya tanah yang akan digarap, dan tidak punya perniagaan yang akan diurus. Ia pun menyadari bahwa dirinya termasuk orang yang masuk Islam belakangan, maka ia bertekad untuk mengejar ketinggalannya, dengan cara mengikuti Rasul terus menerus dan secara tetap menyertai majlisnya. Kemudian disadarinya pula adanya bakat pemberian Allah ini pada dirinya, berupa daya ingatannya yang luas dan kuat, serta semakin bertambah kuat, tajam dan luas lagi dengan do'a Rasul "", agar pemilik bakat ini diberi Allah berkat. Ia menyiapkan dirinya dan menggunakan bakat dan kemampuan karunia Ilahi untuk memikul tanggung jawab dan memelihara peninggalan yang sangat penting ini dan mewariskannya kepada generasi kemudian. Abu Hurairah ra.bukan tegolong dalam barisan penulis, tetapi sebagaimana telah kita utarakan, ia adalahseorang yang terampil menghafal lagi kuat ingatan. Karena ia tak punya tanah yang akan ditanami atau perniagaan yang akan menyibukkannya, ia tidak berpisah hengan Rasul, baik dalam perjalanan maupun di kala menetap. Begitulah ia mempermahir dirinya dan ketajaman daya ingatnya untuk menghafal Hadits-hadits Rasulullah saw dan pengarahannya. Sewaktu Rasul telah pulang ke Rafikul'Ala (wafat), Abu Hurairah ra.terus-menerus menyampaikan hadits-hadits, yang menyebabkan sebagian shahabatnya merasa heran sambil bertanya-tanya di dalam hati, dari mana datangnya hadits-hadits ini, kapan didengarya dan diendapkannya dalam ingatannya. Abu Hurairah ra.telah memberikan penjelasan untuk menghilangkan kecurigaan ini, dan menghapus keragu-raguan yang menulari putra shahabatnya, maka katanya: "Tuan-tuan telah mengatakan bahwa Abu Hurairah ra.banyak sekali mengeluarkan hadits dari Nabi saw. Dan tuan-tuan katakan pula orang-orang Muhajirin yang lebih dahulu daripadanya masuk Islam, tak ada menceritakan hadits-hadits itu? Ketahuilah, bahwa shahabat-sahahabatku orang-orang Muhajirin itu, sibuk dengan perdagangan mereka di pasar-pasar, sedang shahabat-shahabatku orang-orang Anshar sibuk degan tanah pertanian mereka. Sedang aku adalah seorang miskin, yang paling banyak menyertai majlis Rasulullah, maka aku hadir sewaktu yang lain absen. Dan aku selalu ingat seandainya mereka lupa karena kesibukan. Dan Nabi saw pernah berbicara kepada kami di suatu hari, kata beliau: "Siapa yang membentangkan sorbannya hingga selesai pembicraanku, kemudian ia meraihnya ke dirinya, maka ia takkan terlupa akan suatu pun dari apa yang telah didengarya dari padaku!"



Maka kuhamparkan kainku, lalu beliau berbicara kepadaku, kemudian kuraih kain itu ke diriku, dan demi Allah, tak ada suatu pun yang terlupa bagiku dari apa yang telah kudengar daripadanya! Demi Allah kalau tidaklah karena adanya ayat di dalam Kitabullah niscaya tidak akan kukabarkan kepada kalian sedikit jua pun! Ayat itu ialah: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa-apa yang telah kami turunkan berupa keterangan-keterangan dan petunjuk, sesudah Kami nyatakan kepada manusia di dalam Kitab mereka itulah yang dikutuk oleh Allah dan dikutuk oleh para pengutuk (Malaikat-malaikat) !" Demikianlah Abu Hurairah ra.menjelaskan rahasia kenapa hanya ia seorang diri yang banyak mengeluarkan riwayat dari Rasulullah saw. Yang pertama: karena ia melowongkan waktu untuk menyertai Nabi lebih banyak dari para shahabat lainnya. Kedua, karena ia memiliki daya ingatan yang kuat, yang telah diberi berkat oleh Rasul, hingga ia jadi semakin kuat. Ketiga, ia menceritakannya bukan karena ia gemar bercerita, tetapi karena keyakinan bahwa menyebarluaskan hadits-hadits ini, merupakan tanggung jawabnya terhadap Agama dan hidupnya. Kalau tidak dilakukannya berarti ia menyembunyikan kebaikan dan haq, dan termasuk orang yang lalai yang sudah tentu akan menerima hukuman kelalaiannya! Oleh sebab itulah ia harus saja memberitakan, tak suatupun yang menghalanginya dan tak seorang pun boleh melarangnya, hingga pada suatu hari Amirul Mu'minin Umar berkata kepadanya: "Hendaklah kamu hentikan menyampaikan berita dari Rasulullah! Bila tidak, maka akan kukembalikan kau ke tanah Daus. !" (yaitu tanah kaum dan keluarganya). Tetapi larangan ini tidaklah mengandung suatu tuduhan bagi Abu Hurairah, hanyalah sebagai pengukuhan dari suatu pandangan yang dianut oleh Umar, yaitu agar orang-orang Islam dalam jangka waktu tersebut, tidak membaca dan menghafalkan yang lain, kecuali Al-Quran sampai ia melekat dan mantap dalam hati sanubari dan pikiran. Al-Quran adalah kitab suci Islam, Undang-undang Dasar dan kamus lengkapnya dan terlalu banyaknya cerita tentang Rasulullah saw teristimewa lagi pada tahun-tahun menyusul wafatnya Nabi saw, saat sedang dihimpunnya Al-Quran, dapat menyebabkan kesimpangsiuran dan campur-baur yang tidak berguna dan tak perlu terjadi! Oleh karena ini, Umar berpesan: "Sibukkanlah dirimu dengan Al-Quran karena dia adalah kalam Allah." Dan katanya lagi: "Kurangilah olehmu meriwayatkan perihal Rasulullah kecuali yang mengenai amal perbuatannya!" Dan sewaktu beliau mngutus Abu Musa al-Asy'ari ke Irak ia berpesan kepadanya: "Sesungguhnya anda akan mendatangi suatu kaum yang dalam mesjid mereka terdengar bacaan Al-Quran seperti suara lebah. maka biarkanlah seperti itu dan jangan anda bimbangkan mereka dengan hadits-hadits, dan aku menjadi pendukung anda dalam hal ini!" Al-Qur'an sudah dihimpun dengan jalan yang sangat cermat, hingga terjamin keasliannya tanpa dirembesi oleh hal-hal lainnya. Adapun hadits, maka Umar tidak dapat menjamin bebasnya dari pemalsuan atau perubahan atau diambilnya sebagai alat untuk mengada-ada terhadap Rasulullah SAW dan merugikan Agama Islam. Abu Hurairah ra.menghargai pandangan Umar, tetapi ia juga percaya terhadap dirinya dan teguh memenuhi amanat, hingga ia tak hendak menyembunyikan suatu pun dari Hadits dan ilmu selama diyakininya bahwa menyembunyikannya adalah dosa dan kejahatan.



Demikianlah, setiap ada kesempatan untuk menumpahkan isi dadanya berupa Hadits yang pernah didengar dan ditangkapnya tetap saja disampaikan dan dikatakannya. Hanya terdapat pula suatu hal yang merisaukan, yang menimbulkan kesulitan bagi Abu Hurairah ra.ini, karena seringnya ia bercerita dan banyaknya Haditsnya yaitu adanya tukang hadits yang lain yang menyebarkan Hadits-hadits dari Rasul saw dengan menambah-nambah dan melebih-lebihkan hingga para shahabat tidak merasa puas terhadap sebagian besar dari Hadits-haditsnya. Orang itu namanya Ka'ab alAhbaar, seorang Yahudi yang masuk Islam. Pada suatu hari Marwan bin Hakam bermaksud menguji kemampuan menghafal dari Abu Hurairah. Maka dipanggilnya ia dan dibawanya duduk bersamanya, lalu dimintanya untuk mengabarkan hadits-hadits dari Rasulullah saw. Sementara itu disuruhnya penulisnya menuliskan apa yang diceritakan Abu Hurairah ra.dari balik dinding. Sesudah berlalu satu tahun, dipanggilnya Abu Hurairah ra.kembali dan dimintanya membacakan lagi Hadits-hadits yang dulu itu yang telah ditulis sekretarisnya. Ternyata tak ada yang terlupa oleh Abu Hurairah ra.walau sepatah kata pun! Ia berkata tentang dirinya, -- "Tak ada seorang pun dari sahabat-sahabat Rasul yang lebih banyak menghafal Hadits dari padaku, kecuali Abdullah bin 'Amr bin 'Ash, karena ia pandai menuliskannya sedang aku tidak." Dan Imam Syafi'i mengemukakan pula pendapatnya tentang Abu Hurairah: -- "la seorang yang paling banyak hafal di antara seluruh perawi Hadits sesamanya." Sementara Imam Bukhari menyatakan pula: --"Ada delapan ratus orang atau lebih dari shahabat tabi'in dan ahli ilmu yang meriwayatkan Hadits dari Abu Hurairah." Demikianlah Abu Hurairah ra.tak ubah bagai suatu perpustakaan besar yang telah ditaqdirkan kelestarian dan keabadiannya. Abu Hurairah ra.termasuk orang ahli ibadat yang mendekatkan diri kepada Allah, selalu melakukan ibadat bersama isterinya dan anak-anaknya semalam-malaman secara bergiliran; mula-mula ia berjaga sambil shalat sepertiga malam kemudian dilanjutkan oleh isterinya sepertiga malam dan sepertiganya lagi dimanfaatkan oleh puterinya. Dengan demikian, tak ada satu saat pun yang berlalu setiap malam di rumah Abu Hurairah, melainkan berlangsung di sana ibadat, dzikir dan shalat! Ibunda Abu Hurairah ra.Masuk Islam Semenjak ia menganut Islam tak ada yang memberatkan dan menekan perasaan Abu Hurairah ra.dari berbagai persoalan hidupnya ini, kecuali satu masalah yang hampir menyebabkannya tak dapat memejamkan mata. Masalah itu ialah mengenai ibunya, karena waktu itu ia menolak untuk masuk Islam. Bukan hanya sampai di sana saja, bahkan ia menyakitkan perasaannya dengan menjelek-jelekkan Rasulullah di depannya. Pada suatu hari ibunya itu kembali mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan bagi Abu Hurairah ra.tentang Rasulullah saw, hingga ia tak dapat menahan tangisnya dikarenakan sedihnya, lalu ia pergi ke mesjid Rasul. Marilah kita dengarkan ia menceritakan lanjutan berita kejadian itu sebagai berikut: Sambil menangis aku datang kepada Rasulullah, lalu kataku: --''Ya Rasulallah, aku telah meminta ibuku masuk Islam, Ajaranku itu ditolaknya, dan hari ini aku pun baru saja, memintanya masuk Islam. Sebagai jawaban ia malah mengeluarkan kata-kata yang tak kusukai terhadap diri Anda. Karenanya mohon anda do'akan kepada Allah kiranya ibuku itu ditunjuki-Nya kepada Islam.." Maka Rasulullah saw berdo'a: "Ya Allah tunjukilah ibu Abu Hurairah!"



Aku pun berlari mendapatkan ibuku untuk menyampaikan kabar gembira tentang do'a Rasulullah itu. Sewaktu sampai di muka pintu, kudapati pintu itu terkunci. Dari luar kedengaran bunyi gemercik air, dan suara ibu memanggilku: "Hai Abu Hurairah, tunggulah ditempatmu itu!" Di waktu ibu keluar ia memakai baju kurungnya, dan membalutkan selendangnya sambil mengucapkan: "Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuluh." Aku pun segera berlari menemui Rasulullah saw sambil menangis karena gembira, sebagaimana dahulu aku menangis karena berduka, dan kataku padanya: "Kusampaikan kabar suka ya Rasulallah, bahwa Allah telah mengabulkan do'a anda, Allah telah menunjuki ibuku ke dalam Islam." Kemudian kataku pula: "Ya Rasulallah, mohon anda do'akan kepada Allah, agar aku dan ibuku dikasihi oleh orang-orang Mu'min, baik laki-laki maupun perempuan!" Maka Rasul berdo'a: "Ya Allah, mohon engkau jadikan hambu-Mu ini beserta ibunya dikasihi oleh sekalian orang-orang Mumin, laki-laki dan perempuan!" Akrab Dengan Kemiskinan Karena keinginannya memusatkan perhatian untuk menyertai Rasul saw ia pernah menderita kepedihan lapar yang jarang diderita orang lain. Dan pernah ia menceritakan kepada kita bagaimana rasa lapar telah menggigit-gigit perutnya, maka diikatkannya batu dengan surbannya ke perutnya dan ditekannya ulu hatinya dengan kedua tangannya, lalu terjatuhlah ia di mesjid rambil menggeliat-geliat kesakitan hingga sebagian sahabat menyangkanya ayan, padahal sama sekali bukan! Suatu kali, dengan masih mengikatkan batu ke perutnya, dia duduk di pinggir jalan, tempat orang biasanya berlalu lalang. Dilihatnya Abu Bakr melintas. Lalu dia minta dibacakan satu ayat Al-Quran. "Aku bertanya begitu supaya dia mengajakku ikut, memberiku pekerjaan," tutur Abu Hurairah. Tapi Abu Bakr cuma membacakan ayat, lantas berlalu. Dilihatnya Umar ibn Khattab. "Tolong ajari aku ayat Al-Quran," kata Abu Hurairah. Kembali ia harus menelan ludah kekecewaan karena Umar berbuat hal yang sama. Tak lama kemudian Nabi lewat. Nabi tersenyum. "Beliau tahu apa isi hati saya. Beliau bisa membaca raut muka saya secara tepat," tutur Abu Hurairah. "Ya Aba Hurairah!" panggil Nabi. "Labbaik, ya Rasulullah!" "Ikutlah aku!" Beliau mengajak Abu Hurairah ra.ke rumahnya. Di dalam rumah didapati sebaskom susu. "Dari mana susu ini?" tanya Rasulullah. Beliau diberi tahu bahwa seseorang telah memberikan susu itu. "Ya Aba Hurairah!" "Labbaik, Ya Rasulullah!" "Tolong panggilkan ahli shuffah," kata Nabi. Susu tadi lalu dibagikan kepada ahli shuffah, termasuk Abu Hurairah. Sejak itulah, Abu Hurairah ra.mengabdi kepada Rasulullah, bergabung dengan ahli shuffah di pondokan masjid. Sepulang dari Perang Khaibar, Nabi melakukan perluasan terhadap Masjid Nabawi, yaitu ke arah barat dengan menambah tiga pilar lagi. Abu Hurairah ra.terlibat pula dalam renovasi ini. Ketika dilihatnya Nabi turut mengangkat batu, ia meminta agar beliau menyerahkan batu itu kepadanya. Nabi menolak seraya bersabda, "Tiada kehidupan sebenarnya, melainkan kehidupan akhirat."



Dari Buruh Menjadi Majikan Abu Hurairah ra.sangat mencintai Nabi. Sampai-sampai dia memilih dipukul Nabi karena melakukan kekeliruan ketimbang mendapatkan makanan yang enak. "Karena Nabi menjanjikan akan memberi syafaat kepada orang yang pernah merasa disakitinya secara sengaja atau tidak," katanya. Begitu cintanya kepada Rasulullah sehingga siapa pun yang dicintai Nabi, ia ikut mencintainya. Misalnya, ia suka mencium Hasan dan Husain, karena melihat Rasulullah mencium kedua cucunya itu. Ada cerita menarik menyangkut kehidupan Abu Hurairah ra.dan masyarakat Islam zaman itu. Meski Abu Hurairah ra.seorang papa, boleh dibilang tuna wisma, salah seorang majikannya yang lumayan kaya menikahkan putrinya, Bisrah binti Gazwan, dengan lelaki itu. Ini menunjukkan betapa Islam telah mengubah persepsi orang dari membedakan kelas kepada persamaan. Abu Hurairah ra.dipandang mulia karena kealiman dan kesalihannya. Perilaku islami telah memuliakannya, lebih dari kemuliaan pada masa jahiliah yang memandang kebangsawanan dan kekayaan sebagai ukuran kemuliaan. Sejak menikah, Abu Hurairah ra.membagi malamnya atas tiga bagian: untuk membaca Al-Quran, untuk tidur dan keluarga, dan untuk mengulang-ulang hadis. Ia dan keluarganya meskipun kemudian menjadi orang berada tetap hidup sederhana. Ia suka bersedekah, menjamu tamu, bahkan menyedekahkan rumahnya di Madinah untuk pembantu-pembantunya. Tugas penting pernah diembannya dari Rasulullah. Yaitu ketika ia bersama Al-Ala ibn Abdillah AlHadrami diutus berdakwah ke Bahrain. Belakangan, ia juga bersama Quddamah diutus menarik jizyah (pajak) ke Bahrain, sambil membawa surat ke Amir Al-Munzir ibn Sawa At-Tamimi. Abu Hurairah, Amir Bahrain Abu Hurairah ra.hidup sebagai seorang ahli ibadah dan seorang mujahid, tak pernah ia ketinggalan dalam perang, dan tidak pula dari ibadat. Di zaman Umar bin Khatthab ia diangkat sebagai Amir untuk daerah Bahrain, sedang Umar sebagaimana kita ketahui adalah seorang yang sangat keras dan teliti terhadap pejabat-pejabat yang diangkatnya. Apabila ia mengangkat seseorang sedang ia mempunyai dua pasang pakaian maka sewaktu meninggalkan jabatannya nanti haruslah orang itu hanya mempunyai dua pasang pakaian juga. malah lebih utama kalau ia hanya memiliki satu pasang saja! Apabila waktu meninggalkan jabatan itu terdapat tanda-tanda kekayaan, maka ia takkan luput dari interogasi Umar, sekalipun kekayaan itu berasal dari jalan halal yang dibolehkan syara'! Suatu dunia lain, yang diisi oleh Umar dengan hal-hal luar biasa dan mengagumkan. Rupanya sewaktu Abu Hurairah ra.memangku jabatan sebagai kepala daerah Bahrain ia telah menyimpan harta yang berasal dari sumber yang halal. Hal ini diketahui oleh Umar, maka iapun dipanggilnya datang ke Madinah. Dan mari kita dengarkan Abu Hurairah, memaparkan soal jawab ketus yang berlangsung antaranya dengan Amirul Mu'minin Umar: -- Kata Umar: - "Hai musuh Allah dan musuh kitab-Nya, apa engkau telah mencuri harta Allah?' Jawabku; "Aku bukan musuh Allah dan tidak pula musuh kitab-Nya, hanya aku menjadi musuh orang yang memusuhi keduanya dan aku bukanlah orang yang mencuri harta Allah!'- Dari mana kau peroleh sepuluh ribu itu? -- Kuda kepunyaanku beranak-pinak dan pemberian orang berdatangan. Kembalikan harta itu ke perbendaharaan negara (baitul maal)! Abu Hurairah ra.menyerahkan hartanya itu kepada Umar, kemudian ia mengangkat tangannya ke arah langit sambil berdo'a: "Ya Allah, ampunilah Amirul Mu'minin."



Tak selang beberapa lamanya. Umar memanggil Abu Hurairah ra.kembali dan menawarkan jabatan kepadanya di wilayah baru. Tapi ditolaknya dan dimintanya maaf karena tak dapat menerimanya. Kata Umar kepadanya: -- "Kenapa, apa sebabnya?" Abu Hurairah ra.mengemukakan lima alasan, "Agar kehormatanku tidak sampai tercela, hartaku tidak dirampas, punggungku tidak dipukul, aku takut menghukum tanpa ilmu, dan bicara tanpa belas kasih!" Ia memilih tinggal di Madinah, menjadi warga biasa yang memperlihatkan kesetiaan kepada Umar, dan para pemimpin sesudahnya. Tatkala kediaman Amirul Mukminin Ustman ibn Affan dikepung pemberontak, dalam peristiwa yang dikenal sebagai al-fitnatul kubra (bencana besar), Abu Hurairah ra.bersama 700 orang Muhajirin dan Anshar tampil mengawal rumah tersebut. Meski dalam posisi siap tempur, Khalifah melarang pengikut setianya itu memerangi kaum pemberontak. Pada masa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, Abu Hurairah ra.ditawari menjadi gubernur di Madinah. Ia menolak. Ketika terjadi pertemuan antara Khalifah Ali dan lawannya, Muawiyah ibn Abi Sufyan, ia bersikap netral dan menghindari fitnah. Sampai kemudian Muawiyah berkuasa, Abu Hurairah ra.bersedia menjadi gubernur di Madinah. Tapi versi lain mengatakan, Marwan ibn Hakamlah yang menunjuk Abu Hurairah ra.sebagai pembantunya di kantor gebernuran Madinah. Akhir Hayat Abu Hurairah Pada suatu hari sangatlah rindu Abu Hurairah ra. hendak bertemu dengan Allah. Selagi orang-orang yang mengunjunginya mendo'akannya cepat sembuh dari sakitnya, ia sendiri berulang-ulang memohon kepada Allah dengan berkata: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah sangat rindu hendak bertemu dengan-Mu. Semoga Engkau pun demikian!" Di Kota Penuh Cahaya (Al-Madinatul Munawwarah), ia mengembuskan nafas terakhir pada 57 atau 58 H. (676-678 M.) dalam usia 78 tahun. Meninggalkan warisan yang sangat berharga, yakni hadis-hadis Nabi, bak butiran-butiran ratna mutu manikam, yang jumlahnya 5.374 hadis. Di sekeliling orang-orang shaleh penghuni pandam pekuburan Baqi', di tempat yang beroleh berkah, di sanalah jasadnya dibaringkan! Dan sementara orang-orang yang mengiringkan jenazahnya kembali dari pekuburan, mulut dan lidah mereka tiada henti-hentinya membaca Hadits yang disampaikan Abu Hurairah ra.kepada mereka dari Rasul yang mulia. http://www.islam2u.net/index.php?option=com_content&view=article&id=85:abu-hurairah-ra-otaknyagudang-pengetahuan-&catid=14:kisah-kisah-sahabat&Itemid=75