Buku Murid Berjalan Bersama Tuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BERJALAN BERSAMA TUHAN



TUJUAN: 1.



Setiap peserta mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan, setelah menerima keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus.



2.



Setiap peserta mengenal pentingnya tertanam di sebuah Gereja dan bagaimana tertanam di Gereja Mawar Sharon (GMS).



3.



Setiap peserta dapat membangun SAAT TEDUH supaya kerohanian mereka dapat bertumbuh.



PENDAHULUAN: Setelah menerima keselamatan dan kelahiran baru, kita pasti ingin membangun satu kehidupan baru, yang berbeda dengan cara hidup kita yang lama. Jika dahulu kita jauh dari Tuhan, tentunya sekarang kita ingin hidup dekat dengan Tuhan dan semakin bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Kita ingin sebuah kehidupan rohani yang sehat dan dapat menyenangkan hati Tuhan dalam semua aspek hidup kita.



Ada dua hal yang harus dilakukan agar kerohanian kita bertumbuh, yaitu: A. Membangun persekutuan pribadi dengan Tuhan. B. Tertanam di sebuah GEREJA LOKAL.



Kedua hal tersebut merupakan syarat mutlak supaya kita bertumbuh dalam Tuhan.



A. MEMBANGUN PERSEKUTUAN PRIBADI DENGAN TUHAN “Persekutuan pribadi” lazim disebut dengan SAAT TEDUH



TARGET UTAMA DARI SAAT TEDUH ADALAH:



a.



Doa bukan sekedar kegiatan tapi menjadi kehidupan.



b.



Bertambahnya pengetahuan akan Firman Tuhan. Kehidupan baru yang semakin terpancar menjadi seperti Yesus.



Persekutuan pribadi/ saat teduh kita dengan Tuhan dilakukan melalui dua kegiatan, yaitu: membangun kehidupan doa pribadi dan merenungkan Firman Allah.



1. KEHIDUPAN DOA PRIBADI Membangun kehidupan doa pribadi dengan Tuhan adalah kebutuhan dan keharusan bagi orang percaya, karena melalui kehidupan doa pribadi kita akan mengalami pertumbuhan rohani.



Bagaimana memulai dan membangun kehidupan doa pribadi? Tentukan waktu yang khusus untuk bersekutu dengan Tuhan secara pribadi melalui pujian dan penyembahan setiap hari, lalu laksanakan dengan disiplin, tekun, dan segenap hati.



Yesus berkata pada murid-muridNya dalam: Matius 26:41 “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”



Pada malam terakhir sebelum Yesus ditangkap, Yesus mengajak tiga murid-Nya (Petrus, Yakobus, dan Yohanes) untuk berdoa bersama di taman Getsemani. Tetapi ketika Yesus sedang berdoa, ketiga murid Yesus itu jatuh tertidur karena tak sanggup melawan keinginan dagingnya.



Bersekutu dengan hadirat Tuhan itu berlawanan dengan keinginan daging. Jika kita ingin membangun kehidupan doa pribadi yang kuat dengan Tuhan, kita harus mengalahkan keinginan daging kita yang cenderung menarik kita menjauh dari kegiatan rohani dan Tuhan. Jadi, kita harus terus melatih diri untuk lebih mengikuti keinginan roh supaya dapat tetap fokus untuk mencari dan menyadari kehadiran Tuhan dalam doa kita. Doa pribadi dan pujian dan penyembahan yang kita naikkan dapat dilakukan dengan atau tanpa musik sekalipun, tetapi intinya ada pada kesungguhan hati kita. Setelah itu, kita harus membuka hati untuk Tuhan berbicara melalui Firman-NYA.



2. MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN Setelah melakukan doa pribadi, lanjutkan dengan merenungkan Firman Tuhan. Merenungkan Firman Tuhan bukanlah sekedar membaca Alkitab, tapi merenungkannya sampai kita menemukan kebenaran Firman Tuhan.



Nasehat Musa untuk Yosua: Yosua 1:8



“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.”



Daud berkata dalam: Mazmur 1:2-3 2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. 3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.



Merenungkan Firman Tuhan berarti belajar, mengingat, dan memikirkan dengan sungguhsungguh setiap Firman yang kita baca. Sehingga kita mendapatkan petunjuk, nasehat, serta kebenaran yang dibutuhkan dalam membangun kehidupan yang berkenan kepada Tuhan.



Sebaiknya kita membiasakan diri membuat catatan tentang pasal maupun ayat yang kita renungkan, sehingga jika sewaktu-waktu dibutuhkan dapat dengan mudah menemukannya kembali.



Langkah-langkah dalam merenungkan Firman Tuhan:



1.



2.



Tentukan jenis pembacaan Alkitab 



Membaca secara berurutan dari kitab Kejadian sampai dengan Kitab Wahyu







Membaca dengan tuntunan buku renungan harian



Berdoa meminta tuntunan dan pengertian dari Roh Kudus sebelum mulai membuka dan membaca Alkitab.



3.



Bacalah dengan perlahan untuk mengerti peristiwa maupun pesan yang tertulis di Firman Tuhan tersebut.



4.



Renungkan dengan membuat pertanyaan: 



Apakah Firman Tuhan ini mengandung perintah Tuhan, petunjuk, nasehat, teguran, hikmat, janji?







Apakah ada sifat, perbuatan dan kebiasaan kita yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan?







Petunjuk / nasehat apakah yang diperoleh dari Firman Tuhan ini supaya kita bisa hidup sesuai dengan kehendak-Nya?



CONTOH MERENUNGKAN FIRMAN ALLAH Bacaan Alkitab: Mazmur 1:1-6 PERENUNGAN 1. Apa yang Tuhan perintahkan pada saya? 2. Petunjuk / nasehat apakah yang harus saya perhatikan? 3. Apakah ada sifat / kebiasaan saya yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan? 4. Apa yang dijanjikan Tuhan dan bagaimanakah janji itu dapat digenapi dalam diri saya? 5. Aplikasi Saya akan merenungkan prinsip-prinsip ini mulai hari ini. Saya akan menghindari ajaran-ajaran orang fasik. Saya akan membaca Alkitab setiap pagi minimal 1 pasal dan merenungkannya sampai saya menerima suatu pencerahan. Saya akan mempraktekkan setiap hari sesegera mungkin. Ayat hafalan: Mazmur 1:3 6. Kesaksian • Saya akan membuat komitmen dengan membagikan pencerahan yang saya terima ini kepada minimal satu orang. • Pertolongan yang dapat saya berikan buat orang miskin adalah mengajarkannya prinsip dari Mazmur 1:1-6, agar mereka berhasil dan diberkati.



LATIHAN: Renungkanlah ayat-ayat berikut ini dengan menggunakan cara yang sama: Filipi 4:2-9; Mazmur 15:1-11



B.



TERTANAM DI SEBUAH GEREJA LOKAL Mengapa kita harus tertanam di sebuah gereja lokal? Agar sebutir benih bisa bertumbuh menjadi tanaman, maka dia harus ditanam di tanah. Demikian juga Benih Kehidupan Kekal yang sudah kita miliki. Setelah kita diselamatkan, hanya bisa bertumbuh kalau ditanam di tempat yang seharusnya. GEREJA adalah tanah rohani tempat benih tersebut bertumbuh menjadi tanaman.



Bagaimana caranya tertanam di Gereja Mawar Sharon (GMS)? Beberapa langkah yang harus dilakukan untuk membuat seseorang tertanam di GMS, adalah: 1. MENGHADIRI PERTEMUAN IBADAH SECARA RUTIN Firman Tuhan memberikan perintah untuk setiap orang percaya hadir dalam pertemuan ibadah Ibrani 10:25 “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.”



Pertemuan ibadah adalah saat orang-orang percaya berkumpul bersama untuk memuji dan menyembah Tuhan, berdoa bersama dan menerima kebenaran Firman Tuhan melalui khotbah yang dibawakan oleh Hamba Tuhan. Dalam konteks Gereja Mawar Sharon, haruslah kita mengetahui dan mengerti bahwa Gereja Mawar Sharon adalah Gereja yang beraliran Pentakosta Karismatik, maka liturgi yang dipakai adalah liturgi yang khas di dalam aliran Pentakosta Karismatik itu sendiri.



Tak ada orang percaya yang dapat bertumbuh dengan baik jika dia menyendiri. Kita memerlukan saudara seiman untuk dapat saling menguatkan, saling membangun, saling memperhatikan, bahkan saling mengingatkan jika ada diantara kita yang jatuh. Kita memerlukan sebuah “keluarga rohani”. Dan kita bisa mendapatkannya melalui kebersamaan dalam pertemuanpertemuan ibadah. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan setiap orang percaya untuk giat hadir dalam pertemuan ibadah yang diadakan.



Supaya ibadah yang kita lakukan berguna dan membawa keuntungan bagi hidup kita, maka kita harus melakukannya dengan SIKAP HATI YANG BENAR : Pengkhotbah 4:17 Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.



Perlu anda ketahui bahwa yang terpenting dalam ibadah bukanlah “ritualnya”, tetapi SIKAP HATI kita. Sikap hati yang dengan tulus menghampiri Tuhan dalam kekudusan dan ketaatan, menyembah Tuhan dengan kesadaran bahwa sebagai ciptaan-Nya, kita wajib beribadah kepadaNya karena Tuhan memang layak disembah. Sebab tanpa sikap hati yang benar, maka ritual menjadi tidak berguna.



Dalam acara ibadah, kita diberi kesempatan untuk memberi “PERSEMBAHAN” dan “PERSEPULUHAN”.



Untuk apa? Apakah persembahan bertujuan untuk penggalangan dana bagi gereja? Apakah harus memberi persepuluhan?  PERSEMBAHAN PERSEMBAHAN berasal dari kata SEMBAH Ketika kita memberikan PERSEMBAHAN sesungguhnya kita sedang menyatakan penyembahan kita kepada Tuhan.



Matius 6:21 “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”



Memberikan persembahan adalah gambaran memberikan hati kita kepada Tuhan



MEMBERI PERSEMBAHAN ADALAH PERINTAH TUHAN Ulangan 16:16 “Tiga kali setahun setiap orang laki-laki di antaramu harus menghadap hadirat TUHAN, Allahmu, ke tempat yang akan dipilih-Nya, yakni pada hari raya Roti Tidak Beragi, pada hari raya Tujuh Minggu dan pada hari raya Pondok Daun. Janganlah ia menghadap hadirat TUHAN dengan tangan hampa” Jadi sesungguhnya persembahan dilakukan agar setiap jemaat dapat menggenapi perintah Tuhan. Hasil dari “PERSEMBAHAN” memang dikelola oleh GMS, tetapi persembahan yang dilakukan BUKAN untuk penggalangan dana bagi keperluan Gereja. Jika GMS membutuhkan penggalangan dana, maka tidak menggunakan istilah “PERSEMBAHAN” tetapi “JANJI IMAN”, yang akan dilakukan dengan penjelasan terlebih dahulu tujuan dari penggalangan dana tersebut.  PERSEPULUHAN Perbedaan PERSEMBAHAN dan PERSEPULUHAN -



PERSEMBAHAN Nominal yang kita berikan adalah keputusan kita sendiri berdasarkan kerelaan hati.



-



PERSEPULUHAN  Nominal yang harus diberikan telah ditentukan oleh Tuhan, yaitu 10% dari semua penghasilan kita (Ulangan 14:22)



Karena itu Persepuluhan di GMS hanya dilakukan sebulan sekali, yaitu pada ibadah minggu pertama setiap bulan, melalui “Deklarasi Persepuluhan”



“Deklarasi PERSEPULUHAN” adalah saat seorang gembala memimpin kita dalam doa untuk memberikan persepuluhan kita bersama-sama.



TUJUAN PERSEPULUHAN Sebagai Pengakuan dan pernyataan Iman bahwa semua yang kita dapatkan dan kita nikmati semata-mata berasal dari TUHAN, karena Tuhan telah melindungi usaha/ pekerjaan kita dan memberkati kita.



Abraham dijuluki sebagai Bapa Orang Beriman (Roma 4:16-17), Alkitab mencatat bahwa Abraham, sewaktu diberkati dengan memenangkan peperangan, maka dia memberikan PERSEPULUHAN kepada Melkisedek (Kejadian 14:17-20).



Sikap ini juga di tiru oleh cucu Abraham, yang bernama Yakub - Kejadian 28:20-22 20 Lalu bernazarlah Yakub: “Jika Allah akan menyertai dan akan melindungi aku di jalan yang kutempuh ini, memberikan kepadaku roti untuk dimakan dan pakaian untuk dipakai, 21 sehingga aku selamat kembali ke rumah ayahku, maka TUHAN akan menjadi Allahku. 22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu.”



Setelah Taurat diberikan melalui Musa, maka PERSEPULUHAN menjadi perintah Firman Allah kepada orang-orang Israel.



Imamat 27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.



2. MENGAMBIL BAGIAN DALAM SAKRAMEN. Sakramen berasal dari kata Latin “sacrare” yang berarti rahasia yang sacral dan suci. Sakramen bukan hanya upacara agamawi yang rutin dan mati, tetapi terdapat rahasia Kristus didalam implementasinya. GMS mengakui adanya 2 macam sakramen, yaitu : 



Baptisan Air - (Matius 28:19-20; Markus 16:16; Kisah Para Rasul 2:38,41)







Perjamuan Kudus.



Baptisan Air. Langkah pertama untuk dapat tertanam di GMS adalah melalui sakramen BAPTISAN AIR (khususnya bagi mereka yang belum pernah dibaptis), karena Baptisan Air mempunyai dua arti, yaitu : a.



Rohani  Sebagai meterai pengakuan iman dan pertobatan.



b. Administratif  Untuk menerima sertifikat baptis (setelah lulus MSJ 1)



Dalam kekristenan dikenal ada 3 model baptisan air, yaitu: -



Baptisan Percik



-



Baptisan Tuang



-



Baptisan Selam



Dari tiga model Baptisan yang umum berlaku di Gereja-gereja, Gereja Mawar Sharon memilih memakai model “BAPTISAN SELAM”. Mengapa Gereja Mawar Sharon, memakai model Baptisan Selam? Secara rohani Baptisan Air melambangkan kematian seseorang dari kehidupan lama dan dibangkitkan kembali dalam kehidupan baru melalui persekutuan dengan kematian Kristus.



Roma 6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.



Berdasar ayat di atas, maka Gereja Mawar Sharon memandang bahwa model yang paling sesuai untuk menggenapi simbol dikuburkan dan dibangkitkan kembali adalah BAPTISAN SELAM. (Matius 28:19-20; Markus 16:16; Kisah Para Rasul 2:38,41)



Perjamuan Kudus. Tuhan Yesus memberikan perintah untuk murid-murid-Nya melakukan Perjamuan Kudus, dalam peristiwa yang dikenal sebagai Perjamuan malam terakhir. Lukas 22:19-20 19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya:"Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." 20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu.



Melalui ayat diatas, Tuhan Yesus memerintahkan supaya perjamuan kudus dilakukan sebagai peringatan akan pengorbanan-Nya di kayu Salib. Gereja Mawar Sharon percaya bahwa perjamuan kudus bersifat SPIRITUAL MONUMENTAL yaitu sebagai bentuk “Peringatan” dan bukan MISTIKAL (menjadikan roti dan anggur sebagai sumber mujizat). Sumber mujizat adalah pribadi Tuhan Yesus sendiri. Sekalipun demikian, hal yang harus diperhatikan adalah bahwa sekalipun bersifat monumental, Perjamuan Kudus tetaplah bersifat rohani dimana mujizatpun dapat terjadi didalamnya. Di dalam pelaksanaannya haruslah dengan khidmat dan sungguh-sungguh dalam hati dan bukan karena rutinitas belaka.



Simbolisasi yang terkandung dalam PERJAMUAN KUDUS: 1. Korban Kristus adalah korban keselamatan Yesus adalah Anak Domba Allah yang disembelih demi keselamatan umat manusia (Yohanes 1:29 bandingkan I Korintus 5:7) Keselamatan kita terjadi karena korban Kristus. 2. Perjamuan Kudus adalah persekutuan dengan TUBUH dan DARAH KRISTUS (1Korintus 10:16-17) a.



Ketika kita memakan roti perjamuan kudus berarti: -



Kita menerima korban Kristus di kayu salib sebagai korban keselamatan bagi kita.



-



Kita sadar dan mengakui bahwa kita adalah umat tebusan Kristus dan seluruh hidup kita dalah milik-Nya.



-



Kita dipersatukan dengan saudara seiman sebagai satu tubuh dalam Kristus (mengakui kesatuan tubuh Kristus).



b.



Ketika kita minum anggur dari cawan perjamuan berarti: -



Kita menerima kehidupan Kristus, karena air anggur melambangkan darah Kristus



-



Kita memiliki Perjanjian Baru dengan Kristus bahwa keselamatan yang kita terima melalui darah Kristus yang kudus dan kekal adalah sebuah “KEPASTIAN” dan bukan “SEMOGA”, seperti yang dikatakan Yesus dalam Lukas 22:20 ….."Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu”



Jadi saat kita mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus berarti kita sedang meneguhkan posisi iman kita, bahwa kita tetap berada dalam Perjanjian Baru dengan Tuhan. Artinya, kita telah ditebus menjadi milik Tuhan dan kita hidup hanya bagi kemuliaan-Nya. GMS mengadakan Perjamuan Kudus secara rutin sebulan sekali, setiap minggu pertama.



Berkenaan dengan makna Perjamuan Kudus, maka yang diperbolehkan mengambil bagian di dalamnya adalah orang-orang yang sudah menerima penebusan Kristus atau lazim disebut orang percaya.



Persiapan yang harus dilakukan sebelum mengambil bagian dalam perjamuan kudus adalah :



1. MENGUJI DIRI – memeriksa kembali iman Anda, apakah masih menduakan Tuhan? Sebab Perjamuan Kudus adalah untuk orang percaya, dan mengandung kesaksian bahwa semua orang yang makan dan minum Perjamuan Kudus adalah orang yang menjadikan Yesus sebagai satusatunya Tuhan dan Juru selamat.



2. MENGAKUI TUBUH TUHAN – hal ini berkenaan dengan kondisi hati. Jika Anda memiliki masalah/ sakit hati/ marah kepada sesama, maka bereskan dahulu masalah Anda. Supaya ketika Anda mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus, hati Anda sudah dalam keadaan bersih.



Langkah selanjutnya untuk TERTANAM di GMS adalah MENGHADIRI PERTEMUAN IBADAH SECARA RUTIN. Untuk mengetahui jadwal ibadahnya, dapat Anda peroleh di Warta Jemaat.



3. TERTANAM DALAM CONNECT GROUP (CG) & MENGIKUTI “MY SPIRITUAL JOURNEY” (MSJ) CG adalah sebuah komunitas rohani yang beranggotakan jemaat GMS yang mengadakan pertemuan rutin seminggu sekali (sesuai kebutuhan) untuk beribadah bersama dalam ibadah rumah tangga sebagai sebuah keluarga kecil.



Dalam CG, jemaat digembalakan dan dilatih untuk saling melayani satu dengan lainnya. Memiliki komunitas , mengalami perubahan hidup.



Tujuan dan target dari komunitas Connect Group sendiri adalah: a.



Bahwa setiap jemaat mempunyai rumah rohani.



b.



Tidak ada jemaat yang hidup sendiri.



c.



Semua jemaat harus menyadari bahwa dirinya adalah Saksi Kristus.



Sedangkan, tujuan dan target MSJ adalah sebagai berikut: 



MSJ dirancang secara sengaja, sistematis, dan dapat diukur (measurable) untuk meletakkan dasar pemahaman akan prinsip kebenaran Firman Tuhan sesuai dengan tahapan dari perjalanan rohani yang sedang mereka jalani. Dasar ini dimaksudkan untuk menjadi sebuah fondasi kebenaran, prinsip, nilai, pemahaman yang teguh untuk mereka dapat terus bertumbuh, berbuah dan berfungsi secara maksimal di setiap tahap pertumbuhan rohani mereka.







Menjadi alat bagi gembala dan para pemimpin di GMS untuk dapat mempersiapkan jemaatnya menjadi pemimpin – pemimpin yang memiliki fondasi Alkitab dan nilai-nilai kepemimpinan Kristen yang kuat.







MSJ dimaksudkan untuk menjadi tulang punggung dari fungsi prophetic dalam visi Gereja Mawar Sharon dengan cara membentuk cara pandang jemaat GMS yang sesuai dengan doktrin Alkitab dan nilai-nilai kekristenan yang dianut GMS.







MSJ dimaksudkan untuk mencetak pemimpin-pemimpin yang berintegritas dan berkualitas sehingga misi membangun 1000 gereja lokal yang kuat dengan 1 juta murid Kristus dapat tercapai.



4. TERLIBAT DALAM PELAYANAN DI GMS. Melayani adalah memberikan waktu dan tenaga secara khusus untuk Tuhan. Melalui pelayanan kita belajar untuk menjadi berkat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan. Melayani juga menjadi tanda bahwa seseorang mulai bertumbuh menjadi dewasa dalam kerohanian. GMS memberi kesempatan bagi jemaat untuk melayani di berbagai bidang pelayanan sesuai dengan talenta dan kerinduan tiap-tiap jemaat. Syarat yang ditetapkan oleh Sinode untuk dapat melayani adalah telah lulus mengikuti MSJ 2.