Cara Mengatasi Krisis Ekonomi Indonesia 2016 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Cara Mengatasi Krisis Ekonomi Indonesia 2016- Melihat lonjakan dollar As begitu signifikan membuat banyak masyarakat Indonesia khawatir dengan adanya krisis ekonomi seperti yang pernah terjadi pada tahun 1997-1998. Pelemahan kurs rupiah yang mendekati angka 15.000 per dollar As, menjadi sebuah ancaman yang mengerikan bagi Indonesia. Angka itu secara ekonomi mencerminkan bahwa banyak investor yang berpindah dari Indonesia ke negara lain. Konsekuensinya adalah pembangunan-pembangunan nasional yang melibatkan investasi asing dapat terganggu.Bagi pada Investor tentunya Anda sendiri juga sadar bahwa pelemahan rupian sangat memicu kerugian yang sangat besar bagi para Investor, terlebih bagi negara Indonesia, namun para ahli ekonomi menilai, situasi ekonomi di kawasan saat ini tidak bisa disamakan dengan masa itu. Karena Asia sudah belajar banyak dari pengalaman krisis moneter 1997-1998 dan lebih mampu menghadapi gejolak semacam itu. Seperti yang di kutip langsung melalui laman dw Indonesia, bahwa Berapapun harga Dolar di pasar uang internasional, nilai tukar Rupiah misalnya, tidak ikut bergerak, karena dipatok pada nilai tukar tertentu.Sistem pematokan nilai tukar mata uang yang diterapkan Indonesia saat itu adalah makanan empuk bagi para spekulator. Karena dengan mematok nilai tukar pada harga tetap, pemerintah Indonesia berarti memberi subsidi untuk Dolar Amerika Serikat. Jadi, para spekulan bisa berhitung dan menaksir, seberapa kuat dan seberapa besar simpanan devisa Indonesia. Mereka lalu ramai-ramai membeli Dolar di Indonesia, yang harganya jauh lebih murah dari nilai sebenarnya di pasaran internasional. Karena mereka menggunakan aset besar, dan melakukan serangan beli Dolar secara serentak di Indonesia. Bank Indonesia akhirnya kewalahan dan kehabisan pasokan Dolar. Itulah yang menyebabkan nilai tukar Rupiah kemudian terjun bebas. Nilai tukar dolar ketika itu naik 500 sampai 600 persen.



Bagaimana Cara Mengatasi Krisis Ekonomi Indonesia 2016? 1. Menciptakan ketersediaan likuiditas pasar 2. Mencari pembiayaan defisit anggaran dari luar negeri 3. Memberlakukan wajib lapor pada setiap pembelian USD dalam jumlah besar 4. Mewajibkan pelaporan LC dengan dokumen & underlying asset pada setiap Bank 5. Mengrangi penggunaan Dollar yang berlebihan 6. Menggunakan Produk lokal Dsb. Itulah tadi sedikit informasi mengenai tips mengatasi krisis ekonomi Indonesia, semoga kita termotivasi dan bisa mengurangi krisis ekonomi yang erjadi sekarang ini. Selain itu krisis ekonomi tentunya menyebabkan banyak para karyawan yang di PHK.



CARA MENGATASI KRISIS EKONOMI GLOBAL Mengatasi Penyebab dan Dampak Krisis Ekonomi Global masih menjadi berita hangat tanpa melewati satu hari pun dalam bulan-bulan terakhir ini. Berbicara krisis ekonomi adalah bukan berbicara tentang nasib 1 (satu) orang bahkan lebih dari itu semua karena ini menyangkut nasib sebuah bangsa. Berbagai argument dan komentar pun dilontarkan di berbagai media yang selalu memojokkan pemerintahan Yudhoyono dan BI (Bank Indonesia) Di salah satu media menyatakan bahwa Presiden Yudhoyono menyampaikan langkah untuk menghadapi masalah tersebut. Langkah- langkah di antaranya: 1. Meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri 2. Memanfaatkan peluang perdagangan internasional 3. Menyatukan langkah strategis Pemerintah dengan Bank Indonesia (BI) 4. Menghindari politik non partisan untuk menghadapi krisis. Kedengarannya memang masuk akal tapi untuk menghadapi krisis itu bukanlah semata adalah tugas pemerintah dan Bank Indonesia tapi badai krisis ini perlu dihadapi bersama denan cara masayarakat turut berperan aktif jangan sampai seprti kejadian Krisis Ekonomi Global ke II ini lebih dahsyat meluluh-lantakkan Perekonomian Indonesia seperti yang telah terladi pada Badai Krisis Moneter Ke I di Era Soeharto. Sadar atau pun tidak sadar Akibat Krisis Ekonomi Global kali in sudah sangat jauh merambah dalam berbagai strata masyarakat. Dimana-mana pengangguran semakin bertambah ,pendapatan perkapita drastis menurun karena beberapa industri mulai mengurangi tenaga-kerja atau mulai meliburkan tenaga kerja tanpa batas waktu. Seiring dengan hal itu investor-investor lokal dan Asing pun mulai menarik saham dalam industri-industri di Indonesia. Dari kejadian kejadian itu akan menjadikan peluang untuk Angka Kriminalitas akan melonjak naik Grafiknya di tanah air belum lagi kasus-kasus korupsi terbaikan karena bangsa ini telah disibukkan dengan masalah yang lebih di prioritaskan sehingga dengan bebasnya para koruptor meneruskan aksinya ditiap jenjang. Memang sangat Ironis di satu sisi Indonesia yang dikenal sebagai negara Agraris tapi disisi lain beberapa item bahan pokok masih mengandalkan hasil import dari negara tetangga. Ini mungkin salah satu kelemahan dari bangsa kita bahkan diri kita yang sebagai rakyat yang kurang berusaha secara profesional dalam mengelola asset-asset yang dimiliki oleh Indonesia. Lihat saja kekayaan Alam Indonesia mulai dari hasil laut belum dapat dikelola dengan baik karena Fasilitas-fasilitas nelayan kurang memadai sehingga negara-negara lain meraup keuntungan dari hasil menangkap hasil laut dengan cara yang tidak fair/legal. Belum lagi persediaan minyak yang semakin lama semakin menipis serta Tambang-tambang Emas yang masih dikuasai negara asing. Jadi sangat disayangkan Punya Harta yang sangat berlimpah ruah tapi tidak dapat dinikmati secara maksimal oleh bangsa ini.



Jadi memang pas ketika masyarakat mengatakan bahwa Krisis ekonomi global telah terjebak pada sistem kapitalisme internasional sehingga sampai saat ini sepertinya tak ada persiapan jelas menghadapi krisis keuangan global yang berawal dari runtuhnya industri keuangan yang terjadi di Amerika Serikat. Mereka yang krisis kita yang ”hancur-hancuran” seperti pada bursa saham anjlok sehingga menghentikan operasionalnya. Kesimpulannya Indonesia belum siap menghadapi Dampak Krisis Ekonomi Global yang di motori oleh Negara Super Power itu. Mungkin dari beberapa uraian diatas dapat memberi gambaran bahwa kita punya potensi menghadapi krisis ini jika kita meningkatkan kesadaran sebagai masyarakat indonesia termasuk element pemerintah berikut departement terkait untuk meningkat pengelolaan sumber daya secara profesional sehingga bangsa ini menjadi produktif dalam penyediaan hasil bumi dan dapat mandiri serta terbebas sebagai negara importir bahan pangan dan minyak bumi terbesar yang akan membalikkan keadaan menjadi negara Pengekspor terbesar kedepannya.



MENGATASI KRISIS EKONOMI DENGAN CARA HABIBIE



REPUBLIKA.CO.ID,Bacharuddin Jusuf Habibie secara resmi dilantik menjadi presiden ketiga Republik Indonesia pada 21 Mei 1998. Habibie menggantikan Soeharto yang mundur sehari sebelumnya. Tatkala mengambil tampuk kepemimpinan tertinggi negeri ini, situasi yang dihadapinya tidaklah mudah. Masa-masa sulit membayangi pemerintahan Habibie. Mengutip “Detik-Detik yang Menentukan”, Habibie dihadapkan pada prospek ekonomi Indonesia yang benarbenar terpuruk dan tidak memiliki arah yang jelas. Bank rush terjadi secara masif lantaran ketakutan masyarakat kehilangan kekayaan. Sementara itu, arus barang dan jasa mengalami hambatan dan kemandekan. Ini tak lepas dari adanya penjarahan, perusakan, dan berbagai aksi anarkis lainnya akibat kekerasan sosial di masyarakat. Distribusi bahan pokok, khususnya beras, mengalami hambatan yang semakin berat karena kekeringan sehingga terjadi gagal panen. Kelangkaan bahan pangan terjadi di mana-mana. Kondisi ini semakin memperparah tekanan sosial. Harga-harga komoditas melambung tinggi sehingga memunculkan adanya ketajutan terjadinya kelaparan yang masif. Menghadapi situasi yang ada, Habibie mengutarakan janji yang sederhana namun penuh makna. “Kita kemungkinan dapat mencapai taraf kehidupan lebih baik tahun ini jika kita dapat mengembalikan stabilitas dan melalui tahun yang berat ini dengan kerja keras,” kata Habibie. Terdapat tiga hal mendasar yang diletakkan Habibie agar Indonesia dapat memulai pemulihan ekonomi. Pertama, Presiden berpesan agar anggaran pembangunan harus dilaksanakan secara efektif agar dapat mencapai target yang telah ditentukan. Kedua, mencegah kebocoran dan pemborosan anggaran. Ketiga, pengunaan anggaran harus dilaksanakan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya secara penuh. Habibie berpendapat, jika pemerintah dapat mendayagunakan anggaran yang ada secara tepat, maka bangsa Indonesia dapat mencegah kondisi perekonomian bergerak ke arah yang lebih buruk. Itu berarti bangsa Indonesia dapat memulai proses pemulihan ekonomi. Bersama Kabinet Reformasi Pembangunan yang disusun, kerja-kerja nyata membuahkan hasil. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah indikator makroekonomi yang menunjukkan perbaikan. Seturut dengan pemulihan ekonomi, situasi politik pun membaik. Begitu pula dengan keamanan. Saat diwawancarai Republika di The Habibie & Ainun Library, Jakarta, Ahad (19/6), Habibie menjelaskan kunci sukses di balik keberhasilannya memulihkan kondisi



perekonomian yang hanya berlangsung dalam kurun waktu 17 bulan tak lepas dari andil semua pihak. Dari sisi pribadi, Habibie mengatakan kecermatan dalam pengambilan keputusan adalah sebuah keniscayaan. "Situasinya unpredictable. Waktu itu, keadaan Indonesia tidak menentu," ujarnya. Menurut Habibie, Indonesia berpotensi bubar lantaran karut-marutnya politik, ekonomi, dan keamanan. Oleh karena itu, kebijakan apa pun yang diambil pemerintah berisiko tinggi. "Bisa plus bisa minus. Risiko tinggi, cost tinggi," kata Habibie. Maka dari itu, Habibie mengambil kebijakan ke arah yang menentu. "Cara berpikir saya itu harus berlaku untuk umum. Dalam hal ini saya mencari approximately (rata-rata)," ujarnya.