BJT - EKMA4157 Tugas1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH TUGAS 1



Nama Mahasiswa



: Karim Bawu



Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041407347 Kode/Nama Mata Kuliah



: EKMA4157/Organisasi



Kode/Nama UPBJJ



: 85/Gorontalo



Masa Ujian



: 2020/21.1(2020.2)



KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA



No



1



2



3



Jawaban Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam komunikasi organisasi adalah pendekatan human relation. Pendekatan human relation adalah salah satu pendekatan dalam komunikasi organisasi yang dilakukan secara personal. Untuk lebih memahami tentang pendekatan human relation dalam komunikasi organisasi, berikut ini adalah beberapa contohnya: 1. Rapat anggota Dalam organisasi, rapat merupakan salah satu kegiatan yang biasa dilakukan tiap minggunya. Rapat anggota merupakan salah satu contoh pendekatan human relation yang menghubungkan beberapa orang. Komunikasi yang terjalin dalam rapat anggota dapat menimbulkan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama anggota. Inilah inti dari pendekatan human relation dalam komunikasi organisasi. 2. Percakapan antar anggota Pendekatan human relation dalam komunikasi organisasi tidak selalu dilakukan secara resmi. Pendekatan human relation justru lebih ditekankan pada pendekatan yang non formal sehingga timbul kenyamanan dalam berkomunikasi. Percakapan antar anggota juga menjadi salah satu bentuk pendekatan human relation dalam komunikasi organisasi. Mulai dari pembahasan mengenai kegiatan organisasi hingga berbagai masalah sepele menjadi topik yang biasa dibawa dalam percakapan antar anggota. Pendekatan human relation seperti ini akan lebih menarik untuk disimak karena membuat pembicara dan lawan bicaranya berada dalam zona nyaman. Organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya sehingga agar bisa berhasil maka organisasi perlu menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungannya. Oleh karena itu, tidak ada aturan umum yang berlaku bagi semua organisasi. Kondisi terbaik bagi sebuah organisasi tergantung kepada kondisi lingkungan, dimana organisasi itu berada. Ketergantungan organisasi terhadap lingkungannya menyebabkan cara untuk menggambarkan karakteristik organisasi perlu menunjukkan bentuk organisasi tersebut dan juga kondisi organisasi itu relatif terhadap lingkungannya. Selain itu, ketergantungan ini juga menyebabkan cara untuk melakukan analisis terhadap permasalahan organisasi juga perlu memperhatikan apakah permasalahan tersebut sebenarnya muncul dari kondisi yang terdapat di luar organisasi. Pendekatan ini adalah salah satu pendekatan pengukuran efektivitas yang mencoba memandang keseluruhan kegiatan yang dilakukan pada suatu organisasi, secara bersamaan (simultan). Pendekatan ini memusatkan perhatiannya kepada constituency organisasi, yaitu berbagai kelompok di dalam maupun di luar organisasi yang mempunyai kepentingan terhadap performansi organisasi, seperti karyawan, pemegang saham, pemasok bahan dan peralatan, pemilik, dan sebagainya. Dengan pendekatan ini, efektivitas organisasi diukur melalui tingkat kepuasan setiap constituency terhadap organisasi.