Budidayatan Tanaman Mentimun Dan Tomat [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama : T. Imanuku Veraiman Kelas : IX B Tugas : Mulok CARA BUDIDAYA MENTIMUN UNTUK HASIL PANEN OPTIMAL



Gambar Mentimun Kita tentu sangat familiar dengan mentimun. Sayuran ini banyak digunakan dalam berbagai jenis masakan termasuk dimakan mentah sebagai lalapan dan sebagian jenis mentimum juga banyak digunakan untuk minuman terutama jus. Dengan kandungan vitamin A, B, dan C serta banyak zat gizi lain menjadikan mentimun salah satu sumber makanan sehat. Dengan fakta mentimun dapat digunakan untuk berbagai jenis masakan dan minuman, tentu saja terdapat permintaan yang tinggi atas komoditas ini di pasar. Sayangnya budidaya mentimun di Indonesia tergolong masih rendah dan belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan lokal padahal banyak daerah di Indonesia mempunyai iklim dan kondisi lahan yang mendukung budidaya mentimun. Fakta tingginya permintaan mentimun dan rendahnya pasokan lokal menciptakan peluang usaha bagi anda yang ingin membudidayakan mentimun. Dengan tingginya permintaan, tidak akan sulit mencari peluang pemasaran mentimum dengan keuntungan yang menggiurkan. Pengetahuan akan tanaman mentimun dan cara budidaya mentimun yang benar bisa memperbesar peluang sukses anda dalam usaha budidaya mentimun.



Berikut ini hal-hal penting yang perlu anda ketahui tentang mentimum and cara budidayanya. A. Iklim dan Kondisi Tanah Untuk Budidaya Mentimun Mentimun termasuk tumbuha yang dapat beradaptasi dengan baik dengan berbagai macam iklim. Bagaimanapun untuk budidaya yang optimal dibutuhkan kondisi yang ideal. Iklim kering dan tidak banyak terpapar hujan merupakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan tanaman mentimun. Ketinggian 1.000-1.200 di atas permukaan laut dengan kisaran temperatur rata-rata 21,1 – 26.7 ºC adalah tempat yang cocok bagi lahan budidaya buah mentimun. Kondisi tanah yang sesuai untuk tanaman mentimun adalah tanah yang gembur dan mudah menyerap air. Kandungan humus yang tinggi dan tingkat keasaman tanah dikisaran pH 6-7 sangat disarankan. Lahan untuk bercocok tanam mentimum juga memerlukan tata air yang baik.



B. Perkecambahan Bibit Mentimun Langkah pertama dalam teknik budidaya mentimun adalah persiapan dan perkecambahan bibit. Media untuk perkecambahan mentimum dapat menggunakan pasir ayak setinggi 7-8 cm dalam bak terbuka. Alur tanam dibuat dalam pasir dengan kedalaman 1 cm. Berikan jarak kurang lebih 5 cm antar alur untuk pertumbuhan kecambah yang ideal. Sebelum disebarkan dalam bak pasir, bibit mentimun disiapkan dengan cara direndam dalam larutan air hangat dicampur dengan nutrisi selama kurang lebih 30 menit. Setelah ditiriskan, bibit mentimun disebarkan dalam alur tanah dan ditutup dengan pasir. Media pembibitan mentimun harus dijaga kelembabannya dengan cara disemprot air. Umumnya diperlukan waktu 12 jam sebelum bibit berkecambah.



C. Persemaian Kecambah Mentimun Setelah kecambah mentimun berkecambah, langkah selanjutnya adalah persemaian. Kecambah mentimun dipindahkan ke polibag yang berisi



media tanam. Polibag berisi kecambah harus ditempatkan di tempat yang terlindung dari paparan sinar matahari langsung dan hujan. Perlu dilakukan penyemprotan air dua kali sehari. Penyemprotan juga dapat dilakukan menggunakan air dicampur nutrisi tanaman. Lama waktu persemaian sekitar 12 hari sampai kecambah tumbuh 2-3 helai daun. Saat itu tanaman mentimun siap dipindahkan ke lahan penanaman.



D. Persiapan Lahan Budidaya Mentimun Persiapan lahan untuk bercocok tanam mentimum merupakan salah satu kunci sukses budidaya mentimun. Persiapan lahan diperlukan untuk menciptakan kondisi lahan yang ideal bagi tanaman mentimum untuk tumbuh optimal. Persiapan lahan dimulai dengan membersihkan lahan dari gulma dan tanaman lain. Untuk menciptakan kadar pH yang ideal bisa digunakan kalsit atau dolomite. Pencangkulan atau pembajakan tanah diperlukan untuk membalik tanah dan membuat tanah menjadi gembur. Sebelum siap ditanami, lahan harus dikeringkan selama 5-30 hari dengan cara membuat parit di sekeliling lahan. Pembuatan bedengan diperlukan dalam teknik menanam mentimun. Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100 cm dan tinggi 30 cm. Jarak antar bedengan yang disarankan adalah 30 cm. Di permukaan bedengan, buatlah lubang penanaman dan tambahkan pupuk kandang kira-kira 2 minggu sebelum waktu pemanaman.



E. Teknik Penanaman Mentimun Tanaman mentimum beserta media tanamnya dipindahkan dari polibag ke dalam lubang tanam. Ada beberapa metode cara tanammentimum antara lain sistem baris dan persebi panjang dengan sistem rambatan tunggal, ganda, piramida, atau para-para. Sistem penanaman dan rambatan yang digunakan dalam cara menanam bisa dipilih sesuai preferensi anda.



F. Pemeliharaan Tanaman Mentimun Pemeliharaan yang diperlukan dalam budidaya tanaman mentimum meliputi pemeliharaan tamaman dan pemeliharaan lahan. Pemeliharaan tamanan dilakukan dengan penyiraman rutin di pagi dan sore hari. Pemangkasan daun dilakukan setelah 3 minggu dan jika ada tanaman yang mati segera diganti dengan tanaman yang baru. Pemeliharaan lahan dilakukan dengan cara pembersihan gulma dan pemupukan. Pupuk yang diperlukan untuk tanaman mentimun adalah urea, ZA, dan KCL. Penggunaan pupuk organic menggantikan pupuk buatan pabrik bisa juga dilakukan. Satu



hal



penting



dalam



perawatan pohon mentimun



adalah



pengendalian hama tanaman terutama kumbang mentimum dan kumbang totol hitam. Pengendalian secara fisik sangat idsarankan sbelum anda menggunakan pestisida.



G. Pemanenan Mentimun Dalam kondisi tanam yang ideal, buah mentimun sudah bisa dipanen untuk



pertama



kali



dalam



jangka



waktu



75-85



hari



setelah



penanaman. Tips untuk mendapatkan kualitas mentimun yang optimal adalah pemetikan buah mentimun dilakukan sebelum jam 9 pagi hari. Hasil panen harus disimpan ditempat yang sejuk untuk mencegah hilangnya kadar air yang menyebabkan buah mentimun menjadi keriput.



Nama : Herawati Kelas : IX B Tugas : Mulok BUDIDAYA TOMAT (Solanum lycopersicum



Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 01500 meter dpl, tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat menghendaki tanah yang subur dan gembur, dengan pH sekitar 5,5-7. Di alam bebas pohon tomat berbentuk seperti perdu, ketinggiannya bisa mencapai tinggi 3 meter. Namun setelah dibudidayakan tinggi tanaman ini tak lebih dari 2 meter dan biasanya ditopang oleh ajir atau tali untuk menahan agar tidak roboh. Tanaman tomat bisa tumbuh baik di berbagai media seperti lahan terbuka, hidroponik, taman vertikultur dan media pot atau polybag. Pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan tentang cara menanam tomat dalam polybag. Bila ingin mengetahui bercocok tanam tomat skala besar di lahan terbuka baca panduan umum budidaya tomat. A. Pemilihan jenis tanaman Secara umum, orang membedakan tomat dari bentuk buahnya. Terdapat empat golongan tomat yang banyak beredar di pasaran yakni, (1) Tomat buah atau tomat granola, bentuknya bulat dengan pangkal mendatar (2) Tomat gondol, bentuknya lonjong biasa digunakan sebagai bahan baku saus,



(3) Tomat sayur, teskturnya keras rasanya sedikit kecut, (4) Tomat cherry, bentuknya kecil rasanya manis kecut. Cara menanam tomat dalam polybag tidaklah sulit. Langkah pertama pilih jenis tomat dan varietas yang akan ditanam. Sesuaikan lokasi tempat budidaya dengan varietas tomat yang akan dipilih, terutama untuk kondisi iklim dan ketinggian tempat. Untuk hasil yang maksimal, gunakan benih unggul dari sumber yang terpercaya. Benih tomat dari berbagai varietas bisa didapatkan di toko-toko pertanian. Keterangan mengenai sifat-sifat tanaman bisa dibaca pada label yang tertera dalam kemasan benih. Cara menanam tomat dalam polybag sebaiknya melalui tahap persemaian terlebih dahulu. Benih yang berupa biji harus disemaikan menjadi bibit tanaman. Langkah ini diperlukan karena benih yang baru tumbuh memerlukan perlakuan yang berbeda dengan tanaman yang telah tumbuh besar. Siapkan tempat dan media persemaian terlabih dahulu. Pilih tempat persemaian yang terlindung dari hujan dan sinar matahari secara langsung. Media persemaian bisa bermacam-macam, silahkan baca cara membuat media persemaian untuk hortikuktura. Bentuk persemaian bisa berupa bedengan, rak semai, atau polybag semai. Untuk persemaian dengan bedengan, buat larikan diatas bedengan dengan kedalaman 1 cm dan jarak antar larik 5 cm. Kemudian tanam benih tomat pada tiap larik dengan jarak 3 cm, tutup permukaannya dan siram secukupnya. Untuk persemaian yang menggunakan ploybag, isi polybag dengan media persemaian. Bila tidak ada polybag bisa menggunakan daun pisang. Kemudian benamkan benih tomat sedalam 1 cm kedalam media tersebut. Lalu tutup permukaannya dan siram secukupnya. Setiap polybag cukup diisi satu benih.



Setelah benih disemaikan, lakukan penyiraman setiap 2 kali sehari dengan gembor yang halus. Berhati-hatilah ketika menyiram, jangan sampai merusak permukaan persemaian. Pemupukan tambahan bisa diberikan setelah dua minggu dengan pupuk cair organik, pupuk kompos atau NPK. Perawatan lain yang harus dilakukan adalah penyiangan. Jangan sampai tumbuh gulma dalam area persemaian. Bibit tanaman tomat siap dipindahkan dari tempat persemaian ke dalam polybag setelah 30 hari atau sudah memiliki setidaknya 5 helai daun.



B. Pemindahan bibit tomat Sebelum bibit dipindahkan, siapkan media tanam dan polybag. Isi polybag tersebut dengan tanah, arang sekam, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Untuk lebih detailnya lihat cara membuat media tanam untuk polybag. Terdapat dua cara menanam tomat dari tempat persemaian ke dalam polybag. Pertama, memindahkan bibit dengan dicabut. Caranya, siram persemaian dengan air agar media tanam menjadi lunak. Lalu cabut tanaman dengan hati-hati jangan sampai akar tanaman putus atau rusak. Kemudian masukkan tanaman tersebut secara tegak lurus pada lubang tanam yang ada dalam polybag. Posisi akar harus tegak lurus jangan sampai bengkok atau terlipat. Atur kedalaman lubang tanam sesuai dengan panjang akar. Kedua, memindahkan bibit dengan diputar. Caranya tanaman tomat diangkat dengan media yang ada disekitarnya. Untuk bibit dari bedengan, cungkil tanaman sedalam 10 cm dengan sekop atau tangan. Kemudian angkat dan pindahkan berikut dengan tanahnya. Untuk bibit dalam polybag semai, sobek atau tarik plastik polybag semai kemudian dipindahkan beserta tanahnya kedalam polybag yang lebih besar. Polybag semai dari plastik bisa dipakai berulang-ulang.



C. Pemeliharaan dan perawatan



Pemeliharaan tanaman tomat dalam polybag atau pot relatif mudah. Kesehatan tanaman lebih lebih terkontrol karena terhindar dari penularan penyakit lewat akar. Jaga agar media tanam tidak terlalu kering. Siram setidaknya 2 kali sehari, tetapi jangan terlalu basah untuk menghindari busuk akar. Siangi gulma yang terdapat dalam polybag secara teratur. Apabila ada tanaman yang layu atau mati, cabut segera dan buang media tanamnya agar tidak menulari tanaman lain. Perawatan lain yang diperlukan adalah pemangkasan tunas dan pemberian ajir sebagai penopang tanaman. Pupuk tanaman setelah satu minggu dengan kompos sebanyak satu genggam untuk setiap polybag. Lakukan penambahan pupuk kompos setiap bulan, atau bila terlihat tanaman kurang subur. Bila tanaman akan berbuah bisa ditambahkan pupuk buah atau pupuk organik cair. Hama dan peyakit tanaman tomat lumayan banyak. Bila terlihat ada serangan hama, ambil hama tersebut secara manual. Buang daun atau batang yang rusak terkena hama. Penyemprotan hendaknya dilakukan apabila benarbenar diperlukan. Agar lebih aman untuk kesehatan dan lingkungan gunakan pestisida organik yang lebih alami. Silahkan baca cara membuat pestisida organik.



D. Pemanenan Tanaman tomat dalam polybag sudah bisa dipanen setelah 3 bulan, tergantung dari varietasnya. Kriteria buah tomat yang siap dipanen adalah yang berubah warna dari hijau ke kuning-kuningan atau tepi daun terlihat kering dan batang menguning. Pemetikan dilakukan pada buah yang telah matang saja. Buah tomat tidak matang secara serentak. Lakukan pemetikan setiap 2-3 hari sekali, jangan terlalu rapat untuk menghindari kerusakan tanaman. Waktu pemetikan yang paling baik pagi dan sore hari, ketika sinar matahari tidak terlalu terik. Demikian uraian singkat tenang cara menanam tomat dalam polybag.