Business Plan - Ni Made Shinta Wiriandani - 1713031007 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL RENCANA USAHA (BUSINESS PLAN)



KERIPIK JUBENG LELEH (OLAHAN BUAH KHAS JEMBRANA)



OLEH: NI MADE SHINTA WIRIANDANI NIM 1713031007 (VII B)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2020



DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................................................



i



DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................................................



1



B. Visi dan Misi ...............................................................................................................



1



C. Alasan ..........................................................................................................................



2



D. Tujuan..........................................................................................................................



2



BAB II ISI RENCANA USAHA A. Nama Usaha ................................................................................................................



3



B. Rencana Lokasi Usaha ................................................................................................



3



C. Aspek Manajemen .......................................................................................................



3



D. Faktor Penghambat dan Pendukung ............................................................................



3



BAB III PERENCANAAN PEMASARAN A. Target Pasar .................................................................................................................



4



B. Pesaing dan Peluang Pasar ..........................................................................................



4



C. Analisis SWOT............................................................................................................



4



D. Analisis 4P ...................................................................................................................



5



E. Strategi Pemasaran ......................................................................................................



6



BAB IV ASPEK PRODUKSI A. Jenis Produk ................................................................................................................



7



B. Proses Produksi ...........................................................................................................



7



C. Kapasitas Produksi ......................................................................................................



8



D. Mesin dan Peralatan ....................................................................................................



9



BAB V ASPEK KEUANGAN A. Modal........................................................................................................................... 10 B. Analisis Biaya Tetap ................................................................................................... 11 C. Analisis Biaya Tidak Tetap ......................................................................................... 11 D. Analisis Break Even Point (BEP) ................................................................................ 11



ii



BAB III PENUTUP A. Antisipasi Masa Depan ................................................................................................ 13 B. Kesimpulan .................................................................................................................. 13



iii



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian di Indonesia, upaya pengembangan agroindustri sangat penting dilaksanakan. Hal ini mencakup beberapa tujuan, yaitu: (a) menarik dan mendorong munculnya industi baru disektor pertanian, (b) menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, (c) menciptakan nilai tambah, dan (d) menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki pembagian pendapatan (Soekartawi, 2000). Sektor industri, terutama industri pengolahan hasil pertanian merupakan sektor yang memberikan nilai tambah pada produk pertanian primer. Secara nasional sektor industri kecil adalah penyerap tenaga kerja terbesar berdasarkan skala usaha dibandingkan dengan sektor industri menengah dan besar. Olahan buah Jambu Budeng adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah Jambu Budeng menjadi keripik. Keripik merupakan makanan yang cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Selain itu, Jambu Budeng merupakan buah khas Jembrana yang sangat diminati oleh masyarakat, karena mengingat rasanya yang manis, renyah dan berbeda dengan buah jambu pada umumnya. Keberadaan usaha penulis sangat berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi usaha penulis. B. Visi dan Misi  Visi Memanfaatkan dan meningkatkan hasil olahan Jambu Budeng menjadi produk makanan yang lebih menarik dan bervariasi sehingga meningkatkan nilai jual hasil olahan jambu dan dapat diterima oleh masyarakat luas sebagai salah satu makanan oleholeh khas Jembrana.  Misi Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi-misi yang harus dilaksanakan, yaitu: 1. Memperkenalkan produk olahan Jambu Budeng berupa keripik kepada konsumen. 2. Meningkatkan kualitas produk olahan Jambu Budeng dari bahan yang digunakan, rasa, kebersihan produk, dan nilai gizi yang terkandung. 3. Melakukan analisis pasar dengan menentukan sasaran pemasaran produk. 1



4. Memperluas akses pemasaran produk olahan Jambu Budeng. 5. Menciptakan produk-produk yang terbaik dan mempunyai nilai tambah dan bermanfaat bagi masyarakat. C. Alasan Jambu Budeng merupakan salah satu buah yang hanya tumbuh di Desa Budeng, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana. Jambu Budeng memiliki tekstur dan rasa yang berbeda dengan jambu pada umumnya. Karena Jambu Budeng ini memiliki ciri khas tersendiri, maka Jambu Budeng ini menjadi buah khas Jembrana. Jambu Budeng merupakan buah musiman. Jika musimnya tiba, Jambu Budeng ini sangat laku di pasaran. Petani Jambu Budeng mengaku bahwa saat musimnya tiba, ia bisa menjual sampai jutaan rupiah Jambu Budeng. Tidak hanya masyarakat Budeng saja yang bisa menikmatinya, banyak masyarakat luar Desa Budeng juga berminat dengan Jambu Budeng ini. Walaupun banyak masyarakat luar yang berminat dengan Jambu Budeng, tetapi masih ada yang tidak tahu Jambu Budeng ini, khususnya masyarakat di luar Jembrana. Dari pemahaman dunia usaha, sangat diharapkan produk yang sebaiknya dihasilkan untuk dapat bersaing dan diterima oleh kalangan masyarakat. Oleh karena itu, penulis membuat olahan Jambu Budeng seperti keripik yang nantinya dapat dijadikan oleh-oleh khas Jembrana. Usaha ini dibuat untuk mengembangkan sektor kuliner di daerah Jembrana dan memperkenalkan keberadaan Jambu Budeng kepada masyarakat luar yang menjadi buah khas Jembrana. D. Tujuan Adapun tujuan penulis dalam membuat usaha kuliner ini adalah: 1. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi; 2. Memasarkan produk hasil olahan buah khas Jembrana; 3. Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa Jambu Budeng ini dapat diolah sehingga memiliki nilai cita rasa yang tinggi; 4. Menarik minat masyarakat luar untuk merasakan olahan buah khas dari Jembrana; 5. Membuka lapangan pekerjaan.



2



BAB II ISI RENCANA USAHA A. Nama Usaha Usaha yang bergerak di bidang kuliner yang terbuat dari bahan baku jambu khas Jembrana, saya menamakannya dengan nama “Jubeng Leleh”. Nama tersebut adalah singkatan dari Jambu Budeng Oleh-oleh. Maksud dari nama itu adalah produk yang dihasilkan merupakan olahan Jambu Budeng yang dapat dijadikan oleh-oleh khas Jembrana. B. Rencana Lokasi Usaha Lokasi usaha yang direncanakan untuk pembuatan maupun pemasaran Jubeng Leleh ini bertempat di Jalan Ngurah Rai, Desa Dauhwaru, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana yang berdekatan dengan lokasi buah Jambu Budeng ini tumbuh. C. Aspek Manajemen Bisnis ini dikelola bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugasnya masingmasing. Misalnya dari delapan orang, lima orang diantaranya bertugas membuat produk dan penyajian, satu orang bertugas dalam mencari bahan baku, satu orang lainnya bertugas dalam pemasaran misalnya strategi memasarkan produk, dan satu orang lagi bertugas dalam administrasi keuangan. D. Faktor Penghambat dan Pendukung Setiap usaha yang dijalankan pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut penulis akan menghambat dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha ini. 1. Faktor penghambat diantaranya: a. Masih kurangnya minat masyarakat luar untuk datang ke Jembrana sehingga sulit memperkenalkan olahan buah khas Jembrana. b. Harga bahan baku yang sangat tinggi sehingga harga produk kemungkinan akan tinggi. c. Kondisi tempat dan peralatan yang belum memadai. 2. Faktor pendukung usaha diantaranya: a. Minat masyarakat Jembrana terhadap buah Jambu Budeng sangat tinggi. b. Satu-satunya produk kuliner yang berupa olahan buah khas dari Jembrana.



3



BAB III PERENCANAAN PEMASARAN A. Target Pasar Peluang pasar yang dapat menerima produk ini sangat penting diketahui dalam memulai usaha. Target pasar merupakan aspek penting dalam proses pemasaran. Pemasaran akan berjalan lancar apabila sudah mendapatkan target pasar yang kita inginkan. Target pasar untuk bisnis ini adalah semua kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Jembrana dan masyarakat luar yang datang ke Jembrana dan berniat membawa oleh-oleh khas Jembrana bisa mencoba olahan Jambu Budeng ini. B. Pesaing dan Peluang Pasar Saat ini belum ada pesaing di wilayah Jembrana, karena belum ada yang membuat olahan Jambu Budeng. Peluang untuk membuka usaha ini cukup besar mengingat bahwa pesaing yang belum ada dan banyak sedikitnya pelanggan yang akan membeli produk ini tergantung dari cara kita memasarkannya untuk menarik perhatian konsumen. C. Analisis SWOT Hal yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam setiap kegiatan untuk memulai usaha adalah mengukur kemampuan terhadap lingkungan atau pesaing, yaitu melalui analisis SWOT, diantaranya: 1. Strengths (Kekuatan) a. Harga perproduk Jubeng Leleh relatif murah dan terjangkau oleh kalangan masyarakat. b. Kualitas produk sangat terjamin karena dalam proses pembuatannya diutamakan kebersihan dan untuk kesehatan. c. Olahan buah Jambu Budeng memiliki rasa yang khas dan nikmat. d. Persaingan pasar rendah karena satu-satunya usaha dalam bidang kuliner dengan produk olahan buah Jambu Budeng. 2. Weakness (Kelemahan) a. Bahan baku Jambu Budeng ini berbuah musiman sehingga tidak selalu dapat memproduksi. 3. Opportunity (Peluang)



4



a. Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah penulis untuk memasarkan produk. b. Minat masyarakat Jembrana terhadap buah Jambu Budeng sangat tinggi. 4. Threats (Ancaman) a. Munculnya produk olahan baru yang lebih unggul b. Kenaikan harga bahan baku buah Jambu Budeng karena permintaan konsumen yang tinggi. D. Analisis 4P 1. Product (Produk) Produk yang dijual adalah “Jubeng Leleh” yang merupakan makanan olahan berupa keripik yang terbuat dari buah Jambu Budeng yang dapat dijadikan sebagai oleh-oleh khas Jembrana. 2. Price (Harga) Harga perbungkus untuk “Keripik Jubeng Leleh” adalah Rp 25.000,00. Harga tersebut sudah terbilang murah dan terjangkau oleh kalangan masyarakat karena mengingat harga bahan bakunya cukup mahal. 3. Promotion (Promosi) Promosi terhadap produk yang akan dijual merupakan langkah penting untuk menarik minat konsumen. Berikut ini adalah beberapa cara yang akan dilakukan penulis dalam mempromosikan usaha: a. Melakukan penjualan langsung, cara ini efektif karena bertemu langsung dengan pembelinya dan dapat mempromosikan secara langsung produk yang dijual. b. Melalui social media seperti whatsapp, facebook, instagram, dan aplikasi lainnya. Cara ini cukup efektif dilakukan saat situasi pandemi ini. Kebanyakan orang lebih memilih untuk mencari informasi melalui internet karena dianggap lebih efektif dan efisien. Informasi lebih cepat didapat melalui internet dibandingkan dengan informasi secara langsung. Oleh sebab itu, mempromosikan produk usaha sangat efektif dilakukan melalui social media karena tidak hanya masyarakat sekitar saja yang melihat tetapi masyarakat luar juga akan mengetahuinya. c. Memberikan bonus satu bungkus “Keripik Jubeng Leleh” bagi konsumen yang ingin membeli minimal 20 produk. 5



4. Place (Tempat) Mengingat target pasar yaitu masyarakat luas, maka diperlukan tempat yang strategis agar masyarakat luas dapat dengan mudah mencari lokasi usaha. Oleh sebab itu, tempat pembuatan maupun pemasaran produk Jubeng Leleh ini bertempat di Jalan Ngurah Rai, Desa Dauhwaru, Kec. Jembrana, Kab. Jembrana yang berdekatan dengan lokasi buah Jambu Budeng ini tumbuh. E. Strategi Pemasaran Ada empat strategi pemasaran yang akan penulis gunakan dalam menjalankan usaha ini, diantaranya: 1. Memberikan bonus satu bungkus bagi konsumen yang membeli minimal 10 produk Jubeng Leleh. 2. Memberikan discount pada hari-hari tertentu, seperti hari raya keagamaan dan hari nasional. 3. Memberikan jasa delivery bagi konsumen yang memesan minimal 30 produk Jubeng Leleh. 4. Menyediakan tiket masuk bagi konsumen dari luar Jembrana yang ingin melihat kebun Jambu Budeng secara langsung.



6



BAB IV ASPEK PRODUKSI A. Jenis Produk Produk yang dijual adalah berupa makanan olahan dari buah Jambu Budeng yang dijadikan keripik. Makanan ini dapat dijadikan sebagai makanan alternatif pengganti camilan makanan ringan yang banyak dijual di pasaran. Makanan ringan yang dijual di pasaran mengandung MSG yang dapat membahayakan kesehatan tubuh manusia. Namun berbeda halnya dengan produk Jubeng Leleh, produk ini tentu memiliki manfaat bagi kesehatan karena hasil olahan dari buah segar. B. Proses Produksi Buah Jambu Budeng



Pencucian & sortasi



Pengupasan & perajangan



Buah rajangan 10 kg



Penggorengan (5 kg/prs)



Penggorengan (5 kg/prs)



Keripik buah 2,5 kg



Spining (2 kg/proses)



Kondisioning



Pengemasan



Gambar 4.1. Diagram Alir Proses Produksi Proses pengolahan keripik buah Jambu Budeng yaitu pertama-tama disiapkan buah Jambu Budeng dan dipastikan memiliki daging yang segar dan juga dipastikan agar buahnya benar-benar sudah matang dan berasa manis sehingga tidak perlu penambahan gula untuk menjadikan keripik Jambu Budeng manis. Setelah dilakukan pembersihan buah dengan air 7



bersih maka buah Jambu Budeng dipotong dengan ketebalan irisan sekitar setengah cm. Kemudian dimasukkan ke dalam tempat pendingin kira-kira lima jam atau bisa juga lebih sebelum masuk dalam proses penggorengan keripik Jambu Budeng dengan menggunakan mesin penggoreng buah atau Vacuum Frying. Setelah tahap penggorengan, kemudian dilakukan spinning untuk meniriskan minyak yang ada pada keripik. Spinning dihentikan ketika keripik sudah benar-benar kering dan tidak ada minyak. Kemudian dilakukan penimbangan terhadap keripik yang sudah matang sesuai dengan takarannya. Tahap terakhir setelah tahap penimbangan adalah tahap pengemasan. Pada tahap pengemasan ini dipastikan kemasannya benar-benar tertutup rapat dan tidak berlubang agar keripiknya tetap gurih. C. Kapasitas Produksi Usaha ini mampu memproduksi sebanyak 15 kg keripik/ hari. Berat produk per bungkusnya adalah 250 gram, sehingga total produk perharinya dapat mencapai 60 bungkus produk olahan Keripik Jubeng Leleh. Bahan-bahan yang diperlukan untuk kapasitas produksi 15 kg keripik/ hari adalah sebagai berikut. Tabel 4.1. Bahan-bahan Produksi Keripik Jubeng Leleh No 1



Bahan Buah Jambu Budeng



Jumlah 60 kg/ hari



2



Minyak



840 liter/ minggu



3



LPG



12 liter/ hari



Keterangan Penggorengan: 2 unit Jumlah proses: 6 kali Untuk 2 penggorengan Pemakaian: 45 kali Untuk 2 penggorengan Laju konsumsi energi: 0,33 liter/jam Jumlah waktu proses: 6×50 menit + 30 menit pemanasan awal = 5,5 jam



Berikut adalah peralatan/mesin dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam usaha Keripik Jubeng Leleh ini. Tabel 4.2. Kebutuhan Alat, Mesin, dan Tenaga Kerja No 1



2



Proses Pencucian



Pengupasan, perajangan



Alat/Mesin Bak pencuci Keranjang bahan Meja kerja



Spesifikasi Bahan: keramik/ aluminium Bahan: plastik Bahan: kayu, aluminium



Jumlah 1



Jumlah TK 1



1 1



2



8



Pisau



3 4



Penggorengan Spinning



5



Penimbangan



6



Pengemasan



7



Penyimpanan sementara



Keranjang bahan Vacuum Frying Spinner Wadah bahan Timbangan Meja kerja Sealer Meja kerja Wadah bahan Rak bahan



Bahan: stainless steel Bahan: plastik Kapasitas: 5 kg/ prs Kapasitas: 2 kg/ prs Bahan: plastik Bahan: kayu Jenis: sealer tangan Bahan: kayu Bahan: plastik Bahan: kayu



2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 3



2 1 1 1



D. Mesin dan Peralatan Mesin dan peralatan sangat diperlukan dalam proses produksi. Tanpa adanya mesin dan peralatan maka produksi tidak akan berjalan. Oleh sebab itu, ada beberapa mesin dan peralatan yang diperlukan dalam proses produksi Keripik Jubeng Leleh ini. Mesin dan peralatan yang akan dibeli yaitu sebagai berikut. Tabel 4.4. Mesin dan Peralatan Produksi No



Nama Mesin/Peralatan



1 Bak pencucian (m2) 2 Pisau 3 Keranjang bahan 4 Timbangan 5 Vacuum Frying 6 LPG 7 Spinner 8 Sealer 9 Rak produk 10 Meja kerja Total Pembelian Mesin/Peralatan



Jumlah Unit 1 2 7 1 2 3 1 1 3 2



Harga (Rp) 750.000,00 25.000,00 20.000,00 50.000,00 15.000.000,00 400.000,00 2.500.000,00 500.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00



Jumlah Harga (Rp) 750.000,00 50.000,00 140.000,00 50.000,00 30.000.000,00 1.200.000,00 2.500.000,00 500.000,00 3.000.000,00 2.000.000,00 40.190.000,00



9



BAB V ASPEK KEUANGAN A. Modal



No



Kapasitas bahan baku/ proses



: 10 kg



Jumlah proses/ hari



: 6 kali



Kapasitas bahan baku/ hari



: 60 kg



Kapasitas keripik/ hari



: 15 kg



Kapasitas keripik/ bulan



: 390 kg



Jenis



Persiapan & perijinan 2 Tanah 3 Bangunan 4 Peralatan a. Bak pencucian (m2) b.Pisau c. Keranjang bahan d.Timbangan e. Vacuum Frying f. LPG g.Spinner h.Sealer i. Rak produk j. Meja kerja 5 Instalasi telepon 6 Peralatan kantor - Meja kasir + kursi (set) - Mesin printer kasir - Peralatan tulis (set) 7 Transport (second) 8 Peralatan bengkel Total



Jumlah



Harga Satuan (Rp)



1



Biaya (Rp)



Nilai Akhir



Umur



Depresiasi (Rp/ tahun)



3.750.000,00



30



1.125.000,00



2.000.000,00 100 75



50.000,00 500.000,00



10.000.000,00 37.500.000,00



1



750.000,00



750.000,00



20



37.500,00



2 7 1 2 3 1 1 3 2 1



25.000,00 20.000,00 50.000,00 15.000.000,00 400.000,00 2.500.000,00 500.000,00 1.000.000,00 1.000.000,00 500.000,00



50.000,00 140.000,00 50.000,00 30.000.000,00 1.200.000,00 2.500.000,00 500.000,00 3.000.000,00 2.000.000,00 500.000,00



1 4 5 10



50.000,00 35.000,00 10.000,00 2.700.000,00



250.000,00 50.000,00



10 10 15 20



225.000,00 45.000,00 200.000,00 100.000,00



1



500.000,00



500.000,00



50.000,00



20



22.500,00



1



400.000,00



400.000,00



40.000,00



10



36.000,00



1



50.000,00



50.000,00



1



50.000,00



1



25.000.000,00



20



750.000,00



1



500.000,00



15



30.000,00 5.386.000,00



3.000.000,00



25.000.000,00 10.000.000,00 500.000,00 116.640.000,00



50.000,00



10



Biaya tak terduga (10%) Total Modal Tetap



11.664.000,00 128.304.000,00 Depresiasi/ bulan:



448.833,33



B. Analisis Biaya Tetap No



Jenis



1 1 1 1



Harga/Satuan (Rp) 800.000,00 600.000,00 100.000,00 250.000,00



1 1 1



300.000,00 100.000,00 93.750,00



1 1



1.500.000,00 5.000,00



Jumlah



1 2 3 4 5



Gaji Pimpinan Staf Administrasi kantor Promosi dan Pemasaran Pemeliharaan a. Alat b. Transportasi c. Bangunan 6 Biaya penyusutan 7 pph 15 % 8 Pajak bumi dan bangunan Total Cost per Bulan



Biaya (Rp) 800.000,00 600.000,00 100.000,00 250.000,00 300.000,00 100.000,00 93.750,00 448.833,33 1.500.000,00 5.000,00 4.197.583,33



C. Analisis Biaya Tidak Tetap No



Jenis



1 Gaji Pegawai 2 Bahan baku Jambu Budeng (kg) 3 Bahan pengemas (plastik) 4 Listrik 5 Air (m2) Minyak (liter) 6 LPG (liter) 7 8 Transportasi Variabel Cost per Bulan



Jumlah 7 1560 600 500 15 60 48 26



Harga/Satuan (Rp) 20.000,00 15.000,00 1.000,00 750,00 1.500,00 15.000,00 6.000,00 2.000,00



Biaya/ Bulan (Rp) 3.640.000,00 23.400.000,00 600.000,00 375.000,00 22.500,00 900.000,00 288.000,00 52.000,00 29.277.500,00



D. Analisis Break Even Point (BEP) a. Pengeluaran awal: Rp 128.304.000,00 b. Total revenue per bulan: Harga produk per bungkus: Rp 25.000,00 Target penjualan per bulan: 1.560 bungkus 11



Total per bulan: 1.560 × Rp 25.000,00 = Rp 39.000.000,00 c. Net income per bulan (pendapatan bersih per bulan): Net income = Rp 39.000.000,00 – Rp 33.475.083,33 = Rp 5.524.916,67 d. Sisa investasi awal: Investasi awal: Rp 128.304.000,00 Penjualan di awal bulan: Rp 39.000.000,00 Sisa investasi awal: Rp 128.304.000,00 - Rp 39.000.000,00 = Rp 89.304.000,00 e. Waktu balik modal (Break Even Point / BEP) BEP = Dengan nilai BEP = 16,2; maka dapat disimpulkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk dapat balik modal dalam menjalankan usaha ini adalah 16-17 bulan.



12



BAB VI PENUTUP A. Antisipasi Masa Depan Sebagai wirausahawan yang baik, penulis tidak akan membiarkan usaha ini gagal bersaing dengan usaha tiruan yang akan muncul nantinya. Dengan terus mengembangkan olahan lain dari Jambu Budeng maka diharapkan produk yang dihasilkan mampu menyaingi usaha tiruan yang muncul nantinya. Demi usaha yang berjalan naik, maka penulis akan terus mencoba memperbaiki kualitas produk dengan menerima masukan-masukan yang disampaikan konsumen. Karena kualitas produk yang sesuai dengan keinginan konsumen akan membuat konsumen merasa puas atas produk yang penulis buat. Apabila kualitas produk tidak penulis tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju dan terancam bangkrut karena dikalahkan oleh pesaing usaha tiruan yang lebih unggul nantinya. B. Kesimpulan Penulis yakin bahwa usaha ini akan terus berkembang dan mencapai keberhasilan, karena usaha ini adalah satu-satunya usaha yang bergerak di bidang kuliner dengan bahan baku buah khas Jembrana. Selain itu, usaha ini juga akan dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan pekerjaannya. Penulis menyadari bahwa usaha ini tidak langsung berkembang pesat, tetapi penulis akan terus berjuang dalam menjalankan dan mengembangkan usaha ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini masih terdapat kekurangan, tetapi potensi keberhasilan rencana usaha yang penulis rancang sangatlah besar, karena ditunjang oleh peluang usaha yang baik. Demi penyempurnaan rencana usaha ini, maka kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.



13