BTCLS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY NAMA



: Nining Widyastuti



NO.ABSEN



: 11



INSTANSI



: UPTD Puskesmas Menden



Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website www.smartemergency.id pada hari pertama sesuai deadline yang sudah tertera pada system tugas peserta. Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)



1. Building Learning Commitmen (BLC) Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan Jawaban : Yang menjadi dasar saya mengikuti pelatihan BTCLS yaitu memperbarui ilmu keperawatan terutama dalam penanganan pasien gawat darurat,motivasi saya untuk mengikuti BTCLS untuk meningkatkan pengetahuan tentang penanganan pasien gawat darurat lebih detail serta yang saya harapkan setelah mengikuti pelatihan BTCLS saya mampu menangani kasus tersebut jika suatu saat bertemu. 2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance saat beroperasi..? Jawaban : Hal yang diperhatikan untuk tim yaitu mempersiapkan apd Yang lengkap Hazmat,faceshield,dll karena kita blm tahu pasien yang kita tolong suspek atau terkonfirmasi covid-19.Dan untuk Mobil ambulan harus dilengkapi pembatas antara pasien dan sopir biar jika pasien tersebut ternyata positip, virusnya tidak menyebar kemana-mana.selain itu oksigen,oximetri,tempat cuci tangan harus ready di ambulan.



3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan, apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan Jawaban : Jika saya menemukan kasus kegawat daruratan di lapangan saya akan menolongnya karena saya sebagai petugas kesehatan dan memiliki surat tanda registrasi perawat. 4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR) Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan Jawaban : Jika di Rumah sakit kita tetap lakukan RJP dengan menggunakan APD Lengkap dan melakukan breating dengan BVM tentunya memperhatikan 1) 3A(Aman diri,aman pasien,aman lingkungan) 2) cek respon pasien 3) minta tolong 4)cek nadi 5)Lakukan RJP Jika 1 penolong dewasa lakukan kompresi 30:2 Jika 2 penolong 15:2 6)cek nadi lagi evaluasi 7)recovery 5. Airway And Breathing Management Dalam kasus Airway and Breathing sering kali ditemukan ganguan atau bahkan sumbatan jalan nafas, dalam situasi pandemik Covid-19 saat ini apa yang menjadi poin penting ketika anda berhadapan dengan pasien suspected / confirmed Covid-19 untuk menangani pasien tersebut yang mengalami gangguan Airway and Breathing...? Jelaskan Jawaban : Jika kita menemukan kasus henti jantung pada pasien covid19 kita tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu tetap memakai APD,mempersiapkan oksigen dan jika ada BVM kita pakai BVM,jika tidak ada ya kita lakukan RJP saja. 6. Syok Management Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur terbuka di Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150 x/menit, akral dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan darah 2.000 cc. Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood Loss (EBL)..? Jawaban : kasus diatas termasuk syok hipovolemik karena banyak kehilangan darah - EBV : 65 cc x 60 = 3900 cc - Kelas syok : kelas IV (40%) - EBL : 40 x 3900 = 1560 ML



- Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid sebanyak 1560 ml x4 =6240ML (Diberikan 1L Loading terlebih dahulu,kemudian evaluasi respon pasien)



7. Trauma Capitis Pada kasus Trauma Capitis atau Kepala, ada berapa tingkat kesadaran dan GCS..? Jelaskan masing-masing poin-nya..!! Jawaban : Tahapan pengkajian primer meliputi : A: Airway,mengecek jalan nafas dengan tujuan menjaga jalan nafas disertai kontrol servikal B: Breathing,mengecek pernafasan dengan tujuan mengelola pernafasan agar oksigenasi adekuat C: Circulation,mengecek sistem sirkulasi disertai kontrol perdarahan D: Disability, mengecek status neurologis E: Exposure, enviromental control, buka baju penderita tapi cegah hipotermia Pengkajian primer bertujuan mengetahui dengan segera kondisi yang mengancam nyawa pasien. Pengkajian primer dilakukan secara sekuensial sesuai dengan prioritas, Tetapi dalam prakteknya dilakukan secara bersamaan dalam tempo waktu yang sing kat (kurang dari 10detik) difokuskan pada Airway Breathing Circulation (ABC).Karena kondisi kekurangan oksigen merupakan penyebab kematian yang cepat. 8. Trauma Thorax and Abdoment Pasien Tn. J diketahui umur 45 thn mengalami kecelakaan dan terdapat jejas di dada sebelah kiri, terjadi peningkatan teknan JVP sebelah kiri, dan terjadi deviasi trakea kesebelah kanan, RR 37 x/mnt, HR 125 x/mnt, TD 160/90 MmHg, pasien pucat, akral dingin, CRT 4 dtk, ada jejas di Abdomen akibat trauma tumpul, dari data diatas pasien mengalami kasus trauma dengan...? Jelaskan langkah-langkah yang anda lakukan..!! Jawaban : Berdasarkan kasus diatas kita prioritaskan pada luka terbuka di radius ulna,kita dep pakai bidai agar pasien tersebut tidak banyak kehilangan darah,setelah itu kita tangani luka pada cruris dextra dengan cara memasang spaleg dan kita fixsasi agar tidak terjadi pergerakan.



~ Selamat Mengerjakan ~