CBR Ekonomi Koperasi Dan UMKM - Kelompok 8 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL BOOK REVIEW Ekonomi Koperasi dan UMKM



Disusun oleh: Laila Erra Fazira Br Tamba (7213510020) Raihanatul Jannah (7213510042) .



Rona A.P Panjaitan (7213210018) Mijy Swandi Tanjung( 7213210032)



Dosen Pengampu:



OK Sofyan Hidayat,SE.,M.Si.,Ak.,CA



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



1



KATA PENGANTAR



Puji syukur Kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan rahmat-Nya, karena berkat karunia-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan Critical Book Review. Guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Pengatar Ekonomi Koprasi Dan UMKM. Dalam penulisan Critical Book Review, Tentu banyak hambatan dan kendala yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun, berkat bantuan semua pihak, dan petunjuk dosen bidang studi Bapak OK Sofyan Hidayat,SE.,M.Si.,Ak.,CA, akhirnya Kami dapat menyelesaikanCritical Book Reveiw Koperasi Ini . Adapun Critical Book Review ini telah Kami usahakan semaksimal mungkin dengan bantuan dari banyak pihak tentunya. Terima kasih saya ucapkan kepada Dosen bidang studi,teman-teman, kedua orang tua kami yang telah banyak memberikan bantuan moril dan material dalam penyelesaian Critical Book Reveiw ini. Akhirnya dengan segala kerendahan hati,Kami mempersembahkam Critical Book Review ini. Semoga dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh kalangan. Serta kritik dan saran senantiasa Kami harapkan dari pembaca sebagai bahan perbandingan dalam pengembangan Critikal Book Review Kami selanjutnya.



Medan, 05 Oktober 2021



Penulis



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..............................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1 A. Rasionalisasi pentingnya CBR........................................................................1 B. Tujuan penulisan CBR....................................................................................1 C. Manfaat CBR...................................................................................................1 D. Identitas Buku..................................................................................................2 BAB II RINGKASAN ISI BUKU..........................................................................3 BAB III PEMABAHASAN......................................................................................27 A. Pembahasan isi Buku......................................................................................27 B. Kelebihan dan Kekurangan Buku..................................................................28 BAB IV PENUTUP..................................................................................................29 A. Kesimpulan.....................................................................................................29 B. Saran...............................................................................................................29 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CBR Pentingnya CBR adalah tugas menulis yang mengharuskan kita untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan. Tugas cbr berupa buku, bab atau artikel. Dalam penulisan CBR kita 3



harus membaca secara seksama dan juga membaca tulisan dari buku lain yang serupa agar kita bisa memberikan tujuan dari tulisan dan evaluasi yang lebih komprehensif, objektif dan factual.



B. Tujuan penulisan CBR Tujuan dari penulisan CBR untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan ilmu dan juga untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam mengkritik buku serta untuk menguatkan kemampuan dan skill dalam mengkritis suatu buku untuk dijadikan bahan CBR.



C. Manfaat CBR Manfaat CBR adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap adalah sebuah buku yang mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh menganai masalah yang muncul dalam sebuah buku.



D. Identitas Buku 1. Buku Utama  Judul Buku



: Koperasidan UMKM (sebagai fondasi perekonomian Indonesia)



 Penerbit



: Erlangga



 Penulis



: M. Azrul Tanjung 4



 Tahun Terbit



: 2017



 Tebal Halaman : 178 halaman  No ISBN



2. Buku Pembanding  Judul Buku



: 978-602-434-9



: Koperasi (Asas-asas, teori dan praktek)



 Penerbit



: PT Grafindo persada



 Penulis



: Drs. Hendrojogi, MSc



 Tahun Terbit



: 2017



 Tebal Halaman : 324 halaman  No ISBN



: 979-421-662-3



BAB II RINGKASAN BUKU A. RINGKASAN BUKU UTAMA BAB I KOPERASI DAN UMKM SEBAGAI BASIS EKONOMI RAKYAT 1. Ekonomi Kerakyatan, Sistem Perekonomian Yang Tidak MeminggirkanKoperasi dan UMKM Sebagai negara yang memiliki kekhususan dalam sistem perekonomiannya, sudah sewaajarnya jika sistem perekonomian indonesia memberikan tempat secara khusus bagi koperasi dan umkm untuk mengambil bagian dalam pembangunan perekonomian nasional sebagaimana ditegaskan dalamTAP MPR No. XVI/1998 dan



5



TAP MPR No. IV/1999, yang secara tegas menyatakan sistem ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi indonesia. Pendekatan terhadap sistem ekonomi kerakyatan juga dapat di rujuk berdasarkan propenas 2002-2004 yang mengandung makna :  Pertama, menegakan prinsip keadilan dan demokrasi ekonomi, disertai kepedulianterhadap yang lemah .hal ini memungkinkan seluruh potensi bangs ,baik sebagai konsumen,pengusaha, maupun tenaga kerja serta tanpa membedakan suku,agama, dan gender untuk mendapatkan kesempatan ,perlindungan ,dan hak untuk memajukan kemampuannya.  Kedua, pemihakan, pemberdayaandan perlindungan terhadap yang lemah oleh semua potensi bangsa, terutama pemerintah , sesuai dengan kemampuannya.  Ketiga, penciptaan iklim persaingan usaha yang sehat dan intervensi yang ramah pasar.  Keempat, menggerakan ekonomi pedesaan  Kelima, pemanfaatan dan penggunaan tanah dan sumber daya alam lainnya, seperti hutan,laut,air,udara , dan mineral secara adil, transparan, dan produktif dengan dengan mengutamakan hak hak rakyat setempat . 2. Politik Ekonomi Dalam Memberdayakan Koperasi dan UMKM Dalam konteks ekonomi politik, sejak lahirnya republik ini, pembbelaan terhadap koperasi dan umkn dapat dirasakan mela;ui politik banteng dengan memberikan kredit dan fasilitas terhadap pengusaha-pengusaha pribumi guna menjadikan mereka pengusaha yang tangguh dan manndiri. Pada masa soeharto, dikenal dengan konsep trillogi pembangunan dengan melakukan pertumbuhan, pemerataan dan stabilitas ekonomi sebagai lokomotif pembangunan yang berupa life service sebagai ujung tombak politik ekonomi dalamm merebut hati rakyat. Koperasi dan umkn dieksploitasi secara politik dengan dibentuknya KUD yang hampir dapat di pastikan tidak memerankan apa-apa dalam kegiatan ekonomi. Pada masa pemerinntahan B.j Habibie, pemberdayaan koperassi dan umkn melalui gerakan ekonomi rakyat cukup dapat dirasakan tetapi karena singkatnys 6



periode beliau ,maka pemberdayaan tidak dapat dilanjutkan. Sementara pada masa Abdurrahman wahid, pemberdayaan koperasi dan umkm nyaris tidak terdengar. Pada masa Susilo bambang yudhoyono, wacana pemberdayaan kopeassi dan umkm dirasakan cukup kuat. 3. Koperasi dan UMKM Sebagai Basis Kekuatan Ekonomi Rakyat UMKM merupakan sektor yang cukup penting dalam memerankan berbagai kepentingan ekonomi secara rill dalam pembangunan nasional, terutama bagi penciptaan usaha dan lapangan pekerjaan baru. Dengan realistis seperti ini, maka memajukan umkm dan menjadikannya sebagai basis ekonomi rakyat dan memilliki dampak langsung bagi terciptanya stabilitas dan kemandirian ekonomi. Peran Koperasi Dalam Perekonomian Nasional.Perannya yaitu:  Memperkuat bangunan sistem ekonomi kerakyatan sebagai sistem ekonomi indonesia  Membangun solidaritas ekonomi nasional  Memperkecil distorsi pasar  Dikarenakan jumlah UMKM yang menopang ekonomi rakyat sangat besar, maka peran koperasi menjadi sangat vital dalam mengakomodasikan berbagai kepentingan UMKM , khususnya usaha mikro dan kecil yang umumnya bergerak pada sektor informal dan tidak memiliki kemampuan dalam mengakses sumber-sumber ekonomi. 4. Alasan Menjadi Anggota Koperasi a. Alasan Historis Fakta menunjukkan bahwa kelahiran koperassi merupakan seuah gerakan yang bertujuan untuk memperjuangkan hak sebagian besar rakyat dalam memperoleh sumber ekonomi. Koperasi ternyata mampu mendobrak keangkuhan kaum kapitalis yang bertumpu pada pasar dan modal. b. Alasan ekonomis Tujuan didirikannya koperasi, terutama ditunjukkan kepada kepentingan menciptakan efisiensi biaya produksi, meningkatkan pelayanan, memperkuat 7



skala usaha dan jaringan pasar, serta kemampuan mengakumulasikan modal dari para anggota. c. Alasan Politis Untuk menciptakan bargaining power sehingga kelompok ekonomi yang dalam kegiatannya tidak begitu memiliki kemampuan dalam mengakses sumber ekonomi akan memiliki kemampuan dan barganing position, terutama dalam menghadapi distorsi pasar dengan kekuatan utama menciptakan anggota kkoperasi sebagai pelanggan sekaligus pemillik usaha. d. Alasan sosiologis Selain koperasi merupakan wadah ekonomi, koperasi juga dapat menjadi sebuah gerakan ekonomi yang memiliki motif sosial sehingga memungkinkan tolong menolong dalam memenuhi berbagai kepentingan dan kebutuhan ekonomi antaranggota koperasi. e. Alasan yuridis Sesungguhnya yang menjadi alasan utamaa perlunya seseorang/pengusaha untuk menjadi anggota koperasi adalah status hukum badan usaha mereka. Alasan ini menjadi lebih penting terutama bagi kegiatan usaha UMKM. BAB II GAGASAN DAN SEJARAH KOPERASI 1. Kelahiran Koperasi di Rochdale Membawa semangat owen, sebanyak 28 buruh yang dipimpin oleh charles howarth (1814-1868) mendirikan koperasi di rochdale, inggris. Koperassi tersebut berupa toko yang bergerak pada penjualan kebutuhan sehari-hari dengan murah. Tujuan didirikannya koperasi rochdale adalah menemukan cara yang dapat memberikan keuntungan kepada anggota. Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan dana yang cukup untuk modal usaha anggotanya. Pada awallnya koperasi rochdale memang llebih banyak bergerak pada usaha pembukaan toko. Tetapi dengan berjalannya waktu, koperasi ini berkembang sedemikian rupa dengan berbagai kegiatan produksi lainnya.



2. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Eropa 8



a. Jerman Walikota flammers yang bernama F.W Raiffensein (1818-1888) yang pedui dengan kaum tani mempoopori berdirinya koperasi kredit yang diperuntuhkan untuk menolong petani dari jeratan ijon dan lintah darat. Pendirian koperasi flammersfield ini teruama ditunjukkan untuk menyatukan kaum petani melaui kegiatan simpan pinjam. Sellain F.W Raiffeisein, pelopor koperasi lainnya adalah Hermann Schulze yang seorang hakim mendorong pengusaha dan pengrajin kecil untuk menyatukan diri dan mendirikan koperasi kredit di perkotaan guna mennghadapi desakan industri kecil. b. Swedia Pelopornya bernama Albin Johansson. Salah satu gerakan spektakulernya adalah menasionalisasikan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyaringan minyak bumi dan dikelola secara efisien oleh kopersi. c. Denmark Pada tahun 1866, Hans Sonne bersama F.F Ulrich mempelopori berdirinya koperasi konsumsi bagi kaum buruh di kota tristed jutland, denmark. Koperasi ini terus menerus mengalami perkembagan dengan pesat diikuti munculnya koperasi lain di denmark. d. Prancis Golongan sosial dan ekonomi yang diderita kaum buruh dan masyarakat kelas bawah yang tertindas di prancis mendorong charles fourier, louis blanc, dan henry de saint simon mencari alternatif terhadap berbagai persoalan yang ada di prancis. e. Italia Awal berkembangya koperasi di italia banyak dipengaruhi oleh koperasi kreditdi jerman. Tahun 1866 luzzatti, seorang negarawan yang pernah menjabat sebagai perdana menteri, membentuk koperasi kredit di luar kota milan yang diberi nama bance pepolari. Perbedaaan koperasi italia dengan koperasi di negara lain adalah koperaasi juga bergerak di bidang industri. f. Rusia



9



Pada masa pemerintahan lenin koperasi banyak mendapat fasilitas dan bantuan dari pemerintah. Tidak heran jika koperasi maju dan berkembang pada masa pemerintahan lenninndan mampu bersaing dengan swasta. 3. Gagasan Dan Gerakan Koperasi Di Selandia Baru dan Australia Koperasi di austaralia dan selandia baru umunya bergerak di bidang agrobisnis dan peternakan. Produk yang dihasilkan terutama susu, daging dan kerajinan yang diolah dari hasil peternakan sapi, biri-biri, maupun kambing.Gagasan dan Gerakan Koperasi di Amerika: a. Amerika Serikat Dipelopori oleh Edward A. Filena (1860-1973), ia mempeopori berdirinya koperasi simpan pinjam di amerika serikat khususnya bagi petani dan kaum buruh. b. Kanada Dipelopori oleh Moses Michael Coady ( 1882-1959) dengan menndirikan Coady international institute yang ditunjukkan untuk memberikan pendidikan koperasi bagi warga kanada.



4. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Afrika Mekipun pada tahun 2012 tidak ada koperasi terbaik afrika yang masuk ke dalam 300 koperasi terbaik di dunia, tetapi daam general assembly yang di selenggarkan ICA tahun 2007 menyatakan bahwa gerakan koperasi di afrika, terutama di kenya dan republik afrika selatan, berkembang dengan cukup baik. 5. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Asia Koperasi di asia berkembag dengan cukup baik sebagaimana di negara asalnya. Ia dikarenakan selain koperasi dapat mewadahi berbagai kegiatan umkm, koperasi juga cocok dengan nuansa ketimuran yang menonjolkan sikap saling tolong menolong dan rasa kekeluargaan dalam pranata sosialnya. Koperasi di asia terutama di jepang, korsel, kuwait, singapura, malaysia. 10



6. Gagasan dan Gerakan Koperasi di Indonesia Sejarah awal lahirnya koperasi di indonesia dipelopori oleh seorang patih di karesiden purwokerto yang bernama raden aria wiriatmadja tanggal 16 desember 1895dengan merintis pendirian suatu bang simpanan yaitu de purwokertosche hulpen spaarbank der irlansdche. Tujuan pendiriannya adalah untuk menolong para pegawai negeri yang terjerat utang dari kaum lintah darat. Diproklamasikan kemerdekaan indonesia tanggal 17 agustus 1945 membawa semangat baru bagi rakyat indonesia untuk menghidupkan kembali koperasi sebagai wadah gerakan ekonomi rakyat. Semangat baru ini tercermin dalam pasal 33 UUD 1945 yang secara tegas menyatakan tegas bahwa koperasi adallah gerakan ekonomi rakyat indonesia.



7. Gerakan Koperasi Internasional a. International Cooperative Alience (ICA) Adalah organisasi gerakan koperasi internasional dibentuk pada tahun 1895. Sejak saat itu semagat untuk mengembangkan koperasi terus menggelora di berbagai sistem ekonomi yang semula tertutup.kini terbuka. b. Asean Cooperative Organization (ACO) Merupakam aliansi koperasi yang didirikan negara asia tenggara tanggal 7 desember 1997. ACO merupakan kerja sama antar koperasi negara asia tenggara yang diharapkan mampu meningkatkan peran dan partisipasi aktif koperasi dalam mengangkat ekonomi rakyat dalam menghadapi kapitalisasi dan gllobalisasi ekonomi. c. International Labor Organization (ILO) Sebuah wadah yang menampung inspirasi buruh internaional di bawah naungan pbb. d. Dewan Koperasi Indonesia Dekopin menjalankan fungsi memperjuangkan cita-cita, nillai, dan prinsip koperasi indonesia 11



BAB III KELEMBAGAAN DAN IDENTITAS KOPERASI 1. Unsur-Unsur Kelembagaan Koperasi Unsur-Unsur Kelembagaan Koperasi Terdiri atas : a. Rapat anggota, merupakan representasi dari kekuasaan kolektif anggota yang memegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, terutama untuk menetapkan kebijakan umum. b. Pengurus,



Merupakan



pemegang



mandat



rapat



anggota



dalam



guna



melaksanakan berbagai kebijakan umum serta mengelola organisasi dan usaha koperasi. c. Pengawas, Merupakan perwakilan anggota untuk melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan hasil rapat anggota yang dijalankan pengurus dan dikelola. d. Pengelola, Bertugas mengelola usaha koperasi sesuai dengan kuasa dan kewenangannya yang di tetapkan pengrus. 2. Koperasi Sebagai Sistem Ekonomi Aspek sosial dan ekonomi di usung koperasi sebagai jati dirinya menunjukkan bahwa kooperaasi merupakan bangunan ekonomi tersendiri dalam sistem perekonomian, meskipun tidak dapat di pungkiri bahwa koperasi merupakan manifestasi dari berkembangnya sistem ekonomi yang di usung kelompok sosialis terutama oleh owen, king, howarth, schulze. 3. Koperasi Sebagai Badan Usaha Selain sebagai gerakan ekonomi, koperasi juga berperan sebagai badan usaha,terutama dengan mengorganisassi berbagai sumber ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa. Dengan dua peran tersebut koperasi diharapkan mampu menghadapi distorsi pasar serta menciptakan keseimbangan sebagai akibat pemberlakuan prinsip bisnis yang semata-mata bermotif ekonomi. 4. Defenisi Koperasi Dalam Berbagai Dimensi 12



Mohammad hatta mendefenisikan koperasi berdasarkan perilaku sosial masyarakat indonesia, sebagai suatu usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Menurut calvert koperasi adalah organisasi perseorangan yang dilakukan secara sukarela sebagai manusia atas dasar kemampuan untuk mencapai tujuan ekonomi masing-massing. 5. Prinsip dan Kegiatan Swadaya Koperasi a. Democratic control, pengawasan kegiatan usaha dengan cara yang demokratis b. Open membership, Keanggotaan bersifat terbuka c. A fixed or llimited interest on capital, pembatas bunga atau modal d. The distribution of surplus in dividend to the member in proportion to their purchases, pembagian SHU kepada anggota e. Selling only pure and unadullterated goods, barang yang dijual harus asli f. Providing the education of the members in cooperative principes, pendidikan kepada anggota g. Political and religious neutrality, netral terhadap politik dan agama h. 6. Landasan dan Asas Koperasi Landasan koperasi di indonesia adalah pancasila dan UUD 1945 yang secara umum mengatur mekanisme mengatur mekanisme serta hubungan ekonomi. 7. Fungsi dan Peran Koperasi a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota, pada



khsusnya dan



masyarakat,



pada



umumnya



untuk



meningkatkan



kesejahteraan ekonomi dan sosial b. Berperan serta secara aktif dalam upayaa meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nassional dengan koperasi sebagai gurunya. 8. Tujuan Koperasi 13



Sebagai upaya meningkatkan anggota khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.kesejahteraan yang dimaksud bukan semata mata ditunjukkan kepada kepentingan ekonomi yang bermotif pencarian keuntungan. 9. Penggolongan Koperasi a. Koperasi konsumsi b. Koperasi jasa c. Koperasi prduksi 10. Ciri-ciri Koperasi a. Para pelaku dalam koperasi umumnya adalah individu atau keompok usaha yang memiliki kepentingan ekonomi yang sama dan bergerak pada kegiatan ekonomi yang sama b. Motif yang terdapat di dalam koperasi adalah tolong menolong guna meminimalkan kelemahan yang terdapat di antara anggota, terutama pada bidang produksi, modal, dan pasar. 11. Aliran – aliran Koperasi a. Aliran Yardstick b. Aliran Sosialis c. Alliran Persemakmura



BAB IV DEFINISI, KRITERIA, DAN KONSEP UMKM 1. Kriteria UMKM Dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah aset dan omzet yang dimiiki masing masing badan usaha sebagaimana rumusan UU No. 20 Thn 2008 tentang UMKM, sedangkan pengelompokan berdasarkan jumlah karyawan yang terlibat dalam sebuah usaha tidak dirumuskan dalam UU. Dalam defenisi lain,Musa Hubeis (2009) mengelompokan dua pemahaman mengenai UMKM yaitu:  Ukuran dari usaha atau jenis kewirausahaan/tahap pengembangan usaha  Tingkiat penggunaan teknologi 14



2. Defenisi UMKM Oleh Lembaga Dunia dan Negara Asing Singapura mendefenisikan UMKM adalah usaha yang memiliki minima 30% pemegang saham lokal serta fixed productive aset di bawah 15 juta dolar singapura. Korsel mendefenisikan UMKM sebagai usaha yang jumlah tenaga kerjanya di bawah 300 orang dan jumlah asetnya kurang dari 60 juta dolar. World bank, membagi UMKM dalam 3 kelompok dengan kreteria sebagai berikut :  Medium enterprise  Small enterprise  Micro enterprise 3. Ciri-ciri dan Karakteristik UMKM Usaha mikro dapat dicirikan sebagai berikut: a. Belum melakukan manajemen keuangan sekalipun yang sederhana b. Pengusaha atau sdm nya rata rata masih berpendidikan rendah c. Pada umumnya belum mengenal perbankan d. Tidak memilliki ijin usaha 4. Berbagai Masalah dalam UMKM 



Manajemen







Produksi dan pemasaran







Keuangan







Hukum



BAB IV KOPERASI DALAM ANALISIS KOMPARATIF 1. Hubungan Koperasi dengan Bisnis Anggota Terdapat empat hal pokok yang harus diperhatikan guna memaksimalkan hubungan koperasi dengan anggota yaitu:  Peningkatan jumlah anggota pada dasarnya lebih penting dari pada peningkatan jumlah koperasi karena suatu perkumpulan individu



15



 Penimgkatan modal  Peningkatan volume usaha berkaitan dengan skala ekonomi  Peningkatan pelayanan terhadap masyarakat dan anggota 2. Keunggullan Koperasi Dibandingkan Denagn Badan Usaha Lainnya  Skala ekonomi  Daya tawar  Daya saing  Inter linkage marke  Partisipasi  Biaya transaksi  Ketidakpastian 3. Kekurangan Koperasi  Konflik kepentingan  kurang mandiri  tidak fokus  lemahnya jaringan koperasi 4. Kerja Sama Koperasi a. Kerja sama antar koperas Dilakukan dalam bentuk kerja sama antar bidang usaha dan kerja sama bukan usaha bidang. Dilakukan dengan membentuk organisasi baru berbadan hukum dan membentuuk proyek. b. Kerja sama bukan dengan usaha koperasi Dilakukan koperasi dengan bebrbagai pihak di luar koperasi dengan prinsip kesetaraan dan salling menguntungkan. 5. Partisipasi dalam Koperasi a. Rangsangan Partisipasi



16







Peningkatan pelayanan yang efisien melalui penyedia barang dan jasa oleh perusahaan akan menjadi perangsang penting bagi anggota untuk turut memberikan kontribusi bagi pembentukan dan pertumbuhan koperasi.







kontribusi anggota dalam penbentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasi dalam bentuk sarang keuangan akan dinilai atas dasar biaya peuang yang mungkin dianggap bernillai tinggi bagi para anggota yang kurang mampu.







Partisipasi anggota dalam pengangambillan keputusan, seperti penetapan tujuan dan pengawasan tata kehidupan koperasi.



b. Model partisipasi Kuallitas partisipasi akan sangat bergantung dari tiga variabel yaitu anggota, manajemen koperasi, dan program partisipasi dalam melaksanakan pelayanan yang disediakan koperasi. Jika ketiga variabel ini sejalan partisipasi akan berhasil. c. Masalah dalam partisipasi Permasalahan utama yang umumnyang terjadi dalam koperasi biasanya ditunjukkan oleh konflik kepentingan antar anggota dan pengurus serta biaya partisipasi guna menciptakan rasa puas terhadap kebutuhan anggota.



BAB VI KEWIRAUSAHAAN DALAM KOPERASI 1. Kewirausahaan Kata wira dapat diartikan sebagai ksatria, pahlawan, pejuang , atau unggul, sedangkan kata usaha berarti berupaya, bekerja, atau berjuang untuk melakukan yang terbaik. Kewirausahan merupakan sifat, sikap, watak seseorang yang memiiki kemauan dalam mewujudkan gagasan atau inovasi. Menurut kamus besar bahasa indonesia kewirausahaan adalah orang yang pandai tau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan pproduk baru. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif dalam menghasilkan sesuatu yang baru.



17



2. Kewirausahaan Koperasi Dapat didefinisikan sebagai sikap mental positif dalam berusaha secara kooperatif dalam mengambil inovatif serta keberanian mengambil resiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam upaya memenuhi kebutuhan nyata serta peningkatan kesejahteraan bersama. Unsur kewirausahaan koperasi yaitu:  Kewerausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara kooperatif  Tugas tama wirausaha koperasi adalah mengambil prakarsa inovatif  Harus mempunyai keberanian mengambi resiko  Harus berpegang teguh pada prinsip identitass koperasi. 3. Mengelola Keunggulan Komparatif Keunggulan komparatif koperasi terletak pada anggotanya. Anggota koperasi adalah aset utama yang keberadaannya sangat berharga bagi koperasi. Karena koperasi didirikan, oleh, dari, dan untuk anggota. Sutaryo salim (2000) dalam parasurama (1994) sebagai mana yang dikutip oleh Acip sutardi dansri hartati (2012), berpendapat bahwa terdapat lima dimensi kualitas pelayanan koprasi yang dapat disingkat menjadi TERRA,yaitu : 



Tangible







Empathy







Responsiveness







Reliability







Assurance



4. Keunggulan Kompetitif Koperasi Tujan utama keunggulan komppetitif adalah unttuk menemukan posisi bisnis koperasi agar mampu mellindungi diri dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin terbuka 5. Kinerja Usaha-Usaha Koperasi



18



Kinerja koperasi merupakan jawaban terhadap keberhasilan atau kegagalan sirausaha koperasi dalam mencapai tujuan yanng telah ditetapkan.



BAB VII STRATEGI PENGEMBANGAN KOPERASI DAN UMKM 1. Alternatif Pembinaan Koperasi dan UMKM Penentuan berbagai kebijakan yang diperuntuhkan bagi umkm khusunya usaha yang berada pada skala mikro, haruslah melibatkan pellaku usaha mikro itu sendiri untuk merumuskan serta menetukan berbagai instrumen kebijakan. Poal pembinaan yaitu;  Kemitraan  Pembiayaan  Pengembangan usaha 2. Pembinaan Dalam Aspek Manajemen dan Pemasaran Utamanya rencana kerja koperasi dapat dibuat secara baik jika anggotanya memiliki profesi yang sama, misalnya koperaasi nelayan, koperasi pedagang kaki lima dan sebagainya. Jika suatu koperasi memiiki anggita dengan profesi yang sama, rencana kerja dapat dibuat sedemikian rupa agar mengarah kepada kepentingan anggota. 3. Srategi Penguatan Koperasi dan UMKM Salah satu strategi pendekatannya adalah :  Pendekatan Cluster Sebagai suatu konsentrasi dari berbagai usaha sejenis, terutama usaha dalam skala kecil.  Pendekatan Inkubator Merupakan lembaga yang melakukan pembinaan terhadapkegiatan bisnis, terutama usaha berskala kecil. 4. Starategi pengembangan koperasi dan UMKM Melalui CSR dan PKBL Program ini merupakan suatu bentuk komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembanagan ekonomi berkelanjutan dengan memerhatikan



19



tanggung jawab sossial perusahaan dan menitikberatkan keseimbangan antara perhatian terhadapaspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. 5. Strategi Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Melalui Program Zakat Zakat merupakan aturan jaminan sosial bagi individu dalam ajaran islam yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan orangorang yang membutuhkan, terutama kebutuhan pangan, sandang, papan, maupun kebutuhan lainnya. Dengan zakat diharapkan akan umbuh sikap ssalimg tolong menolong sehingga suatu kelompok masyarakat menjadi masyarakat yang kokoh dan berpadu dalam segala bidang, khusunya bidang perekonomian. 6. Tujuan Pengembangan Koperasi dan UMKM Pengembangan koperasi dan umkm diperuntuhkan bagi terciptanyya koperaasi dan umkm yang kuat dan mandiri sehingga koperasi dan umkm mamou menopang perekonomian nasional, sekalligus wujud penguatan fondasi ekonomi nasional.



B. RINGKASAN BUKU PEMBANDING BAB I



LATAR BELAKANG SEJARAH DARI TIMBULNYA GERAKAN



KOPERASI DUNIA 1. Koperasi Sebagai Suatu Sistem Sejak dilahirkan, manusia telah menghadapi masalah untuk bisa tetaphidup danakan berusaha untuk memperta- hankan kelangsungan hidupnya.Untuk mencukupi kebu tuhan 20



hidupnya dan untuk bisa mempertahankan kelang- sungan hidupnya manusia harus selalu berusaha.Hal ini disebabkan karena tidak sesuainya jumlah barang dan jasa yang tersedia dibandingkan dengan jumlah kebutuhan manusia. Manusia tidak pe yang mereka peroleh dan dengan apa yang telah mereka capai. uas, dengan apa Jika semula untuk mempertahankan hidupnya, sese- orang bekerja menghasilkan suatu barang untuk digunakan sendiri atau untuk keluarganya, maka dalam perkembang- annya, usaha manusia untuk mempertahankan hidupnya dan untuk mencapai keinginannya itu bukan lagi sebagai individu, tetapi sebagai anggota darisuatu kelompok dalam masyarakat, di mana mereka harus bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan sehari-harinya. 2. Dampak Revolusi Industri Dan Timbulnya Tokoh-Tokoh Pemikir Koperasi. Revolusi industri yang terjadi di Inggris pada abad ke XVIII mempunyai sumbangan besar bagilahirnya kapitalisme.Tetapi Revolusi Industri itu sendiri tidak akan te tanpa didahului oleh suatu rangkaian penemuan di bid industri sebagai akibat dari berkembangnya ilmu eta- nci huan. Dalam masa prakapitalis telah lahir kincir-k angin, jam mekanis, mesin cetak, pabrik kertas dan seh gainya.Revolusi Industri ini, sesungguhnya merupakan Revolusi yang kedua bagi Inggris.Revolusi yang perta adalah Revolusi Agraria, dimulai kira-kira pada tahun 1700 dan baru selesai kira-kira pada tahun 1846. Dalam Re- volusi Agraria ini, di semua desa di Inggris setiap tahun diadakan penukaran tanah serta pembagian tanah, sellingga cocok tanam mengalami kemajuan pesat. Tetapi akibat lain dari penukaran tanah dan pembagian tanah, maka hak penyewakecil yang terlalu kecil ladangnya untuk mendirikan perusahaan pertanian yang besar, dibeli dengan uang dan uang tersebut cepat dihabiskan oleh mereka, sehingga revo lusiagraria itu menjadi sumber kemiskinan yang besar bagi petani-petani di Inggris. Banyak penduduk desa terpaks mengerjakan kerajinan rumah yang kapitalistis.Mereka menerima



upah



yang



sangat



rendah



disebabkan



karena



adanya



penawaran



tenagayangbanyak.Dengan upah burub yang rendah itu, Inggris bisa bersaing dengan negara lain d Eropa dalam perdagangan kain/tekstil, sehingga Inggri menjadi negara Industri pertama di Eropa. 21



BAB II PENGERTIAN DAN AZAS-AZAS KOPERASI 1. Pengertian Koperasi Dari uraian-uraian seperti tersebut dalam Bab I dapatlah diambil kesimpuian bahwa bagi koperasi baik inspirasinya maupun gerakannya yang mula-mula timbul adalah meru- pakan suatu defensive reflex (gerakan otomatis untuk mem- bela diri) dari suatu kelompok masyarakat terhadap tekanan- tekanan hidup yang dilakukan oleh kelompok lain dalam masyarakat, baik yang berupa dominasi sosial maupun yang berupa eksploatasi ekonomi, sehingga menimbulkan y rasa tidak aman bagi kehidupan mereka. Jika di Inggris inspirasi berkoperasi dan gerakannya timbul dalam atau sebagai akibat dari Revolusi Industri maka di Perancis inspirasi berkoperasi dan gerakannya muncul sebagai akibat dari Revolusi Sosial, yang dikenal dengan Revolusi Perancis yang timbulpada akhir abad ke-18. "Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat keben- daan atas tanggungan bersama". Kalau kita pelajari definisi tersebut lebih lanjut, maka nampak bahwa definisi tersebut mengandung .unsur demokrasi unsur sosial. unsur tidak semata-mata mencari keuntungan Kata-kata yang terdapat dalamdefinisi tersebut selanijutnya dapat diterangkan sebagai berikut: 1. Kumpulan orang-orang: menjelaskan bahwa dalam koperasi yang diutamakan bukanlah modal atau uang, tetapi orang-orang sebagai anggota dan masing-masing anggota mempunyai hak suara yang sama. Berbeda dengan Perseroan Terbatas, di mana besar kecilnya modal/saham yang dimiliki seseoranglah yang menentukan besar kecilnya hak suara 2. Persamaan derajat: menjelaskan bahwa dalam keanggotaan, koperasi tidak membedakan pria dan wanita, pesuruh atau Kepala Bagian atau Direktur. Mereka masing-masing mempu- nyai hak suara yang sama, yaitu setiap anggota 1 suara. 3. Tidak memandang haluan agama dan politik: ianranlah koperasi itu dibawa ke salah satu aliran agama atau politik. Sukarela erasi tidak bolch paksakan dan bahwa seseorang itu bebas keluar suk menjadi anggota enerangkan bahwa keanggotaan kop di 5. Sekedar memenuhi kebutuhands Kalimat ini mengandung 2 pengertian, yaitu: bahwa koperasi itu tidak mencari keuntungan menunjukkan bahwa koperasi itu hendaknya ber- usaha di bidang 22



kebutuhan pokok dari anggota- angsotanya yang dapat diartikan mendidik anggo- taanggota untuk hidup sederhana. 6. Tauggngan bersama dimaksudkan untuk menanam rasa tanggung jawab anggota terhadap: kewajiban mereka sehari-hari kewajiban mereka di kemudian hari, bila misa koperasi kemudi .



BAB III JENIS, BENTUK DAN CARA PENJENJANGAN 1. Penjenisan Koperasi Ada banyak cara yang dapat digunakan untuk penge- lompokan koperasi. Caracara atau kriteria-kriteria yang digunakan untuk pengelompokan itu tentunya dari suatu negara ke negara lain berbeda-beda. Pengelompokan atau klasifikasi koperasi atau istilah apa pun yang digunakan, memang diperlukan mengingat adanya banyak perbedaan perbedaan yang ditemukan di antara sesama koperasi, baik yang menyangkut ciri, sifat, fungsi ekonominya, lapangan usaha, ataupun afiliasi keanggotaannya dan sebagainya. Untuk memisah-misahkan koperasi yang serba heterogen itu satu samalainnya, Indonesia dalam sejarahnya menggu- nakan berbagai dasar atau kriteria seperti lapangan usaha, tempattinggal para anggota, golongan dan fungsi ekonomi nya.Pemisahan-pemisahan yang menggunakan berbagai kriteria seperti tersebut di atas itu selanjutnya disebut penje- misan. Berdasarkan ketentuan seperti tersebut dalam pasal 2 PP 60/1959, maka terdapatlah 7 jenis koperasi (pasal 3) yaitu:  Koperasi Desa  Koperasi Pertanian  Koperasi Peternakan  Koperasi Perikanan  Koperasi Kerajinan/Industri  Koperasi Simpan Pinjam  Koperasi Konsumsi. Ir. Kaslan A. Tohir, dalam bukunya yang berjudul "Pelajaran Koperasi" (1964) menyebutkan adanya pengelom- kan dari bermacam-macam koperasi menurut Klasik. Pengelompokan (penjenisan) menurut Klasik tersebut hanya mengenal adanya 3 jenis koperasi, yaitu: Koperasi pemakaian (koperasiwarung, 23



koperasisehari- hari, koperasi distribusi, warung andil dansebagainya); tujuan dari koperasi ini ialah membeli barang-barang yang dibutuhkan anggotaanggotanya dan membagi barang-barang itu kepada mereka .Koperasi penghasil atau koperasi produksi, tujuan dari koperasi jenis ini ialah mengerjakan sesuatu pekerjaan



bersama-samna.



Ceu



Koperasi



simpan



pinjam;



tujuan



dari



perkumpulan ini adalah memberi kesempatan kepada anggota-anggo- tanya untuk menyimpan dan meminjam uang. 2. Bentuk Koperasi Dalam PP No.60 Tahun 1959 (pasal 13 Bab IV) dikat kan bahwa yang dimaksudkan dengan bentuk koperas ialah tingkat-tingkat koperasi yang didasarkan pada car ra pemusatan, penggabungan dan perindukannya Berdasarkan ketentuan tersebut, maka terdapatlah bentuk koperasi yaitu:  Primer  PusatL  Gabungan  Induk 3. Penjejangan Federasi versus Sentralisasi Dalam butir B dari bab ini telah dibicarakan masalah tuk-bentuk koperasi (Primer, Pusat, Gabungan dan duk), yang pada hakikatnya bentukbentuk tersebut merupakan hasil penjenjangan dari koperasi. Ada dua cara atau sistem yang dapat digunakan dalam penjenjangarn koperasi, yaitu sistem federasi dan sistem sentralisasi, yang masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya Di Indonesia pada umumnya hampir semua jenis ko- perasi mengadakan penjenjangan sampai dengan tingkat Induk atau setingkat dengan Induk dan menggunakan sistem federasi dalam penjenjangannya. BAB IV KERJA SAMA DI BIDANG USAHA ANTAR KOPERASI, ANTARA KOPERASI DENGAN BUKAN KOPERASI DAN KERJA SAMA ANTAR KOPERASI BUKAN DI BIDANG USAHA 1. Kerja Sama Di Bidang Usaha Antar Koperasi 24



Sebagaimana telah diuraikan dalam Bab ll, dalam Kong- ya yang ke-23 yang diadakan di Viena pada tahun , ICA telah menerima laporan kerja yang disampaikan suatu Komisi yang dibentuk pada tahun 1964 yang asukkan "Kerja sama antar Koperasi" (Cooperation among Cooperatives) sebagai salah satu azas yang harus dipatuhi oleh semua jenis koperasi. 2. Kerja Sama Di Bidang Usaha Antara Koperasi Dengan Bukan Koperasi Jika, seperti di atas tadi kerja sama antar koperasi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu dengan memben- tuk wadah baru yang berbadan hukum dan dengan tanpa membentuk wadah baru yang berbadan hukum, maka demikian pula halnya dalam kerja sama di bidang usaha antara koperasi dengan bukan koperasi. Kerja sama antara koperasi dengan bukan koperasi dengan membentuk wadah baru yang berbadan hukum umumnya dilakukan oleh koperasi-koperasi sekunder khususnya tingkat induknya, seperti Induk Koperasi Pega- wai Negeri, dan beberapa Induk Koperasi lainnya, yang dengan mitra usahanya masing-masing mendirikan Bank. 3. Kerja Sama Antar Koperasi Bukan Di BidangUsaha Jika dalam berfederasi pada tingkatan nasional itu masing-masing jenis koperasi umumnya memiliki Induk di mana masing-masingjenis koperasi tersebut dapatmeng galang persatuan dan kerja sama di antara sesama mereka di bidang usaha dan bahwa keberadaan Induk-induk te sebut dapat mewakili kepentingan masing-masing jen erasi pada tingkat nasional, maka pada tingkatan nas nal telah pula terdapat suatu organisasi koperasi bersi non usaha yang didirikan oleh gerakan koperasi den bertujuan mempersatukan seluruh gerakan koperas Indonesia. Usaha ini mula-mula diwujudkan dengandi tuknya SOKRI, singkatan dari Sentral Organisasi Kop Indonesia pada tanggal 12 Juli 1947 di Tasikmalay mana kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi In kop sia BAB V MANAJEMEN KOPERASI 1. Pengertian Manajemen Dan Perangkat Organisasi. Banyak orang mengatakan bahwa mengelola koperasi adalah lebih sulit daripada mengelola sebuah Perusahaan Terbatas. Pernyataan tersebut tentunya diucapkan bukannya tanpa alasan, karena sebagaimana kita ketahui koperasi itu mempunyai ciri ganda 25



yaitu merupakan suatu organisasi ekonomi yang berwatak sosial sebagaimaną dinyatakan dalam Undang-undang No. 12/67 tentang Pokok-pokok Perkoperasian dan Undang-undang No. 25/1992 tentang Perkoperasian, di mana dalam undang-undang yang per- tama unsur sosial dinyatakan secara eksplisit, sedangkan dalam undangundang yang kedua tidak disebutkan secara eksplisit. 2. Rapat Anggota Secara hukum anggota koperasi adalah pemilik dari koperasi dan usahanya, dan anggotalah yang mempunyai wewenang mengendalikan koperasi bukan pengurus dan bukan pula manajer.Oleh karena itu tidaklah salah kalau dikatakan bahwa kunci dari keberhasilan koperasi terletak ada anggota. Para anggotá koperasi bertemu pada waktu waktu tertentu pada suatu rapat, yang selanjutnya disebut Rapat Anggota, waktu-waktu mana telah diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran RumahTangga Rapat Anggota, mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Tetapi sebagaimana telah dikatakand atas, Rapat Anggota itu adalah tempat di mana suara-suar anggota berkumpul dan hanya diadakan pada waktu-wakt tertentu. Peran dari Rapat Anggota dapat dirumuskan sebagai berikut a. Men esahkan/menetapkan penyusunan dan perubah- aran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, sesuai dengan keputusan-keputusan rapat. b. Memilih, mengangkat dan member hentikan anggota Pengurus dan Pengawas. d. Memberikan persetujuan atas perubahan dalam masa- lah struktur permodalan organisasi dan arah kegiat- an-kegiatan usahanya. d. Mensyaratkan agar Pengurus, manajer dan karyawarn memahami ketentuan dalam Anggaran Dasar. e. Menetapkan/mengesahkan Rencana Kerja, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha. Menetapkan penggabungan, pemecahan dan pembu- baran organisasi. Memberikan penilaian terhadap pertanggungjawaban. 3. Pengawas Pengawasan atau yang dalam bahasa Inggris disebut Controling adalah merupakan salah satu fungsi dari mana- iemen.Beberapa buku menggunakan istilah peng untuk fungsi ini.ndaliay Dalam Undang-undang No. 25/1992 pasal 39 dikatakan: (1) Pengawas 26



bertugas: Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ke- bijaksanaan dan pengelolaan koperasi. a. b. Membuat laporan tertulis tentang hasil peng- awasannya. 4. Manajer Istilah manajer untuk koperasi ini mulai diperk di Indonesia pada akhir tahun 1970an. Tetapisesun sebelum tahun tersebut, banyak koperasi yang dalambida pengelolaán administrasi perkantorannya diserahka kepada seorang manajer, yang lebih dikenal dengan Administratur. Seorang administratur memang adalah se orang manajer, tetapi kegiatannya lebih condong kepada melakukan kegiatan di bidang administratif dan masalah- masalah perkantoran, sedangkan istilah manajer koperasi yang muncul pada akhir tahun 1970-an dan berkembang BAB VI



HUBUNGAN DAN PEMBAGIAN KERJA ANTARA PENGURUS DAN



MANAJER DALAM PENGELOLAAN KOPERASI 1. Ciri Ganda Dari Koperasi Dan Permasalahannya Sebagaimana telah dikatakan di depan, koperasi itu mempunyai ciri ganda, dalam arti bahwa koperasi itu mengandung unsur ekonomi dan unsur sosial. Bagi suatu erasi, ini berarti bahwa dia harusbekerja menurut prinsip ekonomi dengan melandaskan pada unsur sosial yang ter- surat dan tersirat dalam azas-azas koperasi. Masalahnya sekarang adalah bagaimana mengimplementasikan penger- tian tersebut dalam operasionalnya dan apakah demi efisien- si dan efektivitas, pembagian tugas, peranan dan tanggung jawab antara pengurus dan manajer itu bisa dibagi berda- sarkanpada unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi, misalnya saja masalah-masalah yang menyangkut ekonomi. Pola Pembagian Tugas Dan Tanggung Jawab Antara Pengurus Dan Manajer Selanjutnya dengan menunjuk kepada definisi dari manajemen koperasi seperti tertera dalam Bab V, dalam pembahasan tentang masalah peranan dari pengurus dan manajer atau pembagian tugas dan tanggung jawab antara pengurus dan manajer dalam suatu koperasi, akan diguna- kan pendekatan Participative Management atau Manaje- men Peran Serta, yaitu suatu pendekatan manajemen yang melibatkan manajer bawahan dalam proses pengambilarn keputusan. BAB VII ASPEK PERMODALAN KOPERASI 27



1. Arti Modal Bagi Koperasi Dalam Bab II, telah disebutkan bahwa dalam pemberian definisi dari Koperasi, Prof. R.S. Soeriaatmadja telah membe- rikan penekanannya pada "koperasi adalah kumpulan dari rang-orang . Maksud dari pemberian penekanan terse- utadalah untuk menjelaskan bahwa koperasi itu bukanlah umpulan dari modal (pemodal), seperti halnya pada Perroan Terbatas, di mana besar kecilnya modal yang ditanam eh peserta atau pemilik modal tersebut menentukan besar cilnya hak suara seseorang anggota dalam kebijaksanaarn n dalam pengelolaan usaha perusahaan. 2. Sumber-Sumber Permodalan Terlepas dari pengertian atau definisi seperti diterano.kan diatas, kita bisa melihat pengertian modal dari beberapa segi, misalnya dari segi asalnya atau sumbernya atau dari pemilikannya, seperti yang kita temukan pada Uhdang. undang No. 25/1992 tentang Perkoperasian yang menga- takan bahwa modal Koperasi itu terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Dalam UUNo. 12/1967 tentang Pokok-pokok Perkope- rasian pasal 32 ayat (1) ditentukan bahwa modal Koperasi itu terdiri dari dan dipupuk dari simpanansimpanan 3. Cadangan Darimana kita ketahui, disamping Simpanan Pokok anan Wajib yang termasuk dalam modal sendiri, dangan dan hibah juga termasuk dalam modal sen Menurut pasal 41 UUNo. 25/1992 dana cadangan ada- lah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil yang dimasukkan untuk memupuk modal sendiri dan Sim usaha dan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan. Fungsi dari cadangan adalah untuk menjaga kemung- kinan-kemungkinan rugi dan untuk memperkuat kedu- dukan finansial dari koperasi terhadap pihak luar (kreditor) dan karenanya dapat diibaratkan sebagai shockabsorbers dari kegiatan usaha koperasi. 4. Permasalahan Pajak Penghasilan Koperasi Pengenaan pajak penghasilan pada koperasi mengala beberapa kali perubahan.Sampai tahun 1983 perpaiaka koperasi diatur oleh Ordonansi Pajak Perseroan tahun 1925, yang menetapkan bahwa dalam jangka wakty 10 ta- hun sejak pendiriannya, 28



koperasi dibebaskan dari pemba- yaran pajak atas penghasilan perseroan. Dengan dikeluar- kannya Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, maka Ordonansi Pajak Perseroan tahun 1925 tidak berlaku lagi. 5. Permodalan Koperasi Di Amerika Serikat Dalam soal permodalan ini, antara koperasi di Indone- sia dengan koperasi di Amerika Serikat dalam beberapa hal terdapatpersamaan, tetapi dalam beberapa hal juga terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut terutama disebabkan karena di Amerika Serikat, terdapat 2 jenis koperasi yaitu Stock Cooperatives dan non stock Cooperatives, di mana jenis yang pertama tidak ditemukan di Indonesia . Kurang lebih 78 % dari koperasi petani di Amerika Serikat adalah stock Coope- ratives ; 22 % non stock Cooperatives . Sumber-sumber Modal Ekuiti dan Modal Pinjaman Secara umum dapat dikatakan bahwa dilihat dari pe- milikan modalnya seperti halnya di Indonesia. 6. The Farm Credit System Salah satu sumber yang sangat membantu bagi permo- dalan usaha-usaha koperasikoperasi pertaniandi Amerika Serikaf adalah adanya The Farm Credit System. Menurut VOCA (Volunteers in Overseas Cooperative Assis- tance) 20 Maret 1992 yang pengurusnya pernah berkunjung ke Indonesia pada tahun 1994, kurang lebih 1/3dari jumlah laporan dari kredit yang diberikan kepada koperasi-koperasip dan petani di Amerika Serikat bersumber dari The Farm Credit System. The Farm Credit System ini diorganisir menurut distrik Di seluruh Amerika Serikat terdapat 12 buah Farm Credit District, di mana masing-masing distrik mempunyai sebuah ederal Land Bank, sebuah Federal Intermediate Bank dan ebuah Bank for Cooperative, yang beroperasi di bawah atu Board of Directors, dengan keputusan tunggal, yany ikenal dengan nama Farm Credit Board of the District. BAB III PEMABAHASAN A. Pembahasan Isi Buku BAB I



29



Buku utama membahas tentang Koperesi Dan Umkm Sebagai Basis Ekonomi Rakyat, dan buku pembanding membahas tentang Latar Belakang Sejarah Dari Timbulnya Gerakan Koperasi Dunia BAB II Buku utama membahas tentang Gagasan Dan Sejarah Koperasi, dan buku pembanding membahas tentang Pengertian Asas Dan Prinsip-Prinsip Koperasi BAB III Buku utama membahas tentang Kelembagaan Dan Identitas Koperasi dan buku pembanding membahas tentang Gagasan Dan Sejarah Koperasi BAB IV Buku utama membahas tentang Defenisi, Kriteria, Dan Konsep Umkm dan buku pembanding membahas tentang Aspek Permodalan Koperasi BAB V Buku utama membahas tentang Koperasi Dalam Analisis Komparatif dan buku pembanding membahas tentang Manajemen Koperasi BAB VI Buku utama membahas tentang Kewirausahaan Koperasi dan buku pembanding membahas tentang Hubungan Dan Pembagian Kerja Antara Pengurus Dan Manajer Dalam Pengelolaan Koperasi BAB VII Buku utama membahas tentang Strategi Pengembangan Koperasi Dan Umkm dan buku pembanding membahas tentang Aspek Permodalan Koperasi



B. Kelebihan Dan Kekurangan Buku Kelebihan Buku: A. Buku Utama



30







Buku utama Koperasi dan UMKM (sebagai fondasi perekonomian Indonesia) M.Azrul tanjung memiliki cover buku tersebut terlihat menarik sehingga membuat orang tertarik untuk membacanya.







Buku utama disajikan dalam bahasa yang mudah di fahami dan tidak berteletele.







Buku utama ini juga di lengkapi dengan lampiran yang berisikan undangundang koperasi Indonesia.







Buku ini memiliki bab yang paling sedikit dibandingkan dengan buku pembanding namun isinya jelas dan tepat.



B. Buku Pembanding 



Buku pembanding koperasi asas-asas, teori dan praktik karangan Drs Hendrojogi, MSc Disajikan dengan bahasa yang mudah di fahami.







Buku ini memiliki bab yang banyak karena materi dijelaskan lebih spesifik.



Kekurangan Buku: A. Buku Utama 



Buku utama karangan Drs Hendra jogi juga memiliki kekurangan yaitu setiap bab terlalu panjang sehingga membuat pembaca bosan membaca nya.







Buku ini juga menyajikan materi dengan bahasa profesional sehingga sulit di fahami pembaca yang belum profesional (awam).



B. Buku Pembanding 



Buku ini disajikan dengan bab yang terlalu banyak karena materi yang terlalu di bagi-bagi sehingga sulit di mengerti.







Kurang mengikuti kaedah penulisan yang baik.



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan



31



Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang orang yang atas dasar persamaan derajat sebagai manusia, dengan tidak memandang haluan agama dan politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang bersifat keben- daan atas tanggungan bersama. Mohammad hatta mendefenisikan koperasi berdasarkan perilaku sosial masyarakat indonesia, sebagai suatu usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. B. Saran Hendaknya buku ini menerbitkan lagi buku edisi revisi atau membuat buku mengenai koperasi dengan membuat edisi-edisi terbaru yang lebih mudah untuk di fahami dan lebih lengkap. Menyajikan dengan cover menarik dan mengikuti perkembangan zaman agar pembaca lebih tertarik mempelajari dan tentu saja menyajikan dengan bahasa yang lugas.



DAFTAR PUSTAKA



32



M. Azrul Tanjung. 2017, Koperasidan UMKM (sebagai fondasi perekonomian Indonesia). Jakarta: Erlangga. Drs. Hendrojogi, MSc. 2017, Koperasi (Asas-asas, teori dan praktek). Jakarta: PT Grafindo persada.



33