CBR ISBD [PDF]

  • Author / Uploaded
  • desi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Critical Book Report MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR “MANUSIA DAN KEBUDAYAAN” DOSEN PENGAMPU Dr. ZULKIFLI MATONDANG, M.Si.



Disusun Oleh NAMA



: NATASYA SARI NABABAN



NIM



: 4183311041



KELAS



: MATEMATIKA DIK-D 2018



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN SEPTEMBER 2019



A.



PENGANTAR Manusia merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan melakukan



suatu kebiasaan-kebiasan yang terus mereka kembangkan dan kebiasaan-kebiasaan tersebut akan menjadi kebudayaan. Indonesia terkenal dengan keberaganan budayanya. Manusia dalam kesehariaanya tidak akan lepas dari kebudayaan, sebab manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan. Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Kebudayaan berperan penting bagi kehidupan manusia dan menjadi alat untuk bersosialisasi dengan manusia yang lain. Interaksi sesama manusia dengan alam raya akan menciptakan suatu kebudayaan baru dan manusia memanfaatkannya untuk semaksimal mungkin dengan tujuan yang baik. Budaya yang diciptakan dan yang dikembangkan oleh manusia tersebut akan berimplikasi pada lingkungan tempat budaya itu berkembang. Apabila lingkungan tempat kebudayaan itu berubah dan manusia tidak bisa menjaga konsistensi dari kebudayaan itu maka tidak mungkin budaya tersebut akan lenyap. Ilmu Budaya Dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmuilmu sosial dalam menghadapi masalah sosial. pendekatan dalam ilmu sosial budaya dasar bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya yang bersifat terintegrasi. ilmu sosial budaya dasar digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu sosial dan budaya. Sedangkan pendekatan dalam ilmu sosial lebih bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu sosial tersebut.



B.



RINGKASAN



I. Identitas Buku  Buku Utama (buku pertama) Judul buku



: Ilmu Sosial Budaya Dasar



Pengarang



: Sarinah,S.Ag ,M.Pd.I



Penerbit



: Deepublish



Tahun terbit



: 2016



Kota Terbit



: Yogyakarta



Tebal Buku



: 140 halaman



ISBN



: 978-602-401-184-0



 Buku Pembanding (buku kedua) Judul buku



: Ilmu Sosial Budaya Dasar



Pengarang



: H. Sukardi, S.S.T, M.Pd.



Penerbit



: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes)



Tahun terbit



: 2013



Kota Terbit



: Magetan, Jawa Timur



Tebal Buku



: 101 halaman



ISBN



: 978-602-98851-7-0



Buku Pembanding (buku ketiga) Judul buku



: Ilmu Sosial Budaya Dasar



Pengarang



: Mulyono, M.Kom



Penerbit



: Stikes Widya Husada



Tahun terbit



: 2018



Kota Terbit



: Semarang



Tebal Buku



: 50 halaman



ISBN



:-



II. Ringkasan Buku Utama ( Buku Pertama) MANUSIA DAN KEBUDAYAAN a. Manusia Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian–kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. b. Hakekat Manusia Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Salah satu hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi. c. Pengertian Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari kata budh—> budhi—> budhaya dalam bahasa sansekerta yang berarti akal, sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. d. Perwujudan Kebudayaan Perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang



semuanya



ditujukan



untuk



membantu



manusia



dalam



melangsungkan



kehidupan



bermasyarakat. e. Subtansi (isi) Utama (1). Sistem Pengetahuan Melalui sistem pengetahuan juga manusia mampu meningkatkan produktivitas kebutuhan hidupnya. Contohnya, pengetahuan manusia tentang flora dan fauna dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan produktivitas di bidang perburuan, penangkapan ikan, peternakan, dan pertanian. (2). Sistem Nilai Budaya Menurut Koentjaraningrat, sistem nilai budaya terdiri atas konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat. Oleh karena itu, suatu sistem nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. (3). Pandangan hidup Pandangan hidup adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan masyarakat yang bermaksud menanggapi atau menerangkan suatu masalah tertentu. Misalnya, pandangan hdup seorang petani Jawa yang memandang bahwa tanah atau lingkungan alam sekitarnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari diri dan keluarganya. (4). Etos Budaya Menurut Koentjaraningrat, etos adalah watak khas dari suatu kebudayaan yang tampak (dari luar). Contoh etos antara lain, gaya tingkah laku, kegemaran, atau benda-benda hasil budaya yang khas. (5). Sistem Kepercayaan Baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta. f. Sifat-Sifat Budaya  Budaya adalah Milik Bersama  Budaya Berkaitan dengan Situasi Masyarakatnya  Budaya Berfungsi untuk Membantu Manusia  Budaya Diteruskan dan Diwariskan Melalui Proses Belajar g. Pengaruh Budaya Terhadap Lingkungan Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan dengan



perkembangan manusia itu. Perkembangan terebut dimaksudkan untuk kepentingan manusia sendiri, karena kebudayaan diciptakan oleh dan untuk manusia. h. Proses Perkembangan Kebudayaan Proses perkembangan budaya dapat terjadi melalui penetrasi. Penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. i. Perubahan Kebudayaan Perubahan kebudayaan adalah suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dari cara cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi, perubahan kebudayaan terjadi sesuai dengan perkembangan masyarakat pendukungnya. III. Ringkasan Buku Pembanding (Buku Kedua) a. Hakekat Manusia dan Makhluk Budaya Perbedaan manusia dengan makhluk lainnya adalah bahwa manusia mempunyai akal budi yang merupakan kemampuan berpikir manusia sebagai kodrat alami. Manusia dengan akal budinya mampu memperbarui dan mengembangkan sesuatu untuk kepentingan hidup dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. b. Apresiasi Terhadap Kemanusiaan dan Kebudayaan Budaya berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu “Buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “Buddhi” yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Secara umum budaya merupakan hasil budi dan daya dari manusia. c. Etika dan Estetika Berbudaya Terdapat beberapa bidang filsafat yang ada hubungannya dengan cara manusia mencari hakekat sesuatu, satu di antaranya adalah aksiologi (filsafat nilai) yang mempunyai dua kajian utama yakni estetika dan etika. Keduanya berbeda karena estetika berhubungan dengan keindahan sedangkan etika berhubungan dengan baik dan salah, namun karena manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan, baik, dan buruk bahkan dengan persoalanpersoalan layak atau tidaknya sesuatu, maka pembahasan etika dan estetika jauh melangkah ke depan meningkatkan kemampuannya untuk mengkaji persoalan nilai dan moral tersebut sebagaimana mestinya. d. Problematika Kebudayaan Kebudayaan mengalami dinamika seiring dengan dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan. Dinamika Kebudayaan bisa berupa: pewarisan kebudayaan, perubahan kebudayaan, dan penyebaran kebudayaan (difusi).



IV. Ringkasan Isi Buku Pembanding (Buku Ketiga) a. Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya Manusia adalah salah satu makhluk Tuhan di dunia. Dengan akal budi manusia mampu menciptakan suatu kebudayaan.dimana keudayaan itu sendiri adalah hasil dari akal budi dlm interaksinya,baik dgan alam atau manusia lainnya. b. Etika Dan Estetika Berbudaya



Etika berasal dr kata Yunani,yaitu Ethos,secara etimologis etika adalah ajaran tentang baik buruk. Etika sama artinya dengan moral (mores dalam bahasa latin) yang berbicara tentang peredikat nilai susila,atau tidak susila,baik dan buruk. Estetika dapat diartikan lain sebagai teori tentang keindahan. c. Problematika Kebudayaan



Dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi dengan sesama, masyarakat dengan masyarakat lain yang terjadi antarpersekutuan hidup manusia sepanjang hidup manusia. Menurut seorang sejarawan Arnold.J.Toynbee ada 3 aspek penyebaran budaya yaitu : Contohnya masuknya budaya barat ke timur,tidak mengambil budaya barat keseliruhan,tetapi unsur tertentu yaitu unsur teknologinya. 1. Kekuatan untuk menembus suatu budaya berbanding terbalik dengan nilainya. Contohnya Religi adalah lapis dalam dari budaya. 2. Jika satu unsur budaya masuk maka akan menarik unsur budaya lainnya. 3. Unsur budaya ditanah asalnya tidak berbahaya, bisa menjadi berbahaya bagi mayarakat yang didatanginya.



C.



KEUNGGULAN 1. Keterkaitan Antar Bab Setiap sub bab yang ada pada buku utama maupun pada kedua buku pembanding saling



berkaitan, karena ketiga buku ini sama-sama menjelaskan tentang keterkaitannya manusia dengan kebudayaan. 2. Kemuktahiran Isi Buku  Originalitas Temuan Didalam buku utama, buku pembanding I dan buku pembanding II menjelaskan materi ini dalam sudut pandangnya. Tidak dengan buku pembanding I dan buku pembanding II yang banyak menjelaskan materi dengan sudut pandang para ahli. Pada bab “Manusia dan Kebudayaan” ini juga membagi bagiannya sesuai dengan sub bab tersebut serta memaparkan isi yang sesuai dengan pembahasan dan memberikan situs-situs yang berhubungan dengan isi pada bab tersebut.  Kemutakhiran Masalah Buku utama berfokus untuk menjelaskan secara terperinci mengenai manusia dan kebudayaan, sehingga setiap permasalahan yang ada mengenai manusia dan kebudayaan dapat diketahui. Sama halnya dengan buku pembanding II. Namun, buku pembanding III tidak memiliki perincian yang cukup jelas mengenai manusia dan kebudayaan karena hanya mengupas sedikit materi bagian manusia dan kebudayaan. D.



KELEMAHAN 1. Keterkaitan Antar Bab Di buku utama memiliki kemiripan dalam hal struktur dan pokok pembahasan materi



dengan buku pembanding II. Lain dengan buku pembanding I yang sudah mencakup global. 2. Kemuktahiran Isi Buku  Keterkaitan Antar Elemen



Didalam buku II, penjelasan hanya terpaku pada manusia dan kebudayaan. Sama halnya dengan buku pembanding III. Sedangkan didalam buku pembanding I menjelaskan tentang manusia, kebudayaan, sifat-sifat budaya, dan substansi (isi) utama.



E.



IMPILIKASI 1. Terhadap Teori Mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah mata kuliah yang sangat penting



dipelajari mahasiswa karena melalui buku ini kita dapat memahami hubungan manusia dan kebudayaan dan perkembangan kebudayaan yang ada di Indonesia sampai saat ini. 2. Terhadap Pembangunan di Indonesia Pembangunan dan pendidikan yang hanya bertumpu pada penguasaan IPTEK, tanpa diimbangi dengan nilai kebudayaan akan melahirkan generasi-generasi muda yang kering dengan nilai budaya dan terasing dari budayanya sendiri, sehingga kehilangan karakter bangsanya. Pembangunan hendaknya menempatkan manusia sebagai pusat interaksi kegiatan pembangunan spiritual maupun material. Sehingga pembangunan mampu meningkatkan harkat



dan



martabat



manusia.



Menumbuhkan



kepercayaan



diri



sebagai



bangsa.



Menumbuhkan sikap yang seimbang dan berkepribadian utuh. Memiliki moralitas serta integritas sosial yang tinggi. 3. Analisis Kritis Mahasiswa Penulisan buku ini diperuntukkan bagi semua khalayak. Model buku yang diperlihatkan tidak lain untuk dipergunakan sebagai pelajaran bagi kita untuk menyikapi hakikat manusia dan kebudayaan. Dan didalam ketiga buku tersebut, pembaca diharapkan berpikir kritis dan memandang suatu hal tersebut dari beberapa sudut pandang.



F.



KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Manusia dan kebudayaan berhubungan secara langsung dan tidak dapat terpisahkan.



Terciptanya kebudayaan merupakan hasil pikiran, gagasan, konsep serta keyakinan yang dimiliki oleh manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan bermanfaat bagi manusia itu sendiri. Dalam ilmu sosialogi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwi tunggal yang berarti walaupun keduanya berbeda tapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan terciptamaka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya. 2. Saran Manusia hidup karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidupdan berkembang manakala manusia mau melestarikan kebudayaan dan bukan merusaknya. Dengan demikian manusia dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Oleh karena itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetrap berbudaya sebagaimana hakikat kita sebagai manusia.



DAFTAR PUSTAKA Mulyono. 2018. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Semarang: Stikes Widya Husada.



Sarinah. 2016. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Yogyakarta: Deepublish. Sukardi, H. 2013. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Magetan: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes).