Case Chapter 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

LEADERSHIP DEVELOPMENT: CASES FOR ANALYSIS Alvis Corporation Kevin McCarthy adalah manajer sebuah departemen produksi di Alvis Corporation, sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan kantor. Setelah membaca sebuah artikel yang menekankan manfaat dari manajemen partisipatif, Kevin percaya bahwa manfaat ini dapat direalisasikan di departemennya jika pekerja diperbolehkan untuk berpartisipasi dalam membuat beberapa keputusan yang mempengaruhi mereka. Para pekerja tidak berserikat. Kevin memilih dua keputusan untuk percobaan dalam manajemen partisipatif. Keputusan pertama yang terlibat jadwal liburan. Setiap musim panas pekerja diberi dua liburan minggu-, tetapi tidak lebih dari dua pekerja bisa pergi berlibur pada waktu yang sama. Dalam tahun-tahun sebelumnya, Kevin membuat keputusan ini sendiri. Dia pertama kali akan meminta para pekerja untuk menunjukkan tanggal preferensi mereka,dan kemudian ia menganggap bagaimana pekerjaan akan terpengaruh jika orang yang berbeda keluar pada waktu yang sama. Itu penting untuk merencanakan jadwal liburan yang akan memastikan staf yang memadai untuk semua operasi penting yang dilakukan oleh departemen. Ketika lebih dari dua pekerja menginginkan periode waktu yang sama, dan mereka memiliki keterampilan yang sama, ia biasanya memberikan pilihan kepada pekerja dengan produktivitas tertinggi. Keputusan kedua melibatkan standar produksi. Penjualan telah meningkat terus selama beberapa tahun terakhir, dan perusahaan baru-baru dipasang beberapa peralatan baru untuk meningkatkan produktivitas. Peralatan baru akan memungkinkan Kevin departemen untuk menghasilkan lebih banyak dengan jumlah yang sama pekerja. Perusahaan memiliki sistem bayar insentif di mana pekerja menerima tingkat sepotong untuk setiap unit yang diproduksi di atas jumlah standar. Standar terpisah ada untuk setiap jenis produk, berdasarkan studi teknik industri yang dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Manajemen puncak ingin menyesuaikan standar produksi yang mencerminkan fakta bahwa peralatan baru memungkinkan bagi para pekerja untuk mendapatkan tanpa bekerja lebih keras. Penghematan dari produktivitas yang lebih tinggi diperlukan untuk membantu membayar untuk peralatan baru. Kevin disebut pertemuan 15 pekerjanya satu jam sebelum akhir hari kerja. Dia menjelaskan bahwa ia ingin mereka untuk membahas dua isu dan membuat rekomendasi. Kevin menduga bahwa para pekerja dapat dihambat tentang berpartisipasi dalam diskusi jika dia hadir, sehingga ia meninggalkan mereka sendirian untuk membahas isu-isu. Selain itu, Kevin punya janji untuk bertemudengan manajer kontrol kualitas. Masalah kualitas meningkat setelah peralatan baru dipasang, dan insinyur industri yang mempelajari masalah dalam upaya untuk menentukan mengapa kualitas memburuk daripada lebih baik. Ketika Kevin kembali ke departemennya hanya pada saat berhenti, dia terkejut mengetahui bahwa para pekerja dianjurkan menjaga standar yang sama. Dia berasumsi mereka tahu insentif gaji tidak lagi adil dan akan menetapkan standar yang lebih tinggi. Juru bicara kelompok itu menjelaskan bahwa gaji pokok mereka tidak terus dengan inflasi dan upah insentif yang lebih tinggi terpaksa pendapatan riil mereka ke tingkat sebelum nya.



Pada masalah liburan, kelompok itu menemui jalan buntu. Beberapa pekerja ingin mengambil liburan mereka selama periode dua minggu yang sama dan tidak bisa menyepakati siapa yang harus pergi. Beberapa pekerja berpendapat bahwa mereka harus memiliki prioritas karena mereka memiliki lebih banyak senioritas sementara yanglain berpendapat bahwa prioritas harus didasarkan pada produktivitas, seperti di masa lalu. Sejak itu berhenti waktu, kelompok menyimpulkan bahwa Kevin harus menyelesaikan sengketa itu sendiri. Setelah semua, bahwa apa yang dia dibayar untuk? PERTANYAAN 1. Analyze this situation using the Hersey–Blanchard model and the Vroom–Jago model. What do these models suggest as the appropriate leadership or decision style? Explain. JAWABAN: a. Vroom–Jago Model : model kepemimpinan ini menetapkan prosedur keputusan yang paling efektif. Dalam kasus alvin, alvin membuat keputusan dankeputusan tersebut membuat karyawan harus berdiskusi, diskusi tersebut tidak bisa mendapatkan keputusan yang tepat sehingga keputusan akan diserahkan langsung kepada pemimpin. b. Hersey–Blanchard model : model ini menunjukan ciri-ciri pribadi pemimpin dan situasi. Dalam kasus ini alvin berusaha untuk menjari jalan tengah antara pandangan asas-asas perusahaan dankaryawan yang berbagai macam pendapat. 2. Evaluate Kevin McCarthy’s leadership style before and during his experiment in participative management. JAWAB : a. Sebelum : kevin memperdulikan karyawan dengan membuat libur 2 minggu ketika musim panas walau dengan syarat maks 2 orang yang liburnya barengan, membantu karyawan untuk terus meningkatkan produktiviasnnya. b. Setelah : kevin harus dapan memilih antara urusan manajer dengan karyawan, membantu karyawan untuk berdiskusimengenai isu isu yang berdar dan menjaga standar yang ada. 3. If you, were Kevin McCarthy, what would you do now? Why? JAWAB : Perama saya akan mengurus masalah ketidak adilan gaji terlebih dahulu karena, gaji itu hak karyawan kalo tidak cepat diurus maka karyawan akan malas bekerja atau bahkan akan memilih keluar dari perusahaan. Kedua, saya akan membantu karywan untuk mengambil jalan tengah diskusi yang dilakukan karyawan dan mengganti keputusan yang boleh liuran maks 5 orang, karena di satu departemen banyak karywan kalau berkurang 5 karyawan dalam waktu yang bersamaan maka tidak trlalu masalah apalagi perusahaan sudah mulai memakai mesin.