Buku Panduan Validasi Data [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN NOMOR : 1902/ SK / DIR / V / 2015 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN VALIDASI DATA RUMAH SAKIT ISLAM NASHRUL UMMAH LAMONGAN DIREKTUR RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN



Menimbang



: a. bahwa dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSI Nashrul Ummah Lamongan, diperlukan data yang valid b. bahwa setiap data yang dipergunakan untuk kepentingan peningkatan mtu dan keselamatan pasien perlu terlebih dahulu dilakukan validasi data c. bahwa untuk terlaksananya validasai data secara efektif dan efisien diperlukan panduan validasi data d. bahwa berdasarakan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf c, perlu menetapkan Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan dengan Keputusan Direktur.



Mengingat



: 1. Keputusan Badan Pelaksana RSI Nashrul Ummah Lamongan Nomer 053/KPTS/BPRSINU/2012, tentang Pengangkatan Direktur RSI Nashrul Ummah Lamongan 2. Keputusan Yayasan RSI Nashrul Ummah Lamongan Nomer : 064/ KPTS/ YARSINU/ III/ 2015, tentang Perubahan Struktur RSI Nashrul Ummah Lamongan



Memperhatikan : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; 5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;.



MEMUTUSKAN



Menetapkan : Pemberlakuan PANDUAN VALIDASI DATA RSI Nashrul Ummah Lamongan Pertama



: Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan seperti yang terlampir dalam Surat Keputusan Ini.



Kedua



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini dimaksud dalam Diktum pertama harus dijadikan acuan dalam melakukan validasi data untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RSI Nashrul Ummah Lamongan



Ketiga



: Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.



Ditetapkan di : Lamongan Pada Tanggal : 5 Mei 2015 -------------------------------------------Direktur,



dr. Muwardi Romli, Sp.B, M.Kes NIK. 120001



Tembusan Yth: 1. Yayasan RSI Nashrul Ummah Lamongan 2. Komite Medik 3. Para Pejabat Struktural RSI Nashrul Ummah Lamongan 4. Arsip



DAFTAR ISI Keputusan Direktur Tentang Pemberlakuan Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan Daftar Isi......................................................................................................................................i Kata Pengantar .......................................................................................................................... ii BAB I



Pendahuluan ............................................................................................................ 1 A. Latar Belakang.................................................................................................... 1 B. Maksud dan tujuan ............................................................................................. 1 C. Sasaran ................................................................................................................ 2



BAB II



Definisi .................................................................................................................... 3



BAB III



Ruang Lingkup ........................................................................................................ 4



BAB IV



Tata Laksana ........................................................................................................... 5 A. Populasi dan Sample........................................................................................... 5 1. Teknik Sampling.............................................................................................. 5 2. Menentukan Ukuran ........................................................................................ 6 B. Alur Validasi Data Internal................................................................................. 7 C. Analisa Data ....................................................................................................... 8 1. Run Chart........................................................................................................ 9 2. Control Chart ................................................................................................ 10 3. Histograms .................................................................................................... 10 4. Pareto ............................................................................................................ 11



BAB V



Penutup. ................................................................................................................. 12



Daftar Pustaka .......................................................................................................................... 13



i



KATA PENGANTAR



Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rohmat dan hidayahNya, sehingga Buku Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan ini dapat terwujud. Dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien, validasi data merupakan salah satu langkah penting dalam pengukuran indikator mutu (quality measures), yang meliputi penetapan indikator (variabel) mutu, pemilihan dan pengujian ukuran, pengumpulan data, validasi data, analisa data dan penggunaan data untuk perbaikan. Validasi data dilakukan agar data yang diperoleh benar-benar valid, sehingga bermanfaat untuk peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Panduan Validasi Data ini disusun berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012, Joint Commission International dan referensi lainnya. Diharapkan, panduan ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam melakukan kegiatan validasi data untuk upaya peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien RSI Nashrul Ummah Lamongan. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang stinggi-tingginya kami sampaikan kepada semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung terhadap penyusunan Panduan Validasi Data ini. Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.



Lamongan, Mei 2015 Ketua Panitia Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien RSI Nashrul Ummah Lamongan



dr. Siti Aisyah, MARS 98 00 02



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Mengacu pada UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Permenkes No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 dan Standar Akreditasi Rumah Sakit Joint Commission International (JCI), serta Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit (Depkes, 1994), RSI Nashrul Ummah Lamongan dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan menjamin keselamatan pasien sesuai dengan standar yang ditetapkan melalui upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien. Perbaikan mutu dan keselamatan pasien dilaksanakan berdasarkan masukan data dari lapangan yang akan dipergunakan secara efektif dalam praktik klinis dan manajemen. Setiap tahun pemimpin klinis dan manajerial menetapkan indikator mutu kunci yang digunakan sebagai variabel untuk mengukur suatu perubahan/perbaikan dengan menggunakan instrumen yang tepat. Indikator mutu kunci terdiri dari 11 (sebelas) indikaor area klinik, 9 (sembilan) indikator area manajerial, 6 (enam) indikator keselamatan pasien dan indikator berdasarkan Joint Commission International’s ( JCI) International Library of Measures. Untuk menjamin bahwa data yang dikumpulkan merupakan data yang baik dan bermanfaat, maka perlu dilakukan proses validasi data internal, setidak-tidaknya terhadap data indikator mutu klinik. Data yang sudah divalidasi selanjutnya dianalisis (dilakukan perbandingan secara internal di rumah sakit sendiri, bila ada dengan rumah sakit lain, dan dengan standar ilmiah serta praktik yang diinginkan), kemudian dilaporkan dan dipublikasikan.



B. Maksud dan Tujuan 1.



Maksud a. Validasi data merupakan alat penting untuk memahami mutu dari data mutu dan untuk mencapai tingkat di mana data tersebut cukup meyakinkan bagi para pembuat keputusan. b. Validasi data menjadi salah satu langkah penting dalam pengukuran indikator mutu yang meliputi: pemilihan apa yang harus diukur (indikator mutu), pengujian ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan data untuk perbaikan



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



1



2.



Tujuan Tujuan dari adanya validasi data adalah : a. Monitoring akurasi data yg dikumpulkan b. Verifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan reproducible c. Verifikasi ekspektasi tentang volume data yang dikumpulkan d. Data dan informasi mutu yang valid yang bisa dijadikan dasar manajemen rumah sakit untuk mengambil keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program dan peningkatan kewaspadaan serta respon terhadap kejadian luar biasa yang cepat dan tepat



C. Sasaran a. Menjamin prosedur pelayanan yang aman b. Untuk menjamin reproduksibilitas (mempunyai c. keterberulangan yang sedapat mungkin mempunyai efektifitas yang sama) d. Untuk menekan sekecil mungkin risiko penyimpangan yang mungkin timbul jika dibandingkan dengan prosedur klasik yang lazim dilakukan dengan prosedur (yang telah divalidasi)



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



2



BAB II DEFINISI



Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek yang diukur dengan data yang dapat dilaporkan oleh pengumpul data. Dengan demikian, data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh pengumpul data dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diukur. Menurut Azwar (1986) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Bailey (98;1987) mengatakan: “ The validity of measuring instrument may be defined as the extent to which difference in scores on it reflects true differences among individuals on the characteristic that we seek to measure, rather than constant or random errors ” Berdasarkan pengertian menurut Bailey di atas, validasi mengandung dua unsur, yaitu: (1) bahwa instrumen pengukuran adalah mengukur secara aktual konsep dalam pertanyaan, dan bukan berupa konsep lain; dan (2) bahwa konsep dapat diukur secara akurat. Sedangkan menurut Dr. Luwiharsih, MSc Validasi adalah suatu tindakan pembuktian. Dan analisa data adalah kegiatan mengubah data hasil penelitian/survei menjadi informasi yg dapat digunakan untuk mengambil kesimpulan dan keputusan (Dr. Luwiharsih, MSc) Dengan demikian, data yang valid dapat diperoleh melalui alat ukur yang valid (alat ukur yang betul-betul dapat mengukur objek yang diukur) dan proses pengumpulan data yang benar (menggunakan teknik pengukuran yang sama oleh dua orang yang berbeda, yaitu pengumpul data dan validator). Yang dimaksud validasi data dalam panduan ini adalah membandingkan hasil data yang dikumpulkan oleh pengumpul data (orang pertama) dengan hasil data yang dikumpulkan oleh validator (orang kedua). Apabila tingkat keakuratannya ± 90%, maka data yang dikumpulkan dapat dikatakan akurat (valid).



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



3



BAB III RUANG LINGKUP



Kegiatan validasi data di RSI Nashrul Ummah Lamongan dilakukan ketika: 1.



Indikator baru diterapkan, khususnya indikator klinis yang dimaksudkan untuk membantu RS melakukan evaluasi & meningkatkan proses atau hasil klinis yang penting



2.



Data akan ditampilkan kepada publik lewat situs web rumah sakit atau cara lain



3.



Suatu perubahan telah dilakukan terhadap indikator : 



cara pengumpulan data diubah







proses pengambilan data,







pengumpul data diganti



4.



Data yang berasal dari indikator yang ada telah diubah tanpa ada penjelasan



5.



Sumber data berubah, misalnya jika ada bagian dari catatan pasien yang diubah ke format elektronik sehingga sumber datanya menjadi elektronik dan kertas



6.



Subyek dari pengumpulan data telah diubah, seperti perubahan umur rata-rata pasien, komorbiditas, perubahan protokol riset, penerapan pedoman praktek yang baru, atau teknologi baru dan metodologi baru pengobatan diperkenalkan/dilaksanakan.



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



4



BAB IV TATA LAKSANA A. Populasi dan Sample Secara umum, sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi. Dalam bahasa pengukuran, artinya sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Kalau yang ingin diukur adalah tekanan darah pada pasien hipertensi sedangkan yang dijadikan sampel adalah pasien-pasien bukan dengan hipertensi, maka sampel tersebut tidak valid, karena tidak mengukur sesuatu yang seharusnya diukur (tekanan darah pada pasien dengan hipertensi). Sampel yang valid ditentukan oleh dua pertimbangan. Pertama, akurasi atau ketepatan, yaitu tingkat ketidakadaan “bias ” (kekeliruan) dalam sampel. Dengan kata lain, makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Kedua, presisi. Kriteria kedua dari sampel yang baik adalah memiliki tingkat presisi estimasi. Presisi mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi kita dengan karakteristik populasi. 1. Teknik Sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Dalam pengambilan sampel terdapat dua teknik sampling yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Probability sampling adalah teknik sampling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan nonprobability sampling kurang atau tidak bisa memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik sampling dengan probability sampling meliputi, simple random sampling, systematic sampling, stratified random sampling, dan cluster sampling. a.



Simple random sampling adalah proses memilih satuan sampling sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dalam sampel



b.



Systematic sampling adalah cara pengambilan sampel di mana hanya anggota sampel pertama yang dipilih secara random, sedangkan anggota sampel berikutnya dipilih secara sistematis menurut pola tertentu. Contoh, populasi (N) = 1000 dan sampel (n ) = 300. M aka 1000/300=3.33, artinya pengambilan data pada tiap kelipatan 3. Seperti dari pengambilan data sampel ke-3…ke-6…ke-9…dan seterusnya hingga 300 sampel



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



5



c.



Stratified random sampling adalah cara pengambilan sampel di mana populasi distratifikasi menjadi beberapa lapisan berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria dimaksud dapat berupa variable diukur, bisa juga variable yang dekat dengan variable yang diukur



d.



Cluster sampling adalah pengambilan sampel di mana randomisasi dilakukan terhadap kelompok, bukan anggota populasi



Teknik sampling dengan nonprobability sampling antara lain: snow ball sampling, purposive sampling, dan sampling jenuh a.



Snow ball sampling adalah cara pengambilan sampel yang pada awalnya menggunakan responden terbatas, kemudian terus meningkat berdasarkan informasi dari responden sebelumnya



b.



Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel yang didasarkan atas pertimbangan tertentu, terutama pertimbangan yang diberikan oleh sekelompok pakar



c.



Sampling jenuh adalah cara pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus.



2. Menentukan Ukuran a.



Menurut Gay dan Dehl (1996): 1) untuk penelitian deskriptif, minimal sampelnya 10% dari populasi. Sementara itu, jika populasinya besar maka minimal diambil sampel sebesar 20% dari populasi 2) penelitian korelasional, paling sedikit 30 elemen populasi, 3) penelitian perbandingan kausal, 30 elemen per kelompok, 4) untuk penelitian eksperimen 15 elemen per kelompok



b.



Rumus untuk Menghitung Besar Sampel. 1) Rumus Cochran



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



6



Keterangan : n0 : awal sampel n : jumlah sampel N : ukuran populasi t : tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d : taraf kekeliruan (digunakan 0,05) p : proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q :1–p 1 : bilangan konstan 2) Rumus Slovin



Keterangan : n : jumlah sampel minimal N : ukuran populasi ɑ : toleransi ketidaktelitian (5%) B. Alur validasi data internal



Dari gambar alur di atas, langkah-langkah validasi data internal sebagai dapat dijelaskan berikut : 1.



Kebutuhan dalam persiapan validasi data papan kerja, format pemantauan, alat tulis, alat dokumentasi foto atau rekaman video



2.



Perlu ada penetapan yang menjadi orang pertama dalam pengambilan data dengan



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



7



orang kedua yang bukan pengumpul data. 3.



Menentukan ukuran sampel untuk validasi data. Dalam pengambilan sample untuk validasi data, RSI Nashrul Ummah Lamongan menggunakan ukuran :



4.







Jika ukuran populasinya diatas > 100, maka sample 20%,







Jika ukuran populasinya ≥ 51 - ≤ 100, sampelnya 50%







Jika ukuran populasinya ≤ 50, maka sampelnya 100%



Berdasarkan butir 2 di atas, melakukan pengumpulan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam pengumpulan data orisinil, dengan menggunakan objek data yang sama dan cara ukur yang sama



5.



Menghitung keakuratan dilakukan dengan membandingkan hasil data orang pertama dengan orang kedua. Hasil data keakuratan yang diterima adalah ≥ 90%



6.



Melakukan koreksi apabila unsur datanya tidak sama, alasan-alasannya (misalnya, definisi data yang tidak jelas) harus dicatat dan tindakan korektif harus didokumentasikan



7.



Mengidentifikasi tindakan korektif, dengan mereview kembali teknis pengukuran yang telah dilaksanakan



8.



Menganalisis data setelah divalidasi dengan perhitungan menggunakan metoda statistik. Sehingga dapat menghasilkan sebuah gambaran dalam pengambilan keputusan



C. Analisa Data Sasaran dari analisis data adalah agar dapat dilakukan PERBANDINGAN bagi rumah sakit melalui empat cara : 1. Dengan diri sendiri dalam waktu tertentu, seperti dari bulan ke bulan atau satu tahun ke tahun berikutnya. 2. Dengan rumah sakit lain yang sama seperti menggunakan data base referensi 3. Dengan standar, seperti ditetapkan oleh badan akreditasi, ikatan profesional atau menggunakan ketentuan yang ditetapkan dalam undang-undang atau peraturan. 4. Dengan praktek-praktek yang diakui di kepustakaan sebagai pedoman praktek yang lebih baik atau paling baik 5. Perbandingan ini membantu rumah sakit memahami sumber dan sifat perubahan yang tidak dikehendaki serta membantu fokus pada upaya perbaikan. Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



8



Hasil dari sebuah analisa data dibuat dengan melalui grafik, sehingga sangat membantu dalam memperlihatkan tujuan dalam perbaikan sesuai yang diharapkan. Ada beberapa grafik yang digunakan dalam analisa, yaitu : 1. Run charts Run chart sangat bermanfaat tergantung berapa banyak data yang dikumpulkan, sangat sederhana dan mudah diinterpretasikan 1) Run chart juga dikenal sebagai grafik garis sederhana yang menggambarkan data dari waktu ke waktu 2) Sumbu Y : peristiwa/event; sumbu X periode waktu 3) Digunakan untuk : a) memahami gambaran umum suatu proses b) trend dan shift/pergeseran dalam proses c) variasi dari waktu ke waktu d) untuk mengidentifikasi penurunan atau peningkatan proses dari waktu ke waktu 4) Run chart harus dibuat pada awal kegiatan dan di update dengan data baru sesuai kegiatan yg berjalan 5) Run chart merupakan grafik yg mengilustrasikan perubahan mutu dari waktu ke waktu 6) Pengukuran dilakukan pada titik tertentu dan dihubungkan dengan garis. Hal ini akan menghasilkan grafik variasi dari waktu ke waktu, dan membantu tim melihat apakah perubahan yg terjadi mengarah pada perbaikan 7) Run chart memilik komentar dengan panah yg menunjuk waktu bila ide-ide perubahan untuk perbaikan diuji



Grafik Run



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



9



2. Control charts Adalah grafik yg menggambarkan data dari waktu ke waktu, control chrat lebih spesifik daripada Run Chart karena dapat menilai apakah proses berada dalam kontrol/tidak; garis kontrol atas (UCL) dan garis control bawah (LCL) 1) Control chart



mirip run chart, namun lebih memiliki daya



statistik untuk



mendeteksi perubahan 2) Control chart digunakan untuk QI, dan juga untuk monitoring perbaikan (contoh : dashboard atau scorecard) 3) Control chart merupakan cara analisa hasil yang lebih rumit dan memerlukan data lebih banyak 4) Data bisa dipresentasikan dalam beberapa bentuk : a) Persentase b) Rates c) Counts d) Individual values 5) Banyak model control charts yang diperlukan sesuai jenis data yang berbeda – beda, namun semua control chart mirip dan dinterpretasikan dng cara yg sama



Grafik Kontrol 3. Histograms a)



Data ditampilkan dalam grafik.



b)



Mudah utk melihat trend



c)



Easy to “eye-ball”



d)



Tidak ideal untuk analisis statistik



Grafik Histogram Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



10



4. Pareto charts a)



Pareto chart merupakan tool yg membantu tim melihat penyebab atau masalah yg paling sering terjadi.



b) Chart memperlihatkan aktifitas atau area yg berkontribusi paling buruk mutunya c)



Pareto chart berbasis teori bahwa jumlah kecil penyebab akan memiliki kontribusi paling buruk mutunya



d) Bila beberapa aktifitas berkontribusi paling besar pada masalah disebut Pareto Effect e)



A classic Pareto Effect diamati bila 20 % penyebab berkontribusi pada 80 % semua masalah



Grafik Pareto



Sehingga secara singkat bisa dikatakan bahwa : 



Validasi data dilakukan untuk indikator klinis baru dan bila ada perubahan dari profil/kamus indikator serta sistem pengumpulan data yang berubah dari manual ke elektronik sistem







Analisis dilakukan dengan melihat trend didalam RS, membandingkan dengan standar, membandingkan dengan praktik terbaik dan membandingkan ddengan RS lain.







Mengingat beberapa indikator juga merupakan insiden keselamatan pasien maka perlu dilakukan analisa dengan risk grading.



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



11



BAB V PENUTUP



Program peningkatan mutu dianggap bermanfaat jika data yang dipakai merupakan data yang valid. Jika data yang dipakai tidak valid, maka program peningkatan mutu tidak ada artinya (garbage in garbage out/GIGO). Jadi pengukuran yang terpercaya (reliable) terhadap indikator mutu merupakan inti dari semua program peningkatan mutu. Dalam upaya menjamin bahwa data yang dikumpulkan adalah baik dan bermanfaat untuk upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, RSI Nashrul Ummah Lamongan menggunakan proses internal untuk melakukan validasi data. Validasi data menjadi salah satu langkah penting dalam pengukuran indikator mutu yang meliputi: pemilihan apa yang harus diukur (indikator mutu), pemilihan dan pengujian ukuran, pengumpulan data, validasi data dan penggunaan data untuk perbaikan. Semoga panduan validasi data ini dapat membantu dan bermanfaat dalam menghasilkan data yang valid yang nantinya data tersebut dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan yang tepat bagi RSI Nashrul Ummah Lamongan.



Lamongan, Mei 2015 Ketua Panitia Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSI Nashrul Ummah Lamongan



dr. Siti Aisyah, MARS 98 00 02



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



12



DAFTAR PUSTAKA



Undang-Undang No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit Permenkes No. 1691 Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit Standar Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 Standar Akreditasi Rumah Sakit Joint Commission International (JCI) Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Rumah Sakit (Depkes, 1994)



Panduan Validasi Data RSI Nashrul Ummah Lamongan



Halaman



13