Biotek Pengenalan Alat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR BIOTEKNOLOGI TANAMAN ( AGH 330 )



PENGENALAN LABORATORIUM DAN ALAT-ALAT KULTUR JARINGAN TANAMAN



Kelompok 9 Ricky Okta Amanda (A24130110)



DOSEN Dr. Ir. NI MADE ARMINI WIENDI, MS



DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2015



BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembali. Laboratorium merupakan tempat yang cocok untuk melakukan teknik kultur jaringan karena di dalam laboratorium akan lebih mudah untuk menjaga lingkungan tanaman agar tetap aseptik. Tiga faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kultur jaringan adalah oksigen,suhu,dan cahaya.Lingkungan kultur yang sesuai dan terkontrol dapat mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan.Menurut Gunawan (1987) kondisi yang paling utama dalam kultur jaringan adalah suhu dan cahaya.Selain kondisi lingkungan yang perlu di perhatikan adalah kondisi eksplan dan kebersihan alat-alat dan ruangan laboratorium yang dapat mempengaruhi keberhasilan kultur jaringan. Pertumbuhan eksplan atau inokulumdalamkulturjaringan diusahakan dalam lingkungan aseptik dan terkendali. Untukmenjagahaltersebutsetiap langkah dalam pelaksanaanya harus dilakukan dalam laboratorium. Laboratorium yang efektif merupakan salah satu unsur komplit yang ikut menentukan keberhasilan pekerjaan, baik untuk penelitian, maupun produksi (Hendaryono 2000). Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masingmasing.Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit.Cara memperlakukan alat dan bahan di Laboratorium secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan. Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti membawa alat sesuai petunjuk penggunaan, menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan, menjaga kebersihan alat, dan menyimpan alat.Berdasarkan uraian sebelumnya maka perlu adanya pengetahuan tentang berbagai peralatan yang digunakan dalam kultur jaringan. Tujuan Pengenalan laboratorium kultur jaringan tanaman bertujuan utuk mengetahui fungsi dan cara kerja alat – alat yang tersedia pada laboratorium kultur jaringantanaman.



BAB II BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Bahan dan alat yang diperlukan dalam praktikum ini adalah peralatanperalatan yang ada di Laboratorium Kultur Jaringan Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian IPB serta alat tulis untuk mencatat pengarahan yang akan dilakukan oleh asisten praktikum. Metode Pelaksanaan Metode yang dilakukan dalam praktikum Pengenalan Laboratorium Kultur Jaringan adalah dengan mendengarkan penjelasan asisten disetiap ruangan mengenai fungsi ruangan serta alat-alat yang ada didalamnya.



BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tabel 1.1 Ruangan laboratorium kultur jaringan



Ruang



Fungsi



Penjelasan



Ruang Persiapan



Tempat yang digunakan untuk segala aktivitas dalam rangka persiapan pelaksanaan aplikasi kultur jaringan.



Kegiatan yang dilakukan di ruang ini adalah sterilisasi media maupun alat – alat, pencucian dan pengeringan alat – alat laboratorium



Ruang Tanam



Tempat yang digunakan untuk pengkulturan atau menanam eksplan atau media.



Terdapat laminar air flow yang digunakan untuk aktivitas penanaman.



Ruang Kultur



Ruangan yang digunakan untuk menempatkan botolbotol kultur yang sudah ditanami eksplan.



Rak – rak tempat menempatkan botol – botol kultur. Meja tulis dan kursi.



Ruang Stok dan Bahan



Tempat penyimpanan stok medi



Terdapat rak –rak untuk menempatkan stok medium dan lampu neon.



Ruang Gelap



Tempat pengecambahan dan induksi.



Ruangan yang digunakan untuk pengecambahan, induksi umbi dan kalus.



Ruang Terang



Tempat menumbuhkan planlet.



Tempat untuk menumbuhkan planlet secara normal.



Lab Utama



Untuk praktikum penanaman, melakukan subkultur.



Ruang utama terdapat laminar berjumlah 8 yang digunakan untuk praktikum penanaman.



Tabel 1.2 Alat-alat yang digunakan di Laboratorium Kultur Jaringan No 1 2 3 4 5 6 7



Nama Alat Botol Kultur Gunting Scalpel Pipet Tetes Pipet Kaca Tabung Ukur Erlenmeyer



8



Bulb



9



Spatula Kaca



Fungsi Sebagai tempat untuk menkulturkan atau menanam eksplan Untuk memotong planlet kultur jaringan Tempat melekatnya blade atau mata pisau Untuk meneteskan cairan sedikit demi sedikit Untuk mengambil larutan dengan volume yang kecil Untuk mengukur volume larutan yang diambil Untuk mencampurkan atau menghomogenkan larutan Untuk membantu dalam menarik serta mengeluarkan suatu larutan dalam pipet kaca Untuk mengaduk campuran



10 Spatula Stainless 11 Cawan Petri 12 Air Sprayer 13 Baki 14 Planlet 15 PH Stick 16 Sarung Tangan 17 Sikat Botol 18 Autoclave 19 Labu ukur 20 Bunsen 21 22 23 24 25



Pinset Tumpul Pinset Runcing Magnetic Stirrer Electric Stove Botol Reagen



Untuk mengaduk larutan serta mengambil bahan larutan sedikit demi sedikit Sebagai wadah meletakkan eksplan Untuk menyemprotkan alkohol dalam proses pensterilan Tempat untuk meletakkan botol serta peralatan yang diperlukan saat akan memulai praktikum Bahan tanam Untuk mengetes tingkat keasaman pada saat membuat media Untuk mengambil botol kultur yang telah disterilkan didalam autoclave agar tidak terlalu panas Untuk membersihkan botol kultur saat pencucian Untuk mensterilkan media, baik media agar atau pun media cair. Juga dapat digunakan untuk sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman. Untuk menghomogenkan larutan serta mentakar volume suatu larutan Sebagai alat untuk menjaga kesterilan tanaman saat melakukan pekerjaan didalam LAFC(Laminar Air Flow Cabinet) Untuk mengambil eksplan Untuk mengambil eksplan Untuk mengaduk dan memanas kan suatu larutan Untuk memasak bahan media kultur jaringan Sebagai tempat larutan stok dan mensterilkan air



26 Mata Pisau (blade) Untuk memotong serta melukai bagian eksplan 27 Gelas Ukur Plastik Untuk tempat mengukur volume suatu cairan 28 Gelas Ukur



Untuk mengukur dan membuat larutan stok Untuk mengukur tingkat keasaman dengan tingkat ke akuratan 29 PH Meter Digital yang baik. Untuk tempat aquades dan menuangkan larutan dalam volume 30 Botol Aquades sedikit Untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril LAFC (Laminar Air 31 atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan Flow Cabinet) lampu UV



Pembahasan Peralatan yang digunakan dalam kegiatan kultur jaringan terdiri atas: botol kultur, wrapping plastik, cawan petri, laminari air flow, autoclave, aluminium foil,



hot plate, oven, rak kultur, dan planlet. Fungsi dari botol kultur yaitu tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. Cawan petri berfungsi sebagai tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur. Oven berfungsi sebagai alat sterilisasi kering. Tabung reaksi digunakan pada saat mengerjakan isolasi protoplas dan isolasi khloroplas. Autoclave berfungsi untuk mensterilkan bahan atau alat yang pada umumnya terbuat dari logam, plastik, karet, tekstil gelas juga liquid (cairan) dalam keadaan terbungkus maupun tidak. Inkubator berfungsi untuk mensterilisasi alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum. Erlenmeyer berfungsi sebagai alat penampung bahan yang akan dipanaskan.Kompor listrik untuk pemanas saat memasak media. Rak penyimpanan media berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan media yang telah jadi. Timbangan analitik berfungsi sebagai alat untuk menimbang nutrisi. Pipet micron berfungsi untuk mengambil nutrisi yang akan diberikan pada media. pH meter berfungsi untuk mengukur pH suatu media. Dan laminar air flow berfungsi sebagai tempat untuk mengkulturkan tanaman agar steril. Pada budidaya in-vitro biasanyapenutupbotolkultur yang digunakan adalah aluminium foil. Aluminium foil dipotong persegi dan ukuran potongan aluminium foil dibuat sedemikian rupa sehingga aluminium foil tersebut menutupi bagian terbuka dari botol kultur sampai 2 inchi ke bawah pada tepi botol kultur atau wadah lainnya. Aluminium foil tahan panas sehingga pada saat pembuatan media setelah media dimasukkan ke dalam botol dan kemudian disterilkan dengan menggunakan autoclave maka dengan aluminium foil ini tidak masalah karena aluminium foil sifatnya tahan panas. Apabila tidak menggunakan alumunium foil, dapat menggunakan plastik dan direkatkan dengan menggunakan karet gelang pada bagian leher botol kultur dan cara ini yang digunakan oleh praktikan dasar bioteknologi tanaman ketika praktikum. Laminar air flow adalah suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari satu botol ke botol yang lain dalam kultur jaringan. Alat ini akanmenjaga agar semua proses penanamantetapsteril dengan bantuan lampu UV dan blower. Blower akan menarik udara yang ada diruangan danmeniupnyakeluar melalui filter yang sangat halus disebut HEPA (High efficiency Particulate Air Filter). Autoclave adalah salah satu jenis pressure vessel yang berfungsi untuk menampung udara panas bertekanan. Autoclave digunakan untuk mensterilkan alat-alat bioteknologi seperti tip, e-tube,mortar pestle, dan lain-lain. Selain itu alat ini juga digunakan untuk mensterilkan media, baik media agar atau pun media cair. Juga dapat digunakan untuk sterilisasi tanah atau kompos yang akan digunakan untuk media tanaman. Pada umumnya, tangki ini terdiri dari bagian



bodi shell yaitu bagian silinder dari tangki, bagian tutup heads yang merupakan penutup tangki, dan nozzle yang merupakan sebuah pipa yang menjadi jalur masuk dan keluarnya fliuda (Hallmann 2001). Cawan petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel. Cawan Petri selalu berpasangan, yang ukurannya kecil sebagai wadah dan yang lebih besar merupakan tutupnya. Alatini biasadigunakan sebagai wadah untukmengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-bijian. Tetapi dalam praktikum ini cawan petri digunakan untuk memotong dan meletakkan eksplan.



BAB IV KESIMPULAN Alat-alat laboratorium kultur jaringan memiliki fungsi yang bermacammacam yang berguna sebagai penunjang keberhasilan proses kultur jaringan. Alatalat juga harus steril dari mikroorganisme untuk meningkatkan keberhasilan dalam kultur jaringan. alat dan bahan pada praktikum kali ini sudah memenuhi semua syarat kelayakan dalam melaksanakan kegiatan kultur jaringan.



BAB V DAFTAR PUSTAKA



Gunawan LW. 1987. Tekik Kultur Jaringan. Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Pusat Antar Universitas Bioteknologi, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 252p Hallmannn J. 2001. Plant Interaction with EndophyticBacteria. In: Jeger MJ, Spence NJ. Editor.Biotic Interaction in Plant-PathogenAssociations. CAB International. Hendaryono S. 2000. PembibitanAnggrekDalamBotol. Yogyakarta (ID): Kanisius.