7 0 759 KB
LAPORAN PRAKTIKUM ASUHAN GIZI DAN DIETETIK PENYAKIT ANAK
Diare Akut dan Dehidrasi Sedang
Dosen Pengampu : Miftahul Jannah,S.Gz,M.Gizi
Oleh : Nama
: Santy Rosa Hadianto
NIM
: G42192121
Golongan
:C
PROGRAM STUDI GIZI KLINIK JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2021
STUDI KASUS DATA UMUM Nama : An. X Jenis kelamin : laki-laki Umur : 4,5 tahun Data Antropometri BB : 16,0 kg TB : 98,0 cm Data Bikimia Indikator Hasil Pemeriksaan Standar Normal Feces Warna kuning pucat, bau khas, konsistensi cair Hb 12,7 g/dl ≥12 g/dl 3 Leukosit 10.000/mm 5-10ribu/mm3 Hematokrit 37,5% 35-40% Data Klinis Indikator Hasil Pemeriksaan Standar Normal 0 Suhu tubuh 38 C 36-37 0C Kesadaran A composmentis, mata cekung, kondisi tubuh lemah Dietary History An.X biasa makan 3 kali sehari dengan lauk ayam/ikan serta sayuran. Pada dasarnya ia suka makan, jajan >5 kali/hari. Masih diberi susu ketal manis 1x sehari. Jenis jajanan An. X berupa minuman dingin dengan isi buah-buahan, es cendol, es puter, baso tahu/batagor, cilok dan cimol. Hasil anamnesa di RS : hari ke-1 mendapat makanan lunak (nasi tim), namun asupannya hanya 400 kkal karea sulit mengunyah Riwayat Personal An. X seorang anak laki-laki berumur 4,5 tahun, dibawa ke RS dan harus dirawat inap karena dokter mendiagnosa ia mengalami diare akut dan dehidrasi sedang. Dokter memberikan infuse elektrolit dan dekstrose 5%. Ayahnya seorang guru dan ibunya tidak bekerja.
A. Identitas Pasien Nama : An. X CH-1.1.1 Umur : 4,5 tahun CH-1.1.2 Jenis Kelamin : Laki- laki Diagnosa medis : Diare akut dan dehidrasi sedang B. Riwayat Penyakit Keluhan Utama
Kesadaran A composmentis, mata cekung, kondisi tubuh lemah
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat Penyakit Keluarga
-
Riwayat Penyakit Sekarang
Diare akut dan dehidrasi sedang
C. Riwayat Gizi Alergi/ pantangan makan
-
Diet yang pernah dijalani
-
Kebiasaan makan
- makan 3 kali sehari - lauk ayam/ikan serta sayuran - Suka makan, jajan >5 kali/hari. -diberi susu ketal manis 1x sehari.
Makanan yang disukai
- Suka Jajan minuman dingin dengan isi buah-buahan, es cendol, es puter, baso tahu/batagor, cilok dan cimol
Suplemen gizi
-
Cara pengolahan makan
-
Gangguan fungsi gastrointestinal
Mual : Muntah : Nyeri Ulu Hati : Anoreksia : + Diare : + Konstipasi : Perubahan Pengecapan/penciuman : Gangguan Mengunyah : + Gangguan Menelan : Lain-lain : Feses warna kuning pucat, bau khas, konsistensi cair
Perubahan berat badan
-
Kesimpulan : Pasien MRS mengalami diare akut dan dehidrasi sedang dengan gejala feses warna kuning pucat, bau khas, konsistensi cair . Nafsu makan menurun serta mengalami gangguan mengunyah.
D. Antropometri No.
Domain
Data
1.
AD-1.1.1 Tinggi badan
98,0 cm
2.
AD-1.1.2 Berat badan
16,0 kg
3.
AD-1.1.6 Indeks pola pertumbuhan/ peringkat persentil
Keterangan
-
BB/U
-0,619
Berat badan normal
-
TB/U
-1,977
Normal
-
BB/TB
-1,09
Gizi baik
Kesimpulan : status gizi pasien baik E. Biokimia No. 1.
Domain BD-1.10.1 Hemoglobin
Data 12,7 g/dl
Nilai Normal 11-14 gr/dl gr/dl
Keterangan Normal
Kesimpulan : Nilai HB pasien normal F. Fisik Klinis No.
Domain
Data 38 oC
Nilai Normal 36–37,5°C
Keterangan
1
PD-1.1.9 Suhu
Tinggi
2
Tampak Pucat
+
Abnormal
3
Lemas
+
Abnormal
Kesimpulan : Suhu badan pasien tinggi yaitu 38°C, pasien tampak pucat dan lemas akibat diare akut dan dehidrasi sedang G. Riwayat Makan Pola Makan
- makan 3 kali sehari - lauk ayam/ikan serta sayuran - Suka makan, jajan >5 kali/hari. -diberi susu ketal manis 1x sehari.
Recall 1 x 24 jam
-Energi 400 kkal
Preskripsi Diet a. Rencana intervensi
1. Jenis diet
: Saluran Cerna Bawah ( Rendah Sisa 1 )
Bentuk makanan
Metode pemberian : Secara oral
2. Syarat diet
: Makanan saring
:
a) Kebutuhan energy sesuai kebutuhan b) Protein tinggi, 10-15% dari total kebutuhan energi. c) Lemak cukup, 10-25% dari total kebutuhan energi d) KH, sisa dari kebutuhan. e) Menghindari makanan dengan serat tinggi, asupan serat maksimal 4g/hari f) Menghindari produk susu, susu, dan daging berserat kasar, makanan yang berlemak, makanan yang menimbulkan gas g) Sumber folat,B6,B12,kalsium dan Vitamin D 3. Tujuan diet
Mempebaiki keseimbangan cairan dan elektrolit
Menggantikehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang
Mencegah inflamasi dan iritasi lebh lanjut
Mengistirahatkan usus pada mas akut
Perhitungan Kebutuhan Zat gizi Makro : BBA
= 16,0 kg
Rumus Schofield Energi = 19,59 x BB + 1,303 x ( TB+414,9) = 19,59 x 16 + 1,303 x (98 + 414,9 ) = 313,44 + 668,3 = 981,74 kkal energi + 13% total energy =981,74 kkal + 13% x 981,74 = 1405,2 kkal + 127,62 = 1109,36 kkal TEE = 1109,36 x Fa x Fs
= 1109,36 x 1,2 x 1,3 = 1730,6 kkal Energi Total = 1730,60 kkal Maksimum
: 1903,66 kkal
Minimum
: 1557,4 kkal
Protein = 15% x kebutuhan energy total = 15% x 1730,6 kkal = 259,59 kkal = 65 g Maksimum
: 71,5 g
Minimum
: 58,5 g
Lemak
= 20% x 1730,6 kkal = 346,12 kkal = 38,46 gram
Maksimum
: 42,3 g
Minimum
: 34,62 g
KH
= E-(P+L) = 1730,6 – (259,59 + 346,12 kkal ) = 1730,6 – 605,71 kkal = 1124,89 kkal = 281,22 gram
Maksimum
: 309,34 g
Minimum
: 253,1 g
Serat : 4 gram (Diet Rendah sisa 1) Maksimum
: 4,4 g
Minimum
: 3,6 g
4. Pembagian makan (80%) Energy : 80% x 1730,6 = 1384,48 kkal
Maksimum : 1522,9
Minimum : 1246,1
Protein : 80% x 65 = 52 gram
Maksimum : 57,2
Minimum : 46,8
Lemak : 80 % x 38,46 = 30,76 gram
Maksimum : 33,8
Minimum : 27,7
KH : 80% x 281,22 = 225 gram
Maksimum : 247,5
Minimum : 202,5
Serat : 80% x 4 gram = 3,2 gram
Maksimum : 3,52
Minimum : 2,88
5. Pembagian Makan dalam sehari Makan pagi dan malam (energy)
:
: 25% dari kebutuhan E Total : 25% x 1384,48 kkal = 346,12 kkal
(Protein)
: 25% dr kebutuhan protein total : 25% x 52 g = 13 gram
(lemak)
: 25% dr kebutuhan lemak total : 25% x 30,76 g = 7,7 gram
(karbohidrat)
: 25% dr kebutuhan KH total : 25% x 225 g = 56,25 gram
Selingan pagi & sore (energy)
:
: 10% dari kebutuhan E dari total : 10% x 1384,48 kkal = 138,45 kkal
(Protein)
: 10% dr kebutuhan protein total : 10% x 52 g = 5,2 gram
(lemak)
: 10% dr kebutuhan lemak total : 10% x 30,76 g = 3,1 gram
(karbohidrat)
: 10% dr kebutuhan KH total : 10% x 225 g = 22,5 gram
Makan siang (energy)
: 30% dari kebutuhan E dari total : 30% x 1384,48 kkal = 415,34 kkal
(Protein)
: 30% dr kebutuhan protein total
: 30% x 52 g = 15,6 gram (lemak)
: 30% dr kebutuhan lemak total : 30% x 30,76 g = 9,23 gram
(karbohidrat)
: 30% dr kebutuhan KH total : 30% x 225 g = 67,5 gram
6. Perencanaan Menu : Makan Pagi : Bubur jagung+wortel+ayam, tim tahu Selingan pagi : Pudin coklat vla kuning telur Makan Siang : Bubur saring tempe kuah kuning+daging sapi+wortel, jus alpukat Selingan sore : Bubur saring kacang hijau Makan Malam : Bubur saring ikan patin +bayam, tim tahu Kebutuhan zat gizi pasien Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Serat
1384,48 kkal
52 gram
30,76 gram
225 gram
4 gram
Menu ( Perhitungan 80% kebutuhan ) Waktu
Menu
Bahan beras giling Ayam
Makan pagi ( 06.45)
bubur jagung wortel+ayam, tim tahu , air putih
Tahu Jagung wortel mentega
Berat Gram URT 1/2 30 gelas 1 ptg 30 kcl 1 ptg 25 kcl 1/4 25 buah 1/4 25 buah 10 1 sdm
TOTAL
Selingan pagi (10.00)
Puding coklat dan vla kuning telur
nutrijell rasa coklat Tepung meizena Kuning telur
Energi (kkal)
Protein (gram)
Lemak (gram)
KH (gram)
Serat (gram)
107,1
2,52
0,51
23,13
0,06
89,4
5,46
7,5
0
0
20
2,725
1,175
0,2
0,025
91,5
2,45
1,825
17,275
0,55
9
0,25
0,15
1,975
0,25
74,2 391,2 kkal
0,05 13,455 garm
8,16 19,32 gram
0,14 42,72 gram
0 0,885 gram
3
1/2 bgkus
5,5
0
0
1,28
0,85
10
1 sdm
34,1
0,03
0
8,5
0,7
20
1 butir
71
3,26
6,38
0,14
0
ayam kampung Gula
10
1 sdm
39,4 7,887 kkal
0 3,29 gram
0 6,38 gram
9,4 19,32 gram
0 1,55 gram
107,1
2,52
0,51
23,13
0,06
55,2
5,64
4,2
0
0
45
4,2
2,31
2,73
0,42
14,4
0,4
0,24
3,16
0,4
63,75
0,675
4,875
5,775
0
39,4 324,85 kkal
0 13,435 gram
0 12,135 gram
9,4 44,195 gram
0 0,88 gram
80,75
5,725
0,375
14,2
1,875
39,4
0
0
9,4
0
120,15 kkal
5,725 Gram
0,375 gram
23,6 gram
1,875 gram
178,5
4,2
0,85
38,55
0,1
66
8,5
3,3
0,55
0
24
3,27
1,41
0,24
0,03
6,4
0,36
0,16
1,16
0,28
TOTAL
274,9 kkal
16,33 gram
5,72 gram
40,5 gram
0,41 gram
MINIMUM TOTAL KESELURUHAN
1246,1 kkal
46,8 gram
27,7 gram
202,5 gram
2,88 gram
118,987 kkal 1522,9 kkal
52,235 gram 57,2 gram
43,93 gram 33,8 gram
TOTAL
Makan siang (12.30 )
bubur saring tempe kuah kuning+daging sapi+wortel , jus alpukat
beras giling Daging sapi
30 30
Tempe
30
wortel
40
Alpukat
75
Gula
10
1/2 gelas 1 ptg kcl 1 ptg kcl 1/4 buah 1 buah 1 sdm
TOTAL Selingan sore (16.00)
Bubur saring kacang hijau
Kacang hijau Gula
25 10
1/4 gls 1 sdm
TOTAL
Makan malam (19.00)
bubur saring ikan patin+bayam, tim tahu, air putih
beras giling
50
Ikan patin
50
Tahu
30
Bayam
40
TOTAL KESELURUHAN MAKSIMUM TOTAL KESELURUHAN
3/4 gelas 1/2 ptg sdg 1 ptg kcl 1/4 gelas
170,335 5,6 gram gram 247,5 3,52 gram gram
ASUHAN GIZI Assesment Data Dasar
Identifikasi Masalah
Diagnosa Gizi
Intervensi
Monitoring & Evaluasi
A. Fisik dan Klinis Fisik PD-1.1.5
NC-1.4
ND-1.2.6
PD-1.1.5
BAB warna kuning pucat, bau
Pasien mengalami
Perubahan fungsi
Pasien diberikan diet sisa
System pencernaan
khas, dan konsistensi cair
gangguan pencernaan
pencernaan berkaitan
rendah I untuk mengatasi
pasien menjadi normal
dengan BAB warna
dengan diare akut
diare akut yang diderita
dan warna dan
kuning pucat., bauk has,
ditandai dengan BAB
pasien
konsistensi feses pasien
dan konsistensi rendah
warna kuning
normal akan dipantau
pucat,berbau khas, dan
E-1.1
saat pengecekan
konsistensi cair
Memberikan edukasi
selanjutnya.
kepada keluarga pasien terkait kondisi gangguan pada system pencernaan pasien dan memberikan informasi cara agar system saluran pasien
Kembali norma.
RC-1.4 Menangani pasien bersama dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter, perawat. Gangguan Mengunyah
PD-1.1.5
NC-1.2
ND 1.2
PD-1.1.5
Pasien mengalami
Pasien mengalami
Pasien diberikan diet
Pasien sudah normal
gangguan pencernaan
kesulitan megunyah
rendah sisa I dengan
dalam mengunyah yang
dengan gangguan
berkaitan dengan kondisi
tekstur makanan saring
akan dipantau setiap hari
mengunyah
lemah ditandai dengan
untuk meningkatkan
dengan wawancara
asupan pasien dalam
asupan makanan dan
FH 1.1.1
sehari 400 kkal (28,9%
cairan pasien dengan
dari total kebutuhan)
disesuaikan kemampuan penerimaan pasien
Dehidrasi sedang
FH-1.2.1.1
NI.3.1
ND-1.2.2
Asupan cairan oral
Asupan cairan oral
Pasien mengalami
Pasien diberikan diet sisa
pasien dalam keadaan
pasien tertanggu yaitu
kekurangan cairan
rendah I dengan tekstur
normal , akan dilakukan
pasien mengalami
berkaitan dengan
makanan saring untuk
pemantauan setiap
dehidrasi sedang.
keadaan fisik pasien
meningkatkan asupan
harinya.
yang lemah ditandai
makanan dan cairan
dengan kondisi
pasien dengan
dehirdrasi sedang pasien
disesuaikan kemampuan penerimaan pasien.
Klinis ● Deman : 38°C
NI-1.1 Peningkatan
ND-1.2.2
PD-1.1.9
Suhu tubuh pasien 38°C
energi expenditure
Pasien diberikan
Menormalkan Suhu
lebih tinggi dari nilai
berkaitan dengan
tambahan energi sebesar
tubuh pasien dan akan
normal yaitu 36–37,5°C.
peningkatan suhu tubuh
13% per kenaikan suhu
dipantau secara berkala
ditandai dengan adanya
tubuh pasien dari
setiap kali kunjungan
demam dengan suhu
kebutuhan sehari pasien
38°C.
RC-1.4
FH-1.1.1.1
Menangani pasien
Pasien diharapkan
bersama dengan tenaga
mampu menerima
kesehatan lain seperti
makanan tinggi energi.
PD-1.1.9
dokter, perawat
Akan dipantau pada pemeriksaan berikutnya.
Metode : Recall 24 Jam
B. Dietary History -
Jajanan pasien bakso
FH-1.2.2.3
NB.1.7
E-1.1
FH-1.2.2.3
tahu/ batagor, cilok dan
Pola pemilihan makanan
Pemilihan makanan tidak
Memberikan edukasi
Pasien dapat menerapkan
cimol
jajanan pasien tidak
sehat berkaitan dengan
kepada keluarga pasien
pola pemilihan makanan
sehat.
kurangnya pengetahuan
berkaitan dengan pola
jajanan yang sehat dan
orang tua tentang gizi
pemilihan jajanan pasien
tepat serta akan dipantau
kesehatan ditandai
yang tidak sehat supaya
pada kunjungan
dengan anak suka jajan
pemilihan jajanan pasien
selanjutnya.
lebih dari 5x sehari, skm
menjadi lebih sehat.
1 x sehari, suka jajan es dan bakso tahu/batagor, cilok, cimol
NB 3.1 Asupan makanan yang
tidak aman berkaitan dengan kebiasaan jajan sembarangan ditandai dengan anak suka jajan -
Asupan gizi pasien kurang dari 60% kebutuhan
FH-1.1.1 Total asupan
NI-1.2 Asupan energi
ND-1.2.2
energi defisit berat
inadequate berkaitan
Pasien
FH-1.1.1.1
dengan nafsu makan
modifikasi energi tinggi sesuai dengan kebutuhan
Asupan makanan oral
menurun yang ditandai
untuk
tidak adekuat pasien
dengan asupan energi
intake energi pasien.
Protein : 52 gram, Lemak
kurang yaitu 400 kkal
pasien kurang dari 60%
kepada pasien dengan
: 30,76 gram,
dalam sehari.
kebutuhan.
memberikan motivasi
Karbohidrat : 225 gram )
agar pasien dapat
yang akan dipantau
sembuh dari penyakitnya
setiap hari melalui recall
FH-1.2.2.1 Pasien hanya makan
FH-1.1.1.1 diberikan
diet Asupan makanan pasien
meningkatkan ( Energi : 1384,48 kkal,
24 Jam
sebesar 60% dari kebutuhan seharinya
Metode : Recall 24 Jam
C. Lain-lain
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan
: Saluran cerna
Sub pokok bahasan
: Diare dan dehidrasi
Sasaran
: Pasien dan Keluarga
Metode
: Ceramah
Media
: Video dan pamflet
A. Latar Belakang Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, disebut sebagai diare akut. Dehidrasi adalah suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena hilangnya cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi keduanya.1 Dehidrasi terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada jumlah yang masuk, dan kehilangan cairan ini juga disertai dengan hilangnya elektrolit. B. Tujuan Pemberian Diet
Untuk mencegah pembentukan bolus yang menghalangi ketika lumen usus menyempit
Untuk menunda waktu transit usus dalam kondisi diare
C. Sumber Materi 1. Jurnal 2. Buku Penuntun Diet D. Materi A. DIARE
Pengertian Diare Diare atau mencret didefinisikan sebagai buang air besar dengan feses tidak berbentuk (unformed stools) atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Bila diare berlangsung kurang dari 2 minggu, disebut sebagai diare akut. Apabila diare berlangsung 2 minggu atau lebih, digolongkan pada diare kronik.
Faktor-faktor yang menyebabkan Diare
a) Virus Merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak (7080%). Beberapa jenis virus penyebab diare akut antara lain Rotavirus serotype 1, 2, 8, dan 9 pada manusia, Norwalk virus, Astrovirus, Adenovirus (tipe 40, 41), Small bowel structured virus, Cytomegalovirus. b) Bakteri Enterotoxigenic E. coli (ETEC), Enteropathogenic E. coli (EPEC), Enteroaggregative E.coli (EAggEC), Enteroinvasive E. coli (EIEC), Enterohemorrhagic E. coli (EHEC), Shigella spp., Campylobacter jejuni (Helicobacter jejuni), Vibrio cholerae 01, dan V. choleare 0139,Salmonella (non-thypoid). c) Protozoa Giardia Cryptosporidium,
lamblia,
Entamoeba
Microsporidium
spp.,
histolytica, Isospora
belli,
Cyclospora cayatanensis. d) Helminth Strongyloides stercoralis, Schistosoma spp., Capilaria philippinensis, Trichuris trichuria.
Tanda dan gejala diare Tanda dan gejala diare berupa Feses dapat dengan atau tanpa lendir, darah, atau pus. Gejala penyerta dapat berupa mual, muntah, nyeri abdominal, mulas, tenesmus, demam, dan tanda-tanda dehidrasi.1-4Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah-muntah dan/atau demam, tenesmus, hematochezia, nyeri perut atau kejang perut.
Cara mencegah diare a) Rajin mencuci tangan, terutama sebelum dan setelah makan, setelah menyentuh daging yang belum dimasak, sehabis dari toilet, atau setelah bersin dan batuk. Bersihkan tangan dengan sabun, dan bilas dengan air bersih. b) Mengonsumsi makanan yang sudah dimasak. Hindari memakan buah-buahan atau sayuran mentah yang tidak dipotong sendiri.
c) Minum air matang
B. DEHIDRASI
Pengertian Dehidrasi adalah suatu keadaan penurunan total air di dalam tubuh karena hilangnya cairan secara patologis, asupan air tidak adekuat, atau kombinasi keduanya.1 Dehidrasi terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada jumlah yang masuk, dan kehilangan cairan ini juga disertai dengan hilangnya elektrolit.
Faktor Penyebab a) Gastroenteritis Diare adalah etiologi paling sering. Pada diare yang disertai muntah, dehidrasi akan semakin progresif. Dehidrasi karena diare menjadi penyebab utama kematian bayi dan anak di dunia. b) Stomatitis dan faringitis Rasa nyeri mulut dan tenggorokan dapat membatasi asupan makanan dan minuman lewat mulut. c) Ketoasidosis diabetes (KAD) KAD disebabkan karena adanya diuresis osmotik. Berat badan turun akibat kehilangan cairan dan katabolisme jaringan. d) Demam Demam dapat meningkatkan IWL dan menurunkan nafsu makan. e) Selain hal di atas, dehidrasi juga dapat dicetuskan oleh kondisi heat stroke, tirotoksikosis, obstruksi saluran cerna, fibrosis sistik, diabetes insipidus, dan luka bakar
Tanda dan gejala a) Rasa haus. b) Warna urine menjadi lebih pekat atau gelap. c) Jumlah dan frekuensi buang air kecil menurun. d) Mulut kering dan lengket.
e) Mudah mengantuk dan cepat lelah. f) Sakit kepala. g) Sembelit. h) Pusing.
Cara mencegah a) Lebih banyak minum air putih b) Memastikan warna urin c) Lebih banyak minum saat olahraga d) Mengonsumsi lebih banyak elektrolit saat dibutuhkan
C. DIET RENDAH SISA Diet rendah sisa adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa. Yang dimaksud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan yang tidak diserap seperti yang terdapat dalam susu dan produk susu serta daging yang berserat kasar.
E.Susunan Acara No
TahapKegiata n
1.
Pembukaan
Waktu 3 menit
KegiatanPenyuluhan
Sasaran
1. Membuka/memulai Menjawab salam, kegiatan dengan mendengarkan dan mengucapkansalam memperhatikan 2. Memperkenalakandiri 3. Menjelaskanmaksudda n tujuan pendidikan kesehatan 4. Kontrakwaktu
Media -
2.
Penyajian
15meni t
1. Menjelaskan pengertian penyakit diare dan dehidrasi 2. Menjelaskanfaktor-
Mendengarkan dan memperhatikan
Video dan leaflet
Mencatat materi yang disampaikan
faktor yang menyebabkan penyakit diare dan dehidrasi 3. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit penyakit diare dan dehidrasi 4. Menjelaskan cara mencegah dan mengatasi penyakit diare dan dehidrasi 5. Menjelaskan diet rendah sisa 3.
Evaluasi
7 menit
1. Tanyajawab 2. Menanyakankembali
4.
Penutup
5 menit
1. Kesan pesan 2. Salampenutup
Bertanya dan menjawab pertanyaan
-
Mengulang pokokpokok materi dan menjawab salampenutup
-
Daftar Pustaka :
1. Widiaskara, I. M., Pramitha, P. T., Suryawan, I. W. B., & Ugrasena, I. D. G. (2016). Gambaran hematologi anemia defisiensi besi pada anak. Sari Pediatri, 13(5), 362-6.
2. Kusumawati, E., Rahardjo, S., & Sari, H. P. (2015). Model pengendalian faktor risiko stunting pada anak bawah tiga tahun. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 9(3), 249-256. 3. Made, Ni Mastini P.2020.Promosi Kesehatan SAP Pencegahan Stunting.Kemenkes RI Politeknik Kesehatan Denpasar Jurusan Keperawatan.Denpasar:Bali.