Budaya Dan Agama Dalam Dinamika Sejarah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BUDAYA DAN AGAMA DALAM DINAMIKA SEJARAH Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Islam dan Budaya Lokal Dosen Pengampu: Siti Ekowati Rusdini, M. Pd



Disusun Oleh “Kelompok 2” Nama: 1. Indah Purnamasari Kusumayani



(1810510003)



2. Siti Farihatul Khoiriyah



(1810510007)



3. Ainun Arofah



(1810510009)



4. Fahris Ma’rifati



(1810510032)



5. M. Hanif Irhamul Haq 6. Lusi Ardanisa Mei Clarita



(1810510034) (1810510036)



Prodi: Tadris Bahasa Inggris (TBI) A



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS TAHUN AKADEMIK 2019



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring perkembangan zaman budaya yang asli dari wilayah tersebut waktu demi waktu akan pudar dan menjadi sebuah ketegangan masyarakat, dan agama disini menjadi filter dari budaya yang asing atau budaya yang baru. Hubungan agama dan budaya adalah budaya sebagai perantara agama islam yang mana budaya yang sudah melekat pada masyarakat yang tidak bisa ditinggalkan itu sedikit demi sedikit di tempeli dengan amalan-amalan yang mendatangkan pahala sehingga masyarakat bisa menerima dan menyepakati islam sebagai agamanya.



B. RUMUSAN MASALAH 1. Pengertian Agama dan Budaya 2. Pengaruh alam terhadap perkembangan budaya 3. Interaksi antara agama dan budaya lokal C. TUJUAN MASALAH 1. Mengetahui pengertian agama dan budaya 2. Mengetahui pengaruh alam terhadap perkembangan budaya 3. Mengetahui interaksi antara agama dan budaya lokal



BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Agama dan Budaya Agama berasal dari bahasa sansekerta yang berasal dari kata a (tidak) dan gama (kacau), yang mana apabila digabungkan menjadi sesuatu yang tidak kacau. Agama mempunyai tujuan untuk memelihara atau mengatur hubungan seseorang atau sekelompok orang terhadap realitas tertinggi yaitu Tuhan, sesama manusia dan alam sekitarnya. Didalam kamus besar bahasa Indonesia kata Agama berarti prinsip kepercayaan kepada Tuhan. 1 Kemudian mengenai pengertian Budaya menurut kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa budaya adalah pikiran, akal budi, dan adat istiadat. 2 B. Pengaruh Alam Terhadap Perkembangan Budaya dan Agama Agama lahir di dunia karena memang diperlukan oleh setiap manusia. Ketidakmampuan mengatasi segala persoalan hidupnya menggiring mereka kepada kepercayaan terhadap yang ghaib yang dianggap bisa mengatasi persoalan tersebut, yang juga biasa dikenal dengan istilah supranatural. Kepercayaan inilah yang selanjutnya melahirkan agama. Dasar agama adalah kepercayaan terhadap Tuhan.3 Kondisi alam sekitar member pengaruh yang tidak sedikit dalam membentuk manusia yang hidup di alam ini, baik jasmani maupun rohani yang berujung pada perbedaan cara hidup dan berbagai tradisi lain. Secara jasmaniah manusia sebagai makhluk hidup senantiasa memenuhi kebutuhannya dari alam. Untuk itulah mereka menggunakan pikiran sederhana bagaimana mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk hidup.4



Suharso, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Semarang: Widya Krya, 2005), h. 19 Suharso, h. 94 3 Khadziq, Islam dan Budaya Loka , (Yogyakarta: Teras, 2009), h. 63 4 Khadziq, h. 66-67 1 2



Proses evolusi sebuah budaya akan terkait dengan kebutuhan-kebutuhan manusia, terutama kebutuhan fisik yang terkait dengan ketergantungan mereka terhadap alam, lalu selanjutnya baru terkait dengan kebutuhan rohani mereka. 5 Yang paling penting untuk dimengerti masyarakat adalah apa yang menjadi adat dan kebiasaan mereka sehari-hari, baik secara individu maupun kelompok, dan apa yang mendasari dari kebiasaan mereka. Sebagai makhluk yang berbudaya, maka yang paling penting untuk diketahui sebenarnya adalah apa budaya mereka, karena budaya itulah mencerminkan apa yang sebenarnya terdapat didalam jiwa masyarakat tersebut, yang merupakan penggerak utama dalam setiap aktivitas mereka. 1. Agama dan Kondisi Alam Dalam ilmu budaya dikenal adanya teori evolusi kebudayaan. Teori ini beranggapan bahwa tiap-tiap kebudayaan mengalami evolusi. Ia tumbuh dan berkembang dari tingkat rendah ke tingkat yang tinggi, dari sederhan menjadi kompleks. 6 Diatas telah dijelaskan bahwa dalam satu sisi agama merupakan sistem budaya. Sementara itu, budaya sendiri mengalami proses evolusi. Dengan demikian itu bisa dikatakan kalau agama memerlukan proses evolusi. Bagaimanapun agama dalam diri manusia tidak dapat dilepas dariunsur fisik yang alamiah, yang sangat terkait dengan kebudayaan mereka. Di sisnilah bentuk ketergantungan manusia dan masyarakat terhadap alam yang berpengaruh terhadap penghayatan dan pengalaman agama seseorang. Tak terelakkan lagi bahwa setiap agama mempunyai sejarah masing-masing, tentang muncul dan perkembangannya hingga saat ini. 7 Seperti Towani Tolotang, towani tolotang adalah agama yang dianut masyarakat di daerah Sulawesi selatan, karena Negara Indonesia ini hanya membolehkan George N. Appell, Beaya Perubahan Sosial, dalam M.R.Dove, Peranan Kebudayaan Tradisional Indonesia dalam Moderenisasi, dalam Khadziq, h. 73 6 Sidi Gazalba, Pengantar Kebudayaan Sebagai Ilmu, dalam Khadziq, h. 73 7 Khadziq, h. 74 5



enam agama yaitu agama Kristen, Budha, Hindu, Katolik, Kong hu chu, dan Islam maka mereka harus menganut dari salah satu agama tersebut. Tapi mereka tetap menlestarikan towani tolotang yang diwarisinya secara turun-temurun, kalau mereka meninggalkan kebudayaan towani tolotang itu bagaikan menghianati leluhurnya. Tentunya perbedaan towani tolotang dengan islam akan menjadi ketegangan bagi mereka. namun mereka membuat kompromi dan saling menghubungkan, antara adat dan islam bukan diperlawankan melainkan di kompromikan. Pertarungan islam dan bugis itu menjadi pengamalan islam.8 2. Islam dan Kondisi Alamiah Islam diturunkan rahmatan lilalaamin, yang bebas dari batas-batas ruang dan waktu. Untuk itu ajaran islam akan selalu tetap dan tidak akan berubah selamannya, seperti Allah telah menjamin kemurnian islam speanjang masa melalui firmannya, “ Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharannya”(Q.S. Al-Hijr: 9). Di manapun dan kapanpun islam akan tetap dipakai menjadi pedoman oleh siapapun. Islam juga mengakui hokum evolusi, dengan membenarkan hal-hal yang baru dalam hubungan antar manusia. Perubahan alam menuntut pemahaman yang lebih dalam ajaran islam, sesuai dengan kondisi yang selalu berubah. Ijtihad berjalan terus dalam segala jaman. Ulama dan tokoh agama mempunyai peranan yang paling penting didalam proses dinamika perubahan pemahaman agam islam pada setiap periode waktu dan tempat. Qur’an selau tetap, tetapi ijtihad selalu berubah. Perintah ijtihad dalam berbagai persoalan baru merupakan bentuk dasar dari dinamika pemahaman, selanjutnya dinamika pengamalan agama dari masa ke masa. Dari pemahaman yang terus berkembang, agama di umat islam pun selau berkembang. Akibat pemahaman dari setiap orang yang selalu berubah dan berbeda-beda sepanjang sejarah, munculah berbagai versi ajaran agama islam dalam pikiran manusia. Pemahaman agama ini akan berkemabang sampai kapanpun sejalan dengan problem kehidupan umat. Perkembangan ilmu Hasse J, “Hubungan Islam dan Agama Lokal di IndonesiaPengalaman Towani Tolotang di Sulawesi Selatan”, Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya vol. 1, No. 2 (Juli 2016), h. 182-184 8



pengetahuan tekhnologi pun semakin mempengaruhi cara-cara umat islam dalam penunjang perilaku agama terutama didalam amalan-amalan ibadah. Dalam sejarah telah mengalami dinamika yang panjang sejak nabi Muhammad saw hingga sekarang. Situasi naik turun tealh terjadi sepanjang sejarahnya didalam berinteraksi dengan berbagai problem kemanusiaan. 9 C. Interaksi Antara Agama dan Budaya Lokal Interaksi anatara agama dan budaya local ada tiga yaitu akulturasi kebudayaan, akulturasi dan asimilasi budaya dan agama, interaksi islam dan budaya lokal. 1. Akulturasi Kebudayaan Proses akulturasi kebudayaan merupakan dampak dari kenyataan lain bahwa setiap kebudayaan itu selalu mengalami persebaran atau difusi. Manusia semakin lama semakin berkembang, menyebar menjadi suku-suku dan bangsa-bangsa sehingga berpengaruh pada penyebaran kebudayaan. Manusia sebagai pelaku akulturasi adalah manusia tidak hidup sendiri dan saling berinteraksi. Manusia juga mempunyai komunitas yang saling berinteraksi didalam suatu wilayah. Dasar interaksi yang dilakukan oleh manusia adalah komunikasi. Pembahasan tentang komunikasi antar budaya bermula sejak tahun 1910 ketika mulai berbicara tentang hubungan budaya Barat dengan bukan Barat. Proses perubahan kebudayaan dan masyarakat sebagai akibat hubungan antar budaya diistilahkan sebagai akulturasi. interaksi budaya, akulturasi maupun asimilasi bisa terjadi dalam lingkup anatar individu maupun antar kelompok. Lalu mereka akanmembentuk kesepakatan bersama dan akan dipakai bersama, prose situ biasanya terjadi dalam satu wilayah tertentu, sehingga terbentuklah budaya lokal. 10



2. Akulturasi dan Asimilasi Budaya dan Agama 9



Khadziq, h. 78-84 Khadziq, h. 85-89



10



Agama identik dengan kebenaran. Sebagai kebenaran, ketika agama dipercaya oleh seseorang maka agama akan di sebarkanpada orang lain, dengan harapan orang lain punya keyakinan sama dengan dirinya. Proses komunikasi agama melahirkan kesepakatan - kesepakatan, sehingga membentuk komunitas agama yang diikat dalam satu agama atau pemahaman agama yang sama. Mereka mempunyai satu pemahaman yang sama tentang agama yang diperoleh dari hasil diskusi, baik sepihak maupun berbelah pihak, melalui proses akulturasi maupun asimilasi. Proses akulturasi sering terjadi ketika seseorang menerima ajakan orang lain untuk mengikuti ahama atau madzhab agama yang baru. Setiap akulturasi, perubahan kebudayaan pasti menimbulkan ketegangan, sehingga saat seperti itu terjadilah krisis, yang mana budaya lama telah pudar sedangkan budaya yang baru belum begitu terlihat atau belum mantap. Krisis akan hilang ketika kebudayaan asing diselaraskan dengan kebudayaan asli. Krisis agama akan berakhir ketika agama baru itu diterima atau ditolak.11 3. Interaksi Islam dan Budaya Telah dibahas bahwa satu budaya dengan budaya yang lain saling berinteraksi didalam masyarakat sehingga menjadi satu budaya baru milik bersama, begitupun agama dengan agama juga berinteraksi melalui pemeluknya didalam masyarakat, hingga menjadi agama bersama, bahkan membentuk masyarakat religious dibawah agama tertentu. Di dalam hidup masyarakat, antara agama dan budaya hidup dan berkembang seiring dan sejalan. Pola-pola dinamika yang dialami oleh keduanya juga tidak jauh berbeda. Ketika agama masuk didalam masyarakat, budaya atau adat istiadat seringkali sulit ditinggalkan. Budaya setempat berfungsi sebagai filter bagi masuknya budaya dan agama baru dari luar. 12



BAB III PENUTUP 11 12



Khadziq, h. 94-96 Khadziq, h. 97



A. KESIMPULAN Pengertian dari agama adalah tidak kacau, atau bisa diartikan sebagai aturan yang mengatur kehidupan manusia, dan budaya adalah akal atau buah fikir dari seseorang. Budaya dan agama dalam dinamika sejarah terdiri dari Pengaruh Alam Terhadap Perkembangan Budaya dan Agama dan Interaksi antara agama dan budaya lokal B. SARAN Dengan adanya makalah ini, pemakalah menyajikan tentang dinamika sejarah anatara agama dan budaya supaya para pembaca lebih mengetahui bagaimana cara berkembangnya agama di suatu wilayah.



DAFTAR ISI



Suharso. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang. Widya Krya. Khadziq. 2009. Islam dan Budaya Loka .Yogyakarta. Teras. Hasse J. 2016. “Hubungan Islam dan Agama Lokal di IndonesiaPengalaman Towani Tolotang di Sulawesi Selatan”. Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya vol. 1, No. 2.