CBR Mikro Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

“CRITICAL BOOK REPORT” PENGANTAR EKONOMI MIKRO



DOSEN PENGAMPU : MUNZIR PHONA,S.Pd,M.Si



DISUSUN OLEH :



KELOMPOK 4     



DINI OKTAVIA SITANGGAN DWI MAHARANI GABRIEL PHILIP NAIBAHO MARRYSABELL NATALIA SITEPU SYAIDAH ASHRI



(7192142002) (7193342003) (7193142007) (7193342026) (7193342023)



PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2019



KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini maupun pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan lebih penuh manfaat. Terimakasih kami ucapkan kepada selaku dosen mata kuliah saya serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan critical book report ini. Harapan yang paling besar dari pembuatan critical book report ini ialah mudahmudahan apa yang kami buat ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman maupun orang lain yang mengambil hikmah dari judul ini. Kami menyadari di dalam pembuatan critical book report ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan, baik dari segi tata bahasa maupun materi. Untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan critical book report ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.



Medan, November 2019



Kelompok 4



DAFTAR ISI



Kata Pengantar…………………………………………………………….. Daftar Isi…………………………………………………………………... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………….... 1.2 Tujuan Penulisan CBR………………………………………………... 1.3 Manfaat Penulisan CBR………………………………………………. 1.4 Identitas Buku………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN 2.1 Ringkasan Buku Utama……………………………………………….. 2.2 Ringkasan Buku Pembanding………………………………………… 2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Utama…………………………….. 2.4 Kelebihan Dan Kekurangan Buku Pembanding………………………



BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan……………………………………………………………. 3.2 Rekomendasi………………………………………………………….. 3.3Daftar Pustaka………………………………………………………….



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ekonomi mikro ( mikro ekonomi ) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari prilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang iperjual belikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang menentukan harga; dan bagaimana harga, pada gilirannya,menetukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersama sama individu yang lain membentuk suatu keseimbangan dalam skala mikro, dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama. 1.2 Tujuan Penulisan CBR 



Mengulas isi sebuah buku







Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku







Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan dari buku pertama,dan buku kedua







Membandingkan isi buku pertama dan kedua







Mengkritisi materi kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dalam dua buku yang berbeda



1.3 Manfaat CBR 



Terpenuhnya tugas CBR pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro







Untuk menambah wawasan tentangPengantar Ekonomi Mikro







Untuk memahami tentang Pengantar Ekonomi Mikro



1.4 Identitas Buku



A. Buku utama



1.



Judul buku



: Buku Pengantar Ekonomi Mikro



2.



Pengarang



: Thamrin, Eko Wahyu Nugraha dan Muhammad Fahmi



3.



Penerbit



: MADENATERA



4.



Tahun terbit



: 2019



5.



ISBN



: 978-602-8848-85-5



B. Buku pembanding



3.



Judul buku



: Buku Pengantar Ekonomi Mikro



4.



Pengarang



: N. Gregory Mankiw, Euston Quah, and Peter Wilson



3.



Penerbit



: Salemba Empat



4.



Tahun terbit



: 2014



5.



ISBN



: 978-979-061-355-3



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Ringkasan Buku Utama KONSEP DASAR TEORI EKONOMI 1.1      Kedudukan teori ekonomi mikro dalam kerangka ilmu ekonomi ekonomi mikro dalam kerangka ilmu ekonomi ekonomi timbul sebagai adanya berbagai jumlah dan ragam kebutuhan manusia yang sangat banyak, dan alat pemuas kebutuhan



sangat



relative



dibandingkan



dengan



kebutuhan



manusia



tersebut.



Dari jaman pra sejarah sampai jaman modern saat ini belum pernah ditemukan suatu masyarakat atau suatu bangsa yang kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya. Dengan semakin majunya peradaban manusia , manusia semakin cerdas dan semakin banyak alat capital yang mereka miliki. Yang semua ini menigkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang selanjutnya digunakan oleh mereka untuk memenuhi kebutuhan mereka.Akan tetapi meningkatnya kemampuan ini hampir senantiasa diikuti bahkan didahului oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru.Peningkatan ini sedemikian pesatnya sehingga bangsa yang paling maju sekalipun masih pula merasakan keterbatasan



mereka



dalam



memenuhi



kebutuhan



mereka



yang



semakin



beragam.Menghadapi kenyataan ini maka manusia bertendensi untuk bersikap rasional. Yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan , mereka akan memilih pilihan yang mendatangkan manfaat yang sebesar-besarnya dari alat pemuas kebutuhan tertentu. Atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka memerlukan korban yang paling kecil diantara pilihanpilihan



lain



untuk



maksud



pemenuhan



kebutuhan



tertentu.



Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagai alternative pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relative terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi pemuas atau economics. EKONOMI MIKRO DALAM KERANGKA ILMU EKONOMI Ilmu Ekonomi dibagi dalam 3 kelompok  Dasar. Yaitu :



– Ekonomi deskriptif : Mengumpulkan keterangan-keterangan factual yang relevan mengenai suatu masalah ekonomi. – Teori Ekonomi : Bisa disebut economi theory atau economic principal, yang terbagi lagi atas 2 kelompok besar yaitu teory ekonomi mikro dan teory ekonomi makro yang tugasnya menerangkan secara umum perilaku system perekonomian . Bila materi pembahasannya tentang pelaku-pelaku ekonomi yang berada dalam system perekonomian, maka masuk kategory teori ekonomi Mikro, sedangkan bila pembahasan tentang mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan maka akan masuk pada kategori ekonomi Makro. – Ekonomi Terapan : Menggunakan hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan keterangan keterangan yang dikumpulka oleh ekonomi deskriptif. Dengan menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut, dapatlah dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam bahasan ini kalau dilihat isinya dapat dimasukkan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim disebut teori harga atau price teori atau ekonomi mikro atau micro economic. 1.2    Ruang lingkup teori ekonomi mikro Ruang Lingkup Teori Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi mikro adalah suatu cabang ilmu ekonomi yang mempelajari kegiatankegiatan ekonomi secara individual (unit-unit) atau bagian-bagian kecil dari masalah-masalah ekonomi atau secara disagregat.Seperti misalnya kehidupan/kegiatan suatu perusahaan, tingkat



harga



dan



upah,



alokasi



factor-faktor



produksi,



dan



sebagainya.



Jadi ilmu ekonomi mikro lebih mempelajari secara spesifik terhadap unit-unit dalam kegiatan ekonomi



dan



apa



yang



terjadi



pada



kehidupan



ekonomi



yang



berlangsung.



Pendekatan teori ekonomi mikro menggunakan model-model abstrak di dalam melihat bagaimana terbentuknya harga dari suatu benda dan bagaimana sumber daya yang tersedia dialokasikan



kepada



berbagai



macam



penggunaan



produksi



untuk



masyarakat.



Fungsi teori ekonomi mikro adalah hanya bersifat menerangkan dan dapat digunakan sebagai dasar untuk peramalan, dimana kita dimungkinkan untuk membut suatu peramalan yang bersifat kondisional atau ramalan yang besyarat, dimana syaratnya adalah adanya suatu ASUMSI.Suatu model yang paling sempurna dalam teori ekonomi mikro adalah model penawaran dan model permintaan, dimana melalui penggunaan model ini maka ramalan yang bersifat kondisional dapat dibuat. Misalnya, dapat dikatakan bahwa bila kurva permintaan mempunyai kemiringan yang negatif dan kurva penawaran mempunyai kemiringan yang positif, maka dengan naiknya harga di atas harga keseimbangan akan menciptakan adanya



kelebihan



barang



di



pasar,



dan



sebaliknya.



Teori ekonomi mikro dapat juga diterapkan pada kebijaksanaan perekonomian, yakni dengan menggunakan teori harga untuk menganalisa tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mempengaruhi perekonomian. Peranan Matematika dalam Teori Ekonomi Mikro: Dalam teori ekonomi mikro penggunaan matematika bukanlah merupakan tujuan, tetapi lebih berperan sebagai alat untuk membantu tercapainya tujuan menerangkan dan meramalkan.Melalui penggunaan matematika, maka masalah ekonomi yang banyak mengandung variabel dapat disederhanakan pemecahannya, serta penyajian teori dapat dilakukan lebih singkat. Pada dasarnya setiap teori ekonomi dapat diformulasikan ke dalam model matematis, meskipun penggunaan analisa variabel seringkali tetap diperlukan untuk mengisi kekurangan-kekurangan dalam hubungan matematis, dan asumsi-asumsi dasar serta kesimpulan yang hendak dicapai.   1.3      Asumsi teori ekonomi mikro Asumsi-Asumsi Yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro Di atas telah disebutkan bahwa teori ekonomi, khususnya teori ekonomi mikro, bekerja dengan menggunakan asumsi-asumsi.Dan asumsi-asumsi tersebut ada yang berlaku sangat umum dalam arti dipakai oleh teori ekonomi, baik teori ekonomi mikro maupun teori ekonomi makro; ada yang hanya dipakai oleh teori ekonomi mikro saja atau oleh teori ekonomi makro saja; dan akhirnya ada pula yang hanya dipakai untuk bagian-bagian tertentu ekonomi mikro maupun bagian-bagian tertentu ekonomi makro.Di bawah mi disajikan sedikit uraian mengenai beberapa asumsi yang mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro.   A.   Asumsi Umum. Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya : Asumsi Rasionalitas. Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi.Pelaku ekonomi yang diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau economic man.Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan; yaitu yang dalam



literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization assump tion. Sebaliknya dalam teori rumah tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalani literatur dikenal sebagai profit maximization assumption. Asumsi Ceteris Paribus. Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisa tidak diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus dianggap tidak berubah. Asumsi Penyederhanaan. Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa dan difahami, seringsering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih lanjut.Misalnya saja menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang clihadapi rumah tangga keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi, nanti akan kita saksikan misalnya pada Bab X, penggunaan analisa indiferen un tuk menerangkan teori permintaan, jumlah macam barang yang bisa termuat dalam grafik paling banyak hanya dua. mi memaksa kita menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya menghadapi dua macam barang atau jasa.   Asumsi Khusus Ekonomi Mikro : Sebetulnya tidak banyak asumsi yang hanya dipergunakan oleh teori ekonomi mikro, dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori ekonomi makro. Hal ini kiranya mudah difahami kalau kita ingat hahwa yang membentuk perilaku perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah perilaku para pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah mengherankan kalau kita jumpai bahwa teori ekonomi makro banyak menggunakan teori-teori atau kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi mikro sebagai dasar analisanya. Oleh karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi khusus teori ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak dipakai oleh ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori ekonomi yang lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro. Antara lain yang penting ialah asumsi ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian. Asumsi ekuilibrium parsial. Untuk sebagian besar model-model analisa ekonomi mikro, seperti juga halnya dengan seluruh isi buku ini, didasarkan kepada asumsi berlakunya



ekuilibrium parsial, yang mengasumsikan tidak adanya hubungan timbal-balik antara perbuatan-perbuatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi dengan perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi tersebut berada. Misalnya saja, sebagai akibat berubahnya cita rasa, para konsumen tiba-tiba mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak dipergunakan asumsi ekuilibrium parsial, maka dalam kita membuat analisa kita harus memperhitungkan pengaruh penurunan pengeluaran konsumsi tersebut terhadap pendapatan nasional, yang seterusnya juga terhadap pendapatan mereka, dan yang selanjutnya akan berpengaruh juga terhadap pola pengeluaran para konsumen tersebut. Dengan menggunakan asumsi ekuilibrium parsial unsur pemantulan semacam itu tidak kita perhatikan. Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian. Kelak kita akan menyaksikan misalnya, apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian atau adjustment. Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan pelaksanaan penyesuaian tersebut.Faktor-faktor, seperti misalnya faktor psikologi, sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat terhadap penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan akanmeningkat dengan cara mengurangi kortsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun tidak dapat dijamin bahwa kita akan melaksanakan penyesuaian tersebut. Misalnya saja dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z, mungkin kita enggan untuk mengadakan penyesuaian tersebut.Dalam teori ekonomi mikro kita mengasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada.   1.4      alat analisis teori ekonomi mikro ALAT-ALAT ANALISIS DALAM ILMU EKONOMI Ilmu  ekonomi  memerlukan  beberapa  alat  analisis  untuk menerangkan teori-teorinya  dan  untuk menguji kebenaran teori=teori tersebut .yaitu :       Peranan grafik  dalam analisi   ekonomi Teori  dan penjelasan ilmiah  memerlukan alat-alat agar   dapat dengan mudah  di mengerti. Dalam ilmu ekonomi  usaha untuk memberikan  penerangan yang lebih jelas  mengenai  teori-teori ekonomi  dilakukan dengan  bantuan  grafik dan kurva .       Sifat-sifat grafik



Suatu grafik mempunyai dua sumbu: sumbu datar dan sumbu tegak.Sumbu datar adalah  sumbu yang letaknya horizontal,sedangkan  Sumbu tegak  adalah sumbu yang tegak lurus  pada sumbu horizontal.pertemuan di antara sumbu tersebut di namakan  origin  atau titik asal.   2.      MASALAH EKONOMI a.        Kelangkaan sebagai sumber masalah Kelangkaan Sumber Ekonomi Inti masalah ekonomi adalah keinginan yang tidak terbatas namun dengan alat pemenuh kebutuhan yang terbatas. Alat pemuas kebutuhan berupa barang atau jasa dengan sumber  daya yang sudah tersedia. Sumber daya yang tersedia bersifat  terbatas dan langka. Jadi, kebutuhan manusia yang tidak terbatas dihadapkan dengan sumber-sumber yang bersifat terbatas akan menimbulkan kelangkaasn sumber daya tersebut. Contoh kelangkaan ekonomi:  1). Kelangkaan sumber makanan pokok  masyarakat seperti padi, gandum, dan sumber makanan pokok lainnya. 2). Kelangkaan BBM (bahan bakar minyak) seperti bensin, solar, dan lain-lain.  Kelangkaan sumber ekonomi manusia dibagi menjadi 3 (tiga): 1). Kebutuhan manusia yang tidak terbatas Kebutuhan manusia memiliki 2 (dua) sifat yaitu sifat keberanekaan ragam dan tidak dapat di puaskan dengan barang atau jasa.Hal tersebut yang membuat kebutuhan manusia tidak terbatas. Contoh kebutuhan manusia yang tidak terbatas: 1). sesorang ingin memiliki sepeda untuk mendukung ia melakukan aktifitasnya sehari-hari namun sesudah memiliki sepeda Ia akan menginginkan sepeda motor untuk mendukung aktifitasnya sehari-hari. Dan kemudian setelah memiliki sepeda motor Ia akan menginginkan yang lebih seperti motor yang lebih bagus ataupun Mobil.   b.   3 masalah pokok ekonomi Masalah pokok ekonomi dapat ditinjau dari 2 sudut pandang: Menurut Teori Klasik, yang dipelopori oleh Adam Smith terdiri dari : 1.     PRODUKSI Produksi adalah segala tindakan yang ditujukan untuk meningkatkan nilai guna / manfaat dari suatu barang.



Karena sifat manusia yang tidak pernah mengalami tingkat kepuasan yang hakiki, maka berapapun yang diproduksi selalu tidak pernah mencukupi kebutuhan manusia; sehingga selama itu pula produksi menjadi masalah pokok ekonomi. 2.    DISTRIBUSI Distribusi adalah segala kegiatan yang ditujukan untuk menyampaikan atau menyalurkan barang hasil produksi dari produsen hingga sampai ke tangan konsumen akhir/pemakai. Yang termasuk kegiatan distribusi diantaranya : Pengemasan, pensortiran/pemilahan, pengepakan, penyimpanan/pergudangan, pengangkutan, dll Distribusi dapat dibedakan menjadi 2 cara : 1.  Distribusi langsung, dimana barang hasil produksi langsung disalurkan ke konsumen akhir/pemakai. 2.  Distribusi tidak  langsung, dimana dalam penyalurannya melalui beberapa perantara, seperti : agen, grosir, eksportir, importir, komisioner, makelar, pedagang eceran, dll. Semakin panjang mata rantai penyaluran sangat dimungkinkan harga yang ditanggung konsumen akhir lebih mahal. 3. KONSUMSI Konsumsi adalah segala tindakan yang tujuannya menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang. Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh 2 faktor : 1. Faktor Internal, seperti : pendapatan, selera karakter, kepribadian, motivasi. 2. Faktor Eksternal, seperti : kebudayaan, peradaban, lingkungan, status sosial, kebijakan pemerintah, dll.       Menurut Teori Modern Menurut Paul A Samuelson, seorang pakar ekonomi, membedakan masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian, yaitu : 1. Apa yang akan diproduksi (What) Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya. 2. Bagaimana proses produksinya (How) Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang



akan menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi. 3. Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for Whom) Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.   Menurut Richard Lipsey, menambahkan permasalahan perokonomian secara makro, yaitu  tingkat inflasi, tingkat pengangguran dan kapasitas produksi. 3.      KEGIATAN EKONOMI A.    Produksi Kegiatan produksi sangat berperan penting dalam kegiatan ekonomi karena menyangkut kebutuhan manusia. Tanpa adanya produksi persediaan konsumsi akan menjadi langka dan masyarakat akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, manusia harus berusaha memproduksi barang dan jasa agar alat pemuas kebutuhannya terpenuhi. 1.         PENGERTIAN PRODUKSI A.        Pengertian produksi dalam Arti sehari-hari Setiap hari manusia selalu menggunakan barang untuk memenuhi kebutuhanya. Barang-barang tersebut tidak akan tersedia apabila tidak ada yang menghasilkanya. Contoh: Di daerah pedesaan para petani mengolah sawah atau ladangnya untuk menghasilkan barangbarang hasil pertanian seperti padi, jagung, keledai, tebu, dll. Contoh kegiatan diatas disebut Produksi.Jadi, produksi adalah kegiatan menghasilkan barang atau jasa. B.        Pengertian produksi menurut ilmu ekonomi Menurut ilmu ekonomi, produksi tidak terbatas pada kegiatan menghasilkan barang atau jasa, tetapi juga kegiatan yang sifatnya menambah nilai atau kegunaan barang yang sudah ada menjadi lebih tinggi nilainya.Perhatikan contoh berikut. a.  Tukang kayu yang mengecat kursi hasil buatanya. b.  Pedagang yang membeli sepeda bekas lalu ia bersihkan, perbaiki, dan dicat kembali lalu dijual. Berdasarkan uraian di atas, produksi menurut ilmu ekonomi adalah setiap kegiatan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan/menaikan nilai kegunaan barang/jasa.



c.  distribusi Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain, proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu: 1. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk, tempat, waktu, dan kepemilikan. 2. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow) secara fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara lembagalembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik, arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi, arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan risiko, dan arus pemesanan. Dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas distribusi, perusahaan kerapkali harus bekerja sama dengan berbagai perantara (middleman) dan saluran distribusi (distribution channel) untuk menawarkan produknya ke pasar.  



d. Konsumsi Manusia memiliki kebutuhan yang beraneka ragam .manusia menginginkan agar



semua kebutuhannya dapat terpenuhi.alat pemuas kebutuhan manusia yang terdiri dari barang dan jasa sangat terbatas jumlahnya. “konsumsi adalah setiap kegiatan memakai, menggunakan, atau menikmati barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan.” Adapun pengertian konsumsi dapat digolongkan dalam dua bagian, yaitu konsumsi langsung dan konsumsi tak langsung.Konsumsi langsung merupakan pengkonsumsian barang yang langsung dilakukan oleh penggguna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya, makanan, minuman, dan pakaian yang langsung dipakaioleh pengguna sementara itu, konsumsi tak langsung merupakan pemakaina benda konsumsi berupa barang dan jasa yang tidak secara langsung digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengguna barang contohnya, pembelian bahan baku pabrik yang akan diproses lebih lanjut untuk keperluan penciptaan barang. Pembelian bahan baku dapat dikategorikan sebagai tindakan konsumsi, tetapi bukan merupakan konsumsi langsung.  



4.        FAKTOR PRODUKSI   Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja mansuia, modal dan kewirausahaan. a.        Alam           Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti: – Tanah, tumbuhan, hewan. – Udara, sinar matahari, hujan. – Bahan tambang, dan lain sebagainya.           Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah tersedia di alam langsung.   b.        Tenaga kerja           Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang.           Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas: a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik formal maupun non formal. Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti. b).  Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman. Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi. c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani. Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani   c.         Distribusi



         Yaitu kegiatan menyalurkan atau menjual barangb sampai ke tangan konsumen @ Macam-macam : 1.       Distribusi pendek/ distribusi langsung (produsen-konsumen) 2.       Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen ke konsumen melalui badan perantara (toko) milik produsen itu sendiri. 3.       Distribusi panjang/ distribusi tidak langsung (produsen-distribusi-konsumen) Lembaga distribusi Adalah orang / badan usaha yang menjadi perantara antara produsen dan konsumen. @ Lembaga distribusi dapat digolongkan menjadi : 1.  Pedagang, adalah lembaga distribusi yang melakukan pekerjaan membeli hasil produksi untuk dijual kembali atas tanggung jawab sendiri. Pedagang dapat dibedakan menjadi : (a)    Pedagang besar atau grosir (whoseller) yaitu pedagang yang membeli barang dalam jumlah besar dan menjualnya kembali ke para pengecer (b)   Pedagang kecil / eceran (retailer).   2.  Perantara khusus, adalah lembaga yang menyalurkan barang dari produsen ke konsumen namun tidak bertanggung jawab apabila barang yang disalurkan tersebut tidak laku.  Perantara khusu terbagi dari : (a)    Agen, (b)   Lembaga (c)    Komisioner (d)   Importir (e)   Eksportir d.            Konsumsi Kegiatan manusia yang secara langsung menggunakan barang dan jasa (baik mengurangi ataupun menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa) untuk memenuhi kebutuhan dan memperoleh kepuasan. Contoh kegiatan konsumsi antara lain : makan,naik kendaraan umum, menonton tv, membaca buku, dll   B.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Konsumsi ·         Tingkat pendapatan masyarakat ·         Selera konsumen ·         Harga barang, baik harga barang itu sendiri, barang substitusi maupun barang



komplemeter ·         Tingkat pendidikan masyarakat ·         Jumlah keluarga ·         Lingkungan alam   5.        PERMINTAAN DAN PENAWARAN 5.1      pengertian permintaan dan penawaran ~Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. ~Penawaran adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang dijual atau jasa yang akan dijual atau ditawarkan oleh produsen pada berbagai macam tingkat harga.   5.2      hukum permintaan dan penawaran ~ Hukum permintaan berbunyi, “Jumlah barang yang diminta akan selalu berbanding terbalik dengan harganya, artinya jika harga barang naik, maka jumlah barang yang diminta akan berkurang, dan jika harga barang turun, maka jumlah barang yang diminta akan bertambah. ~ Hukum penawaran mengatakan bahwa jumlah barang yang ditawarkan akan selalu terbanding lurus dengan harganya / artinya jika harga barang naik, maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, sebaliknya jika harga turun, maka jumlah barang yang ditawarkan berkurang.   5.3      faktor-faktor yang mempengaruhi ~ Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan 1. Perilaku konsumen / selera konsumen Saat ini handphone blackberry sedang trend dan banyak yang beli, tetapi beberapa tahun mendatang mungkin blackberry sudah dianggap kuno. 2. Ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan pelengkap Jika roti tawar tidak ada atau harganya sangat mahal maka meises, selai dan margarin akan turun permintaannya. 3. Pendapatan / penghasilan konsumen Orang yang punya gaji dan tunjangan besar dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya agar jarang beli.



4. Perkiraan harga dimasa depan Barang yang harganya diperkirakan akan naik, maka orang akan menimbun atau membeli ketika harganya masih rendah misalnya seperti bbm/bensin. 5. Banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen Ketika flu burung dan flu babi sedang menggila, produk masker pelindung akan sangat laris. Pada bulan puasa (ramadhan) permintaan belewah, timun suri, cincau, sirup, es batu, kurma, dan lain sebagainya akan sangat tinggi dibandingkan bulan lainnya.   ~ Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Penawaran 1. Biaya produksi dan teknologi yang digunakan Jika biaya pembuatan/produksi suatu produk sangat tinggi maka produsen akan membuat produk lebih sedikit dengan harga jual yang mahal karena takut tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dan produk tidak laku terjual. Dengan adanya teknologi canggih bisa menyebabkan pemangkasan biaya produksi sehingga memicu penurunan harga. 2. Tujuan perusahaan Perusahaan yang bertujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit oriented) akan menjual produknya dengan marjin keuntungan yang besar sehingga harga jual jadi tinggi. Jika perusahaan ingin produknya laris dan menguasai pasar maka perusahaan menetapkan harga yang rendah dengan tingkat keuntungan yang rendah sehingga harga jual akan rendah untuk menarik minat konsumen. 3. Pajak Pajak yang naik akan menyebabkan harga jual jadi lebih tinggi sehingga perusahan menawarkan lebih sedikit produk akibat permintaan konsumen yang turun. 4. Ketersediaan dan harga barang pengganti / pelengkap Jika ada produk pesaing sejenis di pasar dengan harga yang murah maka konsumen akan ada yang beralih ke produk yang lebih murah sehingga terjadi penurunan permintaan, akhirnya penawaran pun dikurangi. 5. Prediksi / perkiraan harga dimasa depan Ketika harga jual akan naik di masa mendatang perusahaan akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak output produksi dengan harapan bisa menawarkan/menjual lebih banyak .     5.6      fungsi permintaan dan penawaran A. Fungsi Permintaan



Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.fungsi permintaan adalah suatu kajian matematis yang digunakan untuk menganalisa perilaku konsumen dan harga.fungsi permintaan mengikuti hukum permintaan yaitu apabila harga suatu barang naik maka permintaan akan barang tersebut juga menurun dan sebaliknya apabila harga barang turun maka permintaan akan barang tersebut meningkat. jadi hubungan antara harga dan jumlah barang yang diminta memiliki hubungan yang terbalik, sehingga gradien dari fungsi permintaan (b) akan selalu negatif.   Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai beriut : Qd = a – bPd    atau  Pd = -1/b ( -a + Qd) dimana : a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai negatif b          = ∆Qd / ∆Pd Pd        = adalah harga barang per unit yang diminta Qd       = adalah banyaknya unit barang yang diminta Syarat, P  ≥  0, Q ≥  0, serta dPd / dQ < 0   untuk lebih memahami tentang fungsi permintaan, dibawah ini disajikan soal dan pembahasan tentang fungsi permintaan.      



Pada saat harga Jeruk Rp. 5.000 perKg permintaan akan jeruk tersebut sebanyak 



1000Kg, tetapi pada saat harga jeruk meningkat menjadi Rp. 7.000 Per Kg permintaan akan jeruk menurun menjadi  600Kg,  buatlah fungsi permntaannya ?   Pembahasan : Dari soal diatas diperoleh data : P1 = Rp. 5.000      Q1 = 1000 Kg P2 = Rp. 7.000      Q2 = 600 Kg untuk  menentukan fungsi permintaannya maka digunakan rumus persamaan garis melalui dua titik, yakni : y – y1            x – x1 ——    =    ——– y2 – y1         x2 – x1



  dengan mengganti x = Q dan y = P maka didapat, P – P1           Q – Q1 ——-    =    ——– P2 – P1         Q2 – Q1   mari kita masukan data diatas kedalam rumus :     P    –     5.000                     Q – 1000 ———————–  = —————   7.000 –  5.000                   600 – 1000              P – 5.000                 Q – 1000 ———————– = —————             2.000                        -400    P – 5.000 (-400)    =  2.000 (Q – 1000) -400P + 2.000.000 = 2000Q – 2.000.000 2000Q = 2000.000 + 2.000.000 – 400P Q = 1/2000 (4.000.000 – 400P) Q = 2000 – 0,2P ============ Jadi Dari kasus diatas diperoleh fungsi permintan Qd = 2000 – 0,2   B. Fungsi Penawaran Fungsi penawaran adalah persamaan yang menunjukkan hubungan harga barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen. Fungsi penawaran digunakan oleh produsen untuk menganalisa kemungkinan2 banyak barang yang akan diproduksi. Menurut hukum penawaran bila harga barang naik, dengan asumsi cateris paribus (faktorfaktor lain dianggap tetap), maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan sebaliknya apabila harga barang menurun jumlah barang yang ditawarkan juga menurun. jadi dalam fungsi penawaran antara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan memiliki hubungan posifit, karenanya gradien (b) dari fungsi penawaran selalu positif.   Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:



Qs = a + bPs   dimana : a dan b = adalah konstanta, dimana b harus bernilai positif   b = ∆Qs/ ∆Ps Ps= adalah harga barang per unit yang ditawarkan Qs= adalah banyaknya unit barang yang ditawarkan Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs > 0   Pada saat harga durian Rp. 3.000 perbuah toko A hanya mampu menjual Durian sebanyak 100 buah, dan pada saat harga durian Rp. 4.000 perbuah toko A mampu menjual Durian lebih banyak menjadi 200 buah. dari kasus tersebut buatlah fungsi penawarannya ? Jawab : dari soal diatas diperoleh data sebagai berikut : P1 = 3.000     Q1 = 100 buah P2 = 4.000     Q2 = 200 buah Langkah selanjutnya, kita memasukan data-data diatas kedalam rumus persamaan linear a:  P – P1        Q – Q1 ——–  =  ——— P2 – P1      Q2 – Q1   P  – 3.000         Q – 100 ————–  = ————4.000 – 3.000      200 – 100        P – 3.000           Q – 100 ————–   =  ————        1.000                 100   (P – 3.000)(100) = (Q – 100) (1.000) 100P – 300.000  = 1.000Q – 100.000 1.000Q = -300.000 + 100.000 + 100P 1.000Q = -200.000 + 100P



Q = 1/1000 (-200.000 + 100P ) Q = -200 + 0.1P ============ Jadi dari kasus diatas diperoleh Fungsi penawaran : Qs = -200 + 0,1Pd   C. Keseimbangan Harga Keseimbangan harga di pasar tercapai apabila Qd = Qs atau Pd = Ps, Jadi keseimbangan harga merupakan kesepakatan-kesepakatan antara produsen dan konsumen dipasar. untuk lebih jelasnya perhatikan contoh soal dibawah ini :       Tentukan jumlah barang dan harga pada keseimbangan pasar untuk fungsi permintaan Qd = 10 – 0,6Pd dan fungsi penawaran Qs = -20 + 0,4Ps.   Jawab: Keseimbangan terjadi apabila Qd = Qs, Jadi 10 – 0,6Pd   = -20 + 0,4Ps 0,4P + 0,6P =  10 + 20 P = 30   Setelah diketahui nilai P, kita masukan nilai tersebut kedalam salah satu fungsi tersebut: Q = 10 – 0,2(30) Q = 10 – 6 Q = 4, Jadi keseimbangan pasar terjadi pada saat harga (P)=30 dan jumlah barang (Q) = 4.   6.            Mekanisme pembentukan harga pasar A. PENGERTIAN HARGA PASAR – Harga pasar atau Harga keseimbangan adalah Harga yang disepakati oleh pihak penjual dan pihak pembeli pada tingkatan harga tertentu. – Pada tingkatan harga tertentu, jumlah barang dan jasa yang diminta sama dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. – Terbentuknya harga ditentukan berdasarkan hukum ekonomi ( hukum permintaan dan hukum penawaran ) yaitu sebagai berikut :



1. Harga akan tetap jika permintaan seimbang. 2. Permintaan makin bertambah, jika harga turun, penawaran akan berkurang jika harga makin turun. 3. Makin banyak permintaan, harga makin tinggi, makin banyak penawaran, harga makin rendah. B. PROSES TERBENTUKNYA HARGA PASAR – Harga pasar akan tercapai setelah melalui serangkaian proses tawar – menawar antara penjual dan pembeli. – Apabila harga barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual dirasa terlalu tinggi oleh pembeli maka barang dan jasa tersebut tidak dapat terjual. – Istilah Surplus dikenal dengan pengertian suatu keadaaan dimana terjadi kelebihan penawaran. – Istilah Shortage dikenal dengan pengertian suatu keadaan dimana terjadi kelebihan permintaan – Prinsip Ceteris Paribus berlaku dalam hal ini, yaitu Harga merupakan satu – satunya faktor yang menentukan permintaan dari pembeli dan penawaran dari penjual. – Faktor – Faktor yang mempengaruhi harga pasar : 1. Permintaan terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan jumlah barang atau jasa terbatas. 2. Tinggi rendahnya biaya produksi. 3. Pandangan masa depan dari produsen atau konsumen. 4. Produsen mengetahui selera konsumen. 5. Penawaran terhadap barang atau jasa bertambah, sedangkan daya beli konsumen Tetap atau berkurang – Peranan Harga pasar dalam perekonomian : 1. Menunjukan perubahan kebutuhan masyarakat. 2. Membantu menentukan penawaran. 3. Menggerakkan pengusaha untuk berkreasi terhadap perubahan permintaan – Fungsi harga pasar adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jenis barang yang akan diproduksi. 2. Menentukan pembagian hasil produksi diantara para konsumen. 3. Menentukan teknologi yang akan digunakan dalam proses produksi. – Kurva Keseimbangan penawaran dan permintaan :



Harga ( P ) Rp 2500 Rp 2000 Rp 1500 Rp 1000 Rp 500



Permintaan 5 10 12 15 20



Penawaran 20 15 12 10 5



7.  ELASTISITAS 7.1      Elastisitas Permintaan Dalam ilmu ekonomi, elastisitas permintaan atau price elasticity of demand (PED) adalah ukuran kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan mengukur seberapa besar kepekaan perubahan jumlah permintaan barang terhadap perubahan harga.Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan terhadap barang tersebut biasanya naik —semakin rendah harganya, semakin banyak benda itu dibeli.Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1, maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1% menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh besarnya harga yang ditawarkan. Koefisien Elastisitas n=0 Inelastis sempurna 0