Cerdas Bersama Al Quran - Faris Khoirul Anam [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CERDAS bersama AL-QUR’AN Indahnya Belajar dan Mengkaji Kitab Suci H. Faris Khoirul Anam, Lc., M.H.I.



Siapa yang Seperti ini? ‫ورا‬ ً ‫ار ِّب إِنَّ َق ْومِي ا َّت َخ ُذوا ه ََذا ا ْلقُ ْرآنَ َم ْه ُج‬ َ ‫سول ُ َي‬ ُ ‫الر‬ َّ َ ‫َو َقال‬ ]30 :‫[الفرقان‬ Rasullullah berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sesuatu yang tidak dihiraukan.” (QS. Al-Furqon [25]: 30)



Ucapan Rasulullah “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sesuatu yang tidak dihiraukan” beliau katakan di hari kiamat. Artinya, “Mereka tidak menghiraukan al-Qur’an, tidak menghiraukanku, dan mendustakan aku.” (Tafsir al-Qurthubi, 13, 27-28)



‫ُول" َيا‬ ِ ‫إِنَّ َق ْو َل الرَّ س‬ ‫َرب" إِ َّن َما َيقُولُ ُه َي ْو َم‬ ‫ أَيْ َه َجرُوا‬،‫ْالقِ َيا َم ِة‬ ‫آن َو َه َجرُو ِني‬ َ ْ‫ْالقُر‬ .‫َو َك َّذبُو ِني‬



/13( ‫تفسير القرطبي‬ )28-27



Anas meriwayatkan, Nabi Muhammad bersanda, “Barangsiapa memperlajari alQur’an, lalu menggantung mushafnya, tidak pernah dia sentuh dan tidak pernah dia lihat, maka dia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan menggantung padanya. Al-Qur’an mengatakan, ‘Wahai Tuhan semesta alam, sesungguhnya hamba-Mu ini menjadikan aku sebagai sesuatu yang menggantung, maka berilah keputusan antara diriku dan dirinya.” Riwayat ini disebutkan oleh al-Tsa’labi (Tafsir al-Qurthubi, 13, 27-28)



‫َو َقا َل أنس قال النبي صلى هللا‬ ‫آن‬ َ ْ‫" َمنْ َت َعلَّ َم ْالقُر‬:‫غلية َو َسلَّ َم‬ ‫َو َعلَّ َق مُصْ َح َف ُه َل ْم يتعاهد ولم‬ ‫ينظر فيه جاء َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة‬ ‫ين‬ َ ‫ُم َت َعل ًقا ِب ِه َيقُو ُل َيا َربَّ ْال َعا َل ِم‬ ً ‫إِنَّ َع ْب َد َك َه َذا ا َّت َخ َذ ِني َم ْهج‬ ‫ُورا‬ ُ‫ َذ َك َره‬."‫ض َب ْي ِني َو َب ْي َن ُه‬ ِ ‫َفا ْق‬ َّ .‫الثعْ َل ِبي‬



-27 /13( ‫تفسير القرطبي‬ )28



KITA & AL-QUR’AN



ُ َ ُ َ ‫م ُ م ُ َّ َ م َ ُ م ُ م َ َ َ م‬ ُ ‫ َط مع ُم َها َط ِّي ٌب َور‬، ‫األ مت ُر َّجة‬ َ‫يحها‬ ََ ‫َاْل ِّؤ ِ ٌمن َال م ِ ُذ مى ُيق َّرأ القر‬ َ َ ٌ ِّ َ ِ َ ُ ‫آن م َو ُيع مم ُل م ِب َِه َك َ م َ ُ ِ َ َّ م َ َِ م‬ ‫ واْلؤَ ِمن م ُال َ ِذى ال َّيقرأ مالق ُر‬،‫ط ِي َب‬ ‫ طع َمها ط ِي َب وال‬،‫آن ُ وي َعم َل ِب ِه ك َالتمر ِة‬ ‫م‬ ُ ‫ ر‬،‫الرمي َحانة‬ َ ‫ر‬ َ ‫ َو َمث ُل اْلنافق الذى‬،‫يح ل َها‬ َ َ‫يح َها ط ِّي ٌب َوط مع ُمها‬ ‫م‬ َّ ‫ك‬ ‫آن‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫أ‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ي‬ ٌ َ ‫ِ َّ ِ ِ َ َ م َ ُ م ُ م َ َ م َ م َ َ ِ َ ِ م ُ َ ُ ٌّ ِ َ م‬ َ ُ ‫ُِ ٌّ َ َ َ ُ م‬ ‫ طعمها مر – أو خ ِبيث‬،‫ ومثل اْلنا ِف ِق ال ِذى ال يقرأ القرآن كالحنظل ِة‬،‫مر‬ ُ ُ َ ٌّ “ ‫– َو ِريحها مر‬ “Permisalan orang yang membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah utrujah, rasa dan baunya enak. Orang mukmin yang tidak membaca Al Qur’an dan mengamalkannya adalah bagaikan buah kurma, rasanya enak namun tidak beraroma. Orang munafik yang membaca Al Qur’an adalah bagaikan royhanah, baunya menyenangkan namun rasanya pahit. Orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an bagaikan hanzholah, rasa dan baunya pahit dan tidak enak.” (HR. Bukhari)



Tiga Bentuk “Menjaga al-Qur’an”



Hifzhul Alfazh Hifzhul Ma’ani Hifzhul Ahkam



SENARAI MOTIVASI



Aku (Abu Umamah) mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi ashab-nya (ahli alQur’an).” (HR. Muslim)



ُ ْ‫َس ِمع‬ ‫هللا صلى هللا‬ ِ ‫ت َرس ُْو َل‬ ‫ ِا ْق َرء ُْوا‬: ‫عليه وسلم َيقُ ْو ُل‬ ‫آن َف ِا َّن ُه َيأْ ِتي َي ْو َم ْالقِ َيا َم ِة‬ َ ْ‫ْالقُر‬ ُ‫ َر َواه‬.‫َش ِفي ًْعا ِألَصْ َح ِاب ِه‬



.‫مُسْ لِم‬



“Barang siapa membaca satu huruf dari Kitabullah (alQur’an) maka baginya satu



kebaikan, sedangkan satu kebaikan sebanding sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf. Tapi alif adalah satu huruf, lam adalah satu huruf, mim adalah satu huruf.” (HR. Turmudzi, hadits hasan shahih)



‫ب‬ ِ ‫َمنْ َق َرأَ َحرْ ًفا ِمنْ ِك َتا‬ ‫هللا َف َل ُه َح َس َنة َو ْال َح َس َن ُة‬ ِ : ‫ِب َع ْش ِر أَ ْم َثالِ َها الَأَقُ ْو ُل‬ ‫ َو َل ِكنْ اَلِف‬،‫آلم َحرْ ف‬ ‫َحرْ ف َوالَم َحرْ ف َو ِميْم‬ .‫ رواه الترمذي‬.‫َحرْ ف‬



.‫حديث حسن صحيح‬



Rasulullah SAW juga bersabda (yang artinya): “Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari).



Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah menjelaskan, orang yang membaca al-Qur’an dan ia pandai membaca, ia akan bersama as-Safarah alKiram al-Bararah (malaikat yang mulia dan baik-baik). Sedangkan orang yang membaca al-Qur’an dan ia yuta’ti’ (tidak lancar) dan ia bersusah payah dalam membacanya, ia akan mendapatkan dua pahala. Satu pahala membaca al-Qur’an dan satu pahala berjuang membaca alQur’an.



“Barangsiapa mendengarkan satu ayat dari Kitabullah (al-Qur’an) maka dia mendapatkan satu kebaikan yang dilipatgandakan. Barangsiapa membaca



satu ayat dari Kitabullah maka baginya cahaya di hari kiamat.” (HR. Ahmad)



‫لى آ َي ٍة ِم ْن‬ َ ِ‫َم ْن ِا ْس َت َم َع إ‬ ‫ب هللاُ َل ُه‬ ِ ‫ِك َتا‬ َ ‫هللا َك َت‬ ِ ‫ب‬ ‫ َو َم ْن‬،‫ُضا َع َف ًة‬ َ ‫َح َس َن ًة م‬ ‫هللا‬ ِ ‫َتال آية ِم ْن ِك َتا‬ ِ ‫ب‬ ْ ‫َكا َن‬ ‫ت َل ُه ُن ْو ًرا َي ْو َم‬ .‫ رواه أحمد‬.‫ْال ِق َيا َم ِة‬



CERDAS dengan AL-QUR’AN?



Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan hadits Rasulullah Shallalahu ‘Alaihi Wasallam: .‫ رواه الحاكم‬.‫َمنْ َق َرأَ في َل ْي َل ٍة ِما َئ َة آ َي ٍة َل ْم ي ُْك َتبْ ِم َن ْالغا َ ِفلِي َْن‬



.‫حديث صحيح‬



“Barangsiapa membaca dalam satu malam 100 ayat, maka ia tidak dijadikan sebagai orang yang pelupa.” (HR. al-Hakim, hadits shahih)



Argumentasi Normatif Agama 1) Menghafal al-Qur’an adalah perantara untuk menghayati, mentadabburi, dan berfikir. 2) al-Qur’an adalah penyebab datangnya kebahagiaan dan ketenangan. Pengembangan kecerdasan otak tidak akan terwujud pada orang yang hatinya risau dan gelisah. 3) Menghafal al-Qur’an intinya adalah membaca dan merekam dalam otak secara intensif. Berbagai penelitian menyebutkan, membaca memiliki peran besar dalam pengembangan kecerdasan si pembaca. Bagaimana apabila yang dibaca dan dihafal itu adalah semulia-mulia bacaan? 4) Standar kecerdasan ulama dan ilmuwan pada generasi-generasi pertama adalah hafalan al-Qur’an dan haditsnya



Imam syafii (150-204 H)



Imam ath-Thabari (224-310 H) Ibnu Sina



(370-428 H) Ibnu Khaldun



(732-808 H) Umar bin Abdul Aziz



•Hafal Al qur'an saat usia 7 tahun •Usia 17 tahun sudah menjadi mufti/ahli hukum. •Seorang mujtahid mutlak, dan ahli ushul fiqh (peletak dasar ushul fiqh).



•Hafal al-Qur'an pada usia 7 tahun. •Beliau adalah ahli tafsir, karya tafsirnya digunakan oleh kaum muslim di seluruh dunia hingga saat ini.



•Hafal al-Qur'an saat usia 5 tahun. •Saat usia 17 tahun sudah menjadi dokter profesional. •Ahli kedokteran, peletak dasar ilmu kedokteran. •Sampai sekarang ilmunya masih digunakan di seluruh dunia, termasuk orang Barat. •Beliau juga ahli fisika.



•Hafal Al-qur'an saat usia 7 tahun. •Ahli sosiologi dan ahli konstruksi. •Pemikiran dan teorinya juga masih digunakan sampai sekarang di seluruh dunia.



•Hafal Al-qur'an saat masih anak-anak. •Seorang khalifah di masa Bani Umayyah. •Ahli ekonomi yang dengan kemampuannya memakmurkan negara dan bangsanya dalam waktu singkat (29 bulan) sampai-sampai tidak ada rakyatnya yang berhak menerima zakat.



Berbagai Penelitian yang Dilaporkan No Peneliti



Lokasi



Kesimpulan



1



Dr. Al Qadhi



Klinik Besar Florida Amerika Serikat



Mendengarkan bacaan al-Quran saja dapat memberikan pengaruh pada fisiologis secara luar biasa. Bacaan al-Quran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.



2



Jakob Pietschni g, Martin Voracek dan Anton K. Formann



University of Vienna, Austria



Menyatakan tidak ada stimulus atau sesuatu yang mendorong peningkatan kemampuan spasial seseorang setelah mendengarkan musik Mozart.



Berbagai Penelitian yang Dilaporkan No



Peneliti



Lokasi



3



Konferens Amerika Utara i (1984) Kedoktera n Islam Amerika Utara



Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.



4



Muhamma dipublikasikan d Salim Universitas Boston



Responden penelitian mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari al-Qur’an.



5



Dr. Nurhayati



Bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.



Malaysia, Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia (1997)



Kesimpulan



Sesibuk apapun dirimu, jadikan membaca dan mengkaji al-Qur’an sebagai bagian kesibukanmu..



Rahasia Ilahi



ُ‫َ َ ُ َ م ُ م ُ َ م َ ُ َ ُ َ َ م ُ َ َ َّ م‬ ‫و ِإذا ق ِرئ القرآن فاست ِمعوا له وأن ِصتوا لعلكم‬ َ ُ َ ‫ُم‬ ]204 :‫ترحمون [األعراف‬ “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S. al-A’raf: 204).



Ayat ini menerangkan tentang kewajiban mendengar saat pembacaan al-Qur’an, baik dalam shalat maupun di luar shalat. Ulama yang di masa hidupnya menjadi Grand Syaikh al-Azhar itu menyebut, ajaran dan etika Islam mengharuskan kita untuk mendengarkan alQur’an dengan penuh kekhusyu’an dan penghayatan. Manfaatnya adalah agar al-Qur’an sebagai media penyembuh dapat berpengaruh pada hati. Selanjutnya, bacaan al-Qur’an tersebut dapat membimbing hati pada ketaatan dan takwa, sehingga turun ampunan dan kasih sayang dari Allah SWT. (Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi, al-Wasith di Tafsir al-Qur’an al-Karim)



Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences) 1.



Kecerdasan Intrapersonal (spiritual) Keceradasan yang terkait dengan kemampuan dalam melakukan oleh batin, penghayatan, dan pengelolaan perasaan dalam memaknai sesuatu serta kepekaan dalam melakukan instropeksi diri, lalu membandingkannya dengan kelemahan dan kekuatan orang lain.



2.



Kecerdasan interpersonal Berkaitan dengan kepekaan dalam membedakan dalam merespon perilaku yang ditampilkan oleh orang lain. Hubungan dengan sesama manusia selalu akrab, hangat dan menyenangkan.



3.



Kecerdasan Verbal-Linguistik Kecerdasan yang terpaut dengan kepekaan terhadap bunyi, struktur, makna dan fungsi kata, serta bahasa yang muncul melalui kegiatan bercakap-cakap, berdiskusi, membaca, atau dalam komunikasi verbal pada umumnya.



4.



Kecerdasan Logika-Matematika Kecerdasan yang berkaitan dengan kepekaan dalam mencari dan menemukan pola yang digunakan untuk melakukan kalkulasi hitung dan berpikir abstrak, logis, dan ilmiah.



5.



Kecerdasan Naturalis Berhubungan dengan kepekaan dalam mengaprsiasi, mengelola, dan memanfaatkan alam dan lingkungan sekitar dengan baik.



6.



Kecerdasan Visual-Spasial Terkait dengan kepekaan seseorang dalam memadukan kegiatan persepsi visual mentransformasikan dalam wujud seperti yang dilakukan dalam kegiatan melukis, mendesain pola, merancang bangunan, dan lain.



7.



Dan sebagainya (Kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik irama)



Kecerdasan Intrapersonal (Spiritual) dan Mental Positif • Oerip S. Poerpoespito dalam Memperbaiki Kualitas Manusia Melalui Sikap Mental (2007) menyebut, sikap mental merupakan kelemahan yang dimiliki sumber daya, bukan pada skill dan knowledge. Kualitas Manusia = Kualitas Teknis X Kualitas Fisik X Kualitas Mental Kualitas Teknis Kualitas Fisik



: Kualitas yang berkaitan dengan keahlian manusia : Kualitas yang berkaitan dengan kesehatan



Skala Penilaian: Kualitas Teknis Kualitas Fisik Kualitas Mental



: 1 – 100 : 1 – 100 : - 10 – 100 * Minus, karena merugikan orang lain.



Contoh Kasus:  Seorang manajer keuangan ahli betul dalam bidang keuangan  nilainya 100.  Fisiknya sehat, jarang sakit  nilainya 100.  Dia korupsi,  nilainya - 1. Kualitasnya sebagai manajer keuangan -10.000. Karena dia membuat perusahaan bangkrut.



Cerdas Menurut Rasulullah َ ُُ ُّ ‫ فأي‬:‫ قال‬.‫ أحسنهم خلقا‬:‫ أي اْلؤمنين أفضل؟ قال‬:| ‫سأل رجل رسول هللا‬ ‫ أولئك‬،‫ وأحسنهم ْلا بعده استعدادا‬،‫ أكثرهم للموت ذكرا‬:‫اْلؤمنين أكيس؟ قال‬ )‫ (رواه ابن ماجه والطبراني‬.‫ ذهبوا بشرف الدنيا وكرامة اآلخرة‬،‫األكياس‬ Seseorang bertanya kepada Rasulullah, “Siapakah orang mukmin paling utama?” Nabi menjawab, “Orang yang akhlaknya paling baik.” Dia bertanya lagi, “Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?” Nabi menjawab, “Orang yang paling banyak mengingat kematian, dan paling baik dalam mempersiapkan kehidupan setelah kematian. Merekalah orang-orang cerdas, mereka pergi membawa kemuliaan dunia dan kehormatan akhirat.” (HR. Ibnu Majah dan al-Thabrani)



ALUR IDEAL Merasa



Mengetahui



Menentukan Sikap



Knowledge



Attitude



Behavior



Mampu



Mau



Tahu