Bonding Attachment [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH ASUHAN PRIMER PADA BAYI DI 6 MINGGU PERTAMA BOUNDING ATTACHMENT Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita Dosen Pengampu: Siti Patimah, SST, M.Keb



Disusun oleh: Kelompok 5 1.



Ainun Ajeng Asri S



(P20624118002)



2.



Elena Putri O.



(P20624118007)



3.



Nidia Nurul Amalia



(P206241180)



4.



Rahayu Bunga O



(P20624118022)



5.



Risa Ambarsari H



(P20624118027)



6.



Syafira Ayuniar



(P206241180)



KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLTEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA JURUSAN KEBIDANAN 2020



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Asuhan Primer pada Bayi di 6 Minggu Pertama Bounding Attachment. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang Asuhan Primer pada Bayi di 6 Minggu Pertama Bounding Attachment pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Anak Balita. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Amin.



Tasikmalaya, Februari 2020



Penyusun



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.............................................................................................i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1 1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................2 1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bounding Attacment...............................................................3 2.2 Tahap-tahan Bounding Attachment..........................................................4 2.3 Elemen-elemen Bounding Attachment.....................................................4 2.4 Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Proses Bounding Attachment.......5 2.5 Prinsip-prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment............6 2.6 Peran Bidan dalam Mendukung Terjadinya Bounding Attachment.........7 2.7 Hambatan Bounding Attachment .............................................................7 BAB III PENUTUP 3.1 Simpulan ..................................................................................................9 3.2 Saran .........................................................................................................9 DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................10



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulan pertama kehidupan bayi merupakan masa transisi dan penyesuaian baik untuk orang tua maupun bayi, oleh karena itu bidan harus dapat memfasilitasi proses tersebut. Pada pertemuan kali ini akan dibahas mengenai proses bounding attachment serta rencana asuhan yang akan diberikan pada bayi sampai usia 6 minggu. Kelahiran adalah sebuah momen yang dapat membentuk suatu ikatan antara ibu calon bayinya. Pada bayi dilahirkan adalah saat yang sangat menakjubkan bagi seorang ibu ketika dapat melihat, memegang dan memberikan ASI pada bayinya untuk pertama kali. dan masa tenang setelah melahirkan di saat ibu merasa rileks, memberikan peluang ideal untuk memulai pembentukan ikatan batin. Seorang bayi yang baru lahir mempunyai kemampuan yang banyak misalnya bayi dapat mencium, merasa, mendengar dan melihat. Kulit mereka sangat sensitif terhadap suhu dan sentuhan dan selama satu jam pertama setelah melahirkan mereka sangat waspada dan siap untuk mempelajari dunia baru mereka. Jika tidak ada komplikasi yang serius setelah bayi lahir dapat langsung diletakkan diatas perut ibu, kontak segera ini akan sangat bermanfaat baik bagi ibu maupun bayinya karena kontak kulit dengan kulit membantu bayi tetap hangat. Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan bounding attachment? 2. Bagaiamana tahap-tahap bounding attachment?



1



3. Apa saja elemen-elemen bounding attachment? 4. Bagaimana kondisi-kondisi yang mempengaruhi proses bounding attachment? 5. Apa saja prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attachment? 6. Bagaimana peran bidan dalam mendukung terjadinya bounding attachment? 7. Apa saja hambatan bounding attachment? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui apa itu bounding attachment. 2. Mengetahui tahapan-tahapan bounding attachment. 3. Mengetahui elemen-elemen bounding attachment. 4. Mengetahui kondisi-kondisi yang mempengaruhi proses bounding attachment. 5. Mengetahui prinsip-prinsip dan upaya meningkatkan bounding attacment. 6. Mengetahui peran bidan dalam mendukung terjadinya bounding attachment. 7. Mengetahui hambatan bounding attachment. 1.4 Manfaat Penulisan Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan : 1. Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan pemaparan pemikiran tentang Asuhan Primer pada Bayi di 6 Minggu Pertama Bounding Attachment. 2. Pembaca, sebagai media informasi perkembangan pengetahuan tentang Asuhan Primer pada Bayi di 6 Minggu Pertama Bounding Attachment.



2



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Bounding Attachment Bounding



adalah



proses



pembentukan



sedangkan



attachment



0membangunikatan1 jadi bounding attachment adalah sebuah peningkatan hubungan kasihsayang dengan keterikatan batin antara orangtua dan bayi. al ini merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus'menerus antara bayi danorang tua yang bersifat saling mencintai memberikan keduanya pemenuhanemosional dan saling membutuhkan. Bounding attachment terjadi pada kala IV ketika terjadi kontak antara ibu-ayah-anak yang berada dalam ikatan kasih. Menurut Brazelton (1978), bounding suatu ketertarikan mutual pertama antar individu, pertemuan pertamakali antara orangtua dan anak sementara itu, attachment adalah suatu perasaan menyayangi atau loyalitas yang mengikat individu dengan individu lain. Menurut Nelson dan May (1996), attachment merupakan ikatan antara individu meliputi pencurahan perhatian serta adanya hubungan emosi dan fisik yang akrab. Bounding attachment bersifat unik, spesifik, dan bertahan lama karena ikatan antara orangtua dan anak dapat terus berlanjut bahkan selamanya walau dipisah oleh jarak dan waktu serta tanda-tanda keberadaan secara fisik tidak terlihat (Klaus dan Kenell, 1982). Menurut Sexton dan Pelikan (1996) Bounding attachment adalah suatu langkah untuk mengungkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir dan attachment adalah interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu sementara itu, maternal neonatal health mendefinisikan sebagai kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan mulai dari kala III sampai dengan post partum Menurut Mercer (1996) pra kondisi yang mempengaruhi ikatan adalah sebagai berikut: 1. kesehatan emosional orangtua



3



2. sistem dukungan sosial yang meliputi pasangan hidup, teman, dan keluarga. 3. suatu tingkat keterampilan dalam berkomunikasi dalam member asuhan yang kompeten. 4. kedekatan orangtua dengan bayi . 5. kecocokan kedua orangtua dan bayi (termasuk keadaan, tempramen, dan jenis kelamin) 2.2 Tahap-tahan Bounding Attachment Menurut Klaus, Kenell tahun 1982, bagian penting dari ikatan ialah perkenalan. a. perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, memberikan sentuhan, mengajak berbicara dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya. b. Keterikatan (bounding) c. attachment , perasaan sayang yang mengikat individu dengan individu lain 2.3 Elemen-elemen Bounding Attachment 1. Sentuhan atau indra peraba, Dipakai secara ekstensif oleh orangtua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasi tubuh bayi dengan ujung jarinya. penelitian telah menemukan satu pola sentuhan yang hamper sama, yakni pengasuh mulai mengeksplore jari tangan ke bagian kepala dan tungkai kaki. tidak lama kemudian pengasuh memakai telapak tangannya untuk mengelus badan bayi dan akhirnya memeluk dengan tangannya (Rubin, 1963; Klaus, Kanell, 1982; dan Tulman, 1985). gerakan ini dipakai untuk menenangkan bayi. 2. Kontak mata Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata orangtua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memangdang . beberapa ibu mengatakan dengan melakukan



4



kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus dan Kennel 1982) 3. Suara Salinng mendengar dan merespon suara antara orangtua dan bayinya juga penting dilakukan. orangtua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang. bayi akan menjadi tenang dan berpaling kearah orangtua mereka saat orangtua mereka berbicara dengan suara bernada tinggi. 4. Aroma Perilaku lain yang terjalin antara orantua dan bayi iyalah respon terhadap aroma atau bau masing-masing. Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cecnoch, Perry, 1983). sementara itu, belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya ( stainto, 1985). 5. Hiburan (entertainment) Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai struktur pembicaraan orang dewasa. mereka membayangkan tangan, mengangkat kepala, menendangnendang kaki seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orangtuanya. hiburan terjadi saat anak mulai berbicara. irama ini berfungsi member umpan balik positif kepada orangtua dan menegakkan suatu pola komunikasi epektif yang positif. 6. bioritme. Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. untuk itu salah satu tugas bayi baru lahir ia lah membentuk ritme personal (bioritme). orantua dalam proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar 7. Kontak dini



5



Saat ini tidak ada bukti bukti alamiah yang menunjukan hal yang penting untuk hubungan orangtua dan anak. namun menurut Klaus dan kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini yaitu sebagai berikut: a. kadar oksitosin dan prolaktin meningkat. b. reflex menghisap dilakukan sedini mungkin c. pembentukan kekebalan aktif dimulai d. mempercepat proses ikatan antara orangtua dan anak. 8. Kehangatan tubuh ( body warmth) 9. Waktu pemberian kasih sayang 10. Stimulasi hormonal 2.4 Kondisi-kondisi yang Mempengaruhi Proses Bounding Attachment Berhasil atau tidaknya proses bounding attachment ini sangat dipengaruhi oleh kondisi-kondisi sebagai berikut. 1. Kesehatan emosional orang tua Orang tua yang mengharapkan kehadiran si anak dalam kehidupannyatentu akan memberikan respon emosi yang berbeda dengan orang tua yang tidak menginginkan kelahiran bayi tersebut. Respon emosi yang positif dapat membantu tercapainya proses bounding attachment ini. 2. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk merawat anak Dalam berkomunikasi dan keterampilan dalam merawat anak, orang tua satu dengan yang lain tentu tidak sama tergantung pada kemampuan yang dimiliki masing-masing. Semakin cakap orang tua dalam merawat bayinya maka akan semakin mudah pula bounding attachment terwujud. 3. Dukungan social seperti keluarga, teman dan pasangan Dukungan dari keluarga, teman, terutama pasangan merupakan faktor yang juga penting untuk diperhatikan karena dengan adanya dukungan dari orang-orang terdekat akan memberikan suatu semangat



6



atau dorongan positif yang kuat bagi ibu untuk memberikan kasih sayang yang penuh kepada bayinya. 4. Kedekatan orang tua ke anak Dengan metode rooming in kedekatan antara orang tua dan anak dapat terjalin secara langsung dan menjadikan cepatnya ikatan batin terwujud diantara keduanya.



5.



Kesesuaian antara orang tua dan anak (keadaan anak, jenis kelamin) Anak akan lebih mudah diterima oleh anggota keluarga yang lain ketikakeadaan anak sehat atau normal dan jenis kelamin sesuai dengan yang diharapkan. Pada awal kehidupan, hubungan ibu dan bayi lebih dekat dibanding dengan anggota keluarga yang lain karena setelah melewati sembilan bulan bersama, dan melewati saat-saat kritis dalam proses kelahiran membuat keduanya memiliki hubungan yang unik



2.5 Prinsip-prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment 1. Bonding attachment dilakukan di menit pertama dan jam pertama 2. orangtua merupakan orang yang menyentuh bayi pertama kali. 3. adanya ikatan yang baik dan sistematis. 4. orangtua ikut terlibat dalam proses persalinan 5. persiapan PNC sebelumnya 6. cepat melakukan proses adaptasi. 7. kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta member rasa nyaman. 8. tersedianya fasilitas untuk kontak lebih lama. 9. penekanan pada hal hal positif. 10. adanya perawat maternitas khusus (bidan) 11. libatkan anggota keluarga lainya. 12. pemberian informasi bertahap mengenai bounding attachment.



7



Dampak positif yang dapat diperoleh dari bounding attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, dipercayai, merasa aman, serta berani mengadakan eksplorasi. selain itu juga dapat menumbuhkan sikap sosial. 2.6 Peran Bidan dalam Mendukung Terjadinya Bounding Attachment Dalam mendukung terjadinya bounding attachment bidan berperan: a. Membantu menciptakan terjadinya ikatan antara ibu dan bayi dalam jam pertama pasca kelahiran. b. Memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respons positif tentang bayinya, baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakaan. c. Pada saat pemeriksaan dalam perawatan antenatal, bidan selalu mengingatkan ibu untuk menyentuh dan meraba perutnya yang semakin besar. d. Mendorong ibu untuk selalu mengajak janin berkomunikasi. e. Mendukung



ibu



agar



dapat



meningkatkan



kemampuan



dan



keterampilannya dalam merawat anak. f. Jika kondisi tidak memungkinkan untuk melaksanakan salah satu cara bounding attachment dalam beberapa saat setelah kelahiran, hendaknya ibu dan bayi tidak benar-benar dipisahkan. Berusahalah mengundang rasa penasaran ibu untuk mengetahui keadaan bayinya dan ingin segera memeluk bayinya. Pada kasus bayi atau ibu dengan resiko, ibu dapat tetap melakukan bounding attachment ketika ibu memberikan ASI kepada bayinya atau ketika mengunjungi bayi di ruang perinatal. 2.7 Hambatan Bounding Attachment Berbagai hambatan dapat terjadi dalam melakukan bounding attachment, antara lain sebagai berikut. a. Kurangnya system pendukung b. Ibu dengan resiko (ibu sakit) c. Bayi dengan resiko (bayi premature, bayi sakit, bayi dengan cacat fisik) d. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan



8



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Bounding attachment merupakan proses dimana sebagai hasil dari suatu interaksi terus-menerus antara bayi dan orang tua yang bersifat saling mencintai



memberikan



keduanya pemenuhan



emosional



dan saling



membutuhkan. Ikatan antara ibu dan bayinya telah terjadi sejak masa kehamilan dan pada saat persalinan ikatan itu akan semakin kuat. Bidan sebagai tenaga kesehatan dapat memfasilitasi perilaku ikatan awal ini dengan cara menyediakan sebuah lingkungan yang mendukung sehingga kontak dan interaksi yang baik dari orang tua kepada anak dapat terjadi. Dampak positif yang dapat diperoleh dari bounding attachment adalah bayi merasa dicintai, diperhatikan, dipercayai, merasa aman, serta berani mengadakan eksplorasi. selain itu juga dapat menumbuhkan sikap sosial. 3.2 Saran Setelah mengetahui Asuhan Primer pada Bayi di 6 Minggu Pertama Bounding Attachment diharapkan penulis maupun pembaca dapat lebih memahami tentang asuhan tersebut. Semoga dengan adanya makalah ini kita sebagai tenaga kesehatan mampu memberikan asuhan yang sesuai, dan dapat dijadikan sebagai referensi kepada pembaca untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.



9



DAFTAR PUSTAKA



Saputra, Lyndon. 2014. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Tanggerang Selatan: BINARUPA AKSARA Publisher. Nanny, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: Salemba Medika. Rukuyah, Ai Yeyeh dan Lia Yulianti. 2012. Asuhan Neonatus, bayi, dan balita. Jakarta: CV. Trans Info Medika.



10