CBR Akuntansi Keuangan II [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT AKUNTANSI KEUANGAN II Akuntansi Keuangan II oleh Tim Dosen Unimed dan Intemediate Accounting 16 Edition James D. Stice, Earl K. Stice, K. Fred Skousen Dosen Pengampu: Drs. Saut M. Silaban SE, M.Pd Ali Fikri Hasibuan SE, M.Si Oleh : 1. Maulana Siregar



7171142017



2. Rahmansyah Harum Nasution



7173342042



3. Bunga Artasya



7172142002



4. Nuri Rahmadani



7172142007



5. Popy Ramadhani



7171142018



6. Violine angela Subardja



7173342051



PENDIDIKAN AKUNTANSI B FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2018/2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas critical book report pengantar akuntansi ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.Kami sangat berharap hasil critical book report ini dapat berguna bagi semua orang.Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah hasil critical book report sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah hasil critical book report ini diwaktu yang akan datang.



Medan, September 2018



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR....................................................................................................i DAFTAR ISI.................................................................................................................ii BAB I.............................................................................................................................1 PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1



Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review (CBR).................................1



1.2



Tujuan Penulisan Critical Book Review (CBR)..............................................1



1.3



Manfaat Critical Book Review (CBR)............................................................1



BAB II...........................................................................................................................2 PEMBAHASAN............................................................................................................2 2.1



Identitas Buku.................................................................................................2



2.2 Ikhtisar Buku Wajib.............................................................................................3 2.3 Ikhtisar Buku Pembanding.................................................................................13 BAB III........................................................................................................................34 PENUTUP...................................................................................................................34 3.1



Kelebihan Dan Kekurangan..........................................................................34



3.2



Kesimpulan...................................................................................................36



3.3



Saran.............................................................................................................36



DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................37



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.1



Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review (CBR) Critical Book Review (CBR) secara



singkat



dapat diartikan



sebagai



evaluasi terhadap suatu buku atau artikel yang akan direview. CBR bukan hanya merupakan laporan atau tulisan tentang isi suatu buku atau artikel, tetapi lebih kepada evaluasi, seperti mengulas atau mereview, menginterpretasi serta menganalisis dan bukan merupakan pembuktian benar atau salah suatu artikel atau buku. CBR bukan sekedar laporan atau tulisan tentang isi sebuah buku atau artikel, tetapi lebih menitik beratkan pada



evaluasi



(penjelasan,



interpretasi



dan



analisis) mengenai



keunggulan dan kelemahan buku atau artikel tersebut, apa yang menarik dari artikel tersebut, bagaimana isi artikel tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir pembaca dan menambah pemahaman pembaca terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR pembaca (reviewer) menguji pikiran pengarang/penulis berdasarkan sudut pandang pembaca berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki. Selain itu, dengan adanya Critical Book Review (CBR) ini dapat mengasah kemampuan menulis sebuah karya ilmiah akademik yang merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa. Penulisan karya ilmiah memiliki peranan dan kedudukan yang sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. 1.2



Tujuan Penulisan Critical Book Review (CBR) 1. Menambah kemampuan berpikir sistematis dan kritis 2. Meningkatkan budaya membaca 3. Menguatkan kemampuan berfikir logis



1.3



Manfaat Critical Book Review (CBR) 1. Melatih mahasiswa untuk berpikir kritis 2. Melatih kemampuan untuk menulis karya ilmiah



1



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Identitas Buku Buku Utama 1. Judul Buku



: Akuntansi Keuangan II



2. Pengarang



: Tim dosen Universitas Negeri Medan



3. Keterangan



: Buku Bahan Ajar Mahasiswa Universitas Negeri



Medan



Buku Pembanding 1 1. Judul Buku



: Intemediate Accounting 16 Edition



2. Nama Pengarang



: James D. Stice, Earl K. Stice, K. Fred Skousen



3. Penerbit



: Rob Dewey



4. Tahun Terbit



: 2007



5. Keterangan



: 22 bab, 1438 halaman



2



2.2 Ikhtisar Buku Wajib BAB I AKTIVA TETAP BERWUJUD Aktiva tetap berwujud merupakan aktiva yang mempunyai bentuk fisik, digunakan untuk operasi normal perusahaan, jika tidak dalam operasi perusahaan digolongkan sebagai investasi jangka panjang atau aktiva lain-lain atau barang dagangan. Selama kepemilikan dan penggunaan aktiva tetap berwujud dapat terjadi pengeluaran – pengeluaran sehubungan dengan aktiva tetap berwujud tersebut. Pengeluaran tersebut dibedakan atas pengeluaran penghasilan (revenue expenditure) dan pengeluaran modal (capital expenditure). Aktida tetap berwujud dicatat sebesar harga perolehan yaitu harga faktur ditambah biaya – biaya untuk memperolehnya, tetapi kalau aktiva tetap dibuat sendiri harga perolehannya adalah biaya – biaya pembuatan aktiva tersebut. Aktiva tetap berwujud tidak dapat digunakan dalam operasi perusahaan untuk selamanya, karena digunakan sehingga dapat rusak, hangus, usang. Sejalan dengan itu prestasi aktiva tetap berwujud tentu akan berkurang tidak dapat digunakan lagi, maka akan dialami kerugian atas harga perolehan. Penyusutan sebagai alokasi harga perolehan menimbulkan biaya penyusutan yang besarnya ditentukan umur ekonomis, nilai sisa metode penyusutan. Metode penyusutan yang digunakan hendaknya sesuai dengan sifat dan pola penggunaan aktiva yang akan susut antara lain metode garis lurus, saldo menurun, jumlah angka tahun, hasil produksi jam jasa. Pencatatan depresiasi adalah dengan mendebet beban depresiasi dan mengkredit akumulasi depresiasi dari aktiva tetap yang bersangkutan. Akumulasi depresiasi merupakan rekening neraca dan diperlakukan sebagai pengurang dari rekening aktiva yang bersangkutan.



3



BAB II AKTIVA TETAP TIDAK BERWUJUD Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva yang memberikan hak – hak mutlak dan istimewa kepada pemiliknya yang memberikan manfaat dari satu periode akuntansi. Aktiva tetap tidak berwujud tidak mempunyai fisik yang nyata, adapun istilah penjualan hak paten, hak cipta dan lain – lain hanyalah pemberian hak kepada pembeli (perusahaan). Masalah akuntansi aktiva tetap tidak berwujud sama seperti pada masalah akuntansi tetap berwujud, yang menjadi persoalan khusus adalah bahwa tiap jenis aktiva tetap tidak berwujud mempunyai kekhasan tersendiri. Dan



alokasi harga



peralihan aktiva tetap tidak berwujud disebut amortisasi. Pencatatan amortisasi adalah dengan mendebet biaya amortisasi dan mengkredit langsung rekening aktiva tetap tidak berwujud.



4



BAB III HUTANG JANGKA PANJANG OBLIGASI



Utang obligasi merupakan salah satu jenis utang jangka panjang. Bunga yang dibayarkan dilakukan secara periodik. Penerbitan surat utang obligasi umumnya dimaksudkan untuk keperluan dana yang relatif cukup besar guna investasi. Harga pasar utang obligasi secara teroritis dikaitkan dengan tingkat bunga yang berlaku dipasar disebut bunga efektif. Untuk akuntansi utang obligasi saat pengeluaran ada dua metode yakni pencatatan obligasi yang terjual saja dan pencatatan tidak hanya yang terjual saja tetapi yang belum terjual juga. Berarti tidak mengandung unsur bunga berjalan. Namun bila penjualan terjadi tidak tepat pada tanggal bunga maka harus diperhitungkan bunga berjalan. Penjualan surat uang obligasi mungkin pula terjadi melalui prosedur pesanan, maka surat utang obligasi baru akan diselesaikan pada saat pesanan sudah dilunasi. Dalam penjualan dapat terjadi premium atau diskonto yang merupakan selisih antar harga jual beli dengan nilai nominal. Premium ( agio ) atau diskonto ( disagio ) harus diamortisasi selama umur utang obligasi. Bunga akan di bayar tiap tanggal jatuh tempo yang tercantum dalam surat utang obligasi , jika jatuh tempo tidak tepat 31 desember maka akan dilakukan jurnal penyesuaian bunga dan awal tahun berikut dilakukan jurnal pembalik. Utang obligasi dapat dilunasi sebelum jatuh temponya. Bila terjadi pelunasan yang demikian maka dapat terjadi rugi atau laba pelunasan. Demikian juga utang obligasi dapat dipertukarkan dengan saham perusahaan dengan memperhatikan pengakuan atau tidak rugi dan laba pertukaran.



5



BAB IV MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN Perseroan terbatas (PT) secara hukum merupakan pribadi atau orang yang berdiri sendiri yang menimbulkan hak dan kewajiban. Modal dalam PT disebut modal saham. Jenis saham ada 2 yaitu saham biasa dan saham perioritas. Saham perioritas memiliki beberapa keistimewaan seperti dalam pembagian laba. Dalam pengeluaran saham ada 2 metode pencatatan yaitu metode otorisasi dicatat memorandum dan metode otorisasi dicatat formal, dicatat metode formal maka dibuat rekening modal saham sebelum beredar. Penjualan saham bisa terjadi diatas nominal selisihnya dicatat sebagai agio saham dan bias pula terjadi bawah nominal yang selisihnya dicatat sebagai disagio saham. Ada kalanya penjualan saham secara pesenan, jika hal ini ditempuh maka akan terdapat rekening modal saham dipesan. Saham akan diserahkan pada pemesanan setelah melunasi seluruh harga jual saham. Disamping penjualan secara pesanan mungkin juga dilakukan secara langsung yaitu penjualan beberapa jenis saham sekaligus secara gabungan. Suatu perusahaan dapat menarik sebagaian sahamnya dari peredaran. Bila sifatnya penarikan saham tersebut adalah sementara. Maka saham tersebut treasury stock. Tujuan penarikan saham beredar sementara adalah untuk menaikan harga pasar saham, agar tersedia jumlah lembar saham untuk ditukarkan dengan obligasi yang terkonfersi serta dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban perusahaan. Akuntansi treasury stock ada dua metode yaitu metode harga perolehan dan metode nilai nominal, tetapi tidak diperkenankan pengakuan laba / rugi. Saham, selain dilunasi dapat dilakukan perubahan nilai nominalnya. Perubahan dapat dilakukan dengan cara pemecahan saham atau dengan rekapitulasi tanpa mempengaruhi struktur modal.



6



Laba yang ditahan merupakan bagian dari hak pemegang saham yang berasal, dari hasil kegiatan usaha perusahaan. Ia merupakan akumulasi laba periode – periode sebelumnya. Pembagian laba ditahan kepada para pemegang saham disebut deviden. Ada beberapa macam deviden yang dapat dibagikan kepada para pemagang saham yaitu, deviden kas, deviden hutang, deviden non-kas, deviden saham, deviden liquidasi. Deviden kas merupakan deviden yang paling sering dibagikan perusahaan, sehingga yang dimaksud dengan deviden tanpa penjelasan apapun dibelakangnya adalah deviden kas. Bila perusahaan menyumbangkan deviden kas, maka perusahaan membagikannya dalam bentuk uang. Oleh karena itu deviden kas akan mengakibatkan berkurangnya laba yang ditahan dank as perusahaan. Pembatasan laba tidak dibagi dilakukan untuk menjaga berkurangnya modal yang setor dilakukan terhadap ransaksi yang nantinya memungkinkan berkurangnya modal yang setor. Karena modal yang disetor merupakan jaminan perusahaan kepada pihak kreditor.



7



BAB V PERUBAHAN AKUNTANSI DAN KOREKSI KESALAHAN Dalam akuntansi dibenarkan berubahan dalam penggunaan prinsip dan metode akuntansi. Perubahan tersebut tentu saja / jangan selalu digunakan atas suatu perubahan harus dijelaskan pengaruhnya agar si pembaca laporan keuangan tidak tersesat, khususnya dalam pengambilan keputusan, perubahan dalam diberlakukan surat( retroactively ), berlaku mulai periode berikutnya (prospectively). Perubahan yang berlaku surat memerlukan penyusunan kembali laporan keuangan periode - periode yang lalu. Dalam periode tahun ditetapkannya perubahan yang berlaku surut tidak dilakukan keuangan proforma. Pengaruh komulatif perubahan akan tercermin dalam laporan perubahan laba ditahan. Perubaban yang lain yang khusus yaitu perubahan kemetode MTKP pada penilaian persedian. Pada berubahan ini tidak perlu difikirkan pengaruh komulatifnya karena tidak praktis. Dalam perubahan seperti ini maka tahun dasar MTKP adalah tahun perubahan tersebut. Hampir dapat dipastikan bahwa kesalahan dalam penyelenggarakan akuntansi dalam suatu perusakan akan terjadi. Kesalahan yang cukup signifikan atau material jumlahnya seharusnya dibetulkan atau dikoreksi. Untuk membetulkan atau mengoreksi suatu kesalahan, maka harus dilakukan analisis terhadap kesalahan tersebut agar pembetulan menunjukan kebenaran. Suatu kesalahan dapat berpengaruh terhadap neraca, laba / rugi dan terhadap neraca sekaligus laba / rugi. Akan tetapi ada kesalahan yang tidak memerlukan koreksi karena kesalahan tersebut sudah benar dengan sendirinya, hal ini disebut sebagai kesalahan yang saling mengkompensasi. Disamping itu jika melakukan koreksi terhadap kesalahan maka harus diketahui terlebih dahulu buku sudah ditutup atau belum, karena hal ini akan berpengaruh pada jurnal yang akan dibuat.



8



9



BAB VI SEWA GUNA USAHA (LEASING) 1. Pengertian Leasing adalah segala kegiatan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang barang modal yang penggunanya diserahkan pada suatu perusahaan, melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu tertentu. Sewa guna usaha (lease) adalah yang merinci persyaratan – persyaratan dimana pemilik property, yaitu lessor (yang menyewakan) mentransfer hak penggunaan property kepada lease (penyewa). Sifat – sifat lease memiliki beberapa variable, meliputi : a. Ketentuan pembatalan Sifat tidak dapat dibatalkan mengacu pada kontrak lease yang ketentuan serta sanksi pembatalannya sangat mahal bagi lease sehingga keadaan bagaimanapun tidak dilakukan pembatalan. b. Periode lease Salah satu variabel penting adalah periode ini yaitu periode waktu mulai dari awal hingga akhir lease, tanggal pembrakasan lease didefinisikan sebagai tanggal perjanjian lease atau tanggal komitmen tertulis palong awal jika semua ketentuan pokok telah dinegosiasi. c. Akhir jangka lease Yaitu akhir periode yang ditetapkan dimana pembatalan tidak diboleh dilakukan ditambah semua periode, jika ada yang diliput opsi pembaharuan dengan harga mudah atau ketentuan lain bahwa pada tanggal terjadinya lease sudahin diksi kuat bahwa lease itu diperbarui. d. Opsi pembelian dengan harga murah Harga beli pada harga opsi yang ditetapkan, meskipun dalam beberapa kasus harga tersebut dinyatakan nilai pasar wajar pada tanggal opsi dimanfaatkan.



10



e. Nilai sisa atau reseduh Yaitu nilai pasar harga yang dilease pada akhir periode lease. Dalam beberapa lease, periode lease melampir umur ekonomi aktiva, atau periode dimana aktiva tersebut tetap produktif, dan kadang – kadang masih ada nilai sisa. f. Pembayaran lease minimum Yaitu pembayaran sewa yang diminta selama periode lease ditambah dengan jumlah yang harus dibayar untuk nilai residu entah melalui opsi pembalian dengan harga murah atau penjaminan nilai sisa. g. Suku Bunga pinjaman incremental Yaitu suku bunga yang akan ditangggung lease jika ia menjamin sejumlah uang yang diperlukan untuk membeli aktiva yang dilease terjadi, dan didalamnya diperhitungkan keadaan keuangan lease dan kondisi yang berlaku dipasar. h. Suku bunga implits Yaitu suku bunga yang akan digunakan untuk mendiskonto pembayaran lease minimum suku bunga implicit dalam menentukan suku bunga implici tata suku bunga pinjaman incremental, mana yang lebih rendah. 2. Mekanisme leasing Dalam transaksi leasing sekurang – kurangnya melibatkan 4 pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut : a. Leassor b. Lease c. Pemasok d. Bank atau kreditor



11



3. Jenis – jenis lease Dari segi lease dibagi menjadi operating lease dan capital lease, apabila ditinjau dari segi leasor dibagi menjadi operating lease, direct financing lease, leverage lease dan sales type lease. Untuk membedakan empatjenis lease maka kreteria yang digunakan adalah : 



Menentukan nama operating lease ditetapkan oleh kreteria ( FASB No. 13 ) uang empat yang disebut diatas







Untuk menentukan nama yang disebut type, direcfnancing dan leveraged tergantung pada persyaratan yang ditetapkan pada saat penandatanganan lease.



12



2.3 Ikhtisar Buku Pembanding BAB 1 A. Pengertian aktiva tetap berwujud Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang berwujud yang sifatnya relatif permanaen yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal. Isitlah relatif permanen menunjukkan sifat di mana aktiva yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif cukup lama. Aktiva tetap berwujud yang dimiliki oleh suatu perusahaan dapat mempunyai macam – macam bentuk seperti tanah, bangunan, mesin – mesin, alat – alat, kendaraan, mebel dan lain – lain. Dari macam – macam aktiva tetap berwujud di atas untuk tujuan akutansi dilakukan pengelompokan sebagai berikut : B. Harga Perolehan Aktiva Tetap Berwujud Untuk menentukan besarnya harga perolehan suatu aktiva, berlaku prinsip yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang terjadi sejak pembelian sampai aktiva itu siap dipakai harus dikapitalisasi. Karena jenis aktiva itu macam – macam maka masing – masing jenis mempunyai masalah – masalah khusus yang akan dibicarakan berikut ini : 1. Tanah Tanah yang dimiliki dan digunakan sebagai tempat berdirinya perusahaan dicatat dalam rekening tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan dalam usaha perusahaan maka dicatat dalam rekening investasi jangka jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari berbagai elemen seperti : o o o o o o o o



Harga beli Komisi pembelian Bea balik nama Biaya penelitian tanah Iuran – iuran (pajak – pajak) selama tanah belum dipakai Biaya merobohkan bangunan lama Biaya perataan tanah pembersihan dan pembagian Pajak – Pajak yang jadi beban pembelian pada waktu pembelian tanah



13



2. Bangunan Gedung yang diperoleh dari pembelian, harga perolehannya harus dialokasikan pada tanah dan gedung. Biaya yang dikapitalisasi sebagai harga perolehan gedung adalah : o o o o o



Harga beli Biaya Perbaikan sebelum gedung itu dipakai Komisi pembelian Bea balik nama Pajak – Pajak yang menjadi tanggungan pembeli pada waktu pembelian



3. Mesin dan alat – alat Yang merupakan harga perolehan meisn dan alat – alat adalah o Harga beli o Pajak – pajak yang menjadi beban pembeli o Biaya angkut o Asuransi selama dalam perjalanan o Biaya pemasangan o Biaya – biaya yang dikeluarkan selama masa percobaan mesin 4. Alat – Alat Kerja 5. Pattern dan dies atau Cetakan – Cetakan 6. Perabotan dan Alat – Alat Kantor Pembelian atau pembuatan alat – alat harus dipisahkan – pisahkan untuk fungsi – fungsi produksi, penjulaan dan administrasi, sehingga depresiasinya dapat dibebankan pada maisng – masing fungsi tersebut. 7. Kendaraan



14



Seperti halnya perabot, maka kendaraan yang dimiliki juga harus dipisahkan untuk setiap fungsi yang berbeda C. Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap 1. Pembelian Tunai 2. Pembelian angsuran 3. Ditukar dengan Surat – surat Berharga 4. Ditukar dengan aktiva tetap yang lain 5. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis 6. Diperoleh dari Hadiah atau Donasi 7. Aktiva yang Dibuat sendiri



D. Biaya – Biaya Selama Masa Penggunaan Aktiva 1. Reparasi dan Pemeliharaan Biaya reparasi dapat merupakan biaya yang jumlahnya kecil jika reparasinya bisa dan jumlahnya cukup besar jika reparasinya besar. Reparasi besar biasanya terjadi selah beberapa than, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat reparasi seperti ini akan dirasakan dalam beberapa periode. Oleh karena itu biaya reparasi besar dikapitalisasi dan pembebanannya sebagai biaya dilakukan dalam periode – periode yang menerima manfaat 2. Penggantian Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengganti aktiva atau suatu bagian aktiva dengan unit yang baru yang tipenya sama. E. Pemberhentian Aktiva Aktiva tetap bisa dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, maupun karena rusak. Pada waktu aktiva tetap dihentikan dari pemakian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.



15



F. Konsep Depresiasi Aktiva Tetap Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian aktiva. Latar belakang dilakukannya depresiasi adalah : Kemampuan suatu aktiva untuk menghasilkan pendapatan dan jasa semakin menurun, baik secara fisik dan fungsinya. Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru. Saldo rekening Akumulasi Depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun.



G. Metode Depresiasi Depresiasi periodik didasarkan pada tiga faktor berikut : 1. Harga perolehan 2. Nilai residu 3. Masa manfaat



1. Berdasarkan waktu a. Metode garis lurus (straight line method). Dalam metode ini, biaya penyusutan dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu, dalam jumlah yang sama, sepanjang masa manfaat aktiva tetap. Depresiasi tiap tahun dihitung dengan rumus: Depresiasi = HP-NS / n b. Metode Saldo Menurun (double declining balance) Pada metode ini biaya depresiasi dari tahun ke tahun semakin menurun, hal ini terjadi karena perhitungan biaya depresiasi periodik didasarkan pada nilai buku (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasi) aktiva yang semakin menurun dari tahun ke tahun.



16



Tarif depresiasi yang sering digunakan adalah tarif metode garis lurus yang dikalikan dua, sehingga metode ini sering disebut sebagai metode saldo menurun ganda (double declining balance method) Rumus yang digunakan sebagai berikut: Nilai Buku pada Awal Tahun x Tarif Depresiasi = Biaya Depresiasi



2. Berdasarkan penggunaan a. Metode jam jasa (service hours method). Digunakan untuk mengalokasikan beban penyusutan berdasar proporsi penggunaan aktiva yang sebenarnya. Depresiasi dalam metode ini dapat dihitung sebagai berikut: b. Metode jumlah unit produksi (productive output method). Metode ini menunjukkan umur kegunaan aktiva tetap ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi dalam hasil produksi.



17



BAB 2 A. Pengertian Aktiva Tetap Tidak Berwujud Aktiva Tetap Tak Berwujud atau dalam bahasa inggrisdisebut Intangible Asset merupakan aktiva tetap yang secara fisik tidak dapat dilihat bentuknya, akan tetapi memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan. B. Contoh Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Asset) Berikut adalah contoh-contoh Aktiva Tetap Tak Berwujud yang lumrah kita temui dalam dunia usaha :



a. Hak Sewa (Lease Hold) Adalah hak yang diperoleh atas suatu sewa aktiva tertentu (sewa tempat usaha, sewa gedung, sewa mesin) yang biasanya menggunakan kurun waktu tertentu, disahkan oleh pejabat pembuat akte (notaris). Hak sewa dinyatakan sebagai aktiva tetap (tak berwujud) karena dua alasan : 



Hak sewa memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan, atau dengan kata lain, atas sumber daya (dana) yang dikeluarkan diharapkan hak sewa akan memberikan manfaat kembali (berpotensi menghasilkan kas atau manfaat) di masa yang akan datang.







Manfaat yang akan diterima oleh perusahaan atas kepemilikan hak sewa, akan dinikmati oleh perusahaan untuk periode waktu lebih dari satu tahun buku.



Melihat batasan (bisa dikatakan syarat) di atas, maka kita dapat memilah-milah atas kejadian sewa, apakah dibukukan sebagai aktiva tetap tak berwujud atau sebagai biaya sewa. b. Organization Cost Adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang terjadi sehubungan dengan set-up perusahaan sebelum beroperasi, contohnya : pembayaran kepada notaris. Pengeluaran ini diakui sebagai perolehan aktiva tak berwujud, karena atas pengeluaran tersebut perusahaan akan memperoleh manfaat yang lebih dari satu tahun buku juga, yaitu selama perusahaan masih beroperasi.



18



c. Perijinan (Permit & Licences) Periijinan adalah hak perusahaan yang diperoleh dari pihak pemerintah baik daerah maupun pusat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu terkait dengan bidang usahanya. Ijin-ijin perusahaan tentu ada jangka waktunya, dan jika masa berlakunya telah habis maka ijin tersebut harus diperpanjang atau diperbaharui. Namun demikian ijin usaha atau aktivitas tertentu atas terkait dengan usaha biasanya memiliki jangka waktu 3 sampai 30 tahun, yang artinya lebih dari satu tahun buku. Untuk itu Ijin diakui sebagai aktiva tetap tak berwujud. d. Hak Patent Hak Patent adalah hak yang diperoleh atas suatu penemuan tertentu. Dimana atas penemuan tersebut, penemu akan memperoleh manfaat tertentu untuk kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang. Penemuan tersebut bisa berupa suatu produk, atau rekayasa, atau formula, atau system, atau cara tertentu. e. Merk Dagang (Trade Mark) Merk Dagang (Trade Mark) yang biasa disingkat TM, adalah hak yang diperoleh atas suatu merk komersial tertentu. Hak ini bisa berupa logo, tulisan, bentuk, symbol, atau kombinasinya, yang mewakili suatu organisasi/perusahaan tertentu. f. Hak Penggandaan (Copyright) Copyright adalah hak yang berikan atas suatu penulisan, baik itu berupa karya ilmiah, puisi, novel, maupun lyric lagu, notasi lagu/irama tertentu, script atau scenario film tertentu. Copyright meliputi hak untuk memperbanyak dan mengedarkannya. g. Franchise Adalah hak yang diperoleh untuk melakukan suatu usaha tertentu, atau memasarkan produknya, sekaligus mengikuti pola usaha, cara pengelolaan, penggunaan logo maupun penggunaan alat usaha tertentu yang aslinya dimiliki oleh perusahaan yang memberikan hak franchise.



19



h. Goodwill Adalah kelebihana-kelebihan, keistimewaan tertentu yang dimiliki oleh perusahaan, yang oleh karenanya menjadi dinilai lebih oleh pihak lain. Kelebihan/keisitimewaan tersebut bisa karena perusahaan memiliki reputasi manajemen yang sangat bagus, menghasilkan suatu produk unggul yang sulit dicari pesaingnya, letaknya strategis, dan lain-lain. Catatan penting : Goodwill hanya diakui (dibuatkan perkiraan) jika terjadi suatu transaksi, yang mana dalam transaksi tersebut perusahaan dinilai lebih oleh pihak lain. Transaksi yang dimaksudkan bisa berupa : penjualan perusaahaan, bergabung/berhentinya sekutu (anggota persero) baru, merger atau akuisisi.



c. Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Tak Berwujud Pada dasarnya permasalahan akuntansi atas aktiva tetap tak berwujud (intangible asset) sama saja dengan aktiva tetap berwujud, yaitu : 1.



Perolehan (Acquisition Cost)



2.



Pengeluaran-Pengeluaran setelah perolehan (Expenditures)



3.



Amortisasi (Amortization)



4.



Pelaporan (disclosure)



20



BAB 3 A.



Pengertian



Hutang jangka panjang terdiri atas perkiraan aliran sumber daya keluar perusahaan akibat kewajiban yang tidak dapat diselesaikan dalam kurun waktu 1 tahun atau siklus operasi perusahaan, dalam Kieso et al (2014: 652) Hutang jangka panjang memiliki berbagai ketentuan atau pembatasan untuk melindungi baik peminjam maupun pemberian pinjaman, Kieso et al (2014: 654) B.



Jenis dan Rating Obligasi



Kieso et al (2014: 655) menjelaskan, terdapat beberapa jenis dan rating antara lain: o Obligasi berjaminan dan tanpa pinjaman: obligasi debenture o Obligasi berjangka obligasi berseri dan obligasi yang dapat di tebus: o Obligasi konvertibel, obligasi didukung komuditas dan dengan diskonto yang besar o Obligasi terdaftar terdaftar dan obligasi atas unjuk (kupon) o Obligasi laba dan obligasi pendapatan. C.



Penilaian Hutang Obligasi



Dalam penilaian hutang obligasi terdapat berbagai hal yang perlu diperhatikan. 1. Penerbitan obligasi ke publik Emiten harus: menetapkan penjamin emisi, mendapatkan persetujuan regulasi atas penerbitan obligasi, menjalani proses audit, dan menerbitkan prospektus serta memiliki sertifikat obligasi tercetak. 2. Harga jual atas penerbitan obligasi ditetapkan oleh: mekanisme permintaan dan penawaran, resiko relatif, kondisi pasar, keadaan ekonomi. 3. Nilai obligasi pada present value dari arus kas masa depan yang diharapkan, yang terdiri atas bunga dan nilai nominal. Nilai Sekarang (harga jual) obligasi = nilai sekarang dari pokok + nilai sekarang pembayaran bunga Dalam penilaian suku bunga terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan:



21



1. Suku nominal/kupon/tercatat adalah suku bunga yang tertulis di dalam kontrak/perjanjian obligasi, di mana emiten menetapkan suku nominal dan dinyatakan sebagai persentase nilai nominal obligasi (nilai pari). 2. Suku bunga pasar atau effective yield adalah suku bunga yang memberikan tingkat pengembalian sepadan dengan risiko, di mana merupakan nilai sesungguhnya yang diterima pemegang obligasi 3. Jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi setiap periode suku bunga nominal x nilai nominal obligasi 4. Jumlah bunga yang dicatat sebagai beban oleh emiten suku bunga pasar x nilai nominal obligasi 5. Jika suku bunga pasar lebih rendah dari presentase nilai kupon obligasi maka obligasi dijual dengan premium, Jika suku bunga pasar sama dengan presentase nilai kupon obligasi maka obligasi dijual pada nilai nominal, Jika suku bunga pasar lebih tinggi dari presentase nilai kupon obligasi maka obligasi dijual dengan diskon. D.



Metode Suku Bunga Efektif



Ø Obligasi diterbitkan dengan diskon, maka jumlah yang dibayar saat jatuh tempo lebih besar daripada harga penerbitan obligasi. Ø Obligasi diterbitkan dengan premium, maka perusahaan menjual obligasi dengan harga lebih tinggi daripada nilai nominal yang dibayarkan saat jatuh tempo. Ø Penyesuaian terhadap beban bunga obligasi dicatat melalui proses yang disebut amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Ø Dengan menggunakan metode suku bunga efektif, beban bunga periodik dicatat pada persentase konstan atas nilai buku obligasi. Jumlah Amortisasi = beban bunga obligasi* – pembayaran bunga obligasi* *Beban bunga obligasi = nilai tercatat obligasi pada awal periode X suku bunga efektif *Pembayaran bunga obligasi = jumlah nominal obligasi X suku bunga ditetapkan



22



BAB 4 A. Saham biasa Pemilik saham biasa dari sebuah perusahaan dapat dianggap sebagai pemilik sejati dari bisnis. Jika korporasi tidak buruk, pemegang saham biasa cenderung akan kalah sebagian atau seluruh investasinya karena mereka hanya dapat menerima uang dari korporasi setelah klaim dari semua pihak lain (yaitu, kreditur, karyawan, pemerintah, pemegang saham preferen) Hak-hak dasar oleh masing-masing pemegang saham biasa. Hak-hak ini adalah sebagai berikut: 1. Memilih dalam pemilihan direksi dan dalam menentukan kebijakan perusahaan tertentu seperti rencana kompensasi manajemen atau akuisisi perusahaan besar. 2. Untuk mempertahankan kepentingan proporsional seseorang di perusahaan melalui pembelian tambahan saham biasa jika dan kapan diterbitkan. 3. Biasanya, masing-masing perusahaan hanya memiliki satu kelas saham biasa Entri jurnal untuk mencatat penerbitan saham biasa dengan imbalan uang tunai sering terlihat seperti ini: Uang tunai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . XXX Saham Biasa (nilai nominal). . . . XXX Tambahan Modal Disetor. . . . . . . XXX



23



Cara yang berguna untuk memikirkan saham preferen adalah pemegang saham preferen menyerahkan banyak hak kepemilikan atas imbalan atas beberapa perlindungan yang dinikmati oleh kreditur. Hak kepemilikan yang diberikan oleh pemegang saham preferen adalah: isu. Misalnya, beberapa pemegang saham pilihan diberi hak suara perusahaan jika perusahaan gagal membayar dividen tunai mereka untuk, katakanlah, dua kuartal berturut-turut. Kontrak saham preferen biasanya menyediakan dividen kumulatif. Juga, pengadilan punya umumnya berpendapat bahwa hak dividen atas saham preferen bersifat kumulatif jika tidak ada yang spesifik ketentuan sebaliknya. Hak konversi umumnya memberikan pertukaran saham preferen ke saham biasa. Konversi saham menjadi saham biasa akan menarik bila perusahaan telah melakukan dengan baik, memungkinkan pemegang saham pilihan untuk melepaskan diri dari batas dividen yang disukai. Saham dapat diterbitkan dengan imbalan uang tunai, secara berlangganan, dengan imbalan noncash pertimbangan, atau sebagai bagian dari kombinasi bisnis. Sebagai ilustrasi, asumsikan Goode Corporation mengeluarkan 4.000 saham dengan nominal $ 1 saham pada tanggal 1 April 2008, dengan uang tunai $ 45.000. Catatan untuk mencatat transaksi adalah sebagai berikut: 2008 1 Apr Kas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45.000 Saham biasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4.000 Modal Disetor di Kelebihan Par. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 41.000 Jika, dalam contoh, saham biasa tidak memiliki saham nominal tapi dengan nilai $ 1, maka masuk akan sama kecuali bahwa $ 41.000 akan ditunjuk sebagai Modal Disetor di Indonesia. Kelebihan Nilai Tercatat. Umumnya saham diberi nilai nominal atau nilai yang dinyatakan. Tidak ada nilai yang ditetapkan, seluruh jumlah uang yang 24



diterima atas penjualan saham dikreditkan ke akun modal saham, dan tidak ada tambahan akun modal disetor yang terkait dengan stok. Dengan asumsi saham Goode Corporation tidak umum dilakukan tanpa menyatakannya nilai, entri untuk mencatat penjualan 4.000 saham seharga $ 45.000 adalah sebagai berikut: 2008 1 Apr Kas. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45.000 Saham biasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45.000. B. Stok Modal Terjual Likuiditas Modal Saham Piutang biasanya tidak dapat ditunjukkan sebagai aset tetapi sebagai offset terhadap ekuitas.9 Perlakuan ini dianggap tepat karena hukuman hukum. Terhadap pelanggan yang tidak sepenuhnya membayar harga kontrak seringkali minimal, meningkatkan probabilitas bahwa penerbit saham mungkin tidak sepenuhnya mengumpulkan tagihan langganan. Asumsikan bahwa Perusahaan AC memutuskan untuk tidak membayar karyawan kunci secara tunai melainkan memberikan karyawan 100 lembar saham biasa seharga $ 0,50, dengan nilai pasar $ 50 per saham, sebagai pembayaran gaji. Transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut: Beban gaji . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5.000 Saham biasa . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 Modal Disetor di Kelebihan Par. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4,950



25



C. Pembelian kembali saham Karena berbagai alasan, perusahaan mungkin merasa ingin membeli kembali sahamnya sendiri persediaan. General Electric, misalnya, telah menjadi perusahaan yang paling agresif dalam membeli kembali sahamnya sendiri. Pada tanggal 31 Desember 2004, GE telah menghabiskan total kumulatif hampir $ 30 miliar dalam membeli kembali sahamnya sendiri. Coca-Cola, perusahaan lain yang terkenal dengan sahamnya. Pembelian kembali, telah menghabiskan lebih dari $ 17,6 miliar per 31 Desember 2004 untuk membeli kembali sahamnya sendiri. Secara umum, perusahaan memperoleh saham mereka sendiri untuk: 1. Menyediakan saham untuk kompensasi insentif dan rencana penghematan karyawan. 2. Mendapatkan saham yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pemegang obligasi konversi (obligasi dan saham preferen). 3. Kurangi jumlah ekuitas relatif terhadap jumlah hutang. 4. Investasikan kelebihan uang tunai untuk sementara. 5. Hapus beberapa saham dari pasar terbuka untuk melindungi dari yang bermusuhan pengambilalihan. 6. Perbaiki laba per saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar dan kembali aset yang tidak efisien ke pemegang saham. 7. Tunjukkan keyakinan bahwa saham saat ini dinilai undervalued oleh pasar.



26



Dua metode untuk mencatat treasury Transaksi saham diterima secara umum: (1) Metode biaya, yang mencatat kas saham dalam akun ekuitas khusus sampai saham diterbitkan atau dihentikan; dan (2) par (atau dinyatakan) metode nilai, yang menjelaskan pembelian saham treasuri seolah – olah saham sudah pensiun.



Metode biaya akuntansi untuk transaksi saham treasury diilustrasikan sebagai berikut : contoh: 2007-Perusahaan yang baru terorganisir menerbitkan 10.000 saham biasa, nominal $ 1, pada $ 15: Uang tunai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 150.000 Saham biasa. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10.000 Modal Disetor di Kelebihan Par. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 140.000 Laba bersih untuk tahun pertama bisnis adalah $ 30.000. 2008-Reacquired 1.000 saham biasa seharga $ 40 per saham: Treasury Stock. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40.000 Uang tunai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40.000 2008-Dijual 200 lembar saham treasury seharga $ 50 per saham: Uang tunai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 10.000 Treasury Stock (200? $ 40). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8.000 Modal Disetor dari Treasury Stock. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2.000 27



Dengan menggunakan data yang diberikan untuk ilustrasi metode biaya, entri berikut akan menjadi dibuat untuk tahun 2008 dengan metode nilai nominal: 2008-Reacquired 1.000 saham biasa seharga $ 40 per saham: Treasury Stock. . . . . . . . . . . . .



.......



. . . . . . . . . . 1.000



Modal Disetor di Kelebihan Par. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 14.000 Saldo Laba [1.000? ($ 40? $ 15)]. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25.000 Uang tunai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40.000



Dijual 200 saham treasury stock seharga $ 50 per saham: Uang tunai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 10.000 Treasury Stock. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 200 Modal Disetor di Kelebihan Par. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 9.800



Dijual 500 lembar saham treasury seharga $ 34 per saham: Uang tunai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17.000 Treasury Stock. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 500 Modal Disetor di Kelebihan Par. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16.500



28



Pensiunan sisa 300 lembar saham treasury: Saham biasa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 300 Treasury Stock. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 300



• Hak atas saham yang dikeluarkan untuk pemegang saham yang ada mengizinkan mereka mempertahankan proporsinya kepemilikan saham saat saham baru akan diterbitkan. (Beberapa undang-undang negara mengharuskan hak preemptif ini.) • Waran saham - dijual oleh korporasi untuk uang tunai, umumnya bersamaan dengan penerbitan keamanan lain. • Opsi saham - diberikan kepada petugas atau karyawan, biasanya sebagai bagian dari rencana kompensasi. D. Hak saham Saat mengumumkan hak untuk membeli saham tambahan, direksi perusahaan tentukan tanggal dimana hak tersebut akan diterbitkan. Semua pemegang saham dalam catatan tanggal penerbitan berhak menerima haknya. Dengan demikian, antara tanggal pengumuman dan tanggal penerbitan, saham dikatakan menjual hak-on. Setelah hak diterbitkan, saham terjual dan hak dapat dijual terpisah oleh mereka yang menerima mereka dari korporasi. Tanggal kedaluwarsa juga ditentukan saat hak diumumkan, dan hak tidak yang dilakukan pada tanggal ini tidak berharga. Bila hak diberikan kepada pemegang saham, hanya entri memorandum yang dibuat mengenai penerbitan buku perusahaan yang menyebutkan jumlah saham yang mungkin diklaim di bawah outstanding hak. Informasi ini diperlukan agar korporasi dapat mencukupi saham yang tidak dikirim atau reacquired untuk memenuhi pelaksanaan hak tersebut.



29



BAB 5 A. Perubahan Akuntansi Laporan keuangan perusahaan kadang – kadang melaporkan hasil yang sangatberbeda dari tahun ke tahun. Hal ini mungkin disebabkan karena adanya perubahan keadaanperekonomian, sebagaimana dicerminkan dalam laporan tersebut. Akan tetapi, perbedaan itumungkin juga disebabkan karena adanya perubahan akuntansi seperti metode akuntansi ataukarena adanya koreksi B. Kesalahan dalam pencatatan transaksi di masa lampau Beberapa alternatif metode pelaporan efek perubahan akuntansi telah disarankanuntuk digunakan dalam praktik, masing-masing dengan argumentasi yang berbeda satu samalain. 1. Menyajikan kembali laporan keuangan tahun-tahun lalu agar mencerminkan efekperubahan akuntansi, dengan efek kumulatifnya diperlakukan sebagai penyesuaianterhadap saldo laba yang di tahan pada awal tahun berjalan. 2. Melaporkan efek kumulatif perubahan akuntansi hanya di dalam laporan keuangantahun berjalan, dengan dibebankan atau ditambahkan secara langsung kepada saldolaba yang ditahan, tanpa melakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan tahun-tahun lalu. 3. Melaporkan efek kumulatif perubahan akuntansi sebagai elemen laba-rugi tahunberjalan, tanpa melakukan penyesuaian terhadap laporan keuangan tahun-tahun lalu.



Jenis Jenis Perubahan Akuntansi. 1 Perubahan Prinsip Akuntansi 2. Perubahan Estimasi Akuntansi 3. Perubahan Entitas Pelaporan



30



BAB 6 A. Pengertian Leasing Leasing adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lessee yang memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan properti tertentu yang dimiliki oleh lessor selama periode waktu tertentu dengan membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan, yang pada umumnya dilakukan secara periodik. Unsur penting dari perjanjian leasing bahwa hak kepemilikan lessor atas propertinya yang di-lease menjadi berkurang. Oleh karena lease adalah suatu kontrak maka perjanjian yang disetujui oleh lessor dan lessee dapat sangat bervariasi dan hanya dibatasi oleh keinginan kedua pihak tersebut. Durasi (jangka waktu lease) dapat bervariasi dari periode waktu yang pendek hingga seluruh umur manfaat dari aktiva yang bersangkutan. Pembayaran sewa (rental payments) dapat dilakukan dari tahun ke tahun dalam jumlah yang meningkat atau menurun; sementara nilainya dapat ditetapkan terlebih dahulu atau dapat bervariasi dengan penjualan, suku bunga utama, indeks harga konsumen atau beberapa faktor lainnya. B. Akuntansi Oleh Lessee 1. Pencatatan Lease Jika lessee mengkapitalisasi lease maka lessee akan mencatat aktiva dan kewajiban yang umumnya sama dengan nilai sekarang pembayaran sewa, lessor yang sudah memindahkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui penjualan dengan mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantikannya dengan piutang. Jurnal yang dibuat oleh lessor dan lessee dengan asumsi peralatan di-lease dan dikapitalisasi adalah sebagai berikut:



31



Lessee



Lessor



Peralatan yang di-lease RpXXX



Piutang lease (bersih) RpXXX



Kewajiban lease



Peralatan RpXXX



RpXXX



Karena sudah mengkapitalisasi aktiva, lessee akan mencatat penyusutan. Lessor dan lessee akan memperlakukan pembayaran lease sebagai pembayaran pokok dan bunga. Jika kontrak lease tidak dikapitalisasi, tidak ada yang dicatat oleh lessee dan tidak ada aktiva yang dikeluarkan dari pembukuan tersebut. Pada saat pembayaran lease dilakukan, lessee mencatat beban sewa dan lessor mengakui pendapatan sewa. Untuk lease yang dicatat sebagai Lease Modal (capital lease), lease harus dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi satu dari lebih empat kriteria berikut ini: 1. 2. 3. 4.



Lease mentransfer kepemilikan properti kepada lessee. Lease memiliki opsi untuk membeli dengan harga khusus (bargain purchase option). Jangka waktu lease sama dengan atau lebih 75% dari estimasi umur ekonomis aktiva yang di-lease. Nilai sekarang (present value) dan pembayaran lease minimum (tidak termasuk biaya executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai wajar properti yang di-lease.



Lease yang tidak memenuhi salah satu kriteria di atas diklasifikasikan sebagai Lease Operasi (operating lease). 2. Kriteria Kapitalisasi Keempat kriteria kapitalisasi yang berlaku untuk lease bersifat kontroversial dan sulit diterapkan dalam praktik. Kriteria-kriteria tersebut akan dibahas berikut ini. 1. 2. 3. 4.



Pengujian Pengalihan Kepemilikan Pengujian Opsi untuk Pembelian dengan Harga Khusus (Bargain Purchase Option) Pengujian Umur Ekonomis (Pengujian 75%) Pengujian Pemulihan Investasi (Pengujian 90%)



32



3. Aktiva Dan Kewajiban Yang Diperlakukan Secara Berbeda Dalam transaksi lease modal, lessee menggunakan lease sebagai sumber pembiayaan. Lessor membiayai transaksi (menyediakan modal investasi) melalui aktiva yang di-lease, dan lessee melakukan pembayaran sewa, yang sebenarnya merupakan pembayaran cicilan. Oleh karena itu, selama umur properti yang dilease, pembayaran sewa kepada lessor mencakup pembayaran pokok ditambah bunga. 1. 2. 3. 4.



Pencatatan Aktiva dan Kewajiban Periode Penyusutan Metode Bunga Efektif Konsep Penyusutan



C. Akuntansi Oleh Lessor 1. Keunggulan Leasing Bagi Lessor Keunggulan leasing bagi lessor adalah : sebagai berikut.   



Pendapatan bunga Insentif Pajak. Nilai Residu yang Tinggi.



Dari sudut pandang lessor, semua lease dapat diklasifikasikan untuk tujuan akuntansi sebagai berikut :   



Lease operasi. Lease pembiayaan langsung. Lease jenis penjualan.



D. Metode Pembiayaan Langsung (Direct Financing Lease) – Oleh Lessor Perhitungan investasi kotor (piutang pembayaran lease) sering membi-ngungkan karena ketidakpastian mengenai bagaimana memperhitungkan nilai residu. Ingat, bahwa pembayaran lease minimum mencakup hal-hal berikut ini.    



Pembayaran lease (tidak termasuk cost executory) Opsi pembelian dengan harga khusus (jika ada) Nilai residu yang dijamin (jika ada) Denda atau penalty atas kegagalan untuk memperbarui (jika ada). 33



BAB III PENUTUP 3.1 Kelebihan Dan Kekurangan Kelebihan 1. Dalam buku ini banyak memberikan contoh contoh pengerjaannya hal itu memungkinkan yang menerapkan buku ini dapat mengerjakannya. 2. Dalam buku utama pembahasan dasar awal pengenalan akuntansi dirangkai dengan jelas tidak seperti buku pembandingnya yang tidak melakukan pembahasan terhdap pengenalan awal akuntansi 3. Pembahasan tentang cara pengerjaan transaksi perusahaan dipaparkan dengan jelas dan benar dan penjelasan yang sangat sederhana sehingga mudah untuk dimengerti 4. Soal yang diberikan berfariasi, mulai dari yang paling mudah, analisis, hingga soal kasus. 5. Penjelasannya menggunakan bahasa yang simple dan mudah dicerna. Kekurangan 1. Penguraian contoh dalam pembahsan ini harusnya diurutkan kebawah bukan horizontal agar lebih mempurmudah pembaca dalam mmpelajari dan menemukan inti dari bacaan. 2. Penguraian tentang pemakaian akuntansi seharusnya di urutkan secara point berpoint .tidak disertakan dengan kalimat kalimat penjelas lainnya. 3. Tidak disajikannya gambar untuk pemahaman lebih lanjut. 4. Masih cukup banyak terjadi kesalahan pengetikan 5. Cover buku tidak semenarik buku pembanding



34



1. Dilihat dari aspek tampilan buku (face value), buku yang direview berdasarkan cover : kedua buku ini cukup menarik. Buku 1 menampilkan cover dengan warna hijau mencolok, sedangkan buku 2 menampilkan cover dengan warna putih sederhana. Namun tidak menggeserkan nilai estetika dan unsur akuntansi dalam cover tersebut dengan kesederhanaannya . 2. Dari aspek layout dan tata letak, serta tata tulis, termasuk penggunaan font keduanya sangat berbeda, karena buku dari luar, jadi tata letak nya memiliki ciri khas tersendiri, berbeda dari buku – buku Indonesia, kecuali terjemahan. Untuk isi bukunya lebih kreatif, daripada buku Indonesia kebanyakan yang melulu berisi bacaan dan parahnya warnanya hanya itam putih . 3. Dari aspek isi buku: kedua buku memiliki pembahasan yang lengkap seperti pada buku utama juga lengkap. Namun buku utama lebih mudah dimengerti karena ditulis oleh dosen sendiri. Tentu saja berbeda dengan penulis dari luar. 4. Dari aspek tata bahasa, buku tersebut berbahasa international, jadi saya juga masih belum mengerti sekali mengenai grammarnya namun sedikit mengerti mengenai apa yang dituliskan dalam buku tersebut. Setelah diterjemahkan saya malah tambah bingung, susunan kalimatnya menjadi berantakan. Jadi saya coba untuk membaca dan menyusun nya ulang, sekiranya tidak ada masalah dalam segi bahasa dari kedua buku ini.



35



3.2 Kesimpulan 



Kedua buku memiliki perbedaan yang terlalu signifikan, untuk buku 1 sederhana namun pas mengenai seluruh materi yang diajarkan selama 1 semester, untuk buku 2 hanya sebagai buku referensi dang tingkatannya itu international







Kedua buku ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing, dan saling melengkapi



3.3 Saran 



Untuk kedepannya kedua buku ini bisa menjadi bahan ajar wajib bagi mahasiswa yang mengambill mata kuliah akuntansi, baik itu pengantar maupun lanjutan.







Dengan menggunakan buku ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerjakan tugas sehari – harinya dengan membiasakan diri menggunakan bahasa akuntansi internasional







Untuk buku akuntansi Indonesia (bukan terjemahan), terutama buku pembelajaran, perbanyak hal hal tambahan pada halaman agar pembaca dapat meluaskan wawasannya, tidak hanya apa yang terjadi pada akuntansi, namun juga dunia. Which is akuntansi sndiri merupakan ilmu berkembang seiring dengan berkembangnya zaman.



36



DAFTAR PUSTAKA



James D. Stice, Earl K. Stice, K. Fred Skousen, Intemediate Accounting 16 Edition. , 2007, Rob Dewey. Akuntansi Keuangan II oleh Tim dosen Universitas Negeri Medan 2018



37