CBR Agama Kristen [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN PROTESTAN



DISUSUN OLEH : NAMA



: CHEESSY M.V.O TAMBUN



NIM



: 4171121004



KELAS



: A 2017



PROGRAM



: PENDIDIKAN FISIKA



JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR



Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada Penulis, sehingga critical book report ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan Penulis dalam menyusun critical book report ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen dan Critical Book Report ini juga dapat digunakan sebagai bahan diskusi, serta dapat diaplikasikan sebagai bahan pembelajaran. Critical book report ini Penulis susun dari berbagai bahan referensi terutama buku yang berhubungan dengan judul critical book yang sebelumnya telah diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Agama Kristen yakni, Bapak Pdt. BOIMIN S.Th., M.A., M.Th penulis berusaha seobjektif mungkin dalam menyusun critical book sederhana ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Pendidikan Agama Kristen yang telah mempercayakan tugas ini kepada Penulis, sehingga mempermudah Penulis dalam memahami materi pada perkuliahan ini. Penulis menyampaikan banyak terima kasih karena beliau, dosen Pendidikan Agama Kristen yang telah memberikan instruktur dan memandu Penulis, sehingga hal tersebut turut membantu Penulis dalam penyelesaian critical book ini, serta kepada semua pihak yang turut andil dalam membantu Penulis dalam penyelesaian critical book ini, sehingga critical book ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa critical book ini masih jauh dari kata sempurna. Segala kritik konstruktif dan saran yang membangun selalu Penulis harapkan demi penyempurnaan critical book ini dikemudian hari. Semoga critical book ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.



Medan, Maret 2019 Penulis,



CHEESY M.V.O TAMBUN PENDIDIKAN FISIKIA A 2017



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii I.



BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1



Latar Belakang ................................................................................................. 3



1.3



Tujuan ............................................................................................................. 4



1.4



Manfaat ........................................................................................................... 4



II. BAB II ISI BUKU ................................................................................................. 5 2.1



Ringkasan Buku I ............................................................................................. 5



2.2



Ringkasan Buku II ............................................................................................ 10



III. III PEMBAHASAN .............................................................................................. 16 3.1 Keunggulan dan Kelemahan Buku I ................................................................. 16 3.2 Keungulan dan Kelemahan Buku II .................................................................. 17



IV. BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 18 4.1 Kesimpulan ........................................................................................................ 18 4.2 Saran .................................................................................................................. 18



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Latar Belakang Topik ini adalah ajaran Allah tentang Alkitab. Topik ini sangat perlu karena masih



banyak orang-orang Kristen memilii konsep yang simpangsiur tentang Allah. Siapa nama Allah dan bagaimana sifat-sifatnya masih menjadi sebuah perdebatan. Ada juga yang dibingungkan dengan ajaran-ajaran yang tidak alkitabiah tentang Allah sehingga imannya terombang ambing. Pemahaman yang tidak jelas tentang Allah mengakibatkan kegoncangan iman terhadap Allah. Bahkan tidak jarang didapati mereka menjadi penganut ateisme. Hal yang dipelajari merupakan teologi tentang Allah yang meliputipandangan-pandangan tentang Allah, argumentasi tentang adanya Allah, nama-nama Allah, penyataan dan Sifat-sifat Allah. Demikian pula agama Kristen, sudah tentu mempunyai konsep tersendiri tentang Allah yang dipercayainya. Konsep tersebut didasarkan pada kesaksian Alkitab yang dipercayai sebagai dasar untuk kepercayaan dan perilaku kristiani. Harus diakui bahwa Alkitab tentu mempunyai ungkapan-ungkapan yang sangat kaya tentang siapakah Allah. Meskipun kekristenan percaya akan “Satu Allah” akan tetapi Allah yang dipercayai itu menyatakan diri dengan berbagai cara yakni sebagai Bapa, Pencipta segala sesuatu, sebagai penyelamat dalam Yesus Kristus, dan sebagai pembaharu dalam Roh Kudus. Kekayaan penyataan diri Allah seperti inilah yang biasanya oleh Gereja pada zaman dahulu dikenal dengan ungkapan Trinitas (Tritunggal). Ungkapan itu bukanlah istilah Alkitab,tetapi mengandung kebenaran alkitabiah.



3



1.2



Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan critical book report ini



untuk mengetahui lebih tentang Ajaran Allah Menurut Alkitab sebagai suatu pedoman kehidupan, sebagai pengetahuan mengenai alkitabiah dan bagaimana prakteknya



dalam



kehidupan kita sehari-hari. Critical Book Report ini juga juga dibuat untuk memenuhi salah satu tugas perkuliahan.



1.3 Manfaat 1. Agar pembaca dan penulis dapat mengetahui bagaimana Ajaran Allah Dalam Alkitab. 2. Agar pembaca dan penulis dapat bersyukur kepada Tuhan yang telah mencipta, menyelamatkan,memelihara dan membarui ciptaan-Nya dalam kehidupan sehari-hari.



4



BAB II ISI BUKU



2.1



RINGKASAN BUKU I Judul Buku



: Pendidikan Agama Kristen



Pengarang



: Tim MPK Pendidikan Agama Kristen



Penerbit



: UNIMED PRESS



Tahun Terbit



: 2019



Tempat Terbit



: Medan



Jumlah Halaman



: 144 halaman



A. Pendahuluan Berbicara tentang Allah maka sebenarnya ada banyak teori-teori ataupun pandanganpandangan terhadap Allah. Dari sekian banyak teori-teori tentang Allah, maka dibawah ini akan diuraikan beberapa teori diantaranya : 1. Deism : adalah suatu paham yang mengatakan bahwa dunia ini adalah mekanisme yang dapat mengatur dirinya sendiri. 2. Atheism : suatu ajaran yang mengingkari akan adanya Allah. 3. Skeptis : adalah orang yang ragu-ragu akan sesuatu. 4. Agnotisme : pagam yang mengatakan bahwa Allah itu tidak bias dikenal atau dimengerti. 5. Pantheisme : paham ini mengajarkan bahwa alam semesta yang sifatnya berubah-ubah. 6. Polytheisme : suatu kepercayaan yang meyakini Allah itu lebih dari satu. 7. Theisme : paham yang mengajarkan suatu kepercayaan kepada Allah pencipta. 8. Monoteisme : suatu kepercayaan dan beribadah kepada hanya satu Allah saja.



5



B. Adanya Allah Pada umunya ada dua argumentasi yang dapat diajukan untuk membuktikan bahwa Allah itu memang benar-benar ada. Pertama dengan argumentasi Alkitabiah dan yang kedua adalah dengan argumentasi Alaiah (Naturalistic Arguments). 1) Secara Cosmological Merupakan hubungan cause-effect atau sebab akibat. Adanya akibat dikarenakan oleh adanya sebab. Siapakah yang menjadi penyebab dan pengendali bumi ? jawabannya adalah Allah itu sendiri (Mazmur 19:1). 2) Secara Teological Secara teological menunjukkan adanya suatu tujuan akhir yang sangat jelas dibalik tatanan yang begitu teratur dan yang berdayaguna tersebut. Tujuan akhir itu sendiri telah ada dalam benak yang Ilahi yang orang fasik sendiri telahmenyangkalinya (Roma 1 : 18-23). 3) Secara Antropological Hukum moral pada hakekatnya bukanlah buatan dari manusia akan tetapi buatan Allah. Dengan demikian Alkitabiah memakai suatu alas an moral sebagai bukti bahwa Tuhan itu ada (Roma 1 : 19-32 ; 2 : 14-16). 4) Secara Ontologycal Dengan adanya keberadaan yang sempurna, maka manusia telah memiliki pemikiran tentang keberadaan itu. Tak dapat disangkal bahwa harus diyakini sepenuhnya bahwa Allah adalah sebagai keberadaan yang sempurna memang benar-benar ada. C. Nama-nama Allah 



Nama-nama Allah yang Primer



1. EOHIM : digunakan dalam perjanjian lama sebanyak 2570 kali. 2. YAHWH : berarti yang ada, yang selalu ada dan tidak pernah tidak ada (Kluara 3 : 14) 3. ADONAI : artinya Tuhan, Tuan, Pemilik (Kejadian 19 : 2 ;40 : 1; 1 Samuel 1 : 15). 



Nama-nama Allah Memakai Kata Majemuk 6



El-Elyon, El-Olam, El-Shaddai, Yahweh Jireh, Yahweh Nissi, Yahweh Shalom, Yahweh Sabbath, Yahweh Elohim, Yahweh Maccaddesehem, Yahweh Sammah, Yahweh Tsidkenu, Yahweh Rapha, Yahweh Raah, Qadosh Israel. 



Dalam Perjanjian Baru



1. Bapa : suatu sebutan untuk Allah. 2. Despostes : mengandung arti kepemilikan. 3. Theos : Allah dalam perjanjian baru. D. Nama-nama Allah 1. Allah Adalah Roh Dalam Yohanes 4 : 24 dikatakan bahwa Allah tu adalah Roh. 2. Allah Adalah Esa Allah itu Esa memiliki arti bahwa Allah tidak lebih dari satu (monoteisme). 3. Allah Adalah Kekal Sifat kekekalan Allah berarti bahwa Allahpun selalu ada dan tidak ada akhirnya. 4. Allah Adalah Pribadi Sisi lain Allah dapat juga dipandang sebagai pribadi karena hal-hal berikut : memiliki kata ganti untuk Allah : Mu, Engkau, Dia (Mazmur 139 : 17, 20, 21), Allah dapat didustai (Mazmur 139:20). 5. Allah Tidak Terbatas Jika kita katakana Allah tidak terbatas sesungguhnya Dia tidak dapat diukur dan tidak dapat dibatasi oleh apapun (ruang, waktu, maupun gerak). 6. Allah Mahakuasa Jika dikatakan bahwa Allah adalah mahakuasa itu berarti bahwa Allah adalag Allah yang kuat dalam segala-galanya. Kemahakuasaan Allah sangat dapat dibuktikan atas segala ciptaanNya dan KemahakuasaanNya tentulah tidak bertentangan dengan sifatsifatnya.



7



7. Allah Maha Hadir Maha hadir sebenarnya bahwa Allah ada dimana-mana (omni present) dalam waktu bersamaan. 8. Allah Maha Tahu Allah mahatahu artinya Allah mengetahui segala sesuatu yang sebenarnya tidak ada sesuatu apapun yang tersembunyi bagi Allah. 9. Allah Tidak Berubah Sifat ketidakberubahan Allah tampak dalam hal dimana Dia selalu melakukan yang benar dan Ia senantiasa menangani secara adil segala makhluk ciptaannya sesuai dengan watak dan kelakuan mereka. E.



Sifat-sifat Allah 1. Allah Maha Kudus Allah maha kudus sebenarnya menunjukkan kepada kesempurnaan Allah. Dia tidak pernah berbuat dosa bahkan kapasitas dosa tidak ditemukn dalam diriNya. Kekudusan Allah adalah sifat yang terutama diantara semua sifat-sifat Allah. 2. Allah Maha Benar Jika Allah maha benar maka sebenarnya Allah selalu benar dalam segala tindakanNya, dalam segala janjinya, dalam segala FirmanNya dan dalam diri Allah tidak pernah ditemukan suatu kesalahan. 3. Allah Maha Adil Keadilan Allah sangat berhubungan dengan kesucian Allah. Keadilan Allah berhubungan dengan hokum, moralitas dan peradilan. Keadilan Allah dinyatakan dalam Mazmur 11:7 . 4. Allah Mahakasih Dalam 1 Yohanes 4 : 8 dikatakan bahwa Allah adalah Kasih. Allah adalah kasih dengan demikian kasih merupakan salah satu sifat pokok dari Allah. Kasih menyatakan keadaan Allah di dalam pribadiNya yang tunggal. 8



5. Allah Maha Setia Kesetiaan Allah merupakan dasar dari segenap harapan manusia akan berkat-berkat yang akan dating. Hanya karena ia setia, maka janji-janjinya akan tetap bertahan dan janji-janjiNya dihormati. 6. Allah Baik Kebaikan Allah telah ditunjukkanNya dalam : kasihNya ( Yohanes 3 : 16), kemurahanNya (Mazmur 145 : 9, 15-16) dan dalam kasih karuniaNya (Efesus 1:6). Akibat kebaikanNya, Allah memperlakukan semua makhluk dengan lemah lembut dan saying serta memberkatiNya dengan berlimpah-limpah. F. Penyataan Allah Penyataan (revelation) adalah suatu tindakan Allah untuk memperkenalkan diriNya kepada manusia, dimana dengan penyataan itu sendiri manusia dapat mengenal Allah secara khusus dapat mengalami keselamatan yang ada dalam Kristus Yesus. Penyataan umum adalah kesaksian Allah mengenai diriNya sendiri kepada manusia melalui alam semesta, pemeliharaan terhadap alam, pemeliharaan terhadap manusia, dan adanya hati nurani manusia maupun sejarah. Penyataan khusus ( specific relevation) adalah kesaksian Allah mengenai diriNya kepada manusia dengan cara khusus pula. Yesus kristus sebagai bentuk dari penyataan khusus merupakan suatu inkarnasi. Tidak dapat disangkal bahwa alkitab merupkan bentuk penyataan khusus yang tertulis. Artinya bahwa Alkitab adalah perkataan Allah yang ditulis oleh orang-orang yang dipilih oleh Allah sehingga melalui manusia dapat mengenal Allah secara benar. Alkitab adalah kebenaran (Yohanes 17:17).



9



RINGKASAN BUKU II Judul Buku



: Pendidikan Agama Kristen



Pengarang



: Paristiyanti Nurwadani, dkk.



Penerbit



: Direktorat Jendral Pembelajaran Dan Kemahasiswaan



Kementrian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi. Tahun Terbit



: 2016



Tempat Terbit



: Jakarta



Jumlah Halaman



: 239 halaman



ISBN



: 978-602-70089-5-3



A. Pendahuluan Semua agama mempercayai adanya Allah atau sejenisnya, dan kepercayaan tentang Allah inilah yang membedakan agama dengan fenomena lainnya. Demikianpun dengan agama Kristen (kekristenan). Demikian pula agama Kristen, sudah tentu mempunyai konsep tersendiri tentang Allah yang dipercayainya. Konsep tersebut didasarkan pada kesaksian Alkitab yang dipercayai sebagai dasar untuk kepercayaan dan perilaku kristiani. Harus diakui bahwa Alkitab tentu mempunyai ungkapan-ungkapan yang sangat kaya tentang siapakah Allah. Meskipun kekristenan percaya akan “Satu Allah” akan tetapi Allah yang dipercayai itu menyatakan diri dengan berbagai cara yakni sebagai Bapa, Pencipta segala sesuatu, sebagai penyelamat dalam Yesus Kristus, dan sebagai pembaharu dalam Roh Kudus. Kekayaan penyataan diri Allah seperti inilah yang biasanya oleh Gereja pada zaman dahulu dikenal dengan ungkapan Trinitas (Tritunggal). Ungkapan itu bukanlah istilah Alkitab, tetapi mengandung kebenaran alkitabiah. Pokok-pokok (substansi kajian) ini akan dibahas secara lebih rinci dalam subsubpokok bahasan berikut ini dengan memberi tekanan khusus kepada implikasi atau konsekuensinya terhadap kehidupan Kristiani di dunia ini terutama pengembangan karakter Kristiani.



10



B. Menelusuri Kesaksian Alkitab Tentang Allah Yang Dipercayai Oleh Umat Kristen Dalam kekristenan, kita percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga ada kesadaran religius dalam dirinya yakni suatu kesadaran akan adanya kodrat Ilahi di atas manusia, dengan nama yang bermacam-macam sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Kesadaran itulah yang kemudian mendorong manusia untuk mewujudkan relasinya dengan kodrat Ilahi itu yang pada gilirannya memunculkan fenomena agama. Di atas telah dikatakan bahwa Allah menciptakan manusia sedemikian rupa, sehingga ada kesadaran religius dalam dirinya. Kesadaran religius (kesadaran akan adanya kodrat Ilahi) itu tak sama dengan pengenalan akan Tuhan. Kesadaran akan adanya kodrat Ilahi melalui Penciptaan itulah, yang biasanya disebut penyataan Allah yang umum. Penyataan umum adalah cara Allah menyatakan diri-Nya melalui penciptaan, sejarah dunia, dan suara hati. Artinya, melalui pengamatan manusia akan alam ciptaan yang begitu luar biasa dan teratur itu, manusia dapat tiba pada kesadaran akan adanya Pencipta atau arsitek di balik ciptaan ini. Penyataan khusus adalah cara Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya melalui firman-Nya dan mencapai puncaknya dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Walaupun demikian, melalui penyataan Allah yang khusus pun belum dapat membuat manusia mengenal Allah secara tuntas, oleh karena Allah lebih dari apa yang Allah nyatakan, apakah melalui firman-Nya maupun Yesus Kristus. Karenanya, Allah masih tetap merupakan misteri yang tidak pernah habis diselidiki dan dipahami. Hal itu membuat kita mempunyai sikap kagum dan heran akan kebesaran-Nya. 1. Allah Sang Pencipta Kekristenan percaya akan adanya pencipta di balik keberadaan dunia yang begitu menakjubkan ini (lih. Kej. 1 dan 2; Mzm. 33:6). Penciptaan yang dilakukan oleh Allah jelas berbeda dengan ciptaan atau karya manusia, karena Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi ada dengan firman-Nya (lih. Rm. 4:17 dan Ibr. 11:13). Menerima bahwa ada pencipta di balik keberadaan langit dan bumi serta isinya, tak berarti menolak sama sekali bahwa ada evolusi dari ciptaan- ciptaan itu. Allah Pencipta, adalah Sang Pribadi yang Mahakuasa. Dengan membahas karya Allah sebagai Pencipta maka kita juga dapat tiba pada hakikat dan sifat Allah. Salah satu simpulan yang dapat dibuat adalah bahwa Allah adalah Sang 22 Pribadi yang Mahakuasa. Allah dalam kebijaksanaan-Nya membuat keputusan untuk menciptakan alam semesta dan isinya termasuk manusia menunjukkan bahwa Ia adalah pribadi yang berpikir dan membuat keputusan. Ia juga membangun relasi/hubungan dengan 11



ciptaan-Nya, khususnya dengan manusia. Kapasitas seperti yang digambarkan di atas menunjukkan bahwa Allah adalah suatu pribadi dalam arti berpikir, membuat keputusan dan membangun relasi dengan pihak lain. Silakan Anda mengamati keputusan yang diambil Allah dalam Kitab Kejadian pasal 1-2 dan Kitab Keluaran pasal 1- 15.



2. Allah Penyelamat Dalam ajaran Kristen, ajaran tentang keselamatan dan Allah sebagai penyelamat khususnya dalam Yesus Kristus mempunyai tempat yang sangat penting bahkan sentral. Sedemikian sentralnya sehingga dalam Pengakuan Iman Rasuli, fakta Kristus, mulai dari praeksistensi-Nya, kelahiran, pekerjaan, penderitaan, kematian, kenaikan ke surga, dan kedatangan-Nya kembali, mengambil tempat yang sangat banyak. Silakan Anda mengamati Pengakuan Iman Rasuli secara saksama. Sesungguhnya agama Kristen lahir karena kepercayaan akan Allah sebagai Penyelamat di dalam Yesus Kristus. Sebutan Kristen justru dikenakan kepada orang-orang yang menjadi pengikut Kristus. Kepercayaan kepada Allah sebagai Penyelamat bukan berarti bahwa orang Kristen menyembah lebih dari satu Allah, karena Allah Pencipta adalah juga Allah yang menyelamatkan. Silakan Anda mengamati Alkitab yang memperlihatkan bahwa Allah yang menyelamatkan umat manusia. Daftarkanlah nama kitab yang memperlihatkan dengan jelas bahwa Allah yang menyelamatkan umat manusia. 3. Allah Pembaharu Ciptaan-Nya Roh Kudus adalah sesungguhnya Roh Allah dan juga Roh Yesus Kristus dan dengan demikian Ia adalah Allah itu sendiri. Karena memang Allah adalah Roh adanya. Silakan Anda mengamati dan menafsirkan Yoh. 4:24. Roh Kudus memiliki semua ciri keilahian sama seperti yang dimiliki oleh Allah, yakni Mahahadir, Mahatahu, dan Mahakuasa. Silakan Anda mengamati dan menafsirkan l Kor. 2:10-16; Luk. 1:35; Kis. 1:8. Karena itu, kalau kita menyembah Allah, sesungguhnya kita menyembah Allah yang menyatakan diri sebagai Bapa Pencipta, Yesus Penyelamat, dan Roh Kudus Pembaharu dan Penolong. Walaupun Roh Kudus tidak dapat kita batasi pekerjaan-Nya dalam dunia ini, dalam kesempatan ini kita akan membatasi pembahasan kita tentang pekerjaan-Nya di dalam kehidupan orang beriman dan persekutuan orang- orang beriman yang kita sebut Gereja. Memang membatasi peranan Roh Kudus sebagai Pembaharu dan Penolong juga tidak tepat, karena Ia terlibat bersama Bapa dalam karya Penciptaan dan terlibat bersama Yesus Kristus dalam karya Penyelamatan.



12



Allah ini adalah juga yang membaharui hidup manusia, baik secara individu maupun bersama-sama sebagai orang percaya, dan pada akhirnya membaharui segala sesuatu pada akhir sejarah. Ia akan menghadirkan langit dan bumi yang baru. Ia akan menyempurnakan pemerintahan-Nya sebagai Raja yang menghadirkan kasih, damai sejahtera, keadilan, kebebasan, keutuhan, kesamaderajatan, dan lain-lain. C. Implikasi Kepercayaan Kepada Allah Sebagai Pencipta, Penyelamatb dan Pembaharu Ciptaan-Nya 1. Implikasi Kepercayaan kepada Tuhan sebagai Pencipta. 2. Implikasi Kepercayaan kepada Allah sebagai Penyelamat bagi Kehidupan Praktis. 3. Implikasi Kepercayaan bahwa Allah adalah Pembaharu dalam Roh Kudus. D. Menggali Teologi Kristen : Isu Krusial Yang Diperdebatkan Tentang Hakikat Allah Ajaran yang paling sulit dimengerti dan dijelaskan adalah ajaran tentang Trinitas. Suatu ajaran yang sudah menjadi pokok perdebatan sejak awal kehadiran kekristenan. Sesuatu yang tidak bisa juga dihindari karena memang Alkitab sebagai dasar kepercayaan Kristen menggambarkan Allah dengan berbagai cara. Dari aktivitas-Nya kita telah menyebutkan bahwa Allah mencipta (dalam Allah Bapa), menyelamatkan (dalam Yesus Kristus) dan membaharui (melalui Roh Kudus-Nya). Hal ni saja sudah menunjukkan nuansa Trinitas, ketiga macam penyataan diri Allah yang adalah tunggal atau satu. Menurut Alister E. McGrath “the Trinity is a remarkably difficult area of Christian Theology” (McGrath 1994, 257). Ia juga mencoba mengemukakan 4 model pendekatan terhadap isu ini baik yang klasik maupun modern. Yang paling penting dari pendekatan klasik adalah pendekatan Agustinus sedangkan dari model modern adalah Karl Barth. Ajaran yang paling sulit dimengerti dan dijelaskan adalah ajaran tentang Trinitas. Suatu ajaran yang sudah menjadi pokok perdebatan sejak awal kehadiran kekristenan. Sesuatu yang tidak bisa juga dihindari karena memang Alkitab sebagai dasar kepercayaan Kristen menggambarkan Allah dengan berbagai cara. Dari aktivitas-Nya kita telah menyebutkan bahwa Allah mencipta (dalam Allah Bapa), menyelamatkan (dalam Yesus Kristus) dan membaharui (melalui Roh Kudus-Nya). Hal ni saja sudah menunjukkan nuansa Trinitas, ketiga macam penyataan diri Allah yang adalah tunggal atau satu. Menurut Alister E. McGrath “the Trinity is a remarkably difficult area of Christian Theology” (McGrath 1994, 257). Ia juga mencoba mengemukakan 4 model pendekatan terhadap isu ini baik 13



yang klasik maupun modern. Yang paling penting dari pendekatan klasik adalah pendekatan Agustinus sedangkan dari model modern adalah Karl Barth. 1. Agustinus Salah satu ciri yang paling khas dari pendekatan Agustinus terhadap Trinitas adalah upaya mengembangkan “analogi-analogi psikologis. ”Ia berpendapat bahwa dalam menciptakan dunia dan isinya, Allah telah meninggalkan jejak yang khas dalam ciptaanNya. Jejak itu ada pada manusia sebagai ciptaan tertinggi. Oleh karena itu, kita perlu berpaling kepada kemanusiaan dalam upaya kita mencari gambaran tentang Allah. Agustinus mengambil langkah lebih jauh yang sangat disayangkan oleh banyak pihak. Atas dasar pandangan dunia yang dipengaruhi oleh Neo-Platonis, ia kemudian mengatakan bahwa “pikiran (mind) manusia adalah puncak dari kemanusiaan.” Karena itu, terhadap pikiran manusia individual, dan ke arah itulah seharusnya para teolog berpaling dalam mencari penjelasan tentang misteri Tritunggal dalam penciptaan. Individualisme yang radikal dari pendekatan ini, digabungkan dengan intelektualisme yang nyata, berarti bahwa ia memilih jalan untuk menemukan Trinitas dalam dunia mental individu-individu, daripada misalnya dalam hubungan-hubungan personal. 2. Karl Barth Karl



Barth



mengemukakan



pandangannya



sebagai



reaksi



terhadap



rivalnya



Schleirmacher. Bagi Schleirmacher, Trinitas adalah kata terakhir yang dapat diucapkan tentang Allah, sedangkan bagi Barth justru Trinitas adalah kata yang harus dibicarakan sebelum kita bicara tentang penyataan sebagai suatu kemungkinan (McGrath 1994, 261). Intisari dari pendapat Barth bisa kita sajikan dengan lebih sederhana walaupun sulit dipahami. Kenyataan bahwa penyataan tersebut membutuhkan suatu penjelasan. Bagi Barth, hal ini mengandung arti bahwa manusia adalah pasif dalam proses penerimaan penyataan. Proses penyataan dari awal sampai akhir ada di bawah kekuasaan Allah sebagai Tuhan. Jadi, untuk terwujud penyataan, Allah harus mampu mengakibatkan penyataan diri kepada manusia berdosa, walaupun mereka berdosa. Menurut Barth, ada hubungan yang langsung antara yang menyatakan diri dan penyataan itu. Jika Allah menyatakan diri sebagai Tuhan, Allah mestinya adalah Tuhan lebih dahulu dalam dirinya. Penyataan, menurut Barth, adalah pengulangan (reiteration) pada waktu tertentu tentang apa yang sesungguhnya sudah ada dalam kekekalan. Karena itu, ada hubungan yang langsung antara dua hal berikut. Pertama, Allah yang menyatakan diri. Kedua, penyataan diri sendiri dari Allah.



14



E. Rangkuman Agama selalu berurusan dengan yang transenden atau dasar keberadaan yang mutlak. Karena itu, semua agama mempunyai konsepnya sendiri-sendiri tentang yang transenden atau dasar keberadaan yang mutlak itu. Dalam kekristenan, yang transenden itu adalah Allah atau Tuhan yang menyatakan diri secara sangat kaya. Misalnya, Allah Sang Pencipta yang sering disebut Bapa sebagaimana diajarkan dalam Doa Bapa Kami oleh Tuhan Yesus. Allah yang kita percayai adalah juga Allah Penyelamat dalam Yesus Kristus. Rupanya kepercayaan ini mempunyai tempat yang sentral dalam kepercayaan Kristen. Itulah sebabnya dalam Pengakuan Iman Rasuli, Ia mempunyai tempat yang utama. Allah juga menyatakan diri sebagai Roh yang membaharui semua ciptaan dan juga setiap individu yang percaya agar dapat menjalani hidup kekiniannya dengan sukacita, damai sejahtera, kasih, keadilan dan sebagainya sebagai dasar dari karakter kristianinya. Selain itu, janji untuk membaharui semua ciptaan pada suatu kali kelak menjadi dasar pengharapan yang merupakan daya penggerak sejarah untuk bekerjakeras mewujudkan apa yang diharapkan dalam kekinian meskipun tak secara sempurna.



15



BAB III PEMBAHASAN



3.1 BUKU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN (UNIMED PRESS) 



KEUNGGULAN BUKU 1. Isi buku ini mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang mudah di mengerti. 2. Secara teori buku ini materi-materi pengertian dijelaskan juga sudah terperinci







KELEMAHAN BUKU 1. Buku ini memang bagus namun penjelasannya masih sedikit karena penjelasannya masih kurang mendeteil di samping itu buku ini tidak di lengkapi dengan gambar sehingga kurang menarik perhatian si pembaca untuk membaca buku ini. 2. Dalam hal penulisan buku ini kurang rapi, karena ukuran tulisan huruf sama semua sehingga dalam pembacaan si pembaca agak sukar dalam memahaminya dan sehingga perlu sedikit perbaikan buku. 3. Dalam setiap paragraf pun ada dijumpai kalimat yang bahasanya masih belum sesuai dengan EYD.



3.2



BUKU PENDIDIKAN AGAMA KRISRTEN (KEMENDIKTI)  KEUNGGULAN BUKU 1. Menurut saya buku ini sudah bagus karena terdapat juga materi tentang Allah secara Alkitabiah. 2. Buku ini cocok digunakan untuk dosen dan mahasiswa sebagai panduan dan pedoman untuk menambah pengetahuan tentang Allah dan ajaran Allah mengenenai Alkitab. 3. Definisi- definisi dalam setiap pokok pembahasan sangat jelas dan terperinci. Sehingga kita sebagai pembaca dapat lebih mudah memahami setiap pokok pembahasan yang ada dalam buku ini. 4. Di dalam buku ini terdapat rangkuman diakhir materi penjelasan disetiap Bab nya sehingga lebih memudahkan pembaca dalam menyimpulkan materi perkuliahan.



16



 KELEMAHAN BUKU 1. Dalam penulisan buku ini terlalu banyak materi yang di ulang-ulang dan ituitu saja intinya. 2. Bahasa dan kalimat yang digunakan dalam buku tersebut lumayan susah untuk dimengerti dan dicerna, kata-katanya tidak begitu mudah untuk dipahami sehingga harus lebih serius dan berkonsentrasi saat membacanya.



17



BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan Kedua buku ini bisa saling melengkapi satu sama lain, karena dari masing-masing buku memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan buku di atas, dapat kita ketahui bahwa buku Pendidikan Agama Kristen ( Kemendikti) memang lebih banyak digunakan di dalam proses pembelajaran tingkat universitas, sebab buku ini penjelasan materi mengenai Allah, Alkitab, Manusia bahkan hal-hal lain yang mengenai Agama Kristen dibahas sedikit lebih lengkap dan terperinci dari buku (Unimed Press), karena mengupas tuntas semua materi dan juga membahasnya satu per satu sehingga pembaca dapat memilah-milah satu per satu dari materi tersebut. Akan tetapi, bukan berarti buku Pendidikan Agama Kristen (Unimed Press) tidak bagus untuk digunakan di dalam proses pembelajaran. Hanya saja buku ini tidak secara lengkap menyampaikan pembahasan materi.



2. Saran Untuk lebih memahami mengenai materi Ajaran Allah Mengenai Alkitab ataupun Allah Tritunggal, sebaiknya menggunakan lebih banyak buku sehingga kita dapat lebih mendalami lagi ilmu dan wawasan mengenai Ajaran Allah Mengenai Alkitab..



18