Cara Kerja Gargarisma [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Pembahasan



Definisi obat kumur (gargarisma/gargle) menurut FI IIIadalah sediaan berupa larutan, umumnya pekat yang harus diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan, dimaksudkan untuk digunakan pencegahan atau pengobatan infeksi tenggorokan. Pada praktikum percoban ini tentang gargarisma disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu kemudian dilakukan nya kalibrasi botol 100 mL. selanjutnya pembuatan gargarisma dengan cara melarutkan rawas dengan sedikit air panas, digunakan air panas untuk mempercepat kelarutan. Kemudian dalam beaker glas yang berbeda dilarutkan zinci chlorida dilarutkan dengan sedikit air, setelah itu dilarutkan aci salisilicum dengan 10/30 bagian air panas dalam beakers glas yang berbeda. Bahan yang sudah dilarutkan dimasukkan kedalam 1 beaker glass dan ditambahkan air ad 250 lalu aduk sediaan ad homogen, kemudian disaring dengan kertas saring dan corong kaca, penyringan dilakukan sebanyak 3 kali karena harus mendapat hasil saringan yang jernih dan tidak ada partikel yang tersisa,setelah proses penyaringan selesai tetesi oil menthapip sebanyak 2 tetes penimbangan dilebihi 10 % karena adanya penyaringan. Setelah pembuatan gargarisma, dilakukan nya pengujian karena untuk mengetahui layak nya suatu sediaan yang kita buat untuk dikonsumsi. Pengujian yang dilakukan meliputi uji organoleptis dilakukannya untuk mengetahui bau, rasa, dan kejernihan pada sediaan gargarisma, pada sampel yang kami uji, mendapatkan hasi bau, rasa, dan kejernihan yang sama dengan pembanding. Sedangkan dengan uji warna pada sampel tidak memiliki warna, karena sampel tidak ditambahkan pewarna selanjutnya dilakukan uji homogenitas , untuk mengetahui apakah suatu sediaan bahan tercampur rata, dari homogenitas hasil sampel dan pembanding memiliki homogenitas yang sama, selanjutnya dilakukan pengujian pH untuk mengetahui tingkat keasamaan suatu sediaan. Pada sampel memiliki pH 3 sedangkan pembnding memiliki pH, pada uji pH ini sampel memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi dari pembanding, selanjutnya uji viskositas untuk mengetahui kekentalan suatu sediaan, pada sampel hasil uji viskositas nya adalah 0.9 mpa’s sedangkan pembanding memiliki uji viskositas 3.6 mpa’s dapat dilihat pembanding memiliki kekentalan yang lebih tinggi dari pada sampel.