Carburator Vakum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SHARE : Kompleksitas Setting Karburator Tipe Vakum Dipublikasi pada Februari 22, 2013 oleh mochyuga



Sudah menjadi rahasia umum bahwa seting karburator tipe vakum memang terbilang cukup sulit apalagi untuk awam dan mekanik pemula. Bahkan sampai ada idiom bahwa motor satu merk satu tipe dan sama-sama standar pun setingannya belum tentu sama. Kenapa bisa begitu? Karena banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karbu vakum itu sendiri, dan perangkat penyetelan di karbu vakum itu juga saling berhubungan satu sama lain yang menyebabkan proses seting jadi sedikit lebih rumit dibandingkan karbu tipe skep konvensional. Kondisi-kondisi tersebut diantaranya : 1. Kondisi kevakuman mesin Pada karbu vakum, skep karbu baru akan terangkat jika ada kevakuman dari mesin. Nah, tingkat kevakuman mesin inilah yang sangat menentukan seting karburator tipe vakum, karena tingkat kevakuman setiap mesin berbeda-beda tergantung kondisi part mesinnya dan setingan yang berhubungan dengan kompresi, diantaranya celah kerenggangan klep, kondisi keausan noken as, kondisi dan kerapatan ring piston, kondisi dan tipe knalpot, kondisi kebersihan filter udara, dan yang lebih penting yaitu kondisi komponen-komponen di dalam karburatornya itu sendiri, seperti kebersihan lubang-lubang jalur udara dan bensin, kondisi lapisan teflon pada skep, dan lain-lain. Satu faktor saja berbeda maka setingan karbu juga akan berbeda meskipun mungkin perbedaannya sangat kecil sekali. 2. Dilema pilot screw dan setelan langsam Pada karburator tipe vakum, pilot screw dan setelan langsam bekerja sama untuk mengatur banyaknya debit gas bakar yang masuk ke dalam silinder. Dari jalur pilot screw keluar gas bakar dengan volume tertentu, sementara setelan langsam yang membuka katup gas akan membuat skep terangkat sedikit karena adanya kevakuman dari mesin. Jika salah menentukan setingan salah satu dari kedua setelan ini maka putaran langsam mesin tidak akan sempurna, contohnya jika bukaan pilot screw terlalu besar biasanya setelan langsam dikecilkan agar putaran mesin saat langsam tidak terlalu tinggi, pada kondisi motor diam mungkin tidak ditemui masalah tapi jika motor sudah dipakai jalan maka sering ditemui gejala mesin mudah sekali mati jika gas ditutup, terutama saat macet atau saat berhenti di lampu merah. Sebaliknya jika bukaan pilot screw terlalu kecil maka biasanya setelan langsam dibuka lebih besar untuk mengejar putaran mesin langsam yang ideal, saat dipakai jalan setingan seperti ini akan menyebabkan knalpot mengeluarkan letupan-letupan atau dikenal dengan istilah nembak karena gas yang masuk ke ruang bakar cenderung lean / miskin menyebabkan suhu ruang bakar naik terlalu tinggi dan menimbulkan ledakan tambahan atau ledakan palsu di ruang bakar, ledakan palsu itu biasanya terjadi saat klep out sudah terbuka makanya suara ledakannya sampai hingga ke ujung knalpot. Untuk menghindari masalah tersebut, sebaiknya setelan pilot screw ditentukan terlebih dahulu sesuai ketentuan yang tercantum di manual book atau sesuai kebutuhan mesin, baru setelan langsam menyesuaikan agar putaran mesin sesuai dengan yang ditentukan. Lebih lengkap mengenai seting langsam karbu vakum bisa dibaca disini : HOWTO : Seting Langsam Kerburator Tipe Vakum 3. Substitusi jetting dan jarum skep Untuk keperluan seting, seringkali para pecinta kecepatan menggonta-ganti jetting karburator untuk menyesuaikan kebutuhan mesin agar pembakaran menjadi sempurna, tapi pada karburator tipe vakum penggantian jetting tidak bisa dilakukan sembarangan, terutama pilot jet. Kenapa? karena pilot jet juga mengatur keperluan untuk langsam melalui pilot screw, jika ukuran pilot jet diganti dengan yang berukuran lebih besar, maka campuran gas pada saluran



pilot screw akan menjadi lebih basah, proses seting langsam akan lebih sulit lagi karena komposisi gasnya sudah tidak sesuai standar lagi. Jika ingin menyeimbangkan komposisi gasnya maka pilot-air-jet juga musti diganti dengan yang berukuran lebih besar, sementara itu pilot air-jet bukan suatu komponen yang sering disubstitusi, makanya tidak banyak komponen aftermarket yang menjual pilot air-jet dengan ukuran beragam seperti layaknya pilot jet atau main jet. Jarum skep pada karbu tipe vakum cenderung gendut, karena ada hubungannya dengan sistem kerja skep karbu yang cenderung tidak stabil karena bergantung pada kevakuman mesin. Skep bisa saja naik turun dengan kecepatan tinggi saat gas dibuka, nah jika jarum skep diganti dengan yang profilnya lebih kurus / tirus maka saat skep naik turun bisa saja volume bensin jadi berlebih atau malah kurang karena bukaan jarumnya tidak sekonstan skep konvensional, proses seting akan semakin sulit. Makanya, lebih baik gunakan saja jarum skep standar, manfaatkan fitur pemindahan posisi klip jarum skep jika dalam keadaan standar tidak mencukupi kebutuhan mesin.



Karburator adalah komponen vital pada  kendaraan anda. Karburator memiliki fungsi penting pada mesin. Karburator memiliki fungsi yaitu mencampur campuran bahan bakar dan udara yang di buat embun yang dimasukan ke ruang pembakaran yang melewati manifold dan katup hisab.Selain itu, karburator juga digunakan untuk mengatur RPM mesin dan menghasilkan vakum di dalam intake.



Komponen Dan Fungsi Dari Karburator Vacum. Prinsip kerja karburator adalah dengan menggunakan perbedaan tekanan udara atau vakum dalam dua ruang. Dalam hal ini, ada dua ruang inti komponen karburator yaitu ruang pelampung (float chamber) sebagai wadah bensin dan venturi sebagai tempat keluar bensin. Komponen Dan Fungsi Dari Karburator Vacum   Karburator terdiri atas bagian - bagian yang masing - masing mempunyai tugas tertentu dalam rangka memenuhi fungsi yang dibebankan pada karburator. Berikut ini akan kita bicarakan satu persatu bagian tersebut beserta fungsinya, yaitu :



a.  Ruang Bahan Bakar Semua karburator memerlukan suplai bahan bakar yang selalu stabil. penyuplaian bahan bakar (dari tangki) akan dikendalikan oleh pelampung. Pelampung berfungsi untuk mengatur/ mengontrol pergerakan jarum pelampung bedasarkan jumlah bahan bakar yang terdapat didalam ruang bahan bakar. Jarum pelampung berfungsi untuk menutup dan membuka seluran bahan bakar dari tangki.  Bila jumlah bahan bakar di ruang bahan bakar telah mencapai ketinggian tertentu, maka jarum pelampung akan menutup saluran dan sebaliknya, bila bahan bakar telah berkurang maka pelampung akan turun dan jarum pelampung akan membuka saluran bahan bakar dari tangki.



b.  Choke valve



Choke valve berfungsi untuk memperkaya campuran bahan bakar, terutama pada saat engine dalam keadaan dingin. Untuk menghsilkan campuran yang kaya, pada saluran masuk dipasang sebuah piringan (choke) yang dapat menutup saluran melalui saluran utama. Pada saat choke valve ditutup, kevakuman yang terjadi disaluran udara masuk akan “memaksa” bahan bakar lebih banyak keluar dari ruang bahan bakar sehingga campuran menjadi kaya. c.  Piston Valve (Thorttle Valve). Secar umum piston valve mengatur besar kecilnya saluran venturi, tetapi kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve mengatur jumlah gas bahan bakar yang masuk kedalam silinder engine. Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston valve adalah: •       merubah putaran engine. •       Mempertahankan kecepatan engine (kendaraan) pada beban yang berbeda. d.  Main Jet. Main jet berfungsi untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat kecepatan engine putaran tinggi. Hal ini dimungkinkan oleh perubahan posisi piston valve. Semakin tinggi posisi piston valve, maka semakin tinggi jarum skep terangkat, karena bentuk jarum yang tirus, maka semakin besar celah antara main jet dengan jarum skep, maka semakin banyak bahan bakar yang akan keluar dari ruang bahan bakar. e.  Slow Jet. Saluran ini berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat engine dalam kondisi putaran langsam. Pada kondisi ini pison valve dalam keadaan menutup rapat. f.   Pilot Screw. Secrup ini berfungsi untuk mengatur jumlah aliran udara yang masuk ke ruang silinder sehingga diperoleh campuran yang tepat pada saat engine putaran langsam. g.  Membran Vakum Biasa disebut karet vakum berfungsi untuk menarik throtle piston atau skep sebagai ganti dari kabel gas yang biasa digunakan pada sistem karburator konvensional. h. Pegas Throtle Piston Pegas ini bersfungsi untuk mengembalikan skep pada posisi semula atau menutup secara perlahan.       Kelebihan dan kekurangan Karburator SU 1.      Kelebihan ·     Kelebihannnya adalah campuran bahan bakar dan udara tidak ada yang terbuang percuma, maksudnya karburator dapat menyesuikan kebutuhan campuran bahan bakar dan udara secara tepat yang di butuhkan ruang bakar mesin. Jadi meskipun grip gas di putar habis secara cepat, skep akan bergerak bergerak naik secara bertahab sesuai dengan putaran mesin. Oleh sebab itu motor – motor yang terkenal agak boros terhadap bahan bakar di pasangi karburator Vakum. 2.        Kekurangan ·    Kekurangannya adalah Karena skep karburator naiknya secara bertahap, motor jadinya kurang responsive (agak lelet). Dari segi perawatan karburator Vakum lebih merepotkan karena ada komponen membran yang bertugas menentukan ketinggian skep, apabila membran tersebut bocor atau sobek suplai bahan bakar akan kacau. Dan jarum skep



karburator vakum di paten menyatu dengan skepnya sehingga tidak bisa di naik turunkan sesuai selera kita. E.       Jenis dan merek motor yang menggunakan karburator SU Jenis sepeda motor yang menggunakan karburator ini biasanya adalah motor dengan mesin 4T, dan merek motor yang menggunakannya misalnya, yamaha scorpio, suzuki thunder, dan kebanyakan motor matic seperti, mio, beat, vario yang belum menggunakan sistem injeksi.



Saat ini banyak sekali motor yang menggunakan karburator sistem vakum atau  bahasa bulenya (Constant Velocity atau Constan Vacuum). Karburator vakum banyak digunakan pada motor di Indonesia, misalnya pada HONDA, YAMAHA, SUZUKI, KAWASAKI.



 



Cara Kerja Dari Karburator Vakum. Karburator SU atau biasa disebut juga karburator vakum merupakan karburator yang throtle pistonya terangkat atau terbuka dengan cara tekanan negatif atau biasa disebut vakuminasi dalam ruang vakum yang terletak di atas throtle piston atau skep.Keunggulan dari karburator vakum adalah campuran bahan bakar dan udara lebih tepat jika dibandingkan karburator konvensional, sehingga lebih irit dalam konsumsi bahan bakar. Cara Kerja Dari Karburator Vakum Dalam prinsip kerja karburator SU tidak jauh beda dengan karburator konvesional lainya, hanya saja perbedaanya terletak pada cara kerja dalam pembukaan throtle piston atau skep nya saja. Pembukaan throtle piston atau biasa disebut skep adalah dengan sistem vakuminasi yang terjadi pada ruang vakum yang berada tepat diatas skep dan terhubung langsung dengan skep tersebut. 



Cara kerja pengaturan volume bahan bakar sama halnya denga karburator konvensional yang diatur oleh main jet pada putaran menengah dan tinggi dan diatur oleh pilot jet  untuk putaran mesin rendah. Yang membedakan antara karburator vakum dan karburator konvensional adalah cara naik turunnya throttle piston atau bahasa bengkelnya Skep. Jika pada karburtor konvensional skep ditarik langsung oleh kabel throttle, sedangkan pada karburator vakum throttle piston terangkat karena ada tekanan negatif (Vakum) pada ruang  vakum yang posisinya ada diatas karburator.



Nah throttle piston inilah yang menjadi venturi pada karburator, jika throttle valve semakin terbuka lebar maka throttle piston akan semakin naik dan udara semakin banyak terhisap. Seiring meningkatnya volume udara yang melewati venturi karena throttle piston semakin naik, maka tugas dari pilot jet akan digantikan main jet. 



Pada saat udara melewati venturi inilah terjadi pencampuran bahan bakar dan udara sehingga menjadi butiran - butiran kecil seperti kabut. Proses atomisasi bahan bakar dan udara inilah yang selanjutnya akan mengalami proses pembakaran di ruang bakar mesin.



 Apakah Anda merasa performa skutik kesayangan agak menurun atau memperlihatkan gejala aneh kayak knalpot nembak waktu gas ditutup? Bisa jadi settingan karburatornya berubah tuh. Atau lantaran pengabut bahan bakar tersebut pernah diutak-atik sendiri, terutama setelan anginnya, tapi ternyata tidak tepat. 



Setting Udara Karburator Vakum. Maklum, karburator skutik umumnya menganut jenis vakum. Di mana bukaan throttle alias skepnya, berdasarkan tingkat kevakuman di ruang bakar. Sehingga untuk nyetting setelan udaranya butuh keakuratan dan teknik khusus.



Apalagi yang mengaplikasi sistem choke otomatis serta injeksi udara untuk mengurangi kadar emisi gas buang kayak Honda Vario, BeAT, Scoopy, Yamaha Mio, Xeon dan sebagainya.



Maka lazimnya masing-masing pabrikan menganjurkan untuk tidak melakukan penyetelan pada pilot air screw. Karena dari pabrik sudah di-setting pada kondisi yang ideal dengan menimbang faktor emisi gas buangnya. Panduan Setting Udara Karburator Vakum



sebenarnya prinsip penyetelan udara pada karburator vakum sama saja dengan karburator biasa. Hanya saja, lanjutnya untuk mempermudah penyetelan, pabrikan biasanya memberikan ancer-ancer seberapa banyak putaran sekrup udaranya. “Itu pun masih ada tolerasinya ( plus minus / ± ) berapa putaran bila patokan yang diberikan masih belum ideal,” Memang sih, kalau ingin emisi gas buangnya juga bagus, mesti mengikuti langkah-langkah penyetelan yang agak rumit kayak yang tertera di buku manual. Contoh di Honda Vario atau BeAT/Scoopy (standar). Dari buku panduan service-nya, proses penyetelan pilot air screwnya perlu mengondisikan tingkat kevakuman pada PAIR control valve. Tapi kita coba ambil cara yang simpel saja. “Ini cara awam yang hanya bertujuan untuk mengembalikan performa mesin biar fit lagi,” Begini langkahnya. Kala kondisi mesin dingin, putar pilot air screw (PAS) sampai mentok searah jarum jam (gbr.1). Tapi jangan dikencangin ya karena akan merusak dudukan sekrup udara. “Jika sudah buka lagi putaran PAS berlawanan arah jarum jam sebanyak 1 ½ atau 2 putaran. Itu hanya buat ngidupin mesin,” terang Hariyadi. Baru deh setelah itu hidupkan mesin sampai mencapai suhu kerja ideal kurang lebih selama 10 menit. Oh iya, kata pria murah senyum ini, sebaiknya saat melakukan penyetelan PAS, dibantu dengan alat pengukur putaran mesin atau takometer. “Tapi buat yang feeling-nya peka atau sudah terbiasa nyetting motor sih, gak masalah kalau gak pake alat tersebut,” tukasnya. Nah, jika mesin sudah mencapai suhu kerja, atur stasioner mesin lewat lubang di boks bagasi (gbr.2) hingga mencapai putaran 1.700 rpm. “Selanjutnya putar PAS berlawanan arah atau



searah jarum jam untuk mencari putaran mesin tertinggi. Kalau diputar menutup (searah jarum jam) putaran mesinnya malah turun, jangan diterusin. Tapi justru diputar ke arah sebaliknya sambil perhatikan atau rasakan perubahan putaran mesinnya,”. Kalau sudah didapat putaran mesin tertinggi, berhenti memutar PAS. Lalu diteruskan dengan memblayer gas sebanyak 2 sampai 3 kali sambil merasakan ada keanehan atau tidak. “Misalnya putaran mesin mbrebet atau  dari knalpot ada suara nembak waktu gas ditutup atau tidak. Jika tidak ada, berarti penyetelan PAS sudah cukup,” Sebaliknya bila mesin terasa mbrebet, berarti debit udaranya masih kurang. Sehingga PAS perlu dibuka sedikit lagi. “Sementara kalau knalpot ada suara nembak, tandanya debit udara terlalu banyak. PAS-nya perlu ditutup sedikit,”. Langkah terakhir jika sudah didapat peyetelan PAS yang idel, setel kembali stasionernya di putaran 1.700 ± 100 rpm