CBR Desain Produk [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REPORT



DISUSUN OLEH: Tassya Nadhifa



(5182342011)



DOSEN PENGAMPU



: Dra. Nikmat Akmal, M.Pd.



MATA KULIAH



: REKAYASA INDUSTRI



PENDIDIKAN TATA BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur saya  panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Book Report. Tugas critical book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua khusunya dalam hal Penulisan Karya Ilmiah. Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi dalam pembuatan tugas ini. Kehadiran tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CBR mata kuliah Penulisan Rekayasa Industri. Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.



Medan, Juni 2021 Penulis



2



BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki kekurangan, hingga buku tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari. Tapi seharusnya, kita harus sangat berterimakasih kepada para penulis buku, karena mereka telah memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga kita dapat belajar dari buku-buku mereka. Oleh karena itu, saya membuat Critical Book ini, untuk melihat kelebihan dan kelemahan dari buku yang berjudul “ the art of packing” oleh Sri julianti, Pada mata kuliah desain produk kami mempelajari banyak tentang kemasan yang baik dan benar. Pembuatan Critical book ini di dasarkan untuk memenuhi dan menyelesaikan tugas pada mata kuliah desain produk yang sesuai dengan kurikulum yang di gunakan oleh universitas kami yaitu KKNI. B. TUJUAN DAN MANFAAT  Tujuan -



Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.



-



Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.



-



Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.



-



Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.



-



Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.







Manfaat



-



Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;



-



Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; 3



-



Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;



-



Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;



-



Memperoleh kepuasan intelektual



-



Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;



-



Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya



C. FUNGSI Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. D. INDENTITAS



Judul Buku       : Industri Jasa Boga Penulis             : Sri Julianti Penerbit            :PT Gramedia Pustaka Utama (2014) Tebal Halaman : 301  Halaman



Judul Buku       : Jasa Boga 4



Penulis             : M. JUNAIDI HIDAYAT, ST. MDs Penerbit            :PT Gramedia Pustaka Utama (2016)



5



BAB II PEMBAHASAN BUKU



Perkembangan Industri Jasa Boga Industri jasa boga di Indonesia telah mengalami perkembangan yang pesat. Mempekerjakan lebih dari 19.119.156 orang atau merupakan 20,40 dari keseluruhan angkatan kerja, aktivitas dari industri ini memberikan dampak yang langsung dapat dirasakan oleh anggota masyarakat. 44 Fosket menyebutkan bahwa pelaku industri dalam sektor ini menyediakan servis dari kantor, pabrik, restoran, hotel, sampai dengan penjara. Sehingga dengan demikian, industri jasa boga tidak terbatas pada sektor komersial yang pembayarannya dilakukan secara langsung oleh konsumen saja tetapi meliputi juga sektor non komersial seperti misalnya di penjara. 45 Apabila dilihat dari sejarahnya, eksistensi industri jasa boga pada saat ini dapat ditinjau dari sejarah memasak. Pada jaman pra sejarah, manusia hidup berpindah-pindah. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, mereka hanya memanfaatkan apapun di sekitar mereka untuk tetap bertahan hidup. Karena belum ditemukannya api, maka mereka mengkonsumsi makanan tersebut tanpa dimasak. Pada periode ini, pangan hanya berfungsi untuk memuaskan rasa lapar. Orientasi manusia tentang makanan berubah dengan ditemukannya cara membuat api. Sejak manusia mengenal api, maka mereka mulai mengolah makanan dengan cara yang paling sederhana yaitu membakarnya. Sejalan dengan perkembangan peradaban dan teknologi, manusia mulai menemukan metode baru tentang bagaimana mengolah makanan supaya mempunyai 43 Hospitality Magazine, Learn to Work, Oktober 2005 44 BPS, Loc. Cit. 45 Fosket, et al, The Theory of Catering, Hodder Stoughton, London, hal. 1. 36 rasa yang lebih enak serta aman untuk dikonsumsi. Pada tahap ini, teknik memasak seperti merebus dan menggoreng mulai ditemukan. Perkembangan teknologi dan peradaban pula yang mendorong manusia sadar akan pentingnya kebersihan serta kesehatan makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Pada tahap tersebut pangan bukan lagi sekedar alat untuk memuaskan rasa lapar atau untuk bertahan hidup namun lebih jauh juga berfungsi sebagai suatu alat untuk menjaga kesehatan serta sebagai penunjuk status seseorang. Ras dan kebangsaan di dunia ini mewakili ribuan jenis makanan serta cara memasak dan cara penyajian. Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang mempengaruhi jenis, cara memasak dan penyajian makanan . Adapun faktor-faktor tersebut adalah : a. Agama Agama tertentu mempunyai aturan khusus tentang makanan dan 6



minuman apa saja yang dapat dikonsumsi umatnya dan yang tidak. Agama Islam misalnya melarang umatnya untuk mengkonsumsi daging babi, daging dari hewan yang disembelih tidak atas nama Allah, serta minuman berakohol. Umat kristiani, terutama di negara-negara barat, mempunyai makanan khusus yang dikonsumsi pada saat tertentu misalnya panggang kalkun pada hari Natal. Demikian juga umat Buddha.



PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN TERHADAP INDUSTRI JASA BOGA A. KEPUTUSAN PEMBELI Dalam suatu kasus pembelian, konsumen bisa mengambil, beberapa sub keputusan, meliputi merk, pemasukan, jumlah, waktu pelaksanaan dan



metode pembayaran.



Contohntya ketika membeli kendaraan atau peralatan mesin. Namun dalam pembelian produk sehari-hari, keputusan konsumen bisa menjadi lebih sederhana. Contohnya ketika membeli gula, seorang konsumen tidak banyak berpikir tentang pemasokan atau metode pembayaran. B. PERILAKU PASCA PEMBELIAN KATEGORI KEPUTUSAN 



Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty) apabila semua informasi yang diperlukan untuk mrngambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam situasi kepastian. Dalam keadaan pasti dapat diramalkan secara tepat hasil dari tindakan.







Keputusan dalam keadaan ada resiko (riks). Risiko terjadi jika hasil pengambilan keputusan walaupun tidak diketahui kepastiannya akan tetapi diketahui nilai kemungkinan (probalility). Misalnya anda ingin memutuskan membeli barang, setiap barang dibungkus rapi sehingga anada tidak tahu yang mana yang bagus, mana yang cacat dan mana yang rusak.







Keputusan dalam keadaan tidakpasti (uncertainty) ketidak pastian akan dihadapi sebagai pengambilan keputusan kalau hasil keputusan sama sekali tidak tahu karena hal yang diputuskan belum pernah terjadi sebelumnya.







Keputusan dalam keadaan ada komplik (confilict) situasi konflik terjadi kalau kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik). 7







Walau kelihatan sederhana, keputusan dalam situasi dalam konflik sering kali dalam prakteknya menjadi sangat ruwet (kompleks). Misalnya kita dapat dihadapkan pada keadaan yang tak pasti ditambah lagi adanya tindakan pihak lawan yang bisa mempengaruhi hasil keputusan.



C. BEBERAPA KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN 



Kegagalan dimasa lalu karie seseorang sebagai contoh, tidak seorang pun yang mencapai nilai keberhasilan penuh. Ada saja tindakan dan keputusan yang diambil yang tidak mendatangkan hasil yang diharapkan. Pengalaman pahit demikian tidak jarang menjadi kendala dalam pengambilan keputusan, dan begitu menghantui seseorang sehingga menjadi takut atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan.







Konsultasi yang berlebihan proses pengambilan keputusan dapat menjadi sangat lamban apabila seseorang pengambil keputusan melakukan banyak konsultasi dengan berbagai pihak.







Factor ketidakpastian tidak dapat disangkal bahwa ketidakpastian merupakan satu kendala yang dihadapi dalam pengambilan keputusan. Karena itu kemampuan memperhitungkan dan mengatasi kendala tersebut.







Pemahaman yang tidak tepat tentang peranan informasi pemahan yang tidak tepat tentang peranan informasi dalam proses pengambilan keputusan dapat menjadi kendala yang harus disingkirkan



D.



PILIHAN Setelah mengevaluasi semua alternative, langkah konsumen berikutnya dalam proses pengambilan keputusan adalah membuat pilihan. Para konsumen memilih merk atau jasa alternative, dan mereka juga menentukan pilihan diantara took-toko. Dalam proses pilihan, konsumen juga dapat memilih alternative yang tidak dapat dibandingkan (noncomperamble



alternatives).



Proses



pilihan



akan



berbeda



bila



konsumen



menggunakan pendekatan keterlibatan tinggi dibandingkan dengan keterlibatan rendah.



8



E. EVALUASI PASCA AKUISISI Model proses pascaauisisi konsumen, meliputi 5 tahap utama: a) Pemakaian atau konsumsi produk b) Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen c) Perilaku keluhan konsumen d) Pembentukan kesetiaan merek Selama tahap konsumsi, konsumen menggunakan produk, pemakaian produk meliputi tindakan yang terjadi pada periode waktu dimana seorang konsumen secara langsung menggunakan barang atau jasa.



MOTIVASI DAN KEBUTUHAN BIDANG INDUSTRI 1. ARTI MOTIVASI Motivasi menurut American Encyclopedia adalah kecenderungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri sesoerang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. Dengan demikian motivasi dapat diartikan sebagai pemberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang agar mereka mau bekerjasama,bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi konsumen adalah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dengan adanya motivasi pada diri seseorang akan menunjukkan suatu perilaku yang diarahkan pada suatu tujuan untuk mencapai sasaran kepuasan. Jadi motivasi adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang diinginkan 2. MODEL MOTIVASI 



Pendekatan nilai Guna Cardinal Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dengan anggapan bahwa konsumen akan memaksimumkan kepuasan yang dapat dicapainya, diterangkan bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya ke atas berbagai jenis barang yang terdapat dipasar. 9







Pendekatan Nilai Guna Ordinal Manfaat atau kenikmatan yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsi barangbarang tidak dikuantifiser. Tingkah laku seorang konsumen untuk memilih barang-barang yang akan memaksimumkan kepuasannya ditunjukan dengan bantuan kurva kepuasan sama, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan memberikan nilai guna (kepuasan) yang sama. Kepuasan konsumen, seorang konsumen akan mencapai kepuasannya yang maximum apabila ia mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama.



3. TEORI-TEORI MOTIVASI 



Teori “ Complex Decision Making “, terjadi bila keterlibatan kepentingan tinggi pada pengambilan keputusan yang terjadi. Contoh pengambilan untuk membeli produk sepatu. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti sepatu olahraga,seperti sepatu roda dapat mempercepat waktu berjalan dan menghemat tenaga. Subjek pengambilan keputusan yang komplek adalah sangat penting. Konsep perilaku kunci seperti persepsi, sikap, dan pencarian informasi yang relevan.







Proses “ Brand Loyalty “. Ketika pilihan berulang, konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Contoh pembelian sepatu karet basket merek Nike atau sereal Kellogg,s Nutrific. Dalam setiap kasus disini pembelian adalah penting untuk konsumen, sepatu basket karena keterlibatan kepentingan dalam olah raga, sepatu sekolah dan sepatu kerja untuk dapat beraktivitas.Loyalitas merek muncul dari kepuasan pembelian yang lalu. Sehingga, pencarian informasi dan evaluasi merek terbatas atau tidak penting keberadaannya dalam konsumen memutuskan membeli merek yang sama.



10



TANGGUNG JAWAB SOSIAL TERHADAP KONSUMEN Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan



adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,



karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Penggunaan istilah Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau atau Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek tanggung jawab sosial perusaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan nasional tentang CSR. 



Tanggung jawab terhadap pelanggan Perusahaan memiliki tanggung jawab sosial ketika menghasilkan produk dan menjual produknya. Konsekuensinya praktik produksi yang bertanggung jawab seperti produksi yang menjamin keselamatan pelanggan, dan memilki peringatan yang semestinya untuk mencegah efek samping negative. Sedangkan praktik penjualan yang bertanggung jawab seperti pedoman harga, periklanan yang beretika dan survey kepuasan pelanggan. Untuk memastikan tanggung jawab kepada pelanggan perlu diperhatikan seperti; menetapkan kode etik;



memantai keluhan; memperoleh dan menggunakan



umpan balik pelanggan. 



Tanggung Jawab social terhadap lingkungan sekitar usaha Hal ini berhubungan erat dengan limbah dari hasil produksi yang kita buat. Disini kita diharapkan dapat membuat masyarakat tidak merasa terganggu dengan limbah dari produksi yang kita buat. Selain itu kita juga dituntut untuk menyediakan tempat pembuangan limbah yang layak. Seperti yang kita ketahui limbah dari sebuah produksi terdiri atas 2 yaitu limbah yang berbahaya dan limbah yang tidak berbahaya. Disini apabila terdapat limbah yang tidak berbahaya kita diusahakan untuk membuang limbah itu ke tempat yang aman / tempat yang dapat membuat limbah ini hilang seperti Air(pembuangan limbah ke laut, kali dan sebagainya). Sebaliknya apabila terdapat limbah yang berbahaya maka dita dituntut untuk mendaur ulang lagi limbah itu agar limbah itu tidak membahayakan lingkungan sekitar tempat produksi.



11



Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.



12



BAB III KRITIKAN BUKU



Menurut saya buku yang berjudul besar “Industri Jasa Boga” ini mempunyai kekurangan dan juga kelebihan. 



Kelebihan buku a. Bermula dari cover terlihat indah dan bagus pemilihan warna nya dan mempunyai perpaduan warna yang cocok dan cerah. b. Lanjut ke halaman selanjutnya akan di tunjukkan tentang bibliografi tentang buku yang bagi saya itu sudah sangat lengkap. c. Di dalam buku ini terdapat gambar yang membuat pembaca lebih memahami materi. d. Segi penulisan nya sangat rapi dan sangat jelas terlihat tulisan nya. e. Setiap penjelasan materi disertai dengan contoh. f. Buku ini menjelaskan materi secara ringkas dan padat. g. Sangat terkhusus untuk enterpreneur muda dalam mendapatkan ide h. dengan membaca buku ini bisa menjadi tahu jenis-jenis kemasan dan proses pembuatan packaging sehingga kelak bisa memberikan masukan kepada tim operations untuk mempertimbangkan jenis kemasan lain demi efisiensi biaya.







Kelemahan buku a. Buku ini menjelaskan banyak menggunakan bahasa asing yang sebaiknya ada perbaikan karna tidak setiap orang mengerti. b. Karna banyak nya bahasa asing sehingga peminat kurang mendalami materi pada buku c. Di buku ini tidak ada ringkasan singkat tentang materi



13



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari review di atas menurut saya, Buku Industri Jasa Boga ini wajib dibaca oleh siapapunyang memiliki kepentingan atau bisnis yang ada hubungannya dengan kemasan. Profesional marketing yang produknya berupa barang dan/atau dibungkus kemasan sebaiknya membaca buku ini untuk memperkaya dan memperluas wawasan. Para pelaku bisnis di industri Consumer Goods, terlepas di fungsi apapun, sebaiknya menyediakan waktu untuk membaca buku. Seorang business analyst di FMCG dengan membaca buku ini bisa menjadi tahu jenis-jenis kemasan dan proses pembuatan packaging sehingga kelak bisa memberikan masukan kepada tim operations untuk mempertimbangkan jenis kemasan lain demi efisiensi biaya. B. Saran Semoga pada cetakan selanjutnya hal – hal yang menjadi kekurangan pada buku yang saya review ini dapat di minimalisir sehingga pembaca terutama tenaga pendidik atau mahasiswa seperti saya dapat menjadikan buku ini sebagai referensi dasar untuk mengetahui tentang bagaimana cara pengemasan makanan yang baik dan benar.



14



15