Identitas Buku A. Buku I [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. IDENTITAS BUKU a. Buku I Pokok bahasan



: Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan



Judul buku



: Filsafat Pedidikan



Penulis



: Drs. Edward Purba,M.Si



Penerbit



: Unimed Press



Kota Terbit



: Medan



Tahun Terbit



: 2017



b. Buku II Pokok bahasan



: Konsep Dasar Filsafat



Judul buku



: Mengenal Filsafat Pendidikan



Penulis



: Dr. Rukiyati, M. Hum



Penerbit



: Yogyakarta Press



Kota Terbit



: Yogyakarta



Tahun Terbit



: 2015



2. PENDAHULUAN Buku yang akan diriview adalah buku petama Filsafat Pendidikan yang ditulis oleh Drs. Edward Purba,M.Si. Yang akan diriview hanya satu bab saja , yakni Bab 1 yang berjudul Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan. Bab ini terdapat pada halaman 1 - 16 . Buku kedua adalah buku Mengenal Filsafat Pendidikan yang ditulis oleh Dr. Rukiyati, M. Hum pada bab 1 terdapat pada halaman 1-15 Secara historis filsafat merupakan induk ilmu, dalam perkembangannya ilmu makin terspesifikasi dan mandiri, namun mengingat banyaknya masalah kehidupan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu, maka filsafat menjadi tumpuan untuk menjawabnya. Filsafat memberi penjelasan atau jawaban substansial dan radikal atas masalah tersebut. Sementara ilmu terus mengembangakan dirinya dalam batas-batas wilayahnya, dengan tetap dikritisi secara radikal. Proses atau interaksi tersebut pada dasarnya merupakan bidang kajian Filsafat Ilmu, oleh



karena itu filsafat ilmu dapat dipandang sebagai upaya menjembatani jurang pemisah antara filsafat dengan ilmu, sehingga ilmu tidak menganggap rendah pada filsafat, dan filsafat tidak memandang ilmu sebagai suatu pemahaman atas alam secara dangkal. Pada dasarnya filsafat ilmu merupakan kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, dengan kata lain filsafat ilmu merupakan upaya pengkajian dan pendalaman mengenai ilmu (Ilmu Pengetahuan/Sains), baik itu ciri substansinya, pemerolehannya, ataupun manfaat ilmu bagi kehidupan manusia. Pengkajian tersebut tidak terlepas dari acuan pokok filsafat yang tercakup dalam bidang ontologi, epistemologi, dan axiologi dengan berbagai pengembangan dan pendalaman yang dilakukan oleh para akhli. 3. POKOK-POKOK ISI BUKU I Buku karya Drs. Edward Purba,M.Si ini terdiri atas lima bab, dimana masing-masing bab membahas tentang hal yang berbeda namun saling berkaitan. Adapun isi dari tiap bab, yaitu : Bab 1 tentang Pengertian Filsafat Dan Filsafat Pendidikan Bab 2 tentang Filsafat Pendidikan Bab 3 tentang Aliran-Aliran Filsafat Penidikan Bab 4 tentang Filsafat Pendidikan Pancasila Bab 5 tentang Hakekat Ilmu Pendidikan Pokok – pokok pembahasan subBAB subBAB pengertian filsafat dan filsafat pendidikan 1. Pengertian secara Etimologis 2. Pengertian Terminologi 3. Pengertian Filsafat Pendidikan



4. POKOK-POKOK ISI BUKU II Buku karya Dr. Rukiyati, M. Hum ini terdiri atas enam bab, dimana masing-masing bab membahas tentang hal yang berbeda namun saling berkaitan. Adapun isi dari tiap bab, yaitu : Bab 1 tentang Konsep Dasar Filsafat Bab 2 tentang Konsep Filsafat Pendidikan Bab 3 tentang Landasan Filsfat Pendidikan Bab 4 tentang Filsafat Pendidikan Barat



Bab 5 tentang Filsafata Pendidikan KI Hadjar Dewantara Bab 6 tentang Filsafat Pendidikan Driyakara Pokok – pokok pembahasan subBAB SubBAB Konsep dasar filsafat 1. Pengertian Filsafat 2. Objek Filsafat 3. Ciri khas filsafat 4. Cabang-cabang filsafat 5. Rangkuman



5. DESKRIPSI ISI BUKU



a) Ringkasan bab pengertian filsafat dan filsafat pendidikan Adapun pada buku pertama menyatakan Pengertian filsafat antara seorang ahli filsafat dengan ahli lainnya selalu berbeda. Namun demikian pengertian fisafat dapat dibagi 2 yaitu secara etimologi dan secara terminologi. 1. Pengertian Secara Etimologi Filsafat dalam bahasa inggris, yaitu : philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani : philosophia , yang terdiri atas dua kata: persahabatan, tertarik ) dan sophia ( hikmah,



philos (cinta) atau philia (



kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan,



pengalaman praktis, intelegensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran ( love of wisdom ). Orangnya disebut filosof yang dalam bahasa Arab di sebut failasuf. ( Amsal Bakhtiar. 1997 : 7 ) Pythagoras (572-497 SM) adalah filosof yang pertama kali menggunakan kata filsafat , dia mengemukakan bahwa manusia dapat di bagi ke dalam tiga tipe : mereka yang mencintai kesenangan, mereka yang mencintai kegiatan, dan mereka yang mencintai kebijaksanaan. ( Ali Mudhafar. 1996 : 2 ) 2. Pengertian Secara Terminologi Pengertian terminologi maksudnya adalah arti yang dikandung oleh istilah atau kata filsafat itu sendiri. Berikut ini beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli :



a) Menurut Al-Farabi ( 950 M ), seorang filosof muslim terbesar sebelum Ibnu Sina berkata, ‘’Filsafat ialah ilmu tentang alam yang maujud dan bertujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya”. ( Endang Saifuddin Anshari. 1987 : 83 ) b) Ibnu rusyd (1126-1198 M), berpendapat bahwa filsafat atau hikmah merupakan pengetahuan ‘’otonom’’ yang perlu dikaji oleh manusia karena dia di karuniai akal. Alquran filsafat mewajibkan manusia berfilsafat untuk menambah dan memperkuat keimanan kepada Tuha n. ( Burhanuddin Salam. 1988 : 56 ) c) Harun



Nasution mengatakan bahwa filsafat adalah berpikir menurut tata tertib



(logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi , dogma,dan agama) dan dengan sedalamdalamnya, sehingga sampai ke dasar - dasar persoalan. ( Amsal Bakhtiar. 1997 : 8 ) d) Sidi Gazalba filsafat adalah berpikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran,inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada. ( Sidi Gazalba.1978 : 316 ) e) Muhammad Noor Syam menjelaskan bahwa : Filsafat adalah sesuatu lapangan pemikiran dan penyelidikan manusia yang sangat luas ( komprehensif ). Kebenaran filsafat adlah kebenaran yang relatif. Artinya kebenaran itu sendiri selalu mengalami perkembangan sesuai dengan perubahan zaman dan peradaban manusia. (http://www.scribd.com) 3. Pengertian Filsafat Pendidikan Pendidikan adalah bimbingan secara sadar dari pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan ideal. Prof. DR. Omar Muhammad Al-Taomy al-Syaibani menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya sebagai bagian dari kehidupan masyarakat dan kehidupan alam sekitarnya. Menurut Soegarda Poerwakawatja bahwa pengertian pendidikan



sebagai semua



perbuatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalaman dan kecakapan serta keterampilan kepada generasi muda sebagai usaha menyiapakannya agar dapat memahami fungsi hidupnya baik jasmani maupun rohani. Al- Syaibany mengartikan bahwa filsafat pendidikan yaitu aktivitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat tersebut sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan



dan



memaduksn proses pendidikan. Dalam pandangan John Dewey, fisafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, yang menyangkut daya pikir ( intelektual ) maupun



daya perasaan ( emosional ) manusia, maka filsafat bisa juga diartikan sebagai teori umum pendidikan. Barnabid mempunyai versi pengertian atas filsafat pendidikan, yakni ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan dalam bidang pendidikan. sedangkan pada buku kedua menyatakan Pengertian filsafat antara lain ialah : 1.



Pengertian Filsafat Filsafat merupakan ilmu yang sudah sangat tua. Bila kita membicarakan filsafat maka



pandangan kita akan tertuju jauh ke masa lampau di zaman Yunani Kuno. Pada masa itu semua ilmu dinamakan filsafat. Dari Yunanilah kata “filsafat” ini berasal, yaitu dari kata “philos” dan “sophia”. “Philos” artinya cinta yang sangat mendalam dan “sophia” artinya kebijakan atau kearifan. Istilah filsafat sering dipergunakan secara populer dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar maupun tidak sadar. Dalam penggunaan populer, filsafat dapat diartikan sebagai suatu pendirian hidup (individu) dan dapat juga disebut sebagai pandangan masyarakat (masyarakat). Mungkin anda pernah bertemu dengan seseorang dan mengatakan: “filsafat hidup saya adalah hidup seperti oksigen, menghidupi orang lain dan diri saya sendiri”. Orang lain lagi mengatakan: “Hidup harus bermanfaat bagi orang lain dan dunia”. Hal ini adalah contoh sederhana tentang filsafat seseorang. Filsafat bersifat universal, artinya pertanyaan-pertanyaan dan jawabanjawaban filsafat bersifat umum dan mengenai semua orang. Misalnya: Keadilan adalah keadaan seimbang antara hak dan kewajiban. Setiap orang selalu berusaha untuk mendapatkan keadilan. Walaupun ada perbedaan pandangan sebagai jawaban dari pertanyaan filsafat, tetapi jawaban yang diberikan berlaku umum, tidak terbatas ruang dan waktu. Dengan kata lain, filsafat mencoba mengajukan suatu konsep tentang alam semesta (termasuk manusia di dalamnya) secara sistematis. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berfilsafat merupakan kegiatan berpikir yang khas, yaitu radikal, sistematis dan universal untuk mencari kearifan, kebenaran yang sesungguhnya dari segala sesuatu. Berfilsafat berarti berpikir merangkum tentang pokokpokok atau dasar-dasar dari hal yang ditelaahnya.



2.



Berbagai Pengertian Filsafat Pendidikan Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai filsafat pendidikan. Randal



Curren (via Chambliss, 2009: 324) mengatakan bahwa filsafat pendidikan adalah penerapan serangkaian keyakinan-keyakinan filsafati dalam praktik pendidikan. Kneller (1971: 4) mengatakan sebagai berikut.



Just a formal philosophy attemps to understand reality as a whole by explaining it in the most general and systematic way, so educational philosophy seeks to comprehend educationin its entirely, interpreting it by means of generals concept that will guide our choice of educational ends and policies. In the same way that general philosophy coordinates the findings of the different sciences, educational philosophy interprets these findings as they bear on education. Scientific theories do not carry direct educational implication; they cannot be applied to educational practice without first being examined philosophically. Dari pendapat Kneller dapat dipahami bahwa filsafat dalam arti formal berusaha untuk memahami kenyataan sebagai suatu keseluruhan dengan menjelaskannya sedemikian rupa secara umum dan sistematis. Pernyataan Kneller sejalan dengan pendapat Tafsir (2010: 5) yang mengatakan bahwa objek yang diteliti filsafat ialah objek yang abstrak; paradigma yang mendasari penelitiannya ialah paradigma rasional; metode penelitiannya disebut metode rasional. Selanjutnya, Kneller (1971: 4) juga mengatakan bahwa filsafat pendidikan bersandar pada filsafat umum atau filsafat formal; artinya masalah-masalah pendidikan juga merupakan bagian dari cara berpikir filsafat secara umum. Seseorang tidak dapat memberikan kritik pada kebijakan pendidikan yang ada atau menyarankan kebijakan yang baru tanpa memikirkan masalah-masalah filsafati yang umum seperti hakikat kehidupan yang baik sebagai arah yang akan dituju oleh pendidikan, kodrat manusia itu sendiri, sebab yang dididik itu adalah manusia; dan yang dicari adalah hakikat kenyataan yang terdalam, yang menjadi pencarian semua cabang ilmu. Oleh karena itu, filsafat pendidikan merupakan penerapan filsafat formal dalam lapangan pendidikan (Kneller, 1971: 5).



b) Penilaian Kelebihan dan Kekurangan pada Buku Kelebihan Pada buku ini Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan SubBAB yang berbeda, penjelasan materinya sangat lengkap dan di awali dari sejarah, tokoh-tokoh yang berpendapat mengenai Filsafat yang menjelaskan tentang materi Pengertian Filsafat dan Filsafat Pendidikan keluasan materi yang memadahi untuk menjadikan buku ini referensi untuk pembaca sangat baik dan pembahasan materi yang tersusun tersubBAB menjadikan buku ini lengkap. Bukan hanya pokok – pokok nya saja yang di bahas semua yang berhubungan



dengan Filsafat juga dibahas, termasuk aplikasi-aplikasi apa saja yang menerapkan Filsafat di kehidupan sehari-hari, alasan adanya Filsafat,Tujuan adanya Filsafat jugak dipaparkan di dalam buku ini dengan rinci dan lengkap sehingga pembaca buku memahami banyak konsep dari materi. Kekurangan Pada kedua buku ini sangat berbeda pada bagian isi yang dipaparkan, buku pertama menjelaskan pengertian filsafat dibagi menjadi dua yaitu secara etimologi dan terminologi sementara pada buku kedua hanya menjelaskan filsafat berdasarkan pengertian dari kata Filsafat, sehingga membuat pembaca sedikit sulit untuk menentukan yang baik untuk dijadikan referensi. Dari bab-bab yang ada pada buku pertama sangat lengkap dan jelas untuk para pembaca mengetahui apa itu Filsafat, tetapi untuk buku kedua bab-bab yang dipaparkan lebih kepada Filsafat pendidikan ataupun Filsafat sebagai pendidikan sehingga untuk dijadikan referensi Filsafat secara umum belum cukup memadahi. 6. KOMENTAR Dari critical book riview yang telah slesai kami kerjakan dari buku Filsafat Pedidikan dan Mengenal Filsafat Pendidikan materi yang sangat lengkap memudahkan pembaca untuk memecahkan permasalahan Filsafat yang dihadapinnya akan mendapatkan penyelesaian yang akurat,lengkap dan jelas. Tetapi untuk pembaca yang pemula tidak bisa dengan mudah memahami kata perkata dari isi materi di dalam buku ini dikarenakan tata bahasa yag digunakan sulit untuk dimengerti,dan isi dari materi yang cukup banyak perbedaan. Saran dari saya untuk buku ini agar lebih menyederhankan kata-kata yang terdapat didalam buku ini dan banyak memberikan contoh dari materi yang dipaparkan agar siapapun dapat menggunakan buku ini dengan mudah.