CBR Supervisi Monev Kelompok 4 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Critical Book Report MK: Suvervisi, Monitoring, Evaluasi Program Pendidikan Masyarakat Prodi PENMAS-FIP



Skor Nilai :



CRITICAL BOOK REPORT SUPERVISI PENDIDIKAN (Teori dan Praktek dalam Mengembangkan SDM Guru)(Muwahid Shulman) MONITORING, EVALUASI, SUPERVISI (Suhaimi Dkk) DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 MELANI PUTRI



1182171013



DINDA ARINDANI



1182171003



CUT MEGA WATI LUBIS



1181171011



ARINDA PRAMAI SHELLA



1182171008



KELAS



: PENMAS REG A 2018



MATA KULIAH



: SUPERVISI, MONITORING, EVALUASI PROGRAM PENMAS



DOSEN PENGAMPU : Prof. Dr. SIMAN. M.Pd. PENDIDIKAN MASYARAKAT



FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt. karena atas izin dan kehendak-Nya sehingga makalah sederhana ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Penulisan dan pembuatan Critical Book Report ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Supervisi, Monitoring, Evaluasi Program Penmas. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana ini Supervisi Pendidikan (Teori dan Praktek dalam Mengembangkan SDM Guru) (Muwahid Shulman) dan Monitoring, Evaluasi, Supervisi (Suhaimi Dkk). Dalam penulisan CBR



ini kami menemui berbagai hambatan yang dikarenakan



terbatasnya ilmu pengetahuan mengenai hal – hal yang berkenaan dengan penulisan makalah ini dan terbatasnya sumber buku yang kami peroleh. Oleh karena itu, sudah seharusnya kami berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan limpahan ilmunya yang berguna kepada kami. Kami menyadari akan kemampuan kami yang masih jauh dari kata sempurna, tetapi dalam pembuatan makalah ini insya Allah kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar lebih maju di masa yang akan datang.



Medan, 09 Maret 2021



KELOMPOK 4



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................



i



DAFTAR ISI ...............................................................................................



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi...................................................................................... B. Tujuan ............................................................................................... C. Manfaat ............................................................................................. D. Identitas buku ....................................................................................



1 1 1 2



BAB II RINGKASAN BUKU .....................................................................



3



BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU A. Kelebihan isi buku ............................................................................. B. Kekurangan isi buku ..........................................................................



14 14



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................... B. Rekomendasi ....................................................................................



15 15



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................



16



LAMPIRAN



ii



BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CBR Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahamai. Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi sesuai dengan pembahasan yang ingin dibaca terkhusus pada pokok pembahasan mengenai Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Masyarakat semoga bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.



B. Tujuan penulisan CBR 1. Mengulasi isi sebuah buku 2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada di dalam buku 3. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setia bab dari 2 buku 4. Mengkritisi suatu topik yang berhubungan dengan materi kuliah Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Masyarakat dalam 2 buah buku.



C. Manfaaat CBR 1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Supervisi, Monitoring dan Evaluasi Program Pendidikan Masyarakat 2. Untuk mengetahui cakupan informasi dalam Supervisi, Monitoring dan Evaluasi khususnya untuk kita sebagai mahasiswa Penmas dan untuk melakukan kegiatan dilapangan nanti.



1



D. Identitas Buku Identitas buku Utama 1. Judul Buku



: SUPERVISI PENDIDIKAN (Teori dan Praktek dalam Mengembangkan SDM Guru)



2. Penulis



: Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag.



3. Tahun Terbit : 2012 4. Kota Terbit



: Suarabaya



5. Penerbit



: Penerbit Acima Publishing



6. ISBN



: 978-602-7559-18-9



Identitas Buku Pembanding 1. Judul Buku



: Monitoring, Evaluasi, Supervisi



2. Penulis



: Suhaimi, S.Pd



3. Tahun Terbit : 2009 4. Kota Terbit



: New Zealand



5. Penerbit



: United Nations



6. ISBN



:-



2



BAB II RINGKASAN ISI BUKU BUKU UTAMA BAB I: TIPE DAN PRINSIP SUPERVISI PENDIDIKAN A. Tipe Suvervisi Ada lima tipe supervisi, dari yang paling memberikan kebebasan kepada guru dan 6ta{ tata usalra sampai pada yang paling ketat aturannya, dengan supervisor sebagai penguasa kelima tipe tipe supervise tersebut adalah: 1. Tipe Inspeksi Tipe seperti ini biasanya terjadi dalam administrasi dan model kepernimpinan yang otokratis, mengutamakan pada upaya mencari kesalahan orang lai& bertindak sebagai "Inspektur" yang bertugas mengawasi pekerjaan guru. Supervisi ini dijalankan terutama untuk mengawasi, meneliti dan mencermati apakah guru dan petugas di sekolah sudah melaksanakan seluruh tugas yang diperintahkan serta ditentukan oleh atasannya. 2. Tipe Laissez Faire Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam supervisi inspeksi bawahan di awasi secara ketat dan harus menurut perintah atasan, pada supervisi laises faire para pegawai dibiarkan saja bekerja sekehendaknya tanpa diberi petujuk yang benar. 3. Tipe Coersive Tipe ini tidak jauh beda dengan tipe inspeksi, sifatnya memaksakan kehendak. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervis tetap saja dipaksakan berlakunya. 4. Tipe Training dan Guidance Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan birnbingan Sedangkan dari sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka mampu mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh atasannya. 5. Tipe Demokratis Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemirnpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan atau didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah. sesuai dengan kemampuan dan keailian masing-masing.



3



Apapun tipe yang dipilih oleh supervisbr dalam dalam melaksanakan supervisi namun tidak boleh melupakan priruip-prinsip meniadi paduan keria, yaitu: a. Supervisi adalah pemberian bimbingan dan batuan kepada guru dan staf tat usaha agar mampir meningkatkan kinerja. b. pemberian birnbingan dan batuan dilakukan secara langsung, tidak perlu ada perantara. c. pemberian bimbingan dan batuan harus dikaitkan dengan peristiwa yang memerlukan bimbingan. d. Kegiatan supervisi dilakukan secara berkala agar terjadi mekanisme yang ajek dan rutin. . e. Supervise terjadi dalam suasana kondusif penuh silat kekluargaan agar terjalin kerja saa yang baik. f. Supervise dilakukan dengan menggurnkan catatan agar apa yang dilakukan dan ditemukan tidak hilang. Temuan dan hal-hal penting lainnya merupakan bahan binaan yang sangat penting artinya dan dapat dibaltas dalam pertemuan rutin pengawas (KKPS)dan kepala sekolah (KKKS). g. Priruip-prinsip supervisi yang dikemukakan oleh ngalim purwanto dan oteng sutrisna lebih mengejar persyaratan yang perlu ditaati untuk dipenuhi bagi petugas supervisor yang ingin sukses. ( Arikunto, 2004,25).



B. Prinsip Suvervisi Secara aplikatif priruip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut : 1. Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantiran kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari{ari kesalahan. 2. Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yarg mendapat bantuan dan bimbingan teisebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri. 3. Apabila supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau tanggapan. 4. Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala rnisalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh suoervisor. 4



5. Suasana yang terjadi selarna supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adarrya lubungan yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan segan_segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki. 6.



Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hillang atau terlupakan sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal-hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.



Jadi dalam melaksanakan fungsi supervisi akademik, pengawas hendaknya dapat berperan sebagai: a. Mitra guru dalam meningkatkan mufu proses dan hasil pembelajaran dan bimbingan di sekolah binaannya. b. Inovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan birnbingan di sekolah binaannya. c. Konsultan pendidil..an di sekolah binaannya d. Konselor bagi kepala sekolah, gruru dan seluruh staf sekolah. e. Motivator untuk meningkatkan kinerja semua staf sekolah.



BAB II: RUANG LINGKUP SUPERVISI PENDIDIKAN A. Lingkup Suvervisi Pendidikan Supervisi pendidikan tidak hanya mengawasi kondisi mengaiar guru dan aspek adminiqtrasi sekolah. Tetapi ruang lingkup supervisi pendidikan sangat iuas aan banyak, dimana tujuannya adalah untuk memperbaiki kondisi sekolah baik secara fisik, akademik ataupun segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah.Ruang lingkup supervisi antara lain : a. Kesiswaan. b. Kurikulum dan pembelajaran. c. Bahan Ajar. d. Metoda pengajaran e. Evaluasi f. Gadik g. Fasilitas pendidikan h. Alat instruksi dan penolong instruksi 5



i.



Anggaran. Dari uraian di atas terlihat bahwa ruang lingkup tugas pengawas tidak hanya berhubungan



dengan guru dan pimpinan sekolah saja. Akan tetapi berhubungan juga dengan semua yang berkaitan dengan sekolah, seperti siswa, orangtua siswa maupun masyarrakat secara umurn. Tugas pokok inspecting (mensupervisi) meliputi tugas mensupervisi kinerja kepala sekolah, kinerja guru, kinerja staf sekolah, pelaksanaan kurikulum atau mata pelajaran, pelaksanaan pembelajaran, ketersediaan dan pemanfaatan sumberdaya, manajemen sekolah, dan aspek lainnya. Tugas pokok advising (memberi advis atau nasehat) meliputi advis mengenai sekolah sebagai sistem, memberi advis kepada guru tentang pembelajaran yang efektif, memhri' advis kepada kepala sekolah dalam mengelola pendidikan, memberi advis kepada tim kerja dan staf sekolah dalam meningkatkan kinerja sekolafu memberi advis kepada orang tua siswa dan komite sekolah terutama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan. Tugas pokok monitoring atau Pernantauan meliputi tugas: memantau penjaminan atau standard mutu pendidikan, memantau penerimaan siswa baru, memantau proses dan hasil belajar siswa, memantau pelaksanaan ujian, memantau rapat guru dan staf sekolah, memantau hubungan sekolah dengan masyarakat, mernantau data statistik kemajuan sekolah, memantau programprogram pengembangan sekolah. Tugas pokok reporting meliputi tugas: melaporkan perkembangan dan hasil pengawasan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota, Propinsi dan atau atau Nasional, melaporkan Perkembangan dan hasil pengawasan ke masyarakat publik, melaporkan perkembangan dan hasil Pengawasan ke sekolah binaannya. Tugas pokok coordinating meliputi tugas: mengkoordinir sumber - sumber daya sekolah baik surnber daya manusia, material, financial dll, mengkoordinir kegiatan antar sekolah, mengkoordinir pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah. Berdasarkan uraian tugas-tugas pengawas sebagaimana dikemukakan di atas, maka pengawas satuan pendidikan banyak berperan sebagai: 1. Penilai 2. peneliti, 3. pengembang, 4. pelopor atau inovator, 6



5. motivator, 6. konsultan 7. kolaborator dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekotah binaannya.



B. Efektivitas Supervisi Indikasi supervisi dikatakan efektif, dilihat dari 4 hal yaitu: 1. Pendelegasian Supervisor harus dapat membawa timnya ke arah target atau ,sasaran yang ditetapkan, mendelegasikan tugas-tugas kepada para guru, staf atau pegawai terutama yang bersifat teknis lapangan. 2. Keseimbangan Supervisor harus dapat menyeimbangkan penggunaan otoritas seperti kapan menahan diri, kapan mengoptimalkan kreativitas guru atau staf atau pegawai, bersikap tegas, kapan harus memberi kesempatan guru atau stal atau pegawai menyampaikan pendapat, menerapkan contoh konkrit, menerapkan disiplin waktu. 3. Jembatan Supevisor harus dapat menyampaikan visi misi yang telah ditetapkan, harus dapat menyalur berbagai aspirasi guru, staf atau pegawainya, menemukan kepentingan berama, melakukan pengambilan keputusan secara adil, dapat menanggulangi konflik. 4. Komunikasi seorang supervisor seharusnya mampu berkomunikasi multiarah yang mencakup kemampuan mendengarkan keluhan, masukan dan pertanyaan para guru, staf, pegawai. Jika tahapan supervisi dibagi menladi tiga bagian (pembicaraan awal, observasi, analisis dan interpretasi serta pembicaraan akhir), maka supervisi dilakukan sebagai berikut: 1. pembicaraan awal Dalam pembicaraan awal, supervisor "memancing " apakah dalam mengajar guru menemui kesulitan. Pembicaraan ini dilakukan secara informal. 2. Observasi Jika perlu bantuan, maka supervisor mengadakan observasi kelas. Dalam observasi supervisor masuk kelas dan duduk di belakang tanpa mengambil catatan. Ia mengambil kegiatan kelas. 7



3. Analisis dan Interpretasi Sesudah melakukan observasi, supervisor kembali ke kantor dan memikirkan kemungkinan kekeliruan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Jika menurut supervisor, jika guru telah menemukan jawaban maka supervisor maka tidak akan memberi nasihat kalau tidak di minta. 4. Pernbicaraan akhir Jika perbaikan telah dilakukan, Pada Periode tertentu guru dan supervisor mengadakan pembicaraan akhir. Dalam pembicaraan akhir, supervisor berusaha membicarakan apa yang sudah di capai guru, dan menjawab kalau ada pertanyaan dan menanyakan kalu guru_guru perlu banfuan lagi. 5. Laporan laporan disampaikan secara deskripsi derngan interpretasi berdasarkan judgment supervisor. Laporan ini di tulis untuk guru, kepala sekolah, atau atasan kepala sekolah. C. Keterampilan Supervisor 1. Keterampilan teknis yaitu bisa melakukan hal – hal yang bersifat teknis yang cukup mengenai penyesuaian pekerjaan di organisasinya, menguasai yang cukup untuk memberikan pengarahan, jika ia merasa masih kurang perlu meningkatkan diri sebelum para guru atau staf atau pegawainya meningkatkan diri mereka. 2. Keterampilan interpersonal yaitu; keterampilan dalam berhubungan dengan orang lain atau melakukan sosialisasi, termasuk didalamnya komunikasi hubungan antar manusia yang baik. 3. Keterampilan manajerial yaitu terampil dalam memimpin, menggunakan wewenang (termasuk gaya – gaya kepemimpinan), merencakan, mengarahkan dan mengendalikan. 4. Keterampilan administrasi, yaitu; keterampiJan membuat dan mamatuhi prosedur operasional, peraturan, pedoman perilaku yang berlaku, membuat laporan dinas, laporan bulanan menyusun anggaran, membuat proposal, dan melakuan adminisfratif lain yang sesuai dengan jenis pekeriaan yang ditekuninya. 5. Keterampilan konseptual yaitu ; mampu melihat ke depan, mengantisipasi apa yang tejadi, tahu apa yang harus dilakukan ( disebut juga visi), serta mampu membuat konsep atau perencanaan untuk menterjemahkan visi menjadi aksi atau tindakan.



8



BAB III: KON5EP EVALUASI PROGRAM SUPERVISI PENDIDIKAN A. Pendahuluan Para orangtua yang mengerti menginginkan informasi tentang kurikulum dan metode pengajaran yang digunakan dalam mengajar anaknya. Kelompok warga lainnya ingin mengetahui hasil yang dicapai dengan biaya yang telah mereka bayar. Kerena evaluasi dapat membantu mengadakan informasi tersebut, maka para pembuat aturan pendidikan dapat memakai hasil evaluasi sebagai acuan dalam proses perbaikan pendidikan. Pakar maupun pemimpin sekolah dan universitas menerima evaluasi sebagai persyaratan untuk memperoleh dana guna bermacam – macam program pendidikan. Pengajar dan karyawan melihat evaluasi untuk mengetahui apa yang telah mereka kerjakan. Singkatnya evaluasi telah dierima secara luas dalam pendidikan dan bidang – bidang lainnya yang relavan. B. Pengertian Evaluasi Suchman (1961 dalam Anderson 1975) memandang evaluasi sebagai sebuah proses menetukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu yang selanjutnya infromasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. (Suharsini Arikunto, 2004). C. Pengertian Evaluasi Program Makna dari evaluasi program itu sendiri mengalami proses pemantapan, definisi yang terkenal untuk evaluasi program dikemukakan oleh Ralph Tyler yang mengatakan bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan sudah dapat terelisasikan. (teyler, 1950). Kemudian berkembang definisi yang lebih diterima masyarakat luas yang dikemukakan oleh dua orang ahli yaitu Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971). Mereka menyampaikan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Dalam organisasi pendidikan evaluasi program dapat disama artikan dengan kegiatan supervisi secara singkat, supervisi diartikan sebagai upaya mengadakan peninjauan untuk memberikan pembinaan maka evaluasi program adalah langkah awal dari supervisi yaitu mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian pembinaan yang tepat pula. Untuk dapat meniadi evaluator, seorang harus memenuhi Persyaratan sebagai berikut: 9



1. Mampu melaksanakan, persyaratan pertama yang harus dipenuhi oleh evaluator adalah bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk melaksanakan evaluasi yang didukung oleh teori dan keteramPilan praktik. 2. Cermat, dapat melihat celah-celah dan detail dari program serta bagian Program yang akan di evaluasi. 3. Objektif, tidak mudah dipengaruhi oleh keinginan pribadi, agar dapat mengumpr:lkan data sesuai dengan keadaannya, selaniutnya dapat rnengambil kesirnpulan sebagaimana diatur oleh ketentuan yang harus diikuti. 4. Sabar dan tekun, agar didalam melaksanakan tugas dimulai dari membuat rancangan kegiatan dalam bentuk menyusun proposal, menyusun instrumen, mengumpulkan data dan menyusun laporan, tidak gegabah dan tergesa gesa. 5. Hati-hati dan bertanggung jawab yaitu melakukan pekerjaan evaluasi dengan penuh pertimbangarn namun apabila masih ada kekeliruan yang diperbuat, berani menggung resiko atas segala kesalahannya. D. Peranan, Tujuan dan Fungsi Evaluasi Evaluasi formal telah memegang per:rnan penting dalam pendidikan, antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk mencapai beberapa tujuan seperti : 1. Membuat kebijaksanaan dan keputusan. 2. Menilai trasil yang dicapai para pelajar. 3. Menilai kurikulum. 4. Memberi kepercayaan kepada sekolah. 5. Memorutor dana yang telah diberikan. 6. Memperbaiki materi dan program pendidikan. Proses melakukan evaluasi mungkin saja berbeda sesuai PersePsi teori yang dianut, namun evaluasi paling tidak hatus memasukkal ketentuan dan tindakan sejalan dengan fungsi evaluasi, Yaitu : 1. Memfokuskan evaluasi. 2. Mendesain evaluasi. 3. Mengumpulkan informasi. 4. Menganalisis informasi. 5. Melaporkan hasil evaluasi. 10



6. Mengelola evaluasi . 7. Mengevaluasi evaluasi E. Model, Pendekatan dan Konsep Evaluasi Model evaluasi adalah model desain evaluasi yang dibuat oleh ahli – ahli atau pakar – pakar evaluasi yang dibuat oleh ahli – ahli atau pakar – pakar evaluasi yang biasanya dinamakan sama dengan pembuatanya atau tahap pembuatannya. 1. Model Evaluasi  Model evaluasi CIPP  Model UCLA  Model Brinkerboff  Model Stake atau Contenence 2. Pendekatan Dalam Evaluasi  Experimental Approach  Goal Oriented Approach  The Decision Focased Approach  The Llser Orielteil Apptoach  Thc Responsioe Approach  GoaI Free Eoaluation BUKU PEMBANDING A. Mengapa Program Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) memerlukan Monitoring EVALUASI dan Supervisi? Setidaknya ada tiga alasan mendasar mengapa program MBS memerlukan monitoring, evaluasi, dan supervisi. Pertama, monitoring, evaluasi, dan supervisi merupakan bagian tak terpisahkan dari fungsi manajemen khususnya pengawasan. Kedua, monitoring, evaluasi, dan supervisi sebagai bahan umpan balik (feedback) terhadap proses perencanaan dan penganggaran pendidikan. Ketiga, monitoring, evaluasi, dan supervisi sebagai dasar melakukan advokasi dan komunikasi pendidikan berbasis bukti nyata (evidenle-based). Monitoring dan Supervisi merupakan bagian tak terpisahkan dari fungsi manajemen. Program MBS merupakan program peningkatan kualitas pendidikan yang meletakkan sekolah sebagai ‘pusat’ dari pelaksanaan pembelajaran melalui manajemen yang transparan dan partisipatif, guru-guru yang terampil dalam mengaplikasikan pendekatan yang mengoptimalkan 11



potensi anak, serta masyarakat yang peduli pendidikan. Untuk membantu sekolah menjalankan pendekatan-pendekatan tersebut dengan benar, dibutuhkan supervisi klinis dari pengawas sekolah dan juga dari pihak – pihak terkait lainnya, yang akan secara teratur memberikan umpan balik baik mengenai pencapaian keberhasilan atau pun kelemahan, mendiskusikan tindak lanjut, melakukan pembinaan, dan memantau perkembangan sekolah tersebut. Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi untuk memberikan umpan balik (feedback) terhadap proses perencanaan dan penganggaran pendidikan.Sebagai program nasional pemerintah Republik Indonesia seperti yang diamanatkan oleh Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No. 20/2003), Program MBS harus menjadi bagian dari program pemerintah daerahbaik di tingkat provinsi maupun kabupaten. Dengan demikian, Program MBS harus secara teratur dan sistematis tercantum dalam dokumen-dokumen perencanaan daerah (contohnya Renstra/RPJMD atau RKPD) dan dianggarkan setiap tahunnya. Hasil M&S bisa menjadi dasar bahan rujukan untuk mengetahui kondisi sekolah, tingkat kemajuan serta juga efektivitas dan efisiensi kegiatan MBS yang akan menjadi umpan balik (feedback), memberikan orientasi arah kebijakan dan tindak lanjut bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kondisi MBS di wilayahnyaSebagai dasar melakukan advokasi dan komunikasi pendidikan berbasis bukti nyata (evidence-based) Hasil M&S yang berkualitas dapat memberikan referensi yang akurat dan terpercaya (reliable) yang dapat menjadi alat advokasi yang penting bila ingin mempromosikan. Dengan penampilan hasil M&S yang menarik dan menggugah, banyak gambaran – gambaran keberhasilan yang bisa memberikan inspirasi bagi peningkatan keterlibatan masyarakat atau pun pemerintah, atau pun bagi pemecahan masalah secara bersama-sama B. Siapa saja aktor/pelaku kegiatan Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi MBS? Pada dasarnya semua pihak bisa turut serta mengambil bagian dalam proses Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi sesuai dengan fungsinya masing – masing Pemerintah, masyarakat, dan sekolah bisa secara bersama-sama membangun kemitraan yang tujuannya memonitor pelaksanaan kegiatan MBS di sekolah. Sekolah harus secara terbuka menginformasikan kepada masyarakat tentang pencapaian atau pun rencana-rencana jangka pendek dan jangka panjangnya. Sebaliknya, masyarakat harus bisa secara positif berkontribusi kepada peningkatan kualitas pendidikan di tingkat sekolah, apakah itu melalui perhatian langsung pada pendidikan anak-anak mereka yang bersekolah di sekolah tersebut, atau pun dalam bentuk urun rembug, masukan yang membangun, atau pun dalam bentuk – bentuk lain yang sesuai dengan aturan yang berlaku. 12



Secara spesifik, peran serta masyarakat dalam monitoring di tingkat sekolah diatur dalam berbagai peraturan perundangan mulai dari Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No 20/2003), atau peraturan lainnya (contohnya Kepmen 44/U/2002 tentang Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan). C. Apa sajakah yang perlu di Monitoring, Evaluasi, dan Supervisi? Indikator Dampak Langsung (Outcome)Indikator Dampak Langsung ini terutama sangat penting bagi evaluasi supervisi klinis. Kurang lebih isinya adalah capaian program berdasarkan bentuk tindakan yang diberikan. Selain untuk supervisi klinis, indikator dampak langsung juga penting bagi bekal advokasi kebijakan. Contoh Indikator Dampak Langsung: 1. Ada/tidaknya Rencana Pembangunan Sekolah (RPS/RKS) yang disusun secara berkala (rutin) di sekolah 2. Penggunaan berbagai variasi dalam metode pembelajaran di kelas 3. Terdapat/tidaknya Komite Sekolah yang berfungsi. Indikator Dampak Tidak Langsung (Impact) Indikator dampak tidak langsung bisa, terutama sekali, untuk mengadvokasikan Program MBS kepada para pengambil keputusan. Indikator – indikator dampak tidak langsung ini biasanya muncul sebagai akibat atau imbas pelaksanaan. Program MBS. Contoh indikator dampak tidak langsung adalah : 1. Tingkat penguasaan kompetensi dasar siswa (Matematika, Bahasa, IPA) 2. Angka putus sekolah D. Kapan dilakukan Monitoring dan Supervisi MBS? Monitoring dan Supervisi Rutin atau ad-hoc? Monitoring dan Supervisi MBS sebaiknya dilaksanakan secara berkala, walaupun untuk beberapa kebutuhan bisa dilakukan secara ad hoc sesuai dengan kebutuhan. Sebagai referensi Supervisi Klinis Berdasarkan pengamatan pelaksanaan tugas kepengawasan, ideal-nya hasil Monitoring dan Supervisi Program MBS menjadi referensi pengawas dalam menyusun Program Kerja Tahunan. Oleh karena itu, data dan informasi Program MBS harus terkumpul, terolah, dan teranalisis sebelum penyusunan Program Kerja Tahunan pengawas di bulan Juli setiap tahunnya. Dengan demikian, pengawas dapat melakukan tugas supervisi dan pendampingan yang terprogram dan terjadwal baik untuk membantu peningkatan kualitas MBS di sekolah dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan sekolah tersebut. 13



BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU A. Kelebihan Isi Buku 1. Dari buku yang berjudul Supervisi Pendidikan (Teori dan Praktek dalam Mengembangkan SDM Guru) Karya Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag, buku ini memberikan isi materi yang cukup bagus mengenai mengenai Model dan Prinsip Supervisi Pendidikan, Ruang lingkup Supervisi Pendidikan, Konsep Evaluasi Program Supervisi Pendidikan. 2. Kehadiran buku ini tentu menambah pengembangan ilmu pengetahuan serta referensi di bidang Supervisi, Monitoring, Evaluasasi Pendidikan yang menjadi literatur penting untuk mahasiswa yang mendalami kajian tentang pendidikan masyarakat. 3. Dan buku ini Juga didukung pendapat para ahli yang dapat kita lihat di Daftar Pustaka. 4. Buku ini disajikan secara sederhana serta bahasa yang di pakai juga lugas sehingga cukup mudah dipahami. 5. Dari tampilan cover buku menggunakan konsep yang matang dan merancang desain covernya. Untuk penulisan nama buku juga digunakan gaya penulisan yang sedikit unik dan rapi. 6. Buku ini memiliki gaya tulisan yang halus namun jelas sehingga sangat menarik pembaca untuk terus membaca, serta susunan-susunan tulisan yang sangat tertata rapi.



B. Kekurangan Isi Buku Dari buku yang berjudul Supervisi Pendidikan (Teori dan Praktek dalam Mengembangkan SDM Guru) Karya Dr. H. Muwahid Shulhan, M.Ag, memiliki kekurangan yaitu pada buku ini ini yaitu tidak dilengkapi dengan sebuah kesimpulan di setiap Bab buku, sehhingga pembaca jika ingin menyimpulkan harus membaca keselurah isi buku. Serta buku ini juga tidak disertakan dengan indeks dan gambar atau tabel mengenai pembahasan isi buku.



14



BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dunia pendidikan dewasa ini terasa seperti berpacu dengirn perkembangan teknologi, sosial, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan yang sangat cepat yang menuntut penyusuaianpenyesuaian kehidupan, termasuk kehidupan di dunia pendidikan, dirnana guru sebagai ujung tombaknya, yang harus siap bukan hanya dalam pelaksanaan tugas, tapi juga yang lebih penting .adalah kesiapan secara pribadi, karena penampilan di muka kelas selalu mencerminkan sikap hidupnya secara keselurulun, yang menurut pengalaman besar pengarulnya terhadap proses belajar mengajar. Supervisi pendidikan tidak hanya mengawasi kondisi mengaiar guru dan aspek adminiqtrasi sekolah. Tetapi ruang lingkup supervisi pendidikan sangat iuas aan banyak, dimana tujuarurya adalah untuk memperbaiki kondisi sekolah baik secara fisik, akademik maupun segala sesuatu yang berhubungan dengan sekolah atau lembaga Pendidikan Non formal.



B. Rekomendasi Menurut yang penulis baca dan review dari buku tersebut sangat layak digunakan untuk seorang mahasiswa seperti saya dan menjadi reverensi bagi si pembaca dan diharapkan agar



buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar tidak ada kesalahan serta



memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari hari maupun Praktek di Lapangan. Terimakasih.



15



DAFTAR PUSTAKA Shulhan, Muwahid. (2012). Supervisi Pendidikan (Teori dan Terapan dalam Mengembangkan Sumber Daya Guru). Surabaya: Penerbit Acima Publishing. Suhaimi, Dkk. (2009). Monitoring, Evaluasi, Supervisi. New Zealand: United Nations.



16



LAMPIRAN BUKU UTAMA



BUKU PEMBANDING



17