Bismillah PKL Belum Fix [PDF]

  • Author / Uploaded
  • nike
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Politeknik Negeri Malang adalah salah satu bentuk Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasional dalam sejumlah bidang pengetahuan dan teknologi terapan, dengan mengutamakan peningkatan kemampuan penerapannya. Sesuai dengan visinya, Politeknik Negeri Malang menjadi perguruan tinggi vokasi yang unggul dalam persaingan global. Artinya, secara umum pendidikan vokasi bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan tenaga ahli profesional. Baik profesional dalam menerapkan, mengembangkan, menyebarluaskan teknologi, dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat di masa-masa mendatang. Politeknik berusaha menyesuaikan program pendidikannya dengan perkembangan dunia kerja yang sesungguhnya. Kegiatan perkuliahan yang praktis dengan mengutamakan peningkatan keterampilan merupakan hal yang menonjol pada sistem di Politeknik. Kegiatan perkuliahan yang terlaksana selama lima semester di Politeknik Negeri Malang adalah modal awal bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menuju dunia kerja. Teori dan praktek yang didapat selama proses perkulihan pada sejatinya masih banyak yang harus dikaji dan diperbaiki untuk menambah wawasan tentang dunia perindustrian, sehingga kesiapan mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja lebih matang. Sebagai tindak lanjut dari dasar tersebut maka pada kesempatan Praktek Kerja Lapangan ini penulis memutuskan untuk memillih PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. - Plant Watudakon menjadi tempat praktek. Alasan penulis memilih PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. - Plant Watudakon adalah salah satu pabrik farmasi yang telah memperoleh CPOB serta menerapkan sistem ISO 9001 mengenai sistem manajemen mutu dan ISO 14001 mengenai manajemen



1



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



lingkungan, dengan didukung berbagai macam fasilitas dalam industri yang tersertifikasi. Salah satu fasilitas tersebut adalah pompa yang berfungsi sebagai pemindah fluida dari satu tempat ke tempat yang lain untuk meringankan beban. Pompa yang digunakan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon salah satunya adalah pompa sentrifugal sebagai pemindah limbah. Pompa sentrifugal merupakan jenis pompa non positif yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatann) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar di dalam casing. Mesin ini memiliki beberapa spare parts, dan apabila salah satu tersebut mengalami gangguan maka akan menggangu proses pengaliran limbah yang akan menyebabkan lingkungan tercemar dan tidak steril sehingga berefek pada pabrik yang berhubungan dengan kegiatan produksi. Untuk menjaga lingkungan tersebut maka diperlukan perawatan secara routine maintenance, preventive maintenance, corrective maintenance dan breakdown maintenance pada pompa sentrifugal, yang bertujuan untuk mengecek performansi mesin serta permasalahan yang terjadi pada pompa. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat topik “Perawatan Pompa Sentrifugal dan Penanganan Permasalahan yang Terjadi di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon”. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa gagasan pokok yang dapat diambil sebagai rumusan masalah dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah gambaran umum mengenai pompa sentrifugal? 2. Bagaimana sistem perawatan dan perbaikan pada pompa sentrifugal?



1.3



Batasan Masalah Dari rumusan masalah dapat diambil beberapa batasan masalah dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini yaitu sebagai berikut:



2



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



1.



Perawatan dan perbaikan yang dilakukan hanya pada pompa sentrifugal untuk pengaliran limbah di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon.



2.



Siklus pemeliharaan dan perbaikan pada pompa sentrifugal pada bulan Januari tahun 2019.



3. 1.4



Peyusun tidak membahas masalah sistem kelistrikan.



Metode Penulisan Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode penulisan sebagai berikut: 1.



Metode observasi Metode observasi merupakan metode penulisan dengan cara mengamati langsung proses yang terjadi di lapangan mengenai data – data yang dibutuhkan.



2.



Studi pustaka Metode studi pustaka merupakan metode penulisan dengan cara mempelajari buku manual yang berhubungan dengan materi yang akan dibahas, dan dijadikan sebagai bahan referensi dalam perencanaan perawatan dan perbaikan. Hal ini dimaksudkan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang akurat.



3.



Interview Metode interview merupakan metode penulisan dengan cara melakukan diskusi langsung dengan dosen pembimbing, pembimbing di lapangan serta pihak pihak lain yang menguasai di bidang ini. Metode ini juga dapat dijadikan sebagai media tukar pikiran untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan.



4.



Internet Metode internet merupakan metode penulisan dengan cara mengambil data tentang materi yang berkaitan yang akan dibahas melalui media internet.



3



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



1.5



Tujuan Adapun tujuan dari Praktek Kerja Lapangan ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.



1.5.1



Tujuan Umum 1. Memenuhi syarat kelulusan progam DIII dan mendapat gelas Ahli Madya Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang. 2. Diharapkan mahasiswa memahami, memperluas serta memantapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh sebagai bekal untuk memasuki lapangan pekerjaan yang sesungguhnya sesuai dengan program studi yang diambil. 3. Memberikan mahasiswa gambaran secara nyata tentang bentuk dan kegiatan perawatan yang ada di lapangan secara langsung. 4. Memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk memperoleh masukkan / kritikan sehingga bisa melakukan perbaikan dan evaluasi diri sesuai kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki. 5. Memperluas wawasan mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja yang akan ditempuh setelah mendapatkan kelulusan dari Politeknik Negeri Malang.



1.5.2



Tujuan Khusus 1. Mahasiswa mengerti tentang proses pembuatan obat di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon. 2 Mahasiswa dapat mengetahui tentang perawatan pompa sentrifugal. 3 Mahasiswa mengerti tentang penerapan sistem K3 di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon.



1.6



Manfaat Manfaat dari Praktek Kerja Lapangan ini adalah:



1.6.1



Manfaat Bagi Mahasiswa 1. Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah dimilikinya pada kegiatan nyata, dengan demikian akan tahu perbandingan antara pengetahuan di bangku kuliah dengan kenyataan di dunia industri.



4



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



2. Memeperdalam dan meningkatkan kualitas keterampilan dan kreatifitas diri yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki 3. Mengembangkan potensi diri, daya kreatif dan cara berpikir baik itu dalam melaksanakan pekerjaan atau dalam memecahkan suatu permasalahan dalam lingkungan pekerjaan. 4. Memperoleh pengalaman untuk berpikir secara cepat, dan tepat dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, menerapkan dan melatih keahlian dengan jalan melihat langsung penerapan ilmu yang sudah didapat maupun yang sedang dipelajari. 5. Membentuk mental, membentuk kepribadian, merubah pola pikir, membentuk tanggung jawab, serta membentuk budaya disiplin diri dan waktu. 1.6.2



Manfaat Bagi Perguruan Tinggi 1. Meningkatkan kerja sama antara pihak perusahaan dengan pihak perguruan tinggi yang bersangkutan. 2. Sebagai sarana hubungan timbal balik antara perusahaan dengan pihak perguruan tinggi terutama dalam hal perekrutan calon pegawai baru. 3. Sebagai sarana promosi bagi pihak perguruan tinggi pada perusahaan, sehingga untuk kegiatan Praktek Kerja Lapangan selanjutnya lebih baik lagi.



1.6.3



Manfaat Bagi Perusahaan 1. Membantu menyelesaikan kegiatan / tugas yang diberikan oleh pihak perusahaan. 2. Membantu dan memberikan solusi penyelesaian masalah yang menyangkut dengan kegiatan perawatan perusahaan. 3. Membantu dalam penyelesaian masalah yang menyangkut dengan kegiatan lapangan.



5



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



1.7



Waktu dan Tempat Pelaksanaan Adapun waktu dan tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan penulis adalah: Waktu



: ( 30 Juli 2018 – 31 Agustus 2018 ) dilanjutkan ( 2 Januari 2019 – 2 Februari 2019 )



Tempat



: PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon



6



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



BAB II PROFIL PERUSAHAAN



2.1 Sejarah Perusahaan Pada tahun 1916 di Desa Bekucuk Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto ditemukan sebuah sumur yang dianggap “keramat” disebut sumur keramat karena beberapa masyarakat yang memiliki penyakit kulit dapat sembuh saat menggunakan air sumur tersebut untuk mandi. Kemudian oleh pekerja pabrik gula Brangkal, Mojokerto yakni A.R. Von Feber mengambil sampel air sumur untuk diteliti, setelah dilakukan penelitian ternyata kandungan iodium pada air tersebut sekitar 70-80 ppm. Pada tahun 1917 A.R. Von Feber mendapat konsensi pertambangan selama 30 tahun, akan tetapi karena kesulitan masalah keuangan maka konsensi tersebut dijual ke IDOIUM ONDERNEMING WATUDAKON N.V. Pada tahun 1026, berdirilah pabrik iodium dengan nama IODIUM ONDERNEMING WATUDAKON N.V. yang sahamnya dipegang oleh Bandoengshe Kinine Fabriek. Penambangan iodium tersebut awalnya dikuasai oleh pemerintah Hindia-Belanda. Kapasitas produksi pada masa belanda maksimal 36 ton per tahun. Awalnya pemerintah Belanda hanya memiliki 3 sumur. Namun, pengeboran dilakukan secara terus menerus sampai tahun 1994 hingga sumur yang dimilliki mencapai 104 sumur dangkal iodium yang kedalamannya mencapai 300 meter dengan kadar iodium 40-80 ppm. Dalam rangka nasionalisasi perusahaan asing oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 27 Desember 1957, maka pemerintah Indonesia mengambil alih IDOIUM ONDERNEMING WATUDAKON N.V. selanjutnya pada tahun 1960 perusahaan



-



perusahaan



asing



termasuk



IDOIUM



ONDERNEMING



WATUDAKON N.V. menjadi perusahaan negara (PN) Farmasi dan alat kesehatan bhineka



karya



dalam



departement



kesehatan.



Selanjutnya



IDOIUM



ONDERNEMING WATUDAKON N.V. berubah menjadi perusahaan negara (PN) Farmasi dan alat kesehatan bhineka kina farma pabrik iodium watudakon. Dengan



7



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



dikeluarkannya PP No.3 tahun 1969 pada tanggal 26 jamuari 1969. BDN farmasi negara, PNF Bhineka kina farma, PNF nakula farma, PNF Radja farma dan PN sari husada digabung menjadi perusahaan negara farmasi bhineka kimia farma. Pabrik iodium watudakon menjadi PNF unit III. Pada tanggal 16 agustus 1971 PNF Bhineka kimia farma berubah menjadi PT. Kimia Farma(Persero) Tbk, yang berpusat di Jakarta sedangkan pabrik iodium watudakon menjadi PT. Kimia Farma pabrik iodium dan Aether watudakon yang menjadi salah satu unit produksi. Pada tahun 1983 pabrik ersebut berubah menjadi PT. Kimia Farma iodium dan farmasi watudakon. Dan sejak Februari1990 berubah menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit produksi manufaktur watudakon (UPMW). Dan pada tahun 2001 PT. Kimia Farma masuk bursa saham dan berubah menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit produksi tersebar di 5 kota yaitu : Medan (1 pabrik), Jakarta (1 pabrik), Bandung (2 pabrik), Semarang (1 pabrik) dan Watudakon Jombang (1 pabrik). Sejak tahun 1971, dalam perkembangannya pabrik iodium, tidak hanya memproduksi iodium saja, tetapi juga memproduksi aether narcose, bahan baku obat seperti fero sulfat, kalium khlorida, natrium khlorida, kalium iodat, kalium iodide dll. Perkembangan terakhir pada tahun 1993, didirikan saarana produksi yodiol, yaitu iodium dalam minyak nabati yang dikemas dalam kapsul lunak. Sejak tanggal 28 Oktober 1996, PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit produksi manufaktur watudakon (UPMW) berubah nama menjadi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Unit produksi watudakon (UPW). Perubahan nama ini dilakukan untuk persiapan dalam meraih serifikat ISO-9002 dan akhirnya ISO-9002 tersebut diterima secara resmi pada tanggal 3 April 1996, dimana setiap 3 tahun dikaji ulang dan sertifikat ISO – 14000 juga diperoleh pada tahun 1999.



8



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 2.1 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) 2.2 Lokasi Perusahaan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon Desa Jombok ,Kec.Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur 61301, Indonesia.



Gambar 2.2 Lokasi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon ( Sumber : https://mapio.net/pic/p )



9



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



2.3 Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan 2.3.1 Visi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon Menjadi perusahaan farmasi utama di Indonesia dan berdaya saimg secara global. 2.3.2 Misi PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon 1.



Menyediakan, mengadakan dan menyalurkan persediaan farmasi, alat kesehatandan jasa kesehatan lainnya yang berkualitas dan bernilai tambah untk memnuhi kebutuhan masyarakat.



2.



Mengembangkan bisnis farmasi degan cara meningkatkan nilai perusahaan untuk kepentingan pemegang saham da pihaklain yang berkepentingan tanpa meninggalkan prinsip – prinsip good coorperate govemence.



3.



Mengembangkan sumber daya manusia perusahaan untuk meningkatkan kompetensi dan komitmen guna mengembangkan perusahaan serta dapat berperan aktif dalam pengembangan industri farmasi.



2.3.3 Sasaran PT Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon Perusahaan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk menetapkan sasaran mutu dan lingkungan yang konsisten dengan kebijakan. Sasaran yang diupayakan



realistis



terhadap



waktu,



tenaga,



dan



biaya



serta



memperhatikan pihak yang berkepentingan sasaran PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. , yaitu: 1. Pencapaian RKAP 1. Kepuasan pelanggan peningkatan CPOB 2. Peningkatan mutu produk serta produktivitas kerja 3. Peningkatan lingkungan 4. Peningktan SDM 2.4 Maksud dan Tujuan PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak



10



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-47137.AH.01.02. Tahun 2008 tentang persetujuan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan adalah menyediakan barang dan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya di bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan dan minuman, dan mengejar keuntungan guna meningktkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip – prinsip Perserian Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: 1.



Mengadakan, menghasilkan, mengolah bahan kimia, farmasai, biologi dan lainnya yang diperlukan untuk pembuatan sediaan farmasi, kontrasepsi, kosmetika, obat tradisional, alat kesehatan, produk makanan dan minuman serta produk lainnya termasuk bidang perkebunan dan pertambangan yang ada hubungannya dengan produksi di atas.



2.



Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sama pendukung lainnya, baik yang berkait dengan idustri farmasi maupun industri lainnya.



3.



Menyelenggarakan kegiatan farmasi, perdaganagan dan distribusi dari hasil produksi , baik hasil produksi sendiri maupun pihak ketiga, termasuk barang umum baik di dalamm maupun di luar ngeri, serta kegiatan – kegiatan lain yang berhubungan deanagn usaha Perseroan.



4.



Berusaha di bidang jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perseroan maupun jasa, upaya dan sarana pemeliharaan dan pelayanan kesehatan pada umumnya, termasuk jasa konsultasi kesehatan.



5.



Melakukan usaha – usaha optimalisasi asset yang dimiliki Perseroan. Jasa penunjang lainnya termasuk pendidikan, penelitian dan pengembanagan sejalan dengan maksud dan tujuan Perseroan, baik yang dialakukan sendiri maupu kerja sama dengan pihak lain.



11



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN



PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



2.5 Struktur Organisasi



Manager



Asisten Manager



Supervisor



BAGIAN PERTAMBANGAN & LIMBAH



SUB BAGIAN SUMUR YODIUM



SUB BAGIAN PRODUKSI YODIUM



SUB BAGIAN LIMBAH



BAGIAN PRODUKSI



SUB BAGIAN PRODUKSI FORMULASI I



SUB BAGIAN PRODUKSI FORMULASI II



SUB BAGIAN PRODUKSI KIMIA



SUB BAGIAN GARAM FARMASI



SUB BAGIAN VALIDASI



FUNGSIONAL



BAGIAN PEMASTIAN MUTU



UNIT PLANT WATUDAKON



BAGIAN PENGAWASAN MUTU



SUB BAGIAN PEMERIKSAAN I



SUB BAGIAN PEMERIKSAAN II SUB BAGIAN REGULASI



SUB BAGIAN AUDIT MUTU



BAGIAN PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI



SUB BAGIAN SDM



SUB BAGIAN AKUNTANSI



SUB BAGIAN TEKNIK & PEMELIHARAAN



SUB BAGIAN UMUM



SUB BAGIAN PENYIMPANAN



SUB BAGIAN PENGADAAN



12



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 2.3 Struktur Organisasi ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon ) 2.6



Kegiatan umum PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon Kegiatan umum di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon antara lain adalah kegiatan penambangan, pengolahan iodium dan pengolahan obat formulasi. Kegiatan penambangan iodium sudah berlangsung lama sejak jaman kolonial Belanda yaitu pada tahun 1926 sedangkan kegiatan industri formulasi berlangsung sejak tahun 1994. Selama beroperasi pihak managemen perusahaan telah melakukan perbaikan – perbaikan baik dari sisi proses produksi, sumber daya manusia, pengelolaan lingkungan hidup dan beberapa ketentuan pemerintah melalui peraturan – peraturan yang berlaku. PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon menerapkan sistem managemen ISO 9001, ISO 14001, CPOB, sistem jurnal halal, dan SMK3 duntuk menjalankan visi misinya.



2.7



Budaya PT KIMIA FARMA (Persero) Tbk Perseroan telah menetapkan budaya perusahaan yang merupakan nilai- nilai inti Peeseroan (corporates value) yatu ICARE yang menjadi acuan atau pedoman bagi Perseroan dalam menjalankan usahanya, untuk berkarya meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat. Baerikut adalah buadaya perusahaan Perseroan : 1.



Innovative Budaya berpikir out of the box, smart dan kreatif untuk produk unggulan.



2.



Customer First Mengutamakan pelanngan sebagai mitra kerja.



3.



Accountability Dengan senantiasa bertanggung jawab atas amanah yang



oleh



perusahaan dengan memegang teguh profesionalisme, intregitas, dan kerja sama. 4.



Responsibility



13



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Memiliki tanggung jawab pribadi untuk bekerja tepat waktu, tepat sasaran dan dapat diandalkan, saat senantiasa berusaha untuk tepat dan bijaksana dalam menghadapi setiap masalah. 5.



Eco – Friendly Menciptakan dan menyediakan baik produk maupun layanan yang ramah lingkungan.



Gambar 2.4 Budaya Kimia Farma ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) 2.8 Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon Sistem K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon meliputi : 1. Komunikasi K3 Komunikasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menilai peforma keselamatan di setiap departemen di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon, dilakukan oleh setiap departemen pada waktu yang bersamaan dalam apel pagi I CARE pada hari Selasa . Kegiatan apel pagi I CARE ini biasanya dilakukan pukul 07.30 WIB. Dalam kegiatan ini tidak hanya diisi dengan pemberian informasi mengenai K3



14



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



saja tetapi semua informasi yang terjadi di PT Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon 2. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) Kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja harus dicegah agar tenaga kerja dapat melaksanaakan pekerjaannya dengan aman dan selamat, maka diperlukan pengendalian bahaya dan perlindungan terhadap tenaga kerja itu sendiri. Salah satu upaya pengendalian bahaya tersebut adalah dengan mewajibkan tenaga kerja menggunakan APD dengan baik dan benar bagi tenaga kerja yang bekerja pada tempat berpotensi bahaya tinggi. Tenaga kerja yang disiplin memakai APD dapat mencegah atau mengurangi gangguan-gangguan bahaya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja. Alat Pelindung Diri adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. Alat Pelindung Diri ini terdiri dari kelengkapan wajib yang digunakan oleh pekerja sesuai dengan bahaya dan risiko kerja yang digunakan untuk menjaga keselamatan pekerja sekaligus orang di sekelilingnya. Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Dan pengusaha wajib untuk menyediakan Alat Pelindung Diri sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya. Berikut alat – alat keselamatan kerja yang disediakan perusahaan: 1. Helm Keselamatan Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini juga bisa melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim.



15



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



2. Sepatu Safety Sepatu safety berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. 3. Masker Masker berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas. 4. Penutup Telinga Penutup telinga berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan. 5. Kacamata Pengaman Kaca mata pengaman berfungsi untuk melindungi mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi pancaran cahaya yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. 6. Sarung Tangan Sarung tangan berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi dari zat patogen seperti virus dan bakteri. 7. Pelindung Wajah Pelindung wajah berfungsi untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya.



16



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



8. Tali Pengaman Tali pengaman berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan.



Gambar 2.5 APD (Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) 2.9 Produk PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon Adapaun produk yang dihasilkan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon yaitu : 1. Produk utama adalah iodium (I2) dan garam-garam yaitu: 1. Kalium iodat yang digunakan untuk iodisasi garam-garam lain. 2. Natrium Iodat 3. Kalium iodat 4. Yodium providone larutan 10% desinfektan yang sering digunakan untuk operai/luka luar.



17



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 2.6 Iodium ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) 2. Produk – produk formulasi Produk hasil pengolahan dan campuran bahan obat yang diolah menjadi obat yang berupa tablet tambah darah syrup , salep, serbuk,kapsul, dll. 1. Eugenol



Gambar 2.7 Eugenol ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



18



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



2. Protofen Suppositoria



Gambar 2.8 Protofen Suppositoria ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



3. Vagizol Ovula



Gambar 2.9 Vagizol Ovula ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



19



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



4. Chloramphenicol Salep Mata 1%



Gambar 2.10 Chloramphenicol Salep Mata 1% ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



5. Oxytetracycline Salep Mata 1%



Gambar 2.11 Oxytetracycline Salep Mata 1% ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



20



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



6.



Oxytrtreacycline HCL Salep Kulit 3%



Gambar 2.12 Oxytrtreacycline HCLSalep Kulit 3% ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



7.



Vitamin A



Gambar 2.13 Vitamin A ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



21



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



8. Vidisep



Gambar 2.14 Vidisep ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



9.



Povidone Iodine 10%



Gambar 2.15 Povidone Iodine ( Sumber : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon )



22



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



BAB III SISTEM PERAWATAN



3.1 Perawatan 3.1.1 Definisi Perawatan Maintenance merupakan sebuah aktifitas yang bertujuan untuk memastikan suatu fasilitas secara fisik bisa secara terus menerus melakukan apa yang pengguna/pemakai inginkan. Menurut Kurniawan, 2013 pengertian pemeliharaan adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Perawatan (Maintenance) adalah hal yang sangat penting agar mesin selalu dalam kondisi yang baik dan siap pakai. Perawatan adalah fungsi yang memonitor dan memelihara fasilitas pabrik, peralatan, dan fasilitas kerja dengan merancang, mengatur, menangani, dan memeriksa pekerjaan untuk menjamin fungsi dari unit selama waktu operasi (uptime) dan meminimisasi selang waktu berhenti (downtime) yang diakibatkan oleh adanya kerusakan maupun perbaikan (Manzini, 2010). 3.1.2



Tujuan Perawatan Menurut Nachnul dan imron (2013) proses perawatan secara umum bertujuan untuk



memfokuskan dalam langkah pencegahan untuk



mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan. Adapun menurut Sudradjat (2011) secara umum perawatan bertujuan untuk : 1.Menjamin ketersediaan, keandalan fasilitas (mesin dan peralatan) secara ekonomis maupun teknis, sehingga dalam penggunaannya dapat dilaksanakan seoptimal mungkin. 2.Memperpanjang usia kegunaan fasilitas.



23



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



3.Menjamin kesiapan operasional seluruh fasilitas yang diperlukan dalam keadaan darurat. 4.Menjamin keselamatan kerja, keamanan dalam penggunaannya 3.1.3



Macam – Macam Perawatan Menurut Sudradjat (2011) bentuk kebijakan perawatan adalah sebagai berikut: i.



Preventive Maintenance Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan sebelum



terjadi kerusakan mesin. Tujuan perawatn pencegahan diarahkan untuk memaksimalkan availability, dan meminimasikan ongkos melalui peningkatan reability. ii.



Breakdown Maintenance Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai perawatan dengan cara mesin dioperasikan hingga rusak, kemudian baru diperbaiki atau diganti. Perawatan ini merupakan strategi yang kasar dan kurang baik karena dapat menimbulkan biaya tinggi, kehilangankesempatan bagi perusahaan untuk mengambil keuntungan karena terhentinya mesin.



iii.



Scheduled Maintenance Perawatan ini bertujuan mencegah terjadinya kerusakan dan perawatannya dilakukan secara periodic dalam rentang waktu tertentu. Rentang waktu ditentukan berdasarkan data dari pembuat mesin yang bersangkutan atauapun pengalaman.



iv.



Predictive Maintenance Predictive maintenance merupakan perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini meruapkan evaluasi dari perawatan berkala (Preventive maintenance). Pediksi ini dapat dievaluasi dari indicator yang terpasang pada instalansi suatu mesin.



v.



Corrective Miantenance



24



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Corrective maintenance merupakan pemeliharaan yang telah direncanakan, yang didasar pada kelayakan waktu operasi telah ditentukan pada buku petunjuk alat tersebut. 3.2



Jenis Perawatan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon Adapun jenis pemeliharaan yang digunakan pada PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon adalah sebagai berikut: 1.



Preventive Maintenance



2.



Breakdown Maintenance



3.



Predictive Maintenance



4. Corrective Maintenance 3.3



Penjelasan Unit Kerja di Devisi Teknik dan Pemerliharaan Pada Praktek Kerja Lapangan ini saya ditempatkan di divisi Teknik dan Pemeliharaan. Pada divisi Teknik dan Pemeliharaan sendiri terdiri dari dua bagian utama yaitu teknisi mekanik dan teknisi elektrik. Dua bagian ini bekerja sama dalam menangani masalah atau kerusakan dan perawatan pada mesinmesin yang digunakan dalam proses produksi. 



Bagian Mekanik Teknisi mekanik menangani maintenance pada mesin yang berhubungan dengan mekanik seperti penggantian suku cadang pada mesin, pengelasan pada mesin dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan mekanik. Bagian mekanik ini erat kaitannya dengan bengkel teknik, manufaktur, laboratorium dan divisi produksi. Adapun berbagai mesin di dalam tempat – tempat tersebut yang memerlukan maintenance yaitu : b. Di dalam bengkel teknik PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon : mesin bubut, gerinda, mesin las, cutting machine, dan berbagai alat untuk keperluan teknik. c. Divisi manufaktur : centrifuge sebagai pengering iodium setelah melalui reaksi adsorbsi dan ekstraksi,



25



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



pompa, mesin grinder sebagai penghancur iodium setelah melalui tahap pemurnian di dalam tangka melting yang kemudian siap untuk dikemas dan dipasarkan. d. Di divisi produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon ada 3 bagian yaitu : 1.



Formulasi 1 : untuk produksi obat luar Di dalam formulasi 1 ini terdapat mesin filling povidone, mesin mixer pencampur povidone, dan mesin pendingin.



2.



Formulasi 2 : untuk produksi salep mata, salep kulit, obat ambeyen. Di dalam formulasi 2 ini terdapat mesin filling dan mixer untuk salep mata, salep kulit dan obat ambeyen mesin pendingin.



3.



Formulasi 3 : untuk kapsulasi Di dalam formulasi 3 ini terdapat mesin cetak kapsul mesin pendingin.



e. Laboratorium : yang berkaitan dengan mekanik yaitu Air Conditioner. 



Bagian Elektrik Teknisi elektrik bertanggung jawab pada instalasi listrik di perusahaan seperti menangani maintenance pada elektrik mesin-mesin termasuk Control motor, PLC dan Instalasi Listrik yang ada pada proses produksi di Primary Process. Pekerja bagian eletrik ini bekerja sama dengan bagian mekanik. Pada kerja praktek di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Plant Watudakon



ini saya diberikan tugas untuk mempelajari pompa sentrifugal sekaligus sistem perawatannya sebagai media untuk mengalirkan limbah bekas produksi yang



26



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



telah melalaui beberapa tahap pengolahan pemisahan bakteri kimia yang terkandung di dalamnya ke Sungai Brantas. 3.4 Pompa Sentrifugal 3.4.1



Macam – Macam Pompa Setrifugal Dalam Hidraulic Institute Standards menyatakan bahwa pompa adalah



suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari satu tempat ke tempat lain dengan cara mengalirkan fluida. Menurut Dietzel (1990) ditinjau dari mekanisme kerjanya pompa terbagi menjaditiga jenis yaitu pompa rotary,pompa torak, dan pompa sentrifugal. Pemakaian pompa yang paling banyak digunakan baik di rumah tangga maupun perusahaan adalah pompa sentrifugal. Adapun macam – macam pompa sentrifugal yaitu: 1. Pompa rumah keong Konstruksi pompa ini menyerupai keong, zat cair pada impeller secara langsung dibawa ke rumah volute.



Gambar 3.1 Pompa Rumah Keong Tipe Radial ( Sumber : Chuch, 1996 ) 2. Pompa diffuser Pompa sentrifugal ini dilengkapi dengan sudu diffuser di keliling luar impeller, konstruksi dan bagian-bagian dari pompa ini sama dengan pompa volut. Fungsi dari diffuser adalah untuk meningkatkan efisiensi pompa dan konstruksinya lebih kuat, maka konstruksi ini sering dpakai



27



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



pada pompa besar dengan head tinggi. pompa ini juga sering dipakai sebagai pompa bertingkat banyak karena aliran dari tingkat satu ke tingkat berikutnya dapat dilakukan tanpa menggunakan rumah volut.



Gambar 3.2 Pompa Diffuser Tipe Radial ( Sumber : Chuch, 1996 ) 3. Pompa turbin Turbine pump atau pompa turbin adalah pompa yang kedudukannya ada dibawah permukaan air yang akan dipompa, namun tenaga penggeraknya berada dipermukaan tanah, sehingga untuk menggerakkan pompa tersebut maka pompa disambung dengan beberapa column pipe dan line shaft sampai kepermukaan tanah serta discharge head dan right angle gear drive (RAGD) agar dapat dihubungkan dengan motor penggeraknya.



28



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 3.3 Pompa turbin tipe radial ( Sumber : Dietzel, 1990 ) ( Sumber: Wahyu Djalmono Putro, 2010: 21-30 ) 3.4.2 Prinsip Kerja Pompa Sentrifugal



Gambar 3.4 Ilustrasi Kerja Pompa Sentrifugal Tipe Radial ( Sumber : Chunch, 1996 ) Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa non positive displacement yang menggunkan gaya sentrifugal untuk menghasilkan head agar fluida mengalir. Cairan masuk melalui melalui sisi inlet pompa menuju casing yang disebabkan karena adanya perbedaan tekanan. Perbedaan tekanan ini terjadi ketika impeller berputar sehingga rumah pompa menjadi vacuum. Selanjutnya fluida didorong impeller keluar akibat gaya sentrifugl yang terjadi di impeller. ( Sumber : Wahyu Djalmono Putro, 2010: 21-30 ) 3.4.3 Bagian – Bagian Pompa Sentrifugal Secara umum bagian – bagian utama dari pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:



29



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



1.



Casing Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang berputar, di dalamnya.



2.



Volute Volute adalah bagian yang menyatu dengan casing yang memberikan arah aliran fluida dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi tekanan.



3.



Discahrge nozzle Yaitu saluran tempat keluarnya fluida yang bertekanan dari dalam pompa.



4.



Suction nozzle Yaitu saluran tempat masuknya fluida kedalam pompa.



5.



Impeller Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energy kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.



6.



Shaft (poros) Poros berfungsi untuk meneruskan putaran dari penggerak selama beroperasi dari tempat kedudukan impeller dan bagian - bagian berputar lainnya.



7.



Bearing Bearing pada pompa berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat berputar dengan baik. Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan pada tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi lebih kecil.



30



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



8.



Mechanical seal Sistem packing pada pompa adalah untuk mengontrol kebocoran fluida yang mungkin terjadi pada sisi casing pompa dengan poros pompa. Sistem sealing yang banyak digunakan pada pompa sentrifugal adalah mechanical seal dan gland packing.



9.



Oil rings shaft Oil rings shaft berfungsi sebagai perapat untuk mencegah kebocoran oli pada pompa.



Gambar 3.5 Bagian Pompa Sentrifugal ( Sumber : Muhtadin, 2017 ) 3.5



Karakteristik Pompa Untuk mengetahui kinerja pompa dapat dilakukan dengan melihat kurva karakteristik pompa. Kurva karakteristik pompa merupakan hubungan antara kapasitas aliran dengan head, kapasitas dengan daya, dan kapasitas dengan efisiensi pompa. Karakteristik pompa sentrifugal dapat digambarkan dalam kurva karakteristik yang melukiskan jalannya lintasan dan besaran-besaran tertentu terhadap besaran kapasitas, besaran-besaran itu adalah : head pompa, daya pompa dan efisiensi pompa. Head dan efisiensi pompa dipengaruhi oleh beberapa factor antaralain jumlah impeller dan sudut impeller nya khususnya sudut beta dua. Sudut beta dua



31



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



merupakan sudut yang dibentuk dari garis tangensial impeller terhadap garis tangensial radius impeller (Bacharoudis, 2008) Jafarzadeh (2011) meneliti tentang jumlah impeller dengan variasi 5,6, dan 7 terhadap head coefficient dengan efisiensi pompa pada pompa sentrifugal. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa pada head dan coefficient terbesar pada pompa sentrifugal dengan jumlah impeller 7. Hasil yang hampir sama juga diungkapkan oleh Houlin (2010) dimana pompa sentrifugal dengan variasi jumlah impeller 4,5,6,7 memiliki head dan koefisien tertingga didapat pada pompa sentrifugal denganjumalah impeller 7. Adapun rumus untuk mencari performansi kerja dari pompa yang ditunjukkan pada kurva karateristik yaitu : i.



Head pompa



ii.



Daya hidrolis pompa



iii.



Daya motor pompa



iv.



Efisiensi



( Sumber: Sri Utami Handayani, 2013 : 30-34 ) 3.6



Kavitasi Menurut Krassik (1976) kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang mengalir yang disebabkan oleh tekanannya berkurang sampai di bawah tekanan



32



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



uap jenuhnya sehingga akan timbul gelembung – gelembung zat cair. Gelembung uap yang terbentuk dalam proses ini mempunyai siklus yang sangat singkat sekitar 0,003 detik. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh cairan. Pada daerah tersebut gelembung akan pecah dan akan menyebabkan benturan pada dinding di sekitarnya. Cairan akan masuk secara tiba – tiba ke ruangan yang terbentuk akibat pecahnya gelembung uap tadi, sehingga menyebabkan tumbukan. Peristiwa ini akan menyebakan kerusakan mekanis pada pompa jika dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama. Kerugian akibat terjadinya kavitasi ini adalah turunnya performance, timbul suara dan getaran serta rusaknya pompa. Menurut Josefberg (2002) dalam penelitian mengenai sistem deteksi dini dalam memprediksi umur pompa akibat adanya kavitasi mengatakan bahwa dalam peristiwa kavitasi yang paling parah terkena akibat kavitasi tersebut adalah impeller dan prediksi umur pompa juga ditandai dengan peningkatan amplitudo pompa.



Gambar 3.6 Kerusakan Sudu Pompa Akibat Erosi Kavitasi ( Sumber : Suyanto, 2005)



33



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



3.6.1 Net Positive Suction Head (NPSH) Head isap positif net (NPSH) merupakan ukuran dari head suction terendah agar tidak terjadi kavitasi pada pompa. Ada dua macam NPSH yaitu :



( Sumber : Ubaedilah, 2016 )



3.6.2 Cara Menghindari Kavitasi Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat NPSH yang tersedia lebih besar dari pada NPSH yang diperlukan. Dalam perencanaan



34



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



instalasi pompa, hal – hal berikut harus diperhitungkan untuk menghindari kavitasi. 1.



Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang dihisap harus dibuat serendah mungkin agar head isap statis menjadi rendah pula.



2.



Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomor lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek.



3.



Hindari penggunaan katup yang tak perlu dan menekuk pipa pengisapan.



4. 3.7 3.7.1



Hindari masuknya udara pada sisi isap pompa.



Sistem Perawatan Pompa Sentrifugal Sistem perawatan Sistem perawatan pada pompa sentrifugal yang diterapakan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon yaitu sebagai berikut : 1.



Perawatan preventive (Preventive Maintenance) Tujuan program perawatan secara preventive pada pompa sentrifugal: a. Melakukan cleaning inspection pada spare parts pompa sentrifugal secara berkala. b. Menganalisis kerusakan atau kegagalan yang terjadi dengan tindakan perawatan korektif yang dapat dilakukan untuk menjamnin agar tidak terulang kembali. c. Menyiapkan spare part yang baru untuk mengganti bilamana terjadi kerusakan. d. Memodifikasi alat untuk mencegah kerusakan.



2.



Perawatan corrective (Corrective Maintenance) Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk



mengatasi



kerusakan







kerusakan



dengan



cara



35



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



mengidentifikasi jenis kerusakan – kerusakan yang terjadi. Proses ini diterapkan pada mesin yang sewaktu – waktu bisa rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari penyebab – penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan dan bagaimana tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terjadi lagi. 3.



Perawatan rutin (Routine Maintenance) Perawatan rutin yang dilakukan adalah tindakan perawatan yang dilakukan secara rutin dilakukan setiap hari.



4.



Breakdown Maintenance Breakdown Maintenance adalah tindakan perawatan pada pompa sentrifugal yang dilakukan ketika pompa mengalami kerusakan.



3.7.2



Pekerjaan perawatan Adapun pekerjaan perwatan yang dilakukan pada pompa sentrifugal di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon yaitu sebagai berikut : 1. Preventive Maintenance Kegiatan yang dilakukan pada Preventive Maintenance adalah sebagai berikut: a. Membersihkan komponen pompa dan lingkungan sekitarnya b. Memeriksa



kekencanga



mur



dan



baut



pada



pondasi/sasis c. Memeriksa kekencangan mur dan baut pengikat pada pompa d. Memeriksa aligment pulley pompa dan motor e. Memberikan pelumas f. Mengencangkan gland packing g. Memeriksa kekecangan belt 2. Corrective Maintenance



36



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Kegiatan yang dilakukan pada Corrective Maintenance adalah sebagai berikut: a. Melakukan pengamatan pada seluruh komponen pompa b. Memprediksi kerusakan yang akan terjadi pada unit. 3. Routine Maintenance Kegiatan yang dilakukan pada Routine Maintenance adalah sebagai berikut: a. Pemeriksaan kondisi pelumas b. Mengecek debit yang dialirkan pompa c. Pemeriksaan kekencangan baut pengikat d. Memeriksa vibrasi dan kebisingan yang terjadi saat pompa beroperasi 4. Breakdown Maintenance Kegiatan yang dilakukan pada Breakdown Maintenance adalah sebagai berikut: a. Melakukan pembongkaran secara keseluruhan pada unit. b. Mengganti semua komponen pada unit. c. Memberikan sealant / perekat pada bagian yang membutuhkan d. Melakukan pelumasan e. Melakukan aligment antara pulley pompa dengan motor f. Mengatur kekencangan belt g. Mengencangkan mur dan baut pengikat pada unit 3.8



Frekuensi Pemeliharaan Pompa Sentrifugal Adapun frekuensi pemeliharaan pada pompa sentrifugal untuk pengaliran limbah di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon yaitu sebagai berikut:



37



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Tabel 3.1 Frekuensi Pemeliharaan No.



1.



Bagian Yang



Frekuensi



Dipelihara



Pemeliharaan



Metode



Motor penggerak a. Body



6



bulan



Di cat dengan anti karat



b. Bearing



1



tahun



Periksa kondisi dan jika kondisi rusak diganti



c. Mur baut



1



tahun



pengikat 2.



Periksa kondisi dan jika kondisi rusak diganti



Pompa a. Body



1 tahun



Di cat dengan anti karat



b. Pulley



6 bulan



Ganti pulley yang baru



c.Bearing



6 bulan



Ganti bearing yang baru



d. Poros



1 tahun



Rekondisi pompa



e. Remes packing



1 bulan



Ganti remes packing yang baru



f. Mechanical seal



3 bulan



Ganti mechanical seal yang baru



g. Impeller



1 tahun



Mengganti impeller yang baru Dibersihkan hilangkan kerak nya atau diganti yang baru jika



h. Mur baut pengikat



1 tahun



sudah rusak Periksa dan ganti yang baru



3.



Instalasi in out a. Pipa



2 tahun



Ganti pipa yang baru



( Sumber : Intruksi Kerja PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon)



38



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



3.9



Gangguan Dan Cara Mengatasi Pada Pompa Sentrifugal Tabel 3.2 Gangguan Dan Cara Mengatasi Pompa Sentrifugal No. 1.



Gangguan Pompa



tidak



menghisap



Penyebab dapat a. Klep bocor / rusak



Cara mengatasi a. Mengganti klep yang



b. Terjadi kebocoran pada instalasi pipa



bocor b. Mengganti pipa yang



c. Katup tertutup



bocor c. Membuka katup



2.



Tekanan kapasitas air a. Pipa hisap rendah



a.



Menggunakan



pipa



diperkecil ataupun



yang sesuai dengan



terdapat kebocoran



kebutuhan



dan



mengganti



pipa



b. Putaran motor lemah



bilamana



d. Impeller rusak



terjadi



kebocoran.



karena tertutup



b. Mengganti motor



dengan kotoran



c. Melakukan cleaning pada impeller.



3.



Pompa menyala



tidak



dapat a. Motor rusak



a. Perbaikan pada motor



b. Pompa rusak



b. Perbaikan pada pompa



c. Impeller tersumbat



c.



d. Tidak ada aliran listrik



Melakukan cleaning pada impeller



d. Menyambungkan dengan aliran listrik bilamana ada kerusakan isntalasi maka melakukan



39



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



perbaikan pada instalasi listrik. 4.



Bearing panas



a. Poros bengkok b. Bearing berkarat atau ada gesekan



a. Mengganti poros yang baru jika kondisi tidak memunginkan



bilana



c. Kekurangan atau



masih bisa diperbaiki



kelebihan minyak



dilakukan repair pada



pelumas



poros. b. Mengganti bearing yang baru c. Memberikan pelumasan yang



sesuai



dengan



kapasitas penggunaannya melakukan



dan inspeksi



pada secara rutin untuk pelumas pada pompa 5.



Pompa bergetar



a. Poros bengkok



a. Mengganti poros yang



b. Bearing rusak



baru jika kondisi tidak



c. Impeller tersumbat



memunginkan



bilana



masih bisa diperbaiki dilakukan repair pada poros b. Mengganti bearing yang baru c. Melakukan cleaning pada impeller



40



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



6.



Motor kelebihan



a. Poros bengkok



beban



b. Casing disorted



a. Mengganti poros yang baru



c. Penghantaran arus b. Periksa kondisi pompa terlalu tinggi c. Head rendah



c. Mengurangi tekanan katup d. Kurangi tekanan katup



( Sumber : Katalog PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon )



41



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



BAB IV HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN



4.1



Tugas Umum Tugas umum dalam kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang sudah saya laksanakan di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon yaitu observasi berbagai



tempat dan membantu beberapa pekerjaan perawatan



seperti : a. Bagian pengolahan air Pada bagian ini diamati proses pengolahan aquadem yang digunakan untuk campuran pada produk-produk Kimia Farma (persero) tbk. Plant Watudakon. Berikut langkah – langkah dalam proses pengolahan air aquadem: 1. Di sampling hingga pH 5-7. 2. Air yang masih keruh setelah disampling diialirkan pada sand filter. 3. Dialirkan pada carbon filter untuk menghilangkan bakteri. 4. Kemudian dialirkan pada filter dengan ukuran 10 micron. 5. Kemudian dialirkan ke dalam cation yang mana dalam tempat ini terdapat kalsium, magnesium, natrium, kalium, besi, mangan, dan aluminium sampai mencapai Ph antara 2,5 – 2,7. 6.



Kemudian dialirkan ke dalam cation yang mana dalam tempat ini terdapat bikarbonat, karbonat, sulfat, cholrida, nitrak, silikat sampai mencapai Ph antara 8,5 - 9



7. Dialirkan ke dalam micxed bads yang berfungsi sebagai penyeimbang hingga mencapai Ph anatar 5 – 7. 8. Kemudian dialirkan ke dalam filter 5 micron. 9. Dialirkan ke filter 0,2 micron



42



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



10. Tahap terkhir ditampung pada tangka untuk disalurkan ke daerah produksi.



Gambar 4.1 Proses Pengolahan Air Aquadem ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) b. Bagian Kapsulasi Pada bagian ini memproduksi Vitamin A, diamati proses pengolahan udara yang digunakan pada ruangan produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plan Watudakon. Dimana setiap udara yang masuk ke ruangan-ruangan produksi harus dikelola sedemikian rupa sehingga meminimalkan pencemaran mikroorganisme maupun partikel asing terhadap produk PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon. Dimana pengolahan Udara menggunakan mesin-mesin yang dijalankan dengan menggunakan arus listrik dari PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan mempunyai mesin genset yang dapat digunakan saat listrik padam.



43



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 4.2 Proses Kapsulasi ( Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2019 ) c. Bagian kelistrikan Terdapat kubikel yang difungsikan sebagai sumber kelistrikan pada tiap-tiap ruang produksi. Terdapat juga genset yang berjumlah 3 dengan kapasitas daya yang berbeda yaitu genset 228 KVA serta 328 KVA dan genset dengan kapasitas daya 1100 KVA. Kapasitor bank digunakan di PT. Kimia Farma jika beban yang dihasilkan oleh tiap ruang produksi terlalu berlebih maka akan ditampung oleh kapasitor agar biaya KVA tidak besar. d. Bagian Aseptis Di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plan Watudakon memproduksi salep kulit dengan brend Oxytetracycline HCL 3%. Produksi salep kulit ini diperlukan mesin, peralatan, tempat hingga operator yang steril. Untuk mesin filling yang digunakan sangat canggih yang tergbung menjadi satu dengan mixer pengaduknya. Untuk mesin filling yang digunakan berfugsi utuk mengisi salep cream yang sudah melalui tahap pencampuran dan juga untuk press tube setelah diisi



44



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



cream. Sistem yang digunakan dalam mesin ini yaitu pneumatic hidrolik.



Gambar 4.3 Proses Produksi Salaep Mata ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) e. Bagian bengkel teknik Di dalam bengkel teknik PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plan Watu terdapat berbagai mesin yang sudah saya jelaskan di bagian profil perusahaan. Tenisi bagian ini menyebar ke seluruh area pabrik yang mempunyai tanggung jawab masing – masing. Hal ini bertanggung jawab pada mekanik dan elektrik baik manual maupun otomatis. Tetapi di bengel teknik lebih condong ke hal – hal yang manual dan lokal. Beberapa



kegiatan



yang



sering



dilakukan



yaitu



pengelasan,



pembenahan instalasi listrik dan jaringan, perawatan pada mesin – mesin local maupun mesin formulasi untuk produksi. f. Survey mesin pendingin Di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon terdapat berbagai macam mesin pendingin anatar lain: 1. AC Split AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin 45



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



pendingin tersebut. Prinsip kerja pada AC Split adalah dimulai dari kompresor. Kompresor memompa gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi melalui pipa tekan (discharge) ke kondensor. Di dalam kondensor suhu gas yang tinggi dibuang oleh fan yang terletak pada outdoor unit, sehingga suhu gas refrigerant menjadi dingin. Setelah melalui kondensor gas refrigerant masuk ke filter dryer untuk disaring, agar gas yang mengalir tidak terdapat kotoran. Setelah disaring gas (freon) masuk ke pipa kapiler yang lubangnya begitu kecil, di dalam pipa ini freon saling bertubrukan dan berdesak-desakan disini freon telah berubah wujud menjadi cair yang sebelumnya berupa gas. Setelah melewati pipa kapiler freon akan menguap dan mengambil panas didalam evaporator yang hampa udara. Sehingga pipa-pipa di evaporator menjadi dingin dan dihembuskan oleh fan motor yang ada dalam indoor unit.Setelah melakukan proses pendinginan freon di dalam evaporator, freon kembali disedot masuk kembali melalui pipa hisap (suction) ke dalam kompresor.



46



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 4.4 Air Conditioner ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) 2. HVAC HVAC merupakan salah satu jenis mesi pendingin yang cara kerja nya sama dengan dengan Ac split, sedikit perbedaan antara AC split dengan HVAC yaitu pada HVAC terdapat beberapa filter yaitu free filter, medium filer, dan heap filter.



Gambar 4.5 HVAC (Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019) 3. Chiller Chiller adalah alat perpindahan panas yang menggunakan sistem pendingin untuk menghilangkan panas dari beban proses dan mengalihkan atau melepaskan panas ke lingkungan. Fungsi chiller 47



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



sendiri umumnya digunakan untuk menurunkan suhu semua jenis peralatan dan proses seperti untuk mesin injeksi, peralatan pengelasan, kilang minyak, stasiun pembangkit listrik, pabrik kimia dan pabrik makanan dan minuman. Prinsip chiller untuk mendinginkan udara pada gedung pada dasarnya sama degan kerja AC split.yaitu memanfaatkan sistem refigerasi kompresi uap. Namun sistem refigerasi yang digunakan pada chiller tidak langsung mendinginkan udara tetapi mendininkan media air terlebih dahulu.



Gambar 4.6 Chiller ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) g. Kegiatan Perawatan Adapun beberapa kegiatan perawatan yang sudah saya kerjakan ataupun survey di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Plant Watudakon seperti perawatan blower, pembongkaran motor listrik, suervey overhaul pompa sentrifgal, survey pemasangan sensor mixer salep mata, pemasangan belt HVAC.



48



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 4.7 Mixer Salep Kulit ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 )



Gambar 4.8 Pemasangan Belt HVAC ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 )



49



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 4.9 Rekondisi Pompa Sentrifugal ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 )



Gambar 4.10 Pengelasan Landasan Mixer ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 )



50



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 4.11 Rekondisi AC Split ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 ) 4.2



Tugas Khusus Dalam praktek kerja lapangan ini saya diberikan tugas khusus untuk membantu rekondisi poros pompa sentrifugal yang sudah aus, pompa ini digunakan untuk mengalirkan limbah cair bekas produksi perusahaan. 4.2.1 Pompa Sentrifugal



Gambar 4.12 Pompa Sentrifugal ( Sumber : Dokumentasi pribadi, 2019 )



51



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



4.2.2 Spesifikasi Pompa Sentrifugal Komponen dan spesifikasi pompa sentrifugal: 1.



Impeller Bahan



: SUS 304



Type impeller



: Impeller terbuka



Diameter impeller : 12,5 inchi



2.



3.



Tebal impeller



: 15 cm



Dimeter poros



: 45 mm



Poros Bahan



: VCN



Panjang poros



: 0,6 m



Pulley Perbandingan diameter pulley : 24 inchi : 8 inchi



4.



5.



Belt Type



: V Belt



Panjang



: C 116 inchi



Bearing Diameter dalam : 55 mm



6.



Diameter luar



: 120 mm



Tebal



: 30 mm



Motor listrik Teco 30 Kw / 40 HP / 1500 RPM / 3 phase / 380 V



7.



Pipa Bahan



: PVC Maspion AW



Elbow



: PVC Maspion AW Ø 12 inchi



Socket



: SUS 316



Flendes



: PVC Maspion AW Ø 12 inchi



Diameter suction : 12 inchi



8.



Diameter discharge



: 12 inchi



Kran



: Kran besi Ø 12 inchi



52



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



9.



Pondasi / sasis Bahan



: SUS 304



Tebal plat



: 8 mm



Luas sasis



: 1600 x 800 x 201 (mm)



10. Total head



: 12 m



11. Kapasitas pompa



: 1035 m³/s



12. Power pump



: 80 HP



4.2.3 Penanganan Permasalahan REKONDISI POROS POMPA SENTRIFUGAL UNTUK LIMBAH DI PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON Prosedur pengerjaan: 1.



Menyiapkan semua peralatan yang akan digunakan dalam pengerjaan



2.



Menyiapkan poros yang sudah dilepas dari pompa untuk proses pengelasan



3.



Melakukan pengelasan pada poros yang sudah aus



Gambar 4.13 Pengelasan Poros ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 )



53



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



4.



Setelah di las poros di bubut agar rata dan kembali ke bentuk semula



Gambar 4.14 Proses Pembubutan ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 ) 5.



Melakukan pemasangan poros pada pompa a. Memasang bearing pada poros, selanjutnya memasang poros dan bearing yang sudah terpasang pada rumah bearing.



Gambar 4.15 Pemasangan Bearing ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 )



54



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



b. Memasang seal / remes



Gambar 4.16 Pemasangan Seal ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 ) c. Memasang glands packing d. Memasang poros yang sudah terpasang pada bagian depan pompa yang selanjutnya memasang pulley pompa



Gambar 4.17 Pemasangan Bagian Depan Pompa ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 )



55



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



e. Memasang impeller



Gambar 4.18 Impeller dan Pemasangannya ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 ) f. Memasang bagian suction ke pompa



56



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



Gambar 4.19 Pemasangan Suction Pompa ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 ) g. Melakukan alignment pompa dengan motor 1. Melakuan pengelasan untuk membuat lubang baut pengikat karena poros dan pompa sudah tidak center



Gambar 4.20 Proses Pengelasan ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 )



57



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



2. Melakukan alignment pada pompa dan motor



Gambar 4.21 Proses Alignment ( Sumber : Dokumen pribadi, 2019 ) h. Memasang belt pada pulley



Gambar 4.22 Pemasangan Belt ( Sumber : Dokumen Pribadi, 2019 ) 4.3



Hambatan – Hambatan Selama Kegiatan Adapun hambatan – hambatan saya selama kegiatan adalah sebagai berikut: 1.



Banyak menemui manual book yang berbahasa Inggris dan China.



2.



Belum memahami semua proses produksi yang ada di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon



58



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



3.



Ketika hari – hari awal melakukan kegiatan PKL pabrik posisi off tidak produksi sehingga bingung tidak ada yang dikerjakan dan bingung mencari topik yang digunakan sebagai laporaN Praktek Kerja Lapangan.



4.



Adakalanya asing dengan bahasa pegawai bengkel teknik di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. – Plant Watudakon, sehingga biasanya tidak nyambung ataupun loading lama untuk berfikir.



59



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



BAB V KESIMPULAN



5.1



Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah disampaikan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. PT. Kimia Farma (Persero) Tbk - Plant Watudakon adalah salah satu pabrik farmasi yang memilki reputasi, baik dari segi pengembangan teknologi maupun kuantitas produksinya. 2. Pompa sentrifugal merupakan pompa yang menggunakan impeller sebagai penggerak utama, prinsip kerja pompa ini adalah fluida memasuki nosel pada sisi masuk menuju titik tengah impeller yang berputar. Ketika berputar, impeller akan memutar cairan yang ada dan mendorongnya keluar antara dua siripnya, serta menciptakan percepatan sentrifugal. Ketika cairan meninggalkan titik tengah impeller, menciptakan daerah bertekanan rendah sehingga cairan dibelakangnya mengalir ke arah sisi masuk. 3. Efisiensi pompa merupakan perbandingan antara output dan input atau antara daya hidrolis pompa dengan daya poros pompa. 4. Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya turun sampai dibawah tekanan uap jenuhnya.



5.2



Saran Adapun saran dari penulisan laporan dan kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan diharapkan terus menjalin kerja sama dengan Perguruan Tinggi



dalam



meningkatkan



mutu



mahasiswa



dengan



cara



memberikan kesempatan dan lokasi kerja praktek, serta memberikan pengarahan dan melaksanakan kerja praktek, salah satu nya adalah memberikan data – data yang diperlukan untuk pembelajaran mahasiswa agar siap menghadapi dunia kerja.



60



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



2. Mahasiswa diharapka berperan aktif dalam melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan menyiapkan pertanyaan yang kritis yang merupakan tanda kesiapan menghadapi dunia kerja serta pengenalan alat yang dibahas. 3. Untuk jurusan Teknik Mesin, sebaiknya info pembagian pembimbing PKL di tentukan sejak awal mahasiswa berangkat PKL, supaya sejak awal dapat lebih terencana untuk kepentingan proposal dan bimbingan PKL.



61



LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. – PLANT WATUDAKON



DAFTAR PUSTAKA



Instruksi Kerja PT. Kimia Farma (Persero) Tbk - Plant Watudakon Maskuh, A. Dkk. (2012). Aplikasi Respon Getar untuk Fenomena Kavitasi pada Pompa Sentrifugal dengan Variasi Kerusakan Impeller. Universitas Muhamadiyah Surakarta. Diakses Pada 4 Februari 2019. Dari http://eprints.ums.ac.id/21734/10/naskah_publikasi.pdf Utami, S.H. (2013). Karakteristik Pompa Sentrifugal Aliran Campur dengan Variable Frequency Drive : ROTASI Vol. 15 No. 3 Juli 2013 30-34. Universitas Diponegoro. Diakses Pada 4 Februari 2019. Dari https://pdfs.semanticscholar.org/bbdd/0c88a31e78b432354a626400 fd3cff2b34fa.pdf Ubaedilah. (2016). Analisa Kebutuhan Jenis dan Spesifikasi Pompa untuk Suplai Air Bersih Di Gedung Kantin Berlantai 3 PT Astra Daihatsu Motor : Jurnal Teknik Mesin (JTM) Vol. 05 No. 3 Oktober 2016. Universitas Mercu Buana Jakarta. Diakses Pada 4 Februari 2019. Dari https://www.scribd.com/document/379808715/AnalisaKebutuhan-Jenis-Dan-Spesifikasi Djalmono, W.P. (2010). Pengujian Kinerja Pompa Sentrifugal Menggunakan Control Inverter : Jurnal Ilmiah Semesta Teknika Vol. 13 No. 1 Mei 2010 21-30. Diakses Pada 4 Februari 2019. Dari http://journal.umy.ac.id/index.php/st/article/download/722/873



62