7 0 425 KB
BUDIDAYA BEBEK PEDAGING “UNGGAS LANCAR”
RENCANA USAHA Kewirausahaan Yang dibina oleh Bapak Suharmanto, M.Pd.
Oleh Rofan Adi Darmawan 110513428042
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN Desember 2012
RINGKASAN Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan sumber pangan yang bergizi, maka peternakan bebek pedaging membunyai prospek yang baik. Disamping dagingnya lebih gurih, bebek juga mempunyai kadar lemak yang lebih sedikit dibandingkan dengan ayam pedaging. Jumlah permintaan daging yang cukup tinggi bulum mampu diimbangi produksi dalam negeri. Hal inilah menjadi bahan pertimbangan peternakan bebek sebagi peluang usaha yang menjanjikan. Produksi daging bebek lokal sekitar Malang masih belum bias memenuhi permintaan pasar. Sebagian besar daging bebek di datangkan dari luar daerah seperti Blitar. Dari aspek pemasaran tidak ada masalah berarti. Namun, belum ada lembaga khusus yang mengontrol harga daging bebek agar peternak dan konsumen tidak merasa saling dirugikan. Dari aspek produksi perlu adanya penyuluhan dari pihak-pihak yang terkait dalam bidang peternakan untuk memproduksi daging bebek yang berkualitas tinggi. Masalah penaggulangan penyakit peternak juga membutuh penyuluhan agar tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Pola pembiayaan perlu dilakukan peminjaman kepada lembaga-lembaga keuangan untuk menyokong modal yang dibutuhkan dalam budidaya ternak bebek pedaging ini. Mengingat prospek kedepannya kebutuhan akan daging bebek yang semakin meingkat.
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Pembangunan sektor peternakan bertujuan antara lain untuk meningkatkan pendapatan peternak melalui peningkatan populasi hasil ternak, untuk mencukupi kebutuhan akan pangan yang bergizi terutama protein hewani dan dalam usaha penghematan devisa negara, penyediaan lapangan pekerjaan. Konsumsi daging di Indonesia umumnya berasal dari daging sapi. Pada saat ini peningkatan permintaan daging belum dapat diimbangi oleh laju peningkatan produksi, sehingga masih diperlukan impor daging. Impor daging ini terutama diperlukan untuk memenuhi permintaan konsumen, hotel atau restoran yang membutuhkan daging bermutu baik. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh adalah dengan jalan diversifikasi produk yaitu pemanfaatan produk-produk unggas. Ternak bebek sebagai salah satu sumber protein hewani memang patut dipertimbangkan. Berternak bebek memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan ternak unggas yang lainnya,
dimana
tubuh
bebek
lebih
tahan
terhadap
penyakit
sehingga
pemeliharaannya mudah dan kurang mengandung resiko, serta daging bebek rasanya lebih gurih dibanding daging ayam. Oleh karena itu peluang usaha beternak bebek pedaging mempunyai prospek cukup menjanjikan seiring dengan tren masyarakat yang mulai menyukai daging bebek.
1. Data Perusahaan Perusahaan bergerak di bidang peternakan dengan skala menengah, seiring dengan berjalannya waktu harapannya bisa menjadi skala besar yang mengkoordinasi mitra peternak skala kecil dan mikro. Bentuk perusahaan yaitu perseorangan dengan nama “UNGGAS LANCAR” yang bedomisili di Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu. Lokasi ini dipilih karena memiliki lahan yang luas dan berpotensi mengembangkan peternak mitra skala kecil dan mikro. Pada awalnya fokus perusahaan pada penggemukan bebek pedaging namun jika mitra di sekitar sudah mulai berkembang, perusahaan bisa mengembangkan usaha penyedia bibit dan peralatan ternak.
Data lengkap perusahaan dan pemilik peusahaan adalah sebagai berikut, Nama Perusahan
: UNGGAS LANCAR
Bidang Perusahan
: Peternakan
Jenis Produk/Jasa
: Bebek pedaging
Alamat Perusahan
: Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Batu
Nomor Telepon/Hp
: 085815459690
Alamat E-mail
: [email protected]
Mulai Berdiri
: 2013
Profil pemilik perusahaan Nama
: Rofan Adi Darmawan
Jabatan
: Pemimpin
Tempat dan tanggal lahir
: Batu, 21 Agustus 1991
Alamat Rumah
: Jl. Hasanudin 641 Desa Junrejo Kecamatan
Junrejo Batu Alamat E-mail
: [email protected]
Pendidikan Terakhir
: S1 Pendidikan Teknik Otomotif
BAB II PRODUK / JASA 2.1 Produk dan Jasa yang Dihasilkan Produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah bebek pedaging. Bisa dibeli secara grosir ataupun dalam jumlah kecil sesuai dengan pemintaan pelanggan. Unggas lancar juga melayani pemesanan dalam bentuk karkas bebek/ bebek yang sudah dipotong siap diolah.
2.2 Keunggulan produk Produk hasil dari budidaya ternak unggas lancer memiliki kelebihan daging bebek yang empuk dan protein hewani yang tinggi karena daging diperoleh dari penggemukan bebek pejantan bukan dari afkir bebek petelor. Peternakan dikelola dengan sistem intensif semi modern untuk mengontrol penyakit yang mungkin timbul pada bebek. Jadi produk bebek dari ungags lancer mempunyai kualitas tinggi.
2.3 Prospek Bisnis Secara Makro Di sekitar Malang Raya restoran yang menyajikan bebek sebagai menu utama cukup banyak salah satunya rumah makan “Rumah Bebek” di Jl Raya Sengkaling dengan asumsi tiap rumah makan menghabiskan daging bebek minimal 20 ekor kg maka dan minimal ada 20 rumah makan yang di suplai maka permintaan daging bebek adalah 200 ekor/hari. Jika umur panen bebek adalah 2 bulan maka pemintaan daging bebek adalah 2400 ekor/2bulan. Dengan asumsi minimal, peternakan masih belum mampu memproduksi sesuai permintaan pasar artinya prospek dari usaha ini sangat menjanjikan. Perlu adanya pola pembiayaan yang lebih baik untuk menyokong modal yang akan digunakan dalam usaha ini.
BAN III PEMASARAN 3.1 Gambaran Pasar Gambaran pasar merupakan data prospek pasar dalam kurun waktu tertentu dengan persentase penjualan produk. Menurut analisa pasar yang dilakukan kebutuhan bahan baku daging bebek di rumah-rumah makan masih mendatangkan dari luar daerah. Jadi produksi lokal masih belum mampu memenuhi permintaan. Strategi pemasaran yang perlu dilakukan yaitu menjual pada pengepul daging bebek atau menjual langsung kepada pihak rumah makan. Jika perusahaan sudah berkembang lebih besar dan bisa memproduksi lebih dari cukup untuk wilayah Malang Raya maka perlu adanya strategi lain diantaranya promosi melalui media cetak maupun media elektronik.
3.2 Analisis pesaing Jenis usaha ini cukup baru di wilayah Batu, sebagian besar peternakan bebek dilakukan dengan skala mikro di rumah-rumah sebai sampingan penghasilan. Belum ada peternakan bebek pedaging dengan skala besar dengan teknologi modern. Peternakan ayam yang masih mendominasi di daerah sekitar untuk peternakan jenis unggas.
3.3 Kendala Pemasaran 3.3.1 Kendala pemasaran bebek pedaging yang dialami adalah belum adanya lembaga yang mengatur keseimbangan harga bebek, sehingga peternak dan konsumen tidak dirugikan. 3.3.2 Belum adanya pusat informasi harga bebek pedaging yang dapat diakses oleh peternak melalui jaringan telekomunikasi seluler
BAB IV ASPEK TEKNIK PRODUKSI 3.1 Lokasi Usaha Pada usaha budidaya bebek pedaging diperlukan persyaratan dalam menentukan letak lokasi. Untuk usaha skala kecil dengan skala menengah atau besar tentunya akan berbeda persyaratannya. Pada umumnya lokasi yang baik harus jauh dari pemukiman penduduk, terdapat sumber air yang memenuhi persyaratan baku mutu air untuk usaha ternak, jalan masuk, dan juga mudah pengawasan untuk keamanan.
3.2 Fasilitas Produksi dan Peralatan Dalm buku budidaya bebek pedaging (2010) usaha budidaya pembesaran bebek pedaging jantan peralatan dan perlengkapan yang digunakan dikelompokan menurut tahap kegiatannya, adalah: 3.2.1 Bangunan Kandang Bangunan kandang dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu ; bangunan untuk bebek DOD/starter, kandang pembesaran, kandang isolasi (bebek sakit), tempat pembakaran bebek mati, gudang pakan, peralatan dan obat. Konstruksi bangunan dapat dibuat dari bahan yang ekonomis, kuat, mudah dibersihkan dan ternak terhindar dari kecelakaan. Untuk kandang isolasi harus ditata supaya aliran air limbah tidak menimbulkan pencemaran penyakit. 1. Kandang Starter DOD/bibit bebek umur 1 – 4 minggu ditempatkan dalam kandang berbentuk Boks. Kandang jenis ini dapat terbuat dari papan atau bambu dengan lantai dari kawat kasa atau dari anyaman bambu dengan jarak anyaman 1-1,5 cm, sehingga pada jarak tersebut kaki bebek tidak terperosok dan kotoran bebek langsung dapat jatuh kebawah. Masa pemeliharaan yaitu antara 1 – 21 hari (1 – 3 minggu). Setiap 1 m2 kandang boks akan mampu menampung DOD sebanyak 50 – 75 ekor ekor.
Gambar 4.1 Contoh Kandang Starter b. Kandang Finisher Kandang untuk fase finisher menggunakan sistem ranch yaitu model kandang yang sebagian diberi atap dan sebagian lagi dibiarkan terbuka dan hanya dibatasi pagar sekelilingnya. Sementara ruang yang tertutup atap dengan ruang yang terbuka perlu diberi pagar pemisah serta pintu yang dapat dibuka atau ditutup. Pada ruang yang tertutup atap disekatsekat lagi, begitu juga pada ruang yang terbuka, hal ini dilakukan untuk memisahkan bebek berdasarkan kelompok umur.
3.2.2 Bangunan dan Perlengkapan Lainnya a. Gudang sarana produksi peternakan Kebutuhan gudang sangat diperlukan dalam usaha budidaya bebek pedaging sebagaimana pada usaha ternak lainnya, karena dipergunakan sebagai tempat untuk menyimpan bahan baku pembantu seperti pakan ternak, obat-obatan dan peralatan produksi lainnya.
b. Perlengkapan yang digunakan secara langsung • Tempat air minum • Tempat pakan ternak • Ember • Lampu • Kabel Listrik • Sekop pembersih kotoran • Sapu lidi
Gambar 4.2 Kandang Pembesaran Bebek Pedaging Model Ranch Sistem Estafet Komoditas Budidaya Bebek Pedaging
3.2.3 Bibit Bebek/DOD Pada usaha budidaya pembesaran bebek jantan ini adalah bebek peking karena mempunyai pertumbuhannya yang cukup pesat Adapun ciriciri DOD yang baik : - DOD jantan dicirikan pada kloaka ada organ kecil berbentuk jarum - Berat DOD minimal 40 gr/ekor - Kondisi DOD sehat dan terbebas dari penyakit unggas (a.I: Avian Influenza Fowl Pox, Avian Chlamydiasis Salmonellosis (S. pullorum; S, enteridis), Aspergilosis Cocidiosis) dan penyakit unggas lainnya yang ditetapkan. - Tidak cacat fisik atau terluka. Untuk pengadaan DOD pengusaha pembesaran membeli kepada usaha penetasan bebek. DOD dibeli oleh peternak ketika berumur 3 – 7 hari (rata-rata 1 minggu) dan dibudidayakan dengan cara digemukan (fatting) selama 2 – 2,5 bulan (60 -75 hari).
3.2.4 Pakan Ternak Pakan yang dibutuhkan untuk pembesaran bebek pedaging jantan berbeda pada setiap fasenya. Pakan buatan pabrik belum ada yang khusus untuk bebek pedaging, sehingga menggunakan pakan untuk ayam broiler dengan standar mutu pakan yaitu SNI 01-3908-2006. Pada fase Starter , jenis pakannya menggunakan BR-1 yaitu untuk umur bebek 1 –21 hari. Pertumbuhan maksimal pada fase starter, perlu ditunjang dengan pemberian pakan yang mengandung protein tinggi, yaitu berkisar antara 20-25%. Sedangkan pada fase finisher umur 21 – 90 hari menggunakan konsentrat untuk ayam broiler finisher dengan cara dicampur bekatul dan pakan tambahan lainnya. Kadar protein yang dibutuhkan antara 16-22% dan energi metabolisme sekitar 2900-3000 kkal/kg.
BAB V MANAJEMEN (SDM)
4.1 Tenaga Kerja Tenaga kerja merupakan faktor yang penting dalam usaha budidaya pembesaran bebek pedaging, karena keberhasilan usaha pembesaran bebek pedaging membutuhkan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan khusus beternak unggas dan perhatian penuh terutama pada saat fase starter. Tenaga kerja laki-laki maupun perempuan umumnya mampu mengerjakan tahap-tahap fase budidaya. Pada tahap awal usaha membutuhkan 1 orang karyawan dan 1 orang pengawas yaitu pemilik. Jumlah karyawan akan meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perusahaan.
4.2 Sistem Penggajian Upah tenaga kerja pada usaha budidaya bebek pejantan bervariasi di masing-masing daerah. Upah ditentukan berdasarkan pengalaman dan jenis pekerjaan yang dilakukan.karyawan budidaya yang berpengalaman mendapatkan upah antara Rp1.000.000,- hingga Rp 2.000.000,- per bulan ditambah bonus khusus jika tingkat kematian bebek kurang dari 10%, sedangkan tenaga kerja tidak tetap dibayar antara Rp 30.000,- per hari.
BAB VI KEUANGAN 6.1 Besarnya Kebutuhan Dana Perusahan Mutiara
Konveksi yang bergerak dibidang konveksi pakaian jadi yang
membutuhkan dana sekitar Rp. 20.000.000,-. Dan modal tersebut akan diambil dari peminjaman di bank kredit usaha kecil menengah sebagai modalawal.
ANALISA KEUANGAN PENGEMUKAN BEBEK PEKING TIAP PAKET PANEN 2 BULAN Biaya Operasonal No Komponen Biaya
Harga per satuan
Jumlah
Satuan Total
1
Dod/bibit
Rp7,000
1000
ekor
Rp7,000,000
2
Pakan Rp5,500
400
kg
Rp2,200,000
1300
kg
Rp2,600,000
200
kg
Rp1,200,000
a. Pakan starter BR 1
b. Pakan Finisher Katul Rp2,000 Padi konsentrat
Rp6,000
3
Sewa tempat
Rp600,000
4
air, listrik, telepon
Rp200,000
6
Tenaga kerja
Rp2,000,000
1
7
Perawatan kandang
Rp100,000
1
8
obat obatan
Rp50,000
1
orang
Rp2,000,000 Rp100,000
paket
Jumlah
Rp50,000 Rp15,900,000
Modal Investasi 1
kandang starter
Rp50,000
10
buah
Rp500,000
2
Kandang finisher
Rp50,000
10
buah
Rp500,000
3
peralatan a. tempat pakan
Rp15,000
20
buah
Rp300,000
b. tempat minum
Rp15,000
20
buah
Rp300,000
c. lampu
Rp8,000
10
buah
Rp80,000
d. sapu lidi
Rp3,000
2
buah
Rp6,000
e. sekop
Rp50,000
1
buah
Rp50,000
f. kabel listrik
Rp3,000
100
m
Jumlah
Rp300,000 Rp2,036,000
Hasil Panen Mortalitas Rp30,000
900
ekor
Rp27,000,000
10% Laba siklus 1
Total hasil panen
Rp9,064,000
-biaya operasionalmodal investasi Laba siklus n
Total hasil panen
Rp11,100,000
-biaya operasional
Tabel 6.1 Analisa Keuangan Budidaya Bebek
6.2 Break Even Point (BEP) BEP atau titik impas adalah titik yang menunjukkan dimana volume produk yang dijual (pendapatan/reference) tepat sama dengan biaya total yang digunakan. Dengan kata lain tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Keterangan: BEP
: jumlah unit/kuantitas produk yang dihasilkan atau dijual : Fixed cost/biaya tetap ( Rp. 18.000.000)
V
: Variabel cost/biaya variabel (Rp. 19.929)
P
: Harga jual per unit/price ( Rp. 30.000)
Kapasitas produksi tiap paket adalah 900 ekor Jadi diperlukan memproduksi 1800 ekor bebek dalam 2 paket pemeliharaan selama 4 bulan untuk mendapatkan kondisi seimbang antara biaya dengan keuntungan atau profit nol.