BW 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 263-269



Aditya Maulana Perdana Putra



UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbbi L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT PUTIH JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN Aditya Maulana Perdana Putra1, Desy Aulia1, Amaliyah Wahyuni1 1 Akademi Farmasi ISFI Banjarmasin [email protected] ABSTRAK



Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit metabolisme yang ditandai dengan adanya kondisi hiperglikemia akibat kekurangan insulin ataupun disebabkan karena terjadinya resistensi insulin. Dari angka kejadian diabetes melitus yang terus meningkat maka pengobatan diabetes mellitus perlu diperhatikan salah satunya menggunakan pengobatan alternatif menggunakan belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.). Salah satu khasiat dari belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yaitu sebagai antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas dan dosis yang paling efek ekstrak etanol daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) yang dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit putih jantan yang diinduksi aloksan. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian pre and post test with control group design terhadap mencit putih jantan pada bulan mei-juni 2017. Dua puluh lima ekor mencit putih jantan dibagi menjadi lima kelompok dengan berbagai kelompok perlakuan. Daun belimbing wuluh diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70 %. Kadar glukosa darah diukur sebelum induksi, sesudah induksi dan setelah 14 hari perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun belimbing wuluh dapat menurunkan kadar glukosa darah setelah 14 hari perlakuan. Dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah adalah ekstrak etanol dengan dosis 250 mg/kgBB karena memiliki aktvitas yang sama dengan kontrol positif (metformin 100 mg/kgBB) dalam menurunkan kadar glukosa darah.(ρ=1.000). Kata kunci: diabetes mellitus, belimbing wuluh, ekstrak etanol, antidiabetes.



Artikel diterima: 5 September 2017 Diterima untuk diterbitkan: 21 September 2017 Diterbitkan: 16 Oktober 2017



263



Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 263-269



Aditya Maulana Perdana Putra



ABSTRACT Diabetes mellitus is a metabolic disease characterized by the condition of hyperglycemia caused deficiency of insulin or insulin of resistance. From the incidence of diabetes mellitus that continues to increase then the treatment of diabetes mellitus need to be considered one of them using alternative medicine using averrhoa bilimbi L. One of the benefits averrhoa bilimbi L as antidiabetes. Part of the Averrhoa bilimbi L.. The aim of this study is to know the activity and effective dose of ethanol extract of Averrhoa blimbi L. leaf which can decrease blood glucose level in male mice induced alloxan. This study was conducted with pre and post test design with control group design on male white mice in May-June 2017. Twenty-five male white mice were divided into five groups: The leaves were extracted by using maceration method using 70% ethanol solvent. Blood glucose levels were measured before induction, after induction and after 14 days of treatment. The results showed that extract ethanol Averrhoa blimbi L. leaves can lower blood glucose levels after 14 days of treatment. The effective dose to decrease blood glucose levels is ethanol extract at a dose of 250 mg/kgBW because it has the same activity with positive control (metformin 100 mg/kgBW) in lowering blood glucose levels (ρ=1.000). Key words :diabetes mellitus, averrhoabilimbi L., ethanolic extract, antidiabetic PENDAHULUAN Glukosa merupakan salah satu sumber energi utama yang diperlukan



oleh



tubuh



satu indikator terjadinya diabetes melitus (Sukmono, 2009).



manusia.



Diabetes



mellitus



Komponen glukosa didapatkan dari



merupakan



makanan



metabolisme yang ditandai dengan



lemak,



sehari-hari yang berupa protein,



dan



terutama



adanya



suatu



penyakit



hiperglikemia



karbohidrat (Gunawan & Sri , 2009).



kekurangan



Glukosa di dalam tubuh mempunyai



disebabkan



peranan yang penting sebagai sumber



resistensi insulin (Ozougwu dkk.,



energi.



yang



2013). Gejala yang ditimbulkan oleh



terkandung di dalam tubuh manusia,



diabetes melitus antara lain yaitu



disebut sebagai kadar glukosa darah.



sering buang air kecil, sering merasa



Kadar glukosa darah yang berada di



haus, dan lapar (Sukmono, 2009).



Kadar



glukosa



atas nilai normal merupakan salah



insulin



akibat



karena



Perkeni menunjukkan



ataupun terjadinya



tahun



angka



2011,



kejadian



di



264



Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 263-269



Aditya Maulana Perdana Putra



Indonesia yang terus meningkat dan



satunya adalah belimbing wuluh



perkiraan



(Averrhoa



peningkatan



jumlah



bilimbi



L.)



(Powers,



penderita 2-3 kali lipat. Dari angka



2008). belimbing



kejadian



memiliki beberapa kandungan kimia



diabetes



melitus



yang



terus meningkat maka pengobatan



yang



diabetes melitus perlu diperhatikan,



tannin, alkaloid



penderita



(Candra, 2012).



diabetes



mellitus



untuk mengurangi gejala,



mencegah progresivitas dan



mencegah



penyakit,



agar



tidak



sendiri



bermanfaat seperti saponin,



memerlukan pengobatan sepanjang hidup



wuluh



dan



Berdasarkan yang



dimiliki



flavonoid kandungan



belimbing



wuluh



sebagai antidiabetes serta beberapa penelitian



yang



telah



dilakukan



berkembang ke arah komplikasinya.



sebelumnya



mengenai



Pengobatan yang digunakan untuk



belimbing



wuluh



mengendalikan kadar gula darah dan



antidiabetes



mencegah



banyak



membuktikan apakah ekstrak etanol



menggunakan bahan kimiawi, namun



dari daun belimbing wuluh juga



dengan



penggunaan



dapat menurunkan kadar glukosa



empiris dan hasil penelitian berbasis



darah mencit putih jantan yang



bahan alam banyak masyarakat yang



diinduksi aloksan.



menggabungkan



METODOLOGI



komplikasi banyaknya



obat



kimiawi



tersebut dengan pengobatan dari bahan alam maupun dari hewan. Penggunaan



maka



peneliti



daun sebagai ingin



Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan



obat



rancangan penelitian pre and post test



tradisional dalam penatalaksanaan



with control group design. Hewan uji



berbagai



berupa



penyakit



sudah



ada



mencit putih jantan yang



sebelumnya, baik dari hewan yaitu



diinduksi



dengan



semut jepang (Tenebrio Sp.) (Putra,



aloksan



dkk 2017) dan tanaman obat yang



ekstraksi yang digunakan adalah



mengandung senyawa hipoglikemia



maserasi



yang dapat dikembangkan sebagai



etanol. Kelompok Perlakuan dibagi



pengobatan diabetes melitus salah



menjadi 5, kelompok 1 yaitu kontrol



100



menggunakan



mg/KgBB.



dengan



Metode



menggunakan



265



Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 263-269



negatif



(Aquades),



2



pada bagian daunnya. Determinasi



ekstrak daun belimbing wuluh 125



daun belimbing wuluh dilakukan di



mg/KgBB, kelompok 3 ekstrak daun



Laboratorium



belimbing wuluh 250 mg/KgBB,



Universitas



Lambung



Mangkurat



kelompok 4 ekstrak daun belimbing



Banjarbaru.



Hasil



determinasi



wuluh 500 mg/KgBB, dan kelompok



menunjukkan bahwa daun belimbing



5 kontrol positif (metformin).



wuluh



Data



kelompok



Aditya Maulana Perdana Putra



merupakan



MIPA



spesies



dari



dengan



Averrhoa bilimbi L. yang berarti



menggunakan SPSS for Windows



sampel daun yang didapat sudah



Release 17.0. Uji yang dilakukan



benar merupakan daun belimbing



adalah uji tidak berpasangan untuk



wuluh (Averrhoa bilimbi L.).



mengetahui



diolah



FKIP



efektivitas



dibandingkan



dengan



yang merupakan



ekstrak



Pembuatan ekstrak etanol



metformin



daun belimbing wuluh dilakukan



kontrol



positif.



menggunakan



metode



maserasi



Efektifitas didapatkan dengan cara



dengan cairan penyari etanol 70%.



meilihat selisih



Metode



penurunan



kadar



maserasi



mempunyai



glukosa darah antara pre test dan post



keuntungan pengerjaan mudah dan



test. Untuk distribusi data normal



menggunakan alat yang sederhana,



menggunakan Uji One Way Anova



namun mempunyai kerugian pada



kemudian dilanjutkan dengan Uji



waktu pengerjaan yang lama dan



Post



membutuhkan pelarut yang banyak



Hoc,



distribusi



sedangkan data



tidak



untuk normal



digunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan



dengan



uji



Mann-



(Harbone, 1987). Sebanyak 1 kg sampel daun belimbing wuluh segar dikeringkan



Whitney.



dan menghasilkan 450 g simplisia



HASIL DAN PEMBAHASAN



kering. Pengeringan bertujuan untuk



Sebelum penelitian,



maka



dilakukan



mengurangi



dilakukan



kandungan air yang terdapat di dalam



determinasi pada tanaman belimbing



simplisia



wuluh.



memperpanjang



Bagian



tanaman



yang



digunakan untuk determinasi yaitu



atau



menurunkan



sehingga



akan



daya



simpan



simplisia. Kandungan air yang tinggi



266



Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 263-269



mendorong



enzim



aktivitas



Aditya Maulana Perdana Putra



menjadi



5



kelompok



yang



pengubahan kandungan kimia yang



diadaptasikan



terdapat di dalam simplisia menjadi



Pengadaptasian



produk lain yang mungkin tidak



untuk mengurangi tingkat stress pada



memiliki efek farmakologi seperti



mencit



senyawa aslinya. Beberapa enzim



lingkungan yang sama pada habitat



perusak kandungan kimia yang telah



mencit



lama dikenal antara lain hidrolase,



2014). Pada hari kedelapan mencit



oksidase dan polymerase (Saskiawan



diinduksi aloksan dengan dosis 100



dan Hasanah, 2015). Hasil maserasi



mg/kgBB



selanjutnya disaring dan dipekatkan



Aloksan



dengan rotary evaporator dengan



kerja merusak pangkreas (Walde dkk,



o



suhu 50 C agar tetap



menjaga



diperoleh



rendemen



sebesar 9,33%. Pada



minggu.



di sini



bertujuan



dan



mengkondisikan



sebelumnya



secara



(Lidinilla,



intraperitoneal.



mempunyai



mekanisme



2012).



kestabilan senyawa flavonoid. Hasil pemekatan



selama 1



Masing-masing



kelompok



diberi perlakuan selama 14 hari, setelah diberi perlakuan per oral



penelitian



menggunakan sebanyak



25



ini,



selama 14 hari dilakukan pengukuran



ekor



kadar glukosa. Hasil pengukuran



mencit putih jantan yang dibagi



dapat dilihat pada tabel di bawah ini.



Tabel 1. Hasil Pengukuran Kadar Gula Darah KELOMPOK PERLAKUAN







I/Aquadest











II/ Ekstrak 125 mg/kgBB















III/ Ekstrak 250 mg/kgBB



KADAR AWAL (mg/dl) 117 118 117 121 99 122 127 128 78 114 95 127 82 61 127 121



PRE TEST (mg/dl) 179 156 156 136 156 146 138 143 138 145 136 140 137 135 147 145



POST TEST (mg/dl) 150 153 155 156 135 127 118 119 127 110 80 90 82 82 89 115



267



Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (2), 95-101







127 109 105 106 115 115 64 72 104



IV/ Ekstrak 500 mg/kgBB











Aditya Maulana Perdana Putra



V/ Metformin 100 mg/kgBB



Data yang diperoleh dapat



164 137 135 139 148 144 136 135 137



110 115 127 115 73 88 66 72 98



KESIMPULAN



menunjukkan bahwa ekstrak etanol



Secara



umum



hasil



daun belimbing wuluh (Averrhoa



penelitian ini dapat disimpulkan



bilimbi



bahwa



L.)



selama



14



hari



ekstrak



etanol



daun



pemberian dapat menurunkan kadar



belimbing wuluh memiliki aktivitas



glukosa darah pada mencit putih



dalam menurunkan kadar glukosa



jantan yang diinduksi aloksan, hal ini



darah pada mencit putih jantan yang



dikarenakan pada daun belimbing



diinduksi aloksan. Dosis ekstrak



wuluh memiliki senyawa aktif yang



etanol daun daun belimbing wuluh



berkhasiat sebagai antidiabetes yaitu



yang



flavonoid



menurunkan kadar glukosa darah



yang



kemungkinan



paling



pada



menghambat reabsorbsi glukosa dari



diinduksi aloksan yaitu pada dosis



ginjal (Lukacinova, dkk., 2008).



250 mg/kgBB.



nilai sig