Buatan Quinolon [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Quinolon Antibiotik kuinolon merupakan anggota kelompok antibakteri dengan spektrum luas yang memiliki struktur inti bicyclic yang berhubungan dengan senyawa 4-kuinolon (Andriole, VT The Quinolones. Academic Press, 1989). Salah satu contohnya adalah ciprofloxacin (sipro), salah satu antibiotik yang paling banyak digunakan di seluruh dunia (Andersson MI, MacGowan AP (2003). "Development of the quinolones". Journal of Antimicrobial Chemotherapy). Hampir semua antibiotik quinolone yang digunakan pada saat ini berupa fluoroquinolones, yang mengandung atom fluor dalam struktur kimia dan efektif terhadap bakteri Gram-negatif dan Gram-positif. Fluoroquinolones sering digunakan untuk mengobati infeksi genitourinari. Pada kasus infeksi yang terjadi di masyarakat, penggunaan antibiotik ini hanya dianjurkan bila faktor risiko resistensi multidrug hadir atau setelah rejimen antibiotik lainnya gagal. Struktur dari atibiotik fluoroquinolone adalah sebagai berikut:



Cincin Pyridone



Mekanisme Kerja: Quinolones bersifat bakterisidal. Antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat sintesis DNA bakteri melalui beberapa cara yang kemudian menyebabkan kematian sel dengan cepat. Quinolones mengikat DNA-DNA gyrase (topoisomerase II) pemblokiran kompleks lebih lanjut pada replikasi DNA.



Kuinolon memblokir topoisomerase IV, mengganggu dengan cara melakukan pemisahan tautan molekul DNA yang direplikasi. Pada mekanisme kerja quinolon, terdapat situs tambahan yang belum diketahui. Klasifikasi Generasi Antibiotic Quinolon: Farmakophore dasar atau struktur aktif dari kelas fluoroquinolone didasarkan pada sistem cincin kuinolin (Schaumann, R.; Rodloff, A. C. (January 2007). "Activities of Quinolones Against Obligately Anaerobic Bacteria" (PDF). Anti-Infective Agents in Medicinal Chemistry. Bentham Science Publishers). Berbagai reaksi substitusi yang terjadi pada cincin quinoline menghasilkan pengembangan obat-obat fluoroquinolone. Penambahan atom fluor pada C-6 membedakan generasi fluoroquinolones berturut-turut dari kuinolon generasi pertama, walaupun diketahui terjadi kehilangan atom untuk mempertahankan aktivitas antibakteri. Kuinolon dapat dikelompokkan menjadi beberapa generasi berdasarkan spektrum antibakterinya, antara lain sebagai berikut: 1. Generasi pertama (kuinolon-asam nalidiksat): terbatas hanya pada bakteri gram negatif enteric 2. Generasi kedua (fluoroquinolones-norfloksasin, siprofloksasin): memperbaiki cakupan gram negatif dengan aktivitas melawan S.aureus (infeksi sistemik), pseudomonas dan juga melawan B. anthracis- Penambahan turunan fluorine dan piperazine 3. Generasi ke-3 (fluoroquinolones - levofloxacin): mengalami peningkatan aktivitas terhadap gram positif misal staphylococci dan pneumococci, serta memiliki aktivitas melawan mycoplasma dan legionella (sistemik infeksi) - Mengalami perpanjangan waktu paruh - Peningkatan kompleksitas struktur, spektrum antimikroba lebih besar, tetapi juga meningkatkan beberapa toksisitas Gatifloksasin dan moksifloksasin adalah dua agen antibiotik quinolon terbaru dengan perpanjangan waktu paruh dan ditingkatkan dengan aktivitas terhadap gram positif FARMAKOKINETIKA Dilihat dari parameter farmakokinetikanya, quinolon akan diserap dengan baik melalui pemberian secara oral dengan bioavailabilitas ≥ 50%. Beberapa obat-obatan fluoroquinolones juga tersedia secara parenteral. Selain itu, quinolon memiliki distribusi jaringan yang sangat baik, konsisten dalam ginjal, prostat, paru-paru dan empedu biasanya > yang terdapat dalam serum. Quinolon juga dapat mencapai konsentrasi intraselular yang tinggi (misalnya PMN). Sebagian besar quinolon dieliminasi oleh ginjal, meskipun beberapa mengalami eliminasi di hati. Interaksi obat yang terjadi apabila pada pemberian quinolon apabila dilakukan pemberikan obat lain yaitu konsentrasi quinolon akan menurun secara oral penyerapannya setelah pemberian kation logam ke dalam tubuh.



Daftar Pustaka



Andriole, VT The Quinolones. Academic Press, 1989. Andersson MI, MacGowan AP (2003). "Development of the quinolones". Journal of Antimicrobial Chemotherapy. 51 (Suppl. S1): 1–11. doi:10.1093/jac/dkg212. Heeb, S.; Fletcher, M. P.; Chhabra, S. R.; Diggle, S. P.; Williams, P.; Cámara, M. (2011). "Quinolones: from antibiotics to autoinducers" (PDF). FEMS Microbiology Reviews. 35 (2): 247–274. doi:10.1111/j.1574-6976.2010.00247.x. PMC 3053476  . PMID 20738404. Schaumann, R.; Rodloff, A. C. (January 2007). "Activities of Quinolones Against Obligately Anaerobic Bacteria" (PDF). Anti-Infective Agents in Medicinal Chemistry. Bentham Science Publishers. 6(1): 49–56. doi:10.2174/187152107779314179. Archived (PDF) from the original on 16 June 2010. Retrieved 6 May 2011