15 0 961 KB
LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY KONSUMSI PANGAN
FOOD RECALL Dosen Pengampu : Dahlia Indah A. S,KM. M.Gizi
Disusun oleh : Golongan C/ Kelompok 1 Destha Putri Amellindha
(G42171256)
Rizky Maulidina
(G42171268)
Khurotul Akyun
(G42171269)
Bela Milata
(G42171274)
Afifa Khairun Nissa
(G42171372)
Chlara Tariany Alvionicke
(G42171372)
Rizki Oktaviani
(G42171374)
Rizka Oktaviana
(G42171384)
PROGRAM STUDI D-IV GIZI KLINIK JURUSAN KESEHATAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2019
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pangan adalah segala produk sumber hayati seperti perkebunan, pertanian, perikanan, kehutanan, peternakan, perairan termasuk bahan baku pangan, bahan tambahan pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman yang telah diolah ataupun tidak diolah yang digunakan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, (Kementan 2016; UU 2012). Pengertian survei konsumsi pangan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengukur konsumsi makanan pada individu, keluarga dan kelompok masyarakat dengan menggunakan metode pengukuran yang sistematis, penilaian terhadap asupan zat gizi dan pegevaluasian asupan zat gizi sebagai cara untuk menilai status gizi secara tidak langsung. SKP memiiliki tujuan khusus antara lain mengetahui asupan zat gizi individu baik secara mikro maupun makro untuk keperluan terapi gizi, mengetahui kebiasaan makan pada individu, mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi oleh individu pada periode waktu tertentu, mengetahui konsumsi bahan makanan tertentu
yang sering dikonsumsi yang
menyebabkan risiko timbulnya masalah gizi, mengetahui kuantitas
dan
kualitas asupan gizi keluarga serta mengetahui angka risiko kerawanan pangan dan cara intervensi dalam rangka menjaga
ketahanan pangan
wilayah. Metode recall 24 jam merupakan salah satu metode dalam survey konsumsi pangan. Prinsip metode dari recall 24 jam yaitu mencatat jumlah dan jenis bahan makanan yang dikonsumsi responden dalam 24 jam lalu. Hal yang perlu diperhatikan apabila menggunakan metode ini yaitu data yang diperoleh cenderung lebih kualitatif sehingga jumlah konsumsi makanan individu perlu ditanyakan secara teliti dengan menggunakan alat URT (sendok, piring, gelas dan lain-lain), food model, atau ukuran lain yang digunakan sehari-hari (Supariasa, 2002). Oleh karena itu, metode recall 24 jam perlu dilakukan dalam praktium ini agar mahasiswa dapat melakukan metode recall 24 jam dengan tepat.
1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Apakah yang dimaksud dengan metode recall 24 jam? 1.2.2. Bagaimana langkah-langkah melakukan metode recall 24 jam? 1.2.3. Bagaimana cara memasukkan data pada table metode recall 24 jam? 1.2.4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari metode recall 24 jam? 1.3. Tujuan 1.3.1. Untuk mengetahui pengertian dari metode recall 24 jam. 1.3.2. Untuk mengetahui langkah-langkah metode recall 24 jam. 1.3.3. Untuk mengetahui cara memasukkan data pada tabel metode recall 24 jam. 1.3.4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan metode recall 24 jam. 1.4. Manfaat 1.4.1. Dapat memahami pengertian dari metode recall 24 jam. 1.4.2. Dapat melakukan langkah-langkah metode recall 24 jam dengan tepat. 1.4.3. Dapat memasukkan data pada tabel metode recall 24 jam. 1.4.4. Dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan metode recall 24 jam.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Survei konsumsi makanan merupakan metode yang digunakan untuk penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Metode pengukuran konsumsi pangan berdasarkan jenis data yang diperoleh terbagi menjadi 2 yaitu : 1. Data kualitatif 2. Data kuantitatif Data kualitatif yaitu data yang bertujuan untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi konsumsi menurut jenis bahan makanan dan menggali informasi tentang kebiasaan makan (food habits) serta cara-cara memperoleh bahan makanan tersebut. Metode-metode pengukuran konsumsi makanan bersifat kualitatif antara lain: a) Metode frekuensi makanan (food frequency) b) Metode dietary history c) Metode telepon d) Metode pendaftaran makanan (food list) Sedangkan untuk data kuantitatif data yang bertujuan untuk mengetahui jumlah makanan yang dikonsumsi sehingga dapat dihitung konsumsi zat gizi dengan menggunakan daftar komposisi bahan makanan (DKBM) atau daftar lain yang diperlukan seperti Daftar Ukuran Rumah tangga (URT), Daftar Konversi Mentah Masak (DKMM) dan daftar penyerapan Minyak. Metode-metode untuk pengukuran konsumsi secara kuantitatif antara lain: a. Metode recall 24 jam b. Perkiraan Makanan (estimated food records) c. Penimbangan Makanan (food Weighing) d. Metode food account e. Metode Inventaris (inventory method) f. Pencatatan (household food records)
Dalam praktikum yang kami lakukan kami menggunakan data food recall 24 jam untuk mengetahui status gizi responden. Prinsip dari metode recall 24 jam yaitu mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi oleh responden dalam waktu 24 jam. Data yang diperoleh dari metode recall 24 jam cenderung lebih pada data kualitatif. Oleh karena itu untuk mendapatkan data secara kualitatif diperlukan alat bantu Ukuran Rumah Tangga atau URT berupa sendok, piring, gelas, dan lain-lain. Metode ini sering digunakan untuk survei konsumsi individu dibanding keluarga. Metode recall ini mempunyai kelemahan dalam tingkat ketelitiannya, karena keterangan-keterangan yang diperoleh adalah hasil ingatan
dari
responden.
Namun
kelemahan
ini
dapat
diatasi
dengan
memperpanjang waktu survei (misal 2x1 hari atau 2x2 hari) dan melatih enumerator menggali informasi sebanyak mungkin (Supariasa, 2002). Kelebihan metode recall 24 jam yaitu :
Mudah dalam pencatatan cepat, hanya membutuhkan kurang lebih 20 menit
Murah
Mendapatkan informasi secara detail tentang jenis bahkan jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi
Beban responden rendah
Dapat memperkirakan asupan zat gizi suatu kelompok
Recall secara beberapa kali dapat digunakan untuk memperkirakan asupan zat gizi tingkat individu. Biasanya 2 atau 3 kali dan dipilih weekday dan weekend
Recall secara beberapa kali dapat digunakan untuk memperkirakan asupan zat gizi tingkat individu. Biasanya 2 atau 3 kali dan dipilih weekday dan weekend
Lebih objektif daripada metode riwayat diet
Tidak mengubah kebiasaan diet
Berguna untuk pasien di klinik
Kelemahan metode recall 24 jam yaitu :
recall sekali tidak dapat mencerminkan secara representatif kebiasaan asupan individu
kadang terjadi under/over reporting
bergantung pada memori
Kadang mengabaikan saus atau minuman ringan yang menyebabkan rendahnya asupan energi
Memerlukan data entri
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktikum Survei Konsumsi Pangan dilaksanakan pada hari Senin, 4 November 2019 pada pukul 13.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB, bertempat di Laboratorium Antropometri Jurusan Kesehatan Politeknik Negeri Jember. 3.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah instrumen Food Recall, alat tulis, kertas, food model, sembako, buah, sayuran, DKBM/TKPI, kalkulator, LCD. 3.3 Prosedur Kerja Langkah yang pertama yang dilakukan yaitu persiapan instrumen Food Recall yang akan diisi oleh responden. Kemudian pemilihan satu orang yang bersedia menjadi responden. Lalu pemberian pertanyaan dan pencatatan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang lalu. Dan perlu diberi penjelasan urutan waktu seperti setelah bangun tidur, sebelum berangkat kerja, dsb. Kemudian pengkonversian dari URT kedalam ukuran berat (gram). Setelah itu, penganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM). Lalu melakukan pembandingan Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia sehingga memperoleh tk konsumsi. Kemudian pempresentasian hasil analisis di depan kelas.
persiapan instrumen Food Recall yang akan diisi oleh responden
pemilihan satu orang yang bersedia menjadi responden
pemberian pertanyaan dan pencatatan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden dalam ukuran rumah tangga (URT) selama kurun waktu 24 jam yang lalu
pengkonversian dari URT kedalam ukuran berat (gram) penganalisis bahan makanan ke dalam zat gizi dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
melakukan pembandingan Kecukupan Gizi (AKG) untuk Indonesia BABAngka IV PEMBAHASAN sehingga memperoleh tk konsumsi pempresentasian hasil analisis di depan kelas.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Praktikum Form Food Recall: Nama Responden
: Nadin Mutia
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 20 Tahun
Berat Badan
: 50,6 Kg
Tinggi Badan
: 149 cm
Tanggal Wawancara : 04 November 2019 Enumerator Waktu
Menu
Makan
: Afifa Khairun Nissa Bahan Makanan
Banyaknya URT
Berat
Energi Protein Lemak Karbohidrat (kkal)
(gram)
(gram)
(gram)
(gram) Makan
Nasi
Beras
1 gls
100
360,9
6,7
0,6
79,5
Siang (4
Ayam
Daging
1 ptg
45
128,2
12,1
8,5
0,0
Ayam
kcl
Tempe
1 ptg
50
168,5
9,5
11,9
8,5
November 2019)
Tempe Goreng
Dadar
sdg Jagung
2sdm
20
21,6
0,7
0,3
5,0
Tepung
1sdm
10
36,4
1,0
0,1
7,6
Telur
1 btr
60
93,1
7,6
6,4
0,7
Jagung
Telur
Ayam
Kukus
Jeruk
1 bh
100
47,1
0,9
0,1
11,8
Es
Gula
1sdm
5
19,3
0,0
0,0
5,0
Jeruk
Air
1 gls
200
-
-
-
-
Makan
Nasi
Beras
1 gls
100
360,9
6,7
0,6
79,5
Pagi (4
Soup
Wortel
1½
150
38,7
1,5
0,3
7,2
November
ptg
2019)
Kentang
1 bh
35
32,5
0,7
0,0
7,6
Tongkol Tongkol
1 ptg
60
66,5
14,4
0,6
0,0
Air putih
1 gls
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Selingan
Roti
Roti
1 bh
150
410,9
13,2
4,5
77,9
Malam
Conato
Coklat
1 gls
200
954,1
8,4
59,4
126,8
(03
Air
Air Putih
1 gls
200
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Mangga
Mangga
1 bh
100
0,5
0,3
17,0
Makan
Nasi
Beras
1 gls
100
360,9
6,7
0,6
79,5
Pagi (03
Kerang
Kerang
2sdm
20
20,6
2,9
0,5
0,9
November dan
Kentang
1 bh
35
32,5
0,7
0,0
7,6
2019)
Wortel
1 bh
100
25,8
1,0
0,2
4,8
Pentol
2 bh
30
111,0
7,1
9,0
0,0
Air Putih
1 gls
200
-
-
-
-
Goreng Air Putih Makan Malam (03 November 2019)
November putih 2019)
Makan Siang (03 November 2019) Selingan Pagi (03 November 2019)
Soup
Air Putih
Total
No 1.
Aktivitas Senyum, sapa, dan salam
3354,6
Dilakukan √
102,1
103,9
Tidak Dilakukan
526,8
Keterangan Senyum, sapa, dan salamdilakukan dengan sangat baik
2.
Memperkenalkan diri
√
pewawancara
Memperkenalkan diri pewawancara, mulai dari nama, prodi, asal
3.
Menyampaikan tujuan
√
Menjelaskan mengenai tujuan diadakannya wawancara recall
4.
Memastikan ketersediaan
√
responden
Menanyakan apakah responden bersedia untuk di wawancarai
5.
Menanyakan identitas
√
responden 6.
Menanyakan pertanyaan 24 jam
Menanyakan nama, asal, jurusan
√
Menanyakan apa saja yang dikonsumsi berdasarkan urutan waktu dengan bantuan food model serta menanyakan cara pengolahan makanan. Ditanyakan juga
aktivitas dan apakah mengonsumsi suplemen atau tidak 7.
Mengucapkan terima kasih
√
Mengucapkan salam dan terimakasih kepada responden
4.2 Pembahasan Prinsip dari metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Menurut E-Siong, Dop, Winichagoon (2004) untuk survei konsumsi gizi individu lebih disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi dikarenakan dari sisi kepraktisan dan kevalidan data masih dapat diperoleh dengan baik selama yang melakukan terlatih. Metode ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak memerlukan peralatan yang mahal dan rumit. Ketepatan menyampaikan ukuran rumah tangga (URT) dari pangan yang telah dikonsumsi oleh responden, serta ketepatan pewawancara untuk menggali semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden beserta ukuran rumah tangga (URT). Recall konsumsi gizi memiliki unit analisis terkecil selama 24 jam atau sehari. Jangka waktu minimal yang dibutuhkan untuk recall 24 jam konsumsi gizi adalah satu hari (dalam kondisi variasi konsumsi pangan dari hari ke hari tidak beragam) dan maksimal 7 hari. Namun paling ideal dilakukan dalam satu minggu atau 7 hari. Pengulangan recall dapat dilakukan untuk meningkatkan ketepatan data zat gizi yang diperoleh. Pengulangan dapat dilakukan pada musim berbeda, missal recall 24 jam konsumsi pangan yang pertama selama 7 hari dilakukan saat musim kemarau, pengulangan recall 24 jam konsumsi pangan (recall 24 jam konsumsi pangan tahap kedua) dilakukan selama 7 hari pada musim penghujan.
Pada praktikum kali ini, kelompok kami melakukan wawancara food recall pada tanggal 04 November 2019, kepada responden yang bernama Nadin Mutia, berjenis kelamin perempuan, berusia 20 tahun, memiliki berat badan 50,6 kg, dan memiliki tinggi badan 149 cm. Dari data hasil wawancara yang didapat yaitu pada waktu makan siang tanggal 04 November 2019, responden mengkonsumsi nasi ayam tempe goreng dengan komposisi bahan makanan 2 centong nasi dengan berat 200 gram, 1 potong kecil ayam seberat 45 gram, 1 potong tempe seberat 50 gram. Mengkonsumsi dadar jagung dengan komposisi bahan makanan 2 sendok makan jagung seberat 20 gram dan 1 sendok makan tepung seberat 10 gram. Mengkonsumsi telur kukus dengan komposisi bahan makanan dari 1 butir telur ayam seberat 60 gram. Selanjutnya mengkonsumsi es jeru dengan komposisi bahan makanan dari 1 buah jeruk seberat 100 gram, 1 sdm gula seberat 5 gram, dan 1 gelas air putih seberat 200 gram. Dari hasil recall makan siang diatas responden mengkonsumsi energi sebesar 894,7 kkal, yaitu nasi putih 260 kkal, daging ayam goreng 149,4 kkal, tempe goreng 177 kkal, jagung kuning 21,6 kkal, tepung terigu 36,4 kkal, telur ayam 93,1 kkal, jeruk 137,9 kkal, dan gula pasir 19,3 kkal. Untuk kandungan protein pada nasi 4,8 gram, ayam goreng 11,8 gram, tempe goreng 8,6 gram, jagung kuning 0,7 gram, adonan tepung terigu 1 gram, telur ayam 7,6 gram, jeruk 11,2 gram, gula pasir 0 gram. Sedangkan kandungan lemak yang terdapat pada nasi 0,4 gram, ayam goreng 10,4 gram, tempe goreng 13,4 gram, jagung kuning 0,3 gram, adonan tepung terigu 0,1 gram, telur 6,4 gram, jeruk 2,2, gram, dan gula 0 gram. Selanjutnya kandungan karbohidrat dari nasi 57,2 gram, ayam goreng 1,7 gram, tempe goreng 7,7 gram, jagung kuning 5 gram, adonan tepung terigu 7,6 gram, telur 0,7 gram, jeruk 25,9 gram, dan gula 5 gram. Remaja yang berumur 20 tahun membutuhkan kebutuhan energi sebesar 2250 kkal/hari (AKG 2013). Makan siang yang dikonsumsi responden sekitar 30% lebih dari kebutuhan total, tetapi responden telah mengkonsumsi makanan yang bergizi karena mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral, sehingga gizi pada responden telah terpenuhi. Menurut Dedeh dkk, (2010 :16 ), kebutuhan energi dan zat gizi diusia remaja ditunjukkan untuk deposisi jaringan tubuhnya. Total kebutuhan energi dan zat gizi remaja juga lebih tinggi dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan sesudahnya. Apalagi masa remaja
merupakan masa transisi penting pertumbuhan dari anak-anak menuju dewasa. Gizi seimbang pada masa tersebut akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan. Kemudian untuk hasil recall makan pagi di tanggal 4 november yakni nasi soup dan tongkol goreng dengan komposisi nasi 2 centong atau 200 gram, tongkol 1 potong sedang 60 gram,wortel 1,5 potong atau 150 gram,dan kentang 1 buah atau 35 gram. Hasil recall makan pagi menyatakan bahwa responden sudah mengkonsumsi makanan beraneka ragam dengan asupan zat gizi yang seimbang seperti karbohidrat dari nasi,protein dari tongkol, lemak dari minyak yang digunakan, dan vitamin,mineral, serat dari sayuran. Responden juga meminum air putih, air putih sangat dibutuhkan untuk kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Makan pagi umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 20%-25% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 20 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013) terpenuhi, yakni sebesar 440,9 kkal (sekitar 20% kebutuhan energi) dengan rincian, nasi 260 kkal, tongkol 66,5 kkal, wortel 38,7 kkal, kentang 32,5 kkal, dan minyak 1 sdm 43,1 kkal. Untuk kandungan protein yang terdapat pada nasi 4,8gram, wortel 1,5 gram, kentang 0,7 gram, dan ikan tongkol 14,4 gram. Sedangan kandungan lemaknya nasi 0,4 gram, wortel 0,3 gram, kentang 0 gram, dan ikan tongkol 0,6 gram. Selanjutnya kandungan karbohidrat nasi 57,2 gram, wortel 7,2 gram, kentang 7,6 gram, dan ikan tongkol 0 gram. Responden tidak mengkonsumsi apapun saat malam hari tanggal 3 november 2019, jadi tidak ada data konsumsi makanan yang didapat saat makan malam ini. Selanjutnya untuk selingan malam pada tanggal 3 november 2019,responden mengkonsumsi roti coklat dengan merk conato sebanyak 1 buah atau 150 gram dan air putih sebanyak 1 gelas atau 200 gram. Selingan malam responden hanya terdiri dari sumber karbohidrat yakni roti, tidak ada sumber protein,vitamin dan mineralnya, jadi selingan malam pasien tidak terdri dari makanan beraneka ragam kandungan gizi. Responden juga meminum air putih untuk memenuhi kebutuhan
cairan tubuhnya. Selingan pada umumnya mencukupi kebutuhan enerdi individu sebanyak 10 %, dalam hal ini berart responden memerlukan 225 kkal, akan tetapi roti coklat yang dikonsumsi responden memiliki kandungan energi sebesar 425,9 %, yang artinya melebih kebutuhan energi pada selingan malam. Energi besar didapatkan dari isian roti yang berupa coklat, coklat dalam 100 gram mengandung energi sebesar 477,1 kkal. Untuk kandungan protein roti coklat sebanyak 12,9 gram dan lemaknya sebanyak 6,5 gram, dan karbohidratnya 78,8 gram. Pada siang hari tanggal 3 November, responden tidak mengonsumsi apapun, sehingga tidak ada data konsumsi yang dicatat. Selanjutnya untuk selingan pagi responden mengonsumsi buah mangga sebanyak 100 gram dengan takaran URTnya sebanyak 1 buah. Yang mempunyai kandungan gizi sebanyak energy 65 kkal, protein 0,5 gram, lemak 0,3 gram, dan karbohidrat 17 gram. Sedangkan saat makan pagi responden mengkonsumsi nasi soup lauk kerang dengan takaran gram dan URT seriap bahannya yaitu, nasi 2 centong dengan berat 200 gram, kerang 2 sdm dengan berat 20 gram, kentang 1 buah dengan berat 35 gram, wortel 1 buah dengan berat 100, pentol 2 buah berat 30 gram, dan minum dengan air putih 1 gelas sebanyak 200 ml. Dari hasil recall makan pagi 3 November 2019, reponden mendapatkan summber energy dari nasi dan kentang, sumber protein dari pentol dan kerang, dan vitamin mineral dari wortel. Disini responden kurang mengonsumsi lauk nabati dan jenis sayur. Makan pagi umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 20%-25% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 20 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013) terpenuhi, yakni sebesar 414,25 kkal (sekitar 20% kebutuhan energi) dengan rincian, nasi 260 kkal, kerang 11,8 kkal, wortel 25 kkal, kentang 36,75 kkal, dan pentol 80,7 kkal. Untuk kandungan protein dari nasi 4,8 gram, wortel 1,0 gram, kerang 5 gram, kentang 0,7 gram dan pentol 7,1 gram. Sedangkan kandungan lemak pada nasi 0,4 gram, wortel 0,2 gram, kerang 0,9 gram, kentang 0 gram dan pentol 9 gram. Selanjutnya untuk kandungan karbohidrat pada nasi 57,2 gram, kentang 7,6 gram, kerang 1,5 gram, wortel 4,8 gram, dan pentol 0 gram.
Berdasarkan hasil analisis data recall 24 jam dapat diperoleh data sebagai berikut: 1. Aktifitas : Mahasiswa 2. Olahraga : 3. Jumlah energi dalam 24 jam sebesar 3354,6 kkal, protein 102,1 gram, lemak 103,9 gram, dan karbohidrat 526,8 gram. 4. Menurut AKG (2013), jumlah kebutuhan untuk perempuan usia 19-29 tahun yaitu sebesar 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram, dan karbohidrat 309 gram. Jika dilihat dari 10% yaitu : Energi = (3354,6 kkal : 2250 kkal) x 100% = 149,09 % Protein = (102,1 gram : 56 gram) x 100% = 182,32 % Lemak = (103,9 gram : 75 gram) x 100% = 138,53 % Karbohidrat = (526,8 gram : 309 gram) x 100% = 170,48% Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden mengalami kelebihan konsumsi kebutuhan gizi dalam sehari. Hal-hal yang sudah dilakukan pewawancara pada saat kelompok kami melakukan wawancara terhadap responden, antara lain : 1. Senyum, sapa, dan salam. Di lakukan pada saat akan memulai wawancara, namun senyum dilakuka selama berlangsungnya wawancara 2. Saling memperkenalkan diri antara pewawancara dan responden, hal ini dilakukan supaya terjalinnya hubungan yang baik (rapport) 3. Pewawancara menyampaikan tujuannya, supaya alur penyampainnya wawancara jelas dan hal inni juga termasuk dalam rapport 4. Memastikan ketersediaan respoden, perlu dilakukan supaya saat wawancara responnden jujur dalam memberikan informasi 5. Melakukan recall 24 jam, memberikan pertanyaan apa aja yag dikonsumsi berdasarkan urutan waktu dengan bantuan food model serta menanyakan cara pengolahan, aktivitas yang dilakukan, dan apakah mengonsumsi suplemen makanan. 6. Mengucapkan terimakasih, setellah dilakukan wawancara dan sebe;um responden meninggalkan tempat
Dalam melakukan recall ada yang menjadi kekurangan menggunakan metode recall. Menurut kelompok kami kelebihan dan kekurangan yang kami rasakan, yaitu : 1. Responden susah dalam mengingat apa yang dikonsumsi 2. Responden tidak menjelaskan cara pengolahan dari makanan yang dikonsumsi 3. Responden susah dalam mengira-ngiram jumlah URT dari bahan makanan Menurut Supariasa (2001), meode recall memliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut: Kelebihan a. Mudah melaksanakannya serta tidak terlalu membebani responden b. Biaya reatif murah, karena tida memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas untuk wawancara c. Cepat, sehingga dapat mencakup banyak responden d. Sapat digunakan untuk responden yang buta huruf e. Dapat
memberikan
gambaran
nyata
yang
benar-benar
dikonsumsiindividu sehingga dapat di hitung intake zat gizi sehar. Kekurangan a. Tidak dapat menggambarkan asupan makan sehari-hari, bila hanya dilakukan recallsatu hari b. Ketetapannya sangat tergantung pada daya ingat responden. Oleh karena itu, responden harus mempunyai daya ingat yang baik, sehingga metode ini tidka cocok dilakukan pada anak usia dibawah 7 tahun, orang tua berusia diatas 70 tahun dan orang yang hilang ingatan atau orang yang pelupa c. The flat slpoe syndrome, yaitu kecenderungan bagi responden yang kurus untuk melaporkan konsumsinya lebih banyak (over estimate) dan bagi responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih sedikit (under estimate) d. Membutuhkan tenaga atau petugas ang terlatih dan terampil dalam menggunakan alat-alat bantu URT dan ketetapan alat bantu yang dipakai menurut kebiasaan masyarakat.
FORM FOOD RECALL Nama responden
: Resty Septiyana Maulidah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 27 tahun
TB
: 158 cm
BB
: 46 kg
Tanggal
: 9 November 2019
Enumerator
: Destha Putri A
Waktu Makan Makan siang
Banyaknya
Bahan Menu
Makana
URT
n Nasi
(9/11/2019)
E
P
L
KH
Ke
(kkal)
(g)
(g)
(g)
t
300
390,1
7,2
0,6
85,8
50
185
11,
14,
0,1
8
9
13,
9,4
-
Gra m
Nasi
3
putih
centong nasi
Bakso
Pentol
5 biji besar
Ayam
Daging
1
goreng
ayam
potong
50
142,4
4
sedang Minyak
1 sdm
10
86,2
-
10
-
1 buah
15
82,3
1
4,3
10
33,
39,
4
3
51,7
1,1
0,5
10,7
51,7
1,1
0,5
10,7
390,1
7,2
0,6
85,8
goreng Kerup
Kerupuk
uk
udang
udang SUB TOTAL Selingan
Kue
Bolu
pagi
886,1 1 buah
25
95,8
kukus
(9/11/2019) SUB TOTAL Makan
Nasi
Nasi
3
300
malam
putih
(9/11/2019)
centong nasi
Rawon
Daging
1
sapi
sendok
25
67,2
6,2
4,5
-
15
82,3
1
4,3
10
539,6
14,
9,4
95,8
14,
57,2
sayur Kerup
Kerupuk
uk
udang
1 buah
udag SUB TOTAL Makan pagi
Mie
Mie instan
(8/11/2019)
4 1
90
402,2
8,5
bungku
8
s 402,2
SUB TOTAL Selingan
Nasi
sore
14,
57,2
8
Nasi
3
putih
centong
(8/11/2019)
8,5
300
390,1
7,2
0,6
85,8
25
67,2
6,2
4,5
-
15
82,3
1
4,3
10
539,6
14,
9,4
95,8
nasi Rawon
Daging
1
sapi
sendok sayur
Kerup
Kerupuk
uk
udang
1 buah
udag SUB TOTAL
4
Makan siang
Rujak
Mangga
½ buah
50
32,5
0,3
0,2
8,5
(8/11/2019)
gobet
muda
besar
Mentimun
1 buah
100
12,9
0,7
0,1
2,8
Bengkuan
½ buah
25
11
0,3
0,1
2,5
½ buah
25
8
0,2
0,1
0,8
1½
250
922,6
1,5
-
235,
g Kedondon g Gula aren
buah Garam
1 sdt
5
-
-
-
-
Cabe rawit
4 biji
12
38,2
1,4
2,1
6,8
1025,
4,4
2,5
257,
SUB TOTAL
TOTAL
Energi = Protein = Lemak =
3444,3 2250 76,2 56 75,9 75
Karbohidrat =
5
1
9
3444,
76,
75,
613,
3
2
9
2
×100% = 153,08%
×100% = 136,07% ×100% = 101,2% 613,2 309
×100% = 198,4%
Berdasarkan AKG (2013) perempuan pada usia 27 tahun kebutuhan energinya yaitu 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram dan karbohidrat 309 gram. Menurut WNPG (2004) menyatakan bahwa kategori asupan kurang apabila 110% AKG. Jika dibandingkan dengan data hasil recall, aupan energi, protein, dan karbohidrat dari responden termasuk dalam kategori lebih. Hal ini dikarenakan presentasenya lebih dari 110% dari AKG. Berbeda dengan dengan asupan proteinnya yang termasuk dalam kategori baik karena berada dalam rentang 80-110% dari AKG. Jika dilihat dari hasil food recall, responden mengosumsi beragam bahan makanan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sumber karbohidrat, sayur, sumber protein hewani. Akan tetapi kekurangan dari pola makan responden ini yaitu jarang mengosumsi buah, tidak adanya protein hewani, dan masih mengosumsi mie instan.
Form Food Recall Nama responden
: Fenlena Ayu Shinta
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 20 tahun
Berat badan
: 54 kg
Tinggi badan
: 160 cm
Tanggal wawancara : 10 November 2019 Enumerator
: Khurotul Akyun
Waktu Makan
Menu
Makan malam
Nasi tahu tempe
Bahan Makanan
Banyaknya URT
berat
beras
1/2 gls
Ayam
Tahu
Tempe
Telur
Protei Lema n (gr) k (gr)
KH (gr)
50 gr 180kkal
3,4 g
0,35g
39,45
1 ptg dada bwh
50 gr
147,5kkal
18,7 g
7,35g
0,30
1 bh sdg
40 gr
12,8 kkal
0,56g
1.12g
-
1 ptg bsr
50 gr
41 kkal
2.30 g
5,80 g
1,60
1 btr
60 gr
155,4 kkal
7,02 g
-
0,42
536,7 kkal
31,98 g
14,62 g
41,77 g
170 kkal
5 gr
5 gr
13 g
Sub Total
Selingan siang
Susu Susu sapi ultramil
1 gls
250 ml
Energi (kkal)
k Sub total Makan siang
170 kkal Nasi sosis
-
Makan pagi
Yakult
100gr 360 kkal
6,8 g
0,7 g
78,90
Kacang panjang
5 bh
25 gr
89,25 kkal
4,32 g
0,37g
1,95
Timun
1 ptg
15 gr
1,8 kkal
0,10 g
0,05 g
0,40
Sosis ayam
1 ptg sdg
20 gr
70 kkal
6g
2g
-
521,05 kkal
17,22 g
3,12 g
81,25 g
-
-
-
-
-
-
-
1 btl
65 ml 50 kkal
1g
0
11g
50 kkal
1g
0
11g
100 gr
360kkal
6,8 g
0,7 g
78,90
Beras
1 ckr
Ayam
1 ptg ph ats
40 gr
114,8 kkal
12,4 g
6,28g
0,68
timun
1 ptg
15 gr
1,8 kkal
0,10 g
0,05 g
0,40g
Sub Total
476,6 kkal
19,3 g
7g
79,98
Total
1754,35 kkal
74,5 g
29,74g
227g
No 1.
Nais ayam goang
13 g
1 ckr
Sub total Makan malam
5 gr
Beras
Sub Total
Selingan pagi
5 gr
Aktivitas Senyum, sapa, dan salam
Dilakukan √
Tidak Dilakukan
Keterangan Senyum, sapa, dan salamdilakukan
dengan sangat baik 2.
Memperkenalkan diri
√
pewawancara
Memperkenalkan diri pewawancara, mulai dari nama, prodi, asal
3.
Menyampaikan tujuan
√
Menjelaskan mengenai tujuan diadakannya wawancara recall
4.
Memastikan ketersediaan
√
responden
Menanyakan apakah responden bersedia untuk di wawancarai
5.
Menanyakan identitas
√
responden 6.
Menanyakan pertanyaan 24 jam
Menanyakan nama, asal, jurusan
√
Menanyakan apa saja yang dikonsumsi berdasarkan urutan waktu dengan bantuan food model serta menanyakan cara pengolahan makanan. Ditanyakan juga aktivitas dan apakah mengonsumsi
suplemen atau tidak 7.
Mengucapkan terima kasih
√
Mengucapkan salam dan terimakasih kepada responden
Recall konsumsi gizi memiliki unit analisis terkecil selama 24 jam atau sehari. Jangka waktu minimal yang dibutuhkan untuk recall 24 jam konsumsi gizi adalah satu hari (dalam kondisi variasi konsumsi pangan dari hari ke hari tidak beragam) dan maksimal 7 hari. Namun paling ideal dilakukan dalam satu minggu atau 7 hari. Prinsip dari metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Menurut E-Siong, Dop, Winichagoon (2004) untuk survei konsumsi gizi individu lebih disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi dikarenakan dari sisi kepraktisan dan kevalidan data masih dapat diperoleh dengan baik selama yang melakukan terlatih. Metode ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak memerlukan peralatan yang mahal dan rumit. Pada praktikum kali ini, kelompok kami melakukan wawancara food recall pada tanggal 10 November 2019, kepada responden yang bernama Fenlena Ayu Shinta, berjenis kelamin perempuan, berusia 20 tahun, memiliki berat badan 54 kg, dan memiliki tinggi badan 160 cm. Dari data hasil wawancara yang didapat yaitu untuk makan malam responden makan nasi tahu tempe dengan bahan makanan beras ½ gelas dengan berat 50 gram yang mempunyai 180 kkal, protein 3,4 gr, lemak 0,35 g, dank h 39,45g, ayam 1 potong bagian dada bawah 50gram yang mempunyai 147,5 kalori, protein 18,7g, lemak 7,35 gr, dan kh 0,30gr, tahu 1 buah sedang 40 gr mempunyai energi 12,8kkal, protein 0,56g, lemak 1,12 g, tempe 1 potong besar 50 gr dengan energi 41kkal, protein 2,30g, lemak 5,80g, kh 1,60g, dan telur 1 butir sebesar 60gr mempunyai energi sebesar 155,5 kkal, protein 7,02g, dank h 0,42g. sehingga pada makan pagi di dapatkan energi sebesar 536,7 kkal, protein 31,98g, lemak 14,62g dan lemak 41,77gram.
Kemudian untuk selingan siang responden hanya minum susu sapi sebanyak 1 gelas atau 250 ml dengan energi 170kkal, protein, 5gr, lemak 5 gr, dan kh 13 gr. Kemudian untuk makan siang responden makan nasi sosis dengan bahan makanan beras 1 gelas 100gr dengan energi 360kkal, protein 6,8gr, lemak 0,7 gr, kh 78,90 gr, kacang panjang buah dengan berat 25 gr dengan kalori 89,25kkal, protein 4,32 gr, lemak, 0,37 gr, kh 1,95 gr, dan timun 1 potong 15 gr dengan energi 1,8 kkal, protein 0,10 gr, lemak 0,05 gr, kh 0,40 gr, sosis 1 potong sedang dengan berat 20 gr, energi 70 kkal, protein 6gr, lemak 2 gr. Sehingga ada makan siang didapatkan energi sebesar 521,05 kkal, protein 17,22gr, lemak 3,12gr, kh 81,25g. Selanjutnya responden tidak melakukan selingan pagi, kemudian untuk makan pagi responden hanya minum yakult 1 botol dengan berat 65gr dengan energi 50kkal, protein 1 gram, dan karbohidrat 11 gram. Kemudian untuk makan malam responden makan nasi ayam gowang, dengan bahan makanan beras 1 gelas atau 100 gram dengan energi 360 kkal, protein 6,8 gr, lemak 0,7gr, kh 78,90gr, dan ayam 1 potong paha atas 40 gr dengan energi 114,8kkal, protein 12,4 gr, lemak 6,28gr dank h 0,68gr, dan timun 1 potong 15 gram dengan energi 1,8kkal, protein 0,10g, lemak 0,40gr. Sehingga untuk makan malam didapatkan energi sebanyak 476,6 kkal, protein 19,3 gr, lemak 7g, dank h 79,98 gr. Sedangkan untuk total hasil recall didapatkan energi sebanyak 1754,35 kkal, protein 74,5g, lemak 29,74g, dan karbohidrat 227gram. Remaja yang berumur 20 tahun membutuhkan kebutuhan energi sebesar 2250 kkal/hari (AKG 2013). Menurut Dedeh dkk, (2010 :16 ), kebutuhan energi dan zat gizi diusia remaja ditunjukkan untuk deposisi jaringan tubuhnya. Total kebutuhan energi dan zat gizi remaja juga lebih tinggi dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan sesudahnya. Apalagi masa remaja merupakan masa transisi penting pertumbuhan dari anak-anak menuju dewasa. Gizi seimbang pada masa tersebut akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan.
Berdasarkan hasil analisis data recall 24 jam dapat diperoleh data sebagai berikut: 5. Aktifitas : Mahasiswa 6. Olahraga : 7. Jumlah energi dalam 24 jam sebesar 1754,35 kkal, protein 74,5 gram, lemak 29,74 gram, dan karbohidrat 227 gram. 8. Menurut AKG (2013), jumlah kebutuhan untuk perempuan usia 19-29 tahun yaitu sebesar 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram, dan karbohidrat 309 gram. Jika dilihat dari 10% yaitu : Energi = (1754,35 kkal : 2250 kkal) x 100% =77,97 % Protein = (74,5 gram : 56 gram) x 100% = 133,03% Lemak = (29,74 gram : 75 gram) x 100% = 39,65% Karbohidrat = (227 gram : 309 gram) x 100% = 73,46% Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden mengalami kekurangan konsumsi kebutuhan gizi dalam sehari.
DATA RECALL 24 JAM Nama
: Ardy Bima Laksono
Umur
: 21 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki Pekerjaan
: Mahasiswa
Tinggi badan : 170 Berat badan
: 72
Tanggal wawancara : 10-November-2019
Waktu makan Makan pagi
Nama makanan Nasi
Bahan makanan Beras
Perkedel jagung Telur dadar Sayur bayam Teh hangat
Perkedel jagung Telur Bayam + kaldu Teh Gula Air
Enumerator Selinga n siang
Makan malam
URT
Berat
Energi
Protein
Lemak
3/8 gls 1 bj
50 g
180
3,4
0,35
20 g
28, 6
1,5
1,5
1 bj 2 sd syr 1 bj 1 sdm 1 gls
60 g 30 g
112, 1 3,6
6,9 0,4
8,8 0,1
5g 10 g 100 ml
2,5 38,7 -
-
-
12,2 -
10,75 -
: Rizky Maulidina
Subtotal Es teh sirsak
Teh
1 bj
5g
365,5 2,5
Gula Nutrisari sirsak Air
1 sdm 1 sct
10 g 14 g
38,7 60
-
-
1 gls
100 ml
-
-
-
Subtotal Bihun kuah
Bihun
1 mkg
100 g
101, 2 381
0,3
0,1
Air mineral
Telur Sawi Air
1 bh ¼ gls 1 gls
60 g 5g 100 ml
114, 6 0,8 -
7,2 0,1 -
9,1 -
496,3
7,6
9,2
Subtotal
Selinga n malam
Pisang coklat
Subtotal Nasi ikan tongkol
Makan pagi
Tepung terigu
1 sdm
5g
43,5
0,05
4,9
pisang
¼ ptg
37,5
Beras
3/8 gls 1 ptg
50 g
49,5 93 180
0,6 1,1 3,4
0,1 5 0,35
Tongkol
15 g
16,6 3,6 0,2 Subtotal 196,6 7 0,55 TOTAL 1252 37,8 25,5 *Responden mengkonsumsi suplemen obat “ trhoces “ , karena sedang mengalami sariawan.
Berdasarkan hasil analisis data recall 24 jam dapat diperoleh data sebagai berikut : 1. Aktifitas : mahasiswa 2. Olahraga : 2x seminggu joging Jumlah kebutuhan hasil recall sebesar 1252,6 kkal. Menurut AKG 2013 jumlah kebutuhan untuk laki-laki usia 19-29 tahun sebesar 2725 kkal, kebutuhan protein 62 g, kebutuhan lemak 91 g, kebutuhan karbohidrat 375 g. Maka dapat disimpulkan bahwa responden mengalami defisit kalori sebanyak 1472,4 kkal. Jumlah defisit kalori responden sangat banyak dikarenakan memang responden jarang makan. Aktifitas responden sebagai mahasiswa yaitu mengikuti organisai pada tingkat prodinya. Dan responden juga mengatakan bahwa dihari ketika senggang kuliah mengakatan joging 2x dalam seminggu. Perbandingan Energi, Protein, dan lemak dengan AKG 2013 dapat diketahui sebagai berikut : 1252,6
Energi :
2725
Protein : lemak :
37,8 62
25,5 91
× 100% = 45,9 %
× 100% = 60 %
× 100% = 28 %
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah energi, protein, dan
lemak responden kurang dari nilai 10% kebutuhan AKG. Menurut Departemen Kesehatan sebagaimana dikutip oleh Badan Ketahanan Pangan (2006) yaitu: (1) TKE: < 70% adalah defisit berat (2) TKE: 70 - 79% adalah defisit sedang (3) TKE: 80 – 89% adalah defisit ringan (4) TKE: 90 - 119% adalah normal (5) TKE > 120% adalah kelebihan. Karbohidrat merupakan zat gizi utama sumber energi bagi tubuh. Dalam1gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori (almatsier, 2004). Menurut Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) kecukupan karbohidrat yang baik adalah setengah dari kebutuhan energi (50-60%). Jika lebih dari itu, kemungkinan zat-zat lain akan sulit terpenuhi kebutuhannya (Depkes, 2002). Protein merupakan zat makanan yang berupa asam amino yang berfungsi sebagai zat pembangun tubuh. sama seperti karbohidrat, protein dalam 1 gram menghasilkan 4 kalori. Lemak merupakan penyumbang energi terbesar dibandingkan zat gizi lainnya. 1 gram lemak mengandung 9 kkal, dibandingkan karbohidrat dan protein yang menghasilkan 4 kkal per gramnya. Anjuran konsumsi lemak tidak melebihi 30% dari total energi yang dianjurkan (Soedjiningsih, 2004). Berdasarkan hasil recall terhadap responden bahwa melakukan olahraga joging setiap 2x seminggu. Aktivitas fisik dilaporkan merupakan 20-40% total pengeluaran energi. Energi yang digunakan untuk aktivitas fisik sangat ditentukan oleh jenis aktivitas dan lama waktu melakukan aktivitas tersebut. Aktivitas yang melibatkan kerja otot dan dilakukan lebih lama akan memerlukan energi lebih besar (Dwiriani, 2008).
FORM FOOD RECALL Nama Responden
: Afin Tiara Shafira
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 24 Tahun
Berat Badan
: 57 Kg
Tinggi Badan
: 165 cm
Tanggal Wawancara : 09 November 2019 Enumerator Waktu
Menu
Makan
: Bela Milata Bahan
URT
Makanan
Berat
Energi
Protein Lemak
Karbo
(gram)
(kkal)
(gram)
hidrat
(gram)
(gram) Makan
Bubur
kacang
pagi (08
kacang
hijau
Novemb
hijau
susu
er 2019)
½ gls
50
58,0
3,8
0,3
10,4
¼ gls
25
80,0
2,0
2,2
13,6
1 sdm
5
38,7
-
-
10,0
kental gula
Selingan
Lupis Ketan Lupis
1 bh
50
82
0,9
1,05
17,25
Pagi (08
roti
roti coklat
2 bh
60
148,5
4,7
0,71
29,94
Novemb
agar-agar
agar-agar
2 bh
50
-
-
0,10
-
Makan
Nasi
Beras
1 gls
100
360
6,80
0,70
78,90
siang (08
sate ayam
sate ayam
3 tsk
30
68,16
12,40
1,83
0,54
Novemb
koloke
ayam
5 ptg
60
177,49
21,49
9,10
0,95
er 2019)
ayam
er 2019)
Selingan
kcl timun
¼ bh
25
4,2
0,25
0,035
0,96
tomat
1 ptg
10
2,42
0,21
0,07
0,24
wortel
¼ bh
25
11,9
0,34
0,085
2,64
Air Putih
Air Putih
1 gls
200
-
-
-
-
Pia basah
Pia basah
1 bh
75
113,84
1,76
0,53
25,53
siang (08
Air Putih
1 gls
200
-
-
-
-
Novemb er 2019) Makan
Nasi ayam
Beras
1 gls
100
360
6,80
0,70
78,90
malam
geprek
ayam
1 ptg
60
177,84
21,49
9,10
0,95
(08
cabai
3 bh
10
3,6
0,11
0,03
0,85
Novemb
timun
1 ptg
10
1,7
0,1
0,014
0,38
er 2019)
tomat
1 ptg
10
2,42
0,21
0,07
0,29
Air putih
1 gls
200
-
-
-
3,39
Beras
1 gls
100
360
6,80
0,70
78,90
Pagi (09
Wortel
1½ptg
150
11,9
0,34
0,085
2,64
Novemb
Kentang
1 bh
35
34,29
0,82
0,041
7,89
er 2019)
brokoli
¼ gls
25
5,8
0,8
-
0,5
telur goreng Telur
1 bh
60
106,67
8,53
7,67
0,467
es krim
es krim
1 bh
65
138
2,67
8,33
13,73
Air putih
Air putih
1 gls
200
-
-
-
-
2.347,4
103,32
43,45
379,83
Makan
Total
Nasi Soup
3
Pada praktikum kali ini, saya melakukan wawancara food recall pada tanggal 09 November 2019, kepada responden yang bernama Alfin Tiara Shafira, berjenis kelamin perempuan, berusia 24 tahun, memiliki berat badan 57 kg, dan memiliki tinggi badan 165 cm. Dari data hasil wawancara yang didapat yaitu pada waktu makan pagi tanggal 08 November 2019, responden mengkonsumsi bubur kacang hijau, yang mana bahan makanan dari bubur kacang hijau yaitu kacang hijau ½ gelas dengan berat 50 gram, kandungan energinya 58 kkal, protein 3,8 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 10,4 gram. Susu kental manis ¼ gelas dengan berat 25 gram memiliki energi 80 kkal, protein 2 gram, lemak 2,2 gram, karbohidrat 13, 6 gram. Gula 1 sdm dengan berat 5 gram memiliki energi 36,7
7
kkal dan karbohidrat 10 gram. Dari hasil recall makan pagi ini responden mengkonsumsi energi sebesar 176,7 kkal, protein sebesar 6 gram, lemak 2,5 gram, dan karbohidrat 34 gram. Makan pagi umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 20%-25% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 19-29 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013). Jadi makan pagi yang dikonsumsi responden belum terpenuhi. Karena asupan makan pagi yang dikonsumsi responden kurang dari 10% dari kebutuhan total makan pagi. Kemudian untuk hasil recall selingan pagi tanggal 08 November 2019, responden mengkonsumsi lupis ketan,
roti, dan agar-agar. Lupis ketan yang
dikonsumsi yaitu sebanyak 1 buah dengan berat 50 gram, mengandung energi sebesar 82 kkal, protein 0,9 gram, lemak 1,05 gram dan karbohidrat 17,25 gram. Roti coklat yang dikonsumsi sebanyak 2 buah dengan berat 60 gram mengandung energi sebesar 148,5 kkal, protein 4,7, lemak 0,71 gram dan karbohidrat 29,94 gram. Agar-agar yang dikonsumsi sebanyak 2 buah dengan berat 50 gram mengandung lemak 0,10 gram. Dari hasil recall selingan pagi ini responden mengkonsumsi energi sebesar 230,5 kkal, protein 5,6 gram, lemak 1,86 gram, dan karbohidrat 47,19 gram. Selingan pagi responden hanya terdiri dari sumber karbohidrat yakni dari lupis,roti, dan agar-agar tidak ada sumber protein,vitamin dan mineralnya, jadi selingan pagi responden tidak terdiri dari makanan beraneka ragam kandungan gizi. Selingan umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 10% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 1929 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013). Jadi konsumsi selingan pagi responden telah memenuhi 10% dari kebutuhan total selingan. Selanjutnya hasil recall makan siang tanggal 08 November 2019, responden mengkonsumsi nasi sate ayam, koloke ayam, dan air putih. Bahan makanan dari nasi yaitu beras sebanyak 1 gelas dengan berat 100 gram
mengandung energi 360 kkal, protein 6,80 gram, lemak 0,70 gram dan karobohidrat 78,90 gram. Sate ayam yang dikonsumsi sebanyak 3 tusuk dengan berat 30 gram memiliki kandungan energi 68,16 kkal, protein 12,40 gram, lemak 1,83 gram, karbohidrat 0,54 gram. Bahan makanan dari koloke ayam yaitu daging ayam sebanyak 5 potong kecil dengan berat 60 gram mengandung energi 177,49 kkal, protein 21,49 gram, lemak 9,10 gram, karbohidrat 0,95 gram. Timun sebanyak ¼ buah dengan berat 25 gram mengandung energi 4,2 kkal, protein 0,25 gram, lemak 0,035 gram, karbohidrat 0,96 gram. Tomat sebanyak 1 potng dengan berat 10 gram memiiki kandungan energi 2,42 kkal, protein 0,21 gram, lemak 0,07 gram, dan karbohidrat sebanyak 0,24 gram. Dan bahan makanan wortel sebanyatk ¼ buah dengan berat 25 gram mengandung energi 11,9 kkal, protein 0,34 gram, lemak 0,085 gram, karbohidrat 2, 64 gram. Dan mengkonsumsi air putih sebanyak 1 gelas dengan berat 200 gram. Dari hasil recall makan siang ini responden mengkonsumsi energi sebesar 624,17 kkal, protein 41,49 gram, lemak 11,82 gram dan karbohidrat 84,23 gram. Hasil recall makan pagi menyatakan bahwa responden sudah mengkonsumsi makanan beraneka ragam dengan asupan zat gizi yang seimbang seperti karbohidrat dari nasi,protein dan lemak dari ayam, dan vitamin,mineral, serat dari sayuran. Responden juga meminum air putih, air putih sangat dibutuhkan untuk kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Selingan umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 25-30% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 19-29 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013). Jadi konsumsi makan siang responden telah memenuhi 10% dari kebutuhan total makan siang. Untuk hasil recall selingan siang tanggal 08 November 2019, responden mengkonsumsi pia basah dan air putih. Pia basah yang dikonsumsi yaitu sebanyak 1 buah dengan berat 75 gram memiliki kandungan energi 113,84 kkal, protein 1,76 gram, lemak 0,53 gram, dan karbohidrat 25,53 gram. Dan mengkonsumsi air putih sebanyak 1 gelas dengan berat 200 gram. Dari hasil recall selingan siang ini responden memgkonsumsi energi 113,84 kkal, protein 1,76 gram, lemak 0,53 gram, dan karbohidrat 25,53 gram. Selingan umumnya mencukupi kebutuhan
energi individu sebanyak 10% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 19-29 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013). Jadi konsumsi selingan pagi responden kurang memenuhi 10% dari kebutuhan total selingan. Untuk hasil recall makan malam tanggal 08 November 2019, responden mengkonsumsi nasi daging ayam geprek. Bahan makanan dari nasi yaitu beras sebanyak 1 gelas dengan berat 100 gram mengandung energi 360 kkal, protein 6,80 gram, lemak 0,70 gram dan karobohidrat 78,90 gram. Bahan makana dari daging ayam geprek yaitu daging ayam sebanyak 1 poton seberat 60 gram memiliki kandungan energi 177,84, protein 21,49 gram, lemak 9,10 gram, karbohidrat 0,95 gram. Cabai sebanyak 3 buah seberat 10 gram mengandung energi 3,6 kkal, protein 0,11 gram, lemak 0,03 gram, karbohidrat 0,85 gram. Timun sebanyak 1 potong seberat 10 ram mengandung energi 1,7 kkal, protein 0,1 gram, lemak 0,014 gram, dan karbohidrat 0,38 gram. Mengkonsumsi tomat sebanyak 1 potong seberat 20 gram mengandung energi 2,42 kkal, protein 0,21 gram, lemak 0,07 gram, karbohidrat 0,29 gram. Dan mengkonsumsi air putih sebanyak 1 gelas dengan berat 200 gram. Dari hasil recall makan malam ini responden mengkonsumsi energi 545,56 kkal, protein 28,71 gram, lemak 9,91 gram, dan karbohidrat 84,76 gram. Hasil recall makan malam menyatakan bahwa responden sudah mengkonsumsi makanan beraneka ragam dengan asupan zat gizi yang seimbang seperti karbohidrat dari nasi,protein dan lemak dari ayam, dan vitamin,mineral, serat dari sayuran. Responden juga meminum air putih, air putih sangat dibutuhkan untuk kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Makan malam umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 20-25% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan malam responden yang berumur 19-29 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013). Jadi konsumsi makan malam responden terpenuhi 10% dari kebutuhan total makan malam
Hasil recall makan pagi tanggal 09 November 2019, responden mengkonsumsi nasi soup, telur, es krim dan air putih. Bahan makanan dari nasi yaitu beras sebanyak 1 gelas dengan berat 100 gram mengandung energi 360 kkal, protein 6,80 gram, lemak 0,70 gram dan karobohidrat 78,90 gram. Bahan makanan dari soup yaitu wortel sebanyak 1 ½ potong seberat 150 gram mengandung energi 11,9 kkal, protein 0,34 gram, lemak 0,085 gram, dan karbohidrat 2,64 gram. Kentang sebanyak 1 buah seberat 35 gram memiliki kandungan energi 34,29 kkal, protein 0,82 gram, lemak 0,041 gram dan karbohidrat 7,89 gram. Brokoli sebanyak ¼ gelas seberat 25 gram mengandung energi 5,8 kkal, protein 0,8, karbohidrat 0,5 gram. Telur ayam sebanyak 1 buah dengan berat 60 gram mengandung energi 106,67 kkal, protein 8,53 gram, lemak 7,67 gram, dan karbohidrat 0,467 gram. Es krim yang dikonsumsi sebanyak 1 buah dengan berat 65 gram memiliki kandungan energi 138 kkal, protein 2,67 gram, lemak 8,33 gram, dan karbohidrat 13,73 gram. Dan mengkonsumsi air putih sebanyak 1 gelas dengan berat 200 gram. Dari hasil recall makan m ini responden mengkonsumsi energi 656,66 kkal, protein 19,96 gram, lemak 16,82 gram dan karbohidrat 104,127 gram. Hasil recall makan pagi menyatakan bahwa responden sudah mengkonsumsi makanan beraneka ragam dengan asupan zat gizi yang seimbang seperti karbohidrat dari nasi,protein dari telur, lemak dari es krim dan vitamin,mineral, serat dari sayuran. Responden juga meminum air putih, air putih sangat dibutuhkan untuk kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Gizi seimbang menjadi kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia. Bukan hanya untuk orang dewasa namun juga bagi pertumbuhan anak-anak. Mereka semua membutuhkan tersedianya gizi seimbang dan memadai baik itu protein, karbohidrat, maupun lemak. Untuk memenuhi tidak harus mengkonsumsi makanan berharga mahal, yang penting adalah gizi seimbang untuk hidup sehat (newsletter Andalas. novella, 2013). Makan pagi umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 20%-25% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 19-29 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013).
Jadi makan pagi responden melebihi 10% kebutuhan makan pagi yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil analisis data recall 24 jam dapat diperoleh data sebagai berikut : 1. Aktifitas : mahasiswa 2. Olahraga : 1 minggu sekali jogging 3. Jumlah energi dalam 24 jam sebesar 2.347,43 kkal, protein 103,32 gram, lemak 43,45 gram, dan karbohidrat 379,837 gram. 4. Menurut AKG (2013), jumlah kebutuhan untuk perempuan usia 19-29 tahun yaitu energi sebesar 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram, dan karbohidrat 309 gram. 5. Jika dilihat dari 10% yaitu : Energi = (2.347,43 kkal : 2250 kkal) x 100% = 104,33 % Protein = (103,32 gram : 56 gram) x 100% = 184,46 % Lemak = (43,45 gram : 75 gram) x 100% = 57,93 % Karbohidrat = (379,837 gram : 309 gram) x 100% = 170,48% Jadi dapat disimpulkan bahwa responden mengalami kebutuhan gizi yang terpenuhi. Karena jumlah konsumsi energi tidak melebihi 10% dari kebutuhan energi. Walaupun jumlah konsumsi protein melebihi 10% kebutuhan protein, jumlah konsumsi lemak kurang dari 10% kebutuhan lemak, dan jumlah konsumsi karbohidrat melebihi 10% kebutuhan karbohidrat.
FORM FOOD RECALL : 7 – 11 - 2019
Nama Responden
: Firas Nur Yanti
Tanggal
Jenis Kelamin
: Peremmpuan
Enumerator :ChlaraTariany
Usia
: 23 thn
BB
: 48 kg
TB
: 155 cm
Waktu
Menu
Makan
Bahan Makan an
Nasi Makan
ayam +
malam
terong
(7/ 11)
goreng
Banyaknya URT
m
Nasi
¾ gls 100
Ayam
1 ptg
Terong
½ gls
Minyak
4 sdm
Selinga Cilok n Sore (7/11)
bumbu kacang
Gra
Pentol
20 bj
Tahu
10 bj
Kacang
1
Cabe
g 50 g 60 g
Ener
Protei
Lema
KH
gi
n
k
(kkal
(gram
(gram m)
)
)
)
130
2,4
0,2
28,6
166
13,1
11,6
1,9
16,8
0,5
0,1
4
172,4 0,0
20
0
485,2 16
31,9
34,5
370
23,5
29,9
0,1
15,2
1,6
1,0
0,4
62,1
2,8
5,4
1,8
6,4
0,2
0,3
1,1
36,6
3,4
(gra
20 g
100 g 20 g
sdm
15 g
3 bh
2g 453,7 28,1
KE T.
Makan Siang (7/11) Makan
Nasi
Pagi
tongkol
(7/11)
goreng + terong goreng
Nasi
¾ gls 100
Tongko
1½pt
l
g
Terong
½ gls 60 g
Minyak
4
g 40 g
130
2,4
0,2
28,6
44,4
9,6
0,4
0
16,8
0,5
0,1
4
172,4 0,0
20
0
363,6 12,5
20,7
32,6
141
4,8
0,7
28,3
38,8
3,2
2,7
0,3
57
5,4
3,8
0
3,7
0,2
0
0
240,5 13,6
7,2
28,6
1.543 70,2
96,4
99,1
20 g
sdm
Makan
Kwetia
malam
w
(6/11)
Mie
1 gls
Telur
½ btr
Ayam
13
suwir
sdm
Gubis
3 sdm
TOTAL
100 g 25 g 20 g
15 g
Pada tanggal 7 November respoden mengkonsumsi nasi ayam dan terong goreng. Dengan bahan makanan yaitu nasi 100 gram, ayam 50 gram, terong 60 gram, dan minyak 20 gram. Jumlah konsumsi pada makam mala mini yaitu dengan besar energy 485,2 kkal, protein 16 gram, lemak 31,9 gram, dan karbohidrat 34,5 gram. Selanjutnya selingan sore oada tanggal 7 November, responden mengonsumsi cilok bumbu kacang, dengan bahan makanan yaitu cilok
100 gram, tahu 20 gram, kacang 15 gram, dan cabe 2 gram. Untuk jumlah zat gizi pada selingan sore ini adalah energy sebesar 453,7 kkal, protein 28,1 gram, lemak 36,6 gram, dan lemak 3,4 gram. Selanjutnya makan pagi responden pada tanggal 6 November mengkonsumsi nasi tongkol dan terong goreng, dengan bahan makanan sebesar nasi 100 gram, togkol 40 gram, terong 60 gram, dan minyak 20 gram. Jumlah zat gizi untuk makan pagi adalah energy 363,6 kkal, potein 12,5 gram, lemak 20,7 gram, dan karbohidrat 32,6 gram. Kemudian menu makan malam responden yaitu kewtiaw, dengan bahan makanan sebesar mie 100 gram, telur 25 gram, ayam 20 gram, dan gubis 15 gram. Jumlah zat gizi pada makan pagi adalah energy 240,5 kkal, protein 13,6 gram, lemak 7,2 gram, dan karbohidrat 28,6 gram Menurut AKG (2013) perempuan dengan umur 19-29 tahun membutuhkan energy sebanyak 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram, dan karbohidrat 309 gram. Sedangkan apabila dibandingkan dengan AKG (2013) kebutuhan energy firas belum mencukupi, protein lebih, lemak lebihh, dan karbohidrat kurang. Energi +10% = 2475 kkal
Energi -10% = 2.025 kkal
Protein +10% = 61,6 gram
Protein -10% = 50,4 gram
Lemak +10% = 82,5 gram
Lemak -10% = 67,5 gram
KH +10% = 339,9 gram
KH -10% =278,1 gram
■ Zat gizi (Energi) per hari =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝐾𝐺
■ Zat gizi (Protein) per hari =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖
■ Zat gizi (Lemak) per hari =
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖
■ Zat gizi (KH) per hari
𝐾𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖
=
𝐴𝐾𝐺
𝐴𝐾𝐺
𝐴𝐾𝐺
= = = =
1.543 2250 70,2 56 96,4 75 99,1 309
= 68,57 kkal = 125,35 gram = 128,53 gram = 32,07 gram
Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kecukupan energy dan zat gizi karbohidrat pada respoden berada dalam kategori rendah karena kurang dari kebutuhan
10% yang ada pada AKG (WNPG, 2013).
Sedangkan untuk tingkat kecukupan pada lemak dan protein sudah terpenuhi karena lebih dari 10% yang ada pada AKG.
FOOD RECALL INDIVIDU
Data Pasien Nama
: Weny Sulistya Wahidin
Jenis Kelamin : Perempuan TTL
: 15 Maret 1999
Usia
: 20 Tahun
BB
: 43 kg
TB
: 152 cm
Aktivitas
: Sehari-hari sebagai mahasiswa yang aktif ikut organisasi di kampus
Tanggal
: 8 November 2019
Jam
: 19.10
Enumerator
: Rizki Oktaviani
Recall 24 jam Tanggal
Jenis
Menu
Bahan
Makanan Makanan Makanan Kerupuk
URT ½ gls
Mie
1/8 gls
8 November 2019
Makan Makam
Seblak
Berat Energi Protein Lemak
KH
(g)
(kkal)
(g)
(g)
(g)
50
190,5
0,2
0,1
45,7
20
28,2
1,0
0,1
5,7
Telur
1 btr
60
93,1
7,6
6,4
0,7
Pentol
3 bj
30
111,0
7,1
9,0
0,0
Sayur
1/10
10
1,5
0,2
0,0
0,2
5
1,1
0,1
0,0
0,3
5
15,9
0,6
0,9
2,8
5
0,0
0,0
0,0
0,0
ptg Daun
1 ptg
Bawang Cabai
3 bj
Garam
½ sdm
Air
½
100
0,0
0,0
0,0
0,0
gls 441,2
16,6
16,4
-
-
-
-
0,0
0,0
0,0
0,0
100
360,9
6,7
0,6
79,5
200
0,0
0,0
0,0
0,0
50
99,5
9,5
3,8
8,5
20
172,4
0,0
20,0
0,0
50
70,5
2,4
0,3
14,1
5
3,0
0,5
0,0
0,3
10
1,5
0,2
0,0
0,2
707,9
19,4
24,8
102,6
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
-
-
-
-
0,0
0,0
0,0
0,0
100
325,0
9,6
6,4
56,6
200
0,0
0,0
0,0
0,0
SUBTOTAL 8 November 2019
Selingan
-
sore
-
-
-
SUBTOTAL Nasi +
Beras
½ gls
Tempe
Air
1 gls
Tempe
½
goreng 8 November 2019
ptg Minyak
Makan
2 sdm
Siang Mie
Mie
½
kecap
gls Kecap
½ sdm
Sawi
1/10 ptg
SUBTOTAL 8 November 2019
Selingan pagi
Air putih
Air
1 gls
200
SUBTOTAL 8 November 2019
Makan pagi
-
-
-
-
SUBTOTAL 7 November 2019
Makan
Mie
malam
goreng
Mie kering Air
55,3
Teh
10
5,0
0,0
0,0
1,0
Susu
30
64,0
1,6
1,7
10,9
Air
200
0,0
0,0
0,0
0,0
394,0
11,2
8,1
68,5
75
98,2
0,8
0,2
23,9
50
431,0
0,0
50,0
0,0
SUBTOTAL
529,3
0,8
50,2
23,9
TOTAL
2072,4
48,0
99,5
250,3
Milk Tea
SUBTOTAL 7 November 2019
Selingan
Singkong
sore
goreng
Singkong
3 ptg
Minyak
Berdasarkan AKG (2013) kebutuhan energy Umur 19-29 tahun
Energi
Protein
Lemak
Karbohidrat
Air
(kkal)
(gram)
(gram)
(gram)
(ml)
2250
56
75
309
2300
Defisit
Defisit
Lebih
Defisit
No.
1.
2.
3.
Aktifitas Senyum, sapa dan salam Memperkenalkan diri pewawancara Menyampaikan tujuan
Dilakukan √
Tidak
-
keteserdiaan
√
-
Menanyakan identitas responden
√
-
pertanyaan recall 24
√
-
8.
Mengulang kembali Mengucap terimakasih
Menjelaskan mengenai tujuan diadakannya wawancara recall
responden bersedia untk di wawancarai
√
-
Menanyakan nama, jurusan, prodi, asal Menanyakan apa yang
√
-
jam
7.
pewawancara mulai dari nama,
Menyampaikan apakah
Menanyakan 6.
dilakukan dengan sangat baik
jurusan, prodi dan asal
responden 5.
Senyum, sapa dan salam
Memperkenalkan diri
Memastikan 4.
Keterangan
Dilakukan
dikonsumsi berdasarkan urutan waktu dengan bantuan food picture
√
-
√
-
Mengulang kembali makanan yang dikonsumsi responden Mengucap salam dan terimkasih kepada responden
Metode food recall 24 jam, dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi pada periode 24 jam yang lalu. Menurut ESiong, Dop, Winichagoon (2004) untuk survei konsumsi gizi individu lebih disarankan menggunakan recall 24 jam konsumsi gizi dikarenakan dari sisi kepraktisan dan kevalidan data masih dapat diperoleh dengan baik selama yang melakukan terlatih. Metode ini cukup akurat, cepat pelaksanaannya, murah, mudah, dan tidak memerlukan peralatan yang mahal dan rumit. Ketepatan menyampaikan ukuran rumah tangga (URT) dari pangan yang telah dikonsumsi oleh responden, serta ketepatan pewawancara untuk menggali semua makanan dan minuman yang dikonsumsi responden beserta ukuran rumah tangga (URT). Recall konsumsi gizi memiliki unit analisis terkecil selama 24 jam atau sehari. Jangka waktu minimal yang dibutuhkan untuk recall 24 jam konsumsi gizi adalah satu hari (dalam kondisi variasi konsumsi pangan dari hari ke hari tidak beragam) dan maksimal 7 hari. Namun paling ideal dilakukan dalam satu minggu atau 7 hari. Pengulangan recall dapat dilakukan untuk meningkatkan ketepatan data zat gizi yang diperoleh. Pengulangan dapat dilakukan pada musim berbeda, missal recall 24 jam konsumsi pangan yang pertama selama 7 hari dilakukan saat musim kemarau, pengulangan recall 24 jam konsumsi pangan (recall 24 jam konsumsi pangan tahap kedua) dilakukan selama 7 hari pada musim penghujan. Pada praktikum ini, saya melakukan wawancara food recall pada tanggal 08 November 2019, kepada responden yang bernama Weny Sulistya Wahidin , berjenis kelamin perempuan, berusia 20 tahun, memiliki berat badan 43 kg, dan memiliki tinggi badan 152 cm. Dari data hasil wawancara yang didapat yaitu pada waktu makan malam tanggal 08 November 2019, responden mengkonsumsi seblak dengan komposisi bahan makanan kerupuk ½ gelas dengan berat 50 gram, mie 1/8 gelas dengan berat 20 gram, telur 1 butir dengan berat 60 gram, pentol 3 biji dengan berate 30 gram, sawi 1/10 potong dengan berat 10 gram, daun bawang 1 potong dengan berat 5 gram, cabai 3 biji dengan berat 5 gram, garam ½ sendok dengan berat 5 gram dan air ½ gelas dengan berat 100 ml. Dari hasil recall makan malam diatas responden mengkonsumsi energi sebesar 441,2 kkal, yaitu 190,5 kkal kerupuk, mie 28,2 kkal, telur 93,1 kkal, pentol 111,0 kkal, sawi 1,5 kkal, daun bawang 1,1 kkal, dan cabai 15,9 kkal. Untuk kandungan protein terkandung
dari 0,2 gram kerupuk, mie 1,0 gram, telur 7,6 gram, pentol 7,1 gram, sawi 0,2 gram, daun bawang 0,1 gram, dan cabai 0,6 gram. Sedangkan kandungan lemak yang terdapat dari 0,1 gram kerupuk, mie 0,1 gram, telur 6,4 gram, daun bawang 0,0 gram, dan cabai 0,9 gram. Selanjutnya kandungan karbohidrat terdapat pada 45,7 gram kerupuk, mie 5,7 gram, telur 0,7 gram, pentol 0,0 gram, sawi 0,2 gram, daun bawang 0,3 gram, dan cabai 2,8 gram. Remaja yang berumur 20 tahun membutuhkan kebutuhan energi sebesar 2250 kkal/hari (AKG 2013). Makan malam yang dikonsumsi responden kurang dari 30% lebih dari kebutuhan total, hal ini terlihat dari makanan yang dikonsumsi responden, karena kandungan makanan yang terdapat pada makan malam kurang lengkap karena tidak mengandung zat gizi yang dibutuhkan yaitu tidak ada protein nabati, vitamin dan mineral sehingga gizi pada responden belum terpenuhi. Menurut Dedeh dkk, (2010 :16 ), kebutuhan energi dan zat gizi diusia remaja ditunjukkan untuk deposisi jaringan tubuhnya. Total kebutuhan energi dan zat gizi remaja juga lebih tinggi dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan sesudahnya. Apalagi masa remaja merupakan masa transisi penting pertumbuhan dari anak-anak menuju dewasa. Gizi seimbang pada masa tersebut akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan. Kemudian untuk hasil recall makan siang di tanggal 8 november 2019 yakni nasi dengan tempe goreng dan mie kecap dengan komposisi beras 1 gelas atau 100 gram, tempe ½ ptg dengan minyak 2 sdm serta komposisi dari mie kecap yaitu mie ½ gelas yaitu 50 gram, kecap ½ sdm yaitu 5 gram dan sawi 1/10 10 gram yaitu ½ potong. Hasil recall makan pagi menyatakan bahwa responden sudah mengkonsumsi makanan beraneka ragam dengan asupan zat gizi yang seimbang seperti karbohidrat dari nasi, protein dari tempe, lemak dari minyak yang digunakan, dan vitamin, mineral, serat dari sayuran sawi. Makan pagi umumnya mencukupi kebutuhan energi individu sebanyak 20%-25% perharinya, dari data recall kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan food model sebagai ukuran rumah tangga pada setiap makanan yang dikonsumsi dapat dikatakan bahwa makan pagi responden yang berumur 20 tahun dengan kebutuhan energi 2250 kkal/hari (AKG 2013) terpenuhi, yakni sebesar 707,9 kkal melebihi 25% kebutuhan energi dengan rincian nasi 360,9 kkal, tempe 99,5 kkal,
minyak 172,4 kkal, mie 70,5 kkal, kecap 3 kkal dan sawi 1,5 kkal. Untuk kandungan protein yang terdapat pada nasi 6,7 gram, tempe 9,5 gram, mie 2,4 gram, kecap 0,5 gram dan sawi 0,2 gram. Sedangan kandungan lemaknya nasi 0,6 gram, tempe 3,8 gram, minyak 20,0, mie 20,0 gram, kecap 0,3 gram dan sawi 0,0 gram. Selanjutnya kandungan karbohidrat nasi 79,5 gram, tempe 8,5 gram, mie 14,1 gram, kecap 0,3 gram dan sawi 0,2 gram. Untuk kebutuhan makan siang responden sebesar 707,9 kkal, protein 19,4 gram, 24,8 gram dan lemak 102,6 gram. Responden tidak mengkonsumsi apapun saat pagi hari tanggal 8 november 2019, jadi tidak ada data konsumsi makanan yang didapat saat makan malam ini. Hanya mengonsumsi air putih sebanyak 1 gelas yaitu 200 ml. Pada makan malam pada tanggal 7 november responden mengkonsumsi mie goreng dan milk tea dengan komposisi mie kering seberat 100 gram 1 gelas dan air
200 ml serta teh 10 gram dan susu 10 gram. Pada makan malam
responden hanya terdiri dari karbohidrat dari mie dan tidak ada sumber protein,vitamin dan mineralnya, jadi malam malam pasien tidak terdiri dari makanan beraneka ragam kandungan gizi. Kandungan energy terdapat dari mie sebesar 394 kkal kurang dari 25% kebutuhan energy, protein 11,2 gram, lemak 8,1 gram, dan karbohidrat 68,5 gram. Dengan rincian nasi 325,0 kkal, teh 5,0 kkal, susu 64,0 kkal. Untuk kandungan protein yang terdapat pada nasi 9,6 gram, dan susu 1,6 gram. Untuk kandungan lemak yang terdapat pada nasi 6,4 gram, dan susu 1,7 gram. Untuk kandungan karbohdirat yang terdapat pada nasi 56,6 gram, the 1,0 gram dan susu 10,9 gram. Selingan pada umumnya mencukupi kebutuhan enerdi individu sebanyak 10 %, dalam hal ini berart responden memerlukan 225 kkal. Pada selingan sore 3 november 2019 responden mengonsumsi singkong goreng dengan komposisi singkong sebanyaj 3 potong yaitu 75 gram dan minyak 50 gram yaitu ¼ gls. Selingan malam responden hanya terdiri dari sumber karbohidrat yakni singkong dan lemak dari minyak. Jadi selingan sore responden tidak terdri dari makanan beraneka ragam kandungan gizi. Selingan pada umumnya mencukupi kebutuhan enerdi individu sebanyak 10 %, dalam hal ini berart responden memerlukan 225 kkal, hal ini selingan sore pada responden sudah memenuhi 10% dari kebutuhan energy. Pada selingan sore responden mengonsumsi energy seberat 529,3 kkal,
protein 0,8 gram, lemak 50,2 gram dan karbohidrat sebesar 23,9 gram. Kandungan energy dari singkong yaitu 98,2 kkal dan minyak 431,0 kkal. Kebutuhan protein dari singkong sebesar 0,8 gram, kebutuhan lemak sebesar 0,2 gram dari singkong dan 50 gram dari minyak serta kebutuhan karobohidrat dari 23,9 gram singkong. Berdasarkan hasil analisis data recall 24 jam dapat diperoleh data sebagai berikut
:
Aktifitas : mahasiswa Olahraga : 1 minggu sekali jogging Jumlah energi dalam 24 jam sebesar 2072,4 kkal, protein 48,0 gram, lemak 99,5 gram dan karbohidrat 250,3 gram. Menurut AKG (2013), jumlah kebutuhan untuk perempuan usia 19-29 tahun yaitu energi sebesar 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram, dan karbohidrat 309 gram. Kebutuhan zat gizi energy pasien memenuhi 10% dari kebutuhan energy sesuai dengan Tingkat Kebutuhan energy. Kebutuhan zat gizi protein pasien tidak memenuhi 10% dari kebutuhan protein sesuai dengan Tingkat Kebutuhan protein menurut AKG 2013. Kebutuhan zat gizi lemak pasien melebihi 10% dari kebutuhan lemak sesuai dengan Tingkat Kebutuhan lemak menurut AKG 2013. Sedangkan kebutuhan zat gizi karbohidrat pasien kurang 10% dari kebutuhan karbohidrat sesuai dengan Tingkat Kebutuhan karbohidrat menurut AKG 2013. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebutuhan zat gizi responden kurang terpenuhi sesuai dengan AKG. Hal-hal yang sudah dilakukan pewawancara pada saat saya melakukan wawancara terhadap responden, antara lain : 1. Senyum, sapa, dan salam. Di lakukan pada saat akan memulai wawancara, namun senyum dilakuka selama berlangsungnya wawancara 2. Saling memperkenalkan diri antara pewawancara dan responden, hal ini dilakukan supaya terjalinnya hubungan yang baik (rapport) 3. Pewawancara menyampaikan tujuannya, supaya alur penyampainnya wawancara jelas dan hal inni juga termasuk dalam rapport 4. Memastikan ketersediaan respoden, perlu dilakukan supaya saat wawancara responnden jujur dalam memberikan informasi
5. Melakukan recall 24 jam, memberikan pertanyaan apa aja yag dikonsumsi berdasarkan urutan waktu dengan bantuan food model serta menanyakan cara pengolahan, aktivitas yang dilakukan, dan apakah mengonsumsi suplemen makanan. 6. Mengucapkan terimakasih, setellah dilakukan wawancara dan sebe;um responden meninggalkan tempat
FOOD RECALL INDIVIDU Nama responden
: Nanda Gita Rizki
Jenis Kelamin
: Perempuan
Usia
: 18 Tahun
Berat Badan
: 65 kg
Tinggi Badan
: 152 cm
Tanggal
: 8 November 2019
Enumerator
: Rizka Oktaviana
Waktu makan
Menu
Nasi ayam Makan Malam
suwir, oseng kacang
Banyak
Bahan Makanan
URT
Berat (gram)
Energi
Protein
Lemak
KH
(kkal)
(g)
(g)
(g)
beras
1 gls
100
260
4,8
0,4
57,2
Ayam
2 sdm
20
57
5,4
3,8
-
Kentang
2 sdm
20
18,6
0,4
-
4,3
Kacang pjg
2 sdm
20
7
0,4
0,1
1,6
Tempe
½ ptg
20
39,8
3,8
1,5
3,4
Minyak
1 sdm
5
43,1
-
5
-
5 sdm
50
182
5,2
0,5
38,2
Tepung Muffin
terigu
Coklat
Coklat
1 sdm
10
53,7
0,9
3,2
5,4
Selingan
Keju
1 ptg
10
28
1
0,4
4,9
malam
Tepung
5 sdm
50
182
5,2
0,5
38,2
Pandan
1 sdm
5
6,9
0,6
0,1
1,3
Gula
1 sdm
5
19,3
-
-
5
Air
2 gls
200
-
-
-
-
897,4
27,5
15,5
159,4
Bolu pandan
Air putih
terigu
SUBTOTAL
Makan Sore
Beras
1 gls
100
260
4,8
0,4
57,2
Telur
1 btr
50
95,5
6
7,6
0,5
Nasi Campur
Sambal
1 sdm
10
10,2
0,4
0,6
1,8
oseng kacang
Kacang
2 sdm
20
7
0,4
0,1
1,6
½ ptg
20
39,8
3,8
1,5
3,4
2 gls
200
panjang Tempe Air putih
-
-
-
-
412,5
15,4
10,1
64,5
100
370
23,5
29,9
0,1
SUBTOTAL
Bakso Makan siang Nasi campur
Bakso
2 bh
Mie
½ gls
40
56,4
1,9
0,3
11,3
Air
1 gls
100
-
-
-
-
Nasi
2 ctg
200
260
4,8
0,4
57,2
Ayam
2 sdm
20
57
5,4
3,8
-
Bihun
1 sdm
20
76,2
0,1
-
18,3
Ket
Tumis kangkung Susu
Tahu
½ ptg
20
15,2
1,6
1
0,4
Tempe
2 sdm
20
39,8
3,8
1,5
3,4
Sambal
1 sdm
10
10,2
0,4
0,6
1,8
Kangkung
1 gls
40
6
0,9
0,1
0,8
Jagung
2 sdm
20
21,6
0,7
0,3
5
Minyak
1 sdm
5
43,1
-
5
-
Susu
1 gls
100
84,8
2
2,5
0
1040,4
45
45,3
98,3
Beras
1 gls
100
260
4,8
0,4
57,2
Daging sapi
1 ptg
60
161,3
14,9
10,8
-
Tempe
1 ptg
40
79,6
7,6
3,1
6,8
Kerupuk
1 gls
20
57,6
0,5
0,1
14
air
1 gls
100
Subtotal Nasi Rawon
Makan Pagi
Air putih SUBTOTAL Bakso
Makan malam
-
-
-
-
558,6
27,8
14,4
78
Bakso
1bh
80
296
18,8
23,9
0,1
Mie
2 sdm
20
28,2
1
0,1
5,7
Sambal
1 sdm
10
10,2
0,4
0,6
1,8
Kecap
1 sdm
5
3
0,5
-
0,3
Tahu goreng
2 bh
40
30,4
3,2
1,9
0,8
SUBTOTAL
367,8
23,9
26,5
8,6
TOTAL
3276,7
139,6
111,8
408,8
Pembahasan : Pada praktikum yang telah saya lakukan yaitu melakukan wawancara food recall pada tanggal 8 November 2019 dengan responden atas nama Nanda Gita Rizki. Nanda adalah perempua berumur 18 tahun dengan Berat bada 65 kg dan tinggi badan 152 cm. Sehingga didapatkan IMT dari Nanda yaitu 28,1 dan menurut WHO 2004 termasuk overweight tingkat 1. Berdasarkan AKG (2013) perempuan pada usia 18 tahun kebutuhan energinya yaitu 2125 kkal, protein 59 gram, lemak 71 gram dan karbohidrat 292 gram. Menurut WNPG (2004) menyatakan bahwa kategori asupan kurang apabila 110% AKG. Zat gizi energy per hari = = Zat gizi protein per hari = = Zat gizi protein per hari = =
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝐾𝐺 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝐾𝐺 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝐾𝐺
= = =
3190,5 2125 139,6 59 101,8 71
𝑥 100 % = 150%
𝑥 100 % = 236,6% 𝑥 100 % = 143,3%
Zat gizi protein per hari = =
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝐾𝐺
=
408,8 292
𝑥 100 % = 140%
Dari wawancara yang telah dilakukan didapatkan hail bahwa untuk makan malam nanda mengonsumsi nasi ayam suwir dan oseng kentang dengan bahan makanan dasar yaitu beras sebanyak 100 gram, ayam 20 gram, kentang 20 gram, kacang panjang 20 gram, dan tempe 20 gram. Dari hasil makan malam didapatkan kandungan energy dari beras sebesar 260 kkal, ayam 57 kkal, kentang 18,6 kkal, kacang panjang 7 kkal, dan tempe 20 kkal. Sedangkan untuk kandungan protein didapatkan dari beras sebesar 4,8 gram, ayam 5,4 gram, kentang 0,4 gram, kacang panjang 0,4 gram, dan tempe sebesar 3,8 gram. Sedangkan untuk lemak didapatkan dari beras sebanyak 0,4 gram, ayam 3,8 gram, kacang panjang 0,1 gram, dan tempe 1,5 gram. Dan untuk karbohidrat didapatkan 57,2 gram dari beras, kentang 4,3 gram, kacang panjang 1,6 gram, dan tempe 3,4 gram. Pada selingan malam Nanda mengonsumsi muffin coklat, bolu pandan dan air putih. Makanan yang dikonsumsi nanda pada selingan malam mempunyai komposisi tepung terigu sebanyak 5 sdm dengan 50 gram, coklat 1 sdm dengan berat 10 gram, keju 1 potong dengan berat 10 gram, tepung terigu 5 sdm sebesar 50 gram, pandan 1 sdm sebesar 5 gram, gula 1 sdm sebesar 5 gram, dan air putih 2 gelas sebesar 200 gram. Pada selingan malam mempunyai energi yang berasal dari 182 kkal tepung terigu, 53,7 kkal dari coklat, 28 kkal dari keju, 182 kkal dari tepung terigu, 6,9 kkal dari pandan, dan 19,3 dari gula. Sedangkan untuk kandungan protein didapatkan antara lain 5,2 gram dari tepung terigu, 0,9 gram dari coklat, 1 gram dari keju, 5,2 gram dari tepung terigu, dan 0,6 gram dari pandan. Sedangkan untuk kandungan lemak didapatkan dari 0,5 gram dari tepung terigu, 3,2 gram dari coklat, 0,4 gram dari keju, 0,5 gram dari tepung terigu, dan 0,1 gram dari pandan. Sedangkan untuk kandungan akrbohidrat didapatkan 38,2 gram dari tepung terigu, 4,9 gram dari keju, 5,4 gram dari coklat, 38,2 gram dari tepung terigu, 1,3 gram dari pandan, dan 5 gram dari gula.untuk total konsumsi Nanda makan malam dan selingan malam mempunyai energy sebesar 854,3 kkal, 27,5 gram protein, 10,5 gram lemak, dan 159,4 karbohidrat. Untuk makan sore Nanda mengonsumsi Nasi campur oseng kacang dengan bahan dasar makanan yaitu 1 gelas beras dengan berat 200 gram, 1 butir
telur dengan berat 50 gram, 1 sdm sambal dengan berat 10 gram, 2 sdm kacang dengan berat 20 gram, ½ potong tempe dengan berat 20 gram, dan air putih 2 gelas dengan berat 200 gram. Dari hasil konsumsi makan sore Nanda mempunyai kandungan energy sebesar 412,5 yang didapatkan dari 260 kkal dari beras, 95,5 kkal dari telur, 10,2 kkal dari sambal, 7 kkal dari kacang panjang, dan 39,8 kkal dari tempe. Sedangkan untuk kandungan protein sebanyak 15,4 yang didapatkan dari 4,8 gram dari beras, 6 gram dari telur, 0,4 gram dari sambal, 0,4 gram dari kacang panjang, dan dari tempe 3,8 gram. Sedangkan untuk kandungan lemak mempunyai total 10,1 gram yang didapatkan dari 0,4 gram beras, 7,6 gram dari telur, 0,6 gram dari sambal, 0,1 gram dari kacang panjang, dan 1,5 gram dari tempe. Sedangkan untuk kandungan karbohidrat total sebanyak 64,5 gram didapatkan antara lain dari beras 57,2 gram, 0,5 gram dari telur, 1,8 gram dari sambal, 1,6 gram dari kacang panjang, dan 3,4 gram dari tempe. Sedangkan untuk makan siang Nanda mengonsumsi bakso, nasi campur, tumis kangkung, dan susu yang mengandung bahan makanan meliputi bakso 2 buah sebesar 100 gram, mie ½ gelas sebesar 40 gram, air 1 gelas sebebsar 100 gram, nasi 2 centong sebesar 200 gram, ayam 2 sdm sebesar 20 gram, bihun 1 sdm sebesar 20 gram, tahu ½ potong sebesar 20 gram, tempe 2 sdm sebesar 20 gram, sambal 1 sdm sebesar 10 gram, kangkung 1 gelas sebesar 40 gram, jagung 2 sdm sebesar 20 gram, minyak 1 sdm sebesar 5 gram, dan susu cair 1 gelas sebesar 100 gram. Dari hasil konsumsi makan siang Nanda mempunyai kandungan energy total 1040,4 kkal yang berasal dari 370 kkal dari beras, 56,4 kkal dari mie, 260 kkal dari nasi, 57 kkal dari ayam, 76,2 kkal dari bihun, 15,2 kkal dari tahu, 39,8 kkal dari tempe, 10,2 kkal dari sambal, 6 kkal dari kangkung, 21,6 kkal dari jagung, dan 84,8 kkal dari susu cair. Sedangkan untuk kandungan protein total pada makan siang sebesar 45 gram yang dapat meliputi 23,5 gram dari bakso, 1,9 gram dari mie, 4,8 gram dari nasi, 5,4 gram dari ayam, 0,1 gram dari bihun, 1,6 gram dari tahu, 3,8 gram dari tempe, 0,4 gram dari sambal, 0,9 gram dari kangkung, 0,7 gram dari jagung, dan 2 gram dari susu cair. Sedangkan untuk konsumsi lemak dari makan siang Nanda mempunai jumlah total yaitu 40,3 gram yang dapat meliputi 29,9 gram dari bakso, 0,3 gram dari mie, 0,4 gram dari nasi, 3,8 dari gram ayam, 1 gram dari tahu, 1,5 gram dari tempe, 0,6 gram dari sambal,
0,1 gram dari kangkung, 0,3 gram dari jagung dan 2,5 gram dari susu cair. Sedangkan untuk jumlah karbohidrat yang dikonsumsi Nanda pada saat makan siang mempunyai jumlah total yaitu 98,3 gram yang dapat meliputi 0,1 gram dari bakso, 11,3 gram dari mie, 57,2 gram dari nasi, 18,3 gram dari bihun, 0,4 gram dari tahu, 3,4 gram dari tempe, 1,8 gram dari sambal, 0,8 gram dari kangkung, 0,5 gram dari jagung. Sedangkan untuk makan pagi pada tanggal 7 november 2019 nanda mengonsumsi nasi rawon dan air putih dengan komposisi bahan makanan yaitu beras 2 centong sebesar 200 gram, daging sapi 1 potong sebesar 60 gram, tempe 1 potong sebesar 40 gram, kerupuk 1 gelas sebesar 20 gram, dan 1 gelas air putih sebesar 100 gram. Kandungan energy yang didapat dalam makan pagi Nanda yaitu sebesar 558,6 kkal yang dapat meliputi 260 kkal dari beras, 161,3 kkal dari daging sapi, 79,6 kkal dari tempe, 57,6 kkal dari kerupuk. Sedangkan untuk kandungan protein didapat dnegan jumlah total yaitu 27,8 gram yang didapat melalui 4,8 gram dari beras, 14,9 gram dari daging sapi, 7,6 gram dari tempe, dan 0,5 gram dari kerupuk. Sedangkan untuk jumlah konsumsi lemak sebesar 14,4 gram yang didapa melalui 0,4 gram dari beras, 10,8 gram dari daging sapi, 3,1 gram dari tempe, dan 0,1 gram dari kerupuk. Sedangkan untuk jumlah konsumsi karbohidrat pada makan siang Nanda adala 78 gram yang dapat meliputi 57,2 gram dari beras, 6,8 gram dari tempe, dan 14 gram dari kerupuk. Sedangkan utnuk makan malam Nanda pada tanggal 7 November 2019 adalah dengan menu Bakso dengan bahan makanan antara lain yaitu 1 buah bakso dengan berat 80 gram, 2 sdm mie sebesar 20 gram, 1 sdm sambal dengan berat 10 gram, 1 sdm kecap dengan berat 5 gram dan 2 buah tahu kukus dengan berat 40 gram. Dari hasil makan malam Nanda didapatkan energy total yaitu sebesar 267,8 kkal yang didapatkan melalui 296 kkal dari bakso, 28,2 kkal dari mie, 10,2 kkal dari sambal, 3 kkal dari kecap, dan 30,4 kkal dari tahu kukus. Sedangkan untuk konsumsi protein dengan jumlah total yaitu 139,6 gram yang didapat melalui 18,8 gram bakso, 1 gram mie, 0,4 gram sambal, 0,5 gram kecap, 3,2 gram tahu kukus. Dan untuk jumlah konsumsi lemak pada makan malam nanda yaitu sebesar 101,8 gram yang didapat melalui 23,9 gram dari bakso, 0,1 gram dari mie, 0,6 gram dari
sambal, 1,9 gram dari tahu. Sedangkan untuk jumah konsumsi karbohidrat yaitu sebesar 8,6 yang didapat melalui 0,1 gram dari bakso, 5,7 gram dari mie, 1,8 gram dari sambal, 0,3 gram dari kecap, dan 0,8 dari tahu kukus. Berdasarkan AKG (2013) perempuan pada usia 18 tahun kebutuhan energinya yaitu 2125 kkal, protein 59 gram, lemak 71 gram dan karbohidrat 292 gram. Menurut WNPG (2004) menyatakan bahwa kategori asupan kurang apabila 110% AKG. Jika dibandingkan dengan data hasil recall, asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat dari responden termasuk dalam kategori lebih. Hal ini dikarenakan presentasenya lebih dari 110% dari AKG. Jika dilihat dari hasil food recall, responden mengosumsi beragam bahan makanan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya sumber karbohidrat, sayur, sumber protein hewani. Akan tetapi kekurangan dari pola makan responden ini yaitu jarang mengosumsi buah – buahan.
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data recall 24 jam dapat diperoleh data yaitu Nadin memiliki aktivitas yaitu mahasiswa. Jumlah energi dalam 24 jam sebesar 3354,6 kkal, protein 102,1 gram, lemak 103,9 gram, dan karbohidrat 526,8 gram. Menurut AKG (2013), jumlah kebutuhan untuk perempuan usia 19-29 tahun yaitu sebesar 2250 kkal, protein 56 gram, lemak 75 gram, dan karbohidrat 309 gram. Jika dilihat dari 10% yaitu : Energi = (3354,6 kkal : 2250 kkal) x 100% = 149,09 % Protein = (102,1 gram : 56 gram) x 100% = 182,32 % Lemak = (103,9 gram : 75 gram) x 100% = 138,53 % Karbohidrat = (526,8 gram : 309 gram) x 100% = 170,48% Jadi, dapat disimpulkan bahwa responden mengalami kelebihan konsumsi kebutuhan gizi dalam sehari. Kebutuhan zat gizi energy pasien melebihi 10% dari kebutuhan energy sesuai dengan Tingkat Kebutuhan energy. Kebutuhan zat gizi protein pasien melebihi 10% dari kebutuhan protein sesuai dengan Tingkat Kebutuhan protein menurut AKG 2013. Kebutuhan zat gizi lemak pasien melebihi 10% dari kebutuhan lemak sesuai dengan Tingkat Kebutuhan lemak menurut AKG 2013. Serta kebutuhan zat gizi karbohidrat pasien melebihi 10% dari kebutuhan karbohidrat sesuai dengan Tingkat Kebutuhan karbohidrat menurut AKG 2013. Jadi dapat disimpulkan bahwa kebutuhan zat gizi responden kurang terpenuhi sesuai dengan AKG.
5.2 Saran Adapun saran yang dapat disampaikan pada praktikum ini adalah agar properti untuk praktikum seperti food model lebih dilengkapi agar praktek dapat berjalan lebih efektif dan dalam melakukan recall agar lebih di perhatikan lagi dalam proses pengolahan makanan responden.
DAFTAR PUSTAKA AKG. 2013. Angka Kecukupan Gizi Energi, Protein, Lemak, Mineral dan Vitamin yang di Anjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Almatsier, S. 2004. Prinsip Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta. Astari, Nasoetion, dan Dwiriani. 2005. Hubungan Karakteristik Keluarga, Pola Pengasuhan, dan Kejadian Stunting Anak Usia 6 – 12 Bulan di Kabupaten Bogor. Media Gizi dan Keluarga. 25. Januari 2012.: Bogor . Dedeh dkk. (2010). Sehat Dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. PT Penerbit Sarana Bobo. Jakarta E-Siong Tee, Marie Claude Dop, Pranee Winichagoon. 2004. Proceeding of the workshop on food-consumption survey in developing countries : Future Challenges, Food and Nutrition Bulletin Kementan. (2016). Outlook Komoditass Pertanian Sub Sektor Tanaman Pangan. Jakarta: Kementerian Pertanian. Novela, Debi S. 2013. Gizi Seimbang, 4 (1). (Online), diakses 23 Agustus 2014. Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU18-2012Pangan.pdf. Diakses pada 31 November 2019. Soetjiningsih, 2004. Buku Ajar: Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta : Sagung Seto. Supariasa, dkk. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Supariasa. 2001. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC.Jakarta.
LAMPIRAN