Bismillah - Kerja Praktek Di PT Krakatau Steel (Persero) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. KRAKATAU STEEL ( PERSERO )



Oleh : Abdul Ghofur



2711 100 017



Indera Cahya Pradana



2711 100 053



Wahyu Tirta Nugraha



2711 100 074



JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014



PROPOSAL KERJA PRAKTEK PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO)



I.



GAMBARAN UMUM JURUSAN TEKNIK MATERIAL DAN METALURGI FTI – ITS Jurusan Teknik Material dan Metalurgi adalah salah satu jurusan dalam Fakultas Teknologi Industri di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Sejarah berdirinya dimulai pada tahun akademis 1999/2000 dimana ITS mendirikan jurusan baru yaitu Jurusan Teknik Material. Kemudian pada tahun 2006 menambah bidang studi baru dan berganti nama menjadi Jurusan Teknik Material dan Metalurgi. Pada tahun 2010, Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS mendapatkan akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Jurusan ini menawarkan pengajaran dan pendidikan kepada mahasiswa tentang ilmu bahan, di antaranya logam; plastik; komposit; keramik; dan material modern. Mahasiswa dididik untuk menguasai keilmuan ini mulai dari proses ekstraksi bijih material, proses pengolahan, sifat mekanik material, proses manufaktur material, struktur mikro, dan pengembangan material alternatif sampai studi mengenai kerusakan yang disebabkan pembebanan atau pengaruh lingkungan (korosi). Setelah memperoleh bekal ilmu-ilmu dasar, mahasiswa juga diwajibkan untuk mengikuti job-training (kerja praktek) di industri selama satu bulan dan menempuh tugas akhir yang bisa berupa perencanaan, riset, atau project sebelum akhir studi. Sehingga nantinya akan mencetak tenaga-tenaga profesional di bidang ilmu dan teknologi serta ekstraksi material yang akan berkontribusi dalam pelaksanaan pembangunan di Indonesia berdasarkan 5 pilar termasuk di dalamnya ilmu material. Visi yang diangkat oleh Jurusan Teknik Material dan Metalurgi adalah menjadi jurusan yang mempunyai keungulan, kompetensi global dibidang rekayasa dan teknologi bahan untuk menunjang teknologi industri. Sedangkan misi yang diangkat oleh jurusan teknik material dan metalurgi adalah menghasilkan lulusan



yang berkualitas, memiliki kompetensi tinggi, profesional di bidang rekayasa dan teknologi bahan, dan mampu mengembangkan jaringan dengan industri. Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mempunyai staff pengajar (dosen) yang profesional dan berkualitas dengan pendidikan lanjut tingkat doktoral dan magister dari berbagai universitas di dunia (Prancis, Belgia, Jepang, Inggris, Amerika, dan Australia) serta beberapa tenaga sarjana dari perguruan tinggi ternama di indonesia (Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, dan Insitut Teknologi Bandung). Jurusan ini mempunyai jenjang pendidikan S1 dengan bidang studi 144 SKS dalam masa tempuh delapan semester dengan jenis program regular dan S2 dengan bidang studi 36 SKS dalam masa tempuh empat semester. Fasilitas Laboratorium yang



tersedia



yaitu



Laboratorium



Metalurgi,



Laboratorium



Manufaktur,



Laboratorium Korosi dan Kegagalan Material, Laboratorium Teknologi Pengolahan Mineral dan Material, Laboratorium Inovasi Material, Laboratorium Kimia Material dan Laboratorium Fisika Material. Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS juga memiliki sejumlah instrumen untuk karakterisasi material seperti SEM, XRD, TGA/DSC, FTIR, dan masih banyak lagi. Serta, demi menunjang kompetensi mahasiswa disediakan berbagai pelatihan/ training serta jasa pengujian. II.



MAKSUD DAN TUJUAN KERJA PRAKTEK Maksud dan tujuan dari pengajuan proposal kerja praktek adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Teknik. Sedangkan tujuan kerja praktek secara umum adalah memahami aplikasi dari teori-teori dasar yang telah dipelajari di perkuliahan pada dunia industri sekaligus dapat mengaplikasikan teori-teori tersebut dengan kondisi nyata di lapangan. Adapun secara rinci, tujuan dari kerja praktek di PT. Krakatau Steel (Persero) ini adalah sebagai berikut: a.Melaksanakan mata kuliah Kerja Praktek sebagai salah satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS yang merupakan prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.



b.



Mengamati dan mengaplikasikan secara langsung teori–teori dasar yang telah diajarkan selama proses perkuliahan pada kondisi nyata di PT. Krakatau Steel (Persero) terutama mengenai teori proses pembuatan besi-baja (iron and steel making), teori pengecoran logam (metal casting), teori pengubahan bentuk logam (metal forming), teori perlakuan panas dan rekayasa permukaan (heat and surface treatment), teori metalurgi fisik (physical metallurgy) dan teori pengolahan limbah (waste treatment).



c.Memperluas dan mengembangkan wawasan serta pengalaman mengenai kondisi kerja di dunia industri sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja. d.



Mendapatkan kesempatan dalam menganalisa setiap permasalahan yang mungkin terjadi di PT. Krakatau Steel (Persero) dan mampu untuk memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut.



e.Memperoleh pengetahuan mengenai pengembangan sistem pengajaran dalam rangka menyelaraskan korelasi antara dunia pendidikan dengan dunia industri. f. Menjalin hubungan dan kerja sama yang saling menguntungkan antara pihak Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS dengan pihak industri atau penyedia lapangan kerja, yaitu PT. Krakatau Steel (Persero) III.



LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya peradaban umat manusia maka secara otomatis akan menyebabkan semakin tingginya tingkat kebutuhan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut tersedianya tenaga kerja yang siap untuk diterjunkan langsung dalam dunia industri. Hal ini dikarenakan dunia industri sangat membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas, berpengalaman serta mampu berinovasi sehingga menciptakan daya saing yang tinggi di antara industri-industri yang ada. Perkembangan industri baja di dunia pada saat ini sangat pesat. Penggunaan baja sebagai material rekayasa sangat luas, mulai dari peralatan rumah tangga hingga komponen industri yang berteknologi tinggi. Suatu bangsa dapat diukur kemajuan peradabannya melalui parameter penggunaan baja sebagai material rekayasa oleh bangsa tersebut. Hal ini dapat dilihat pada parameter penggunaan baja perkapita



penduduk. Semakin tinggi penggunaan baja perkapita penduduk pada suatu negara maka negara tersebut dapat dikategorikan sebagai negara maju. Hal ini berarti bahwa industri baja yang ada di Indonesia memiliki kontibusi besar terhadap kemajuan dan pengembangan dunia industri di Indonesia. Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Teknik Metalurgi yang merupakan dasar dalam pengembangan proses pembuatan besi-baja (iron and steel making) maka secara otomatis akan mendukung kemajuan industri baja nasional sehingga dapat bersaing dengan industri baja dunia. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan sinkronisasi dan penyelarasan antara dunia pendidikan dengan dunia industri. Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam rangka pembangunan sinergi dan sinkronisasi antara dunia industri dan institusi pendidikan adalah melalui kegiatan kerja praktek yang berfungsi sebagai sarana untuk mempersiapkan mahasiswa untuk terjun langsung di dunia industri. Melalui kegiatan kerja praktek ini diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu metalurgi dan material yang telah didapatkannya selama perkuliahan pada kondisi nyata di lapangan serta mampu memahami sistem manajemen yang digunakan untuk menjalankan kegiatan produksi di suatu industri, dalam hal ini adalah PT.Krakatau Steel (Persero), Cilegon. Selain itu, kerja praktek ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS yang merupakan prasyarat bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik. Pemilihan PT. Krakatau Steel (Persero) sebagai tempat untuk melaksanakan kerja praktek ini dilandaskan pada alasan bahwa PT. Krakatau Steel (Persero) sebagai industri pengolahan besi-baja terpadu nasional merupakan industri yang tepat untuk mengaplikasikan ilmu metalurgi dan material yang diperoleh selama perkuliahan. Selain itu, PT. Krakatau Steel (Persero) juga merupakan perusahaan yang berkembang dalam bidang perindustrian yang termasuk dalam kelompok Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS) yang bergerak dalam lingkup bisnis meliputi: a. Industri baja terpadu dengan berbagai pabrik (plant) yang memproduksi besi spons, baja slab, baja lembaran panas, baja lembaran dingin, baja billet dan batang kawat.



b. Industri perdagangan yang meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran, distribusi dan keagenan. Selain itu kegiatan produksi yang dilakukan oleh PT Krakatau Steel (Persero) sangat memperhatikan kualitas yang tidak hanya produk yang dihasilkan, tetapi juga kesejahteraan karyawan dan komitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan. Hal itu tercermin dari penghargaan yang telah diterima berupa sertifikasi ISO 9001-2000 serta penghargaan dalam pengendalian limbah atau lingkungan berupa ISO 14001. IV.



PENYELENGGARA Kerja praktek dilaksanakan atas kerja sama antara Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO).



V.



PESERTA KERJA PRAKTEK Peserta Kerja Praktek di PT. Krakatau Steel (Persero) adalah Mahasiswa Semester VI Angkatan 2011 Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS Surabaya, yaitu sebagai berikut: a. Mahasiswa I Nama



: Abdul Ghofur



NRP



: 2711100017



(Biodata lengkap dan informasi pendidikan terakhir tercantum dalam CV) b. Mahasiswa II Nama



: Indera Cahya Pradana



NPM



: 2711100053



(Biodata lengkap dan informasi pendidikan terakhir tercantum dalam CV) c. Mahasiswa III Nama



: Wahyu Tirta Nugraha



NPM



: 2711100074



(Biodata lengkap dan informasi pendidikan terakhir tercantum dalam CV)



VI.



WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Berikut adalah waktu dan tempat pelaksanaan dari kegiatan kerja praktek ini: Waktu



: 23 Juni 2014 – 18 Juli 2014



Tempat : PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Jl. Industri No. 5 P.O. Box 14 Cilegon – 42435 Provinsi Banten, Indonesia VII.



JADWAL KEGIATAN Tabel 1. Rencana kegiatan kerja praktek di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk



No.



Minggu ke



Kegiatan I



1



Pengenalan perusahaan



2



Studi literatur dan observasi lingkungan



3



Pengumpulan data



4



Konsultasi kepada pembimbing



5



Penyusunan laporan kerja praktek



II



III



IV



VIII. BIDANG / SPESIFIKASI YANG DIMINATI Bidang atau spesifikasi yang diminati untuk kegiatan kerja praktek di PT. Krakatau Steel (Persero) yang sesuai dengan minat, kurikulum dan core competence yang diberikan di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS Surabaya adalah sebagai berikut: 1. Proses pembuatan baja pada tanur busur listrik (Electric Arc Furnace/EAF) di Pabrik Baja Billet PT. Krakatau Steel 2. Proses Sekunder Metalurgi di Pabrik Baja Billet PT. Krakatau Steel 3. Proses Continous Casting di Pabrik Baja Billet PT. Krakatau Steel



4. Proses Continous Annealing Line (CAL) di Pabrik Baja Billet PT. Krakatau Steel 5. Proses Batch Annealing Furnace (BAF) di Pabrik Baja Billet PT. Krakatau Steel IX.



DASAR TEORI 1. PROSES PEMBUATAN BESI-BAJA (IRON AND STEEL MAKING PROCESS) 1.1 Proses Reduksi Langsung (Direct Reduction): Proses reduksi langsung (direct reduction) adalah proses reduksi bijih besi dengan menghindari fasa cair. Reduktor yang dapat digunakan dalam proses reduksi langsung ini adalah sebagai berikut: 1.



Reduktor padat (batubara atau coal).



2.



Reduktor cair (minyak bumi).



3.



Reduktor gas (gas CH4).



Berikut adalah karakterisasi dari proses reduksi langsung (direct reduction): 1.



Menggunakan batubara atau gas bumi sebagai pengganti kokas.



2.



Produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi.



3.



Produk yang dihasilkan dapat bersaing dengan harga besi tuang.



4.



Produk yang dihasilkan mengandung sedikit elemen Cu, Sn dan Zn.



5.



Menggunakan fine gas (fluidized bed) untuk beberapa proses. 6.



Tidak memerlukan proses aglomerisasi sehingga dapat mengurangi biaya (cost).



7.



Kapasitas produksi dapat rendah dan dapat disesuaikan dengan permintaan pasar.



8. 9.



Investasi dapat kecil.



Kualitas lingkungan hidup lebih baik karena emisi gas CO2 rendah



Berikut adalah produk akhir yang dihasilkan dari proses reduksi langsung (direct reduction): a.



Fetotal : 91-97 %



b.



C : 1-2,5 %



c.



P & S : 0,01 %



d.



Sisa : 2 % gangue di oksida besi



Berikut adalah klasifikasi dari proses reduksi langsung (direct reduction): 1.



Klasifikasi berdasarkan jenis reduktor Terbagi antara lain : reduktor padat, reduktor cair dan reduktor gas.



2.



Klasifikasi berdasarkan produk yang dihasilkan Terbagi antara lain : produk padat, produk cair dan produk plastis.



3.



Klasifikasi berdasarkan jenis reaktor yang digunakan Terbagi antara lain : shaft, rotary kiln, fluidized bed. Berikut adalah karakterisasi dari reaktor yang digunakan dengan jenis proses reduksi langsung (direct reduction): 1. Reaktor retorte  untuk proses Hylsa I 2. Reaktor shaft  untuk proses Midrex dan proses Hylsa III 3. Reaktor fluidized bed  untuk proses Fior, Iron Carbide dan proses Circofer 4. Reaktor rotary kiln  untuk proses SL/RN 5. Reaktor rotary hearth  untuk proses Inmetco 1.2 Pembuatan Baja dalam Tanur Busur Listrik (Electric Arc Furnace/EAF): Material yang digunakan untuk proses pembuatan baja pada tanur busur listrik (Electric Arc Furnace/EAF)  material padat 100 %. 1.



Pig iron  dengan C ~ 4,2% dan 10 % maksimum suplai C



2.



Sponge iron  dapat ditambahkan hingga 70-80 % dengan C ~ 1,7 % untuk peningkatan mutu



3.



Scrap  Dapat ditambahkan hingga persentase 20 – 100 %



Mutu baja yang dihasilkan tergantung dari kuantitas sponge iron yang digunakan, tidak mengandung “kotoran” seperti sulfur, phosfor serta unsur pengotor baja seperti Cu, Sn dan Pb hampir tidak ada. Produk yang dihasilkan: 



Baja karbon  Baja karbon rendah, baja karbon medium, dan baja karbon tinggi







Baja paduan  Stainless steel, baja chrom, baja mangan, baja vanadium



Secara garis besar, proses pembuatan baja pada tanur busur listrik sebagai berikut: 1.



Proses oksidasi dan melting



2.



Proses reduksi, dephosforisasi dan desulfurisasi



3.



Proses refining dan alloying



Bahan baku yang digunakan untuk proses pembuatan baja pada tanur busur listrik adalah sebagai berikut: 1.



Carbon steel



2.



Return stainless steel



3.



Ferro chrom (high carbon) steel



4.



Ni atau Mn Alloy dengan kadar Si < 0.25 %



2. PERLAKUAN PANAS DAN REKAYASA PERMUKAAN (Heat and Surface Treatment) Dalam suatu proses produksi material logam baik di industri hulu maupun di industri hilir secara garis besar memerlukan proses perlakuan panas (heat treatment). Proses perlakuan panas yang dilakukan pada logam ini secara umum bertujuan sebagai berikut: 1.



Mempersiapkan material logam sebagai produk setengah jadi agar layak dan siap untuk dilakukan proses pengerjaan lanjutan.



2.



Meningkatkan umur pakai (life time) material logam sebagai produk jadi.



Berikut adalah klasifikasi perlakuan panas (heat treatment) yang umum dilakukan pada material logam: 1.



Perlakuan Panas Termal (Thermal Heat Treatment) Yang termasuk ke dalam perlakuan panas termal adalah sebagai berikut:







Annealing







Homogenising







Hardening



2. Perlakuan Panas Termokimia (Thermochemical Heat Treatment) Yang termasuk ke dalam perlakuan panas termokimia adalah sebagai berikut:



3.







Carburising







Carbonitriding







Nitriding







Nitrocarburising



Perlakuan Panas Termomekanik (Themomechanical Heat Treatment) Yang termasuk ke dalam perlakuan panas termomekanik adalah sebagai berikut:



4.







Ausforming







Isoforming



Perlakuan Panas Inovatif Permukaan (Innovative Heat Surface Treatment) :







Enhanced plasma diffusional treatment







Laser/electron beam surface alloying







Laser surface hardening



Annealing: “ Annealing merupakan salah satu jenis perlakuan panas pada material logam di mana material logam tersebut dipanaskan sampai temperatur sedikit di atas temperatur rekristalisasi logam tersebut, kemudian ditahan (holding) pada temperature tersebut dalam waktu tertentu yang dilanjutkan dengan proses pendinginan secara lambat. Dalam proses annealing terjadi mekanisme diffusi atau pergerakan atom-atom pada struktur logam dalam keadaan padat yang akan menyebabkan penataan ulang struktur atom pada logam sehingga material logam tersebut akan lebih ulet dan mudah terdeformasi.” Berikut adalah tujuan dari proses annealing yang dilakukan pada material logam: a. Membuat struktur material logam menjadi homogen (seragam). b. Meningkatkan sifat kemampuan pengerjaan dingin (cold working) dari material logam. c. Menghilangkan tegangan sisa pada material logam yang telah mengalami proses pengerjaan. d. Refining struktur material logam.



e. Mempersiapkan material logam untuk proses pengerjaan lanjutan. f. Meningkatkan keuletan dari material logam. g. Memperlunak material logam. h. Mengurangi kekerasan material logam. Secara umum proses annealing terdiri atas tiga tahapan utama, yaitu: 1.



Recovery Recovery merupakan fase awal dari proses annealing yang memiliki tahapan sebagai berikut: a. Logam dipanaskan sampai temperatur tertentu di bawah temperatur rekristalisasinya. b. Terjadi peristiwa difusi atau pergerakan atom dalam keadaan padat. c. Terjadi penataan ulang atau rekonfigurasi dislokasi. d. Terjadi pembebasan lattice strain energy. e. Hasil recovery adalah pelunakan logam.



2. Rekristalisasi Rekristalisasi merupakan fase kedua dari proses annealing yang memiliki tahapan sebagai berikut: a. Terjadi ketika proses pemanasan logam telah mencapai temperatur rekristalisasinya b. Nukleat (inti) butir baru dengan regangan bebas mulai terbentuk c. Inti dari butir baru tersebut terus tumbuh dan berkembang d. Terbentuk butir kristal yang berbentuk bulat (equiaxed) dengan densitas dislokasi yang dihasilkan rendah e. Restorasi sifat mekanik dari logam f. Kekerasan berkurang, tensile strength berkurang dan keuletan logam meningkat. 3. Grain Growth Grain Growth merupakan fase akhir dari proses annealing yang memiliki tahapan sebagai berikut: a. Pertumbuhan butir baru akan berlanjut pada temperatur tinggi di atas temperatur rekristalisasi



b. Terjadi migrasi dari batas butir (grain boundaries) c. Terjadi fenomena grain cannibalism di mana butir kristal yang besar akan mengekspansi butir kristal yang kecil d. Terjadi proses reduksi area batas butir (grain boundary area) Berikut adalah jenis-jenis proses annealing yang umum dilakukan pada material logam: a. Full annealing b. Annealing homogenisasi c. Annealing normalisasi d. Annealing rekristalisasi e. Annealing stress-relieve f. Annealing spherodisasi g. Isothermal annealing h. Quench annealing



3. TEKNIK PENGUBAHAN BENTUK LOGAM (Metal Forming) Teknik pengubahan bentuk logam atau yang lebih dikenal dengan istilah metal forming adalah proses pembentukan logam dengan menggunakan gaya mekanis untuk mengubah bentuk dan atau ukuran dari logam yang dikerjakan. Secara umum teknik pengubahan bentuk logam dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu sebagai berikut: 1.



Proses pressing



2.



Proses drawing



3.



Proses bending



4.



Proses shearing



Proses pengubahan bentuk logam berdasarkan proses pengerjaannya dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu sebagai berikut: 1.



Proses pengerjaan panas (hot working process)



2.



Proses pengerjaan dingin (cold working process)



4.



PROSES PENGERJAAN PANAS (Hot Working) Proses pengerjaan panas (hot working process) adalah proses pengubahan bentuk logam yang dilakukan pada temperatur di atas temperatur rekristalisasi dari logam tersebut di mana pada proses pengerjaan ini tidak terjadi kenaikan tegangan luluh, kekerasan dan penurunan keuletan bahan. Secara umum keuntungan dari proses pengerjaan panas (hot working process) adalah sebagai berikut: 1.



Energi yang dibutuhkan relatif kecil



2.



Flowability lebih tinggi



3.



Proses difusi lebih cepat



4.



Keberadaan blow hole dan porositas dapat dieleminasi



5.



Butir-butir kristal yang dihasilkan lebih halus



6.



Keuletan (ductility) dan ketangguhan (toughness) meningkat



Namun proses pengerjaan panas (hot working process) juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut: 1.



Kemungkinan terjadi oksidasi selama proses cukup besar



2.



Adanya fenomena dekarburisasi pada permukaan logam



3.



Toleransi dimensi yang dihasilkan pada produk cukup besar



4.



Struktur dan sifat logam cenderung tidak seragam (uniform)



5.



Proses memerlukan peralatan tahan panas



6.



Kontaminasi pada produk logam cenderung tidak dapat dikurangi



Proses Rolling “ Proses rolling atau pengerolan merupakan proses pengubahan bentuk awal yang umumnya digunakan untuk mengubah ingot dan billet menjadi produk setengah jadi ataupun produk akhir. Prinsip dari proses rolling ini adalah penekanan bahan dasar dengan menggunakan 2 rol atau lebih dengan arah putaran yang berlawanan sehingga terjadi perubahan dimensi (dimensi penampang). Faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses rolling adalah sudut gigitan.”



Berikut adalah beberapa jenis proses rolling yang umum dilakukan, yaitu sebagai berikut: a. Proses rolling mill Prinsip utama dari proses rolling mill adalah mengurangi ketebalan bahan yang dapat dilakukan dengan proses pengerjaan panas (hot working process) maupun dengan proses pengerjaan dingin (cold working process). b. Proses Rolling Forging Pada proses rolling forging ini proses pengerolan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu shape rolling dan rolling forging. Shape rolling umumnya dilakukan untuk mengerjakan bagian-bagian yang kecil, misalnya ulir dan dikerjakan melalui proses pengerjaan panas. Sedangkan rolling forging dikhususkan pada pengerjaan dingin dan dilakukan untuk mengerjakan bagian komponen yang besar. Keuntungan dari proses rolling forging adalah benda kerja memiliki kekuatan tinggi, biaya produksi lebih rendah dan laju produksi lebih tinggi dibanding dengan proses cutting. c. Proses Rolling Forming Proses rolling forming dilakukan untuk memproduksi lembaran logam untuk pembuatan pipa, plat dan strip. Proses rolling forming dikerjakan melalui proses pengerjaan dingin untuk pembuatan lembaran kecil, lembaran dengan penampang tipis dan material yang lunak, misal aluminium, mild steel maupun tembaga.



5.



PROSES PENGERJAAN DINGIN (Cold Working Process) Proses pengerjaan dingin (cold working process) adalah proses



pengubahan bentuk logam yang dilakukan pada temperatur di bawah temperatur rekristalisasi dari logam tersebut. Keuntungan yang dapat diperoleh dari proses pengerjaan dingin ini adalah sebagai berikut: a.



Tidak membutuhkan proses pemanasan



b.



Hasil akhir permukaan lebih baik



c.



Kontrol dimensi cukup baik



d.



Kontaminasi produk dapat dikurangi



e.



Kekuatan (strength), ketahanan lelah (fatigue endurance) dan ketahanan aus (wear resistance) dapat ditingkatkan.



Namun proses pengerjan dingin juga memiliki sejumlah kekurangan, yaitu sebagai berikut:  Gaya tekan yang dibutuhkan relatif lebih besar  Peralatan dan mesin lebih berat  Sifat keuletan (ductility) bahan akan menurun  Adanya tegangan sisa yang tidak diinginkan Secara umum proses pengerjaan dingin dapat diklasifikasikan sebagai berikut:



X.







Proses squeezing







Proses shearing







Proses drawing



TOLAK UKUR KEBERHASILAN Penyelenggaraan dan pelaksanaan keja praktek mahasiswa ini akan dikatakan berhasil apabila mahasiswa yang melaksanakan kerja praktek memahami tentang permasalahan dan solusinya di



perusahaan tempat kerja



praktek, dalam hal ini di PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO). Mahasiswa



dapat berinteraksi dengan baik dengan perusahaan dan memahami ilmu tentang material dan metalurgi di PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO). Selanjutnya, mahasiswa mampu menyusun laporan pertanggungjawaban kerja praktek yang di sampaikan kepada pihak perusahaan, dosen pembimbing dan pihak Institut (Teknik Material dan Metalurgi - ITS ). XI.



PENUTUP Kerja Praktek ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan perencanaan. Selain itu kami berharap mendapatkan suatu bimbingan serta arahan dari pihak PT. Krakatau Steel agar pelaksanaan kerja praktek ini dapat berjalan dengan baik. Kami berharap



perusahaan turut mengevaluasi dan memberikan



penilaian terhadap proses dan hasil kerja praktek yang dilakukan sehingga tujuan kerja praktek ini dapat terpenuhi. Besar harapan kami untuk mendapatkan kesempatan kerja praktek di PT. Krakatau Steel dengan waktu yang sudah ditentukan di atas. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan oleh Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih. Surabaya, 21 Maret 2014



Pemohon Kerja Praktek, Mahasiswa I



Mahasiswa II



Mahasiswa III



Abdul Ghofur NRP. 2711100017



Indera Cahya Pradana NRP. 2711100053



Wahyu Tirta Nugraha NRP. 2711100074



Ketua Jurusan



Koordinator Kerja Praktek



Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS



Teknik Material dan Metalurgi FTI ITS



Dr. Sungging Pintowantoro S.T,M.T.



Ir. Sadino, M.T.



NIP. 196809302000031001



NIP. 1947 12 11 1974 12 1001



CURRICULUM VITAE Nama



: Manggara Nurull Fajrian Rahmadhannia



Tempat/tanggal lahir



: Sragen, 23 Februari 1994



Agama



: ISLAM



Alamat Surabaya



: Jl. Sutorejo Utara VIII/31 Mulyosari, Sukolilo, Surabaya 62111



Alamat asal



: Jl. Wadas III Villa Wadas Indah 22 Jaticempaka Pondok Gede, Bekasi



Telepon / HP



: 021 8499 7652/ 085733774445



E-mail



: [email protected]



Pendidikan



:







SD Negeri 1 Sragen



: 1999 – 2005







SMP Negeri 5 Sragen



: 2005 – 2008







SMA Negeri 1 Sragen



: 2008 - 2010







Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS



: 2010 – sekarang



Pengalaman organisasi : 



Staff Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Himpunan (PSDM) Mahasiswa Teknik Material (HMMT) FTI-ITS Periode 2011-2012







Wakil Kepala Departemen Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) Himpunan Mahasiswa Teknik Material (HMMT) FTI-ITS Periode 2012-2013



Aktivitas Kemahasiswaan : OC Acara



2011



Integralistik Festival ITS OC Konsumsi



2010



Material Charity Project HMMT FTI ITS OC Humas



2011



MT Games HMMT FTI ITS



OC Acara



2011



Temu Alumni HMMT FTI ITS OC Acara



2011



Gerakan Integralistik ITS OC Acara



2011



Nanoversion HMMT FTI ITS OC Acara



2011



Pelatihan Karya Tulis Ilmiah HMMT FTI ITS OC Acara



2011



Kongres PM3I Sekertaris



2011



Komisi Pemilihan Umum Suksesi HMMT FTI ITS OC Acara



2011



Rangkaian Program Pengembangan Keprofesian Mahasiswa Baru



Ketua Pelaksana



2011



Basic Organization Training HMMT FTI ITS Fasilitator



2011



LKMM Pra TD IX FTI ITS Fasilitator



2011



LKMM TD XII HMMT FTI ITS OC Pendanaan



2012



Bakti Sosial HMMT FTI ITS OC Perlengkapan



2012



Wisuda 104 HMMT FTI ITS Koordinator OC Acara



2012



Material Engineering Event HMMT FTI ITS Koordinator Pemandu



2012



LKMM Pra TD FTI ITS IX Fasilitator



2012



Pelatihan Pemandu LKMM VII Pengalaman Pelatihan : No 1



Pelatihan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Siswa



Tahun 2006



2



OSIS SMPN 1 Sragen Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Siswa



2007



OSIS SMPN 1 Sragen



3



Pelatihan ESQ Mahasiswa Baru



2010



4



Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pelatihan Karya Tulis Ilmiah



2010



6



Himpunan Mahasiswa Teknik Material FTI-ITS Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)



2010



7



Tingkat Pra Dasar VIII Pelatihan Jurnalistik Dasar IV



2011



Himpunan Mahasiswa Teknik Materia dan Metalurgi FTI8



ITS Program Literatur Islam Terpadu I



2010



9



Ash Habul Kahfi, Teknik Material dan Metalurgi ITS Pelatihan Tim Sponsoship



2011



Himpunan Mahasiswa Teknik Materia dan Metalurgi FTI10



ITS Basic Organization Training



2011



Himpunan Mahasiswa Teknik Materia dan Metalurgi FTI11



ITS Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)



2011



12



Tingkat Dasar XI Pelatihan Pemandu LKMM VI



2011



13



FTI ITS Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)



2012



Tingkat Menengah IX Karya Tulis yang Pernah Dibuat : No 1



Judul Karya Tulis



Tahun



Optimalisasi Limbah Eceng Gondok Menjadi Karbon Aktif



2012



Sebagai Alternative Bahan Filter Emisi Pada Kendaraan Bermotor



CURRICULUM VITAE Nama



: Putri Astrini Arumastuti



Tempat/tanggal lahir



: Trenggalek, 25 Mei 1992



Agama



: Islam



Alamat Surabaya



: Jl.Sutorejo Utara VIII no. 31 Sukolilo Surabaya 62111



Alamat asal



: RT/RW 02/02 Ds.Bendorejo Kec.Pogalan Kab.Trenggalek Jawa Timur



Telepon / HP



: 082141443666



E-mail



: [email protected]



Pendidikan



:







SDN 2 Bendorejo



: 1998 – 2004







SMP Negeri 1 Trenggalek



: 2004 – 2007







SMA Negeri 1 Boyolangu Tulungagung



: 2007 - 2010







Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS



: 2010 – sekarang



Pengalaman organisasi : 



Sekretaris Departemen Hubungan Luar Himpunan Mahasiswa Teknik Material (HMMT) FTI-ITS Periode 2011-2012







Staff Hubungan Luar Himpunan Mahasiswa Teknik Material (HMMT) FTI-ITS Periode 2012-2013







Staff UKM Entrepeneurship ITS 2010-2011







Forum Mahasiswa Tulungagung di Surabaya (Formasta) 2010-2012



Aktivitas Kemahasiswaan : OC Acara



2011



Temu Alumni HMMT FTI ITS Sekretaris



2011



Kongres PM3I PPU



2011



Pemilihan Presiden BEM FTI-ITS PPU



2011



Pemilihan DPM BEM-ITS OC Acara



2011



Pelatihan Jurnalisatik HMMT FTI-ITS Koordinator OC Acara



2012



Pelatihan Jurnalistik HMMT FTI-ITS IC



2012



Gerakan Integralistik ITS



Pengalaman Pelatihan : No 1



Pelatihan Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Siswa



Tahun 2005



2



OSIS SMPN 1 Trenggalek Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Siswa



2007



3



OSIS SMPN 1 Boyolangu Pelatihan ESQ Mahasiswa Baru



2010



4



Institut Teknologi Sepuluh Nopember Pelatihan Karya Tulis Ilmiah



2010



6



Himpunan Mahasiswa Teknik Material FTI-ITS Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)



2010



7



Tingkat Pra Dasar VIII Pelatihan Tanggap Bencana Dasar IV



2011



Himpunan Mahasiswa Teknik Materia dan Metalurgi FTI8



ITS Program Literatur Islam Terpadu I



2010



9



Ash Habul Kahfi, Teknik Material dan Metalurgi ITS Pelatihan Tim Sponsoship



2011



Himpunan Mahasiswa Teknik Materia dan Metalurgi FTI10



ITS Basic Organization Training Himpunan Mahasiswa Teknik Materia dan Metalurgi FTI-



2011



11



ITS Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM)



2011



Tingkat Dasar XI



Karya Tulis yang Pernah Dibuat : No 1



Judul Karya Tulis



Tahun



Penggunaan sensor Inframerah dengan metode sensorik yang



2010



digunakan untung memutarkan baling – baling kipas angin