19 0 3 MB
Galuh Ajeng Kusumawati (030.05.102 – FK Trisakti) Pembimbing : dr. Dina S. Daliyanti, Sp.A
PENDAHULUAN Purpura Henoch-Schönlein merupakan penyakit autoimun (IgA mediated) berupa hipersensitivitas vaskulitis, paling sering ditemukan pada anak-anak. Merupakan sindrom klinis kelainan inflamasi vaskulitis generalisata pembuluh darah kecil pada kulit, sendi, saluran cerna, dan ginjal, yang ditandai dengan lesi kulit spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis, artralgia, nyeri abdomen atau perdarahan saluran cerna, dan kadang-kadang disertai nefritis atau hematuria.
Identitas Pasien Data
Pasien
Ayah
Ibu
Nama
An. F
Tn. Y
Ny. N
Umur
7tahun
36tahun
29tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Laki-laki
Perempuan
Alamat
Jln. Padat Karya, Bekasi Timur
Agama
Islam
Islam
Islam
Suku Bangsa
Betawi
Betawi
Betawi
Pendidikan
SD
SMK
SD
Pekerjaan
Pelajar
Buruh
Ibu Rumah Tangga
Ayah kandung
Ibu kandung
Keterangan
Hubungan dgn orangtua anak kandung.
ANAMNESIS • Keluhan Utama Nyeri di seluruh perut terutama ulu hati sejak 3hari SMRS • Keluhan Tambahan Muntah, kaki timbul ruam-ruam merah, sendi-sendi kaki terasa pegal, belum BAB 2hari.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut di seluruh perut terutama ulu hati sejak 3hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah di pagi hari berisi makanan sebanyak 4x. Pasien mengeluhkan timbul ruam-ruam merah di kaki sampai bokong sejak 2 minggu SMRS. Pasien belum BAB selama 2hari ini. BAK tidak ada keluhan. Demam disangkal. Riwayat trauma (), gigitan binatang (-), Sakit tenggorokan sebelumnya (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Pasien sebelumnya pernah mengalami keluhan yang sama 2 minggu SMRS dan dirawat di RS lain selama 4hari namun sudah membaik kemudian pulang, selang 3 hari keluhan yang sama timbul lagi kemudian pasien datang ke RS semula dan dirawat lagi selama 4 hari kemudian pulang.
Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita Penyakit
Umur
Penyakit
Umur
Diare
-
Morbili
-
Otitis
-
Parotitis
-
Radang paru
-
Demam berdarah
-
Tuberkulosis
-
Demam tifoid
-
Kejang
-
Cacingan
-
Ginjal
-
Alergi
-
Jantung
-
Kecelakaan
-
Darah
-
Operasi
-
Difteri
-
Lain-lain
-
Riwayat Penyakit pada Anggota Keluarga Lain : Tidak yang mengalami hal yang serupa
Riwayat Kehamilan & Kelahiran KEHAMILAN • Perawatan Antenatal : teratur (Bidan) • Penyakit Kehamilan : disangkal KELAHIRAN • Tempat Kelahiran : Rumah Sakit • Penolong Persalinan : Bidan • Cara Persalinan : spontan pervaginam • Masa Gestasi : cukup bulan • Keadaan Bayi Berat badan lahir Panjang badan lahir Kelainan bawaan
: 3700 gram : 43 cm : disangkal
Riwayat Tumbuh Kembang • Pertumbuhan gigi pertama • Psikomotor
: 7 bulan
Tengkurap & berbalik sendiri : 4 bulan Duduk : 6 bulan Berdiri : 10 bulan Berjalan : 14 bulan Berbicara : 12 bulan Membaca : 5 tahun
Kesan : perkembangan sesuai dengan usia.
Riwayat Imunisasi • BCG
: 1 bulan
• DPT
: 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan
• Polio
: 0 bulan, 2 bulan, 4 bulan,
6 bulan • Campak
: 9 bulan
• Hepatitis B : 0 bulan, 1 bulan, 6 bulan
Kesan : Imunisasi dasar menurut PPI lengkap.
Pemeriksaan Fisik • Keadaan Umum
: tampak sakit sedang
• Tanda Vital Kesadaran
: compos mentis
Tekanan Darah
:110/80 mmHg
Nadi
:
102 x/menit, reguler
Suhu
:
37°C
Pernapasan :20 x/menit, teratur Data Antropometri Berat Badan : 21 kg Tinggi Badan : 124 cm Status gizi: BB/TB = 21/24 x 100% = 87,5% Kesan gizi saat ini : gizi kurang
Pemeriksaan Sistemik KEPALA Bentuk : Normocephali Rambut : Rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata. Mata : Pupil bulat, isokor, konjungtiva pucat -/-, sklera tidak ikterik. Telinga : Normotia, liang telinga lapang/lapang, serumen -/-. Hidung : Bentuk biasa, lapang/lapang, sekret(-). Mulut : Mukosa bibir kering, sianosis (-), lidah tidak kotor, strawberry tongue (-), faring hiperemis (-), Tonsil T1-T1 tidak hiperemis LEHER
: KGB tidak teraba membesar.
THORAKS - PARU Ins : pergerakan dinding dada simetris, retraksi (-) Pal : Vokal fremitus simetris kanan = kiri Per : Sonor kanan = kiri Aus : ronkhi -/-, wheezing -/-
Pemeriksaan Sistemik THORAKS - JANTUNG Ins : ictus cordis tidak nampak Pal : ictus cordis teraba pada ICS V garis midclavicula kiri Per : batas atas : ICS II garis parasternal kiri batas kanan : ICS IV garis parasternal kanan batas kiri : ICS IV garis midclavicula kiri Aus : BJ I-II reguler, murmur -, gallop -
ABDOMEN Ins : Perut tampak datar . Aus : Bising usus (+) normal Pal : Supel, nyeri tekan (+)di regio epigastrium, umbilikal dan inginal dextra, hepar & lien tidak teraba membesar. Per : Timpani, nyeri ketok (+).
Pemeriksaan Sistemik EKSTREMITAS Akral hangat (+) Sianosis (-) Capillary refill < 2 detik
KULIT Tampak ruam eritematosa multipel yang tersebar pada bokong dan kedua tungkai.
Pemeriksaan laboratorium Hematologi
Hasil
Nilai Normal
Hemoglobin
12.8
12 – 16.0 g/dL
Hematokrit
39.8
40 – 54 %
Leukosit
21.7
5 – 10 ribu/µL
Trombosit
462
150 – 400 ribu/µL
Natrium
139
135-145
Kalium
4.5
3,5-5,0
Klorida
93
94-111
Elektrolit
Resume Ps laki-laki umur 7 tahun datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut di seluruh perut terutama ulu hati sejak 3hari SMRS. Pasien juga mengeluhkan mual dan muntah di pagi hari berisi makanan sebanyak 4x. Pasien mengeluhkan timbul ruam-ruam merah di kaki sampai bokong sejak 2 minggu SMRS. Pasien belum BAB selama 2hari ini. BAK tidak ada keluhan. Demam disangkal Pada pemeriksaan fisik didapatkan OS tampak sakit sedang, kesadaran CM, Nadi = 102x/menit, RR= 20x/menit, Suhu = 37C, abdomen supel, turgor baik, nyeri tekan di regio epigastrium, umbilikal dan inguinal dextra ekstremitas kaki kanan dan kiri tampak ruam makula eritematosa multipel. Pada pemeriksaan lab darah didapatkan leukosit 21.7 ribu/ul, hematokrit 39.8%, trombosit 462 ribu/ul.
Diagnosis Kerja : • Susp. Henoch Scholein Purpura Diagnosis Banding : • Appendicitis • ISK • Sindroma Nefrotik
Penatalaksanaan :
• Non medikamentosa • Tirah baring • Edukasi kepada orangtua tentang penyakit yang diderita • Medikamentosa • IVFD Ringer Laktat 16 tpm macro • Inj. Ranitidin 2x20mg • Inj. Ondancetron 3x2mg • Inj. Cefotaxim 2x2gr • Sanmol 6x250mg IV bila suhu >37.5C • L-Bio 2x1 sachet • L-Zink 1x1 cth • Prednison 3x 5mg ( 2-3-3) Prognosis : • Ad Vitam • Ad Sanationum • Ad Fungtionum
: Ad bonam : Dubia ad bonam : Dubia ad bonam
ANALISA KASUS Dua sistem klasifikasi utama digunakan untuk menegakkan diagnosa HSP. Pertama, dari American College of Rheumatology, membutuhkan 2 atau lebih keadaan berikut: – – – –
Pasien berumur lebih muda dari 20 tahun Purpura yang dapat dipalpasi Nyeri abdomen atau perdarahan saluran cerna Granulosit perivaskular atau ekstravaskular pada biopsy
Pada psien ini memenuhi 3 kriteria, yaitu pasien umur pasien 7 tahun, purpura dapat dipalpasi dan terdapatnya nyeri abdomen.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi • HSP sindrom klinis disebabkan oleh vaskulitis pembuluh darah kecil sistemik • Tanda lesi spesifik berupa purpura nontrombositopenik, artritis atau atralgia, nyeri abdomen/ perdarahan gastrointestinalis, dan nefritis atau hematuria.
Epidemiologi • Terutama anak umur 2 – 15 tahun puncak pada umur 4 – 7 tahun • Anak laki – laki : perempuan = 1,5 : 1 • HSP benign self-limited disorder < 5% kasus menjadi kronis < 1 % kasus berkembang menjadi gagal ginjal.
Etiologi • Belum diketahui • Diduga beberapa faktor memegang peranan : – Infeksi – Vaksin – Alergen – Penyakit idiopatik : Glomerulocystic kidney disease
Patofisiologi
Deposit kompleks imun dan aktivasi komplemen
Aktivasi mediator inflamasi (termasuk prostaglandin vaskular )
Inflamasi pada pembuluh darah kecil di kulit, ginjal, sendi dan abdomen dan terjadi purpura di kulit, nefritis, artritis dan perdarahan gastrointestinalis.
Patofisiologi faktor imunologis
perubahan produksi interleukin dan faktor pertumbuhan yang berperan dalam mediator inflamasi
Sitokin dianggap terlibat dalam patogenesis HSP, dan endotelin (ET), yang merupakan hormon vasokonstriktor yang diproduksi oleh sel endotelial, juga dianggap turut berperan
Meningkatnya kadar faktor pertumbuhan hepatosit selama fase akut HSP dapat menunjukkan adanya kemungkinan kerusakan atau disfungsi sel endotel
Manifestasi Klinis
Gejala prodromal
demam dengan suhu tidak lebih dari 38°C, nyeri kepala dan anoreksia.
nyeri abdomen atau kelainan ginjal
ruam purpura pada ekstremitas bawah
artritis
Manifestasi Klinis Ruam makula eritomatosa kulit ekstremitas bawah simetris palpable purpura tanpa adanya trombositopenia
anak < 2 tahun
Purpura terutama terdapat pada kulit yang sering terkena tekanan (pressure-bearing surfaces).
didominasi oleh edema kulit kepala, periorbital, tangan dan kaki
AHEI (Acute Hemorrhagic Edema of Infancy)
Manifestasi Klinis mengenai sendi besar ekstremitas bawah seperti lutut dan pergelangan kaki
Kelainan ini timbul lebih dulu (1 – 2 hari) dari kelainan kulit
Gangguan abdominal
timbul setelah timbul kelainan pada kulit (1 – 4 minggu setelah onset)
kolik abdomen yang berat mual, muntah, perforasi usus dan intususepsi
Kelainan ginjal
hematuria, proteinuria, sindrom nefrotik atau nefritis
muncul 1 bulan setelah onset ruam kulit
Artralgia dan artritis
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium
Urin
tidak terlihat adanya kelainan spesifik
trombosit N/↑
Dapat leukositosis moderat dan anemia normokromik
menunjukkan hematuria, proteinuria maupun penurunan kreatinin klirens
Biopsi lesi kulit
vaskulitis leukositoklastik
Imunofluo rosensi
adanya deposit IgA dan komplemen pada dinding pembuluh darah
Diagnosis Kriteria
Definisi
Purpura non trombositopenia (palpable Lesi kulit hemoragik yang dapat diraba, purpura)
terdapat elevasi kulit, tidak berhubungan dengan trombositopenia
Usia onset ≤ 20 tahun
Onset gejala pertama ≤ 20 tahun
Gejala abdominal / gangguan saluran cerna Nyeri abdominal difus, memberat setelah (Bowel angina)
makan atau diagnosis iskemia usus, biasanya termasuk BAB berdarah
Granulosit dinding pada biopsi
Perubahan
histologi
menunjukkan
granulosit pada dinding arteriol atau
venula
Diagnosis • American College of Rheumatology 1990 : Bila memenuhi minimal 2 dari 4 gejala, yaitu: 1. 2. 3. 4.
Palpable purpura non trombositopenia Onset gejala pertama < 20 tahun Bowel angina Pada biopsi ditemukan granulosit pada dinding arteriol atau venula.
Pengobatan
Tidak ada pengobatan definitif
suportif dan simtomatis
Pengobatan (Simptomatis) Prednison 1 – 2 mg/kgBB/hr secara oral terbagi dalam 3-4 dosis 5-7 hari
Keluhan artritis ringan dan demam OAINS Edema dengan elevasi tungkai Muntah dan nyeri perut diet lunak Kelainan ginjal progresif kortikosteroid + imunosupresan
Prognosis • Baik dapat sembuh secara spontan dalam beberapa hari atau minggu • Rekurensi dapat terjadi pada 50% kasus. • Prognosis buruk – – – – –
penyakit ginjal dalam 3 minggu setelah onset eksaserbasi yang dikaitkan dengan nefropati penurunan aktivitas faktor XIII Hipertensi adanya gagal ginjal
Kesimpulan •
•
•
Henoch-Schonlein Purpura adalah kelainan sistemik yang penyebabnya tidak diketahui dengan karakteristik terjadinya vaskulitis, inflamasi pada dinding pembuluh darah kecil dengan infiltrasi leukositik pada jaringan yang menyebabkan perdarahan dan iskemia. Adanya keterlibatan kompleks imun Imunoglobulin A memungkinkan proses ini berkaitan dengan proses alergi. Namun mekanisme kausal tentang ini belum dapat dibuktikan. Beberapa penelitian menyatakan bahwa HSP berhubungan dengan infeksi kuman streptokokus grup A. Terapi yang diberikan adalah Metylprednisolone, Prednisone, dan golongan Non steroid anti inflammatory drugs. Pengobatan simptomatik, termasuk diet dan kontrol nyeri dengan asetaminofen, disediakan untuk masalah sendiri yang terbatas dari arthritis, edema, demam dan malaise. Menjauhi aktivitas kompetitif dan menjaga ekstremitas bawah pada ketergantungan persistent dapat menurunkan edema lokal. Prognosis penyakit ini baik, karena dapat sembuh sempurna, kecuali yang menimbulkan komplikasi, misal pada ginjal, prognosis tergantung komplikasi yang terjadi.