19 0 4 MB
BUKU 1
KURIKULUM SMK NEGERI 2 SITUBONDO PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun Pelajaran : 2018/2019
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK NEGERI 2 SITUBONDO Program Keahlian : Program Keahlian Agribisnis Dan Agroteknologi JL. Sucipto No 163 Situbondo Telp. (0338) 3892569
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
i
LEMBAR PENETAPAN Setelah memperhatikan pertimbangan, dan masukan dari Komite Sekolah , maka dengan ini Kurikulum : Sekolah
: SMK Negeri 2 Situbondo
Kabupaten
: Situbondo
Bidang keahlian
: Agribisnis dan Agroteknologi
Kompetensi Keahlian
: Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
Ditetapkan di : Situbondo Pada tanggal : 17 Juli 2018
Ketua Komite Sekolah,
Kepala SMK Negeri 2 Situbondo
H. Ali Yatim, S.Pd
Mohammad Muzammil, M.M.Pd NIP. 19731012 200312 1 002 Mengetahui/Menyetujui;
a.n. Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur Kabid. Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perti,
Dr. Hudiyono, M.Si NIP.19600419 198403 1007
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
ii
KATA PENGANTAR Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003, Pasal 36, ayat (1) bahwa: “Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Lebih lanjut dalam Pasal 35 ayat (1) dan PP No. 19/2015 Pasal 2 ayat (1): SNP meliputi: (1) Standar Isi, (2) Standar Proses, (3) Standar Kompetensi Lulusan, (4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, (5) Standar Sarana dan Prasarana, (6) Standar Pengelolaan, (7) Standar Pembiayaan, dan (8) Standar Penilaian Pendidikan”. Sejalan dengan tuntutan kebutuhan perubahan yang terus berjalan di era global maka pendidikan menengah kejuruan terus melakukan berbagai perubahan pengembangan kurikulum disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja di dunia usaha dan industri saat ini serta mendatang. Pendidikan
merupakan
usaha
sadar
dan
terencana
untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untukmemiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tuntutan kecakapan abad 21 saat ini adalah untuk meningkatkan kualitas karakter, literasi dasar dan kompetensi
diperlukan perubahan
secara sistemik dinamis dan inovatif. Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri di abad ke dua puuh satu saat ini. Dengan telah tersusunnya buku KTSP ini, Tim Pengembang Sekolah (TPS) bidang kurikulum SMK Negeri 2 Situbondo menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Bapak Dr. Saiful Rachman, M.M, M.Pd, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
iii
Jawa Timur. 2.
Bapak Ahmad Jaenuri, SPd.M.Pd, Koordinator Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Situbondo.
3.
Bapak Dr. Hudiyono, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Perti Provinsi Jawa Timur.
4.
Bapak Mohammad Muzammil, M.M.Pd, Kepala SMK Negeri 2 Situbondo
5.
Bapak ibu Ketua, dan Paket Program Keahlian, serta bapak ibu guru, tenaga kependidikan SMK Negeri 2 Situbondo.
6.
Bapak ibu Pengurus Komite SMK Negeri 2 Situbondo.
7.
Bapak ibu Direktur, Kepala, Pimpinan Dunia usaha Dan industri SMK Negeri 2 Situbondo.
8.
Semua pihak yang telah memberikan masukan untuk penyempurnaan Kurikulum 2013 SMK Negeri 2 Situbondo. Mudah-mudahan Alloh,Swt menerima amal budi baik bapak ibu
semuanya untuk bersama-sama menyiapkan peserta didik yang memiliki kemampuan kreatif, inovatif, berkolaboratif, komunikatif serta berkarakter.
Situbondo, 16 Juli 2018 Kepala SMK Negeri 2 Situbondo,
Mohammad Muzammil,M.M.Pd NIP. . 19731012 200312 1 002
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
iv
DAFTAR ISI i. Cover ii. Lembar Penetapan iii. Kata Pengantar iv. Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pengembangan KTSP C. Landasan 1. Landasan Filosofis 2. Landasan Teoritis 3. Landasan Yuridis BAB II TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN, VISI, MISI SMK/MAK A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan 1. Tujuan Umum Pendidikan Kejuruan 2. Tujuan Khusus Pendidikan Kejuruan B. Visi dan Misi SMK/MAK C. Tujuan Sekolah SMK/MAK BAB III PROFIL LULUSAN DAN SKL KOMPETENSI KEAHLIAN A. Profil Lulusan SMK/MAK Kompetensi Keahlian B. SKL Kompetensi Keahlian BAB IV DESKRIPSI KOMPETENSI A. Deskripsi KKNI Level 2 atau 3 B. Deskripsi Standar Kompetensi PMK 3 dan 4 tahun berdasarkan KI C. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 1. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A) 2. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
v
3. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan (C) a. Dasar Bidang Keahlian (C1) b. Dasar Program Keahlian (C2) c. Kompetensi Keahlian (C3) BAB V STRUKTUR KURIKULUM, DAN PERATURAN AKADEMIK DAN KALENDER PENDIDIKAN A. Struktur Kurikulum 1. Struktur Kurikulum 2013 Revisi kelas X dan XI 2. Struktur Kurikulum 2013 kelas XII B. Peraturan Akademik 1. Pengaturan beban belajar 2. Pengaturan penjurusan 3. Mekanisme/prosedur PKL
4. Sistem Penilaian a. Penilaian Harian b. Ujian Tengah Semester c. Ujian Akhir Semester d. Ujian Tingkat Kompetensi e. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi f. Ujian Sekolah Berstandar Nasional g. Ujian Sekolah h. Ujian Nasional i. Ujian Unit Kompetensi (bagi sekolah LSP) j. Ujian Kompetensi Keahlian 5. Pelaporan hasil belajar 6. Kriteria Ketuntasan Minimal 7. Kriteria kenaikan kelas 8. Kriteria kelulusan 9. Mutasi peserta didik 10. Pendidikan kecakapan hidup
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
vi
BAB VI PROGRAM MUATAN LOKAL, EKSTRAKURIKULER, PENUMBUHAN KARAKTER, LITERASI DAN BIMBINGAN KONSELING A. Muatan Lokal 1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah ( Peraturan Gubernur ) 2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah B. Kegiatan Ekstra Kurikuker 1. Ekstra Kurikuler Wajib 2. Ekstra Kurikuler Tambahan C. Penumbuhan Karakter 1. Rasional 2. Lima nilai utama 3. Sembilan pertumbuhan karakter D. Literasi 1. Pengertian, Tujuan 2. Model program literasi 3. Pentahapan Kegiatan dan penilaian E. Strategi Pelayanan Bimbingan Kejuruan 1. Konsep dan Fungsi Layanan BK 2. Asas Pelayanan 3. Komponen Program BK ( Program & layanan ) 4. Struktur Program 5. Bentuk Layanan BK ( Dalam dam luar kelas ) BAB VII KALENDER PENDIDIKAN BAB VIII PENUTUP LAMPIRAN 1. SK. Kepala Sekolah tentang Pembetukan Tim Penjaminan Mutu Sekolah 2. SK. Tim pelaksana Supervisi dan penilaian kinerja Tendik 3. SK Tim Pengembang Sekolah 4. SK. Tim Pengembang Kurikulum
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
vii
5. SK. Tentang Penentuan KKM 6. SK. Tentang Kalender Pendidikan Sekolah
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/201 – A.Tnm Pgn & Hortikultura
viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Rasional Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
berbasis kompetensi yang dikembangkan dari kurikulum tahun 2004 dan KTSP 2006 untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal bangsa. Istilah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) digunakan dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Kesamaan dari kurikulum 2006 dengan kurikulum 2013 sama-sama kurikulum berbasis kompetensi. Pada pelaksanaan K-13, mewujudkan kompetensi siswa yang dicitacitakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi targetnya. Pengembangan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum 2013 sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan pencapaian tujuan pendidikan nasional yang mengacu pada pemenuhan delapan standar nasional. Poros dari kedelapan standar adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan. Penyusunan dokumen bertujuan menyediakan panduan yang berfungsi mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
1
2013 dengan melengkapi dokumen dengan rasional pengembangan KTSP yang fokus kepada pemenuhan kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-21; merumuskan visi, misi, dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan; mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrkurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum. Untuk mendukung keterpenuhan dokumen sekolah membentuk tim perumus KTSP 2013 yang ditandai dengan penerbitan tim dalam bentuk keputusan sekolah. Kurikulum
2013
dikembangkan
berdasarkan
faktor-faktor
sebagai berikut: a. Tantangan Internal Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Tantangan internal lainnya terkait dengan perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14 tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
2
menjadi sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban. b. Tantangan Eksternal Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, AsiaPacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Keikutsertaan Indonesia di dalam studi International Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for International Student Assessment (PISA) sejak tahun 1999 juga menunjukkan bahwa capaian anak-anak Indonesia tidak menggembirakan dalam beberapa kali laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal ini disebabkan antara lain banyaknya materi uji yang ditanyakan di TIMSS dan PISA tidak terdapat dalam kurikulum Indonesia. c. Penyempurnaan Pola Pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut. a.
Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
3
b.
Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
c.
Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
d.
Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
e.
Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
f.
Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;
g.
Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;
h.
Penguatan
pola
pembelajaran
ilmu
pengetahuan
jamak
(multidisciplines); dan i.
Penguatan pola pembelajaran kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut. a. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif; b. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan c. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran. e. Karakteristik Kurikulum 2013 Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik dengan berbasis literasi dan karakter serta kemajuan kompetensi yang cepat, kreatif, inovatif, kolaboratif serta Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
4
komunikatif. Karakteristik kuriulum 2013 revisi 2018 yang menojol ialah peningkatan hubungan atau keterkaitan antara kompetensi inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD). Dalam penyusunan rencana pembelajaran (RPP) K13 Revisi 2018 yang dibuat harus muncul macam tingkat kemampuan peserta didik yaitu PPK (Pendidikan Penguatan Karakter), Literasi, pola belajar 4C dan tingkat berpikir HOTS
sehingga
Mengintegrasikan
peru
kreatifitas
Penguatan
guru
Pendidikan
dalam
meramunya.
Karater
didalam
pembelajaran yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas. Mengintegrasikan Literasi pada kegiatan pembelajaran abad 21 yang distilahkan dengan 4C ( Creative, Critical Thinking, Communicative, dan Collaborative) dan juga mengintegrasikan kemampuan berpikir HOTS ( Higher Order Thinking Skill) dalam kegiatan pembelajaran dan proses penilaian. 2. Kondisi nyata berdasarkan Hasil PMP
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
1.
Bobot
Nilai
Kategori
Standar Kompetensi Lulusan
5.46
★★★★
1.1.
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi sikap
7
★★★★★
1.1.1.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
0.1
7
★★★★★
1.1.2.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap berkarakter
0.1
7
★★★★★
1.1.3.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap disiplin
0.1
7
★★★★★
1.1.4.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap santun
0.1
7
★★★★★
1.1.5.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap jujur
0.1
7
★★★★★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
5
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
1.1.6.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap peduli
0.1
7
★★★★★
1.1.7.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap percaya diri
0.1
7
★★★★★
1.1.8.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap bertanggungjawab
0.1
7
★★★★★
1.1.9.
Memiliki perilaku pembelajar sejati sepanjang hayat
0.1
7
★★★★★
1.1.10.
Memiliki perilaku sehat jasmani dan rohani
0.1
7
★★★★★
1.2.
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi pengetahuan
2.31
★★
1.2.1.
Memiliki pengetahuan faktual, prosedural, konseptual, metakognitif
2.31
★★
1.3.
Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan
5.49
★★★★
1.3.1.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kreatif
0.17
4.38
★★★
1.3.2.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak produktif
0.17
5.19
★★★★
1.3.3.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kritis
0.17
5.25
★★★★
1.3.4.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak mandiri
0.17
6.42
★★★★
1.3.5.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak kolaboratif
0.17
7
★★★★★
1.3.6.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak komunikatif
0.17
4.69
★★★
2.
Standar Isi
5.17
★★★★
2.1.
Perangkat pembelajaran sesuai rumusan kompetensi lulusan
4.27
★★★
1
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
6
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
2.1.1.
Memuat karakteristik kompetensi sikap
0.2
3.66
★★
2.1.2.
Memuat karakteristik kompetensi pengetahuan
0.2
4.64
★★★
2.1.3.
Memuat karakteristik kompetensi keterampilan
0.2
4.8
★★★
2.1.4.
Menyesuaikan tingkat kompetensi siswa
0.2
4.12
★★★
2.1.5.
Menyesuaikan ruang lingkup materi pembelajaran
0.2
4.12
★★★
2.2.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur
5.58
★★★★
2.2.1.
Melibatkan pemangku kepentingan dalam pengembangan kurikulum
0.25
4.39
★★★
2.2.2.
Mengacu pada kerangka dasar penyusunan
0.25
7
★★★★★
2.2.3.
Melewati tahapan operasional pengembangan
0.25
4.45
★★★
2.2.4.
Memiliki perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan yang dikembangkan
0.25
6.49
★★★★
2.3.
Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan
5.65
★★★★
2.3.1.
Menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
0.25
6.81
★★★★★
2.3.2.
Mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi
0.25
4.27
★★★
2.3.3.
Menyelenggarakan aspek kurikulum pada muatan lokal
0.25
4.85
★★★
2.3.4.
Melaksanakan kegiatan pengembangan diri siswa
0.25
6.68
★★★★★
3.
Standar Proses
6.19
★★★★
3.1.
Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
6.5
★★★★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
7
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
3.1.1.
Mengacu pada silabus yang telah dikembangkan
0.25
7
★★★★★
3.1.2.
Mengarah pada pencapaian kompetensi
0.25
7
★★★★★
3.1.3.
Menyusun dokumen rencana dengan lengkap dan sistematis
0.25
6.17
★★★★
3.1.4.
Mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah
0.25
5.83
★★★★
3.2.
Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
6.68
★★★★★
3.2.1.
Membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa sesuai ketentuan
0.07
7
★★★★★
3.2.2.
Mengelola kelas sebelum memulai pembelajaran
0.07
6.6
★★★★
3.2.3.
Mendorong siswa mencari tahu
0.07
6.81
★★★★★
3.2.4.
Mengarahkan pada penggunaan pendekatan ilmiah
0.07
6.75
★★★★★
3.2.5.
Melakukan pembelajaran berbasis kompetensi
0.07
6.76
★★★★★
3.2.6.
Memberikan pembelajaran terpadu
0.07
6.74
★★★★★
3.2.7.
Melaksanakan pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
0.07
6.7
★★★★★
3.2.8.
Melaksanakan pembelajaran menuju pada keterampilan aplikatif
0.07
6.69
★★★★★
3.2.9.
Mengutamakan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar sepanjang hayat
0.07
6.83
★★★★★
3.2.10.
Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
0.07
6.86
★★★★★
3.2.11.
Mengakui atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.
0.07
6.92
★★★★★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
8
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
3.2.12.
Menerapkan metode pembelajaran sesuai karakteristik siswa
0.07
6.25
★★★★
3.2.13.
Memanfaatkan media pembelajaran dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran
0.07
5.88
★★★★
3.2.14.
Menggunakan aneka sumber belajar
0.07
6.43
★★★★
3.2.15.
Mengelola kelas saat menutup pembelajaran
0.07
6.91
★★★★★
3.3.
Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
5.4
★★★★
3.3.1.
Melakukan penilaian otentik secara komprehensif
0.17
3.88
★★★
3.3.2.
Memanfaatkan hasil penilaian otentik
0.17
7
★★★★★
3.3.3.
Melakukan pemantauan proses pembelajaran
0.17
4.87
★★★
3.3.4.
Melakukan supervisi proses pembelajaran kepada guru
0.17
6.03
★★★★
3.3.5.
Mengevaluasi proses pembelajaran
0.17
5.03
★★★
3.3.6.
Menindaklanjuti hasil pengawasan proses pembelajaran
0.17
5.58
★★★★
4.
Standar Penilaian Pendidikan
5.7
★★★★
4.1.
Aspek penilaian sesuai ranah kompetensi
6.55
★★★★
4.1.1.
Mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
0.5
6.73
★★★★★
4.1.2.
Memiliki bentuk pelaporan sesuai dengan ranah
0.5
6.37
★★★★
4.2.
Teknik penilaian obyektif dan akuntabel
5.24
★★★★
4.2.1.
Menggunakan jenis teknik penilaian yang obyektif dan akuntabel
6.13
★★★★
0.5
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
9
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
4.2.2.
Memiliki perangkat teknik penilaian lengkap
0.5
4.35
★★★
4.3.
Penilaian pendidikan ditindaklanjuti
6.44
★★★★
4.3.1.
Menindaklanjuti hasil pelaporan penilaian
0.5
6.8
★★★★★
4.3.2.
Melakukan pelaporan penilaian secara periodik
0.5
6.08
★★★★
4.4.
Instrumen penilaian menyesuaikan aspek
4.83
★★★
4.4.1.
Menggunakan instrumen penilaian aspek sikap
0.33
5.2
★★★★
4.4.2.
Menggunakan instrumen penilaian aspek pengetahuan
0.33
5.33
★★★★
4.4.3.
Menggunakan instrumen penilaian aspek keterampilan
0.33
3.95
★★★
4.5.
Penilaian dilakukan mengikuti prosedur
5.43
★★★★
4.5.1.
Melakukan penilaian berdasarkan penyelenggara sesuai prosedur
0.33
6.11
★★★★
4.5.2.
Melakukan penilaian berdasarkan ranah sesuai prosedur
0.33
6.53
★★★★
4.5.3.
Menentukan kelulusan siswa berdasarkan pertimbangan yang sesuai
0.33
3.66
★★
5.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
4.29
★★★
5.1.
Ketersediaan dan kompetensi guru sesuai ketentuan
5.96
★★★★
5.1.1.
Berkualifikasi minimal S1/D4
0.24
7
★★★★★
5.1.3.
Tersedia untuk tiap mata pelajaran
0.01
0
★
5.1.4.
Bersertifikat pendidik
0.24
7
★★★★★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
10
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
5.1.5.
Berkompetensi pedagogik minimal baik
0.24
4.99
★★★
5.1.7.
Berkompetensi profesional minimal baik
0.24
5.61
★★★★
5.2.
Ketersediaan dan kompetensi kepala sekolah sesuai ketentuan
4.91
★★★
5.2.1.
Berkualifikasi minimal S1/D4
0.15
7
★★★★★
5.2.2.
Berusia sesuai kriteria saat pengangkatan
0.15
7
★★★★★
5.2.3.
Berpengalaman mengajar selama yang ditetapkan
0.01
0
★
5.2.4.
Berpangkat minimal III/c atau setara
0.15
7
★★★★★
5.2.5.
Bersertifikat pendidik
0.01
0
★
5.2.6.
Bersertifikat kepala sekolah
0.01
0
★
5.2.9.
Berkompetensi kewirausahaan minimal baik
0.1
5.25
★★★★
5.2.10.
Berkompetensi supervisi minimal baik
0.1
5.25
★★★★
5.2.11.
Berkompetensi sosial minimal baik
0.1
6.42
★★★★
5.3.
Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan
3.83
★★★
5.3.4.
Tersedia Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi
0.36
7
★★★★★
5.3.5.
Memiliki Tenaga Pelaksana Urusan Administrasi berpendidikan sesuai ketentuan
0.36
3.65
★★
5.4.
Ketersediaan dan kompetensi laboran sesuai ketentuan
0
★
5.4.1.
Tersedia Kepala Tenaga Laboratorium
0.05
0
★
5.4.2.
Memiliki Kepala Tenaga Laboratorium
0.05
0
★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
11
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
berkualifikasi sesuai 5.4.5.
Tersedia Tenaga Teknisi Laboran
0.05
0
★
5.4.8.
Memiliki Tenaga Laboran berpendidikan sesuai ketentuan
0.05
0
★
5.5.
Ketersediaan dan kompetensi pustakawan sesuai ketentuan
0
★
5.5.1.
Tersedia Kepala Tenaga Pustakawan
0.05
0
★
5.5.2.
Memiliki Kepala Tenaga Pustakawan berkualifikasi sesuai
0.05
0
★
5.5.5.
Tersedia Tenaga Pustakawan
0.51
0
★
6.
Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan
3.54
★★
6.1.
Kapasitas daya tampung sekolah memadai
3.98
★★★
6.1.1.
Memiliki kapasitas rombongan belajar yang sesuai dan memadai
0.2
7
★★★★★
6.1.2.
Rasio luas lahan sesuai dengan jumlah siswa
0.2
0
★
6.1.3.
Kondisi lahan sekolah memenuhi persyaratan
0.2
6.07
★★★★
6.1.5.
Kondisi bangunan sekolah memenuhi persyaratan
0.2
5.8
★★★★
6.1.6.
Memiliki ragam prasarana sesuai ketentuan
0.1
2.05
★★
6.2.
Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak
1.61
★
6.2.1.
Memiliki ruang kelas sesuai standar
0.24
4.61
★★★
6.2.2.
Memiliki laboratorium IPA sesuai standar
0.07
1.75
★
6.2.3.
Memiliki ruang perpustakaan sesuai standar
0.07
1.4
★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
12
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
6.2.4.
Memiliki tempat bermain/lapangan sesuai standar
0.08
0
★
6.2.5.
Memiliki laboratorium biologi sesuai standar
0.07
0
★
6.2.6.
Memiliki laboratorium fisika sesuai standar
0.07
0
★
6.2.7.
Memiliki laboratorium kimia sesuai standar
0.07
0
★
6.2.8.
Memiliki laboratorium komputer sesuai standar
0.07
0
★
6.2.9.
Memiliki laboratorium bahasa sesuai standar
0.07
0
★
6.2.10.
Kondisi ruang kelas layak pakai
0.06
4.2
★★★
6.2.11.
Kondisi laboratorium IPA layak pakai
0.02
0
★
6.2.12.
Kondisi ruang perpustakaan layak pakai
0.02
2.33
★★
6.2.14.
Kondisi laboratorium biologi layak pakai
0.02
0
★
6.2.15.
Kondisi laboratorium fisika layak pakai
0.02
0
★
6.2.16.
Kondisi laboratorium kimia layak pakai
0.02
0
★
6.2.17.
Kondisi laboratorium komputer layak pakai
0.02
0
★
6.2.18.
Kondisi laboratorium bahasa layak pakai
0.02
0
★
6.3.
Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak
1.93
★
6.3.1.
Memiliki ruang pimpinan sesuai standar
0.25
1.17
★
6.3.2.
Memiliki ruang guru sesuai standar
0.15
0
★
6.3.3.
Memiliki ruang UKS sesuai standar
0.03
0
★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
13
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
Bobot
Nilai
Kategori
6.3.4.
Memiliki tempat ibadah sesuai standar
0.03
0
★
6.3.5.
Memiliki jamban sesuai standar
0.03
2.01
★★
6.3.6.
Memiliki gudang sesuai standar
0.03
0
★
6.3.8.
Memiliki ruang tata usaha sesuai standar
0.03
3.5
★★
6.3.9.
Memiliki ruang konseling sesuai standar
0.03
0
★
6.3.10.
Memiliki ruang organisasi kesiswaan sesuai standar
0.03
0
★
6.3.11.
Menyediakan kantin yang layak
0.07
7
★★★★★
6.3.12.
Menyediakan tempat parkir yang memadai
0.07
5.13
★★★★
6.3.13.
Menyediakan unit kewirausahaan dan bursa kerja
0.07
5.09
★★★★
6.3.14.
Kondisi ruang pimpinan layak pakai
0.08
3.5
★★
6.3.15.
Kondisi ruang guru layak pakai
0.05
0
★
6.3.16.
Kondisi ruang UKS layak pakai
0.01
0.47
★
6.3.17.
Kondisi tempat ibadah layak pakai
0.01
0
★
6.3.18.
Kondisi jamban sesuai standar
0.01
0.11
★
6.3.20.
Kondisi ruang sirkulasi layak pakai
0.01
7
★★★★★
6.3.21.
Kondisi ruang tata usaha layak pakai
0.01
0
★
6.3.22.
Kondisi ruang konseling layak pakai
0.01
0
★
6.3.23.
Kondisi ruang organisasi kesiswaan layak pakai
0.01
0
★
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
14
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
7.
Bobot
Nilai
Kategori
Standar Pengelolaan Pendidikan
5.27
★★★★
7.1.
Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
6.32
★★★★
7.1.1.
Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas sesuai ketentuan
0.33
7
★★★★★
7.1.2.
Mengembangkan rencana kerja sekolah ruang lingkup sesuai ketentuan
0.33
6.64
★★★★
7.1.3.
Melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan pengelolaan sekolah
0.33
5.33
★★★★
7.2.
Program pengelolaan dilaksanakan sesuai ketentuan
6.02
★★★★
7.2.1.
Memiliki pedoman pengelolaan sekolah lengkap
0.17
5.15
★★★★
7.2.2.
Menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan
0.17
7
★★★★★
7.2.3.
Meningkatkan dayaguna pendidik dan tenaga kependidikan
0.17
5.34
★★★★
7.2.4.
Melaksanakan kegiatan evaluasi diri
0.17
6.51
★★★★
7.2.5.
Membangun kemitraan dan melibatkan peran serta masyarakat serta lembaga lain yang relevan
0.17
6.46
★★★★
7.2.6.
Melaksanakan pengelolaan bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran
0.17
5.68
★★★★
7.3.
Kepala sekolah berkinerja baik dalam melaksanakan tugas kepemimpinan
1.7
★
7.3.2.
Berjiwa kepemimpinan
0.17
4.08
★★★
7.3.4.
Mengelola sumber daya dengan baik
0.17
6.1
★★★★
7.4.
Sekolah mengelola sistem informasi manajemen
4.67
★★★
7.4.1.
Memiliki sistem informasi manajemen sesuai ketentuan
4.67
★★★
1
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
15
Kode
Standar / Indikator / Sub Indikator
8.
Bobot
Nilai
Kategori
Standar Pembiayaan
6.22
★★★★
8.1.
Sekolah memberikan layanan subsidi silang
7
★★★★★
8.1.1.
Membebaskan biaya bagi siswa tidak mampu
0.33
7
★★★★★
8.1.2.
Memiliki daftar siswa dengan latar belakang ekonomi yang jelas
0.33
7
★★★★★
8.1.3.
Melaksanakan subsidi silang untuk membantu siswa kurang mampu
0.33
7
★★★★★
8.2.
Beban operasional sekolah sesuai ketentuan
7
★★★★★
8.2.1.
Memiliki biaya operasional non personil sesuai ketentuan
7
★★★★★
8.3.
Sekolah melakukan pengelolaan dana dengan baik
4.66
★★★
8.3.1.
Mengatur alokasi dana yang berasal dari APBD/APBN/Yayasan/sumber lainnya
0.33
0
★
8.3.2.
Memiliki laporan pengelolaan dana
0.33
6.99
★★★★★
8.3.3.
Memiliki laporan yang dapat diakses oleh pemangku kepentingan
0.33
7
★★★★★
1
Berdasarkan data rapot mutu SMK Negeri 2 Situbondo melalui aplikasi PMP dapat di tarik kesimpulan secara umum berdasarkan delapan Standar Pendidikan Nasional, bahwa sekolah SMKN 2 Situbondo mencapai kategori menuju SNP 4 (Standar Nasional Pendidikan ) pada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian, Pendidikan, Standar Pengelolaan Pendidikan dan Standar Pembiayaan sedangkan. Sedangkan pada Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan SMKN 2 Situbondo mencapai kategori menuju SNP 3 dan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKN 2 Situbondo mencapai kategori menuju SNP 2.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
16
Kondisi sarana prasarana perlu perbaikan kedepannya. Terutama ketersediaan jumlah ruang belajar yang masih kurang. 3. Kondisi Ideal Sesuai Permendigbud Kondisi ideal yang diharapkan tercapai di SMK Negeri 2 Situbondo adalah terpenuhinya 8 (delapan) standar nasional pendidikan, sehingga penyelenggaraan pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai. Dalam sistem pendidikan dasar dan menengah, acuan untuk melihat halhal yang menjadi kondisi internal didasarkan pada delapan (8) standar nasional pendidikan yang sekaligus merupakan acuan dalam melakukan evaluasi diri. Sedangkan kondisi eksternal didasarkan pada kondisi yang ada diluar lembaga yang berupa peluang dan tantangan, termasuk tuntutan pemangku kepentingan (stackholder) yang terkait dengan pendidikan dasar dan menengah. Kedelapan standar nasional pendidikan tersebut: 1. Standar Isi 2. Standar Proses 3. Standar Kelulusan 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Standar Sarana dan Prasarana 6. Standar Pengelolaan 7. Standar Pembiayaan 8. Standar Penilaian 1. Faktor Internal No. 1.
Kondisi Saat Ini
Komponen Standar Isi
Kekuatan 1.
Struktur kurikulum, kompetensi, dan beban belajar : a) Mata pelajaran yang dikembangkan mengacu pada
Kelemahan 1. Diversifikasi muatan kurikulum belum memberi ruang bagi siswa untuk lintas minat dan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
17
kurikulum yang berlaku dengan mengintegrasikan SKKNI b) Mencakup sikap pengetahuan dan keterampilan secara proporsional sesuai tuntutan kompetensi c) Menggambarkan beban belajar untuk mata pelajaran seluruh kesatuan jenjang studi ( 3 tahun / 4 tahun ) dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. 2.
3.
Diversifikasi muatan kurikulum : a) Mengintegrasikan muatan lokal, nasional, dan internasional sesuai acuan yang dikembangkan oleh pusat b) Mengembangkan paket keahlian sesuai potensi dan karakteristik daerah Mengelompokan siswa dalam paket keahlian berdasarkan tes/nilai ulangan Ruang lingkup mata pelajaran : a) Memuat kelompok mata pelajaran umum dan kejuruan yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik b) Memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai
atau pendalaman minat 2. Ruang lingkup mata pelajaran belum memuat kelompok mata pelajaran yang diikuti oleh setiap peserta didik sesuai dengan SKKNI 3. Belum melaksanakan materi dan atau mata pelajaran tambahan tanpa mengurangi jam mata pelajaran lainnya 4. Analisis Konteks belum dilakukan untuk tahun pelajaran 2017/2018
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
18
4.
2.
Standar Proses
1. 2. 3. 4.
5.
6.
dengan bakat, minat, dan kemampuannya Lingkup KD yang mengacu tuntutan kompetensi : a) Memuat Kompetensi Dasar yang menjadi acuan penyusunan kompetensi untuk setiap mata pelajaran b) Memuat Kompetensi Dasar yang dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran c) Memuat kompetensi dasar yang memperhatikan perkembangan / pengembangan kompetensi yang dibutuhkan Du/Di Silabus berdasarkan SKL dan SI Penelaahan silabus sebagai dasar penyusunan RPP Silabus dijadikan dasar pengembangan indikator RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi RPP disusun semua guru dengan sistematika yang mengacu pada peraturan yang berlaku RPP disusun dengan memperhatikan Perbedaan individual peserta didik antara lain
1. Penelaahan Silabus belum dilakukan oleh Tim Pengembang Kurikulum yang beranggotakan kepala sekolah, wakakur, kaprog, komite sekolah,pengawas, dan belum melibatkan DU/Di terkait (untuk mata pelajaran keahlian) 2. RPP belum sepenuhnya disusun mengacu pada kurikulum yang berlaku serta SKKNI (Standar Kompetensi
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
19
kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik 7. RPP menggambarkan Partisipasi aktif peserta didik dan kegiatan Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian. 8. RPP menggambarkan proses pembudayaan membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan 9. RPP menggambarkan pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,dan remedi 10. RPP menggambarkan penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. 11. RPP mengakomodasi
Kinerja Nasional Indonesia) untuk kemudian disetujui oleh Kepala sekolah dan pengawas 3. RPP belum sepenuhnya memperhatikan Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
20
pembelajaran tematikterpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya 12. Pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan 13. Pengembangan sikap dalam pembelajaran diperoleh melalui contoh dan keteladanan 14. Pengembangan Pengetahuan dalam pembelajaran diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. 15. Pengembangan Keterampilan diperoleh melalui aktivitas belajar di sekolah dan di industri 16. Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup 17. Kegiatan pendahuluan dilakukan secara menarik, menantang, dan memotivasi siswa 18. Kegiatan inti dilaksanakan secara PAIKEM berbasis teknologi informasi dan TIK 19. Kegiatan penutup diisi dengan kegiatan refleksi guru bersama siswa,
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
21
pemberian umpan balik, rencana tindak lanjut pembelajaran dan informasi rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya serta pemberian tugas tidak terstruktur 20. Pelaksanaan Praket kerja lapangan sudah sesuai dengan indikator Standar Proses Pendidikan 21. Pemantauan Pembelajaran sudah sesuia dengan indikator Standar Proses Pendidikan. 22. Supervisi Pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran, diselenggarakan dengan cara teknik supervisi yang tepat, dan Kegiatan supervisi dilakukan oleh Pengawas, Kepala Sekolah, dan komponen sekolah yang ditugaskan kepala sekolah 23. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran, Hasil belajar digunakan guru untuk merencanakan program perbaikan, pengayaan atau pelayanan, Penilaian hasil belajar menggunakan penilaian otentik yang menilai kesiapan siswa, proses dan hasil belajar, dan Penilaian proses belajar dilakukan saat proses pembelajaran dengan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
22
3.
Standar Kompetensi Lulusan
1.
2.
3.
4. 5.
6.
7.
menggunakan alat angket, observasi, catatan anekdot dan refleksi Sikap Peserta didik telah berperilaku yang mencerminkan sikap orang beriman aktif dalam berorganisasi/kegiatan keagamaan baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, aktif mengikuti ibadah rutin keagamaan di sekolah, dan memelihara diri dari perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai agama Perilaku peserta didik telah mencerminkan sikap orang berakhlak mulia menghormati, taat, sopan dan ramah kepada orang tua, pendidik dan masyarakat, menghormati nilai dan norma agama dan lingkungan yang berlaku Perilaku peserta didik telah mencerminkan sikap orang yang berilmu Perilaku peserta didik telah mencerminkan sikap percaya diri Peserta didik telah bertanggung jawab sesuai dengan indikator SKL yang ada dalam instrumen PMP Pendidik telah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam penguasaan pengetahuan factual Pendidik telah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Belum memiliki standar mutu lulusan yang kompetitif di Kabupaten Situbondo Belum mempunyai standar mutu lulusan yang berstandar internasional Belum mempunyai program untuk mencetak lulusan yang ahli dibidangnya dan mampu bersaing di era global Kompetensi lulusan yang siap melanjutkan ke PTN masih rendah Ada indikasi life skill siswa masih belum sesuai yang diharapkan Penyelenggaran Uji Kompetensi bersertifikat LSP belum terlaksana
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
23
meningkatkan penguasaan pengetahuan konseptual peserta didik 8. Sekolah telah mempertahankan dan mengembangkan penguasaan peserta didik tentang pengetahuan procedural 9. Sekolah telah mengembangkan pengetahuan metakognitif bagi semua peserta didik 10. Sekolah bersama dengan Du/Di terkait telah mempertahankan dan mengembangkan strategi pembinaan peserta didik menggunakan teknologi dan informasi 4.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidika n
1. Kualifikasi akademik Guru setara S1/D4 kependidikan 2. Kualifikasi Kepala Sekolah S-2 (Pascasarjana) 3. Latar belakang akademik Guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. 4. Memiliki sertifikat dari lembaga pemerintah untuk menjadi Kepala Sekolah 5. Kompetensi Pedagogik Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogik antara lain mampu merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku,
Tenaga Kependidikan belum seluruhnya memiliki sertifikat dari asosiasi profesi 2. Tenaga Kependidikan khususnya Kejuruan belum memiliki sertifikat dari asosiasi profesi 3. Tenaga Kependidikan belum memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga professional 4. Kualifikasi Akademik Tenaga Adminisrasi,
1.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
24
mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada pembelajaran aktif, inovatif,kreatif,efektif, dan menyenangkan, serta mengembangkan nilai-nilai dan sikap/budi pekerti luhur serta berbasis TIK, dan mampu menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar serta mamanfaatkannya untuk tindakan 6. Kompetensi Kepribadian Pendidik, Kompetensi kepribadian memenuhi standar minimal Kepala Sekolah dan Guru antara lain Memiliki sikap keteladanan dan berakhlak mulia dan Memiliki sikap untuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan kependidikan 7. Kompetensi Sosial Pendidik, Kompetensi Sosial telah memenuhi minimal Kepala Sekolah dan Guru antara lain Mampu berkomunikasi efektif dan santun secara lisan dan tulisan, Bertindak sesuai dengan norma (hukum, agama, kebudayaan), dan Mampu bekerjasama dengan warga sekolah dan anggota masyarakat 8. Kompetensi Profesional Pendidik antara lain menguasai materi dasar pelajaran yang diampu, menguasai kompetensi
5.
6.
7.
8.
Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Administrasi (Kepala dan Tenaga Administrasi) belum sesuai dengan indikator standar PTK Kualifikasi Akademik Tenaga Perpustakaan, Kualifikasi akademik minimal yang dimiliki oleh Tenaga Perpustakaan belum sesuai dengan indikator standar PTK Kompetensi Pedagogik Pendidik, Kepala Sekolah dan Guru memiliki kompetensi pedagogic belum mampu sepenuhnya menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Belum mampu mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif dan inovatif Belum mampu
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
25
inti dan kompetensi dasar, mampu melaksanakan pengembangan diri, dan mampu mengembangkan dan mengimplementasikan nilai-nilai kewirausahaan 9. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah telah memenuhi standar PTK sesuai dengan indikator PMP 10. Kompetensi Kepribadian Kepala Sekolah sudah memenuhi standar indikator PTK dalam instrumen PMP 11. Kompetensi Kewirausahaan Kepala Sekolah sudah sesuai dengan indikator instrumen PMP PTK 12. Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah sudah memenuhi standar PTK 13. Semua guru mengikuti uji kompetensi guru. 14. Rasa kekeluargaan di lingkungan civitas akademika masih perlu ditingkatkan.
membuat karya inovatif dan tepat guna sesuai dengan bidangnya 9. Belum seluruhnya mampu menulis karya ilmiah 10. Jumlah guru GTT masih cukup banyak 11. Masih sedikit guru yang memiliki karya pengembangan profesi. 12. Masih sedikit guru yang berprestasi dibidang akademik maupun non akademik 13. Belum ada program beasiswa guru yang melanjutkan jenjang S-2 dari lembaga 14. Ada indikasi bahwa guru, dan karyawan belum menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang baik. 15. Belum semua tenaga pendidik mengikutkan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan dalam mengatasi kesulitan belajar
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
26
peserta didik 16. Belum semua guru menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang dibimbing 17. Belum semua tenaga pendidik mampu mengembangkan materi pembelajaran yang dibimbing secara kreatif 18. Belum semua tenaga pendidik dapat melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mata pelajaran yang dibimbing 19. Belum adanya indikator yang jelas untuk mengukur tingkat keberhasilan guru . 20. Ada indikasi bahwa rasa empati (kepekaan dan kepedulian) guru, dan karyawan kepada siswa perlu ditingkatkan. 21. Ada indikasi bahwa dedikasi guru dan karyawan dalam
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
27
melaksanakan tugas masih belum optimal. 22. Kurangnya komitmen guru dalam mengaplikasikan hasil pelatihan atau workshop. 23. Belum adanya panduan program pada masingmasing rumpun mata pelajaran. 24. Penyusunan dan supervisi program Sekolah belum optimal 5
Standar Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan Bangunan sudah termasuk Pemeliharaan ringan dan Pemeliharaan berat 2. Pemanfaatan fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar yang berkualitas 3. Pemeliharaan peralatan praktek termasuk Pemeliharaan ringan, Pemeliharaan berat, dan Pemeliharaan rutin dan periodik 1.
1.
2.
3.
4.
5.
Sarana kelas, perpustakaan, laboratorium, sanitasi, dan ICT belum memadai. Belum optimalnya perawatan dan pengamanan terhadap fasilitas Sekolah terutama alat-alat elektronik pembelajaran. Ada indikasi belum adanya perencanaan yang matang terhadap pengadaan sarana dan prasarana Sekolah Belum tertibnya administrasi fasilitas yang dimiliki Sekolah Belum tertibnya
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
28
penempatan barang-barang inventaris Sekolah 6. Belum optimalnya fungsi komite dalam pengadaan dan pengembangan sarana Sekolah. 7. Kurangnya ruang belajar (Kelas) 6.
Standar Pengelolaan
Mekanisme perumusan dan sosialisasi visi dan misi sekolah telah sesuai dengan standar pengelolaan antara lain : Visi dan misi sekolah dirumuskan berdasarkan masukan dari warga sekolah/madrasah yang selaras dengan visi misi dinas pendidikan dan Pendidikan Nasional, Visi dan misi sekolah dirumuskan secara partisipatif warga sekolah, Rumusan visi dan misi sekolah diputuskan pada rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala sekolah, dan Visi dan misi sekolah disosialisasikan kepada seluruh warga sekolah melalui berbagai media baik lisan maupun tulisan 2. Rumusan tujuan sekolah antara lain : Sesuai dengan visi dan misi sekolah yang 1.
Pelaksanaan KTSP masih belum berjalan secara optimal Belum ditemukan sistem (model) pembelajaran yang cocok untuk sistem full day school (> jam 14.00) Pelaksanaan remidi belum tersusun dengan baik. Strategi Pembelajaran yang dilakukan guru belum semua mengacu pada pembelajaran PAKEM. Pengelolaan proses penilaian antara lain : Sekolah bersama-sama DU/DI terkait belum mengembangkan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
29
mengakomodasi masukan berbagai pihak yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, Mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh sekolah dan pemerintah, Tujuan dirumuskan berdasarkan program jangka pendek, menengah dan panjang., dan Tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh warga sekolah 3. Rencana Kerja Sekolah anatara lain : Rencana Kerja Sekolah (RKS) sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dituangkan dalam bentuk dokumen dan disetujui oleh TPS dan disahkan oleh Dinas Pendidikan. Untuk sekolah swasta oleh Penyelenggara Sekolah, Rencana kerja sekolah memiliki relevansi dengan kebutuhan DuDi, Rencana kerja sekolah meliputi rencana tahunan dan rencana kerja menengah, dan Rencana kerja sekolah tersosialisasikan dengan baik kepada seluruh warga sekolah 4. Pengorganisasian antara lain : Sekolah memiliki pedoman yang meliputi: Kurikulum, Struktur organisasi sekolah, Pembagian dan deskripsi tugas, mekanisme kerja, peraturan akademik, Kode etik dan tata tertib
standar penilaian untuk mata pelajaran produktif, Pelaksanaan penilaian untuk mata pelajaran produktif dilaksanakan secara bersamasama dengan Du/Di berdasarkan standar yang sudah dikembangkan bersama Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah antara lain Laporan pelaksanaan kegiatan sekolah tidak bisa diakses dan Laporan (bahan laporan) aspek akademik khususnya untuk mata pelajaran produktif ditembuskan kepada pihak Du/Di terkait Pengelolaan pada bidang kesiswaan perlu ditingkatkan. Kedisiplinan input nilai oleh guru masih perlu ditingkatkan Belum adanya sistem
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
30
dan Biaya operasional sekolah, Sekolah menyusun dan menetapkan peraturan akademik yang meliputi:1)persyaratan minimal kehadiran, (2) ketentuan remedial, (3) kriteria kenaikan kelas, (4) kriteria kelulusan, (5) ketentuan penggunaan fasilitas belajar, dan layanan konsultasi, Sekolah memiliki unit penanggung jawab bidang hubungan industri, dan Sekolah memiliki unit kerja pengelola bidang keahlian dan unit produksi 5. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan sekolah antara lain : Sekolah memiliki jadwal pelaksaanaan yang memuat seluruh rencana kerja sekolah selama 1 tahun, Ada pengorganisasian setiap kegiatan sekolah, Kegiatan sekolah dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah ditetapkan, Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja yang dibuktikan dengan surat keputusan kepala sekolah, dan Perubahan atas rencana kerja sekolah dilakukan melalui rapat pembahasan dan ada persetujuan tertulis dari komite sekolah
penerimaan guru dan karyawan melalui prosedur profesional kelembagaan. Belum adanya program pengembangan guru secara berencana dan berkesinambung an Belum semua mata pelajaran mempunyai program MGMP yang melakukan kegiatan secara reguler Masih kurang tertibnya administrasi kegiatan penunjang profesi pendidik dalam rangka mendukung proses sertifikasi. Belum ada aturan tentang sertifikat penghargaan bagi siswa, guru, dan karyawan pada setiap kegiatan lomba atau kejuaraan. Pemeliharaan fasilitas Sekolah masih belum optimal. Belum ada tempat penyimpanan dan sistem peminjaman alat-
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
31
Pengelolaan proses pembelajaran antara lain : Proses pembelajaran disesuaikan dengan standar kompetensi lulusan dan standar proses, Ketersediaan industri/institusi pasangan yang sesuai dengan program keahlian yang diadakan satuan pendidikan, Sekolah melakukan sinkronisasi program dengan institusi pasangan atau Du/Di, dan Sekolah dan Du/Di atau institusi pasangan terkait mengembangkan dan mengelola kerjasama dalam pelaksanaan praktikum/ praktek kerja industri bagi mata pelajaran produktif. 7. Sekolah dan DU/DI mengembangkan kerjasama dalam proses sertifikasi kompetensi siswa. 8. Pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan sekolah antara lain : Sekolah melalui kepala sekolah melaporkan kegiatan sekolah secara tertulis kepada komite sekolah meliputi aspek akademik dan non akademik 9. Program kepengawasan sekolah antara lain : Sekolah mengembangkan sistem pengawasan internal, Perogram pengawasan tersosialisasikan secara 6.
alat inventaris Sekolah secara terpusat dan tertib Belum ada pendataan ulang secara reguler terhadap sarana Sekolah (bisa lewat wali kelas atau penanggung jawab ruang ). Perlunya pengadaan laboratorium untuk semua mata pelajaran yang memerlukan praktek, terutama mata pelajaran MAFIKIB Belum meratanya fasilitas (terutama LCD) yang ada dikelas dan yang digunakan untuk guru. Belum ada sistem dan panduan yang jelas pada system penganggaran semua program Sekolah Perlu ada peninjauan ulang pada insentif guru kegiatan pengembangan diri dan guru team teaching. Gaji/honor guru
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
32
menyeluruh kepada pendidik dan tenaga kependidikan di sekoah meliputi: supervisi, pemantauan, evaluasi, Program kepengawasan mencakup program tindak lanjut hasil pengawasan, dan Sekolah memiliki laporan tindak lanjut program kepengawasan sekolah 10. Pelaksanaan pengawasan tindak lanjutnya antara lain : Pengawasan dilakukan secara koordinatif dengan dinas pendidikan, Pelaksanaan kepengawasan menggunakan instrumen yang telah divalidasi oleh dinas pendidikan., dan Sekolah menyusun perbaikan program secara berkelanjutan 11. Rekrutmen kepala sekolah, Kepala sekolah diangkat berdasarkan prosedur yang berlaku, Rekrutmen Kasek dan Wakasek berdasarkan persyaratan kompetensi dan kualifikasi, dan Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua program keahlian diangkat setelah dinyatakan lolos seleksi 12. Struktur organisasi sekolah, Struktur organisasi sekolah disertai dengan deskripsi tugas, Kepala sekolah dibantu empat wakil kepala sekolah
GTT dan PTT belum memenuhi standar UMR Lembaga Litbang belum terbentuk dan berperan secara optimal Masih perlunnya sosialisasi dan evaluasi yang optimal dari peraturan akademik yang ada. Belum adanya tata tertib penggunaan sarana dan prasarana yang jelas dan sistematis. Biaya operasional Sekolah masih belum tersosialisasi secara baik Rencana tahunan Sekolah belum terkomunikasika n secara transparan kepada guru dan karyawan. Sosialisasi KTSP belum optimal. Program konsultasi Sekolah dengan orang tua/wali peserta didik belum terjadwal setiap tahun. Belum ada program rapat
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
33
untuk bidang akademik, sarana-prasarana, kesiswaan, dan hubungan dunia usaha dan dunia industri, dan Struktur organisasi sekolah mengakomodir kepala bidang keahlian, ketua program keahlian dan wali kelas 13. Ketersediaan sistem informasi, Sekolah memilki perangkat IT yang lengkap, Sekolah memiliki operator yang handal dan ditetapkan dengan SK kepala sekolah, dan Sekolah memiliki akses jaringan internet 14. Kelengkapan dan aksesibilitas data, Sekolah memiliki data base yang lengkap, Sistem informasi bersifat efisien dan efektif dan Sistem data dan informasi sekolah memiliki aksesibilitas yang tinggi 15. Adanya Team teaching pada mata pelajaran UN. 16. Penggunaan media pembelajaran (laboratorium,LCD, dan internet ) dalam PBM 17. Setiap awal tahun ajaran baru, sekolah mengadakan penyegaran lewat workshop pengembangan pembelajaran. 18. Kalender akademik SMKN 2 Situbondo sudah menunjukkan seluruh aktivitas KBM
Sekolah dengan komite Sekolah secara reguler dan terjadwal. Peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan belum terprogram secara baik. Pelaksanaan dari keputusankeputusan rapat yang ada belum berjalan dengan baik. Instrumen penjamin mutu Sekolah belum ada Sistem pengawasan, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan belum optimal. Belum ada buku panduan yang jelas dari masing-masing staf kepala bidang kurikulum, kesiswaan, humas, keagamaan, sarana dan prasarana, administrasi, litbang, dan keuangan,. Kebijakan yang masih belum sepenuhnya
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
34
beserta evaluasinya. 19. Penempatan SDM sudah sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. 20. Penyebaran informasi timbal balik dari dan ke Sekolah sudah cukup bagus antara lain melalui website sekolah. 21. Pembagian tugas diantara pendidik sebagian besar sudah merata meskipun masih perlu terus ditingkatkan dan dievaluasi. 22. Sudah adanya tata tertib yang baik bagi siswa, guru, dan karyawan 23. Rapat koordinasi guru, staf, dan karyawan sudah berjalan dengan baik. 24. Pengadaan, penggunaan, dan persediaan bahan habis pakai terkendali. 25. Sudah memiliki KTSP 2013 untuk semua jurusan 7.
Standar Pembiayaan
mencerminkan bottom-up process (masukan dari bawah)
1. Transparansi dan Akuntabilitas, Memiliki pedoman pengelolaan keuangan, Memiliki pembukuan biaya operasi (Buku Kas Umum/Tabulasi, Buku kas Pembantu resmi sumbar dana, Buku Bank, Buku Pajak, Memiliki RKA-S), dan Memiliki laporan pertanggung jawaban pengelolaan keuangan (memiliki laporan keuangan dana yang bersumber dari
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
35
8.
Standar Penilaian
pemerintah dan masyarakat 1. Perencanaan Penilaian Pendidik mengembangkan ranah dan acuan pengembangan indikator pencapaian kompetensi 2. Pendidik mengembangkan indikator pencapaian kompetensi berdasarkan kata kunci KD dengan mempertimbangkan tahapan kognitif 3. Pendidik membuat rancangan penilaian (formatif &sumatif) sesuai tuntutan KD 4. Pendidik merencanakan penilaian kompetensi sikap 5. Pendidik merencanakan penentuan penilaian sikap 6. Pendidik merencanakan penilaian kompetensi pengetahuan 7. Pendidik merencanakan penilaian kompetensi ketrampilan melalui penilaian kinerja 8. Pendidik menetapkan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) 9. Pendidik mengembangkan kisikisi penilaian yang memenuhi standar 10. Acuan penyusunan kisi-kisi, antara lain Standar Kompetensi Lulusan, SI dan SKKNI, Sesuai taksonomi Bloom, dan Kategorisasi tingkat kesukaran berdasarkan bukti analisis pada bank
1. Pendidik belum melibatkan DU/DI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi hasil belajar antara lain Perencanaan penilaian mengacu pada tuntutan dunia kerja, Pelaksanaan Penilaian dilakukan oleh pendidik bersama DU/DI, dan Penilaian PKL dan Uji Kompetensi keahlian belum melibatkan sepenuhnya Lembaga Sertifikasi Profesi atau Asosiasi Profesi 2. Analisis hasil penilian, belum semua pendidik melakukan Analisis penilaian hasil belajar peserta didik oleh pendidik dan dikembalikan kepada peserta didik antara lain : belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kelebihan yang dimiliki, belum Memberikan penguatan kepada peserta didik akan kekurangan yang dimiliki, belum
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
36
soal 11. Pendidik membuat dokumen kelengkapan perencanaan penilaian hasil belajar 12. Melakukan uji kompetensi keahlian dibuktikan dengan adanya sertifikat atau surat keterangan 13. Uji kompetensi keahlian melibatkan DU/DI yang relevan 14. Melakukan Ujian sekolah mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional (POS-UN) yang diterbitkan oleh BSNP 15. Melakukan Ujian sekolah mengacu pada Prosedur Operasi Standar Ujian Sekolah (POS-US) yang diterbitkan oleh BSNP 16. Pelaksanaan Penilian Pada awal semester pendidik menginformasikan: Penilaian Acuan Kriteria (PAK), Jadwal penugasan dan ulangan (ulangan harian, UTS dan UAS), Silabus mata pelajaran, Rancangan penilaian, dan Bentuk dan jenis penilaian. 17. Pendidik melaksanakan penilaian hasil belajar : Penilaian otentik yang dilakukan oleh pendidik sesuai jadwal dan secara berkelanjutan, Penilaian dilakukan oleh pendidik pada setiap akhir KD atau beberapa KD,
Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik, dan belum Memberikan kemajuan dan kesulitan belajar kepada kepala sekolah/pihak yang terkait.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
37
Ulangan harian merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam bentuk tes formatif, Ulangan tengah semester atau ulangan akhir semester dilakukan oleh pendidik melalui koordinasi oleh satuan pendidikan.panitia yang dibentuk oleh Kepala Sekolah, dan Penilaian penugasan merupakan bagian dari proses pembelajaran untuk menyelesaikan satu KD atau beberapa KD. 18. Pendidik melaksanakan penilaian kompetensi keahlian 19. Pendidik melaksanakan penilaian otentik 20. Pendidik memeriksa hasil pekerjaan peserta didik mengacu pada pedoman penskoran 21. Tindak lanjut pelaporan, Pendidik melaksanakan program tindak lanjut pembelajaran 22. Hasil Penilaian digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. 23. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan 24. Satuan pendidikan melakukan penilaian terhadap peserta didik antara lain : Menentukan kriteria minimal pencapaian kompetensi, Menentukan kriteria
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
38
kenaikan kelas, Melaporkan hasil pencapaian kompetensi peserta didik kepada orang tua/wali, dan Menerbitkan ijazah bagi peserta didik yang lulus 25. Satuan pendidikan menyiapkan laporan hasil belajar (rapor) peserta didik berbentuk deskripsi
2. Faktor Eksternal a. Peluang 1. Adanya ruang gerak yang terbuka bagi lembaga pendidikan untuk mengembangkan diri secara maksimal 2. Dukungan Dinas Pendidikan baik berupa kebijakan maupun finansial yang semakin baik 3. Apresiasi masyarakat terhadap sekolah kejuruan semakin meningkat 4. Tumbuh berkembangnya industri di kabupaten situbondo 5. Terbuka
kesempatan
lulusan
Sekolah
melanjutkan
kependidikan yang lebih tinggi 6. SMK Negeri 2 Situbondo sebagai sekolah pelaksana Kurikulum 2013 b. Ancaman 1. Lingkungan di luar sekolah secara umum kurang edukatif 2. Kebijakan publik yang belum menempatkan pendidikan sebagai prioritas dalam pembangunan 3. SMK Negeri 2 Situbondo belum menjadi pilihan utama bagi sebagian masyarakat 4. Kurangnya hubungan kerjasama dengan Du/Di yang meiliki payung hukum dan sertifikat (bonafit) Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
39
5. SMK Negeri 2 Situbondo belum memiliki Spesifikasi kompetensi Du/Di dimasing masing jurusan 6. SMK Negeri 2 Situbondo belum melaksanakan revitalisasi SMK secara optimal.
4. Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
Potensi SMKN 2 Situbondo berada pada lingkungan masyarakat pedesaan yang terdiri dari sebagian besar penduduknya adalah penduduk asli. Hanya sebagian kecil masyarakatnya yang merupakan pendatang baru. Kondisii ini menyebabkan budaya lokal masih sangat mendominasi. Budaya masyarakat yang masih merupakan tantangan yang harus diatasi adalah tingkat kesadaran orang tua siswa untuk memberikan peluang anaknya dalam pendidikan masih sangat rendah. Tingkat partisipasi orang tua siswa terhadap pengawasan anaknya dalam proses pendiikan dan bimbingan pembelajaran di rumah masih sangat minim, sehingga diperlukan kerja dan perhatian keras dari sekolah guna memberikan motivasi belajar terhadap siswa baik dalam kelas maupun saat berada di rumah.Tingkat putus sekolah juga masih merupakan kendala yang harus mendapat perhatian yang sangat serius. Keberadaan kurikulum 2013 yang mengharuskan siswa aktif dalam setiap proses pembelajaran akan menjadi beban tersendiri bagi siswa dalam kondisi motivasi belajar yang sangat minim dan diperparah oleh tingkat perhatian orang tua siswa yang juga masih sangat kurang. Proses Pembelajaran pada SMKN 2 Situbondo diharapakan diselenggarakan
secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
40
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan ditetapkan bahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan SMP. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan. Kebijakan
Nasional tentang Penyelenggaraan
Sekolah dengan
menggunakan kurikulum 2013 mensyaratkan peserta didik SMKN 2 Situbondo memiliki komptensi lulusan sebagai berikut : 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa 2. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 3. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya; 4. Menjadi manusia produktif, mampu bekerja secara mandiri dan mampu mengisi lowongan kerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesaui dengan kompetensi program keahlian 5. Mampu memilih dan menentukan karier, ulet dan gigih dalam berkompetisi,
beradaptasi
dilingkungan
pekerjaan
serta
mengembangkan sikap profesionalisme bekerja sesaui dengan bidang keahliannya 6. Memiliki bekal kemampuan teknologi, seni agar mampu mengembangkan diri 7. Memiliki bekal kompetensi-kompetensi yang lain sesuai dengan kompetensi peserta didik Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
41
Potensi dan Karakteristik SMK Negeri 2 Situbondo Dalam rangka menunjang pemenuhan terhadap kondisi ideal yang diharapkan di atas, maka perlu digali potensi dan karakteristik yang ada pada SMK Negeri 2 Situbondo. Potensi yang dimiliki SMK Negeri 2 Situbondo dan karakteristik yang dikembangkan terdiri dari : 1. Siswa yang masih polos (karena jauh dari pergaulan dengan system perkotaan) memungkinkan siswa dapat dengan mudah dimobilisasi kearah yang dikehendaki oleh sistem pendidikan yang diberlakukan; 2. Guru yang memiliki rasa tanggung jawab yang besar terhadap beban tugas yang dimilikiknya memungkinkan keberhasilan dalam proses pembelajaran; 3. Lingkungan masyarakat yang agamis memberikan peluang yang besar terbinanya siswa dan guru dalam perubahan kearah pengamalan nilai-nilai agama yang dianutnya. 4. Budaya masyarakat sekitar sekolah yang masih memegang tradisi dan budaya lokal memungkinkan nilai-nilai karakter siswa dikembangkan secara lebih baik dan aplikatif. 5. Lapangan pekerjaan yang berkembang di lingkungan peserta didik sesuai dengan program keahlian yang ada di SMK Negeri 2 Situbondo 8. Pengalaman Kerja Lapangan (PKL) selama 6 bulan merupakan waktu yang cukup untuk membentuk karakteristik peserta didik yang perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, produktif, mampu bekerja secara mandiri, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya di Du/Di sebagai tenaga kerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesaui dengan kompetensi program keahlian
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
42
B. Tujuan Pengembangan KTSP Tujuan pengembangan kurikulum di SMK Negeri 2 Situbondo dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Berpusat
pada
kepentingan
potensi,
peserta
didik
perkembangan, dan
kebutuhan,
lingkungannya.
dan
Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta
didik
disesuaikan
dengan
potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik. 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kebutuhan nasional sesuai tujuan pendidikan, keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib dan muatan lokal. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
43
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja.
Oleh
karena
itu,
pengembangan
kurikulum
perlu
memperhatikan keseimbangan antara hard skills dan soft skills pada setiap kelas antarmatapelajaran, dan memperhatikan kesinambungan hard skills dan soft skills antarkelas. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan), bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum
diarahkan
kepada
proses
pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk
belajar
sepanjang
hayat.
Kurikulum
mencerminkan
keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan
Bhinneka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kepentingan nasional diwujudkan melalui kurikulum tingkat nasional, sedangkan kepentingan daerah diwujudkan melalui kurikulum tingkat daerah. C. Landasan Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
44
1. Landasan Filosofis Landasan filosofis penting kedudukannya dalam pengembangan kurikulum. Landasan filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang isi suatu kurikulum, konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan kerja serta lingkungan alam di sekitarnya. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan landasan filosofis sebagai berikut. 1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar-dasar kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi tujuan dasar KTSP SMK/MAK . Hal ini mengandung makna bahwa KTSP SMK/MAK adalah rancangan program pembelajaran PMK untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda sebagai human capital bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tenaga kerja menengah yang handal merupakan tugas utama SMK/MAK. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini
dan
masa
mengembangkan
depan
peserta
pengalaman
didik,
belajar
KTSP yang
SMK/MAK memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai kompetensi. Kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan pada SMK/MAK diprogramkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja (labour market), hal ini sejalan dengan pandangan filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi pragmatisme PMK diselenggarakan untuk maksud memenuhi seluruh kebutuhan individu peserta didik dalam mempersiapkan diri menjalani dan memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarga. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
45
2. KTSP SMK/MAK disusun untuk membangun budaya tekno-sainsosio-kultural yaitu suatu budaya masyarakat yang secara sosial baik di sekolah, dunia kerja, keluarga, maupun di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya pemecahan masalah secara terencana, terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan atau diberi eksplanasi melalui proses inkuiri dan diskoveri. Budaya teknologi melakukan rekayasa pemecahan masalah kehidupan dan masalah pekerjaan melalui pengembangan disain dan temuantemuan baru. KTSP SMK/MAK
mengembangkan kemampuan
peserta didik sebagai pewaris budaya bangsa dan peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan bangsa masa kini dan masa depan. 3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta didik SMK/MAK belajar membangun pengalaman diri dalam memecahkan permasalahan-permasalahan secara kreatif. Untukitu peserta didik SMK/MAK perlu memiliki pengalaman belajar berpikir kreatif, bekerja kreatif sendiri-sendiri maupun dengan orang lain,
dan
menerapkan
inovasi-inovasi
dalam setiap
pemecahan masalah kerja dan kehidupan. Menurut pandangan filosofi ini, proses pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian dan fasilitasipengalaman dan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses mind on, hands on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan kemampuan milihat, mendengar, membaca, bertindak secara matang dan cermat. KTSP SMK/MAK mengunggulkan budaya tekno-sain-sosio-kultural dalam memecahkan masalah-masalah kerja dan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 4. Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan atitude pokok (core attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), toleran
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
46
terhadap dualisme (tolerance for ambiguity), dan kepercayaan kelompok (group trust). 5. Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan emosional-spiritual,
sosial-ekologis,
intelektual,
kinestetis,
ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan kecerdasan belajar sebagai pusat pengembangan kecerdasan (Sudira, 2015). Filosofi ini menentukan bahwa isi KTSP SMK/MAK mencakup kecerdasan ganda dan bersifat kontekstual. Filosofi ini mensyaratkan KTSP SMK/MAK
memberi
pengalaman
belajar
yang
utuh
dan
menyeluruh dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik. 6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas dalam menumbuhkan kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi,
sikap
sosial,
kepedulian,
dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang
lebih
baik
(experimentalism
and
social
reconstructivism). Merujuk
enam
filosofi
tersebut,maka
KTSP
SMK/MAK
dikembangkan dengan maksud untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik agar kompeten dalam memecahkan masalahmasalahkerja, masalah-masalahsosial di masyarakat secara kreatif, memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), dan toleran terhadap
dualisme
untuk
membangun
kehidupan
masyarakat
demokratis yang lebih baik. 2. Landasan Teoritis Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-teori pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John Dewey. Teori Prosser menyatakan bahwa
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
47
Pendidikan
Kejuruan
membutuhkan
lingkungan
pembelajaran
menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan Kejuruan harus melatih dan membentuk kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki bagi setiap individu yang mau bekerja. Penguatan kemampuan dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui pengulangan cara berpikir dan cara bekerja yang efisien. Pendidikan Kejuruan harus melakukan seleksi bakat dan minat. Guru Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah memiliki pengalaman sukses dalam menerapkan skill dan pengetahuan sesuai bidang yang diajarkan. Kemampuan produktif sebagai standar performance dikembangkan berdasarkankebutuhan industri sesuai actual jobs. Pendidikan Kejuruan membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan yang harus terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak diselenggarakan. Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan bahwa Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann memecahkan permasalahan sesuai perubahanperubahan dalam cara-cara berlogika dan membangun rasional melalui proses pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman. Dampak pokok dari TVET yang diharapkan oleh Dewey adalah masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan menemukan kevokasionalan dirinya sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki wawasan belajar dan bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar sepanjang hayat. Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan. Dewey juga mengusulkan agar Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi pekerjaan, diskriminasi kaum perempuan,
dan
modernisasikurikulum
minoritas. Pendidikan
Dewey Kejuruan
memberi
advokasi
menjadi
"scientific-
technical". Studi ini mengkaitkan cara-cara bekerja yang didukung pengetahuan yang jelas dan memadai.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
48
Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis harus dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimanapeserta didik mengeksplorasi kapasitas dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu melakukan proses transmisi dan transformasi budaya dengan peningkatan dan kesetaraan posisi dalam ras, etnik, posisi sosial ekonomi di masyarakat.Setiap individu memiliki pandangan positif terhadap satu sama lain. Pendidikan Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan pekerjaan, tetapi juga fokus pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap perubahan lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif. Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan akademik yang luas dan kompetensi generik, skill teknis, skillinterpersonal, dan karakter kerja. Kurikulum Pendidikan Kejuruan mengintegrasikanpendidikan akademik, karir, dan teknik. Ada artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dandekat dengan dunia kerja. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu membangun komunitas masyarakatsecara bersama-sama menjadi anggota masyarakat yang aktifmengembangkan budaya. Menurut Dewey hanya pengalaman yang benar dan nyatayang dapat membuat peserta didik
dapat
menghubungkanpengetahuan
yang
dipelajari.
Teori
pendidikan demokratis Dewey cocok dengan tuntutan Pendidikan Kejuruan Abad XXI. Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari Charles Prosser dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey, adaTeori Tri Budaya sebagai pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi kevokasionalan (Sudira, 2011). Teori Tri Budaya menyatakan Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika mampu mengembangkan budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani secara simultan. Pendidikan Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan pelatihan harus membangun budaya Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
49
berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif sebagai bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar harus digunakan untuk kesejahteraan bersama melayani orang lain. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK/MAK adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik “individual ability to perform” mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu. Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya.
Agar
peserta
didik
dapat
belajar
secara
tuntas,
dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut. a. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik, kontekstual yang memberikan pengalaman belajar bermakna), produksi,
dikembangkan pembelajaran
menjadi
pembelajaran
berbasis
berbasis
pemecahan
masalah,
pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis diskoveri; b. Individualized
learning
yakni
pembelajaran
dengan
memperhatikan keunikan setiap individu dan dilaksanakandengan sistem modular. c. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung-jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok. Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting fungsi dan posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan ketenagakerjaan suatu negara diharapkan mencakup lima hal pokokyaitu: (1) memberi peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2) pekerjaan tersedia seimbang dan Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
50
merata di setiap daerah dan wilayah; (3) memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan kelayakan hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan pelatihan mampu secara penuh mengembangkan semua potensi dan masa depan setiap individu; (5) matching man and jobs dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan tinggi dan produktif. Kebijakan
ketenagakerjaan
tidak
boleh
memihak
hanya
pada
sekelompok atau sebagian dari masyarakatnya. Jumlah dan jenis-jenis lapangan pekerjaan tersedia, tersebar merata, seimbang, dan layak untuk kehidupan seluruh masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi tidak efisien jika lapangan pekerjaan tidak tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya. KTSP SMK/MAK
dikembangkan atas teoriEfisiensi Sosial dan
Pendidikan Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standardbased education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competencybased curriculum), pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis produksi, danpembelajaran berbasis pemecahan masalah. Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai standar minimal warga negara yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. KTSP SMK/MAK menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran ketrampilan kerja di tempat kerja (DU-DI, Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia kerja untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
51
karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. 3. Landasan Yuridis Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK/MAK antara lain: a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan; c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; d. Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Tentang Kurikulum SMK ; e. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; f. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomor 62 tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakulikuler Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; g. Peraturan Indonesia
Menteri Pendidikan
dan
Nomor
2014
63
tahun
Kebudayaan tentang
Republik Pendidikan
Kepramukaan sebagai ektra Kurikuler Wajib; h. Permendikbud nomer 79 tahun 2014 tentang implementasi Mulok Kurikulum 2013
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
52
i.
Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomer 111 tahun 2014 tenyang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; j.
Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidikan dan Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah; k. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan; l.
Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan; m. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan; n. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan; o. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomer 24 tahun 2016 tentang Struktur Kurikulum; p. Peraturan
Menteri Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomer 15 tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah q. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomer 6/D.D5/KK/2018 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan r. Peraturan
Mentri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
Republik
Indonesia Nomer 20 tahun 2018 tentang Penguatan pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal s. Keputusan Direktur Jendral pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian
Pendidikan
dan
kebudayaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
Nomor 53
7/D.D5/KK/2018 tentang Strukyut Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah. t. Panduan Penilaian SMK oleh Direktorat Pembinaan SMK Th. 2017 u. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014 tentang Mata Pelajaran bahasa Daerah Sebagai Muatan Lokal Wajib di Sekolah dan Madrasah.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
54
BAB II TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN, VISI, MISI SMK/MAK
A. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan 1. Tujuan Umum UUSPN No. 20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut dapat dijabarkan lagi oleh Dikmenjur (2003) menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai berikut : Tujuan umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah kejuruan SMK bertujuan menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan secara layak, 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik, 2. menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, 3. menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia, dan 4. menyiapkan peserta didik agar menerapkan dan memelihara hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni. 2. Tujuan Khusus Pada penjelasan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15 dikemukakan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Lebih lanjut, pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan yang bertujuan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
55
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”. Secara institusional tujuan pendidikan pada SMK/MAK dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia di dunia kerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi keahlian yang diikutinya. b. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetisi,
beradaptasi
di
lingkungan
kerja
dan
mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang ditekuninya. c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan baik melalui pengalaman kerja maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan keahliannya. 3. Visi dan Misi SMK/MAK 1. Visi “ Mewujudkan lembaga pendidikan yang unggul dalam prestasi, yang dilandasi iman dan taqwa serta menghasilkan tamatan yang terampil dan profesional “ 2. Misi 1. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 2. Menyiapkan lulusan yang terampil, mandiri dan memiliki jiwa wirausaha. 3. Melaksanakan KBM secara optimal yang berorientasi pada pencapaian kompetensi berstandar Nasional.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
56
4. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud kepedulian lembaga pendidikan kepada masyarakat dan aplikasi pengetahuan 4. Tujuan Sekolah SMK/MAK Berdasarkan tujuan umum dan khusus pendidikan menengah kejuruan di atas maka SMK Negeri 2 Situbondo memiliki tujuan yaitu : 1. Semua Kompetensi Keahlian terakreditasi minimal baik 2. Menerapkan sistem sesuai dengan Standar Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 sebagai tujuan jangka panjang 3. Mencetak lulusan yang berakhlak mulia, santun, dan berbudi pekerti yang luhur 4. Mencetak lulusan yang berdedikasi tinggi dan ikut serta membangun bangsa 5. Mencetak lulusan yang mempunyai jiwa wirausaha dan mampu bersaing di dunia kerja. 6. Mengoptimalkan semua potensi yang ada di lingkungan sekolah untuk menghasilkan suatu produk alternative yang mampu bersaing dan ramah lingkungan. 7. Mengikuti perkembangan jaman dengan selalu melaksanakan pembaharuan kurikulum dengan melibatkan DU/DI dan instansi terkait lainnya 8. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di Dunia Usaha / Dunia Industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah, sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian pilihannya. 9. Membekali keterampilan
peserta didik dengan sebagai
bekal
bagi
ilmu yang
pengetahuan berminat
dan untuk
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi Sedangkan Tujuan program keahlian Agribisnis Tanaman secara umum mengacu pada isi Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
57
No.20 (UU SPN) pasal 3 mengenai tujuan Pendidikan nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus program Agribisnis
Tanaman
adalah
membekali
peserta
didik
dengan
keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten : 1. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik 2. mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta
berdedikasi tinggi dan ikut serta
membangun bangsa 3. mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki wawasan lingkungan, pengetahuan dan seni 4. mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam program keahlian Agribisnis Tanaman agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah 5. mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan mengembangkan sikap profesional dalam program keahlian Agribisnis Tanaman 6. membekali keterampilan
peserta didik dengan sebagai
bekal
bagi
ilmu yang
pengetahuan dan berminat
untuk
melanjutkan pendidikan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
58
BAB III PROFIL LULUSAN DAN SKL KOMPETENSI KEAHLIAN
A. Profil Lulusan SMK/MAK Kompetensi Keahlian Profil Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah sebagai berikut dibawah ini: (Naskah Akademik SKL dan SI PMK, BSNP, 2016:4) 1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur; 2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan; 3. Menguasai
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan; 4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan 5. Berkontribusi
dalam
pengembangan
industri
Indonesia
yang
kompetitif menghadapi pasar global. B. SKL Kompetensi Keahlian Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja,yang diharapkan dapat dicapai setelah peserta didik menyelesaikan masa belajar. SKL dijabarkan dalam standar isi danmerupakan acuan utama dalam pengembangan Kompetensi Inti (KI), selanjutnya Kompetensi Inti dijabarkan ke dalam Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi
Inti
merupakan
tingkat
kemampuan
untuk
mencapai SKL yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat program pendidikan (SMK 3 tahun atau 4 tahun) yang menjadi dasar pengembangan KD.KI mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
59
pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai SKL. Rumusan standar kompetensi lulusan yang tercantum pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 untuk tingkat SMK/MAK adalah sebagai berikut.
(KOMPETENSI INTI
DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spritual
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Sikap Sosial
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
60
(KOMPETENSI INTI
DESKRIPSI KOMPETENSI
Pengetahuan
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian pada bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
Keterampilan
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c. produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif,
Kompetensi Inti pada ranah sikap (KI-1 dan KI-2) merupakan kombinasi reaksi afektif, kognitif, dan konatif (perilaku). Gradasi kompetensi
sikap
meliputi
menerima,
menjalankan,
menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
61
Gambar 1. Gradasi dan Taksonomi Ranah Sikap Kompetensi Inti pada ranah pengetahuan (KI-3) memiliki dua dimensi dengan batasan-batasan yang telah ditentukan pada setiap tingkatnya. a. Dimensi pertama adalah dimensi perkembangan kognitif peserta didik: Pada kelas X dan kelas XI dimulai dari memahami (C2), menerapkan (C3) dan kemampuan menganalisis (C4), untuk kelas XII ditambah hingga kemampuan evaluasi (C5). b. Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan (knowledge): Pada kelas X berupa pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural, sedangkan untuk kelas XI dan XII dilanjutkan sampai metakognitif.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
62
Gambar 2. Dimensi pada Kompetensi Inti Pengetahuan
Pengetahuan faktual yakni pengetahuan terminologi atau pengetahuan detail yang spesifik dan elemen. Contoh fakta bisa berupa kejadian atau peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca, atau diraba. Seperti Engine mobil hidup, lampu menyala, rem yang pakem/blong. Contoh lain: Arsip dan dokumen.
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi. Contohnya fungsi kunci kontak pada Engine mobil, prinsip kerja starter, prinsip kerja lampu, prinsip kerja rem. Contoh lain: Pengertian Arsip dan dokumen, Fungsi Arsip dan dokumen
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan
sesuatu
termasuk
pengetahuan
keterampilan,
algoritma (urutan langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkah-langkah membongkar engine, langkah-langkah mengganti lampu, langkah-langkah mengganti sepatu rem. Contoh lain: Langkah-langkah menyusun arsip sistem alphabet dan geografik.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
63
Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki engine yang rusak, membuat instalasi kelistrikan lampu, mengapa terjadi rem blong. Contoh lain: Apa yang terjadi jika penyimpanan arsip tidak tepat? Kompetensi Inti pada ranah keterampilan (KI-4) mengandung
keterampilan abstrak dan keterampilan kongkret. Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental/keterampilan berpikir. Sedangkan keterampilan kongkret lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.
Gambar 3. Dimensi Kompetensi Keterampilan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
64
Kompetensi Inti sikap religius dan sosial (KI-1 dan KI-2) memberi arah tentang tingkat kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh peserta didik, dibentuk melalui pembelajaran KI-3 dan KI-4. Kompetensi Inti pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4) memberi arah tentang tingkat kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik. Kompetensi Dasar adalah kemampuan yang menjadi syarat untuk menguasai Kompetensi Inti yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran. Kompetensi Dasar merupakan tingkat kemampuan dalam konteks muatan pembelajaran serta perkembangan belajar berdasarkan pada Kompetensi Inti yang dikembangkan berdasarkan taksonomi hasil belajar. Taksonomi dimaknai sebagai seperangkat prinsip klasifikasi atau struktur dan kategori ranah kemampuan tentang perilaku peserta didik yang terbagike dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pembagian ranah perilaku belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku seseorang selama proses pembelajaran sampai pada pencapaian hasil belajar, dirumuskan dalam perilaku (behaviour) dan terdapat pada indikator pencapaian kompetensi. Program Pendidikan dan Kesetaraan Jenjang Kualifikasi Lulusan PMK No.
Program Pendidikan
Kesetaraan Jenjang Kualifikasi
1.
3 Tahun
Jenjang 2 pada KKNI
2.
4 Tahun
Jenjang 3 pada KKNI
Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
65
Dimensi Sikap Kompetensi Lulusan
Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun
Program Pendidikan 4 Tahun
Berperilaku yang mencerminkan
Berperilaku yang mencerminkan
sikap:
sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada
1. beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME; 2. jujur, disiplin, empati, dan
Tuhan YME; 2. jujur, disiplin, empati, dan
pembelajar sejati sepanjang
pembelajar sejati sepanjang
hayat;
hayat;
3. bangga dan cinta tanah air,
3. bangga dan cinta tanah air,
bangga pada profesinya, dan
bangga pada profesinya, dan
berbudaya nasional;
berbudaya nasional;
4. memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan; 5. berpikir kritis, kreatif,
4. memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan; 5. berpikir kritis, kreatif, beretika-
beretika-kerja, bekerja sama,
kerja, bekerja sama,
berkomunikasi, dan
berkomunikasi, dan
bertanggung jawab pada
bertanggung jawab pada
pekerjaan sendiri dan dapat
pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tanggung jawab
diberi tanggung jawab atas
membimbing orang lainsesuai
kuantitas dan kualitas hasil
bidang dan lingkup kerja dalam
kerja orang lain sesuai bidang
konteks diri sendiri, keluarga,
dan lingkup kerja dalam
sekolah, masyarakat, bangsa,
konteks diri sendiri, keluarga,
negara, dan industri lingkup
sekolah, masyarakat, bangsa,
lokal, nasional, regional, dan
negara, dan industri lingkup
internasional.
lokal, nasional, regional, dan internasional.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
66
Dimensi Pengetahuan Kompetensi Lulusan
Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun
Program Pendidikan 4 Tahun
Berfikir secara faktual, konseptual,
Berfikir secara faktual, konseptual,
operasional dasar, prinsip, dan
operasional lanjut, prinsip, dan
metakognitif sesuai denganbidang
metakognitif secara multidisiplin
dan lingkup kerjapada tingkat
sesuai dengan bidang dan lingkup
teknis, spesifik, detil, dan
kerja pada tingkat teknis, spesifik,
kompleks, berkenaan dengan:
detil, dan kompleks, berkenaan
1. ilmu pengetahuan,
dengan:
2. teknologi,
1. ilmu pengetahuan,
3. seni,
2. teknologi,
4. budaya, dan
3. seni,
5. humaniora
4. budaya, dan
dalamkonteks pengembangan
5. humaniora
potensi diri sebagai bagian dari
dalamkonteks pengembangan
keluarga, sekolah, dunia kerja,
potensi diri sebagai bagian dari
warga masyarakat lokal, nasional,
keluarga, sekolah, dunia kerja,
regional, dan internasional.
warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
67
Dimensi Keterampilan Kompetensi Lulusan
Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun
Program Pendidikan 4 Tahun
Bertindak produktif, mandiri,
Bertindak produktif, mandiri,
kolaboratif, dan komunikatif
kolaboratif, dan komunikatif
dalam:
dalam:
1. melaksanakan tugas dengan
1. melaksanakan tugas dengan
menggunakan alat, informasi,
menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim
dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta
dilakukan serta
menyelesaikan masalah
menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan
kompleks sesuai dengan
bidang kerja, dan
bidang kerja, dan
2. menampilkan kinerja mandiri
2. menampilkan kinerja mandiri
dengan pengawasan langsung
dengan pengawasan tidak
atasan berdasarkan kuantitas
langsung atasan berdasarkan
dan kualitas terukur sesuai
kuantitas dan kualitas terukur
standar kompetensi kerja, dan
sesuai standar kompetensi
dapat diberi tugas
kerja, serta bertanggung jawab
membimbing orang lain.
atas hasil kerja orang lain.
Kompetensi Inti merupakan tangga pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada tingkat kelas tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata pelajaran dirinci dalam rumusan Kompetensi Dasar. Kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dicapai melalui proses pembelajaran dan penilaian yang dapat diilustrasikan dengan skema berikut.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
68
Skema Hubungan SKL, KI, KD, Penilaian dan Hasil Belajar Hasil belajar untuk pencapaian kompetensi lulusan, KI dan KD juga dirumuskan
dalam
taksonomi
meliputi
ranah/dimensi
sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Pembagian taksonomi hasil belajar dilakukan untuk mengukur perubahan perilaku peserta didik selama proses belajar sampai pada pencapaian hasil belajar yang dirumuskan dalam aspek perilaku (behaviour) tujuan pembelajaran. Umumnya klasifikasi perilaku hasil belajar yang digunakan berdasarkan taksonomi Bloom yang pada Kurikulum 2013 yang telah disempurnakan oleh Anderson dan Krathwohl dengan pengelompokan menjadi : (1) Sikap (affective) merupakan perilaku, emosi dan perasaan dalam bersikap dan merasa, (2) Pengetahuan (cognitive) merupakan kapabilitas intelektual dalam
bentuk
pengetahuan
atau
berpikir,
(3)
Keterampilan
(psychomotor) merupakan keterampilan manual atau motorik dalam bentuk melakukan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
69
BAB IV DESKRIPSI KOMPETENSI A. Deskripsi KKNI Level 2 Sementara KKNI merupakan acuan di dalam pengemasan SKKNI ke tingkat atau jenjang kualifikasi. Kerangka Kualifkasi Nasional Indonesia atau yang disingkat dengan KKNI sendiri merupakan kerangka jengjang kualifikasi dari kompetensi yang mampu menyandingkan, melakukan penyetaraan serta mengintegrasikan bidang pendidikan, bidang pelatihan kerja dan pengalaman kerja, sebagai pengakuan kompetensi kerja yang sesuai dengan struktur pekerjaan dalam berbagai sektor. Sedangkan
SKKNI adalah
rumusan
kemampuan
kerja
yang
mencakup aspek Pengetahuan (knowledge), Keterampilan dan/atau Keahlian (skills) serta Sikap kerja (attitude) yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia atau yang disingkat dengan SKKNI merupakan acuan yang menjadi standar dalam hubungannya dengan kemampuan kerja yang meliputi aspek keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang sesuai dengan pelaksanaan tugasnya serta sesuai dengan persyaratan dari pekerjaan yang sudah ditetapkan dimana semua standar atau ketentuan dalam SKKNI sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan kata lain, SKKNI merupakan standar kompetensi tenaga kerja yang berlaku secara nasional di Indonesia dan merupakan standar kompetensi bersifat lintas perusahaan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
70
B. Deskripsi Standar Kompetensi PMK 3 dan 4 tahun berdasarkan KI
Kompetensi inti sekolah menengah kejuruan yaitu terdiri atas: (1) aspek kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Rumusan
kompetensi
sikap
spiritual
yaitu,
“Menghayati
dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
71
pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Sebagai suatu sistem satuan pendidikan, SMK memiliki Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP), dan pada bagian (subsistem) kompetensi kejuruannya yang dalam Kurikulum 2013 disebut kelompok program peminatan dinyatakan mengacu pada standar kompetensi yang berlaku di dunia kerja bersangkutan. Subsistem program peminatan setiap kompetensi keahlian
diisi
dengan
kompetensi
kejuruannya
dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja, misalnya Standar Internasional/Regional, SKKNI, Standar Industri, Standar Asosiasi/Komunitas. Kompetensi kejuruan yang diadopsi dari standar kompetensi kerja yang berlaku perlu diadaptasi menjadi rumusan kompetensi yang memenuhi standar rumusan proses dan hasil belajar, ditata berdasarkan taksonomi dan hirarkhi pembelajaran kompetensi, serta dilengkapi dengan kemampuan prasyarat dan kemampuan pendukung yang diperlukan. Pengembangan program pendidikan dan pelatihan kejuruan pada SMK hendaknya sejak awal taat asas terhadap ciri utama Pendidikan Kejuruan, antara lain: a. Terutama diarahkan untuk menyiapkan peserta didik memasuki lapangan kerja (produktif). b. Didasarkan atas demand-market driven (kebutuhan dunia kerja). c. Fokus pada penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja. d. Lebih ditekankan pada learning by doing dan hands on experience. e. Penilaian taat asas terhadap kesuksesan peserta didik pada hands on atau performa dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan di dunia kerja. f. Hubungan erat dengan dunia kerja merupakan kunci sukses pendidikan kejuruan. g. Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
72
Adapun kompetensi inti di SMK dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. KI 1, KI 2, KI 3 DAN KI 4 PA-BP atau PPKn KOMPETENSI INTI 1
KOMPETENSI INTI 2
(SIKAP SPIRITUAL)
(SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan,
4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan
dengan menggunakan alat,
mengevaluasi
informasi, dan prosedur kerja
tentangpengetahuan faktual,
yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar,
memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan
dengan bidang kajian (diisi nama
bidang dan lingkup kajian (diisi
Mapel: PA-BP atau PPKn).
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
73
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
nama Mapel: PA-BP atau
Menampilkan kinerja di bawah
PPKn)pada tingkat teknis,
bimbingan dengan mutu dan
spesifik, detil, dan kompleks,
kuantitas yang terukur sesuai
berkenaan dengan ilmu
dengan standar kompetensi
pengetahuan, teknologi, seni,
kerja.
budaya, dan humaniora dalam
Menunjukkan keterampilan
konteks pengembangan potensi
menalar, mengolah, dan menyaji
diri sebagai bagian dari keluarga,
secara efektif, kreatif, produktif,
sekolah, dunia kerja, warga
kritis, mandiri, kolaboratif,
masyarakat nasional, regional,
komunikatif, dan solutif dalam
dan internasional.
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
74
2. KI 3 DAN KI 4 SELAIN MAPEL PA-BP atau PPKn KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan,
4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan
dengan menggunakan alat,
mengevaluasi
informasi, dan prosedur kerja
tentangpengetahuan faktual,
yang lazim dilakukan serta
konseptual, operasional dasar,
memecahkan masalah sesuai
dan metakognitif sesuai dengan
dengan bidang kerja (diisi
bidang dan lingkup kerja (diisi
Kompetensi Keahlian).
Kompetensi Keahlian) pada
Menampilkan kinerja di bawah
tingkat teknis, spesifik, detil, dan
bimbingan dengan mutu dan
kompleks, berkenaan dengan
kuantitas yang terukur sesuai
ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
dengan standar kompetensi
budaya, dan humaniora dalam
kerja.
konteks pengembangan potensi
Menunjukkan keterampilan
diri sebagai bagian dari keluarga,
menalar, mengolah, dan
sekolah, dunia kerja, warga
menyaji secara efektif, kreatif,
masyarakat nasional, regional,
produktif, kritis, mandiri,
dan internasional.
kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
75
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN) dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
C. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 1. DeskripsiKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A) a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
KELAS X KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL)
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)
1. Menghayati dan mengamalkan
2. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
76
KOMPETENSI DASAR 1.1
Membaca
al-Qur’an
KOMPETENSI DASAR dengan 2.1
Menunjukkan perilaku kontrol
meyakini bahwa kontrol diri
diri
(mujahadah
prasangka baik (husnuzzan), dan
an-nafs),
(mujahadah
an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan),
persaudaraan
(ukhuwah)
dan persaudaraan (ukhuwah)
sebagai implementasi perintah
adalah perintah agama
Q.S.
al-Anfal
(8):72,Q.S.
al-
Hujurat (49): 10 dan 12 serta Hadis terkait 1.2
Meyakini
bahwa
pergaulan 2.2
Menghindarkan
diri
dari
bebas dan zina adalah dilarang
pergaulan bebas dan perbuatan
agama
zina sebagai pengamalan Q.S. alIsra’ (17): 32, dan Q.S. an-Nur (24): 2, serta Hadis terkait
1.3
Meyakini bahwa Allah Maha 2.3
Memiliki sikap keluhuran budi;
Mulia, Maha Memberi Rasa
kokoh pendirian, pemberi rasa
Aman, Maha Memelihara, Maha
aman, tawakal dan adil sebagai
Sempurna Kekuatan-Nya, Maha
implementasi pemahaman al-
Penghimpun, Maha Adil, dan
Asmau al-Husna: Al-Karim, Al-
Maha Akhir
Mu’min, Al-Wakil, Al- Matin, AlJami’, Al-‘Adl, dan Al-Akhir
1.4
Meyakini keberadaan malaikat- 2.4
Menunjukkan
sikap
disiplin,
malaikat Allah swt.
jujur dan bertanggung jawab, sebagai implementasi beriman kepada malaikat-malaikat Allah swt.
1.5
Terbiasa
berpakaian
sesuai 2.5
dengan syariat Islam
Menunjukkan berpakaian
perilaku sesuai
dengan
syariat Islam 1.6
Meyakini bahwa jujur adalah 2.6
Menunjukkan
perilaku
ajaran pokok agama
dalam kehidupan sehari-hari
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
jujur
77
KOMPETENSI DASAR 1.7
KOMPETENSI DASAR
Meyakini bahwa menuntut ilmu 2.7
Memiliki
adalah
keilmuan sebagai implementasi
perintah
Allah
dan
Rasul-Nya
sikap
semangat
pemahaman Q.S. at-Taubah (9): 122 dan Hadis terkait
1.8
Meyakini al-Qur’an, Hadis dan 2.8
Menunjukkan
ijtihad sebagai sumber hukum
dan
Islam
implementasi
taat
perilaku
beribadah
ikhlas sebagai
pemahaman
terhadap kedudukan al-Qur’an, Hadis,
dan
ijtihad
sebagai
sumber hukum Islam 1.9
Meyakini bahwa haji, zakat dan 2.9
Menunjukkan kepedulian sosial
wakaf adalah perintah Allah
sebagai hikmah dari perintah
dapat memberi kemaslahatan
haji, zakat, dan wakaf
bagi individu dan masyarakat 1.10 Meyakini kebenaran dakwah 2.10 Bersikap Nabi
Muhammad
saw
di
Makkah
tangguh
berkorban
dan
rela
menegakkan
kebenaran sebagai ’ibrah dari sejarah strategi dakwah Nabi di Makkah
1.11 Meyakini kebenaran dakwah 2.11 Menunjukkan sikap semangat Nabi
Muhammad
saw
di
Madinah
ukhuwah sebagai
dan ibrah
kerukunan dari
sejarah
strategi dakwah Nabi di Madinah 1.12 Terbiasa membaca al-Qur’an 2.12 Bersikap taat aturan, tanggung dengan meyakini bahwa taat
jawab,
pada aturan, kompetisi dalam
kebaikan
kebaikan,
sebagai
dan
etos
sebagai perintah agama
kerja
kompetitif dan
kerja
implementasi
dalam keras dari
pemahaman Q.S. al Maidah (5): 48; Q.S. an-Nisa (4): 59; dan Q.S. at-Taubah (9): 105 serta Hadis
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
78
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR yang terkait
1.13 Meyakini
bahwa
agama 2.13 Bersikap toleran, rukun, dan
mengajarkan
toleransi,
menghindarkan diri dari tindak
dan
kekerasan sebagai implementasi
menghindarkan diri dari tindak
pemahaman Q.S. Yunus (10): 40-
kekerasan
41 dan Q.S. al-Maidah (5): 32,
kerukunan,
serta Hadis terkait 1.14 Meyakini
adanya
kitab-kitab 2.14 Peduli kepada orang lain dengan
suci Allah swt.
saling
menasihati
sebagai
cerminan beriman kepada kitabkitab Allah swt. 1.15 Meyakini
adanya
rasul-rasul 2.15 Menunjukkan
Allah swt.
menolong beriman
perilaku
sebagai
saling
cerminan
kepada
rasul-rasul
Allah swt. 1.16 Meyakini
bahwa
Islam 2.16 Menunjukkan
sikap
mengharus-kan umatnya untuk
(berani
memiliki sifat syaja’ah (berani
dalam mewujudkan kejujuran
membela
kebenaran)
membela
syaja’ah
kebenaran)
dalam
mewujudkan kejujuran 1.17 Meyakini bahwa hormat dan 2.17 Menunjukkan perilaku hormat patuh kepada orangtua dan
dan patuh kepada orangtua dan
guru sebagai kewajiban agama
guru
sebagai
implementasi
pemahaman Q.S. al-Isra’ (17): 23 dan Hadis terkait 1.18 Menerapkan penyelenggaraan 2.18 Menunjukkan sikap tanggung jenazah
sesuai
dengan
ketentuan syariat Islam
jawab dan kerja sama dalam penyelenggaraan
perawatan
jenazah di masyarakat 1.19 Menerapkan
ketentuan 2.19 Menjaga kebersamaan dengan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
79
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
khutbah, tablig, dan dakwah di
orang
masyarakat
menasihati
sesuai
dengan
syariat Islam
lain
dengan melalui
saling khutbah,
tablig, dan dakwah
1.20 Menerapkan prinsip ekonomi 2.20 Bekerjasama dalam menegakkan dan muamalah sesuai dengan
prinsip-prinsip
ketentuan syariat Islam
ekonomi sesuai syariat Islam
1.21 Mengakui Islam
bahwa
dan
praktik
nilai-nilai 2.21 Bersikap rukun dan kompetitif
dapat
mendorong
dalam
kebaikan
sebagai
kemajuan perkembangan Islam
implementasi
nilai-nilai
pada masa kejayaan
perkembangan peradaban Islam pada masa kejayaan
1.22 Mempertahankan
keyakinan 2.22 Bersikap rukun dan kompetitif
yang benar sesuai ajaran Islam
dalam
kebaikan
sebagai
dalam sejarah peradaban Islam
implementasi nilai-nilai sejarah
pada masa modern
peradaban Islam pada masa modern
1.23 Terbiasa membaca al-Qur’an 2.23 Bersikap kritis dan demokratis sebagai
pengamalan
meyakini
dengan
sesuai dengan pesan Q.S. Ali
agama
Imran (3): 190-191 dan 159,
bahwa
mengajarkan kepada umatnya untuk
berpikir
kritis
serta Hadis terkait
dan
bersikap demokratis 1.24 Meyakini mewajibkan
bahwa
agama 2.24 Berbuat baik kepada sesama untuk
manusia sesuai dengan perintah
bersyukur
Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S.
kepada Allah serta berbuat baik
al-Baqarah (2): 83, serta Hadis
kepada sesama manusia
terkait
beribadah
umatnya dan
1.25 Meyakini terjadinya hari akhir
2.25 Berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil sesuai dengan keimanan kepada hari akhir
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
80
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
1.26 Meyakini adanya qadha dan 2.26 Bersikap optimis, ikhtiar, dan qadar Allah swt.
tawakal sebagai implementasi beriman
kepada
qadha
dan
qadar Allah swt. 1.27 Meyakini
bahwa
mewajibkan
agama 2.27 Berperilaku kerja keras, dan
umatnya
untuk
bekerja keras dan bertanggung
bertanggung
jawab
dalam
kehidupan sehari-hari
jawab dalam kehidupan seharihari 1.28 Meyakini kebenaran ketentuan 2.28 Menunjukkan sikap bersatu dan pelaksanaan
pernikahan
berdasarkan syariat Islam
kebersamaan dalam lingkungan masyarakat
sebagai
implementasi
ketentuan
pernikahan dalam Islam 1.29 Meyakini kebenaran ketentuan 2.29 Peduli kepada orang lain sebagai waris
berdasarkan
syariat
Islam
cerminan
pelaksanaan
ketentuan waris dalam Islam
1.30 Meyakini kebenaran ketentuan 2.30 Bersikap moderat dan santun dakwah berdasarkan syariat
dalam
Islam
mengembangkan ajaran Islam
dalam
perkembangan
memajukan Islam
berdakwah
dan
di
Indonesia 1.31 Meyakini
kebenaran
bahwa 2.31 Menjunjung tinggi kerukunan
dakwah dengan cara damai,
dan
kedamaian
Islam diterima oleh masyarakat
kehidupan sehari-hari
dalam
di Indonesia 1.32 Meyakini bahwa islam adalah 2.32 Menjunjung rahmatan lil-‘alamin yang dapat
Islam
memajukan peradaban dunia
sebagai peradaban
tinggi
nilai-nilai
rahmatanlil-alamin pemicu Islam
kemajuan di
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
masa
81
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR mendatang
1.33 Meyakini bahwa kemunduran 2.33 Mewaspadai secara bijaksana umat Islam di dunia, sebagai
terhadap penyimpangan ajaran
bukti
Islam
penyimpangan
dari
ajaran Islam yang benar
3.
yang
berkembang
masyarakat
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI INTI 4
(PENGETAHUAN)
(KETERAMPILAN)
Memahami,
di
menerapkan, 4.
Melaksanakan
tugas
spesifik,
menganalisis dan mengevaluasi
dengan
tentang pengetahuan faktual,
informasi dan prosedur kerja
konseptual,
yang
prosedural,
metakognitif
sesuai
dan
dengan
menggunakan lazim
dilakukan
menyelesaikan
alat serta
masalah
bidang dan lingkup kajian pada
sederhana sesuai dengan lingkup
tingkat teknis, spesifik, detail
kajian.
dan dengan
kompleks ilmu
berkenaan pengetahuan,
Menunjukkan
keterampilan
teknologi, seni, budaya, dan
menalar, mengolah, dan menyaji
humaniora
secara efektif, kreatif, produktif,
dalam
pengembangan
konteks
potensi
diri
kritis,
mandiri,
kolaboratif,
sebagai bagian dari keluarga,
komunikatif dan solutif dalam
sekolah, dunia kerja, warga
ranah abstrak, terkait dengan
masyarakat nasional, regional
pengembangan
dan internasional.
dipelajarinya di sekolah. Menunjukkan
dari
yang
keterampilan
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan
gerak
mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah kongkrit terkait dengan pengembangan
dari
yang
dipelajarinya di sekolah.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
82
KOMPETENSI DASAR 3.1
Menganalisis
Q.S.
Alokasi
KOMPETENSI DASAR al-Anfal 4.1.1 Membaca
Q.S.
Waktu
al-Anfal
(8):72,Q.S. al-Hujurat (49): 10
(8):72,Q.S. al-Hujurat (49): 10
dan 12 serta Hadis tentang
dan 12, sesuai dengan kaidah
kontrol diri (mujahadah an-
tajwid dan makharijul huruf
nafs),
prasangka
15 JP
baik 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan
(husnuzzan), dan persaudaraan
Q.S. al-Anfal (8:72),Q.S. al-
(ukhuwah)
Hujurat (49): 10 dan 12 dengan fasih dan lancar 4.1.3 Menyajikan antara
keterkaitan
kualitas
dengan
keimanan
kontrol
(mujahadah
diri an-nafs),
prasangka baik (husnuzzan), dan (ukhuwah)
persaudaraan sesuai
dengan
pesan Q.S. al-Anfal (8:72),Q.S. al-Hujurat (49): 10 dan 12, serta Hadis terkait 3.2
Menganalisis Q.S. al-Isra’ (17): 4.2.1 Membaca Q.S. al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-Nur (24): 2,
32, dan Q.S. an-Nur (24): 2
serta Hadis tentang larangan
sesuai dengan kaidah tajwid
pergaulan bebas dan perbuatan
dan makharijul huruf
zina
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-Nur (24): 2 dengan fasih dan lancar 4.2.3 Menyajikan pergaulan perbuatan
larangan bebas zina
dan dengan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
83
12 JP
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
Waktu
berbagai kekejian (fahisyah) yang ditimbulkannya sesuai pesan Q.S. al-Isra’ (17): 32, dan Q.S. an-Nur (24): 2 3.3
Menganalisis makna al-Asma’u 4.3
Menyajikan hubungan makna
al-Husna: al-Karim, al-Mu’min,
al-Asma’u al-Husna: al-Karim,
al-Wakil, al-Matin, al-Jami’, al-
al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin,
‘Adl, dan al-Akhir
al-Jami’, al-‘Adl, dan al-Akhir dengan
9 JP
perilaku keluhuran
budi, kokoh pendirian, rasa aman, tawakal dan perilaku adil 3.4
Menganalisis makna beriman 4.4
Mempresentasikan hubungan
kepada malaikat-malaikat Allah
makna
swt.
malaikat-malaikat Allah swt
beriman
6 JP
kepada
dengan perilaku teliti, disiplin, dan waspada 3.5
Menerapkan
ketentuan 4.5
berpakaian sesuai syariat Islam
Mempraktikkan berpakaian
tata
sesuai
cara syariat
Islam 3.6 3.7
Memahami manfaat kejujuran 4.6
Melaksanakan perilaku jujur
dalam kehidupan sehari-hari
dalam kehidupan sehari-hari.
Menganalisis
Menyajikan
kewajiban 4.7
kewajiban
menuntut ilmu untuk membela
menuntut
ilmu
dengan
agama
kewajiban membela agama sesuai perintah Q.S. at-Taubah (9): 122 dan Hadis
3.8
Menganalisis Qur’an,
kedudukan
Hadis,
dan
al- 4.8
ijtihad
Menentukan
suatu
hukum
berdasarkan al-Qur’an, Hadis,
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
84
6 JP
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
sebagai sumber hukum Islam
Waktu
dan ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3.9
Menganalisis tata cara ibadah 4.9
Menyimulasikan
haji, zakat, dan wakaf
ibadah haji, zakat, dan wakaf
3.10 Menganalisis strategi, keberhasilan
tata
cara
substansi, 4.10 Menyajikan substansi, strategi, dan
penyebab
dakwah
Nabi
Muhammad saw di Makkah 3.11 Menganalisis
strategi,
keberhasilan
dakwah
dan penyebab keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Makkah
dan 4.11 Mempresentasikandan Nabi
Muhammad saw di Madinah
strategi dengan keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah
3.12 Menganalisis makna Q.S. al- 4.12.1 Membaca Q.S. al-Maidah (5) Maidah (5) : 48; Q.S. an-Nisa
: 48; Q.S. an-Nisa (4): 59, dan
(4): 59, dan Q.S. at-Taubah (9):
Q.S. at-Taubah
105, serta Hadis tentang taat
sesuai
pada aturan, kompetisi dalam
tajwid dan makharijulhuruf
kebaikan, dan etos kerja
(9): 105
dengan
kaidah
4.12.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. al-Maidah (5) : 48; Q.S. an-Nisa (4): 59, dan Q.S. at-Taubah
(9): 105
dengan fasih dan lancar 4.12.3 Menyajikan berkompetisi
perintah dalam
kebaikan dan kepatuhan terhadap ketentuan Allah sesuai dengan pesan Q.S. alMaidah (5) : 48; Q.S. an-Nisa (4): 59, dan Q.S. at-Taubah
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
85
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
Waktu
(9): 105 3.13 Menganalisis makna Q.S. Yunus 4.13.1 Membaca Q.S. Yunus (10): (10): 40-41 dan Q.S. al-Maidah
40-41 dan Q.S. al-Maidah
(5): 32, serta Hadis tentang
(5):
toleransi,
kaidah
rukun,
dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
32
sesuai
dengan
tajwid
dan
makharijul huruf 4.13.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus (10): 4041 dan Q.S. al-Maidah (5): 32 dengan fasih dan lancar 4.13.3 Mempresentasikan perintah
toleransi
dan
kerukunan sesuai pesan Q.S. Yunus
(10):
40-41
menghindari
dan
tindak
kekerasan sesuai pesan Q.S. Al-Maidah (5): 32 3.14 Menganalisis
makna
iman 4.14 Mempresentasikan
kepada kitab-kitab Allah swt.
keterkaitan antara beriman kepada kitab-kitab suci Allah swt dengan perilaku seharihari
3.15 Menganalisis
makna
iman 4.15 Menyajikan hubungan antara
kepada rasul-rasul Allah swt.
iman kepada rasul-rasul Allah swt dengan keteguhan dalam bertauhid, toleransi, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah
3.16 Menganalisis makna syaja’ah 4.16 Menyajikan makna syaja’ah (berani membela kebenaran)
(berani membela kebenaran)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
86
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
dalam mewujudkan kejujuran
dan
upaya
Waktu
mewujudkan
kejujuran dalam kehidupan sehari-hari 3.17 Menganalisis perilaku hormat 4.17 Menyajikan ketauhidan dalam dan patuh kepada orangtua dan
beribadah serta hormat dan
guru
patuh kepada orangtua dan guru sesuai dengan Q.S. alIsra’ (17): 23dan Hadis terkait
3.18 Mengevaluasi
tata
cara 4.18 Menyimulasikan
perawatan jenazah 3.19 Menganalisis
cara
tata
cara
perawatan jenazah pelaksanaan 4.19 Menyimulasikan
khutbah, tablig, dan dakwah 3.20 Menganalisis
tata
khutbah, tablig, dan dakwah
prinsip-prinsip 4.20 Menentukan kegiatan usaha
dan praktik ekonomi dalam
sesuai dengan prinsip-prinsip
Islam
dan praktik ekonomi dalam Islam
3.21 Menganalisis
perkembangan 4.21 Menyajikan
perkembangan
peradaban Islam pada masa
peradaban Islam dan faktor-
kejayaan
faktor
(Masa
Khulafaur
Rasyidin – Bani Umayyah)
yang
mempengaruhinya pada masa kejayaan (Khulafaur Rasyidin – Bani Umayyah)
3.22 Menganalisis Islam
pada
perkembangan 4.22.1 Menyajikan perkembangan masa
(1800-sekarang)
modern
peradaban Islam pada masa modern (1800-sekarang) 4.22.2 Menyajikan prinsip-prinsip pembaharuan yang sesuai dengan
perkembangan
peradaban Islam pada masa
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
87
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
Waktu
modern 3.23 Mengevaluasi makna Q.S. Ali 4.23.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali
190-191, dan Q.S. Ali Imran
Imran (3): 159, serta Hadis
(3): 159,; sesuai dengan
tentang berpikir kritis dan
kaidah
bersikap demokratis
makharijul-huruf
tajwid
dan
4.23.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali Imran (3): 190-191, dan Q.S. Ali Imran (3): 159, dengan lancar 4.23.3 Menyajikan sikap kritis dan ciri
orang-orang
berakal
(ulil albab) sesuai pesan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 4.23.4
Mempresentasikan demokrasi dan sikap tidak memaksakan
kehendak
sesuai pesan Q.S. Ali Imran (3): 159 3.24 Mengevaluasi
makna
Q.S. 4.24.1 Membaca Q.S. Luqman (31):
Luqman (31): 13-14 dan Q.S. al-
13-14 dan Q.S. al-Baqarah
Baqarah (2): 83, serta Hadis
(2):
tentang
kaidah
kewajibanberibadah
dan bersyukur kepada Allah sertaberbuat
baik
83
sesuai
dengan
tajwid
dan
makharijul huruf
kepada 4.24.2 Mendemonstrasikan
sesama manusia
hafalan Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. al-Baqarah (2): 83 dengan lancar 4.24.3
Mempresentasikan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
88
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
Waktu
kewajiban beribadah dan bersyukur
kepada
Allah
serta berbuat baik terhadap sesama
manusia
sesuai
pesan Q.S. Luqman (31): 1314 dan Q.S. al-Baqarah (2): 83 3.25 Mengevaluasi
makna
iman 4.25 Menyajikanperilaku
kepada hari akhir
jujur,
bertanggung jawab, dan adil sebagai
perwujudan
iman
kepada hari akhir 3.26 Mengevaluasi
makna
iman 4.26 Mempresentasikan
kepada qadha dan qadar
makna
sikap optimis, ikhtiar, dan tawakkalsebagai perwujudan iman kepada qadha dan qadar Allah swt.
3.27 Mengevaluasi perilaku bekerja 4.27 Menyajikanperilaku
bekerja
keras dan bertanggung jawab
keras,
jujur,
dalam kehidupan sehari-hari
jawab,
adil,
yang
dalam kehidupan sehari-hari
berkembang
masyarakat
di
yang
bertanggung dan
toleransi
berkembang
masyarakat
di
sebagai
wujud
keimanan 3.28 Mengevaluasi
ketentuan 4.28 Menyajikan
pernikahan dalam Islam
pernikahan dalam Islam
3.29 Mengevaluasi ketentuan waris 4.29 Menggunakan dalam Islam
prosesi ketentuan
pembagian waris Islam dalam kehidupan
3.30 Mengevaluasi strategi dakwah 4.30 Menyajikan
prinsip-prinsip
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
89
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
dan perkembangan Islam di
strategi
dakwah
Indonesia
perkembangan
Islam
Waktu dan di
Indonesia 3.31 Mengevaluasi perkembangan
sejarah 4.31 Menyajikan Islam
di
Indonesia
nilai-nilai
keteladanan
tokoh-tokoh
dalam sejarah perkembangan Islam di Indonesia
3.32 Mengevaluasi
faktor-faktor 4.32 Menyajikan
faktor-faktor
kemajuan peradaban Islam di
penentu kemajuan peradaban
dunia
Islam di dunia
3.33 Mengevaluasi
faktor-faktor 4.33 Menyajikan
faktor-faktor
kemunduran peradaban Islam
penyebab
kemunduran
di dunia
peradaban Islam di dunia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
90
b. Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan KELAS X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP 1. Menghayati dan SPIRITUAL) mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL) 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggungjawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
91
KOMPETENSI DASAR 1.1
KOMPETENSI DASAR
Menghayati hakikat bangsa dan 2.1 Responsif terhadap Negara sebagai anugerah Tuhan Yang
hakikat bangsa dan
Maha Esa
Negara
1.2 Mensyukuri fungsi dan peran
2.2 Proaktif melaksanakan
Pancasila dalam kehidupan
fungsi dan peran Pancasila
bangsa dan negara Indonesia
dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia
1.3 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila
2.3 Menunjukkan sikap peduli
dalam praktik penyelenggaraan
terhadap penerapan nilai-
pemerintahan Negara sebagai salah
nilai Pancasila dalam
satu bentuk pengabdian kepada 1.4 Mengamalkan ketentuan UndangTuhan Yang Maha Esa Undang Dasar Negara Republik
kehidupan berbangsa dan 2.4 Peduli terhadap penerapan bernegara ketentuan Undang-
Indonesia Tahun 1945 yang
Undang Dasar Negara
mengatur tentang wilayah, warga
Republik Indonesia Tahun
Negara, penduduk,
1945 yang mengatur
agama dan kepercayaan serta
tentang wilayah, warga
pertahanan dan keamanan
Negara, penduduk, agama
sebagai wujud rasa syukur kepada
dan kepercayaan serta
Tuhan Yang Maha Esa
pertahanan dan keamanan
1.5 Menghayati sistem politik
2.5 Responsif terhadap
Indonesia sebagai wujud rasa
sistem politik
syukur kepada Tuhan Yang Maha
Indonesia
Esa
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
92
1.6 Menghayati nilai-nilai terkait
2.6 Peduli terhadap fungsi dan
fungsi dan kewenangan lembaga-
kewenangan lembaga-
lembaga negara
lembaga negara menurut
menurut Undang-Undang Dasar
Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun
Negara Republik Indonesia
1945 sebagai bentuk sikap
Tahun
beriman dan bertaqwa kepada 1.7 Melaksanakan budaya politik Tuhan Yang Maha Esa Indonesia sebagai wujud rasa
1945 2.7 Peduli terhadap budaya politik Indonesia
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa 1.8 Menghayati hubungan pemerintah
2.8 Peduli terhadap hubungan
pusat dan daerah menurut Undang-
pemerintah pusat dan
Undang Dasar Negara Republik
daerah yang harmonis di
Indonesia Tahun 1945 sebagai
daerah setempat
anugerah Tuhan Yang Maha Esa 1.9 Mensyukuri nilai-nilai yang
2.9 Menunjukkan sikap kerja
membentuk komitmen integrasi
sama dalam rangka
nasional dalam bingkai
mewujudkan komitmen integrasi nasional
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Bhinneka Tunggal Ika sebagai
dalam bingkai Bhinneka
wujud syukur kepada Tuhan
Tunggal Ika
yang Maha Esa
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
93
1.10 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
2.10 Responsif terhadap
Esa atas nilai-nilai yang membentuk
ancaman negara dan
kesadaran atas ancaman terhadap
upaya penyelesaiannya di
negara dan upaya penyelesaiannya
bidang ideologi, politik,
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
ekonomi, sosial, budaya,
Ika
pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.11 Menghayati wawasan nusantara
2.11 Bertanggung-jawab
dalam konteks Negara Kesatuan
mengembangkan
Republik Indonesia sebagai
kesadaran akan
anugerah Tuhan Yang Maha Esa
pentingnya wawasan nusantara dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.12 Menghayati hak asasi manusia
2.12 Peduli terhadap hak
berdasarkan perspektif Pancasila
asasi manusia
sebagai anugerah Tuhan yang Maha
berdasarkan
Esa
perspektif Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1.13 Mengsyukuri sistem pemerintahan
2.13 Proaktif terhadap
di Indonesia sebagai anugerah
sistem pemerintahan
Tuhan Yang Maha Esa
di Indonesia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
94
1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke-
2.14 Peduli dalam berdemokrasi
Tuhanan dalam berdemokrasi
Pancasila sesuai Undang-
Pancasila sesuai Undang- Undang
Undang Dasar Negara
Dasar Negara Republik Indonesia
Republik Indonesia Tahun
Tahun
1945
1945 1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam
2.15 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan
sistem hukum dan
Indonesia sesuai dengan Undang-
peradilan sesuai dengan
Undang Dasar Negara Republik
Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun
Negara Republik Indonesia
1945 sebagai rasa syukur kepada
Tahun 1945
Tuhan Yang Maha Esa
1.16 Mengamalkan nilai-nilai dalam
2.16 Proaktif terhadap sistem
sistem perlindungan tenaga kerja di
perlindungan tenaga
Indonesia berlandaskan Ketuhanan
kerja di Indonesia
Yang Maha Esa 1.17 Menghayati nilai-nilai dalam
2.17 Disiplin terhadap aturan
sistem hukum dan peradilan
sistem hukum dan
Internasional sebagai rasa
peradilan Internasional
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
95
KOMPETENSI DASAR 1.18 Mensyukuri peran Indonesia
KOMPETENSI DASAR 2.18 Toleran dan cinta damai
dalam mewujudkan perdamaian
sebagai refleksi peran
dunia sebagai anugerah Tuhan
Indonesia dalam
Yang Maha Esa
perdamaian dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha
2.19 Responsif terhadap
Esa atas nilai-nilai yang
ancaman negara dan
membentuk kesadaran akan
strategi mengatasinya
ancaman terhadap negara strategi
berdasarkan asas
mengatasinya berdasarkan asas
Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika 1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha
2.20 Proaktif dalam menerapkan
Esa atas nilai-nilai persatuan dan
nilai-nilai persatuan dan
kesatuan bangsa dalam Negara
kesatuan bangsa dalam
Kesatuan Republik Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
1.21 Menghayati perbedaan sebagai
2.21 Proaktif menghindari
anugerah Tuhan yang Maha Esa
pelanggaran hak dan
dalam rangka menghindari
pengingkaran kewajiban
pelanggaran hak dan pengingkaran
warga negara dalam
kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan
kehidupan berbangsa dan
bernegara
bernegara
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
96
1.22 Mengamalkan perilaku orang
2.22 Berperilaku jujur dalam
beriman kepada Tuhan Yang
praktik perlindungan
Maha Esa dalam praktik
dan penegakan hukum di
pelindungan dan penegakan
tengah masyarakat
hukum untuk menjamin keadilan dan kedamaian 1.23 Melaksanakan pemerintahan
1.24
2.23 Berperilaku jujur dalam
sesuai karakteristik good
pelaksanaan
governance dengan berlandaskan
pemerintahan sesuai
nilai-nilai ketuhanan Yang Maha
karakteristik good
Esa
governance
Menghayati pengetahuan sebagai
kemajuan
Ilmu
2.24 Bertanggung-jawab dalam
dan
teknologi
menyikapi pengaruh
anugerah
Tuhanan
kemajuan ilmu
Yang Maha Esa
pengetahuan dan teknologi dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1.25 Mensyukuri persatuan dan
2.25 Proaktif dalam
kesatuan bangsa sebagai upaya
mengembangkan
dalam menjaga dan
persatuan dan kesatuan
mempertahankan Negara
bangsa sebagai upaya
Kesatuan Republik Indonesia
dalam menjaga dan
sebagai bentuk pengabdian
mempertahanakan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
97
KOMPETENSI DASAR 1.26 Menghayati peranan pers di
KOMPETENSI DASAR 2.26
Bertanggung-jawab
Indonesia dengan berlandaskan
dalam
menyikapi
nilai-nilai ketuhanan Yang Maha
peranan
pers
Esa
Indonesia
1.27 Mengamalkan etos kerja
di
2.27 Peduli terhadap etos
masyarakat Indonesia dengan
kerja masyarakat
berlandaskan nilai-nilai ketuhanan
Indonesia
Yang Maha Esa
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
98
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPIL 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan AN) menggunakan alat, informasi, dan
tentang pengetahuan faktual,
prosedur kerja yang lazim
konseptual, prosedural, dan
dilakukan serta memecahkan
metakognitif sesuai dengan
masalah sesuai dengan bidang
bidang dan lingkup kajian
kajian Pendidikan Pancasila dan
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan pada tingkat
Menampilkan kinerja di bawah
teknis, spesifik,
bimbingan dengan mutu dan
detil, dan kompleks,
kuantitas yang terukur sesuai dengan
berkenaan dengan ilmu
standar kompetensi kerja.
pengetahuan, teknologi, seni,
Menunjukkan keterampilan menalar,
budaya, dan humaniora dalam
mengolah, dan menyaji secara efektif,
konteks pengembangan
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
potensi diri sebagai bagian dari
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
keluarga, sekolah, dunia kerja,
dalam ranah abstrak terkait dengan
warga masyarakat nasional,
pengembangan dari yang
regional, dan internasional.
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
99
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.1 Menganalisis hakikat bangsa dan
4.1 Menyaji hasil analisis
Negara 3.2 Menganalisis fungsi dan peran
hakikat bangsa dan 4.2 Menyaji hasil analisis negara fungsi dan peran
Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia
8JP
8 JP
Pancasila dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia
3.3 Menganalisis nilai-nilai
8 JP
4.3 Menyaji hasil analisis
Pancasila dalam kerangka
nilai-nilai Pancasila
praktik penyelenggaraan
dalam kerangka praktik
pemerintahan Negara
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3.4 Menganalisis ketentuan Undang-
4.4 Menyaji hasil analisis
Undang Dasar Negara Republik
tentang ketentuan Undang-
Indonesia Tahun 1945 yang
Undang Dasar Negara
mengatur tentang wilayah negara,
Republik Indonesia Tahun
warga negara dan penduduk, agama
1945 yang mengatur
dan kepercayaan, serta pertahanan
tentang wilayah negara,
dan keamanan
warga negara dan penduduk, agama dan kepercayaan, serta pertahanan dan keamanan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
100
8 JP
3.5 Menganalisis sistem politik di Indonesia
8 JP
4.5 Menyaji hasil analisis tentang sistem politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan kewenangan
8 JP
4.6 Menyaji hasil analisis
lembaga-lembaga Negara menurut
tentang fungsi dan
Undang- Undang Dasar Negara
kewenangan lembaga-
Republik Indonesia Tahun 1945
lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.7 Menganalisis budaya politik di Indonesia
8JP
4.7 Menyaji hasil analisis tentang budaya politik di Indonesia
3.8 Menganalisis hubungan pemerintah
8 JP
4.8 Menyaji hasil analisis
pusat dan daerah menurut Undang-
tentang hubungan
Undang Dasar Negara Republik
pemerintah pusat dan
Indonesia Tahun 1945
pemerintah daerah setempat menurut Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
101
3.9 Menganalisis faktor-faktor
8 JP
4.9 enyaji hasil analisis
pembentuk integrasi nasional
tentang faktor-faktor
dalam bingkai Bhinneka Tunggal
pembentuk integrasi
Ika
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.10 Menganalisis ancaman terhadap
4.10 Menyaji hasil analisis
negara dan upaya
tentang ancaman
penyelesaiannya di bidang
terhadap negara dan
ideologi, politik, ekonomi, sosial,
upaya penyelesaiannya
budaya, pertahanan, dan
di bidang Ideologi,
keamanan dalam bingkai
politik, ekonomi, sosial,
Bhinneka Tunggal Ika
budaya, pertahanan, dan keamanan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.11 Menelaah pentingnya Wawasan
4.11 Mempresentasikan hasil
Nusantara dalam konteks
telaah terkait pentingnya
Negara Kesatuan Republik
Wawasan Nusantara
Indonesia
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
102
3.12 Menganalisis pelanggaran hak asasi
4.12 Menyaji hasil analisis
manusia dalam perspektif
pelanggaran hak
Pancasila dalam kehidupan
asasi manusia dalam
berbangsa dan bernegara
perspektif Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
3.13 Menganalisis sistem pemerintahan di Indonesia
4.13 Menyaji hasil analisis tentang sistem pemerintahan di Indonesia
3.14 Menganalisis sistem dan dinamika
4.14 Menyaji hasil analisis
demokrasi Pancasila sesuai dengan
tentang sistem dan
Undang-Undang Dasar Negara
dinamika demokrasi
Republik Indonesia Tahun 1945
Pancasila sesuai dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
103
3.15 Menganalis sistem hukum dan
4.15 Menyaji hasil analisis
peradilan di Indonesia sesuai
tentang sistem hukum
dengan Undang-Undang Dasar
dan peradilan di
Negara Republik Indonesia Tahun
Indonesia sesuai dengan
1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.16 Menganalisis sistem perlindungan tenaga kerja di Indonesia
4.16 Menyaji hasil analisis tentang sistem perlindungan tenaga kerja di Indonesia
3.17 Menganalisis system hukum dan peradilan internasional
4.17 Menyaji hasil analisis tentang system hukum dan
peradilan
internasional
3.18 Mengevaluasi dinamika peran
4.18 4.18 Menyaji hasil
Indonesia dalam perdamaian
evaluasi tentang peran
dunia sesuai Undang-Undang
Indonesia dalam
Dasar Negara Republik Indonesia
perdamaian dunia sesuai
Tahun 1945
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
104
3.19 Menganalisis kasus-kasus
4.19 Melakukan penelitian
ancaman terhadap Ideologi,
sederhana tentang
politik, ekonomi, sosial, budaya,
potensi ancaman
pertahanan, dan keamanan dan
terhadap Ideologi,
strategi mengatasinya dalam
politik, ekonomi, sosial,
bingkai Bhinneka Tunggal Ika 3.20 Menganalisis faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa dalam
KOMPETENSI DASAR
budaya, pertahanan, 4.20 Menyaji hasil analisis dan keamanan dan tentang faktor- faktor strategi mengatasinya pendorong dan dalam bingkai penghambat persatuan BhinnekaTunggal Ika dan
KOMPETENSI DASAR
Negara Kesatuan Republik
kesatuan bangsa dalam
Indonesia
Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.21 Menganalisis nilai-nilai Pancasila
4.21 Menyaji hasil analisis
terkait dengan kasus-kasus
tentang nilai-nilai
pelanggaran hak dan
Pancasila terkait dengan
pengingkaran kewajiban
kasus-kasus pelanggaran
warga negara dalam kehidupan
hak dan pengingkaran
berbangsa dan bernegara
kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
105
Alokasi Waktu
3.22 Mengevaluasi praktik
4.22 Mendemonstrasikan
perlindungan dan penegakan
praktik perlindungan
hukum untuk menjamin keadilan
dan penegakan hukum
dan kedamaian
untuk menjamin keadilan dan kedamaian
3.23 Menganalisis pelaksanaan
4.23 Menyaji hasil analisis
pemerintahan sesuai karakteristik
tentang pelaksanaan
good governance
pemerintahan sesuai karakteristik good governance
3.24 3.24 Menganalisis pengaruh
4.24 Menyaji hasil analisis
kemajuan ilmu pengetahuan dan
tentang pengaruh
teknologi terhadap bangsa dan
kemajuan ilmu
negara dalam bingkai Bhinneka
pengetahuan dan
Tunggal Ika
teknologi terhadap bangsa dan negara dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.25 Mengevaluasi dinamika persatuan
4.25 Menyaji hasil evaluasi
dan kesatuan bangsa sebagai upaya
tentang dinamika
menjaga dan mempertahankan
persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik
bangsa sebagai upaya
Indonesia
menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers di Indonesia
4.26 Menyaji hasil evaluasi tentang peranan pers di Indonesia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
106
3.27 Mengevaluasi etos kerja masyarakat Indonesia
4.27 Menyaji hasil evaluasi tentang etos kerja masyarakat Indonesia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
107
c. Kompetensi Dasar Pendidikan Bahasa Indonesia KELAS X KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMP ILAN)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
108
3. Memahami, menerapkan,
4. Melaksanakan tugas spesifik
menganalisis, dan mengevaluasi
dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual,
informasi, dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan
yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan
memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian bahasa
dengan bidang kajian bahasa
Indonesia pada tingkat teknis,
Indonesia.
spesifik, detil, dan kompleks,
Menampilkan kinerja di bawah
berkenaan dengan ilmu
bimbingan dengan mutu dan
pengetahuan, teknologi, seni,
kuantitas yang terukur sesuai
budaya, dan humaniora dalam
dengan standar kompetensi kerja.
konteks pengembangan potensi
Menunjukkan keterampilan
diri sebagai bagian dari keluarga,
melak-sanakan tugas
sekolah, dunia kerja, warga
spesifik di bawah penga-
masyarakat nasional, regional,
wasan langsung.
dan internasional.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
109
KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami laporan hasil
KOMPETENSI DASAR
(intisari) laporan hasil
bidang pekerjaan yang
observasi berkaitan
laporan hasil observasi berkaitan dengan bidang pekerjaan
Waktu
8 JP
4.1 Menyajikan isi teks
observasi berkaitan dengan dipresentasikan dengan lisan dan 3.2 Menganalisis isi dan aspek tulis kebahasaan dari minimal dua teks
Alokasi
dengan bidang pekerjaan 4.2 Mengonstruksikan teks berdasarkan interpretasi laporan observasi baik secara lisan maupun berkaitan bidang tulis pekerjaan dengan
6 JP
memerhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis 3.3 Mendeskripsikan(permasalahan,
8 JP
4.3 Mengembangkan isi
argumentasi, pengetahuan, dan
(permasalahan,
rekomendasi) teks eksposisi
argumen, pengetahuan,
berkaitan dengan bidang pekerjaan
dan rekomendasi) teks
yang didengar dan atau dibaca
eksposisi berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan dan/tulis
3.4 Menganalisis struktur dan
4.4 Mengonstruksikan teks
kebahasaan teks eksposisi yang
eksposisi berkaitan
berkaitan dengan bidang pekerjaan
bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi (permasalahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
110
6 JP
3.5 Menganalisis teks anekdot dari aspek makna tersirat
4.5 Mengonstruksi makna
6 JP
tersirat dalam sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan kebahasaan teks anekdot
4 JP
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi
4.7 Menceritakan kembali
yang terkandung dalam cerita rakyat
isi cerita rakyat
(hikayat) baik lisan maupun tulis
(hikayat) yang
6 JP
didengar dan dibaca 3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan cerita rakyat dan cerpen
4.8 Mengembangkan cerita
8 JP
rakyat (hikayat) ke dalam bentuk cerpen dengan memerhatikan isi dan nilai-nilai
3.9 Menguraikan butir-butir penting dari
4.9 Menyusun ikhtisar dari
dua buku nonfiksi (buku pengayaan)
dua buku nonfiksi (buku
dan satu novel
pengayaan) dan ringkasan dari satu novel yang dibaca
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
111
8 JP
3.10 Menganalisis pengajuan, penawaran
4.10 Menyampaikan
dan persetujuan dalam teks
pengajuan,
negosiasi berkaitan dengan bidang
penawaran,
pekerjaan lisan maupun tertulis
persetujuan dan penutup dalam teks negosiasi berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan atau tulis
KOMPETENSI DASAR 3.11 Mengevaluasi isi, struktur
KOMPETENSI DASAR 4.11 Mengonstruksikan teks
(orientasi, pengajuan, penawaran,
negosiasi berkaitan
persetujuan, penutup) dan
dengan bidang pekerjaan
kebahasaan teks negosiasi
dengan memerhatikan
berkaitan dengan bidang pekerjaan
isi, struktur (orientasi, pengajuan, penawaran, persetujuan, penutup) dan kebahasaan
3.12 Menganalisis permasalahan/ isu,
4.12 Mengonstruksi
sudut pandang dan argumen
permasalahan/isu, sudut
beberapa pihak dan simpulan dari
pandang dan argumen
debat berkaitan dengan bidang
beberapa pihak, dan
pekerjaan untuk menemukan esensi
simpulan dari debat
dari debat
berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan untuk menunjukkan esensi dari debat
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
112
Alokasi Waktu
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan
4.13 Mengembangkan
dengan bidang pekerjaan
permasalahan/ isu dari
(permasalahan/isu, sudut pandang
berbagai sudut pandang
dan argumen beberapa pihak, dan
yang dilengkapi argumen
simpulan)
dalam berdebat berkaitan dengan bidang pekerjaan
3.14 Menganalisis butir-butir penting
4.14 Menyajikan hal-hal yang
yang dapat diteladani dari teks
dapat diteladani dari
biografi berkaitan dengan bidang
tokoh yang terdapat
pekerjaan
dalam teks biografi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang dibaca secara tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan
4.15 Membuat teks biografi
kebahasaan dalam teks biografi
berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan
pekerjaan baik lisan maupun tulis
3.16 Menganalisis suasana, tema, dan
4.16 Mendemonstrasikan
makna beberapa puisi yang
(membacakan atau
terkandung dalam antologi
memusikalisasikan) satu
puisi yang diperdengarkan atau
puisi dari antologi puisi
dibaca
atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
113
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi
4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya (tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu
4.18 Menyajikan replikasi
buku fiksi dan satu buku nonfiksi
isi buku ilmiah yang
yang sudah dibaca
dibaca dalam bentuk resensi
3.19 Menganalisis informasi berupa pernyataan-pernyataan umum
KOMPETENSI DASAR
4.19 Merancang pernyataan umum dan tahapan-tahapan dalam
KOMPETENSI DASAR
dan tahapan-tahapan dalam teks
teks prosedur berkaitan
prosedur berkaitan dengan
bidang pekerjaan dengan
bidang pekerjaan
organisasi yang tepat secara lisan dan tulis
3.20 Menganalisis struktur dan
4.20 Mengembangkan teks
kebahasaan teks prosedur
prosedur berkaitan
berkaitan dengan bidang
bidang pekerjaan
pekerjaan
dengan memerhatikan hasil analisis terhadap isi, struktur, dan kebahasaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
114
Alokasi Waktu
KOMPETENSI DASAR 3.21 Menganalisis informasi
KOMPETENSI DASAR 4.21 Mengkonstruksi
(pengetahuan dan urutan kejadian)
informasi (pengetahuan
dalam teks ekplanasi berkaitan
dan urutan kejadian)
dengan bidang pekerjaan lisan dan
dalam teks eksplanasi
tulis
berkaitan dengan bidang pekerjaan secara lisan dan tulis
3.22 Menganalisis struktur dan
4.22 Memproduksi teks
kebahasaan teks eksplanasi
eksplanasi berkaitan
berkaitan dengan bidang
dengan bidang
pekerjaan
pekerjaan secara lisan atau tulis dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan
3.23 Menganalisis informasi berupa
4.23 Menyusun bagian-bagian
permasalahan aktual yang disajikan
penting dari
dalam ceramah berkaitan dengan
permasalahan aktual
bidang pekerjaan
sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah berkaitan dengan bidang pekerjaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
115
Alokasi Waktu
KOMPETENSI DASAR 3.24 Menganalisis isi, struktur, dan
KOMPETENSI DASAR 4.24 Mengonstruksi ceramah
kebahasaan dalam ceramah
berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat
3.25 Mendeskripsikan butir-butir
4.25 Menyajikan butir-butir
penting dari satu buku pengayaan
penting dari satu buku
(nonfiksi) berkaitan dengan bidang
pengayaan (nonfiksi)
pekerjaan yang dibaca
berkaitan dengan bidang pekerjaan
3.26 Menemukan butir-butir penting dari
4.26 Menyajikan
dua buku pengayaan berkaitan
persamaan dan
dengan bidang pekerjaan (nonfiksi)
perbedaan isi dua
yang dibaca
buku pengayaan berkaitan dengan bidang pekerjaan (nonfiksi) yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi yang dibaca
4.27 Menyusun ulasan terhadap pesan dari satu buku fiksi yang dibaca
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
116
Alokasi Waktu
KOMPETENSI DASAR 3.28 Mendeskripsikan informasi
KOMPETENSI DASAR
dalam proposal
proposal kegiatan atau
berkaitan dengan
penelitian berkaitan dengan
bidang pekerjaan
bidang pekerjaan
supaya lebih efektif
3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan
KOMPETENSI DASAR 4.29 Merancang sebuah
kebahasaan suatu proposal
proposal karya ilmiah
berkaitan dengan bidang pekerjaan
berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan informasi, tujuan, dan esensi karya ilmiah yang diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan dan
Waktu
4.28 Melengkapi informasi
penting yang ada dalam
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
4.30 Merancang informasi,
esensi sebuah karya ilmiah
tujuan, dan esensi yang
berkaitan dengan bidang pekerjaan
harus disajikan dalam
yang dibaca
karya ilmiah berkaitan dengan bidang pekerjaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
117
Alokasi Waktu
KOMPETENSI DASAR 3.31 Menganalisis sistematika dan
KOMPETENSI DASAR 4.31 Mengonstruksi sebuah
kebahasaan karya ilmiah
karya ilmiah berkaitan
berkaitan dengan bidang
bidang pekerjaan
pekerjaan
dengan memerhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan
3.32 Membandingkan isi berbagai
4.32 Menyajikan isi sebuah
resensi berkaitan dengan bidang
resensi berkaitan bidang
pekerjaan untuk menemukan
pekerjaan dengan
sistematika sebuah resensi
memerhatikan hasil perbandingan beberapa teks resensi
3.33 Menganalisis kebahasaan resensi
4.33 Mengkonstruksi sebuah
dalam kumpulan cerpen atau novel
resensi dari buku
setidaknya dua
kumpulan cerita
karya yang berbeda
pendek atau novel yang sudah dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak demi
4.34 Mempertunjukkan salah
babak, dan konflik dalam drama
satu tokoh dalam
yang dibaca atau ditonton
drama yang dibaca atau ditonton secara lisan
3.35 Menganalisis isi dan kebahasaan drama yang dibaca atau ditonton
4.35 Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memerhatikan isi dan kebahasaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
118
Alokasi Waktu
KOMPETENSI DASAR 3.36 Menganalisis pesan dari dua buku
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
4.36 Menyusun ulasan
fiksi (novel dan buku kumpulan
terhadap pesan dari
puisi) yang dibaca
dua buku kumpulan puisi yang dikaitkan dengan situasi kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan
4.37 Menyajikan simpulan
sistematika surat lamaran
sistematika dan unsur-
pekerjaan yang dibaca
unsur isi surat lamaran baik secara lisan maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan
4.38 Menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan
3.39 Menganalisis informasi, yang
4.39 Mengonstruksi nilai-nilai
mencakup orientasi, rangkaian
dari informasi cerita
kejadian yang saling berkaitan,
sejarah dalam sebuah teks eksplanasi
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
komplikasi dan resolusi, dalam cerita sejarah lisan atau tulis
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
119
Alokasi Waktu
3.40 Menganalisis kebahasaan cerita atau
4.40 Menulis cerita sejarah pribadi dengan
novel sejarah
memerhatikan kebahasaan 3.41 Mendeskripsikan informasi
4.41 Menyeleksi ragam
(pendapat, alternatif solusi dan
informasi sebagai bahan
simpulan terhadap suatu isu) dalam
teks editorial berkaitan
teks editorial berkaitan dengan
dengan bidang
bidang pekerjaan
pekerjaan baik secara lisan maupun tulis
3.42 Menganalisis struktur dan
4.42 Merancang teks editorial
kebahasaan teks editorial
berkaitan bidang
berkaitan dengan bidang
pekerjaan dengan
pekerjaan
memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan
4.43 Menyusun laporan hasil
cerita pendek atau kumpulan puisi)
diskusi buku tentang
dan satu buku pengayaan (nonfiksi)
satu topik baik secara
yang dibaca
lisan maupun tulis
3.44 Menganalisis isi teks iklan sesuai bidang pekerjaan
4.44
Mengonstruksi makna dan tujuan isi
teks
sesuai
iklan bidang
pekerjaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
120
3.45 Menganalisis struktur dan ciri
4.45 Menyusun teks iklan
kebahasaan teks iklan sesuai
sesuai bidang pekerjaan
bidang pekerjaan
dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis
3.46 Mengevaluasi informasi, baik fakta
4.46 Menyusun opini dalam
maupun opini, dalam sebuah
bentuk artikel
artikel berkaitan dengan bidang
berkaitan dengan
pekerjaan yang dibaca
bidang pekerjaan
3.47 Menganalisis kebahasaan artikel
4.47 Mengonstruksi sebuah
dan/atau buku ilmiah berkaitan
artikel berkaitan bidang
dengan bidang pekerjaan
pekerjaan dengan memerhatikan fakta dan kebahasaan
3.48 Mendeskripsikan isi dan
4.48 Menyajikan simpulan
sistematika surat dinas
sistematika dan unsur-
berkaitan dengan bidang
unsur isi surat dinas
pekerjaan
berkaitan dengan bidang pekerjaan baik secara lisan maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur kebahasaan surat dinas yang sesuai bidang pekerjaan
4.49 Menyusun surat dinas yang berkaitan bidang pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika dan kebahasaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
121
3.50 buku drama (fiksi)
1.50
Menulis refleksi tentang
Menganalisis nilai-nilai yang
nilai- nilai yang
terdapat dalam sebuah buku
terkandung dalam
pengayaan (nonfiksi) dan satu
sebuah buku pengayaan
buku drama (fiksi)
(nonfiksi) dan satu buku drama (FIKSI
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
122
d. Kompetensi Dasar Matematika
KELAS X KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI
(PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
INTI 4 (KETERAMPI 4. Melaksanakan tugas spesifik LAN) dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual,
informasi, dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan
yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan
memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian
dengan bidang kajian Matematika`
Matematika pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
konteks pengembangan potensi
Menunjukkan keterampilan
diri sebagai bagian dari
menalar, mengolah, dan menyaji
keluarga, sekolah, dunia kerja,
secara efektif, kreatif, produktif,
warga masyarakat
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
123
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI
(PENGETAHUAN)
INTI 4
nasional, regional, dan
pengawasan langsung. (KETERAMPI
internasional.
LAN) Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan konsep bilangan
Waktu 5 JP
4.1 Menyajikan
berpangkat, bentuk akar dan
penyelesaian masalah
logaritma dalam menyelesaikan
bilangan berpangkat,
masalah
bentuk akar dan logaritma
3.2
Menerapkan
persamaan
dan
4.2 Menyajikan penyelesaian
pertidaksamaan
nilai
mutlak
masalah yang berkaitan
bentuk linear satu variabel
dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
124
5 JP
3.3 Menentukan nilai variabel pada
4.3 Menyelesaikan masalah
sistem persamaan linear dua
sistem persamaan linier
variabel dalam masalah kontekstual
dua variabel
3.4 Menentukan nilai maksimum dan
4.4 Menyelesaikan masalah
minimum permasalahan kontekstual
kontekstual yang berkaitan
yang berkaitan dengan program
dengan program linear dua
linear dua variabel
variabel
3.5 Menganalisis barisan dan deret aritmetika
4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret aritmatika
3.6 Menganalisis barisan dan deret geometri
4.6 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan barisan dan deret geometri
3.7 Menganalisis pertumbuhan, peluruhan, bunga dan anuitas
4.7 Menyelesaiakan masalah kontekstual yang berkaitan dengan pertumbuhan, peluruhan, bunga dan anuitas
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
125
4 JP
3.8 Menentukan perbandingan
4.8 Menyelesaikan masalah
trigonometri pada segitiga siku- siku
4 JP
yang berkaitan dengan perbandingan trigonometri pada segitiga siku- siku
3.9 Menentukan nilai sudut berelasi
4.9 Menyelesaikan
diberbagai kuadran
masalah nilai sudut berelasi diberbagai kuadran
3.10 Menentukan koordinat kartesius
4.10 Menyelesaikan masalah
menjadi koordinat kutub dan
perubahan koordinat
sebaliknya
kartesius menjadi koordinat kutub dan sebaliknya
3.11 Menerapkan nilai perbandingan
4.11 Menyajikan grafik fungsi
trigonometri pada grafik fungsi
trigonometri
trigonometri 3.12 Menerapkan aturan sinus dan kosinus
4.12
Menyelesaikan permasalah kontekstual dengan aturan
sinus
dan
kosinus
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
126
5 JP
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
Waktu 3.13 Menentukan luas segitiga pada trigonometri
4.13 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan luas segitiga pada trigonometri
3.14 Menganalisis nilai sudut dengan
4.14 Menyelesaikan nilai nilai
rumus jumlah dan selisih dua
sudut dengan rumus
sudut
jumlah dan selisih dua sudut
3.15 Menerapkan operasi matriks
4.15 Menyelesaikan masalah
dalam menyelesaiakan masalah
yang berkaitan dengan
yang berkaitan dengan matriks
matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, invers
4.16 Menyelesaikan masalah
dan tranpos pada ordo 2 x 2 dan
yang berkaitan dengan
nilai determinan dan tranpos pada
determinan, invers dan
ordo 3 x 3
tranpose pada ordo 2 x 2 serta nilai determinan dan tranpos pada ordo 3 x 3
3.17 Menentukan nilai besaran
4.17 Menyelesaikan masalah
vektor pada dimensi dua
yang berkaitan dengan nilai besaran vektor pada dimensi dua
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
127
3.18 Menentukan nilai besaran
4.18 Menyelesaikan masalah
vektor pada dimensi tiga
yang berkaitan dengan nilai besaran vektor pada dimensi tiga
3.19 Menentukan nilai variabel pada
4.19 Menyelesaikan masalah
persamaan dan fungsi kuadrat
yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat
3.20 Menganalisis operasi komposisi
4.20 Menyelesaikan masalah
dan operasi invers pada fungsi
operasi komposisi dan operasi invers pada fungsi
3.21 Menentukan persamaan lingkaran
4.21 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan lingkaran
3.22 Menganalisis masalah kontekstual
4.22 Menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan logika
kontekstual yang
matematika (pernyataan
berkaitan dengan logika
sederhana, negasi pernyataan
matematika (pernyataan
sederhana, pernyataan majemuk,
sederhana, negasi
negasi pernyataan majemuk dan
pernyataan sederhana,
penarikan kesimpulan)
pernyataan majemuk , negasi pernyataan majemuk dan penarikan kesimpulan )
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
128
3.23 Menganalisis titik, garis dan bidang pada geometri dimensi tiga
4.23 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan jarak antara titik ke titik, titik ke garis dan garis ke bidang pada geometri dimensi tiga
3.24 Menetukan masalah kontekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri
4.24 Menyelesaikan masalah kontekstual kontekstual berkaitan dengan yang transformasi geometri
3.25 Menganalisis kaidah pencacahan,
4.25 Menyajikan penyelesaian
permutasi dan kombinasi pada
masalah kontekstual
masalah kontekstual
berkaitan dengan kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi
3.26 Menentukan peluang kejadian
4.26 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang kejadian
3.27 Mengevaluasi kajian statistika dalam masalah kontekstual
4.27 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan kajian statistika
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
129
3.28 Menganalisis ukuran pemusatan
4.28 Menyelesaikan masalah
data tunggal dan data kelompok
yang berkaitan dengan ukuran pemusatan data tunggal dan data kelompok
3.29 Menganalisis ukuran penyebaran
4.29 Menyelesaikan masalah
data tunggal dan data kelompok
yang berkaitan dengan ukuran penyebaran data tunggal dan data kelompok
3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar
4.30 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan limit fungsi aljabar
3.31 Menentukan turunan fungsi aljabar
4.31 Menyelesaikan masalah
menggunakan definisi limit fungsi
yang berkaitan dengan
atau sifat – sifat turunan fungsi
turunan fungsi aljabar
serta penerapannya 3.32 Menganalisis keberkaitan turunan
4.32 Menyelesaikan masalah
pertama fungsi dengan nilai
kontekstual yang
maksimum, nilai minimum, dan
berkaitan dengan turunan
selang kemonotonan fungsi, serta
pertama fungsi aljabar
kemiringan garis singgung kurva
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
130
3.33 Menentukan nilai integral tak tentu dan tertentu fungsi aljabar
4.33 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan integral tak tentu dan tertentu fungsi aljabar
3.34 Menentukan luas permukaan dan
4.34 Menyelesaikan masalah
volume benda putar dengan
luas permukaan dan
menggunakan integral tertentu
volume benda putar dengan menggunakan integral tertentu
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
131
e. Kompetensi Dasar Sejarah Indonesia KELAS X KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI
(PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
INTI 4 (KETERAMPI 4. Melaksanakan tugas spesifik LAN) dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual,
informasi, dan prosedur kerja
konseptual, prosedural, dan
yang lazim dilakukan serta
metakognitif sesuai dengan
memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian
dengan bidang kajian Sejarah
Sejarah Indonesia pada tingkat
Indonesia.
teknis, spesifik,
Menampilkan kinerja di bawah
detil, dan kompleks,
bimbingan dengan mutu dan
berkenaan dengan ilmu
kuantitas yang terukur sesuai
pengetahuan, teknologi, seni,
dengan standar kompetensi kerja.
budaya, dan humaniora dalam
Menunjukkan keterampilan
konteks pengembangan
menalar, mengolah, dan menyaji
potensi diri sebagai bagian dari
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
132
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI
(PENGETAHUAN)
INTI 4
keluarga, sekolah, dunia
pengembangan dari yang (KETERAMPI
kerja, warga masyarakat
dipelajarinya di sekolah, serta LAN)
nasional, regional, dan
mampu
internasional.
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR
Alokasi
KOMPETENSI DASAR
Waktu 3.1 Memahami konsep dasar sejarah
3 JP
4.1 Menyajikan hasil
(berpikir kronologis, diakronik,
pemahaman tentang
sinkronik, ruang dan waktu
konsep dasar sejarah
serta perubahan dan
(berpikir kronologis,
keberlanjutan)
diakronik, sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
133
3.2 Menganalisis kehidupan
6JP
4.2 Menyajikan informasi
manusia dan hasil-hasil
mengenai manusia dan
budaya masyarakat Pra Aksara
hasil-hasil budaya
Indonesia
khususnya masyarakat Pra Aksara Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori tentang
9 JP
4.3 Mengolah informasi tentang
proses masuknya agama dan
berbagai teori masuknya
kebudayaan Hindu dan Buddha
agama dan kebudayaan
serta pengaruhnya terhadap
Hindu dan Buddha serta
kehidupan masyarakat Indonesia
pengaruhnya terhadap
(pemerintahan, budaya)
kehidupan masyarakat Indonesia (pemerintahan, budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori
4.4 Menyajikan hasil
tentang proses masuknya agama
analisis berbagai teori
dan kebudayaan Islam serta
tentang proses
pengaruhnya terhadap kehidupan
masuknya agama dan
masyarakat Indonesia (ekonomi,
kebudayaan Islam
pemerintahan, budaya)
serta pengaruhnya
9
terhadap
J
kehidupan masyarakat
P
Indonesia (ekonomi, pemerintahan, budaya)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
134
3.5 3Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa
tentang proses
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda,
masuk dan
Inggris) ke Indonesia 3.6 Menganalisis dampak politik, budaya, sosial, ekonomi, dan pendidikan pada masa penjajahan bangsa Eropa, lahirnya pergerakan nasional dan peristiwa sumpah pemuda
9
4.5 Mengolah informasi
JP
perkembangan 4.6 Menalar dampak politik, penjajahan budaya, sosial, ekonomi, bangsa Eropa (Portugis, dan pendidikan pada masa Spanyol, Belanda, Inggris) penjajahan bangsa Eropa ke Indonesia lahirnya pergerakan
12 JP
nasional dan peristiwa sumpah pemuda
3.7 Menganalisis peristiwa proklamasi
9 JP
4.7 Menalar peristiwa
kemerdekaan dan pembentukan
proklamasi kemerdekaan
pemerintahan pertama Republik
dan pembentukan
Indonesia, serta maknanya bagi
pemerintahan pertama
kehidupan sosial, budaya,
Republik Indonesia, serta
ekonomi, politik, dan pendidikan
maknanya bagi kehidupan
bangsa Indonesia
sosial, budaya, ekonomi, politik, dan pendidikan bangsa Indonesia
3.8 Menganalisis strategi dan
9 JP
4.8 Mengolah informasi
bentuk perjuangan bangsa
tentang strategi dan
Indonesia dalam upaya
bentuk perjuangan
mempertahankan
bangsa Indonesia dalam
kemerdekaan dari ancaman
upaya mempertahankan
Sekutu dan Belanda
kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
135
3.9
Mengevaluasi upaya bangsa
6 JP
4.9 Menyajikan hasil
indonesia dalam menghadapi
kesimpulan tentang upaya
ancaman disintegrasi bangsa
bangsa Indonesia dalam
antara lain PKI Madiun 1948,
menghadapi ancaman
DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS,
disintegrasi bangsa antara
PRRI, Permesta, G-30-S/PKI
lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G30-S/PKI
3.10 Mengevaluasi perkembangan
4.10 Menyajikan hasil telaah
kehidupan politik dan ekonomi
tentang perkembangan
Bangsa Indonesia
kehidupan politik dan
pada masa awal kemerdekaan
ekonomi Bangsa
sampai dengan masa
Indonesia pada masa awal
Demokrasi Terpimpin
kemerdekaan sampai
9 JP
masa Demokrasi Terpimpin 3.11 Mengevaluasi perkembangan
9 JP
4.11 Mengolah informasi
kehidupan politik dan ekonomi
tentang pekembangan
Bangsa Indonesia pada masa Orde
kehidupan politik dan
Baru sampai dengan awal
ekonomi Bangsa Indonesia
Reformasi, serta peranan
pada masa Orde Baru
mahasiswa dan pemuda dalam
sampai dengan awal
perubahan politik dan
Reformasi, serta peranan
ketatanegaraan Indonesia
mahasiswa dan pemuda dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
136
3.12 Mengevaluasi peran bangsa
4.12 Menyajikan hasil telaah
Indonesia dalam perdamaian
tentang peran bangsa
dunia antara lain KAA, Misi
Indonesia dalam
Garuda, Deklarasi Djuanda,
perdamaian dunia antara
Gerakan Non Blok, dan ASEAN,
lain KAA, Misi Garuda,
OKI, dan Jakarta Informal
Deklarasi Djuanda,
Meeting
Gerakan Non Blok, dan
9 JP
ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting
3.13 Mengevaluasi kehidupan Bangsa
4.13 Membuat studi evaluasi
Indonesia dalam
tentang kehidupan Bangsa
mengembangkan ilmu
Indonesia dalam
pengetahuan dan teknologi pada
mengembangkan ilmu
era kemerdekaan (sejak
pengetahuan dan
proklamasi sampai dengan
teknologi di era
Reformasi)
kemerdekaan (sejak proklamasi sampai dengan Reformasi)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
137
9 JP
f. Kompetensi Dasar Bahasa Inggris KELAS X KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPI 4. Melaksanakan tugas spesifik LAN) dengan menggunakan alat,
mengevaluasi tentang
informasi, dan prosedur kerja yang
pengetahuan faktual,
lazim dilakukan serta memecahkan
konseptual, prosedural dasar,
masalah sesuai dengan bidang
dan metakognitif sesuai dengan
kajian Bahasa Inggris.
bidang dan lingkup kajian Bahasa Inggris pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
teknologi, seni, budaya, dan
Menunjukkan keterampilan
humaniora dalam konteks
menalar, mengolah, dan menyaji
pengembangan potensi diri
secara efektif, kreatif, produktif,
sebagai bagian dari
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
138
KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI
(PENGETAHUAN)
INTI 4
keluarga, sekolah, dunia
di sekolah,(KETERAMPI serta mampu
kerja, warga masyarakat
melaksanakan LAN)tugas spesifik di
nasional, regional, dan
bawah
internasional.
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.1 Menganalisis fungsi sosial,
4.1 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur
transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi
tulis pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang
sederhana yang
melibatkan tindakan memberi
melibatkan tindakan
dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta
jati diri dan hubungan keluarga,
informasi terkait jati diri,
sesuai dengan konteks
dengan memperhatikan
penggunaannya. (Perhatikan
fungsi sosial, struktur
unsur kebahasaan pronoun:
teks, dan unsur
subjective, objective, possessive)
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
penggunaannya. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
139
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.2 Menganalisis fungsi sosial,
4.2 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur
interpersonal lisan dan
kebahasaan teks interaksi
tulis sederhana yang
interpersonal lisan dan tulis yang
melibatkan tindakan
melibatkan tindakan
memberikan ucapan
memberikan ucapan selamat
selamat bersayap
bersayap (extended), dan
(extended), dan responnya
responnya, sesuai dengan
dengan memperhatikan
konteks penggunaannya.
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
140
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.3 Menyusun teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan teks
transaksional lisan dan
interaksi transaksional lisan dan
tulis pendek dan
tulis yang melibatkan tindakan
sederhana yang
memberi dan meminta informasi
melibatkan tindakan
terkait niat melakukan suatu
memberi dan meminta
tindakan/kegiatan, sesuai dengan
informasi terkait niat
konteks penggunaannya.
melakukan suatu
(Perhatikan unsur kebahasaan be
tindakan/kegiatan,
going to, would like to)
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks penggunaannya.
3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.4 Menyusun teks deskriptif
teks, dan unsur kebahasaan
lisan dan tulis, pendek
beberapa teks deskriptif lisan dan
dan sederhana, terkait
tulis dengan memberi dan meminta
orang, benda dan tempat,
informasi pendek dan sederhana
dengan memperhatikan
terkait orang, benda dan tempat
fungsi sosial, struktur
sesuai dengan konteks
teks, dan unsur
penggunaannya.
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
141
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.5 Menganalisis fungsi sosial,
4.5 Menyusun teks khusus
struktur teks, dan unsur
dalam bentuk
kebahasaan beberapa teks
pemberitahuan
khusus dalam bentuk
(announcement), struktur teks, danlisan unsur dan tulis, pendek dan kebahasaan, secara
pemberitahuan (announcement), dengan memberi dan meminta informasi
sederhana, dengan benar dan sesuai memperhatikan fungsi konteks
terkait kegiatan sekolah/tempat
sosial,
kerja, sesuai dengan konteks penggunaannya 3.6 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.6 Menyusun teks interaksi
teks, dan 4unsur kebahasaan teks
transaksional, lisan dan
interaksi transaksional lisan dan
tulis, pendek dan
tulis yang melibatkan tindakan
sederhana, yang
memberi dan meminta informasi
melibatkan tindakan
terkait keadaan/tindakan/
unsur dan meminta
kegiatan/ kejadian yang
informasi terkait
dilakukan/terjadi di waktu lampau
keadaan/tindakan/
yang merujuk waktu terjadinya dan
kegiatan/ kejadian yang
kesudahannya, sesuai dengan
dilakukan/terjadi di
konteks penggunaannya.
waktu lampau yang
(Perhatikan unsur kebahasaan
merujuk waktu terjadinya
simple past tense vs present perfect
dan kesudahannya,
tense)
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
142
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.7 Menyusun teks recount
teks, dan unsur kebahasaan
lisan dan tulis, pendek
beberapa teks recount lisan dan
dan sederhana, terkait
tulis dengan memberi dan meminta
peristiwa/pengalaman,
informasi terkait
dengan memperhatikan
peristiwa/pengalaman sesuai
fungsi sosial, struktur
dengan konteks penggunaannya
teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
3.8 Menganalisis fungsi sosial,
4.8 Menyajikan teks naratif
struktur teks, dan unsur
pendek dan sederhana
kebahasaan beberapa teks naratif
terkait legenda rakyat
lisan dan tulis dengan memberi
secara lisan dan tulis
dan meminta informasi terkait
dengan memperhatikan
legenda rakyat sederhana, sesuai
fungsi social, struktur
dengan konteks penggunaannya
teks dan unsur kebahasaan secara benar dan sesuai konteks
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
143
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.9 Menganalisis fungsi social, struktur
4.9 Menyusun teks khusus
teks dan unsur kebahasaan
dalam bentuk memo,
beberapa teks khusus dalam bentuk
menu, jadwal dan tanda-
memo, menu, schedule dan signs
tanda (signs) lisan dan
dengan memberi dan meminta
tulis, pendek dan
informasi terkait kegiatan sekolah
sederhana, dengan
atau tempat kerja, sesuai dengan
memperhatikan fungsi
konteks penggunaannya di dunia
sosial, struktur teks dan
kerja.
unsur kebahasaan secara benar dan sesuai konteks.
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.10 Menerapkan fungsi social,
4.10 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur
transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi
tulis yang melibatkan
transaksional lisan dan tulis yang
tindakan member dan
melibatkan tindakan memberi
meminta informasi terkait
dan meminta informasi terkait
perbandingan kata sifat
perbandingan kata sifat sesuai
dengan memperhatikan
dengan bidang keahlian dan
fungsi social, struktur teks
konteks penggunaannya.
dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
144
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.11 Menganalisis fungsi social, struktur
4.11 Menyusun teks interaksi
teks dan unsur kebahasaan teks
transaksional lisan dan
interaksi transaksional lisan dan
tulis, pendek dan
tulis yang melibatkan tindakan
sederhana, yang
memberi dan meminta informasi
melibatkan tindakan
tentang petunjuk arah (direction)
memberi dan meminta
sesuai dengan konteks
informasi tentang
penggunaannya di dunia kerja.
petunjuk arah (direction) dengan memperhatikan fungsi social, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks di dunia kerja.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
145
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.12 Menganalisis fungsi social,
4.12 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur
transaksional lisan dan
kebahasaan teks interaksi
tulis, pendek dan
transaksional yang
sederhana yang
melibatkan tindakan memberi
melibatkan tindakan
dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta
kegiatan/tugas-tugas rutin
informasi terkait
sederhana (simple routine tasks)
kegiatan/tugas-tugas
sesuai dengan konteks
rutin sederhana (simple
penggunaan di dunia kerja.
routine tasks) dengan memperhatikan fungsi social, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks dunia kerja.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
146
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.13 Menganalisis fungsi sosial,
4.13 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur
transaksional, lisan dan
kebahasaan teks interaksi
tulis, pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang
sederhana, yang
melibatkan tindakan memberi
melibatkan tindakan
dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta
saran dan tawaran, sesuai
informasi terkait saran
dengan konteks penggunaannya.
dan tawaran, dengan
(Perhatikan unsur kebahasaan
memperhatikan fungsi
should, can)
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
3.14 Menganalisis fungsi sosial,
4.14 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur
transaksional, lisan dan
kebahasaan teks interaksi
tulis, pendek dan
transaksional lisan dan tulis yang
sederhana, yang
melibatkan tindakan memberi
melibatkan tindakan
dan meminta informasi terkait
memberi dan meminta
pendapat dan pikiran, sesuai
informasi terkait
dengan
pendapat dan pikiran, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
147
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
konteks penggunaannya.
kebahasaan yang benar dan
(Perhatikan unsur
sesuai konteks
kebahasaan I think, I suppose, in my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social,
4.15 Menuliskan kembali teks
struktur teks dan unsur
pesan sederhana lewat
kebahasaan teks interaksi
telephone terkait tempat
transaksional yang
kerja dengan
melibatkan tindakan memberi dan
memperhatikan fungsi
meminta informasi
sosial, struktur teks dan
terkait pesan sederhana lewat
unsur kebahasaan secara
telephone (taking simple
benar dan sesuai konteks
phone message) sesuai
dunia kerja
dengan konteks penggunaannya di dunia kerja
3.16 Menganalisis fungsi 6sosial,
4.16 Menyusun teks khusus
struktur teks, dan 6unsur
dalam bentuk undangan
kebahasaan beberapa teks
resmi lisan dan tulis,
khusus dalam bentuk undangan
terkait kegiatan
resmi dengan memberi dan
sekolah/tempat kerja,
meminta informasi terkait
dengan memperhatikan
kegiatan sekolah/tempat kerja
fungsi 6nsure, struktur
sesuai dengan konteks
teks, dan 6unsur
penggunaannya
kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
148
Alokasi Waktu
3.17 Membedakan fungsi sosial,
4.17 Menyusun teks khusus
struktur teks, dan unsur
dalam bentuk surat
kebahasaan beberapa teks
pribadi terkait kegiatan
khusus dalam bentuk surat
diri sendiri dan orang
pribadi dengan memberi dan
sekitarnya, lisan dan tulis,
menerima informasi terkait
dengan memperhatikan
kegiatan diri sendiri dan orang
fungsi sosial, struktur teks,
sekitarnya, sesuai dengan
dan unsur kebahasaan,
konteks penggunaannya
secara benar dan sesuai konteks
3.18 Menganalisis fungsi sosial,
4.18 Menyusun teks prosedur,
struktur teks, dan unsur
lisan dan tulis, dalam
kebahasaan beberapa teks
bentuk manual terkait
prosedur lisan dan tulis
penggunaan teknologi dan
dengan memberi dan meminta
kiat-kiat (tips), dengan
informasi terkait
memperhatikan fungsi
manual penggunaan teknologi dan
sosial, struktur teks, dan
kiat-kiat (tips), pendek dan
unsur kebahasaan, secara
sederhana, sesuai dengan bidang
benar dan sesuai konteks
keahlian dan konteks penggunaannya 3.19 Menganalisis fungsi sosial,
4.19 Menyusun teks
struktur teks, dan unsur
interaksi
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan
transaksional lisan dan tulis
dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
149
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Waktu
yang melibatkan tindakan
informasi terkait
memberi dan meminta
keadaan/tindakan/
informasi terkait keadaan
kegiatan/kejadian tanpa
/tindakan/ kegiatan/ kejadian
perlu menyebutkan
tanpa perlu menyebutkan
pelakunya dalam teks
pelakunya dalam teks ilmiah,
ilmiah, dengan
sesuai dengan konteks
memperhatikan fungsi
penggunaannya. (Perhatikan
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan passive voice)
unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
3.20 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.20 Menyusun teks lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan untuk
tulis untuk menyatakan
menyatakan dan menanyakan
dan menanyakan tentang
tentang pengandaian jika terjadi
pengandaian jika terjadi
suatu keadaan/ kejadian/peristiwa
suatu keadaan/
di waktu yang akan datang, sesuai
kejadian/peristiwa di
dengan konteks penggunaannya.
waktu yang akan datang, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
Alokasi
150
3.21 Menganalisis struktur teks dan
4.21 Menyusun teks ilmiah
unsur kebahasaan untuk
faktual (factual report),
melaksanakan fungsi sosial teks
lisan dan tulis,
factual report dengan menyatakan
sederhana, tentang
dan menanyakan tentang teks
orang, binatang, benda,
ilmiah faktual tentang orang,
gejala dan peristiwa alam
binatang, benda, gejala dan
dan sosial, terkait dengan
peristiwa alam dan sosial,
mata pelajaran lain
sederhana, sesuai dengan konteks pembelajaran di pelajaran lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial,
4.22 Menyusun teks eksposisi
struktur teks, dan unsur
analitis tulis, terkait isu
kebahasaan beberapa teks
aktual, dengan
eksposisi analitis lisan dan tulis
memperhatikan fungsi
dengan memberi dan meminta
sosial, struktur teks, dan
informasi terkait isu aktual, sesuai
unsur kebahasaan, secara
dengan
benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya 3.23 Menganalisis fungsi social,
4.23 Menyusun teks biografi
struktur teks dan unsur
tokoh lisan dan tulis,
kebahasaan pada teks biografi
pendek dan sederhana,
tokoh sesuai dengan konteks
dengan memperhatikan
penggunaannya.
fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
151
3.24 Menganalisis fungsi sosial,
4.24 Menyusun teks
struktur teks, dan unsur
interaksi
kebahasaan teks interaksi
transaksional lisan
transaksional lisan dan tulis
dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
yang melibatkan tindakan
informasi terkait hubungan
memberi dan meminta informasi
sebab akibat, dengan
terkait hubungan sebab akibat,
memperhatikan fungsi
sesuai dengan konteks
sosial, struktur teks,
penggunaannya. (Perhatikan
dan unsur kebahasaan
unsur
yang benar dan sesuai
kebahasaan because of ..., due to ...,
konteks
thanks to ...) 3.25 Menganalisis fungsi social,
4.25 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur
transaksional tulis yang
kebahasaan teks interaksi
melibatkan tindakan
transaksional yang
memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi
informasi terkait
dan meminta informasi
penulisan laporan
terkait penulisan laporan
sederhana dengan
sederhana.
memperhatikan fungsi social, struktur teks dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai dengan konteks penggunaannya di dunia kerja.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
152
Alokasi Waktu
3.26 Menganalisis fungsi social,
4.26 Menyusun teks interaksi
struktur teks dan unsur
transaksional lisan yang
kebahasaan teks interaksi
melibatkan tindakan
transaksional yang
memberi dan meminta
melibatkan tindakan memberi
informasi terkait
dan meminta informasi
penyajian laporan
terkait penyajian laporan
dengan memperhatikan
secara lisan (report
fungsi social, struktur
presentation)
teks dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai dengan konteks penggunaannya di dunia kerja.
3.27 Menganalisis fungsi sosial,
4.27 Menyusun teks interaksi
struktur teks, dan unsur
interpersonal lisan dan
kebahasaan teks interaksi
tulis sederhana yang
interpersonal lisan dan tulis yang
melibatkan tindakan
melibatkan tindakan menawarkan
menawarkan jasa, dan
jasa, serta menanggapinya, sesuai
menanggapinya dengan
dengan konteks penggunaannya.
memperhatikan fungsi
(Perhatikan unsur kebahasaan
sosial, struktur teks, dan
May I help you? What can I do for
unsur kebahasaan yang
you? What if ...?)
benar dan sesuai konteks
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
153
3.28 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.28 Menyusun teks khusus
teks, dan unsur kebahasaan
surat lamaran kerja, yang
beberapa teks khusus dalam
memberikan informasi
bentuk surat lamaran kerja,
antara lain jati diri, latar
dengan memberi dan meminta
belakang
informasi terkait jati diri, latar
pendidikan/pengalaman
belakang pendidikan/pengalaman
kerja, dengan
kerja, sesuai dengan konteks
memperhatikan fungsi
penggunaannya
sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, secara benar dan sesuai konteks
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.29 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.29 Menyusun teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan teks
transaksional lisan yang
interaksi transaksional lisan yang
melibatkan tindakan
melibatkan tindakan memberi dan
memberi dan meminta
meminta informasi
informasi terkait jati diri
terkait jati diri dalam konteks
dalam konteks pekerjaan
pekerjaan (wawancara pekerjaan)
(wawancara pekerjaan), dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks penggunaannya di dunia kerja.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
154
3.30 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.30 Menyusun teks lisan dan
teks, dan unsur kebahasaan untuk
tulis untuk menyatakan
menyatakan dan menanyakan
dan menanyakan
tentang keharusan, sesuai dengan
tentang keharusan,
konteks penggunaannya.
dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.
3.31 Menganalisis fungsi sosial,
4.31 Menangkap makna
struktur teks, dan unsur
secara kontekstual
kebahasaan beberapa teks
terkait fungsi
news item lisan dan tulis
sosial, struktur teks, dan
dengan memberi dan meminta
unsur
informasi terkait berita
kebahasaan teks news
sederhana dari
items lisan dan tulis,
koran/radio/TV, sesuai
dalam bentuk berita
dengan konteks
sederhana
penggunaannya
koran/radio/TV
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
155
3.32 Menganalisis fungsi sosial, struktur
4.32 Menyusun teks interaksi
teks, dan unsur kebahasaan teks
transaksional lisan dan
interaksi transaksional lisan dan
tulis yang melibatkan
tulis yang melibatkan tindakan
tindakan memberi dan
memberi dan meminta informasi
meminta informasi
terkait pengandaian diikuti oleh
terkait pengandaian
perintah/saran, sesuai dengan
diikuti oleh
bidang
perintah/saran, dengan
keahlian dan konteks
memperhatikan fungsi
penggunaannya. (Perhatikan
sosial, struktur teks, dan
unsur kebahasaan if dengan
unsur
imperative, can, should)
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
156
f.
DeskripsiKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan(B) a. Kompetensi dasar Seni Budaya
KELAS X KOMPETENSI INTI 3
KOMPETENSI
(PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan,
INTI 4 4. Melaksanakan tugas spesifik (KETERAMPI
menganalisis, dan mengevaluasi
dengan menggunakan alat, LAN)
tentang pengetahuan faktual,
informasi, dan prosedur kerja
konseptual, operasional dasar,
yang lazim dilakukan serta
dan metakognitif sesuai dengan
memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian/kerja
dengan bidang kajian/kerja Seni
Seni Budaya pada tingkat teknis,
Budaya.
spesifik, detil, dan
Menampilkan kinerja di bawah
kompleks, berkenaan dengan
bimbingan dengan mutu dan
ilmu pengetahuan, teknologi,
kuantitas yang terukur sesuai
seni, budaya, dan humaniora
dengan standar kompetensi kerja.
dalam konteks pengembangan
Menunjukkan keterampilan
potensi diri
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPI LAN)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
157
sebagai bagian dari
dalam ranah abstrak terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia
pengembangan dari yang
kerja, warga masyarakat
dipelajarinya
nasional, regional, dan
di sekolah, serta mampu
internasional.
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Alokasi KOMPETENSI DASAR 3.1 Memahami konsep budaya
4.1.
KOMPETENSI DASAR Mempresentasikan
Waktu
6 JP
konsep budaya 3.2 Memahami konsep seni
4.2.
Mempresentasikan
6 JP
konsep seni 3.3 Memahami konsep keindahan
4.3.
Mempresentasikan
6 JP
konsep keindahan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
158
3.4
Menganalisis jenis, fungsi dan
4.4.
unsur seni budaya Nusantara
Memilah jenis, fungsi
18 JP
dan unsur seni budaya Nusantara
3.5
Menganalisis perkembangan seni
4.5.
budaya Nusantara
Merumuskan
6 JP
perkembangan seni budaya Nusantara
3.6
Menerapkan apresiasi seni
4.6.
budaya Nusantara
Melaksanakan peniruan karya seni budaya Nusantara
3.7
Menerapkan apresiasi seni
4.7.
budaya mancanegara
Melaksanakan apresiasi seni budaya mancanegara
3.8
Menganalisis karya seni budaya Nusantara
4.8.
Mengembangkan karya seni budaya Nusantara
3.9
Mengevaluasi karya seni budaya Nusantara
4.9. Mempresentasikan hasil evaluasi karya seni budaya Nusantara
3.10 Merancang karya seni budaya Nusantara
4.10. Mengkreasi karya seni Budaya Nusantara
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
159
b. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani dan kesehatan
KELAS X KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPIL 4. Melaksanakan tugas spesifik AN) dengan menggunakan alat,
tentang pengetahuan faktual,
informasi, dan prosedur kerja yang
konseptual, prosedural dasar,
lazim dilakukan serta
dan metakognitif sesuai dengan
memecahkan masalah sesuai
bidang dan lingkup kajian
dengan bidang kajian Pendidikan
Pendidikan Jasmani, Olahraga,
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
dan Kesehatan pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, KOMPETENSI INTI 3 seni,(PENGETAHUAN) budaya, dan humaniora dalam konteks
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai KOMPETENSI dengan standar kompetensi kerja. INTI 4 Menunjukkan keterampilan kolaboratif,(KETERAMPIL komunikatif, dan
sebagai bagian dari
menalar, mengolah, dan menyaji solutif dalam AN)ranah abstrak secara efektif, kreatif, produktif, terkait dengan
keluarga, sekolah, dunia
kritis, mandiri, dari yang pengembangan
kerja, warga masyarakat
dipelajarinya di sekolah, serta
nasional, regional, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik
internasional.
di bawah pengawasan langsung.
pengembangan potensi diri
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura 160
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.1 Menerapkan teknik dasar salah satu
4 JP
4.1 Mempraktikan teknik
aktifitas olahraga permainan bola
dasar salah satu aktifitas
besar untuk menghasilkan
olahraga permainan bola
koordinasi gerak yang baik 3.2 Menerapkan teknik dasar salah satu aktifitas olahraga permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak
besar untuk 4.2 Mempraktikan teknik menghasilkan koordinasi dasar salah satu aktifitas gerak yang baik olahraga permainan bola
4 JP
kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak
3.3 Menerapkan salah satu
4
4.3 Mempraktikan salah
keterampilan aktifitas atletik
satu keterampilan
untuk menghasilkan gerak yang
aktifitas atletik untuk
efektif
menghasilkan gerak
J P
yang efektif 3.4 Menerapkan salah satu keterampilan
4.4 Mempraktikan salah satu
aktifitas olahraga beladiri untuk
keterampilan aktifitas
menghasilkan gerak yang efektif
olahraga beladiri untuk menghasilkan gerak yang efektif
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
161
3.5 Menerapkan latihan pengukuran
4 JP
4.5 Mempraktikan latihan
komponen kebugaran jasmani
pengukuran komponen
untuk kesehatan (daya tahan,
kebugaran jasmani untuk
kekuatan, komposisi tubuh, dan
kesehatan (daya tahan,
kelenturan) menggunakan
kekuatan, komposisi
instrumen terstandar
tubuh, dan kelenturan) menggunakan instrumen terstandar
3.6 Menerapkan keterampilan rangkaian
4 JP
4.6 Memraktikan
gerak dasar aktifitas olahraga
keterampilan rangkaian
senam untuk menghasilkan
gerak dasar aktifitas
koordinasi yang baik 3.7 Menerapkan keterampilan gerak rangkaian aktifitas olahraga senam ritmik untuk menghasilkan koordinasi yang baik 3.8 Menerapkan keterampilan salah satu gaya renang pada aktifitas olahraga air*
olahraga senam lantai 4.7 Mempraktikan hasil untuk menghasilkan analisis gerakan koordinasi yang baik rangkaian aktifitas
4 JP
olahraga senam ritmik 4.8Mempraktikan untuk menghasilkan keterampilan salah koordinasi yang baik satu gaya renang pada aktifitas olahraga air*
3.9 Memahami cara perilaku
4.9 Mempresentasikan cara
budaya hidup sehat dalam
perilaku budaya hidup
kehidupan sehari-hari
sehat dalam kehidupan sehari-hari
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
162
4 JP
3.10 Menganalisis teknik dasar salah
4.10 Mempraktikan teknik
satu aktifitas olahraga
dasar salah satu
permainan bola besar untuk
aktifitas olahraga
menghasilkan koordinasi gerak
permainan bola besar
yang baik
untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
Alokasi Waktu
3.11 Menganalisis teknik dasar salah
4.11 Mempraktikan teknik
satu aktifitas olahraga
dasar salah satu
permainan bola kecil untuk
aktifitas olahraga
menghasilkan koordinasi gerak
permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak
3.12 Menganalisis salah satu
4.12 Mempraktikan salah
keterampilan aktifitas atletik
satu keterampilan
untuk menghasilkan gerak yang
aktifitas atletik untuk
efektif
menghasilkan gerak yang efektif
3.13 Menganalisis salah satu
4.13 Mempraktikan salah satu
keterampilan aktifitas olahraga
keterampilan aktifitas
beladiri untuk menghasilkan gerak
olahraga beladiri untuk
yang efektif
menghasilkan gerak yang efektif
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
163
3.14 Menganalisis latihan pengukuran
4.14 Mempraktikan latihan
komponen kebugaran jasmani
pengukuran komponen
untuk kesehatan (daya tahan,
kebugaran jasmani
kekuatan, komposisi tubuh, dan
untuk kesehatan (daya
kelenturan) menggunakan
tahan, kekuatan,
instrumen terstandar
komposisi tubuh, dan kelenturan) menggunakan instrumen terstandar
3.15 Menganalisis keterampilan
4.15 Mempraktikan
rangkaian gerak dasar aktifitas
keterampilan rangkaian
olahraga senam untuk
gerak dasar aktifitas
menghasilkan koordinasi yang baik
olahraga senam untuk menghasilkan koordinasi yang baik
3.16 Menerapkan keterampilan gerak
4.16 Mempraktikan hasil
rangkaian aktifitas olahraga senam
analisis gerakan
ritmik untuk menghasilkan
rangkaian aktifitas
koordinasi yang baik
olahraga senam ritmik untuk menghasilkan koordinasi yang baik
3.17 Menganalisis keterampilan salah
4.17
Mempraktikan
satu gaya renang pada aktifitas
keterampilan
salah
olahraga air*
satu gaya renang pada aktifitas olahraga air*
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
164
3.18 Menganalisis permasalahan cara
4.18 Mempresentasikan
perilaku budaya hidup sehat dalam
permasalahan cara
kehidupan sehari- hari
perilaku budaya hidup sehat dalam kehidupan seharihari
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
165
g. DeskripsiKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan (C)
a. Dasar Bidang Keahlian (C1)
Simulasi dan Komunikasi Digital
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 3. Memahami, menerapkan,
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan
menganalisis, dan
menggunakan alat, informasi, dan
mengevaluasi tentang
prosedur kerja yang lazim dilakukan
pengetahuan faktual,
serta memecahkan masalah sesuai
konseptual, operasional
dengan lingkup Simulasi dan Komunikasi
dasar, dan metakognitif
Digital (Simdig). Menampilkan kinerja di
sesuai dengan bidang dan
bawah bimbingan dengan mutu dan
lingkup Simulasi dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan
Komunikasi Digital (Simdig)
standar kompetensi kerja.
pada tingkat teknis, spesifik,
Menunjukkan keterampilan menalar,
detil, dan kompleks,
mengolah, dan menyaji secara efektif,
berkenaan dengan ilmu
kreatif, produktif, kritis, mandiri,
pengetahuan, teknologi, seni,
kolaboratif, komunikatif, dan solutif
budaya, dan humaniora dalam
dalam ranah abstrak terkait dengan
konteks pengembangan
pengembangan dari yang dipelajarinya di
potensi diri sebagai bagian
sekolah, serta mampu melaksanakan
dari keluarga, sekolah, dunia
tugas spesifik di bawah pengawasan
kerja, warga masyarakat
langsung.
nasional, regional, dan
Menunjukkan keterampilan
internasional.
mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Mata Pelajaran: Simulasi dan Komunikasi Digital KOMPETENSI
KOMPETENSI
WAK
DASAR
DASAR
TU
3.1 Memahami logika dan
4.1
Mengguna kan
3
UNIT KOMPETENSI TIK.PR02.001.01
SKEMA SERTIFIKASI Programmer Komputer
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
166
KOMPETENSI
KOMPETENSI
WAK
DASAR
DASAR
TU
algoritma
fungsi-
komputer
fungsi
UNIT KOMPETENSI
SKEMA SERTIFIKASI
Perintah (Comman d) 3.2 Menerapka
4.2
Membuat
3
Hanya sebatas
n metode
peta-
pengetahuan dasar,
peta minda
minda
tidak perlu diujikan
3.3 Menentuka
4.3
Memform
9
TIK.OP02.004.01
● Operator
n paragraf
at
TIK.OP02.012.01
Komputer
deskriptif,
dokumen
TIK.JK01.008.01
argumentat
pengolah
Komputer
if, naratif,
kata
dan Sistem
● Jaringan
dan
Administra
persuasif.
si
3.4 Menerapka
4.4
Mengoper
n logika,
asikan
dan operasi
perangkat
perhitunga
lunak
n data
pengolah
12
TIK.OP02.005.01 TIK.OP02.013.01
● Operator Komputer
angka 3.5 Menerapka
4.5
Membuat
9
TIK.OP02.011.01
● Operator
n fitur yang
slide
TIK.CS01.002.01
Komputer
tepat untuk
presentasi
TIK.CS01.001.01
● CTC
6
TIK.CS01.001.01
CTC
9
Hanya sebatas
pembuatan slide 3.6 Menyeleksi
4.6
Melakuka
teknik
n
presentasi
presentasi
yang efektif
yang efektif
3.7 Menerapka
4.7
Menyusun
n cara
E-book
pengetahuan dasar,
pembuatan
dengan
tidak perlu diujikan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
167
KOMPETENSI
KOMPETENSI
WAK
DASAR
DASAR
TU
E-book
UNIT KOMPETENSI
SKEMA SERTIFIKASI
perangkat lunak Ebook Editor
3.8 Memahami
4.8
Menerapk
6
TIK.OP02.014.01
● Operator
konsep
an
TIK.JK01.004.01
Komputer
Kewargaan
(mencoba)
TIK.CS01.011.01
Digital
etika
Komputer
Kewargaa
dan Sistem
n Digital
Administra
● Jaringan
si ● CTC 3.9 Menerapka
4.9
Melakuka
n teknik
n
penelusura
penelusur
n Search
an
Engine
informasi
3.10 Menerapka
4.10 Melakuka
n
n
komunikasi
komunika
sinkron
si sinkron
dan
dan
asinkron
asinkron
dalam
dalam
jaringan.
jaringan
3.11 Menilai
4.11 Melakuka
6
TIK.OP02.006.01
Operator Komputer
9
TIK.OP02.006.01
Operator Komputer
9
Hanya sebatas
fitur
n
pengetahuan dasar,
perangkat
pembelaja
tidak perlu diujikan
lunak
ran
pembelajar
kolaborati
an
f daring
kolaboratif
(kelas
daring
maya) sebagai peserta
3.12 Merancang
4.12 Membuat
6
TIK.JK01.007.01
● Jaringan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
168
KOMPETENSI
KOMPETENSI
WAK
DASAR
DASAR
TU
UNIT KOMPETENSI
SKEMA SERTIFIKASI
dokumen
dokumen
TIK.JK01.008.01
Komputer
tahap pra-
tahap pra-
TIK.MM01.001.01
dan Sistem
produksi.
produksi
TIK.MM01.008.01
Administra
TIK.MM02.002.01
si
TIK.MM02.005.01
● Multimedi a
3.13 Menerapka
4.13 Memrodu
n proses
ksi video
produksi
dan/atau
video,
animasi
animasi
dan/atau
dan/atau
musik
musik
digital
9
TIK.CS02.006.01
● CTC
TIK.MM01.009.01
● Multimedi a
digital. 3.14 Menerapka
4.14 Melakuka
n tahapan
n
pasca-
pekerjaan
produksi
tahapan
video,
pasca-
animasi
produksi
6
TIK.MM01.007.01
Multimedia
TIK.MM02.004.01
dan/atau musik digital. JUMLAH JAM
108
2. FISIKA KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
169
3. Memahami, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam menerapkandanmenganalisispengetah ranah konkret dan ranah abstrak terkait uanfaktual, konseptual, dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danproseduralberdasarkan rasa dan mampu melaksanakan tugas spesifik ingintahunyatentangilmupengetahuan, di bawah pengawasan langsung. teknologi, seni, budaya, danhumanioradalamwawasankemanus iaan, kebangsaan, kenegaraan, danperadabanterkaitpenyebabfenome nadankejadiandalambidangkerja yang spesifikuntukmemecahkanmasalah.
KOMPETENSIDASAR 3.1Menerapkan prinsip pengukuran
KOMPETENSI DASAR 4.1 Mengukur besaran-besaran fisis dan menghitung konversi satuan
3.2 Menganalisis besaranbesaranfisis pada gerak lurus dan melingkar dengan kecepatan dan laju konstan dan gerak lurus dan gerak melingkar dengan percepatan konstan 3.3 Memahami hubungan antara gaya, massa, dan gerak benda pada gerak lurus.
4.2 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan gerak lurus untuk menyelidiki sifat gerak benda pada gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) 4.3 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan Hukum Newton dalam menyelidiki hubungan antara gaya, massa, dan percepatan pada gerak lurus.
3.4 Memahami hubungan antara usaha, energi, dan daya. 3.5 Menerapkan konsep sifat mekanik bahan. 3.6 Memahami konsep keseimbangan benda tegar 3.7 Menerapkan konsep impuls dan momentum. 3.8 Menerapkan konsep, hukum, dan azas fluida statis dan fluida dinamis.
4.4 Melakukan percobaan percobaan usaha, energi, dan daya. 4.5 Melakukan percobaan sifat mekanik bahan. 4.6 Melakukan percobaan keseimbangan benda tegar 4.7 Melakukan percobaan impuls dan momentum.. 4.8 Melakukan percobaan fluida statis dan fluida dinamis.
3.9 Menganalisis pengaruh kalor dan perpindahan kalor.
4.9 Melakukan percobaan suhu dan kalor dalam menyelidiki karakteristik termal suatu bahan. 4.10 Menyajikan persamaan umum
3.10 Menganalisis persamaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
170
umum gas ideal. 3.11 Menganalisis hukum-hukum termodinamika. 3.12 Mengevaluasi besaran-besaran fisis getaran dan gelombang. 3.13 Memahami besaran-besaran fisis gelombang bunyi 3.14 Menerapkan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya pada cara kerja alat optik 3.15 Menerapkan medan magnet dan induksi elektromagnetik 3.16 Menerapkan rangkaian dan prinsip kerja listrik arus searah (DC) dan Bolak-balik (AC) 3.17 Mendeskripsikan secara kualitatif pemanfaatan dan dampak radioaktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
gas ideal. 4.11 Menyajikan grafik siklus carnot. 4.12 Menyajikan data hasil percobaan getaran dan gelombang. 4.13 Mengidentifikasi besaran fisis gelombang bunyi 4.14 Menggambarkan sifat pencerminan dan pembiasan cahaya pada alat optik 4.15 Menyajikan prinsip kerja proses generator dan dinamo 4.16 Melakukan percobaan Hukum Ohm 4.17 Menyajikan informasi secara kualitatif tentang pemanfaatan radioaktifitas dan dampaknya bagi kehidupan sehari-hari.
3. KIMIA Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
171
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
3. Memahami, menerapkan, 4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menganalisis, menggunakan alat, informasi, dan prosedur danmengevaluasitentangpengetah kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan uan faktual, konseptual, masalah sesuai dengan bidang kajian kimia operasional dasar, dan Menampilkan kinerja di bawah bimbingan metakognitif sesuai dengan dengan mutu dan kuantitas yang terukur bidang dan lingkup sesuai denganstandarkompetensikerja kajiankimiapadatingkat teknis, Menunjukkan keterampilan menalar, spesifik, detil, dan kompleks, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, berkenaan dengan ilmu produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, pengetahuan, teknologi, seni, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak budaya, dan humaniora dalam terkait dengan pengembangan dari yang konteks pengembangan potensi dipelajarinya di sekolah, serta mampu diri sebagai bagian dari keluarga, melaksanakan tugas spesifik di bawah sekolah, dunia kerja, warga pengawasan langsung Menunjukkan masyarakat nasional, regional, dan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, internasional membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
KOMPETENSI DASAR 3.1 Menganalisis perubahan Materi dan pemisahan campuran 3.2 Menganalisis lambang unsur,rumus kimia dan persamaan reaksi
3.3 Menganalisis struktur atom dan sifat-sifat unsur dalam system periodik serta hubungannya dengan ikatan kimia 3.4 Menerapkan hukum-hukum dasar kimia dalam perhitungan kimia
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI DASAR 4.1 Melakukan pemisahan campuran melalui berbagai eksperimen 4.2 Mengintegrasikan penulisan lambang unsur dan rumus kimia dengan persamaan reaksi kimia berdasarkan kasus-kasus dalam kehidupan sehari-hari 4.3 Mengintegrasikan proses pembentukan ikatan kimia dalam kehidupan seharihari dengan elektron valensi atomatom penyusunnya 4.4 Menggunakan hukumHokum dasar kimia dalam perhitungan kimia
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
10 10
10
10
172
KOMPETENSI DASAR
ALOKASI WAKTU
KOMPETENSI DASAR
3.5 Menganalisis konsep pembuatan larutan dan sifat-sifatnya 3.6 Menerapkan konsep reaksi Oksidasi-Reduksi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari 3.7 Menganalisis senyawa hidrokarbon dan turunannya beserta kegunaannya dalam proses pengolahan pangan 3.8 Menganalisis senyawa makromolekul (Karbohidrat, Protein, dan Lipid) dalam Proses pengolahan pangan. 3.9 Mengevalusi laju reaksi berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
4.5 Membuat larutan dengan konsentrasi dan volume tertentu 4.6 Memecahkan masalah Reaksi oksidasi reduksi dan Aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari 4.7 Mengintegrasikan senyawa hidrokarbon dan turunannya dalam proses pengolahan pangan. 4.8 Mengintegrasikan sifat-sifat senyawa makromolekul (karbohidrat, protein, dan lipid) dalam proses pengolahan pangan 4.9 Mengitegrasikan antara laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
10
3.10 Menganalisis pembuatan berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.
4.10 Mengembangkan pembuatan berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada Di sekitar kita. Jumlah
18
10
10
10
10
108
4. BIOLOGI KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 5. Memahami, menerapkan, menganalisis, danmengevaluasitentangpengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajiankimiapadatingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 6. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian kimia Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai denganstandarkompetensikerja Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
173
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawahpengawasanlangsung Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawahpengawasanlangsung
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
ALOKASI WAKTU
3.1 Memahami ruang lingkup biologi berdasar permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan
4.1 Menunjukkan masalah tentang objek biologi pada berbagai tingkatan organisasi kehidupan
9
3.2 Menganalisis keterkaitan antara struktur, fungsi dan proses yang berlangsung di dalam sel
4.2 Membedakan struktur sel dan fungsinya dengan menggunakan berbagai media
9
3.3 Menganalisis keterkaitan antara struktur sel pada jaringan yang terdapat dalam organ tumbuhan dan hewan
4.3 Membedakan struktur sel pada jaringan yang terdapat dalam organ tumbuhan dan hewan
9
3.4 Memahami peran enzim dalam proses metabolisme pada tumbuhan dan hewan
4.4 Menunjukkan cara kerja enzim dalam proses metabolisme tumbuhan dan hewan
9
3.5 Memahami mikroorganisme (jamur, virus, protista, dan bakteri) berdasarkan ciri, peranan, dan reproduksinya
4.5 Menunjukkan mikroorganisme (jamur, virus, protista, dan bakteri) berdasarkan ciri dan perannya
9
3.6 Memahami faktor – faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
4.6 Menunjukkan faktor- faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan hewan
9
3.7 Memahami proses reproduksi pada tumbuhan dan hewan
4.7 Menunjukkan proses reproduksi pada tumbuhan dan hewan
9
3.8 Mengevaluasi berbagai macam limbah aktivitas makhluk hidup
4.8 Memanfaatkan berbagai macam
9
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
174
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
dan dampak polusi terhadap perubahan lingkungan hidup dan kesehatan 3.9 Menganalisis ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya dari berbagai sumber 3.10 Menganalisis ciri, sifat dan habitat makhluk hidup sebagai komponen dalam keanekaragaman hayati 3.11 Menganalisis keterkaitan antara struktur dan fungsi gen, DNA, Kromosom dalam proses penurunan / pewarisan sifat 3.12 Menerapkan konsep dan prosedur bioteknologi dalam bidang agrobisnis dan agroteknologi
limbah aktivitas makhluk hidup dan dampak polusi terhadap perubahan lingkungan dan kesehatan 4.9 Membedakan ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya dalam bentuk bagan 4.10 Mengklasifikasi makhluk hidup berdasarkan ciri, sifat dan lingkungan hidup sebagai komponen dalam 4.11 Menentukan model struktur dan fungsi gen, DNA, Kromosom dalam proses penurunan/pewarisan sifat 4.12 Melaksanakan konsep dan prosedur hasil bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk
Jumlah
9
9
9
108
B. Dasar Program Keahlian (C2) KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN)
9
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
175
KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) 1. Memahami, menerapkan,menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat sional, regional.
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) 2. Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
1. Konsep Dasar Budidaya Tanaman KOMPETENSI DASAR 3.1 Menganalisis agribisnis tanaman
KOMPETENSI DASAR 4.1 Mengolah hasil analisis data perkembangan agribisnis tanaman
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) 11 Tidak terdapat di dalam Unit SKKNI Dasar-dasar Budidaya Tanaman. Mata pelajaran hanya diberikan secara teori, untuk Asisten Budidaya tidak perlu untuk
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
SKEMA SERTIFIKASI
176
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
3.2 Menerapkan keselamatan
4.2 Mengimplementasik dan kesehatan kerja an K3 dalam kegiatan produksi (K3) tanaman 3.3 Menerapkan 4.3 Melaksanakan pelestarian pelestarian lingkungan hidup lingkungan hidup
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) diuji sertifkikasikan. 11
11
3.4 Menganalisis persyaratan tumbuh tanaman 3.5 Menganalisis penyiapan lahan
4.4 Menerapkan persyaratan tumbuh tanaman
11
4.5 Melaksanakan penyiapan lahan
11
3.6 Mengevaluasi penyiapan bibit tanaman 3.7 Menganalisis penanaman tanaman 3.8 Menganalisis pengairan tanaman
4.6 Melaksanakan penyiapan bibit tanaman 4.7 Melaksanakan penanaman tanaman 4.8 Melaksanakan pengairan tanaman
11
3.9 Menganalisis perlakuan khusus tanaman 3.10 Mengevaluasi pemupukan tanaman 3.11 Mengevaluasi Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) 3.12 Menganalisis pemanenan hasil tanaman 3.13 Menganalisis penanganan pasca panen
4.9 Melaksanakan perlakuan khusus tanaman 4.10 Melaksanakan pemupukan tanaman 4.11 Melaksanakan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) 4.12 Melaksanakan pemanenan hasil tanaman
11
4.13 Melaksanakan pasca panen
12
Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI
11 11
11 11
11
144
2. Alat Mesin Pertanian KOMPETENSI DASAR 3.1 Menerapkan keselamatan dan
KOMPETENSI WAKTU SKEMA UNIT KOMPETENSI DASAR ( JP ) SERTIFIKASI 4.1 Menerapkan K3 14 Tidak terdapat di dalam dalam Unit SKKNI penggunaan alat dan Alat Mesin Pertanian kesehatan kerja (K3) Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura 177
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR mesin produksi
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) Mata pelajaran hanya diberikan secara teori, untuk Asisten Alat Mesin Pertanian tidak perlu untuk diuji sertifkikasikan. 3.2 Memahami alat 4.2 Mengidentifikasi 14 dan mesin jenis-jenis produksi alat dan mesin pertanian,laboratori produksi um, pertanian, klimatologi, laboratorium, penyimpanan dan klimatologi, prosesing penyimpanan dan prosesing 3.3 Memahami fungsi bagianbagian alat dan mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi, pemetaan lahan, penyimpanan dan prosesing
4.3Mengidentifikasi fungsi bagian-bagian alat dan mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi, pemetaan lahan, penyimpanan dan prosesing
14
3.4 Menerapkan prinsip dan prosedur kerja alat dan mesin produksi pertanian
4.4 Mengoperasikan alat dan mesin produksi pertanian sesuai dengan prinsip dan prosedur kerja
14
3.5 Menerapkan prinsip dan prosedur kerja alat dan mesin laboratorium
4.5 Mengoperasikan alat dan mesin laboratorium sesuai dengan prinsip dan prosedur kerja
14
3.6 Menerapkan prinsip dan prosedur kerja alat dan mesin klimatologi
4.6 Mengoperasikan alat dan mesin klimatologi sesuai dengan prinsip dan prosedur kerja
14
3.7 Menerapkan prinsip dan prosedur kerja alat dan mesin
4.7 Mengoperasikan alat dan mesin penyimpanan dan prosesing sesuai
14
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
SKEMA SERTIFIKASI
178
KOMPETENSI DASAR penyimpanan dan prosesing
KOMPETENSI DASAR dengan prinsip dan prosedur kerja
3.8 Menganalisis penyebab gangguan dan kerusakan alat dan mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi, pemetaan lahan, penyimpanan dan prosesing
4.8 Memperbaiki gangguan dan kerusakan alat mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi, pemetaan lahan, penyimpanan dan prosesing
14
3.9 Menganalisis perawatan alat dan mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi, penyimpanan dan prosesing
4.9 Melakukan perawatan alat dan mesin produksi pertanian, laboratorium, klimatologi, penyimpanan dan prosesing sesuai prosedur
14
3.10 Mengevaluasi efisiensi penggunaan alat dan mesin produksi pertanian,laboratori um, klimatologi, penyimpanan dan prosesing
4.10 Menerapkan efisiensi penggunaan alat dan mesin produksi pertanian,laboratori um, klimatologi, penyimpanan dan prosesing
18
Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI
144
3. Pembiakan Tanaman KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR DASAR 3.1 Menerapkan 4.1 Menerapkan K3 keselamatan dan dalam kesehatan kerja (K3) kegiatan produksi tanaman sesuai standar K3
3.2 Menganalisis
4.2 Melaksanakan
WAKTU SKEMA UNIT KOMPETENSI ( JP ) SERTIFIKASI 14 Tidak terdapat di dalam Unit SKKNI Pembiakan Tanaman Mata pelajaran hanya diberikan secara teori, untuk Asisten Pembiakan Tanaman tidak perlu untuk diuji sertifkikasikan. 14
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
179
KOMPETENSI DASAR penyiapan bahan tanam
KOMPETENSI DASAR penyiapan bahan tanam
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
3.3 Menganalisis tempat pesemaian
4.3Melaksanakan penyiapan tempat pesemaian
14
3.4 Menganalisis penyiapan media pembibitan
4.4 Melaksanakan penyiapan media tanam
14
3.5 Menganalisis perlakuan khusus benih
4.5 Melaksanakan perlakuan khusus benih
14
3.6 Menganalisis pembiakan tanaman secara generative dan pengenalan polinasi, kastrasi, isolasi, dan roguing
4.6 Melaksanakan pembiakan tanaman secara generative dan pengenalan polinasi, kastrasi, isolasi, dan roguing
14
3.6 Menganalisis pembiakan tanaman secara vegetatif
4.6 Melaksanakan pembiakan tanaman secara vegetatif
14
3.8 Menganalis pembiakan tanaman secara modern/ kultur jaringan
4.8 Melaksanakan pembiakan tanaman secara modern/ kultur jaringan
14
3.9 Menganalisis pemeliharaan tanaman hasil pembiakan secara generative dan vegetatif
4.9 Melaksanakan pemeliharaan tanaman hasil pembiakan secara generatif dan vegetatif
14
3.10 Mengevaluasi tingkat keberhasilan pembibitan tanaman secara generative dan
4.10 Menyajikan tingkat keberhasilan pembibitan tanaman secara generative
18
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
SKEMA SERTIFIKASI
180
KOMPETENSI DASAR vegetatif
KOMPETENSI DASAR dan vegetatif
Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI
144
B. Kompetensi Keahlian (C3) KOMPETENSI INTI 3 (PENGETAHUAN) . Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional
KOMPETENSI INTI 4 (KETERAMPILAN) Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang dan lingkup Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
1. Agribisnis Tanaman Pangan KOMPETENSI DASAR 3.1 Menganalisis
KOMPETENSI DASAR 4.1 Menyajikan
WAKTU SKEMA UNIT KOMPETENSI ( JP ) SERTIFIKASI 30 Skema
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
181
KOMPETENSI DASAR ruang lingkup dan karakteristik tanaman pangan
KOMPETENSI DASAR laporan tentang ruang lingkup dan
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI Sertifikasi Sertifikat I Bidang Budidaya Kedelai
3.2 Menganalisis strategi pemasaran tanaman pangan
4.2 Melaksanakan pemasaran hasil tanaman pangan
30
3.3 Menganalisis penyiapan Lahan, persyaratan bahan tanam (benih dan bibit), perlakuan khusus untuk benih secara kimia, fisik dan mekanis tanaman pangan
4.3 Melaksanakan penyiapan Lahan, penyiapan benih/bibit dan perlakuan khusus secara kimia, fisik dan mekanik tanaman pangan
30
TAN.KD02.003.01 Melakukan Pengolahan Lahan pada Budidaua Tanaman Kedelai TAN.KD02.049.01 Memutuskan Perlakuan Benih/Seed Treatment Kedelai
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Budidaya Kedelai
3.4 Menganalisis penanaman tanaman pangan
4.4 Melaksanakan penanaman bibit tanaman pangan
30
TAN.KD02.007.01 Melakukan Penanaman Tanaman Kedelai sesuai Rekomendasi (Teknologi yang berlaku)
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Budidaya Kedelai
3.5 Menganalisis pembiakan tanaman secara generative (ponasi, kastrasi, isolasi, rouging)
3.5 Melaksanakan 30 pembiakan tanaman secara generative (ponasi, kastrasi, isolasi, rouging)
3.6 Menganalisis penyiraman / pengairan dan pemupukan tanaman pangan
4.6 Melaksanakan penyiraman / pengairan dan pemupukan tanaman pangan
30
3.7 Menganalisis tanda-tanda kerusakan tanaman akibat faktor biotik dan abiotik, pengendalian hama dan penyakit tanaman pangan
4.7 Melaksanakan pengamatan gejala serangan kerusakan tanaman pangan akibat factor biotik dan abiotik, pengendalian hama secara fisik, kimiawi dan terpadu pada tanaman pangan
30
TAN.KD02.011.01 Mengendalikan OPT secara Biologi pada Budidaya Tanaman Kedelai TAN.KD02.0012.01 Mengendalikan OPT secara Mekanik pada Budidaya Tanaman Kedelai TAN.KD02.0013.01 Mengendalikan OPT secara Kultur Teknis pada Budidaya
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Budidaya Kedelai
karakteristik tanaman pangan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
182
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) Tanaman Kedelai
SKEMA SERTIFIKASI
3.8 Menganalisis pemanenan dan penanganan hasil panen tanaman pangan
4.8 Melaksanakan pemanenan dan penanganan hasil / pasca panentanaman pangan
30
TAN.KD02.052.01 Memutuskan Waktu Panen Tanaman Kedelai
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Budidaya Kedelai
3.9 Menganalisis pembukuan usaha dan produksi tanaman pangansesuai prosedur
4.9 Membuat pembukuan usaha dan rencana usaha (teknis dan ekonomis) tanaman pangan sesuaiprosedur
30
TAN.KD03.009.01 Menyusun dan Merekomendasikan Anggaran
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Budidaya Kedelai
3.10 Menganalisis pasar tanaman pangan 3.11 Mengevaluasi hasil penanganan limbah tanaman pangan
4.10 Memasarkan tanaman pangan
30
4.11 Menangani limbah tanaman pangan
20
4.12 Melaksanakan evaluasi usaha dan laporan usaha tanaman pangan
30
3.12 Menganalisis criteria keberhasilan usaha tanaman pangan berdasarkan keberhasilan teknis dan ekonomis serta laporan usaha tanaman pangan
Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
350
2. Agribisnis Tanaman Sayuran KOMPETENSI DASAR 3.1 Menganalisis ruang lingkup, karakteristik dan persyaratan tumbuh tanaman sayuran
KOMPETENSI DASAR 4.1.Melaksanakan identifikasi tanaman dan persyaratan
3.2 Menganalisis
4.2 Melaksanakan
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) 25 TAN.SY01.003.01 Mengenal Tanaman, Produk dan Perlakuannya
tumbuh tanaman sayuran 25
TAN.SY02.040.01
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
SKEMA SERTIFIKASI Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Sayuran Skema 183
KOMPETENSI DASAR identifikasi pemasaran hasil dan kebutuhan pasar tanaman sayuran
KOMPETENSI WAKTU UNIT KOMPETENSI DASAR ( JP ) pemasaran Mengembangkan hasil dan kebutuhan Perencanaan Bisnis pasar tanaman sayuran sesuai prosedur
SKEMA SERTIFIKASI Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Sayuran
3.3 Menganalisis pasar tanaman sayuran
4.3 Memasarkan tanaman sayuran
25
TAN.SY02.028.01 Melakukan Penjualan Produk dan Jasa
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Sayuran
3.4 Menganalisis pengolahan Tanah, pembuatan bedengan, pemberian pupuk (dasar dan susulan) dan teknik pemasangan mulsa tanaman sayuran
4.4 Melaksanakan pengolahan Tanah, pembuatan bedengan dan pemberian pupuk (dasar dan susulan) dan teknik pemasangan mulsa tanaman sayuran sesuai prosedur
25
TAN.SY02.001.01 Mengolah Tanah dan Pemberian Pupuk Dasar
3.5 Menganalisis perlakuan khusus untuk benih dan bibit tanaman sayuransecara kimia, fisik dan mekanis
4.5 Melaksanakan perlakuan khusus tanaman sayuran
25
3.6 Menganalisis pembuatan Persemaian, penanaman bibit dan pengairan tanaman sayuran
4.6 Melaksanakan pembuatan Persemaian, penanaman bibit dan pengairan tanaman sayuran sesuai prosedur
25
3.7 Menganalisis teknik penanaman tanaman sayuran
4.7 Melaksanakan penanaman tanaman sayuran
25
3.8 Menerapkan teknik Pengajiran dan pemangkasan tanaman sayuran
4.8 Melaksanakan pengajirandan pemangkasan tanaman sayuran sesuai prosedur
25
TAN.SY02.002.01 Menanam Bahan Tanam
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Sayuran
184
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI DASAR
3.9 Menganalisis pembiakan tanaman secara generative (ponasi, kastrasi, isolasi, rouging) 3.10 Menganalisis pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) tanaman sayuran
4.9 Melaksanakan pembiakan tanaman secara generative (ponasi, kastrasi, isolasi, rouging) 4.10 Melaksanakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) tanaman sayuran sesuai prosedur
3.11 Menganalisis teknik pemanenan hasil dan penanganan pasca panen tanaman sayuran
3.12 Mengevaluasi hasil pembukuan kegiatan agribisnisdan usaha produksi tanaman sayuran
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI
25
25
TAN.SY02.014.01 Melakukan Tindakan Pengendalian Hama dan Penyakit
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Sayuran
4.11 Melaksanakan pemanenan dan penganan pasca panen tanaman sayuran sesuai prosedur
25
TAN.SY02.022.01 Memanen Hasil Tanaman TAN.SY02.023.01 Melakukan Penanganan Pascapanen
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Sayuran
4.12 Melaksanakan pembukuan kegiatan agribisnis dan membuat rencana usaha (teknis dan ekonomis) tanaman
25
sayuran sesuai prosedur
3.13 Mengevaluasi hasil penanganan limbah tanaman
4.13 Menangani limbah tanaman sayuran
25
3.14 Menganalisis criteria keberhasilan usaha tanaman sayuran berdasarkan keberhasilan teknis dan ekonomis serta laporan usaha tanaman sayuran
4.14 Melaksanakan evaluasi usaha dan membuat laporan tanaman sayuran
25
Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
350
3. Agribisnis Tanaman Buah Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
185
KOMPETENSI DASAR 3.1 Menganalisis lingkup, karakteristik dan persyaratan tumbuh tanaman buah
KOMPETENSI DASAR 4.1 Melaksanakan identifikasi tanaman dan persyaratan
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) 20 TAN. BH01.003.01 Mengenal Tanaman, Produk dan Perlakuan
3.2 Menganalisis komoditas tanaman buah yang akan diusahakan
4.2 Menentukan komoditas tanaman buah yang akan diusahakan
20
3.3 Menganalisis pasar tanaman buah
4.3 Memasarkan tanaman buah
20
3.4 Menentukan produksi tanaman buah
4.4 Melaksanakan produksi (penyiapan produksi s.d panen ) tanaman buah
20
3.5 Menganalisis penyiapan lahan produksi dan penggunaan mulsa tanaman buah
4.5 Menyiapkan lahan produksi dan pemasangan mulsa tanaman buah
20
3.6 Menganalisis perlakuan khusus untuk benih dan bibit tanaman buah secara kimia, fisik dan mekanis
4.6 Melaksanakan perlakuan khusus untuk benih dan bibit tanaman buah secara kimia, fisik dan mekanik
20
3.7 Menganalisis pembibitan tanaman buah
4.7 Melaksanakan pembibitan tanaman buah
20
TAN.BH02.009.01 Melakukan Kegiatan Penyediaan Pembibitan
3.8 Menganalisis penanaman tanaman buah
4 8 Melaksanakan penanaman tanaman buah
20
TAN. BH02.002.01 Menanam Bahan Tanam
tumbuh tanaman buah
SKEMA SERTIFIKASI Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah
TAN.BH02.039.01 Mengembangkan Perencanaan Pemasaran
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah TAN.BH02.041.01 Skema Mengelola Kegiatan Sertifikasi Bisnis Sertifikat I Bidang Tanaman Buah TAN.BH02.001.01 Skema Mengolah Tanah dan Sertifikasi Pemberian Pupuk Sertifikat I Dasar Bidang Tanaman Buah
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah 186
KOMPETENSI DASAR 3.9 Menganalisis pemeliharaan kesuburan tanah tanaman buah
KOMPETENSI DASAR 4.9 Melaksanakan pemeliharaan kesuburan tanah tanaman buah
3.10 Menganalisis pengajiran/ penopang dan pemangkasan tanaman buah
4.10 Melaksanakan pengajiran/penopan g dan pemangkasan tanaman buah
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) 20
SKEMA SERTIFIKASI
20
3.11 Menganalisis 4.11 Melaksanakan pengendalian pengendalian gulma tanaman buah gulma tanaman buah
20
TAN.BH02.019.01 Skema Melakukan Tindakan Sertifikasi Pengendalian Gulma Sertifikat I Bidang Tanaman Buah TAN.BH02.020.01 Skema Melakukan Tindakan Sertifikasi Pengendalian Hama Sertifikat I dan Penyakit Bidang Tanaman Buah
3.12 Menganalisis ambang kerusakan tanaman buah tahunan akibat serangan hama dan penyakit
4.12 Melaksanakan pengendalian hama dan penyakit tanaman buah
20
3.13 Menganalisis penyerbukan (polinasi, kastrasi, isolasi dan rouging) tanaman buah
4.13 Melaksanakan penyerbukan (polinasi, kastrasi, isolasi dan rouging)
20
TAN.BH02.012.01 Melaksanakan Program Pembiakan Tanaman
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah
3.14 Menganalisis pemanenan dan pasca panen tanaman buah
4.14 Melaksanakan pemanenan pasca panen tanaman
20
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah
3.15 Menganalisis sistem pengelolaan pekerjaan kebun, penyusunan proposal usaha dan rencana usaha produksi tanaman buah
4.15 Melaksanakan pengelolaan pekerjaan kebun , penyusunan proposal usaha dan rencana usaha (teknis dan ekonomis)tanaman buah
20
TAN.BH02.029.01 Memanen Hasil Tanaman TAN.BH02.030.01 Melakukan Penanganan Pasca Panen TAN.BH02.050.01 Mengelola Kebun Buah dan Cadangannya
3.16 Menganalisis kriteria keberhasilan usaha berdasarkan keberhasilan
4.16 Melaksanakan evaluasi usaha tanaman buah
20
tanaman buah
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah
187
KOMPETENSI DASAR teknis dan ekonomis tanaman buah 3.17 Mengevaluasi hasil penanganan limbahtanaman buah 3.18 Mengevaluasi laporan usaha tanaman buah
KOMPETENSI DASAR
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
4.17 Menangani limbah tanaman buah
15
4.18 Membuat laporan usaha tanaman buah
15
Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
TAN. BH01.014.01 Membuat Perencanaan dan Laporan Kerja
SKEMA SERTIFIKASI
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Tanaman Buah
350
4. Agribisnis Tanaman Hias KOMPETENSI DASAR 3.1 Menganalisis lingkup, karakteristik dan persyaratan tumbuh tanaman hias
KOMPETENSI DASAR 4.1 Melaksanakan identifikasi tanaman dan persyaratan
3.2 Menganalisis strategi pemasaran tanaman hias
4.2 Melaksanakan pemasaran hasil
3.3 Menganalisis persyaratan media tumbuh tanaman hias
4.3 Melaksanakan penyiapan media
3.4 Mengevaluasi bahan tanam (benih dan bibit) tanaman hias
4.4 Melaksanakan penyiapan benih/bibit tanaman hias
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP ) 30
SKEMA SERTIFIKASI
tumbuh tanaman hias 30
tanaman hias 30
tanam tanaman hias
Skema Sertifikasi Sertifikat II Bidang Pertanian Hortikultura Bidang Bunga Bungaan
TAN.HO02.001.01 Memberikan Perlakuan untuk Media Khusu pada Budidaya Tanaman Anggrek
Skema Sertifikasi Sertifikat II Bidang Pertanian Hortikultura Bidang Bunga Bungaan
30
3.5 Menganalisis 4.5 Melaksanakan perlakuan perlakuan khusus khusus untuk benih tanaman hias dan bibit tanaman hias secara kimia,fisik dan mekanis
30
3.6 Menerapkan
30
4.6 Melaksanakan
TAN.HO02.001.01 Mempersiapkan Media TAnam Terpilih pada Budidaya Tanaman Anggrek
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
188
KOMPETENSI DASAR penanaman tanaman hias
KOMPETENSI DASAR penanaman benih dan bibit tanaman hias
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
3.7 Menerapkan pemupukan dan pengairan tanaman hias
4.7 Melaksanakan pemupukan dan penyiraman/pengair an tanaman hias
30
TAN.HO02.008.01 Mengoperasikan JAnringan Irigasi pada Budidaya Tanaman Anggrek TAN.HO02.009.01 Memupuk TAnaman Anggrek Sesuai Jadwal
Skema Sertifikasi Sertifikat II Bidang Pertanian Hortikultura Bidang Bunga Bungaan
3.8 Mengevaluasi tanda-tanda kerusakan tanaman hias akibat factor biotic dan abiotic pada tanaman hias
4.8 Melaksanakan pengendalian hama dan penyakit secara fisik, kimiawi dan terpadu akobat factor biotic dan abiotik pada tanaman hias
30
TAN.HO02.011.01 Mengendalikan Hama Penyakit denganMenggunaka n Pestisida pada Budidaya Tanaman Anggrek
Skema Sertifikasi Sertifikat II Bidang Pertanian Hortikultura Bidang Bunga Bungaan
3.9 Mengevaluasi 4.9 Mencipta bentuk tanaman hias bentuk tanaman hias
30
3.10 Menganalisis pemanenan dan pennganan hasil panen tanaman hias
30
4.10 Melaksanakan pemanenan dan penanganan hasil panen tanaman hias
3.11 Menerapkan 4.11Menyaji pembukuan hasil pembukuan usaha usaha tanaman hias tanaman hias
30
3.12 Mengevaluasi 4.12 Menyaji pembukuan pembukuan usaha hasil usaha tanaman tanaman hias hias
20
Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI
TAN.HO02.017.01 Skema Memanen Tanaman Sertifikasi Anggrek Pot Sertifikat II Bidang Pertanian Hortikultura Bidang Bunga Bungaan
350
5. Pembibitan Dan Kultur Jaringan Tanaman Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
189
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKTU UNIT KOMPETENSI DASAR DASAR ( JP ) 3.1 Menganalisis 4.1 Menunjukkan 15 TAN.KJ01.009.01 teknik perencanaan teknik perencanaan Mengembangkan pembibitan pembibitan tanaman Perencanaan tanaman Produksi 3
SKEMA SERTIFIKASI Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
3.2 Menerapkan strategi pemasaran bibit
4.2 Merumuskan strategi pemasaran bibit
15
3.3 Memahami keselamatan dan kesehatan kerja dalam produksi benih secara vegetatif
4.3 Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja dalam produksi benih secara vegetatif
15
TAN.KJ01.007.01 Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Keselamatan Kerja
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
3.4 Memahami prosedur penyiapan alat dalam produksi benih secara vegetatif
4.4 Menerapkan prosedur penyiapan alat dalam produksi
15
TAN.KJ02.007.01 Menyiapkan Alat dan Bahan Kultur
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
3.5 Menganalisis kriteria pohon induk dalam produksi benih secara vegetatif
4.5Menunjukkan kriteria pohon induk dalam produksi benih secara vegetative
15
TAN.KJ02.027.01 Melakukan Verivikasi Tanaman Induk
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
3.6 Menganalisis teknik penyiapan tempat dan media pembibitan
4.6 Menunjukkan teknik teknik penyiapan tempat dan media pembibitan
15
3.7 Menganalisis teknik pembiakan dalam produksi benih secara vegetatif
4.7 Menunjukkan teknik pembiakan dalam produksi benih secara vegetative
15
benih secara vegetative
3.8 Menganalisis 4.8 Menunjukkan teknik pemeliharaan teknik pemeliharaan bibit bibit
15
3.9 Menganalisis kriteria bibit layak jual
15
4.9 Merumuskan kriteria bibit layak jual
3.10 Menganalisis 4.10 Menunjukkan teknik transplanting teknik transplanting bibit pada media
15
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
190
KOMPETENSI DASAR 3.11 Menganalisis teknik penataan bibit di lokasi display
KOMPETENSI DASAR 4.11 Menunjukkan teknik penataan
WAKTU UNIT KOMPETENSI ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI
3.12 Menganalisis teknik penyiapan laboratorium kultur jaringan tanaman Hortikultura dan perkebunan
3.12 Menunjukkan teknik penyiapan laboratorium kultur jaringan tanaman hortikultura dan perkebunan
15
3.13 Menganalisis teknik penyiapan peralatan kultur jaringan tanaman hortikultura dan perkebunan
4.13 Menunjukkan teknik penyiapan peralatan kultur jaringan tanaman hortikultura dan perkebunan
15
3.14 Menganalisis teknik sterilisasi ruang, alat, dan bahan kultur jaringan tanaman hortikultura dan perkebunan
3.14 Menunjukkan teknik sterilisasi ruang, alat, dan bahan kultur jaringan tanaman hortikultura dan perkebunan
15
3.15 Menganalisis teknik pembuatan larutan stok
4.15 Menunjukkan teknik pembuatan larutan stok
15
TAN.KJ02.029.01 Membuat Larutan Stok
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
3.16 Menganalisis teknik pembuatan media kultur jaringan tanaman hortikultura dan perkebunan
4.16 Menunjukkan teknik pembuatanmedia kultur jaringan tanaman hortikultura dan perkebunan
15
TAN.KJ02.030.01 Mengkoordinir Kegiatan pembuatan Media
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
3.17 Menganalisis teknik penyiapan bahan tanam/eksplan tanaman hortikultura dan perkebunan
4.17 Menunjukkan teknik penyiapan bahan tanam/eksplan tanaman hortikultura dan perkebunan
15
TAN.KJ02.010.01 Menyiapkan Bahan Eksplan
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
3.18 Menganalisis teknik inokulasi bahan tanam/eksplan
4.18 Menunjukkan teknik inokulasi bahan tanam/eksplan
15
bibit di lokasi display
TAN.KJ02.012.01 Skema Melakukan Inokulasi Sertifikasi Eksplan Sertifikat I Bidang Kultur Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura 191
KOMPETENSI KOMPETENSI WAKTU UNIT KOMPETENSI DASAR DASAR ( JP ) tanaman hortikutura tanaman hortikultura 3.19 Menganalisis 4.19 Menunjukkan 15 TAN.KJ02.035.01 teknik teknik Mengkoordinir penumbuhan bibit penumbuhan bibit Kegiatan kultur kultur jaringan Pembesaran Bibit jaringan tanaman tanaman hortikultura dan hortikultura dan perkebunan perkebunan 3.20 Menganalisis 4.20 Menunjukkan 15 teknik pengendalian teknik pengendalian ruang pertumbuhan ruang pertumbuhan kultur tanaman kultur tanaman hortikultura dan hortikultura dan perkebunan perkebunan 3.21 Menganalisis 4.21 Merumuskan 14 TAN.KJ02.033.01 teknik aklimatisasi teknik aklimatisasi Mengkoordinir plantlet tanaman plantlet tanaman Kegiatan hortikultura dan hortikultura dan Aklimatisasi perkebunan perkebunan Jumlah Jam Pelajaran ( JP )
SKEMA SERTIFIKASI Jaringan Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
Skema Sertifikasi Sertifikat I Bidang Kultur Jaringan
314
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
192
BAB V STRUKTUR KURIKULUM, DAN PERATURAN AKADEMIK DAN KALENDER PENDIDIKAN A. Struktur Kurikulum KELAS X dan XI (Kur.13 Revisi) 5.
Bidang Keahlian
: Agribisnis dan Agroteknologi
5.1. 5.1.1.
Program Keahlian Kompetensi Keahlian
: Agribisnis Tanaman : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (3 Tahun)
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
318
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
212
3.
Bahasa Indonesia
320
4.
Matematika
424
5.
Sejarah Indonesia
108
6.
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*)
352
Jumlah A
1.734
B. Muatan Kewilayahan 1.
Seni Budaya
108
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
144
Jumlah B
252
C. Muatan Peminatan Kejuruan C1. Dasar Bidang Keahlian 1.
Simulasi dan Komunikasi Digital
108
2.
Fisika
72
3.
Biologi
108
4.
Kimia
72
C2. Dasar Program Keahlian 1.
Dasar-dasar Budidaya Tanaman
144
2.
Alat Mesin Pertanian
144
3.
Pembiakan Tanaman
144
C3. Kompetensi Keahlian 1.
Agribisnis Tanaman Pangan
350
2.
Agribisnis Tanaman Sayuran
350
3.
Agribisnis Tanaman Buah
350
4.
Agribisnis Tanaman Hias
350
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
193
5.
Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman
314
6.
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
524
Jumlah C
3.030
Total
5.016
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
194
KELAS MATA PELAJARAN
X
XI
XII
1
2
1
2
1
2
A. Muatan Nasional 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
3
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
2
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
3
3
2
2
4.
Matematika
4
4
4
4
4
4
5.
Sejarah Indonesia
3
3
-
-
-
-
6.
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya*)
3
3
3
3
4
4
Jumlah A
19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan 1.
Seni Budaya
3
3
-
-
-
-
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
2
-
-
5
5
2
2
-
-
Jumlah B C. Muatan Peminatan Kejuruan C1. Dasar Bidang Keahlian 1.
Simulasi dan Komunikasi Digital
3
3
-
-
-
-
2.
Fisika
2
2
-
-
-
-
3.
Biologi
3
3
-
-
-
-
4.
Kimia
2
2
-
-
-
-
C2. Dasar Program Keahlian 1.
Dasar-dasar Budidaya Tanaman
4
4
-
-
-
-
2.
Alat Mesin Pertanian
4
4
-
-
-
-
3.
Pembiakan Tanaman
4
4
-
-
-
-
C3. Kompetensi Keahlian 1.
Agribisnis Tanaman Pangan
-
-
5
5
5
5
2.
Agribisnis Tanaman Sayuran
-
-
5
5
5
5
3.
Agribisnis Tanaman Buah
5
5
5
5
4.
Agribisnis Tanaman Hias
-
-
5
5
5
5
5.
Pembibitan dan Kultur Jaringan Tanaman
-
-
4
4
5
5
6.
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
-
-
7
7
8
8
Jumlah C
22 22 31 31 33 33
Total
46 46 48 48 48 48
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
132
KELAS XII 4.
Bidang Keahlian
: Agribisnis dan Agroteknologi
4.1.
Program Keahlian
: Agribisnis Tanaman
4.1.1 Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
318
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
212
3.
Bahasa Indonesia
354
4.
Matematika
424
5.
Sejarah Indonesia
108
6.
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya
352
B. Muatan Kewilayahan 1.
Seni Budaya
108
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
144
Jumlah A dan C. Muatan Peminatan Kejuruan B C1 Dasar Bidang Keahlian
2.020
1.
Simulasi dan Komunikasi Digital
108
2.
Fisika
72
3.
Biologi
108
4.
Kimia
72
C2 Dasar Program Keahlian 1.
Dasar-dasar Budidaya Tanaman
144
2.
Alat Mesin Pertanian
144
3.
Pembiakan Tanaman
144
C3 Kompetensi Keahlian 1.
Agribisnis Tanaman Pangan
420
2.
Agribisnis Tanaman Sayuran
420
3.
Agribisnis Tanaman Buah
420
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
133
4.
Agribisnis Tanaman Hias
454
5.
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
350
Jumlah C (C1, C2, dan C3)
2.856
T o t a l
4.876
KELAS X
MATA PELAJARAN
XI
XII
1
2
1
2
1
2
A. Muatan Nasional 1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
3
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2
2
2
2
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
3
3
3
3
4.
Matematika
4
4
4
4
4
4
5.
Sejarah Indonesia
3
3
-
-
-
-
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya B. Muatan Kewilayahan
3
3
3
3
4
4
1.
Seni Budaya
3
3
-
-
-
-
2.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
2
2
2
2
-
-
24
24
17
17
16
16
6.
Jumla hA C. Muatan Peminatan Kejuruan dan B C1 Dasar Bidang Keahlian 1.
Simulasi dan Komunikasi Digital
3
3
-
-
-
-
2.
Fisika
2
2
-
-
-
-
3.
Biologi
3
3
-
-
-
-
4.
Kimia
2
2
-
-
-
-
C2 Dasar Program Keahlian 1.
Dasar-dasar Budidaya Tanaman
4
4
-
-
-
-
2.
Alat Mesin Pertanian
4
4
-
-
-
-
3.
Pembiakan Tanaman
4
4
-
-
-
-
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
134
C3 Kompetensi Keahlian 1.
Agribisnis Tanaman Pangan
-
-
6
6
6
6
2.
Agribisnis Tanaman Sayuran
-
-
6
6
6
6
3.
Agribisnis Tanaman Buah
-
-
6
6
6
6
4.
Agribisnis Tanaman Hias
-
-
6
6
7
7
5.
Produk Kreatif dan Kewirausahaan
-
-
5
5
5
5
Jumlah C (C1, C2, dan C3)
22
22
29
29
30
30
T o t a l
46
46
46
46
46
46
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn & Hortikultura
135
B. Peraturan Akademik 1. Pengaturan Beban Mengajar a. Beban Mengajar Beban belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam mengikuti kompetensi pembelajaran melalui sistem tatap muka (teori, praktik di sekolah, dan praktik di industri), penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. a.
Sistem pendidikan di SMKN 2 Situbondo menggunakan Sistem Kategori Standar dengan menggunakan pengaturan beban belajar dalam sistem paket dalam semester . Beban belajar di SMK/MAK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu adalah minimal 46 jam pelajaran untuk kelas X, XI dan XII ditambah dengan 2 jam pelajaran mulok dan 2 jam bimbingan Konseling shingga total beban belajar adalah 50 jam perminggu yang terbagi menjadi 6 hari kerja pada bulan Juli sampai dengan September (Semester Ganjil) dan 5 hari kerja pada bulan Oktober sampai dengan Nopember di Semester Ganjil, Januari sampai dengan Juni di Semester Genap.
b.
Alokasi waktu kelompok wajib A dan wajib B dan kelompok dasar kejuruan (C1, C2 dan C3) serta kelompok kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian dan dapat diselenggarakan dalam blok waktu atau alternatif lain yang dikoordinasikan dengan Kepala Program Keahlian.
c.
Materi Dasar kejuruan dan Kompetensi Kejuruan (C1, C2 dan C3) sesuai dengan kebutuhan Prog. Keahlian untuk memenuhi standar kompetensi kerja.
d.
Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah minimum 25 menit dan maksimal 35 menit pada bulan juli hingga september dengan bentuk pembelajaran dua sesi (pagi dan sore) dengan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
136
alokasi enam hari kerja. Pada bulan Oktober sampai desember di semster ganjil dan pada semster genap di bulan januari sampai dengan bulan juni alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit dengan alokasi waktu 5 hari kerja dan alokasi pembelajaran satu sesi (fullday). e.
Beban belajar SMK untuk kelas X, XI dan XII meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri ekuivalen dengan 46 jam pelajaran perminggu dengan penambahan 2 jam yang digunakan dalam pembelajaran mulok dan 2 jam untuk bimbingan konseling,, sehingga total ada 50 jam pelajaran dalam sepekan,
f. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan SMK adalah 40 minggu. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu dan maksimal 20 minggu. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 19 minggu, dan beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu. g.
Lama penyelenggaraan pendidikan SMK 3 tahun
h.
Penugasan terstruktur merupkan kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain
oleh
pendidik,
kegiatan
ini
dilakukan
berupa
perbaikan/remidi dan pengayaan. Penugasan Terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri (KMTT) maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang dilakukan pendidik i.
Satuan pendidikan boleh menambah jam belajar perminggu berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik dan/ atau kebutuhan akademik, sosial, budaya dan faktor lain yang dianggap penting
2. Pengaturan Penjurusan
Zonasi SMA di jawa timur sudah ditentukan oleh Dinas Propinsi Jawa Timur, sementara di Situbondo dibagi menjadi 3 Zona, Zona Barat, Zona Tengah dan Zona Timur. Sementara untuk SMK bebas Zona. Setiap Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
137
siswa bisa memilih dua sekolah. ”Pilihan pertama di dalam zona, pilihan kedua di luar zona,” terangnya. Prioritasnya, lanjut dia, adalah dalam satu zona berdasar tempat tinggal dan asal sekolah. Sementara itu, untuk SMKN 2 Situbondo sebagai sekolah yang berkembang, dalam penentuan juruasan sudah berasarkan pilihan calon siswa pada saat pendaftaran Online, kemudian didalam proses Pengenalan lingkungan Sekolah (PLS) terdapat penguatan program keahlian
dengan tujuan untuk membulatkan tekat para siswa baru
dalam menentukan jurusan. Beberapa tahapan seleksi yang diadakan oleh sekolah melaui kegiatan PLS ialah tes Potensi Akademik (TPA) dan tes kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas Talkandang serta wawancara oleh ketua program keahlian masing-masing. Upaya itu dilakukan untuk menyeleksi siswa yang benar-benar bulat tekadnya. Sebab, mereka dipersiapkan atau berorientasi pada dunia kerja. Perusahaan
membutuhkan
anak
yang
sehat.
Perusahaan
juga
membutuhkan anak yang tangguh di dunia kerja. Tidak mudah mengantuk, tidak mengonsumsi narkoba, dan memiliki kemauan belajar yang baik. Terkait tes, setiap jurusan menetapkan kriteria siswa yang berbeda. Ada yang berkaitan dengan zat-zat kimia, ketelitian, fisik yang prima, dan lain-lain. Karena itu, dibutuhkan tes fisik maupun tes kesehatan. Selain tanpa zona, di SMK tidak ada kuota untuk siswa luar daerah. Alasannya, tidak semua daerah memiliki program keahlian atau jurusan seperti yang diinginkan lulusan SMP. Saiful menyebutkan, mobilitas mendaftar ke SMK juga tidak sama dengan SMA. Tidak semua daerah memiliki SMK jurusan perkapalan, atau jurusan lain yang spesifik. ”Kalau daerah tidak ada jurusan perkapalan atau yang dimaksud, bisa ke daerah lain,” jelasnya. Untuk masuk SMK, siswa bisa memilih dua jurusan. Bisa di satu sekolah yang sama, bisa juga di sekolah berbeda. Nilai Ujian Nasional digunakan dalam seleksi. ujian Nasional Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
138
Berbasis Komputer (UNBK) dan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP) memiliki bobot yang sama dikarenakan system tak bisa menyaring nilai UNBK dan UNKP sehingga diperlakukan sama. 3. Meknisme / Prosedur PKL 1. Pengertian PKL Proses Pembelajaran diselenggarakan dengan berbasis aktivitas secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik. Selain itu proses pembelajaran juga memberikan ruang untuk berkembangnya keterampilan abad 21 yaitu kreatif, berfikir kritis, penyelesaian masalah, kolaborasi, dan komunikasi yang memberikan peluang bagi pengembangan prakarsa dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan perkembangan psikologis peserta didik. Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik program keahlian yang
berada
pada
bidang
keahlian
yang
dilakukan
di
sekolah/madrasah, di dunia kerja Du/Diatau gabungan dari keduanya. Pelaksanaan proses pembelajaran melibatkan Du/Du melalui model penyelenggaraan Praktik Kerja Lapangan. Pembelajaran di dunia kerja Du/Di adalah program PKL yaitu
kegiatan
pembelajaran
praktik
untuk
menerapan,
memantapan, dan meningkatan kompetensi peserta didik. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya untuk memperkuat pembelajaran praktik dengan cara pembimbingan. Program PKL sangat penting untuk memberikan bekal kemampuan bagi peserta didik, maka perlu dibuat suatu pedoman, sesuai dengan pernyataan pada Pasal 4 tentang Standar Proses (SP) yang dinyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran praktik di Du/Di berupa PKL yang diatur lebih lanjut oleh Direktorat Jendral terkait.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
139
2. Fungsi PKL
Berdasarkan fungsinya, pelaksanaan PKL dikelompokan menjadi dua: 1) Pemantapan Kompetensi PKL berfungsi untuk memantapkan kompetensi peserta didik mengingat pembelajaran di SMK baru diberikan secara simulasi atau pembelajaran realita tetapi diberikan dengan kondisi kurang standar dilihat dari ketersediaan jenis dan jumlah peralatan, kompetensi pengajar, kondisi dan situasi belajar, belum nyata melayani pengguna produk atau jasa (konsumen) dan lain-lain. 2) Realisasi Pendidikan Sistim Ganda (PSG) PKL berfungsi sebagai salah satu bentuk realisasi PSG dengan melakukan memorandum of understanding (MoU) dengan Du/Di,. Teori dan praktik dasar dilakukan di sekolah sedangkan teori kejuruan dan praktik kejuruan dilakukan di Industri. SMK melakukan analisis kompetensi yang harus dikuasai baik di sekolah maupun di Du/Di dan melakukan kesepakatan penjadwalan pembelajaran praktik. 3. Tujuan PKL Tujuan PKL adalah: 1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja. 2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global. 3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan standar kompetensi lulusan. 4. mengaktualisasikan salah satu bentuk aktivitas dalam Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
140
penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG) antara SMK dan Institusi Pasangan Du/Di yang memadukan secara sistematis dan sistemik.
4. Manfaat PKL a. Manfaat bagi peserta didik 1) Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh di sekolah. 2) Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya berupa pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja. 3) Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menamkan etos kerja yang tinggi. 4) Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang dipelajari. 5) Mengembangkan
kemampuannya
sesuai
dengan
bimbingan/ arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi kepada dunia kerja. b. Manfaat bagi sekolah 1) Terjalinnya
hubungan
kerjasama
yang
saling
menguntungkan antara sekolah dengan Du/Di 2) Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL. 3) Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL. 4) Meningkatkan kualitas lulusan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
141
c.
Manfaat bagi dunia kerja 1) Du/Di
lebih
dikenal
oleh
masyarakat
khususnya
masyarakat sekolah sehingga dapat membantu promosi produk. 2) Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan Du/Di. 3) Du/Didapat mengembangkan proses dan atau produk melalui optimalisasi peserta PKL. 4) Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya. 5) Meningkatkan
citra
positif
Du/Dikarena
dapat
berkontribusi terhadap dunia pendidikan sekaligus sebagai implementasi dari Inpres No 9 Tahun 2016. 5. Sasaran pengguna pedoman PKL a. Pemerintah Daerah dalam menggerakan potensi yang ada di daerah untuk implementasi Inpres Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK. b. Direktorat Pembinaan SMK, dalam rangka pembinaan pembelajaran di SMK sesuai tugas dan fungsinya. c. Dinas pendidikan provinsi, sebagai bahan acuan bagi pengawas
dalam
pembinaan
pembelajaran
di
SMK,
pembinaan penyusunan kalender pendidikan, dan kegiatan teknis lainnya d. Sekolah
Menengah
Kejuruan,
sebagai
acuan
dalam
penyelenggaraan pendidikan di duni kerja (pelaksanaan PKL) antara
lain
dalam
penyusunan
jadwal
pembelajaran,
pengaturan penugasan guru pembimbing dan lain-lain. e. Du/Di, sebagai acuan penempatan peserta PKL, proses pembimbingan
peserta
PKL,
penyusunan
jadwal
pembimbingan, dan pengaturan penugasan pembimbing Industri. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
142
6. Ruang Lingkup PKL Pelaksanaan PKL mencakup serangkaian fase yang membantu mengartikulasikan peran peserta didik, guru dan pembimbing industri. Menurut Hansman, 2001 Ruang Lingkup PKL meliputi: a. Tahap I: Pengamatan. Peserta didik mengamati kinerja dari suatu kegiatan di tempat PKL kemudian merencanakan mengartikulasikannya dalam suatu kegiatan nyata/riil. b. Tahap II: Meniru tindakan (approximating). Peserta didik meniru
tindakan
yang
dilakukan
oleh
staf
Du/Di/
pembimbing industri. Peserta didik mencoba melakukan kegiatan
seperti
yang
dilakukan
oleh
ahli
dan
membandingkannya c. Tahap III: Kerja dalam bantuan dan pengawasan. Peserta didik mulai bekerja secara lebih rinci dibawah pengawasan dan bantuan pembimbing industri. Mereka bekerja sesuai dengan standar tempat kerja. Kemampuan peserta didik meningkat melalui bantuan ahli atau pembimbing industri. d. Tahap IV: Bekerja Mandiri (Self-directed Learning). Peserta didik hanya minta bantuan jika diperlukan. Peserta didik mencoba tindakan nyata di dunia kerja Du/Di, namun tetap membatasi dirinya untuk lingkup tindakan di lapangan yang dipahami. Peserta didik melakukan tugas yang sebenarnya dan hanya mencari bantuan bila diperlukan dari ahli. e. Tahap V: Aktualisasi dan eksplorasi. Peserta didik melakukan aktualisasi dan eksplorasi dalam penerapan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Dalam tahap ini peserta didik
memberikan
tanggapan
terhadap
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
pengembangan 143
metode kerja, prosedur kerja, formula dan hal lain yang digunakan di Du/Di.
7. Konsep Praktik Kerja Lapangan Program PKL dirancang untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan menengah kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter peserta didik sebagai hasil sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan bermasyarakat pada umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap sekolah melakukan penyusunan program pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan di Du/Di. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di bidangnya
untuk memperkuat
pembelajaran
dengan
cara
pembimbingan. PKL disusun bersama antara sekolah dan Du/Didalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus merupakan wahana bagi Du/Diuntuk berkontribusi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
144
Menurut
Prosser
dan
Quigley
dalam
bukunya
Vocational Education in a Democracy bahwa pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut; a. Pendidikan kejuruan akan efisien jika lingkungan dimana peserta didik dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja. b. Pendidikan diberikan
kejuruan dimana
yang
efektif
tugas-tugas
hanya
latihan
dapat
dilakukan
dengan cara, alat dan mesin yang sama seperti yang ditetapkan di tempat kerja. c. Pendidikan
kejuruan
akan
efektif
jika
melatih
seseorang dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti yang diperlukan dalam pekerjaan itu sendiri. d. Pendidikan
kejuruan
akan
efektif
jika
dapat
memampukan setiap individu memodali minatnya, pengetahuannya dan keterampilannya pada tingkat yang paling tinggi. e. Pendidikan kejuruan yang efektif untuk setiap profesi, jabatan atau pekerjaan hanya dapat diberikan kepada seseorang
yang
memerlukannya,
yang
menginginkannya dan yang mendapat untung darinya. f. Pendidikan kejuruan akan efektif jika pengalaman latihan untuk membentuk kebiasaan kerja dan kebiasaan berpikir yang benar diulang-ulang sehingga sesuai seperti yang diperlukan dalam pekerjaan nantinya. g. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut. h. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik akan tercapai jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat nilai). Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
145
i. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut. j. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain. PKL merupakan salah satu bentuk pendidikan dan pelatihan yang akan membentuk kompetensi peserta didik. National Training Board Australia mendeskripsikan bahwa Competency based Educational and Training (CBET) adalah pendidikan dan pelatihan yang menitikberatkan pada penguasaan suatu pengetahuan dan keterampilan khusus serta penerapannya di lapangan kerja. Pengetahuan dan keterampilan ini harus dapat didemonstrasikan dengan standar industri yang ada, bukan standar relatif yang ditentukan oleh keberhasilan seseorang di dalam suatu kelompok. Pelaksanaan PKL dapat mengurangi ketidakselarasan pendidikan di SMK dengan kebutuhan Du/Di. Menurut Muslih (2014) kendala yang menjadi faktor penyebab ketidakselarasan pendidikan di SMK dengan kebutuhan Du/Di sebagai berikut: a. Kemampuan beberapa pengajar di sekolah dalam hard skill dan soft skill belum sesuai standar industri. b. Pembelajaran beberapa kompetensi masih bersifat simulasi dan bersifat tradisonal yang belum menggunakan standar dunia kerja. c. Kurangnya sarana dan prasarana, terutama fasilitas peralatan praktik dari jenis dan jumlah. d. Belum dilakukannya sinkronisasi dan validasi kurikulum di sekolah dengan standar dunia kerja. Hal ini menyebabkan pendidikan formal belum sepenuhnya memberikan bekal bagi lulusannya untuk dapat bekerja sesuai dengan bidang keahlian. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
146
e. Terdapat kesenjangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di SMK dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Du/Di. f. Minimnya pengetahuan peserta didik terhadap dunia kerja sesungguhnya. g. Banyak pencari kerja yang tidak mengetahui layanan bimbingan karir h. Kurangnya upaya penanaman jiwa kewirausahaan bagi peserta didik. i. Rendahnya soft skill sebagian peserta didik SMK khususnya motivasi,
komunikasi,
kemandirian,
kerja
keras
dan
kepercayaan diri yang menjadi penyebab tidak bisa dan biasa menghadapi tantangan yang ada dalam dunia kerja. Melalui PKL peserta didik diharapkan dapat: (1) merasakan langsung pembelajaran praktik di dunia kerja; (2) memperoleh pengalaman etos kerja; (3) mengetahui lingkungan kerja yang sebenarnya; (4) mengetahui proses kinerja yang terdapat di perusahaan (produk, tenaga kerja, kedisiplinan dan keselamatan kerja); (5) membandingkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh di sekolah dengan pelaksanaan magang di industri (6) memperoleh pengetahuan terkini dari tempat praktik kerja industri,
(7)
mengaplikasikan
sikap,
pengetahuan
dan
keterampilan yang diperoleh di sekolah di tempat praktik kerja lapangan, dan (8) memiliki soft skill yang lebih baik dalam hal motivasi, komunikasi, kemandirian, kerja keras dan kepercayaan diri Pelaksanaan PKL memiliki kesamaan karakteristik dengan program magang, sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Rebublik Indonesia Nomor 36 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri. Pemagangan diartikan sebagai bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu. Bimbingan dan pengawasan Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
147
pembelajaran praktik kerja dilaksanakan oleh instruktur atau pekerja
yang
lebih
berpengalaman
untuk
meningkatkan
ketrampilan. Pelaksanaan PKL sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri pada Pasal 8 dinyatakan bahwa “Kamar Dagang dan Industri, Asosiasi Industri, Perusahaan Industri, dan/atau
Perusahaan
penyelenggaraan
Kawasan
Pendidikan
Industri
Vokasi
memfasilitasi
Industri
Berbasis
Kompetensi dan Pelatihan Industri Berbasis Kompetensi”. Pada bagian penjelasan dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan "memfasilitasi" adalah: (1) menyediakan informasi kebutuhan kompetensi Tenaga Kerja Industri: (2) penyusunan kurikulum pendidikan vokasi dan pelatihan industri; (3) pelaksanaan praktik kerja industri: (4) penempatan lulusan; dan (5) memberikan bantuan beapeserta didik. Menurut Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang “Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Kompetensi yang Link and match dengan Industri” dijelaskan bahwa praktik kerja industri adalah praktik kerja pada industri atau perusahaan sebagai
bagian
kurikulum
pendidikan
kejuruan
untuk
meningkatkan kompetensi. Dukungan Industri sangat jelas dinyatakan pada peraturan tersebut sebagaimana dijelaskan pada Pasal 10 sebagai berikut: (1) Perusahaan Industri dan kawasan industri memfasilitasi Praktik Kerja Industri untuk peserta didik dan Pemagangan Industri untuk guru produktif. (2) Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan jenjang kualifiikasi dan kompetensi yang akan dicapai Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
148
(3) Dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Industri sebagai mana dimaksud pada ayat (2) perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri menyediakan: a. teaching factory, work shop, dan laboratorium sebagai tempat Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri dan; b. instrtuktur sebagai tenaga pembimbing (4) Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri memberikan sertifikat kepada peserta didik dan guru produktif yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri. Pada Pasal 10 Ayat (4) dinyatakan bahwa “Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri memberikan sertifikat kepada peserta didik dan guru produktif yang telah menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan Pemagangan Industri”. 8. Pola penyelenggaraan Proses pembelajaran dalam bentuk praktik kerja lapangan. PKL dilaksanakan melalui berbagai pola yang mendukung terhadap proses dan keberhasilan. Secara konseptual pelaksanaan PKL dapat dilakukan dengan pola sebagai berikut: a.
Pola harian (120-200 hari efektif). Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan selama 610 bulan setara dengan 5 hari x 4 minggu x 6 bulan (120 hari) sampai dengan 5 hari x 4 minggu x 10 bulan (200 hari). Penyelenggaraan PKL pola harian ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 120– 200 hari peserta didik mengikuti PKL ke dalam hari efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam satu minggu efektif, ada beberapa hari peserta didik berada di sekolah dan beberapa hari lainnya peserta didik berada di industri. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
149
kerja sama (MoU) dengan pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda. Contoh PKL pola harian selama 120 hari BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
DK DK DK DK DK DK DK DK DK DK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK SK
LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB LB
Keterangan: SK: sekolah, DK: Dunia Kerja, LB ; Libur b.
Pola mingguan (24-40 minggu). Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan selama 6-10 bulan setara dengan 4 minggu x 6 bulan (24 minggu) sampai dengan 4 minggu x 10 bulan (40 minggu). Penyelenggaraan PKL pola mingguan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 24 – 40 minggu peserta didik mengikuti PKL kedalam minggu efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam satu bulan, ada beberapa minggu peserta didik berada di sekolah dan beberapa minggu lainnya peserta didik berada di industri. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU) pelaksanaan Pendidikan Sistim Ganda.
Contoh PKL pola mingguan selama 24 minggu BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
S
S
R
K
MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
K
MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK MDK
J
S
M
S
S
R
K
MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK MSK
150
J
S
M
Keterangan: MIN: Minggu di Dunia Kerja, MSK: Minggu di sekolah, LB ; Libur c.
Pola bulanan (6-10 bulan). Penyelenggaraan praktik kerja lapangan dilakukan selama 6-10 bulan, penyelenggaraan PKL pola bulanan ini dilakukan dengan cara mendistribusikan 610 bulan peserta didik mengikuti PKL kedalam bulan efektif pembelajaran. Dengan demikian dalam satu Tahun, ada beberapa bulan peserta didik berada di sekolah dan beberapa bulan lainnya peserta didik berada di industri. Pada PKL pola bulanan ini dapat dilakukan dengan sistim blok (6-10 bulan) atau dapat dipecah diselingi dengan pembelajaran di sekolah. PKL selama 6 bulan dapat dilakukan pola 3-3 (3 bulan di industri, 3 bulan disekolah, dan 3 bulan di industri) sehingga memenuhi praktik di industri selama 6 bulan. PKL selama 10 bulan dapat dilakukan dalam 3 semester dengan pola 4-3-3 ( 4 bulan di Industri, 2 bulan di sekolah, 3 bulan di Industri, 3 bulan di sekolah, 3 bulan di Industri dan 3 bulan di sekolah) atau pola 5-5 ( 5 bulan di industri, 1 bulan di sekolah, 5 bulan di industri, dan 1 bulan di sekolah) sehingga memenuhi praktik di industri selama 10 bulan. Pola PKL lain dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan. Pola ini sesuai bagi SMK yang sudah melakukan akad kerja sama (MoU) dalam rangka pemantapan kompetensi peserta didik.
Contoh PKL pola bulanan selama 6 bulan BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
K
J
S
M
S
S
R
K
BDK BDK BDK BSK BSK BSK BDK BDK BDK BSK BSK BSK
Keterangan: BDK: Bulan di Dunia Kerja dan BSK: Bulan di sekolah
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
151
J
S
M
9. Waktu Pelaksanaan PKL Permendikbud Nomo 60 Tahun 2014 menyatakan bahwa PKL dapat dilaksanakan menggunakan sistem blok minimal
selama
satu
semester
(sekitar
6
bulan).
Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian. Jika pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tidak terintegrasi dalam kegiatan PKL maka pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tersebut dilakukan di satuan pendidikan (setelah peserta didik kembali dari kegiatan PKL di Institusi pasangan/industri) dengan jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester. Memperhatikan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu
pelaksanaan
pembelajaran
di
Institusi
Pasangan/Industri dapat dilakukan pada kelas XI atau kelas XII. Untuk menjamin keterlaksanaan program PKL maka dapat dilakukan alternatif pengaturan sebagai berikut: 1) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 3 kelas XI, sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 3 dan 4, agar pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada semester 3 dan 4 sehingga sebagian materi pada semester 3 dapat ditarik di semester 4 . 2) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 4 dan 5, agar pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada semester 4 dan 5 sehingga sebagian materi pada semester 4 dapat ditarik di semester 5.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
152
10.
Alur Pelaksanaan PKL
Alur pelaksanaan PKL terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan penilaian digambarkan sebagai berikut. MoU SMK dan Du/Di Pedoman PKL
PERENCANAAN PKL Pemilahan Kompetesi Dasar Penetapan Industri Penyusunan program PKL Pembekalan peserta
Daftar kompete nsi Daftar industri Program PKL
Penetapan pembimbing
PELAKSANAAN PKL Penyusunan jurnal PKL Monitoring PKL Dokumentasi portofolio
Nilai pembimbing Industri Sertifikat Industri Laporan nilai di rapor
11. a.
PENILAIAN PKL
Penilian pembimbing Sertifikasi Industri Pelaporan Nilai Perencanaan Program PKL Pemilahan Komptensi dan Pemilahan Industri Pemilahan kompetensi merupakan proses analisis Kompetensi Dasar (KD) dan topik pembelajaran pada mata pelajaran
kompetensi
keahlian.
Pemetakan
dilakukan
berdasarkan peluang pembelajaran praktik di masing-masing Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
153
Du/Di. Penetapan industri bertujuan untuk memperoleh data Institusi Pasangan yang sesuai dengan KD, dan dapat bekerjasama dalam meningkatkan hubungan ma antara sekolah dengan dunia kerja. Pemilahan kompetensi adalah proses menganalisis KD dan pembelajaran praktik atau pekerjaan yang ada dalam silabus. Hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan daya dukung dan sumber daya yang dimiliki sekolah dan pihak Institusi Pasangan. Berdasarkan pertimbangan ketersediaan sumber daya masing-masing institusi pasangan tersebut, diperoleh kejelasan tentang KD dan pembelajaran praktik yang dapat dipelajari oleh peserta didik dalam kegiatan PKL. Hasil analisis KD dan pembelajaran praktik akan dijadikan dasar penentuan industri. Format untuk menganalisis KD dapat menggunakan format seperti contoh berikut: Pemilahan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Keahlian Nama Sekolah Program Keahlian Kompetensi Keahlian Kompetensi Dasar
: ..................... : ..................... : .....................
Topik Pembelajaran/ Pekerjaan
Pelaksanaan Pembelajaran*) Institusi Pasangan/ Sekolah (√) DU/DI (√)
3.1 4.1 3.2 4.2 *) Keterangan: Topik-topik pembelajaran/pekerjaan yang belum mendapat porsi pembelajaran yang cukup di sekolah (daya dukung sekolah belum optimal) diprioritaskan untuk dilaksanakan di Institusi pasangan /industri. Setelah sekolah melakukan pemilahan kompetensi dengan cara analisis KD dan topik pembelajaran praktik pada mata pelajaran kompetensi keahlian, dilanjutkan dengan melakukan penentuan industri. Hasil pemilahan kompetensi berupa KD dan pembelajaran praktik akan dipakai sebagai dasar pelaksanaan PKL di Industri. Format penetapan industri
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
154
dapat menggunakan contoh sebagai berikut. Penetapan Industri untuk Praktik Kerja Lapangan Nama Sekolah
: .....................
Program Keahlian
: .....................
Kompetensi Keahlian
: .....................
Mata Pelajaran/ Kompetensi Dasar
Topik Pembelajaran/ Pekerjaan
Peluang Pembelajaran di Institusi Pasangan/Du/Di *) Du/Di- Du/Di- Du/DiDst...... A B C
3.1 4.1 3.2 4.2 3.3 4.3 Dst ... *)
Keterangan: Kolom Du/Di diisi sesuai dengan hasil analisis bersama
antara pihak sekolah dengan Institusi Pasangan. b. Penyusunan Program PKL Berdasarkan hasil penentuan industri, selanjutnya sekolah menyusun program PKL yang memuat sejumlah Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta didik di dunia kerja. KD yang tidak dapat dilakukan pembelajarannya di industri wajib dilaksanakan di sekolah. Rancangan program PKL sebagai bagian integral dari program pembelajaran perlu memperhatikan
kesiapan
Institusi
Pasangan.
Hal
ini
dimaksudkan agar dalam pelaksanaan, penempatan peserta didik tepat sasaran. Format program PKL dapat menggunakan contoh sebagai berikut. Program Praktik Kerja Lapangan (PKL) Nama Peserta Didik
: ...............................................
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
155
Kelas
: ...............................................
Semester
: ...............................................
Kompetensi Keahlian
: .……………………………
Nama Industri
: ...............................................
Nama Pembimbing
: ...............................................
Alamat
: ...............................................
Waktu PKL
: ...............................................
Topik Pembelajaran/ Pekerjaan
Kompetensi Dasar
Urutan WAKTU Pelaksanaan
Tempat Du/Di*
*: Tempat PKL diutamakan di Industri (BUMN, BUMD, dan Industri lainnya yang sesuai) bukan instansi pemerintah Keterangan: Kolom KD, Topik Pembelajaran/Pekerjaan, dan urutan waktu pelaksanaan (tanggal) diisi sesuai hasil kesepakatan antara sekolah dengan Institusi pasangan (DU/DI). Tempat DU/DI diisi Industri tempat PKL yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan SMK. c.
Pengaturan Pelaksanaan PKL pelaksanaan PKL diatur sebagai berikut: a.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama 6-10 bulan yang dapat dilakukan pada kelas XI dan atau kelas XII untuk program 3 tahun dan atau kelas XII dan XIII untuk program 4 tahun. Untuk menjamin keterlaksanaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
156
program PKL maka dapat dilakukan alternatif pengaturan sebagai berikut: 3) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah harus menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 4 dan semester 5, agar pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada semester 4 dan sebagian materi pada semester 4 dapat dipindah ke semester 5. 4) Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah harus melakukan pengaturan yang sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester tersebut. b.
Praktek
kerja
lapangan
dapat
dilaksanakan
menggunakan pola harian (120 -200 hari), atau pola mingguan (24-40 minggu) atau pola bulanan (6-10 bulan) seperti dijelaskan pada Bab II. c.
Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi Pasangan/Industri yang memiliki jam kerja kurang dari 5 hari
per
minggu
maka
sekolah
perlu
mengatur
rotasi/perputaran kelompok peserta PKL. d.
Pelaksanaan
pembelajaran
mata
pelajaran
muatan
nasional dan muatan kewilayahan dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama penilaian. e.
Jika pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan muatan kewilayahan tidak terintegrasi dalam kegiatan PKL maka pembelajaran mata pelajaran muatan nasional dan muatan kewilayahan tersebut dilakukan di satuan pendidikan (sebelum PKL atau setelah kembali dari
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
157
kegiatan PKL) dengan jumlah jam setara dengan jumlah jam satu semester. d. Pembekalan Peserta PKL Pembekalan peserta PKL dilakukan terhadap peserta didik yang akan melaksanakan PKL. Program tersebut dimaksudkan kegiatan
untuk
belajar
memberikan
yang
harus
pemahaman
dilakukan
di
tentang Institusi
Pasangan/Industri. Materi pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain meliputi: 1) Karakteristik budaya kerja di industri; 2) Tata aturan kerja di industri; 3) Penyusunan jurnal; 4) Pembuatan dokumen portopolio, dan 5) Penilaian PKL. Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain meliputi: 1) Maksud dan tujuan PKL; 2) Pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi, konsumsi dan transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost). 3) Budaya kerja industri; 4) Tata aturan kerja di industri, dan 5) Penilaian PKL 6) Penetapan Pembimbing Pembimbing PKL terdiri atas pembimbing sekolah dan pembimbing industri. Pembimbing dari pihak sekolah adalah guru yang bertanggung-jawab terhadap pembelajaran kompetensi yang pembelajarannya dilaksanakan di Institusi Pasangan/Industri, dan pembimbing industri yang sekaligus bertindak selaku instruktur yang mengarahkan peserta didik dalam
melakukan
pekerjaannya
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
di
Institusi 158
Pasangan/Industri. e.
Uraian Tugas Pembimbing Sekolah dan Industri 1) Uraian tugas pembimbing sekolah
Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama dengan Wakil Kepala sekolah bidang Humas dan kepala kompetensi keahlian
Melakukan koordinasi dengan unsur terkait demi lancarnya pelaksanaan PKL
Mengadakan koordinasi pelaksanaan PKL dengan Wakil Kepala sekolah bidang Humas dan kepala kompetensi keahlian
Memantau dan merespon terhadap informasi dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama PKL
Melayani
konsultasi
peserta
didik
terhadap
permasalahan yang dihadapinya di perusahaan tempat pelaksanaan PKL
Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan laporan melalui media komunikasi yang ada khususnya berkaitan dengan tata tulis laporan.
2) Uraian tugas pembimbing industri
Merencanakan teknis pelaksanaan PKL bersama peserta PKL dan pembimbing sekolah
Melakukan koordinasi dengan unsur terkait di DU/DI demi lancarnya pelaksanaan PKL
Membimbing dari ranah sikap, keterampilan maupun pengetahuan selama peserta didik PKL.
Memantau dan merespon terhadap informasi dan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik selama PKL
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
159
Melayani
konsultasi
peserta
didik
terhadap
permasalahan yang dihadapinya di perusahaan tempat pelaksanaan PKL khususnya yang berkaitan dengan substansi komptensi yang dipelajari ditempat PKL
Melayani konsultasi peserta didik dalam pembuatan dokumen portopolio PKL .
12.
Pelaksanaan Program PKL Selama melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri, peserta didik wajib menyusun jurnal kegiatan PKL. Jurnal ini dibuat selengkap mungkin sesuai dengan topik-topik pembelajaran/jenis pekerjaan dan tugastugas lain yang diberikan pembimbing industri serta catatan kejadian-kejadian
penting
(pengalaman
belajar)
selama
kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri. Format jurnal kegiatan PKL dapat menggunakan contoh sebagai berikut.
Contoh: Format Jurnal Kegiatan Praktik Kerja Lapangan SMK ....................... Nama Peserta Didik
: ...............................................
Semester
: ...............................................
Kompetensi Keahlian
: ……………………………………
Nama Industri
: ...............................................
Nama Pembimbing
: ...............................................
Alamat
: ...............................................
Waktu PKL
: ...............................................
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
160
Topik Kompetensi Dasar
Pembelajaran/ Pekerjaan*)
Tanggal
Tanda Tangan
Pelaksanaan
Pembimbing
3.1 4.1. 3.3 4.3. dst................. *) diisi topik pembelajaran dan jenis pekerjaan serta kejadian penting (pengalaman belajar) yang dilakukan peserta didik terkait kompetensi dasar yang dipelajari selama kegiatan PKL. Dokumentasi portopolio Praktik Kerja Lapangan disusun oleh peserta didik di bawah pembinaan pembimbing Institusi
Pasangan/Industri.
Pembuatan
dokumentasi
portopolio dilakukan dengan cara mengompilasi catatancatatan pengalaman belajar dari seluruh pekerjaan/kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri yang berasal dari jurnal kegiatan PKL. Hasil kompilasi tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk dokumen portopolio. Dokumentasi portopolio PKL sekurang-kurangnya memuat sebagai berikut.
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB II.
PROSES
DAN
HASIL
BELAJAR
DI
INDUSTRI/DU/DI
BAB III.
PENUTUP
Dokumen portopolio hasil kegiatan PKL di Institusi Pasangan/Industri digunakan sebagai bahan penilaian peserta Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
161
didik. 13. Penilaian PKL Pedoman penilaian tahun 2015 disebutkan bahwa Penilaian PKL merupakan kewajiban mitra dunia usaha dan industri. Hasil penilaian yang disampaikan dalam rapor bebentuk diskripsi dengan mencantumkan keterangan industri tentang kinerja siswa secara keseluruhan yang disampaikan melalui jurnal PKL maupun sertifikat atau surat keterangan PKL dari Industri. Penilaian PKL menurut Panduan Penilaian pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Menengah Kejuruan (Desember 2015, halaman 4568) dinyatakan bahwa penilaian PKL meliputi penilaian hasil belajar peserta didik selama mengikuti program PKL dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan PKL. Penilaian
hasil
belajar
peserta
didik
selama
melaksanakan program PKL Realisasi Pendidikan Sistim Ganda dilakukan
secara
pengetahuan,
dan
menyeluruh
mencakup
keterampilan
sedangkan
ranah untuk
sikap, PKL
pemantapan kompetensi dilakukan untuk ranah sikap dan keterampilan. Penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri
dilakukan
oleh
pembimbing
industri,
sedangkan instrumen penilaiannya disiapkan oleh sekolah. Prinsip-prinsip penilaian hasil belajar peserta didik di Institusi Pasangan/Industri adalah sama dengan penilaian hasil belajar di sekolah. a.
Penilaian hasil belajar ranah sikap Contoh Instrumen dan Rubrik Penilaian Ranah Sikap
No Nama
Jujur
Tanggung
Disiplin
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
Santun
Nilai
162
Siswa
Jawab
Akhir
/ Kelom 25 50 75 100 25 50 75 100 pok 1. 2. 3. Keterangan: 100
= jika empat indikator terlihat
75
= jika tiga indikator terlihat
50
= jika dua indikator terlihat
25
= jika satu indikator terlihat
Indikator Penilaian Sikap: Jujur a. Menyampaikan
sesuatu
berdasarkan
keadaan
yang
sebenarnya. b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi. c. Tidak mencontek atau melihat data/pekerjaan orang lain. d. Mencantumkan
sumber
belajar
dari
yang
dikutip/dipelajari. Tanggung Jawab a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur. b. Peran serta aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. c. Mengajukan usul pemecahan masalah. d. Mengerjakan tugas sesuai yang ditugaskan. Disiplin a. Tertib mengikuti instruksi. b. Mengerjakan tugas tepat waktu. c. Tidak melakukan kegiatan yang tidak diminta. d. Tidak membuat kondisi kelas menjadi tidak kondusif. Santun Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
163
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah. b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan. c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat. d. Berperilaku sopan. Nilai akhir ranah sikap diperoleh dari modus (skor yang paling sering muncul) dari keempat aspek sikap di atas. Kategori nilai sikap: a. Sangat baik jika memperoleh nilai akhir 100. b. Baik jika memperoleh nilai akhir 75. c. Cukup jika memperoleh nilai akhir 50. d. Kurang jika memperoleh nilai akhir 25. b. Penilaian hasil belajar ranah pengetahuan Penilaian ranah pengetahuan dapat dilakukan dengan jenis tes berikut: a) Tes Tanya Jawab Tes tanya jawab, pembimbing memberi pertanyaan kepada peserta didik; Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan IPK yang akan dicapai, dan Disiapkan pedoman penskoran 25 – 100 (rubrik). (1) Tes Tulis Bentuk soal uraian /soal pilihan ganda Instrumen soal mengacu IPK yang akan dicapai Disiapkan pedoman penskoran 25- 100 (rubrik) c. Penilaian hasil belajar ranah keterampilan Penilaian ranah keterampilan dapat dilakukan melalui: Soal penugasan mengacu IPK yang akan dicapai, dan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
164
Disiapkan instrumen observasi dan pedoman penskoran 25- 100 (dilengkapi rubrik). 14. Pemberian Sertifikat PKL Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 03/MIND/PER/1/2017 Pengembangan
tentang Sekolah
“Pedoman Menengah
Pembinaan Kejuruan
dan
Berbasis
Kompetensi yang Link and match dengan Industri pada Pasal 10 Ayat (4) dinyatakan bahwa “Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri memberikan sertifikat kepada siswa
dan
guru
bidang
studi
produktif
yang
telah
menyelesaikan Praktik Kerja Industri dan/ atau Pemagangan Industri”. Pemberian sertifikat juga diberikan oleh industri pada peserta magang sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 36 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemangangan di Dalam Negeri Pasal 19 dinyatakan bahwa: a.
Peserta pemagangan yang telah memenuhi standar kompetensi yang ditentukan oleh perusahaan diberikan sertifikat pemagangan
b.
Dalam hal pemagangan yang tidak memenuhi standar kompetensi yang ditentukan oleh perusahaan diberikan surat keterangan telah mengikuti pemagangan.
15. Pelaporan Nilai PKL dalam Rapot a. Nilai Rapot PKL Pemantapan Kompetensi Nilai PKL dinyatakan dalam Rapot peserta didik ditulis sebagai Nilai Praktik Kerja Lapangan”. Adapun contoh format pengisian nilai PKL adalah sebagai berikut. No
Mitra DU/DI
Lokasi
Lamanya
Keterangan
(bulan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
165
1.
PT. Benih Citra
Jember
3
Melaksanakan PKL
Asia
dengan amat baik
2. 3. Nilai PKL terdiri dari nilai sikap (amat baik, baik, cukup) dan nilai keterampilan (25-100). Nilai yang dicantumkan dalam rapot merupakan nilai kombinasi antara nilai keterampilan dan sikap dengan formula yang ditetapkan satuan pendidikan. b. Nilai Rapot PKL Realisasi Pendidikan Sistim Ganda Selain menuliskan nilai PKL seperti pada bagian 2a di atas, nilai PKL diintegrasikan dalam nilai mata pelajaran. Nilai mata pelajaran kompetensi kejuruan yang dilakukan di sekolah dan di industri baik nilai keterampilan maupun pengetahuan dihitung berdasarkan nilai KD dari industri maupun dari sekolah tergantung tempat pembelajaran KD tersebut. Formulasi perhitungan nilai mata pelajaran dari nilai KD dilakukan sesuai dengan pedoman penilaian SMK tahun 2015 seperti dilakukan untuk mata pelajaran kejuruan lainnya. Pembobotan nilai dari industri dan dari sekolah
dipertimbangkan
jumlah
KD
dan
waktu
pembelajaran setiap KD. Jika dalam satu semester seluruh KD pelajari saat PKL maka nilai mata pelajaran diambil seluruhnya dari nilai PKL Komponen penilain PKL peserta didik Realisasi Pendidikan Sistim Ganda diperoleh dari Nilai dari pembimbing industri meliputi nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan pada setiap KD yang yang dipelajari peserta didik di DU/DI Nilai dari pembimbing sekolah meliputi nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan pada setiap KD yang yang dipelajari peserta didik di sekolah Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
166
16.
Monitoring Pelaksanaan PKL Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan umpan balik guna meningkatkan mutu pelaksanaan PKL. Lingkup monitoring pelaksanaan PKL meliputi penempatan, penyusunan program PKL, materi PKL, keterlaksanaan program PKL,
intensitas
pembimbingan, permasalahan
selama peserta didik selama PKL dan lain-lain. Contoh Instrumen monitoring PKL dapat menggunakan daftar cek (cek list) dengan contoh format sebagai berikut.’ Contoh: Format Monitoring PKL Nama Peserta Didik
: .............................................
Kelas
: ...............................................
Semester
: ...............................................
Kompetensi Keahlian
: ………………………………………
Nama Industri
: ...............................................
Nama Pembimbing
: ...............................................
Alamat
: ...............................................
Waktu PKL
: ...............................................
No. 1.
Uraian
Check (√) Ya
Tidak
Peserta didik dan pembimbing industri menyepati program PKL
2.
Materi PKL yang diikuti peserta didik sesuai dengan hasil pemetaan kompetensi dan program PKL
3.
Peserta didik mengisi jurnal PKL secara lengkap
4.
Peserta didik mendokumentasikan proses/
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
167
prosedur / data sebagai bagian dari dokumen portofolio sesuai dengan jurnal kegiatan 5.
Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah wawasan dan pengalaman nyata peserta didik dalam dunia kerja.
6.
Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah keterampilan peserta didik sesuai program keahlian.
7.
Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah pengetahuan peserta didik sesuai program keahlian.
8.
Pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri menambah nilai-nilai disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab.
9.
Pembimbing selama pembelajaran PKL di Institusi Pasangan/Industri, berperan dengan baik.
10.
Selama pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri peserta didik mengalami hambatan-hambatan yang sangat berarti.
4. Sistem Penilaian a. Penilaian Harian Penilaian
harian
(PH)
merupakan
kegiatan
yang
dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih. Penilaian Harian (PH) yang dilakukan oleh guru di SMKN 2 Situbondo dapat dilakukan secara periodic untuk menilai kompetensi pesrta didik setelah menyelesaikan satu KD atau lebih.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
168
Penilaian
pendidikan
sebagai
proses
pengumpulan
dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik b. Ujian Tengah Semester Ujian tengah semester (UTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan mepiluti
seluruh
indikator
penilaian
tengah
semester
yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut. Ujian Tengah Semester
(UTS)
merupakan Ujian yang dilakukan
di SMKN 2 Situbondo
dengan menggabungkan
beberapa sub kompetensi dalam satu waktu Penyelenggaraan ujian dimaksudkan untuk ; a) Menilai apakah peserta didik telah memahami atau menguasai sub kompetensi/kompetensi yang diajarkan dalam kegiatan belajar mengajar; b) Mengevaluasi apakah bahan ajar disajikan sesuai dengan kurikulum, dan apakah cara penyajian guru cukup baik; c) Ujian Tengah Semester diselengarakan setelah selesai pembelajaran kuarng lebih 8-9 minggu pembelajaran dan model pelaksanaannya berupa kegiatan pekan ulangan harian bersama delama satu minggu sesuai dengan jadwal dan kalender akademik. b. Penilaian Akhir Semester Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan
penilaian
meliputi
seluruh
indikator
yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. PAS
dilakukan
pada
tiap
akhir semester
Gasal
sebagaimana halnya kegiatan belajar mengajar, peserta didik Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
169
hanya diperbolehkan mengikuti ujian sesuai dengan mata pembelajaran dan kompetensi kejuruan yang ada dan telah mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) . Syarat akademik untuk mengikuti PAS; a) Kehadiran > 90 %. b) Telah menyelesaiakan semua tugas-tugas akademik dalam pembelajaran dalam satu semster. c) Telah mengikuti dan mendapatkan nilai pada kegiatan Peilaian Tengah Semester (PTS) d) Memenuhi persyaratan administrasi di program Keahlian
Agribisnsi Tanaman Pangan dan Hortikultura pada semester yang bersangkutan e) Membawa kartu ujian saat mengikuti ujian. b. Penilaian Akhir Tahun (PAT) Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir tahun. Cakupan
penilaian
meliputi
seluruh
indikator
yang
merepresentasikan semua KD selama satu tahun. PAT dilakukan pada tiap akhir tahun sebagaimana halnya
kegiatan
belajar
mengajar, peserta
didik
hanya
diperbolehkan mengikuti ujian sesuai dengan mata pembelajaran dan kompetensi kejuruan yang ada dan telah mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS semester ganjil dan genap) dan telah mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Akhir Semester; a) Kehadiran selama setahun > 90 %. b) Telah menyelesaiakan semua tugas-tugas akademik dalam pembelajaran dalam tahun. c) Telah mengikuti dan mendapatkan nilai pada kegiatan Peilaian Tengah Semester (PTS) ganjil dan genap. d) Telah mengikuti PAS pada semster sebelumnya. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
170
e) Memenuhi persyaratan administrasi di program Keahlian
Agribisnsi Tanaman Pangan dan Hortikultura pada semester yang bersangkutan f) Membawa kartu ujian saat mengikuti ujian.
c. Ujian Tingkat Semester Ujian Tingkat Kompetensi (UTK) merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah
Kompetensi
Dasar
yang
merepresentasikan
Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. d. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) merupakan kegiatan pengukuran semua kompetensi mata pelajaran sesuai dengan spektrum program keahlian yang terdiri dari mata pelajaran adaptif, normatif dan produktif. Ketentuan dan Waktu Pelaksanaannya diatur oleh dinas pendidikan provinsi melalui buku pedoman operasional Uian Sekolah Berstandar Nasional (POS USBN) Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah; a) Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs; b) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan, c) Telah menyelesaikan program mata pembelajaran semester 01 s.d. 05. d) Memiliki
nilai
kelompok
Pendidikan
Agama
dan
kepribadian/ budi pekerti dengan Bobot nilai (B).
e. Ujian Sekolah Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
171
Ujian Sekolah merupakan kegiatan pengukuran kompetensi mata peajaran yang tidak diujian dalam kegiatan Ujian Sekolah Berstandar Nasional seperti mata pelajaran mulok dan wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada tahun terakhir. Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Sekolah; a) Memiliki ijazah dari satuan pendidikan SMP/MTs; b) Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran mata pembelajaran yang diujikan, c) Telah menyelesaikan program mata pelajaran yang diujikan pada semester 01 s.d. 05. d) Memiliki
nilai
kelompok
Pendidikan
Agama
dan
kepribadian/ budi pekerti dengan Bobot nilai (B). f. Ujian Nasional (UNBK) Ujian yang wajib dilakukan oleh peserta didik yang belajar pada tahun terakhir. Syarat akademik untuk mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komuter (UNBK) ; a) Telah
menyelesaikan
pembelajara
yang
proses
diujikan
secara
pembelajaran nasional
dan
mata mata
pembelajaran produktif; b) Sekurang-kurangnya telah menyelesaikan program mata pembelajaran semester c) Memiliki
nilai
1 s.d. 5
kelompok
Pendidikan
Agama
dan
kepribadian/ budi pekerti dengan Bobot nilai (B). g. Ujian Kompetensi Keahlian Untuk menjaga standar mutu pendidikan SMK Negeri 2 Situbondo, maka terhadap beberapa kompetensi pada masingmasing program keahlian diselenggarakan Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK). Mutu penyelenggaraan UKK setingkat lebih tinggi dari
mutu
penyelenggaraan Ujian lainnya, yaitu dengan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
172
dilibatkannya
Assesor
dan Penguji Internal.
dari
Institusi
Pasangan
Untuk dapat menjadi Penguji Internal,
seorang guru harus sudah memenuhi syarat tertentu dan ditetapkan dengan SK Kepala Sekolah. 5. Pelaporan Hasil Belajar Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013 revisimenggunakan skala skor penilaian 10-100 dalam menyekor pekerjaan peserta didik untuk setiap kegiatan penilaian (ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester, tugas-tugas, ujian sekolah). Untuk penilaian sikap menggunakan deskripsi dan melalui prosedur sebagi berikut: a.
Wali
kelas
mengelompokkan
(menandai)
catatan-
catatan jurnal dan/atau rekapitulasi penilaian mandiri dan antarteman yang ditulis oleh guru mata pelajaran dan guru BK ke dalam nilai-nilai utama PPK meliputi Integritas, Religius, Nasionalis, Mandiri, dan Gotong Royong (Tabel 3.1). b.
Wali kelas membuat rumusan deskripsi singkat sikap sesuai dengan catatan- catatan jurnal untuk setiap peserta didik yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang sangat baik dan/atau baik dan yang perlu bimbingan. Sedangkan untuk pengolahan nilai peserta didik menggunakan predikat
berdasarkan pedoman penilaiandi awah ini.
Kategori
Rentang
A+ A A-
N ≥ 95 95 > N ≥ 90 90 > N ≥ 85
B+ B
85 > N ≥ 80 80 > N ≥ 75
Keterangan
Keterangan Penguasaan Kompetensi Sangat Kompeten
Siswa secara konsisten menunjukkan pemahaman yang mendalam pada semua materi. Siswa secara konsisten Kompeten menunjukkan pemahaman
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
173
B-
75 > N ≥ 70
C
Mata pelajaran muatan Adaptif dan Normatif (A, B, C1) 70 > N ≥ 60 Mata pelajaran muatan Produktif (C2 dan C3) 70 > N ≥ 65
D
Mata pelajaran muatan Adaptif dan Normatif (A, B, C1) N > 60 Mata pelajaran muatan Produktif (C2 dan C3) N > 70
yang mendalam pada sebagian besar materi. Siswa menunjukkan pemahaman yang cukup pada semua materi.
Cukup Kompeten
Siswa belum menunjukkan Tidak pemahaman yang cukup Kompeten pada sebagian besar materi.
Pelaporan hasil belajar oleh pendidik diberikan dalam bentuk laporan hasil semua bentuk penilaian. Pelaporan hasil belajar merupakan hasil pengolahan oleh pendidik dengan menggunakan kriteria. Pelaporan hasil belajar oleh pendidik digunakan oleh satuan pendidikan untuk mengisi rapor dan menentukan promosi peserta didik. Rapor merupakan buku laporan kemajuan hasil belajar siswa berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh guru dalam kurun waktu tertentu. Hasil penilaian yang dilaporkan meliputi pencapaian kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan. Laporan kompetensi sikap diberikan dalam bentuk deskripsi, sedangkan pengetahuan dan keterampilan diberikan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat dan dilengkapi dengan deskripsi akademik. Seluruh hasil penilaian yang dilakukan guru dijadikan bahan untuk penyusunan buku rapor dan disimpan dalam bentuk portofolio perkembangan siswa yang dapat ditunjukkan pada siswa dan orang tua/wali.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
174
Penyerahan hasil belajar peserta didik dilaksanakan setiap tengah semester dan akhir semester bekerjasama dengan orang tua/wali murid secara bergantian seperti untuk kelas XII pukul 08.00, berikutnya kelas XI pukul 09.00, dan untuk kelas X pukul 10.00 oleh masing-masing wali kelas. 6. Kriteria Ketuntasan Minimal Ketuntasan Belajar berkaiatan langsung dengan penilaian. PP No. 19 tahun 2005 jo PP 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan dan Permendiknas No. 20 tahun 2007 yang diperbarui Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah mengatur tentang penilaian yang terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. Kriteria
ketuntasan
minimal
diperlukan
guru
untuk
mengetahui kompetensi yang harus dikuasai secara tuntas oleh peserta didik, sehingga pencapaian kompetensi yang kurang optimal dapat segera diperbaiki. Penentuan kriteria ketuntasan minimal ditetapkan pada awal tahun pelajaran melalui musyawarah oleh satuan pendidikan (sekolah) dengan memperhatikan: 1) Intake (kemampuan
rata-rata
(mengidentifikasi
peserta
indikator
didik);
sebagai
2)
penanda
Kompleksitas tercapainya
kompetensi dasar; 3) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar). Pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4) dinyatakan tuntas jika pencapaian kompetensinya minimal 75. Sedangkan sikap spiritual (KI-1) dan sikap social (KI-2) minimal baik (B). Satuan pendidikan berhak untuk menentukan kriteria ketuntasan minimal di atas ketuntasan minimal yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui analisa dengan mempertimbangkan
kriteria ketuntasan
belajar. Penilaian KD pada KI-1 dan KI-2 dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
175
Penilaian pengetahuan menggunakan
rerata dan keterampilan
menggunakan rata-rata optimum dengan skala 1 - 100. Penilaian akhir
sikap pada rapor menggunakan predikat kompeten,
kompeten, cukup kompeten dan kurang kompeten. SMKN 2 Situbondo menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran dan Kompleksitas materi pelajaran.
SMK Negeri 2
Situbondo menetapkan KKM untuk mata pelajaran wajib A, wajib B dan C1 adalah 75. Untuk mata pelajaran C2 dan C3 adalah 75. 7. Kriteria Kenaikan Kelas Peserta didik dinyakan tidak naik kelas apabila: 1) Tidak memperoleh nilai sikap minimal baik untuk KI 1 dan 2; 2) Jika peserta didik tidak menuntaskan 50 % atau lebih KD lebih dari 2 mata pelajaran sampai pada batas akhir tahun ajaran; dan 3) Jika karena alasan yang kuat, misal karena gangguan kesehatan fisik, emosi atau mental
sehingga
tidak
mungkin
berhasil
dibantu
mencapai
kompetensi yang ditargetkan. Untuk memudahkan administrasi, peserta didik yang tidak naik kelas diharapkan mengulang semua mata pelajaran dan sekolah mempertimbangkan mata pelajaran, KI, KD, dan indikator yang telah tuntas pada tahun ajaran sebelumnya. Apabila setiap anak bisa dibantu secara optimal sesuai dengan keperluannya mencapai kompetensi tertentu, maka tidak perlu ada anak yang tidak naik kelas (automatic promotion). Automatic promotion apabila semua indikator, kompetensi dasar (KD), dan standar kompetensi (SK) suatu mata pelajaran telah terpenuhi ketuntasannya, maka peserta didik dianggap layak naik ke kelas berikutnya.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
176
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a.
Kenaikan siswa dari sekolah ditetapkan melalui rapat dewan guru.
b.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
c.
Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
d.
Nilai
ekstrakurikuler
pendidikan
kepramukaan
sekurang-
kurangnya BAIK. e.
Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi
pengetahuan
dan/atau
kompetensi
keterampilannya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut. f.
Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
g.
Total kehadiran masuk pembelajaran satu tahun pembelajaran sama dengan 90 % hadir.
8. Kriteria Kelulusan Kriteria kelulusan berdasarkan POS UNBK tahun 2017/2018 menerangkan bahwa Nilai hasil UN dilaporkan dalam rentang nilai 0 (nol) sampai dengan 100 (seratus), dengan tingkat pencapaian kompetensi lulusan dalam kategori sebagai berikut: a.
sangat baik, jika nilai UN lebih besar dari 85 (delapan puluh lima) dan lebih kecil dari atau sama dengan 100 (seratus);
b.
baik, jika nilai lebih besar dari 70 (tujuh puluh) dan lebih kecil dari atau sama dengan 85 (delapan puluh lima);
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
177
c.
cukup, jika nilai lebih besar dari 55 (lima puluh lima) dan lebih kecil dari atau sama dengan 70 (tujuh puluh); dan d.
kurang, jika nilai lebih kecil dari atau sama dengan 55
(lima puluh lima) Ujian sekolah dilaksanakan sebelum dilaksanakannya ujian nasional. Mata pelajaran yang diujikan adalah semua kelompok wajib A, wajib B dan Kelompok C1, C2 dan C3. Pengawas dan pembuat soal ujian sekolah adalah pengajar masing-masing mata pelajaran, dengan terjadwal dalam satu pekan . Pelaksanaa ujian nasional dilaksakan serentak di pusat maupun di daerah yakni setelah kegiatan Ujian praktek, UKK, Ujian teori produktif, dan ujian semester genap berlangsung . Mata pelajaran yang diujikan adalah bahasa Indonesia, bahasa Inggris dan Matematika. Pengawas sepenuhnyan adalah pengawas silang dari daerah/kabupaten Situbondo. Pelaksaan ujian nasional di SMK Negeri 2 Situbondo sejak empat tahun berturut-turut menggunakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). SMK Negeri 2 Situbondo diusianya yang ke 13 tahun mengharapkan dapat meluluskan dan melahirkan tenaga-tenaga yang handal di bidangnya, dapat menciptakan lapangan kerja terkhusus bagi siswa dan masyarakat sekitarnya. Dengan lulusan-lulusan yang siap bersaing dimasyarakat menjadi target bagi SMK 2 di tahun-tahun kedepannya. Upaya mencapai lulusan-lulusan yang siap pakai dilaksanakan beberapa kegiatan bagi siswa tingkat XII seperti penambahan jam pelajaran untuk mata pelajaran yang di ujiankan, mengadakan Uji Try Out ke 1 hingga 3, mengadakan Uji Coba UAN, serta mengadakan doa bersama bapak/ibu pengajar dan siswa tingkat XII. Setelah pelaksanaan Ujian Nasional berlangsung, langkah selanjutnya ialah mempersiapkan pelaporan hasil belajar siswa selama 3 tahun yang terdiri dari persiapan penulisan ijazah, pembagian raport dan pengumuman kelulusan. Jika terdapat peserta Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
178
didik yang tidak lulus Ujian Nasional pada salah satu mata pelajaran ujian Nasionalnya maka untuk ujian perbaikan akan diinformasikan oleh sekolah melalui website atau melalui informasi Bimbingan Konseling. 9. Mutasi Peserta Didik Format Surat Keterangan Pindah Sekolah (Mutasi Siswa) antar Sekolah . Baik Surat Permohonan Pindah dari orang tua siswa, Surat Keterangan Pindah Sekolah dari Sekolah asal maupun Surat Keterangan Telah Menerima Siswa Pindahan. Mutasi siswa atau perpindahan siswa antar Sekolah memang biasa terjadi. Hal yang melatar belakanginya bisa beraneka ragam. Salah satunya karena pindahnya domisili orang tua yang tentunya harus diikuti oleh Sang anak. A. Mekanisme Siswa Keluar Sebelum membahas Surat Keterangan Pindah Sekolah, kita pahami dulu prosedur mutasi siswa (pindah sekolah). Prosedur pindah Sekolah baik pindah dalam kabupaten ataupun pindah diluar kabupaten bahkan diluar propinsi memiliki prosedur sebagai berikut : 1.
Orang tua / wali murid mengajukan Surat Permohonan Pindah Sekolah ke Sekolah yang hendak ditinggalkan. Beberapa daerah mensyaratkan surat permohonan ini disertai dengan materai.
2.
Sekolah menerbitkan Surat Keterangan Pindah Sekolah berdasarkan Surat Permohonan Pindah Sekolah tersebut. Dalam surat ini disertakan juga alasan kepindahan, nama dan alamat sekolah/Sekolah tujuan.
3.
Jika mutasi terjadi antar kabupaten/kota, dibutuhkan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah dari kantor Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di Kabupaten/Kota asal.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
179
4.
Orang tua / wali murid menerima Surat Keterangan Pindah Sekolah dan Surat Permohonan Rekomendasi Pindah Sekolah yang ditujukan kepada Kantor Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di Kab/Kota. Orang tua / wali murid membawanya ke Kantor Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di kab/Kota untuk mendapatkan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah.
5.
Kantor Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di Kab/Kota asal menerbitkan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah.
6.
Orang tua / wali murid membawa Surat Keterangan Pindah Sekolah (dari Sekolah asal) dan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah (dari Kantor Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di Kab/Kota) ke madarsah atau sekolah tujuan.
B. Mekanisme Mutasi Masuk Siswa 1.
Orang tua / wali murid menyerahkan Surat Keterangan Pindah Sekolah yang disertai dengan Surat Rekomendasi Pindah Sekolah (dari Kantor Cabang Dinas Provinsi Jawa Timur di Kab/Kota), foto copy Surat Permohonan Pindah Sekolah (dari orang tua / wali murid), dan raport siswa.
2.
Sekolah / sekolah tujuan menerbitkan Surat Keterangan Telah Menerima Siswa Pindahan.
3.
Orang tua / wali murid menyerahkan Surat Keterangan Telah Menerima Siswa Pindahan (dari Sekolah tujuan) ke Sekolah / sekolah asal.
Surat-surat yang dibutuhkan tersebut antara lain: 1. Surat Permohonan Pindah Sekolah dari orang tua / wali murid 2. Surat Keterangan Pindah Sekolah dari Sekolah / sekolah asal 3. Surat Permohonan Rekomendasi Pindah Sekolah dari Sekolah asal Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
180
4. Surat Keterangan Telah Menerima Siswa Pindahan dari Sekolah / sekolah tujuan
10. Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan
kecakapan
hidup
bertujuan
memfungsikan
pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya dimasa datang. Secara khusus Pendidikan kecakapan hidup bertujuan untuk a. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi. b. Merancang pendidikan agar fungsional bagi kehidupan peserta didik dalam menghadapi kehidupannya dimasa yang akan datang. c. Memberikan
kesempatan
kepada
sekolah
untuk
mengembangkan pembelajaran yang lebih fleksibel sesuai prinsip pendidikan berbasais luas. d. Mengoptimalkan
pemanfaatan
sumberdaya
yang
ada
dimasyarakat, sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan
sosial,
kecakapan
akademik
dan/atau
kecakapan
vokasional yakni berupa kegiatan diklat kepemimpinan, Jurnalistik, dan Pramuka. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
181
memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
182
BAB VI PROGRAM MUATAN LOKAL, EKSTRAKURIKULER, PENUMBUHAN KARAKTER, LITERASI DAN BIMBINGAN KONSELING A. Muatan Lokal 1. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan local yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan derah (Peraturan Gubernur) Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah. ( Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 ) Pemerintah Daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan Sastra Daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal yang dimaksudkan untuk membentiuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya. Bahasa yang digunakan secara turun temurun oleh masyarakat Jawa Timur yang terdiri dari Bahasa Jawa dan Bahasa Madura. Guru Bahasa daerah adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi sebagai guru matpel yang memiliki kewenangan dan latar belakang bahasa daerah yang sesuai dengan kekhususannya, serta berperan dalam pembelajaran bahasa daerah. Bahasa Daerah diajarkan secara terpisah sebagai mata pelajaran muatan lokal wajid di seluruh sekolah/madrasah di Jawa timur, meliputi Bahasa Jawa dan bahasa Madura. Mata pelajaran mulok bahasa daerah dimaksudkan wahana untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan Etika, Moral, Spiritual, dan Karakter dan bertujuan untuk melestarikan, mengembangkan, dan mngkreasikan bahasa dan sastra daerah. untuk meningkatkan kedalam dan keluasan Bahasa
Daerah
secara
kurikuler,
dapat
dilaksanakan
kegiatan
Ekstrakurikuler. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
183
Materi ajar bahwasa daerah dapat diperkaya dengan hal ikhwal yang “Konstektual” dengan keadaan dan perkembangan budaya dan tata nilai di kab/kota masing-masing. Materi ajar dipilih dan ditekankan pada bahan yang bersifat Pragmatik, Komunikatif, Rekreatif, dan Berdaya guna bagi kehidupan siswa. Materi ajar bersumber dari Budaya, dan Tata nilai yang berkembang di lingkungan masyarakat sebagai integrasi ayng memanfaatkan kearifan lokal. Penilaian hasil belajar dilakukan dengan memperhatikan standar isi, SKL, dan standar proses. Hasil belajar siswa dicantumkan dalam “Raport dan Ijazah”. Terhadap pelaksanaan pembelajaran bahasa daerah diperlukan pengawasan oleh pengawas yang berkompeten. Pengawas sekolah turut serta bertanggung jawab terhadap peningkatan kualitas pembelajaran bahasa daerah di sekolah/madrasah. 2. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan local yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan derah (Peraturan Gubernur) Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan di SMKN 2 Situbondo sesuai dengan kebijakan daerah.
( Peraturan
Gubernur Nomor 19 Tahun 2014 ) sebagai upaya melindungi bahasa dan sastra Daerah yang digunakan secara turun temurun oleh masyarakat secara umum di kab. Situbondo. Bahasa yang dugunakan secara umum dan turut temurun oleh masyarakat Situbondo adalah bahasa Madura. Pelajaran bahasa Madura di ajarkan secara khusus dalam satu minggu sebanyak 2 jam yang ditambahakan dalam susunan beban belajar kelas X sebanyak 46 jam perminggu sehingga beban belajar peserta didik dalam satu minggu sebanyak 48 jam. Pengajar bahasa Madura idealnya adalah guru yang memiliki kompetensi akademik yang sesuai, namun dalam kenyataan tenaga pendidik yang sesuai dengan kualifikasi akademik bahasa Madura, SMKN 2 Situbondo belum memiliki. Oleh karena itu demi keberlangsungan kegiatan maka di SMKN 2 Situbondo, guru Bahasa Madura di ambil dari guru Adatif yaitu guru matetamatika asli putra daerah Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
184
B. Kegiatan Ekstra Kurikuler 1. Ekstra kurikuler wajib a. Pengertian 1) Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan Peserta Didik di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler
ditujukan
agar
Peserta
Didik
dapat
mengembangkan kepribadian, minat, dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. 2) Ekstrakurikuler Wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi Peserta
Didik
dengan
kondisi
tertentu
yang
tidak
memungkinkan untuk mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler tersebut. 3) Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh dewan
ambalan
pramuka
untuk
menyelenggarakan
pendidikan kepramukaan. 4) Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. 5) Kepramukaan adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017). 6) Pendidikan
Kepramukaan
adalah
proses
pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui
penghayatan
dan
pengamalan
nilai-nilai
kepramukaan. 7) Gugus Depan (Gudep) adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
185
8) Kwartir adalah satuan organisasi pengelola Gerakan Pramuka yang dipimpin secara kolektif pada setiap tingkatan wilayah. 9) Majelis
Pembimbing
adalah
dewan
yang
memberikan
bimbingan kepada satuan organisasi Gerakan Pramuka. 10) Pembina Pramuka adalah anggota dewasa Gerakan Pramuka. Pem-bina
bertugas
merencanakan,
melaksanakan,
dan
mengawasi pelaksanaan kegiatan kepramukaan di tingkat Gudep. 11)Model Blok adalah pola kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru. 12) Model Aktualisasi adalah pola Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib yang dilaksanakan setiap satu minggu sekali. 13) Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar yang kemudian disebut KMD adalah kursus yang diselenggarakan bagi anggota dewasa dan Pramuka Pandega yang akan membina anggota muda di gugus depan. 14)Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan yang kemudian disebut KML adalah jenjang pendidikan tertinggi bagi Pembina Pramuka sebagai lanjutan dari KMD. 15)Sangga adalah kelompok belajar interaktif teman sebaya usia antara 16 – 20 tahun yang disebut Pramuka Penegak (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017). 16)Perindukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Siaga yang menghimpun barung dan dipimpin oleh Pembina perindukan (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017). 17)Pasukan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penggalang yang menghimpun regu dan dipimpin oleh Pembina Pasukan (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017). 18)Ambalan adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Penegak, yang menghimpun sangga dan dipimpin oleh Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
186
Pradana dengan pendamping Pembina Ambalan (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017). 19)Racana adalah satuan gerak untuk golongan Pramuka Pandega, dan dipimpin oleh Ketua Dewan Racana Pandega dengan pendamping Pembina Racana (SK. Kwarnas No. 231 Thn 20017). 20)Karang Pamitran adalah pertemuan Pembina Pramuka untuk mempererat hubungan kekeluargaaan dan persaudaraan serta meningkatkan
pengetahuan,
pengalaman
dan
kepemimpinannya (SK. Kwarnas No. 056 Tahun 1982). 21)Intramural
kegiatan
dilaksanakan
didalam
lingkungan
sekolah. 22)Ekstramural kegiatan dilaksanakan diluar lingkungan sekolah. b. Desain
Induk
Pendidikan
Kepramukaan
sebagai
Ekstrakurikuler Wajib Secara konseptual dan programatik, Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib dapat digambarkan sebagai berikut.
ya tidak
ya Matriku lasi
Apakah Usulan sesuai kriteria dan kuota
tidak Apakah ada perubahan peminatan
ya
Pelaksanaan Pembelajaran
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
187
Fokus
normatif
Pendidikan
Kepramukaan
sebagai
Ekstrakurikuler Wajib dalam Kurikulum 2013, berada pada irisan konseptual-normatif dari mandat Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan Undang-undang No. 12 tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka. Secara substantif-pedagogis, irisan tersebut menunjukkan bahwa filosofi dan tujuan Pendidikan Nasional memiliki koherensi dengan tujuan Gerakan Pramuka, dalam hal
bahwa
keduanya
penumbuh-kembangan
mengusung sikap
komitmen
spiritual,
kuat
sikap
terhadap
sosial,
dan
keterampilan/kecakapan sebagai insan dan warga negara Indonesia dalam konteks nilai dan moral Pancasila. Secara
programatik
penyelenggaraan
pendidikan
kepramukaan dalam konteks implementasi Kurikulum 2013 dikembangkan Desain Induk Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib sebagai berikut.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
188
Desain Ekstrakurikuler
Induk
Pendidikan
Kepramukaan
sebagai
Wajib dalam konteks Kurikulum 2013, pada
dasarnya berwujud proses aktualisasi dan penguatan capaian pembelajaran Kurikulum 2013, ranah sikap dalam bingkai KI-1, KI-2, dan ranah keterampilan dalam KI-4, sepanjang yang bersifat konsisten dan koheren dengan sikap dan kecakapan Kepramukaan. Dengan demikian terjadi proses saling interaktif dan saling menguatkan (mutually interactive and reinforcing.) Secara programatik, Ektrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan diorganisasikan dalam Model sebagai berikut.
No. 1.
Nama Model Model Blok
Sifat
Pegorganisasian Kegiatan
Wajib, setahun sekali,
Kolaboratif
berlaku bagi seluruh
Bersifat intramural
peserta didik, terjadwal,
atau ekstramural (di
penilaian umum
luar dan/atau didalam lingkungan satuan pendidikan)
2.
Model
Wajib, rutin, terjadwal,
Pembina Pramuka
Aktualisasi
berlaku untuk seluruh
Bersifat intramural
peserta didik dalam
(dalam lingkungan
setiap kelas,
satuan pendidikan)
penjadwalan, dan penilaian formal 3.
Reguler di
Sukarela, berbasis minat
Gugus Depan
Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Depan Pramuka pada satuan pendidikan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
189
Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut. 1.
Model Blok memiliki karakteristik sebagai berikut. a.
Diikuti oleh seluruh siswa.
b.
Dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran.
c.
Penanggungjawab kegiatan adalah Kepala Sekolah selaku Ketua Mabigus.
d.
Pembina kegiatan adalah Guru Kelas/Guru Mata pelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat
dibantu
oleh
Pembantu
Pembina
(Instruktur
Muda/Instruktur Pramuka). 2.
3.
Model Aktualisasi memiliki karakteristik sebagai berikut. a.
Diikuti oleh seluruh siswa.
b.
Dilaksanakan setiap satu minggu satu kali.
c.
Setiap satu kali kegiatan dilaksanakan selama 120 menit.
Model Reguler. Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di Gugus Depan. Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan. Model pembelajaran Pramuka di SMKN 2 Situbondo sebagai mata
pelajaran ekstrakulikuler wajib menggunakan model aktualisasi. Berdasarkan karakteristik model tersebut, kegiatan peramuka diikuti oleh seluruh siswa kelas X, kelas XI dan kelas XII semua program keahlian . pelaksanaan kegiatan Pramuka secara terjadwal tepatnya dilaksanakan pada hari jumat pukul 15.00 sampai dengan pukul 17.00 (satu minggu satu kali). Kegiatan Pramuka dilaksanakan pada seluruh kelas bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nilai raport yang pada saat kenaikan kelas menjadi salah satu kriteria kenaikan kelas dan minimal peserta didik dalam kegiatan kepramukaan mendapatkan predikat minimal baik c.
Muatan Nilai
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
190
1.
Muatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013 Sesuai dengan landasan filosofis dan kerangka dasarnya, Kurikulum 2013, memiliki karakteristik mengandung muatan sikap spiritual, sikap sosial, dan keterampilan yang sangat signifikan. Muatan sikap dan keterampilan
dikemas
secara
generik dalam KI-1, KI-2, dan KI-4. Masing-masing Muatan Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut. 1. Beriman
18. Cakap
36. Ilmiah
2. Kebhinneka-tunggalikaan
19. Peduli
37. Tekun
3. Toleransi
20. Santun Kritis
38. Hati-hati
4. Kebersamaan
21. Sopan
39. Terbuka
5. Syukur
22. Cekatan
40. Bijaksana
6. Disiplin
23. Peka
41. Bersahaja
7. Tanggung-jawab
24. Tanggap
42. Rasa kebangsaan
8. Percaya diri
25. Komunikatif
43. Estetis
9. Berani
26. Mandiri
44. Gotong-royong
10. Cinta tanah air
27. Cermat
45. Partisipatif
11. Pemaaf
28. Taat aturan
46. Imajinatif
12. Jujur
29. Rasa ingin tahu
47. Citra diri
13. Ksatria
30. Pantang
48. Sadar bahaya
14. Rela berkorban
menyerah
49. Kerjasama
15. Teladan
31. Berpikir logis
50. Sadar
16. Sadar kewajiban dan hak
32. Kreatif
51. Berbagi
17. Demokratis
33. Inovatif
52. Sportif
34. Produktif
53. Cinta tradisi
35. Menghargai 2.
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
191
Muatan Nilai Sikap dan Kecakapan Pendidikan Kepramukaan yang terkandung dan dikembangkan dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) sebagai berikut: 1.
Keimanan kepada Tuhan
11. Jernih dalam berpikir
YME
11. Jernih dalam berkata
Ketakwaan kepada Tuhan
12. Jernih dalam berbuat
YME
13. Hemat
3.
Kecintaan pada alam
14. Cermat
4.
Kecintaan kepada sesama
15. Bersahaja
manusia
16. Rajin
Kecintaan kepada tanah
17. Terampil
2.
5.
air Indonesia 6.
Kecintaan kepada bangsa Indonesia
7.
Kedisiplinan
8.
Keberanian Kesetiaan
9.
Tolong menolong Bertanggungjawab
10. Dapat dipercaya d. Pola, Rincian Kegiatan, Metoda, dan Teknik Penerapan 1. Pola dan Rincian Kegiatan Pendidikan Kepramukaan a.
Pola Kegiatan Pendidikan Kepramukaan adalah sebagai berikut. 1) Upacara pembukaan dan penutupan :
Ambalan Penegak
2) Keterampilan Kepramukaan (Scouting Skill)
Simpul dan Ikatan (Pioneering)
Mendaki Gunung (Mountenering)
Peta dan Kompas (Orientering)
Berkemah (Camping)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
192
Wirausaha
Belanegara
Teknologi
Komunikasi
Catatan: Disesuaikan dengan kondisi di sekolah masing-masing b.
Rincian kegiatan kepramukaan meliputi :
Berbaris
Menolong
Jelajah
Memimpin
Berempati
Peta
Berdoa
Bersikap adil
Kompas
Janji
Cakap berbicara
Memasak
Memberi hormat
Cakap motorik
Tenda
Pengarahan
Kepemimpinan
PPGD
Refleksi
Konsentrasi
KIM
Dinamika kelompok
Sportivitas
Menaksir
Permainan
Simpul dan ikatan
Halang rintang
Menghargai teman
Tanda jejak
TTG
Berkomunikasi
Sandi dan isyarat
Bakti Lomba Hastakarya
2.
Metoda dan Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan a.
Metode Pendidikan Kepramukaan mencakup: 1) Pengenalan dan pengamalan kode kehormatan Pramuka 2) Belajar sambil melakukan (Learning by Doing) 3) Sistem kelompok (beregu) 4) Kegiatan di alam terbuka yg mengandung pendidikan yg sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik. 5) Kemitraan dengan anggota Dewasa 6) Sistem tanda kecakapan 7) Sistem satuan terpisah putra dan putri 8) Kiasan dasar
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
193
b.
Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan mencakup: 1) Praktik Langsung 2) Permainan 3) Perjalanan 4) Diskusi 5) Produktif 6) Lagu 7) Gerak 8) Widya Wisata 9) Simulasi 10) Napak Tilas
e.
Prosedur Pelaksanaan 1.
Prosedur Pelaksanaan Model Blok Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib. a.
Peserta Didik dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok didampingi oleh seorang Pembina Pramuka dan atau Pembantu Pembina.
b.
Pembina
Pramuka
melaksanakan
Kegiatan
Orientasi
Pendidikan Kepramukaan. c.
Guru kelas/Guru Mata Pelajaran yang bukan Pembina Pramuka
membantu
pelaksanaan
kegiatan
Orientasi
Pendidikan Kepra-mukaan. 2.
Prosedur Pelaksanaan Model Aktualisasi Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib. a.
Guru kelas/Guru Mata Pelajaran mengidentifikasi muatanmuatan pembelajaran yang dapat diaktualisasikan di dalam kegiatan Kepramukaan.
b.
Guru
menyerahkan
hasil
identifikasi
muatan-muatan
pembelajaran kepada Pembina Pramuka untuk dapat diaktualisasikan dalam kegiatan Kepramukaan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
194
c.
Setelah pelaksanaan kegiatan Kepramukaan, Pembina Pramuka menyampaikan hasil kegiatan kepada Guru kelas/Guru Mata Pelajaran.
f. Penilaian 1. Penilaian Pendidikan Kepramukaan mencakup hal-hal sebagai berikut: a.
Penilaian dilakukan secara kualitatif.
b.
Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik.
c.
Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
d.
Nilai
yang
diperoleh
pada
kegiatan
Pendidikan
Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. e.
Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapai nilai baik.
2. Teknik Penilaian a.
Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik.
b.
Teknik
penilaian
keterampilan
dilakukan
melalui
demonstrasi keterampilannya. 3. Media Penilaian: a.
Jurnal/buku harian.
b.
Portofolio.
4. Proses penilaian: a.
Proses penilaian dilaksanakan setiap kali latihan dan setiap hari di dalam proses pembelajaran.
b.
Proses
penilaian
Pendidikan
Kepramukaan
sebagai
Ekstrakurikuler Wajib menitikberatkan pada ranah nilai Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
195
sikap. Keterampilan kepramukaan merupakan pendukung terhadap penilaian pendidikan kepramukaan itu sendiri. c.
Proses penilaian sikap dilaksanakan dengan metode observasi.
d.
Proses penilaian Keterampilan Kepramukaan disesuaikan dengan Kompetensi Dasar dari masing-masing Tema dan Matapelajaran sebagai penguatan yang bermuatan Nilai Sikap dan Keterampilan dalam Kurikulum 2013.
e.
Proses Penilaian dilakukan oleh Teman, Guru Kelas/Guru Matapelajaran, pemangku kepentingan dan/atau Pembina Pramuka.
f.
Rekapitulasi Penilaian dilakukan oleh Guru Kelas/Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka.
g. Mekanisme 1. Pola Implementasi pada Satuan Pendidikan a.
Perencanaan Program Kerja 1) Program Kerja Gugus Depan a)
Musyawarah Gugus Depan Musyawarah gugus depan atau disingkat “Mugus” adalah kegiatan yang sangat penting dalam upaya memajukan dan menjaga kelangsungan kehidupan gugus depan. Mugus dilaksanakan 3 tahun sekali, dengan kegiatan pokok sebagai berikut: (1) Evaluasi kegiatan 3 tahun sebelumnya. (2) Merencanakan program gugus depan 3 tahun ke depan. (3) Memilih pengurus gugus depan yang baru.
b) Program Kerja Tahunan Program kerja tahunan di gugus depan harus selalu diwujudkan sebagai pedoman kegiatan. Program kerja
adalah
rencana
kerja
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
yang
ditetapkan 196
berdasarkan
ketentuan
hasil
Mugus.
Proses
pelaksanaan pembuatan program kerja tahunan dilakukan oleh Ketua Gudep, Pembina Satuan, Pembina Pramuka, Pembantu Pembina, dengan pengarahan
Majelis
Pembimbing
Gudep.
Penyusunan program kerja dengan menyerap aspirasi peserta didik yang berasal dari Dewan: Siaga, Penggalang, Penegak, Pandega. 2) Program Kegiatan Satuan Program kegiatan satuan meliputi program: Perindukan Siaga, Pasukan penggalang, Ambalan Penegak, dan Racana Pandega. a)
Program Kegiatan Penegak: (1) Pencapaian SKU (Penegak: Bantara, Laksana). (2) Peminatan SKK. (3) Pelantikan. (4) Partisipasi dan prestasi: (a) Raimuna (pertemuan pramuka penegak dan pandega putra dan putri, dilaksanakan ditingkat kwartir: Ranting, Cabang, Daerah, Nasional). (b) Perkemahan
Wirakarya
(Community
Development Camp). (c) Musppanitera (Musyawarahnya Penegak dan Pandega). (d) Pertisaka
(Perkemahan
Bakti
Satuan
Karya). (e) Geladian Pimpinan Satuan Penegak. (f) Latihan
Pengembangan
Kepemimpinan
(LPK). (g) Kursus Instruktur Muda. (h) Kursus Pengelola Dewan Kerja (KPDK). Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
197
(i) Pendidikan Bela Negara (PBN). (j) Sidang Paripurna (untuk dewan kerja). (k) Pelatihan tanggap bencana. (5) Gladian pemimpin satuan. (6) Jota (Jamboree on the air). (7) Joti (Jamboree on the internet). (8) Unit-unit Kegaiatan yang sesuai dengan minat peserta
didik
(SAR/Brigade
dan
kebutuhan
Penolong,
Kwartir
Marching
Band,
Protokol. Olahraga, Dll). (9) Pengembangan Wawasan (a) Latihan Gabungan (b) Seminar, Simposium, Kolokium, Diskusi (10) Pencapaian Syarat Pramuka Garuda (11) Bakti Masyarakat b.
Program Latihan Program pelaksanaan kegiatan Gugus Depan disusun menjadi: 1) Program Latihan Mingguan 2) Program Latihan Bulanan 3) Program Latihan Enam Bulanan
c.
Pelaksanaan 1) Pelaksanaan Program Kerja Gugus Depan a) Unsur Pelaksana (1) Majelis
pembimbing
memberikan
bantuan
moril, materiil, dan organisatoris. (2) Ketua
gudep
memimpin
terselenggaranya
semua program kerja gugus depan dan program latihan, dibantu Pembina satuan, pembantu pembina satuan dan anggota pandega (jika Gudepnya memiliki). b) Unsur Pendukung Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
198
(1) Orangtua
memberikan
pengawasan
dan
bantuan sesuai kesepakatan. (2) Pemerintah dan pemerintah daerah sesuai pasal 36, UU No. 12 Tahun 2010, tentang Gerakan Pramuka. c) Materi Kegiatan Materi kegiatan gugus depan bersumber dari Prinsip dasar dan metode kepramukaan, Nilai Kepramukaan, Keputusan: Munas, Musda, Muscab, Musran, dan Mugus. d) Sarana, prasarana dan pendanaan. (1) Sarana prasarana disediakan oleh sekolah (2) Dana diperoleh dari sumber-sumber yang sesuai dengan aturan perundangan. 2) Pelaksanaan Program Latihan Program latihan dibuat bersama oleh Ketua Gugus Depan, Pembina dengan melibatkan peserta didik (Dewan: Siaga, Penggalang, Penegak) a) Unsur pelaksana (1) Pembina satuan, dan pembantu Pembina melaksanakan seluruh program latihan. (2) Pemimpin perindukan (sulung) – pemimpin pasukan (pratama) – pemimpin ambalan (pradana) membantu proses pelaksanaan kegiatan latihan. b) Unsur Pendukung Majelis pembimbing dan orangtua memberikan motivasi kegiatan latihan. c) Materi latihan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
199
Semua aspek hidup yang berisikan nilai dan kecakapan, yang disusun oleh Pembina dan peserta didik. d) Tempat kegiatan (1) Alam terbuka (2) Tempat khusus (tempat ibadah, tempat bakti, tempat kegiatan pendidikan lainnya) e) Waktu kegiatan (1) Sesuai
yang
ditetapkan
dalam
program
kegiatan mingguan, bulanan, dan 6 bulanan. (2) Bila tidak tercapai bisa ditetapkan kemudian melalui musyawarah dewan.
h. Daya Dukung 1. Kompetensi Kepala Sekolah, Guru Kelas Atau Guru Mata pelajaran, dan Pembina Kepramukaan a. Kompetensi Kepala Sekolah Dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib, kepala sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap keterlaksanaan
Kurikulum
2013
melalui
pendidikan
Kepramukaan. Untuk itu kompetensi kepala sekolah dalam Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib adalah sebagai berikut. 1) Minimal mempunyai sertifikat kursus orientasi Majelis Pembimbing Gugus Depan Gerakan Pramuka dan atau berijasah KMD. 2) Memahami peran kepala sekolah selaku Ketua Majelis Pembimbing
Gugus
Depan
Gerakan
Pramuka
di
sekolahnya. 3) Mengelola gugus depan dengan baik dan benar.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
200
4) Memberikan bimbingan dan bantuan yang bersifat moral, organisatoris, material, finansial, dan konsultatif kepada pembina pramuka, guru, peserta didik, dan gudep di sekolahnya. 5) Memecahkan masalah-masalah organisatoris, moral, mental,
psiko-logis,
finansial
yang terjadi
dalam
pelaksanaan pendidikan kepra-mukaan gugus depan yang berpangkalan di satuan pendidikan. 6) Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan sarana, prasarana, dan sumber belajar dalam pelaksanaan pendidikan kepramukaan. 7) Menyerap aspirasi masyarakat untuk pengembangan pendidikan kepramukaan di sekolahnya. 8) Mengadakan hubungan koordinasi, kerjasama dan saling memberi informasi dengan pemangku kebijakan, gugus depan dan kwartir ranting/cabang. 9) Memberikan
laporan
pelaksanaan
ekstrakurikuler
pendidikan Kepramukaan kepada orang tua melalui raport peserta didik dan lembaga lain yang terkait secara periodik maupun secara insidentil. 10) Menghadiri musyawarah gugus gepan, musyawarah kwartir
ranting
dan
kegiatan-kegiatan
yang
dilaksanakan oleh gugus depan atau di tingkat kwartir. b. Kompetensi Guru Kelas/Guru Mata pelajaran yang menjadi Pembina Pramuka Oleh karena pelaksanaan Kurikulum 2013 dikembangkan secara terpadu, guru kelas/guru matapelajaran haruslah mempunyai kompetensi pendidikan kepramukaan. Dengan begitu, guru dapat mengaitkan, menghubungkan, dan memadupadankan tema/topik matapelajaran dengan menu Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
201
Berkaitan dengan hal itu, berikut ini kompetensi yang harus dikuasai guru. 1) Memahami pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstra-kurikuler wajib di sekolahnya dan wahana penguatan sikap serta keterampilan peserta didik. 2) mengaktualisasikan
materi
pembelajaran
dengan
pendidikan Kepramukaan. 3) Memiliki kemampuan membina peserta didik dalam pelaksanaan pendidikan kepramukaan yang dibuktikan dengan sertifikat sekurang-kurangnya KMD. 4) Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Kiasan Dasar dalam proses pembinaan. 5) Mengikuti
perkembangan
kegiatan
kepramukaan
bernuansa kekinian (up to date), bermanfaat bagi peserta didik, dan masyarakat lingkungannya, serta tetap berada dalam koridor ketaatan terhadap Kode Kehormatan Pramuka. 6) Memerankan diri sebagai: a) Orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasihat, pengarahan, dan bimbingan b) Guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan c) Kakak yang dapat melindungi, mendampingi, dan membimbing
adik-adiknya,
yang
memberi
kesempatan untuk memimpin dan mengelola. d) Mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan kegiatan-kegiatan agar menarik, menyenangkan dan penuh tantangan sesuai usia golongan Pramuka, e) Konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai masalah Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
202
f)
Motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri
dengan
berkreativitas,
berinovasi,
dan
aktualisasi diri, dan membangun semangat untuk maju. g) Fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik. c. Kompetensi Pembina Pramuka Pembina Pramuka adalah anggota dewasa yang memiliki komitmen
tinggi
terhadap
prinsip-prinsip
dalam
Kepramukaan, secara sukarela bergiat bersama peserta didik, sebagai mitra yang peduli terhadap kebutuhan peserta didik, dengan penuh kesabaran memotivasi, membimbing, membantu, serta memfasilitasi kegiatan pembinaan peserta didik. Berikut ini komptensi pembina Pramuka. 1) Mempunyai kemampuan membina yang dibuktikan oleh (sekurang-kurangnya) berijasah KMD dan atau KML. 2) Memahami
kebutuhan
Kurikulum
2013
dalam
menjalankan sikap dan keterampilan yang harus dimiliki peserta didik. 3) Menjadi Teladan dan Panutan bagi peserta didik. 4) Memberikan pembinaan agar peserta didik: a) memiliki berkepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani dan rohani. b) menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Rebuplik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri
secara
mandiri
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
serta
bersama-sama 203
bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan Negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. 5) Menerapkan Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, Sistem Among dan Kiasan Dasar dalam proses pembinaan. 6) Memberi pengayaan dengan mengikuti perkembangan sehingga kegiatan kepramukaan bernuansa kekinian (up to date), bermanfaat bagi peserta didik dan masyarakat lingkungannya, serta tetap berada dalam koridor ketaatan terhadap Kode Kehormatan Pramuka. 7) Menghidupkan, membesarkan gugus depan dengan selalu memelihara kerjasama yang baik dengan orang tua/wali Pramuka dan masyarakat. 8) Melaporkan hasil pendidikan kepramukaan kepada orang tua dan
masyarakat melalui nilai raport
ektrakurikuler wajib. 9) Mempunyai tanggung jawab terhadap: a) Terselenggaranya kepramukaan yang teratur dan terarah sesuai dengan visi dan misi Gerakan Pramuka. b) Terjaganya
pelaksanaan
Prinsip
Dasar
Kepramukaan dan Metode Kepramukaan pada semua kegiatan Pramuka c) Pembinaan pengembangan mental, moral, spiritual, fisik, intelektual, emosional, dan sosial peserta didik, sehingga
memiliki
kematangan
dalam
upaya
peningkatan kemandirian serta aktivitasnya di masyarakat. d) Terwujudnya peserta didik yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, dan sebagai warga
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
204
yang setia, patuh dan berguna bagi bangsa dan negaranya. e) Dalam
pengabdiannya,
Pembina
Pramuka
bertanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa, Masyarakat, gugus depan, dan diri pribadinya sendiri. 10) Memerankan diri sebagai: a) Orang tua yang dapat memberi penjelasan, nasehat, pengarahan dan bimbingan b) Guru yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan c) Kakak yang dapat melindungi, mendampingi dan membimbing
adik-adiknya,
kesempatan
yang
memberi
untuk memimpin dan mengelola
satuannya d) Mitra, teman yang dapat dipercaya, bersama-sama menggerakkan
kegiatan
agar
menarik,
menyenangkan, dan penuh tantangan sesuai usia golongan Pramuka, e) Konsultan, tempat bertanya, dan berdiskusi tentang berbagai masalah f)
Motivator, memotivasi untuk meningkatkan kualitas diri
dengan
berkreativitas,
berinovasi,
dan
aktualisasi diri, membangun semangat untuk maju. g) Fasilitator, memfasilitasi kebutuhan dalam kegiatan peserta didik 2. Pola Pengembangan dan Penyegaran Kompetensi Untuk
meningkatkan
kepramukaan
di
kualitas
satuan
pelaksanaan
pendidikan,
pendidikan
diperlukan
upaya
peningkatan kemampuan kepala sekolah, guru, dan pembina Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
205
dalam
mengelola
kemampuan
pendidikan
tersebut
dapat
kepramukaan. dilaksanakan
Peningkatan melalui
pola
pengembangan dan penyegaran kompetensi yang terarah, terpadu, terus menerus, dan berkenimbungan. Berikut ini aktivitas yang perlu dilakukan untuk pengembangan dan penyegaran kompetensi pengelola Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler Wajib. a.
Mengikuti kursus-kursus yang dilakukan Gerakan Pramuka.
b.
Mendiskusikan problematika yang terjadi saat pelaksanaan pendidikan kepramukaan.
c.
Mengikuti karang pamitran (pertemuan para pembina Pramuka dari pangkalan lainnya) yang diselenggarakan kwartir ranting, cabang, atau daerah.
d.
Mengikuti
perkembangan
pelaksanaan
pendidikan
kepramukaan melalui majalah, surat kabar, atau media lainnya. e.
Mengikuti bimbingan teknis pengelolaan gugus depan yang diadakan
oleh
dinas
pendidikan
atau
kementerian
pendidikan dan kebudayaan. f.
Membaca
buku-buku
kepramukaan
dan
peraturan
kepramukaan. 3. Sarana dan Prasarana Secara umum sarana kepramukaan diartikan sebagai semua fasilitas yang menunjang proses pendidikan kepramukaan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan kepramukaan termasuk personil dan kurikulum. Sedangkan prasarana kepramukaan adalah fasilitas dasar untuk menjalani fungsi Gerakan Pramuka. Sarana
dan
prasarana
adalah
unsur
penunjang
dalam
pelaksanaan pendidikan kepramukaan di gugus depan. Sarana dan prasarana tersebut memerlukan sistem pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
206
pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran. Gugus depan harus memiliki kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan
untuk
menunjang
pelaksanaan
kegiatan
dan
pedoman tentang sistem klasifikasi, inventarisasi dan infromasi keberadaannya. Merujuk pada standar sarana dan prasarana gugus depan sebagaimana dipersyaratkan dalam akreditasi gugus depan, idealnya gugus depan memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut: a.
Sanggar gugus depan
b.
Bendera MerahPutih
c.
Bendera gugus depan
d.
Bendera WOSM
e.
Bendera Semaphore
f.
Bendera Morse
g.
Peluit
h.
Tongkat
i.
Tali
j.
Kompas
k.
Peta Topografi
l.
Tenda Regu
m. Tenda Dapur n.
Alat Kebersihan Lengkap
o.
Alat dan Kotak P3K
p.
Alat Dapur Lengkap dan Bok Penyimpanannya
q.
Lemari dan Bok Penyimpanan Alat Kegiatan
r.
Perpustakaan dan buku-buku Kepramukaan
Dalam pelaksanaan kegiatan latihan rutin, gugus depan hendaknya memiliki alat pembelajaran. 4. Sumber Belajar Pendidikan Kepramukaan diharapkan mendukung pembentukan kompetensi sosial peserta didik. Di samping itu juga dapat Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
207
digunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya.
Pendidikan
kepramukaan
dilaksanakan dengan menggunakan Prinsip Dasar Kepramukaan yang terdiri atas: (1) Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. (2) Peduli terhadap bangsa, tanah air, sesama hidup, dan alam seisinya. (3) Peduli terhadap diri sendiri, dan (4) Taat kepada kode kehormatan Pramuka. Oleh karena hal tersebut alam
merupakan
sumber
belajar
dalam
pendidikan
Kepramukaan. Pembina Pramuka sebagai pendidik wajib memahami bahwa semua kegiatan pendidikan yang diberikan kepada peserta didik merupakan pencerminan dari prinsip dasar Kepramukaan. Selain itu Pembina Pramuka wajib memahami: (1) Pronsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang
membedakan
pendidikan
Kepramukaan
dengan
pendidikan lainnya. (2) Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan. 5. Pembiayaan Agar
pengelolaan
gugus
depan
dapat
berjalan
secara
berkesinambungan diperlukan suatu pembiayaan gugus depan yang tetap. Usaha-usaha pemenuhan pembiayaan gugus depan dapat dilakukan melalui berbagai cara antara lain: a.
Iuran Anggota Iuran anggota pada hakikatnya merupakan alat pendidikan bagi peserta didik dengan tujuan untuk memupuk rasa kebersamaan dan memiliki rasa turut memiliki Gerakan Pramuka.
Besar iuran anggota ditentukan di dalam
musyawarah gugus depan. b.
Penggalangan Dana (fundrising)
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
208
Dalam pelaksanaan kegiatan, gugus depan dapat meminta dukungan bantuan pendanaan. Caranya dengan melakukan pendekatan kepada perorangan maupun kepada dunia usaha dan dunia industri (Dudi), masyarakat dan sumber lain yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan AD dan ART Gerakan Pramuka. c.
Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah Bantuan Pemerintah dan Pemerintah Daerah melalui dana Bantuan
Operasional
Sekolah
(BOS)
dan
Bantuan
Operasional Sekolah Daerah (BOSDA), APBD atau sumber dana lainnya. d.
Wirausaha Aktivitas usaha yang dilakukan oleh Gugus Depan yang berupa jasa, pembuatan produk, dan/atau kemitraan dengan pihak lain.
6. Kemitraan dengan Pemangku Kepentingan Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan dan kegiatan kepramukaan di tingkat gugus depan, Pembina gugus depan perlu mengadakan hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak, antara lain: orang tua, tokoh-tokoh masyarakat, dan dunia usaha atau dunia industri (Dudi). Demikian juga halnya dengan Mabigus. Agar Mabigus dapat berperan nyata dan aktif, serta dapat memberi bimbingan dan bantuan secara konsepsional, efisien dan efektif, maka perlu dibina hubungan kerja yang serasi dan erat antara Pembina Gudep dengan Mabigus. Mabigus bersidang sekurang-kurangnya sekali dalam waktu enam bulan, dipimpin oleh Ketua Mabigus. 2. Ektrakurikuler pilihan / tambahan Sebagai kegiatan Ektra peminatan bakat siswa di kegiatan Non Akademik adapun yang perlu dipilih siswa adalah. a. Bola voli Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
209
b. Futsal c. Hadrah d. Bulu Tangkis e. Karate f. PMR g. Tari h. Batik C. Penambahan Karakter a. Rasional 1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia ,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.”
2. Agenda Nawacita No.8 Penguatan revolusi karakter bangsa melalui budi pekerti dan pembangunan karakter peserta didik sebagai bagian dari revolusi mental. 3. Trisakti Mewujudkan Generasi yang Berkepribadian dalam Kebudayaan. 4. RPJMN2015-2019 “Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi kedalam mata pelajaran” 5. Mempersiapkan Generasi Emas 2045
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
210
Yang bertaqwa, nasionalis, tangguh, mandiri, dan memiliki keunggulan bersaing secara global. 6. Arahan Khusus Presiden kepada Mendikbud untuk memperkuat pendidikan karakter.
b. Lima nilai Utama Lima nilai utama yang di tonjolkan oleh SMKN 2 Situbondo telah tercermin dalam slogan yaitu SKANDSI BERAKSI. Skandasi bersal dari kata SMKN 2 Situbondo sedangkan BERAKSI merupakan kepankangan lima nilai utama yaitu: 1) Beriman 2) Terampil 3) Kreatif 4) Santun 5) Mandiri c. Sembilan penumbuhan karakter 9K Sembilan nilai Karakter yang wajib dan ditekankan dalam kegiatan pembelajaran di SMKN 2 Situbondo yaitu : 1) Kebersihan 2) Kerindangan 3) Keindahan 4) Kekeluargaan 5) Keamanan 6) Ketertiban 7) Kesehatan 8) Kerapian 9) Keindahan D. Literasi a.
Pengertian
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
211
Menurut kamus online Merriam-Webster, Literasi berasal dari istilah latin 'literature' dan bahasa inggris 'letter'. Literasi merupakan kualitas atau kemampuan melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis. Namun lebih dari itu, makna literasi juga mencakup melek visual yang artinya "kemampuan untuk mengenali dan memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar)." Menurut UNESCO, pemahaman orang tentang makna literasi sangat dipengaruhi oleh penelitian akademik, institusi, konteks nasional, nilai-nilai budaya, dan juga pengalaman. Pemahaman yang paling umum dari literasi adalah seperangkat keterampilan nyata khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis - yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dan dari siapa memperolehnya. b. Model Program Literasi Model Literasi Informasi a. The Big 6 Bob Berkowitz. The Big 6 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk mengajar informasi dan ketrampilan informasi serta teknolog, Definisi tugas, Strategi mencari informasi, Lokasi dan akses, Menggunakan informasi, Sintesis, Evaluasi b. The Seven Pillars of Information Literacy Model Tujuh Pilar hendaknya dilihat dari segi peningkatan mulai dari ketrampilan kemelekan informasi dasar melalui cara lebih canggih memahami serta menggunakan informasi (Pilar 1) Merekognisi kebutuhan informasi (Pilar 2) Membedakan cara mengatasi kesenjangan (Pilar 3) Membangun strategi untuk menentukan lokasi informasi Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
212
(Pilar 4) Menentukan lokasi dan akses informasi (Pilar 5) Membandingkan dan mengevaluasi (Pilar 6) Mengorganisasi (Pilar 7) Sintesis dan menciptakan c.
Empowering Eight (E8) Empowering 8 menggunakan pendekatan pemecahan masalah untuk resource-based learning. Menurut model ini, literasi informasi terdiri dari kemampuan untuk 1.
Identifikasi topik/subyek
2.
Eksplorasi sumber informasi yang sesuai dengan topic
3.
Seleksi dan merekam informasi yang relevan dan mengumpulkan kutipan kutipan yang sesuai.
4.
Organisasi,
5.
Penciptaan
6.
Presentasi
7.
Penilaian output
8.
Penerapan masukan
d. Bruce’s Seven faces of information literacy
e.
1.
Ancangan perilaku (behaviourist approach),
2.
Ancangan konstrukvis (constructivist approach)
3.
Ancangan relasional
McKinsey Model Sebenarnya model McKinsey merupakan pengembangan lebih lanjut dari model literasi informasi yang telah ada sebelumnya. Dimulai dari kebtuhan bisnis, namun karena diadaptasikan untuk literasi informasi, maka dimulai dengan kebutuhan informasi. Kebutuhan ini muncul dari masalah bisnis atau masalah penelitian, studi kasus ataupun tugas kuliah
c.
Tahapan kegiatan dan penilaian Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan
dukungan kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
213
mewujudkannya
berupa
pembiasaan
membaca
peserta
didik.
Pembiasaan ini dilakukan setiap sabtu jam ke 8 dan 9 membaca dan dilanjutkan meresume dikumpulkan pada guru bahasa Indonesia dan di beri nilai atau bisa disesuaikan dengan konteks atau target sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum
2013).
Variasi
kegiatan
dapat
berupa
perpaduan
pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif
E. Strategi Pelayanan Bimbingan Kejuruan 1. Konsep dan Fungsi Layanan BK Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan
pribadi,
kehidupan
social,
kemampuan
belajar,
dan
perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling Fungsi layanan bimbingan dan konseling terdiri dari;
a. Pemahaman,
yaitu
fungsi
untuk
membantu
peserta
didik
memahami diri dan lingkungannya. b. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindari diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghabat perkembangan dirinya. c. Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya. d. Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya. e. Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannnya yang kurang mendapat perhatian. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
214
Tujuan umum layanan bimbingan dan konseling adalah membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya
serta
menjalankan
tugas-tugas
perkembangannya
yang
mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, karir secara utuh dan optimal. Tujuan khusus layanan bimbingan dan konseling adalah membantu konseli agar mampu: (1) memahami dan menerima diri dan lingkungannya; (2) merencanakan kegiatan penyelesaian studi,
perkembangan karir
dan
kehidupannya di masa yang akan datang; (3) mengembangkan potensinya seoptimal mungkin; (4) menyesuaikan diri dengan lingkungannya; (5) mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya dan (6) mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.
2. Asas Pelayanan Asas-asas bimbingan dan konseling meliputi asas kerahasiaan, kesukarelaan,
keterbukaan,
kegiatan,
kemandirian,
kekinian,
kedinamisan, keterpaduan, kenormatifan, keahlian, alih tangan kasus, dan tut wuri handayani. 3. Komponen Program BK Layanan bimbingan dan konseling sebagai layanan profesional yang diselenggarakan pada satuan pendidikan mencakup komponen program, bidang layanan, struktur dan program layanan, kegiatan dan alokasi waktu layanan. Komponen program meliputi layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsif, dan dukungan sistem, sedangkan bidang layanan terdiri atas bidang layanan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Komponen program dan bidang layanan dituangkan ke dalam program
tahunan
dan
semesteran
dengan
mempertimbangkan
komposisi, proporsi dan alokasi waktu layanan, baik di dalam maupun di luar kelas. Program kerja layanan bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik/konseli dan struktur program dengan menggunakan sistematika minimal meliputi: rasional, visi dan misi, deskripsi kebutuhan, komponen program, bidang layanan, Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
215
rencana operasional, pengembangan tema/topik, pengembangan RPLBK, evaluasi-pelaporan-tindak lanjut, dan anggaran biaya. a. Komponen Program Layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan secara keseluruhan dikemas dalam empat komponen layanan, yaitu komponen: (a) layanan dasar, (b) layanan peminatan dan perencanaan individual, (c) layanan responsif, dan (d) dukungan sistem. 1) Layanan Dasar Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian). Layanan dasar bertujuan membantu semua konseli agar memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal. Secara rinci tujuan pelayanan ini dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu memenuhi kebutuhan dirinya dan mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
216
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dalam komponen layanan dasar antara lain; asesmen kebutuhan, bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, pengelolaan media informasi, dan layanan bimbingan dan konseling lainnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan kegiatan yang dilakukan diarahkan pada perkembangan aspekaspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu peserta didik/konseli dalam upaya mencapai
tugas-tugas
perkembangan
dan
tercapainya
kemandirian dalam kehidupannya. 2) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi
kemampuan
peserta
pilihan
minat,
didik/konseli
bakat
dan/atau
dengan
orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.Peminatan peserta didik dalam Kurikulum 2013 mengandung makna: (1) suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan; (2) suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan; (3) merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan belajar yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan pilihan yang tersedia pada satuan pendidikan serta prospek peminatannya; (4)merupakan
proses
yang
berkesinambungan
untuk
memfasilitasi peserta didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional; dan (5) layanan peminatan peserta didik merupakan wilayah garapan profesi bimbingan dan konseling, yang tercakup pada layanan perencanaan
individual.Layanan
Perencanaan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
individual 217
adalah bantuan kepada peserta didik/konseli agar mampu merumuskan dan melakukan aktivitas-aktivitas sistematik yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan pemahaman tentang kelebihan dan kekurangan dirinya, serta pemahaman terhadap peluang dan kesempatan yang tersedia di lingkungannya. Pemahaman konseli secara mendalam, penafsiran hasil asesmen, dan penyediaan informasi yang akurat sesuai dengan peluang dan potensi yang dimiliki konseli amat diperlukan sehingga peserta didik/konseli mampu memilih dan mengambil keputusan yang tepat di dalam mengembangkan
potensinya
secara
optimal,
termasuk
keberbakatan dan kebutuhan khusus peserta didik/konseli. Peminatan dan perencanaan individual secara umum bertujuan untuk membantu konseli agar (1) memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial,belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya. Tujuan peminatan dan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi peserta didik/konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan pribadi- sosial oleh dirinya sendiri. Isi layanan perencanaan individual meliputi memahami secara khusus tentang potensi dan keunikan perkembangan dirinya sendiri.Dengan demikian meskipun peminatan dan perencanaan individual ditujukan untuk seluruh peserta didik/konseli, layanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing peserta didik/konseli.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
218
Layanan peminatan peserta didik secara khusus ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat,
bakat
dan/atau
kemampuan
akademik
dalam
sekelompok mata pelajaran keilmuan, maupun kemampuan dalam bidang keahlian, program keahlian, dan paket keahlian. Fokus pengembangan layanan peminatan peserta didik diarahkan pada kegiatan meliputi; (1) pemberian informasi program peminatan; (2)melakukan pemetaan dan penetapan peminatan peserta didik (pengumpulan data, analisis data, interpretasi hasil analisis data dan penetapan peminatan peserta didik); (3) layanan lintas minat; (4) layanan pendalaman
minat;
pendampingan
(5)layanan
dilakukan
bimbingankelompok,
pindah
melalui
konseling
minat;
bimbingan individual,
(6)
klasikal, konseling
kelompok, dan konsultasi, (7) pengembangan dan penyaluran; (8) evaluasi dan tindak lanjut. Konselor atau guru bimbingan dan konseling berperan penting dalam layanan peminatan peserta didik dalam implementasi kurikulum 2013 dengan cara merealisasikan penetapan
8
(delapan)
peminatan
kegiatan
peserta
tersebut.
Dalam
didik/konseli
SMTA
memperhatikan data tentangnilai rapor SMP/MTs atau yang sederajat, nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat, minat peserta didik dengan persetujuan orang tua/wali, dan rekomendasi
guru
Bimbingan
dan
Konseling/Konselor
SMP/MTs atau yang sederajat. Untuk menuju peminatan peserta didik/konseli yang tepat memerlukan arahan semenjak usia dini, dan secara sistematis dapat dimulai semenjak menempuh pendidikan formal. Fokus perencanaan individual berkaitan erat dengan pengembangan aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Secara Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
219
rinci
cakupan
pengembangan
fokus
tersebut
aspek:(1)
antara
pribadi
lain
yaitu
mencakup tercapainya
pemahaman diri dan pengembangan konsep diri yang positif, (2) sosial yaitu tercapainya pemahaman lingkungan dan pengembangan keterampilan sosial yang efektif, (3) belajar yaitu tercapainya efisiensi dan efektivitas belajar, keterampilan belajar, dan peminatan peserta didik/konseli secara tepat, dan (4) karir yaitu tercapainya kemampuan mengeksplorasi peluang-peluang karir, mengeksplorasi latihan pekerjaan, memahami kebutuhan untuk kebiasaan bekerja yang positif. 3) Layanan Responsif Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseli
memerlukan
yang
pertolongan
menghadapi
dengan
segera,
masalah agar
dan
peserta
didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan responsif
diantaranya
konseling
individual,
konseling
kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus (referral). Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta didik/konseli yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang diberikan bersifat segera, karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat yang lebih serius. Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya membantu peserta didik/konseli untuk memahami
hakikat
mengeksplorasi
dan
dan
ruang
menentukan
lingkup alternatif
masalah, pemecahan
masalah yang terbaik melalui proses interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini, peserta didik/konseli diharapkan dapat mengalami perubahan pikiran, perasaa, kehendak, atau
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
220
perilaku yang terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Fokus layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli yang secara nyata mengalami masalah yang mengganggu perkembangan diri dan secara potensial menghadapi masalah tertentu namun dia tidak menyadari bahwa dirinya memiliki masalah. Masalah yang dihadapi dapat menyangkut ranah pribadi, sosial, belajar, atau karir. Jika tidak mendapatkan layanan segera dari Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling maka dapat menyebabkan peserta didik/konseli mengalami penderitaan, kegagalan, bahkan mengalami gangguan yang lebih serius atau lebih kompleks. Masalah peserta didik/konseli dapat berkaitan dengan berbagai hal yang dirasakan mengganggu kenyamanan hidup atau menghambat perkembangan diri konseli, karena tidak terpenuhi kebutuhannya, atau gagal dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Untuk memahami kebutuhan dan masalah peserta didik/konseli dapat diperoleh melalui asesmen kebutuhan dan analisis
perkembangan
peserta
didik/konseli,
dengan
menggunakan berbagai instrumen, misalnya angket konseli, pedoman wawancara, pedoman observasi, angket sosiometri, daftar hadir peserta didik/konseli, leger, inventori tugas-tugas perkembangan (ITP), psikotes dan Daftar Cek Masalah ( DCM ). Dukungan Sistem Ketiga komponen program (layanan dasar, layanan peminatan sebagaimana
dan
perencanan
telah
individual,
disebutkan
dan
sebelumnya
responsif) merupakan
pemberian layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik/konseli secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
221
Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor
atau
guru
bimbingan
dan
konseling
secara
berkelanjutan, yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik/konseli atau memfasilitasi kelancaran
perkembangan
peserta
didik/konseli
dan
mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Komponen
program
dukungan
sistem
bertujuan
memberikan dukungan kepada konselor atau guru bimbingan dan
konseling
dalam
memperlancar
penyelenggaraan
komponen-komponen layanan sebelumnya dan mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling. Sedangkan bagi personel pendidik lainnya adalah untuk memperlancar penyelenggaraan program pendidikan pada satuan pendidikan. Dukungan sistem meliputi kegiatan pengembangan jejaring, kegiatan manajemen, pengembangan keprofesian secara berkelanjutan. Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor atau guru bimbingan dan konseling yang meliputi (1) konsultasi, (2) menyelenggarakan program kerjasama, (3) berpartisipasi
dalam
merencanakan
dan
melaksanakan
kegiatan satuan pendidikan, (4) melakukan penelitian dan pengembangan. Suatu program layanan bimbingan dan konseling tidak mungkin akan terselenggara dan tujuannya tercapai bila tidak memiliki suatu sistem pengelolaan yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas, sistematis, dan terarah. Pengembangan
keprofesian
berkelanjutan
sebagai
bagian integral dari sistem pendidikan secara utuh diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling untuk meningkatkan kapasitas dan Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
222
kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan dalam jabatan maupun kegiatan-kegiatan pengembangan dalam organisasi profesi Bimbingan dan Konseling, baik di tingkat pusat, daerah, dan kelompok musyawarah Guru Bimbingan
dan
Konseling.
Melalui
kegiatan
tersebut,
peningkatan kapasitas dan kompetensi Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dapat mendorong meningkatnya kualitas layanan bimbingan dan konseling.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
223
4. Struktur Program
Bimbingan Pribadi
Layanan Orientasi
Bimbingan Sosial
Informasi i
Penempatan dan Penyaluran
Media Papan Bimbingan
Bimbingan Belajar
Pembelajar an
Aplikasi Instrumen
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP. 2018/2019 –ATPH
Bimbingan Karierr
Konseling
Himpunan Data
224
Bimbingan Kelompok
Kunjungan Rumah
Bimbingan Peminatan
Konsultasi
Alih Tangan Kasus
Konferensi Kasus
5. Bentuk Layanan BK (Dalam dan Luar Kelas) a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan objek-objek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru. b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, social, relajar, parir atau jabatan, dan pendidikan lanjutan. c. Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan atau program studi, program latihan, Madang, dan kegiatan ekstrakulikuler. d. Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. e. Layanan Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya. f. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan social, kegiatan belajar, parir atau jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. g. Bimbingan dan Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok. h. Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan caracara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik. i.
Mediasi,
yaitu
menyelesaikan
layanan
yang
permasalahan
membantu
dan
peserta
memperbaiki
didik
hubungan
antarmereka. Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
225
BAB VII KALENDER PENDIDIKAN A. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama
satu
tahun
ajaran.
Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, efektif fakultatif, dan hari libur. Berikut adalah kalender tersebut adalah sebagai berikut : 1. Hari Belajar Efektif a. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Program Keahlian. program Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan. b. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan program keahlian (C1, C2 dan C3) c. Jumlah
jam
Kompetensi
Kejuruan
sesuai
dengan
kebutuhan standard kompetensi kerja yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam. d. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di DU/DI setara dengan satu jam tatap muka. e. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Lapangan (PKL)diambil dari durasi waktu mata pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
226
2. Alokasi Waktu Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan sebagai berikut No Kegiatan 1
Alokasi Waktu
Keterangan
Minggu Efektif Belajar Minimun 34 minggu Digunakan dan
maksimun
untuk
38 pembelajaran
minggu
efektif dalam satuan pendidikan
2
Jeda tengah semester
Maksimun 2 minggu
Satu minggu dalam satu semester
3
Jeda antar semester
Maksimun 2 minggu
Antar
semester
Ganjil dan Genap 4
Libur
akhir
tahun Maksimun 3 imunggu
pelajaran
Digunakan
untuk
persiapan siswa dan kelengkapan adminitrasi
awal
pelajaran 5
Hari libur keagamaan
2 – 4 minggu
6
Hari libur
Maksimum 2 minggu
nasional/umum
Disesuaikan dengan peraturan pemerintah
7
Hari libur khusus
8
Kegiatan
Maksimun 1 minggu
khusus Maksimum 2 minggu
sekolah
Digunakan kegiatan dies
natalis
dan
kunjungan industri, Rincian Alokasi waktu tersebut diuraikan kedalam masingmasing semester sebagai berikut ;
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
227
a. Alokasi Waktu Program Semester I 1. Jumlah Pekan Efektif/Semester : No.
Nama Bulan
Jumlah Pekan
1
Juli
2 Pekan
2
Agustus
5 Pekan
3
September
4 Pekan
4
Oktober
5 Pekan
5
November
4 Pekan
6
Desember
4 Pekan
7
Januari
5 Pekan
8
Februari
4 Pekan
9
Maret
4 Pekan
10
April
4 Pekan
11
Mei
5 pekan
12
Juni
4 pekan
Jumlah
50 Pekan
2. Jumlah Pekan Tidak Efektif/Semester Kelas X ( Ganjil) No.
Nama Bulan
1
Juli
2
Agustus
3
September
Kegiatan PLS
Jumlah Pekan 1 Pekan
-
HUT SMK N 2
-
2 Pekan
Situbondo & KTS 4
Oktober
-
-
5
November
-
-
6
Desember
Persiapan Rapotan
3 Pekan
& LS-1 Jumlah
6 Pekan
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
228
Kelas X ( Genap) No.
Nama Bulan
Kegiatan
Jumlah Pekan -
1
Januari
-
2
Februari
-
3
Maret
Libur USBN
1 Pekan
4
April
Libur UNBK
1 Pekan
5
Mei
Libur permulaan
1 Pekan
-
puasa 6
Juni
LHR, RAPORT, LS 2
Jumlah
3 Pekan 6 Pekan
Kelas XI ( Ganjil) No.
Nama Bulan
Kegiatan
Jumlah Pekan
1
Juli
-
2
Agustus
-
-
3
September
PTS
2 Pekan
4
Oktober
-
-
5
November
-
-
6
Desember
LS 1
2Pekan
Jumlah
4 Pekan
Kelas XI ( Genap) No.
Nama Bulan
Kegiatan
Jumlah Pekan
1
Januari
-
-
2
Februari
-
-
3
Maret
-
-
4
April
Libur UNBK
1 Pekan
5
Mei
Libur permulaan
1 Pekan
puasa 6
Juni
LHR, Persiapan
4 Pekan
Rapotan &LS 2
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
229
Jumlah
6 Pekan
nKelas XII ( Ganjil) No.
Nama Bulan
1
Juli
2
Agustus
3
September
Kegiatan
Jumlah Pekan
-
HUT SMK N 2
2 Pekan
Situbondo & PTS 4
Oktober
-
-
5
November
-
-
6
Desember
Persiapan
3 Pekan
Rapotan, LS 1 Jumlah
5 Pekan
Kelas XII( Genap) No.
Nama Bulan
Kegiatan
Jumlah Pekan -
1
Januari
-
2
Februari
-
3
Maret
-
4
April
Efektif Fakultatif
3 Pekan
5
Mei
Efektif Fakultatif
5Pekan
6
Juni
Efektif Fakultatif
4 Pekan
Jumlah
-
9 Pekan
Kelas X Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester ganjil = ∑ pekan/semester 24 - ∑ pekan tidak Efektif 6= 18 pekan/jam tatap muka. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 18 x 2 jam tatap muka = 36 jam tatap muka.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
230
Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester genap = ∑ pekan/semester 26 - ∑ pekan tidak Efektif 6= 20 pekan/jam tatap muka. Jumlah (∑) jam efektif/semester 2 = 20 x 2 jam tatap muka =40 jam tatap muka. Kelas XI Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester ganjil = ∑ pekan/semester 24 - ∑ pekan tidak Efektif 4= 20 pekan/jam tatap muka. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 20 x 2 jam tatap muka = 40 jam tatap muka. Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester genap = ∑ pekan/semester 26 - ∑ pekan tidak Efektif 6= 20 pekan/jam tatap muka. Jumlah (∑) jam efektif/semester 2 = 20 x 2 jam tatap muka =40 jam tatap muka. Kelas XII Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester ganjil = ∑ pekan/semester 24 - ∑ pekan tidak Efektif 5= 19 pekan/jam tatap muka. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 19 x 2 jam tatap muka = 38 jam tatap muka. Jumlah (∑) pekan efektif riil Semester genap = ∑ pekan/semester 26 - ∑ pekan tidak Efektif 12= 14 pekan/jam tatap muka. Jumlah (∑) jam efektif/semester 2 = 14 x 2 jam tatap muka =26 jam tatap muka.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
231
3. Kalender Akademik Sekolah Kalender akademik SMK Negeri 2 Situbondo terbagi kedalam dua (2) semester yaitu semester ganjil dan semester genap. a. No. 1.
Kalender akademik semester ganjil diatur sebagai berikut ; Bulan Juli
Kegiatan Kegiatan Belajar Mengajar Smt. Ganjil Hari Pertama Masuk Sekolah 1.1. Upacara Bendera 1.2. Tingkat X MOS 1.3. Tingkat XI Menulis Jadwal dan Pengenalan Wali kelas 1.4. Tingkat XII mencatat Jadwal dan Pengarahan Kaprog dan Wali kelas 1.5. Rapat Awal Tahun Guru dan Karyawan
2.
Agustus
2.1. Tingkat X , Tingkat XI dan XII Mulai Belajar Sesuai Jadwal dst. Pertemuan dengan Wali Murid kelas X, XI dan XII 2.1. Sinkronisasi Kurikulum dengan Du/Di 2.2. Supervisi administrasi olek Kepala Sekolah 2.4. Penyusunan Dokumen KTSP
3
September
3.1. Pelaksanaa supervisi kunjungan kelas olah kepala sekolah dan pengawas 3.2. Dies Natalis SMKN 2 Situbondo 3.3. KTS/PTS 3.4. persiapan pembekalan dan pelepasan prakerin Kelas XI jurusan Akuntansi
5
Oktober
4.1. Penyerahan hasil ulangan tengah semester ganjil kepada wali murid 4.2. Persiapan pelaksanaan Jam tambahan kelas XII
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
232
No.
Bulan
Kegiatan 4.3. Persiapan prakerin yang berangkat disemester Genap
6.
Desember
5.1. Persiapan dan pelaksanaa Ujian Semester Ganjil 5.2. Penyerahan rapot semeter ganjil kepada wali murid 5.3. Libur semster ganjil
b. No. 1
Kalender akademik semester genap diatur sebagai berikut Bulan Januari
Kegiatan 1.1. Pelaksanaan Ujian Semester 1 untuk siswa kelas X 1.2. Pelaksanaa Jam tambahan 1.3 Pelaksanaa Try Out ke 1 1.4 Persiapan ujian UKK, Teori Produktif dan Praktek
2.
Februari
2.1 Pelaksanaa Ujian Praktek 2.2 Pelaksana Try Out ke 2 dan 3 2.3 Pelaksanaa UKK 2.4. Pelaksanaan prakerin kelas XI jurusan TAV, TB, dan APTH
3
Maret
3.1 Pelaksanaa Uji Coba UAN 1 dan 2 3.2 Pelaksanaa Ujian Semester Genap kelas XII 3.3 Persiapan Ujian Nasinal 3.4 MID/UTS untuk kelas X 3.5 Penyerahan hasil ujian tengah semester kepada wali Murid
4
April
4.1 Ujian Nasioanal
5
Mei
5.1 Pengumuman 5.2 Cap Tiga Jari 5.3 Wisuda/Pelepasan kelas XII
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
233
No. 6.
Bulan Juni
Kegiatan 6.1 Persiapan dan pelaksanaan semester genap 6.2 Semester Genap 6.3 Penyerahan Rapot Semester Genap kepada wali kelas 6.4 Libur smester Genap/awal ajaran baru
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
234
BAB VIII PENUTUP Kurikulum tingkat satuan pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 2 Situbondo menjadi lebih menyenangkan dan sesuai dengan tujuan kurikulum Nasional Di samping itu, sementara para guru menerapkan KTSP ini, mereka diharapkan dapat melakukan evaluasi secara informal terhadap dokumen KTSP maupun pelaksanaannya. Evaluasi tersebut diharapkan paling sedikit dapat menjawab pertanyaan berikut: a. Apakah tujuan pendidikan yang tertulis dalam KTSP ini cukup lengkap dan dapat dicapai? b. Sejauhmana kemampuan siswa (pemahaman, keterampilan, dan sikap serta perilaku) yang diharapkan dapat dicapai? c. Apakah metode yang digunakan cukup efektif dalam mencapai tujuan yang diharapkan? d. Sejauhmana penilaian pembelajaran yang dirancang dapat mengungkap secara jelas perkembangan kemampuan yang diharapkan dari siswa? Jawaban
terhadap
pertanyaan
tersebut,
yang
mungkin
terkumpulkan secara bertahap dari waktu ke waktu oleh para guru sebagai
pengembang
sekaligus
pelaksana
KTSP, didokumentasikan
dengan baik sehingga menjadi masukan berharga bagi penyempurnaan KTSP di kemudian hari. Selain itu sebagai hasil belajar yang diperoleh siswa dapat menjadi bahan evaluasi guna mengetahui sejauh mana visi yang telah dirumuskan dapat dicapai guna menyusun dan melaksanakan kegiatan tindak lanjut Akhirnya, kesungguhan, komitmen, kerja keras, dan kerjasama dari para guru, kepala sekolah, dan warga sekolah secara keseluruhan merupakan kunci utama bagi perwujudan dari apa yang telah direncanakan.
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
235
LAMPIRAN
Dokumen Kurikulum SMKN 2 Situbondo TP.2017/2018–A.Tnm Pgn&Hortikultura
236