CHAPTER 8 REPORT Teori Kurt Lewin& George Kelly [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



Kurt Lewin membantu memulihkan analisis pengalaman subjektif untuk kehormatan ilmiah. Beliau bersikeras pada tahun 1920, bahwa manusia dapat dipahami hanya melalui pengetahuan mereka tentang "ruang kehidupan", dunia pribadi mereka sendiri. Pendekatan Lewin mengatur tahap-tahap yang lainnya, pandangannya hampir sama dengan George Kelly, sementara Kelly sangat menekankan aspek pengetahuan, mencari kepribadian manusia, melihat manusia sebagai seorang ilmuwan amatir, penasaran, menjelajahi, dan membangun teori. Meskipun teori Lewin dan Kelly cukup berbeda, misalnya, Lewin menekankan motif, tapi kelly tidak, namun mereka berbagi atas semua pandangan bahwa cara kita mewakili dunia kita untuk diri kita sendiri sangat penting dalam susunan dan fungsi dari kepribadian kita. Lewin memiliki pandangan tentang kepribadiannya bahwa bidang yang mempengaruhi seorang individu seharusnya digambarkan dalam cara seperti yang ada untuk orang pada saat itu. Sedangkan Kelly memiliki pandangan tentang kepribadiannya ialah jika kita mencapai pemahaman tentang bagaimana seseorang berperilaku, kita menemukan itu adalah dalam cara di mana ia mewakili kondisi untuk dirinya sendiri. Dalam dunia kepribadian ini, Lewin dalam teori lapangannya menceritakan ilmu-ilmu fisik seperti fisika dan kimia sering mempengaruhi terhadap ilmu baru seperti psikologi dengan menyediakan mereka cara-cara berpikir baru tentang hal-hal yang mereka pelajari. Teori medan yang disebut dalam fisika memberikan contoh, seperti abad kesembilan belas para ilmuwan eropa seperti Michael Faraday, James Maxwell, dan Heinrich Hertz membuat kemajuan



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



1



spektakuler dalam pemahaman tentang fenomena listrik dan magnet dengan mengembangkan cara-cara matematika yang mewakili terus-menerus memberikan pengaruh, seperti medan magnet di sekitar arus listrik yang mengalir dalam sebuah kawat. Maka, tidak mengherankan jika kemudian bahwa beberapa psikolog telah berusaha untuk beradaptasi ide-ide semacam ini untuk memahami konsep psikologis. Banyak pekerjaan psikolog seperti Gestalt berfokus pada topiktopik seperti persepsi dan memecahkan masalah dan rincian bagaimana mereka beradaptasi ideide di lapangan untuk mengatasi masalah psikologis. Namun, salah satu psikolog secara longgar terkait dengan kelompok Gelstalt dan Kurt Lewin yang sangat prihatin dengan masalah perilaku kepribadian, motivasi, dan sosial. Dalam bidang teori kepribadiannya, teori Lewin akan dibahas dalam bagian pertama bab ini. Sebagian besar ide-ide penting teori ini dapat dengan mudah dikomunikasikan dalam katakata atau diagram sederhana. Teori ini memiliki beberapa aspek yang cukup abstrak. Kepentingan yang luas dan imajinasi hidup, membawanya untuk ideal di antara berbagai macam keprihatinan manusia. Sebagai contoh, bahwa beliau memulai apa yang kemudian dikenal sebagai 'penelitian tindakan' yang tujuannya adalah melakukan perubahan kondisi sosial, dan ia mendirikan ilmu dinamika kelompok studi dari bentuk cara kelompok, fungsi, dan perubahan. Dalam membangun teori kepribadian, George Kelly membangun teori tidak seperti teori kepribadian lainnya. Beliau mendapat sebutan teori kognitif, teori behaviorial, teori eksistensial, samapai teori fenomenologis. Namun tak satu pun sebutan ini tepat menurutnya. Mungkin istilah yang paling tepat untuk menyebut teori Kelly ini ialah “metateori” atau teori tentang teori. Semua orang mengantisipasi kejadian-kejadian ini melalui pemaknaan dan penafsiran atau penginterpretasian, yang disebut beliau sebagai constructs. Para psikolog adalah pengikut dari George Kelly, dan prosedurnya dirancang untuk memperoleh informasi tentang membangun



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



2



klien pribadinya. Bagi Kelly, manusia memang tinggal di dunia riil namun, perilaku dibentuk oleh penginterpretasian mereka yang berkembang secara bertahap yang disebut construsction of the world. Manusia memahami dunia dengan caranya masing-masing, dan setiap konstraksi terbuka untuk direvisi atau diganti. Manusia bukan korban kondisi, karena konstraksi alternative selalu tersedia. Kelly menyebut posisi filosofis seperti ini constructive alternatism.



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



3



BAB II PEMBAHASAN



2.1 Struktur Kepribadian Teori Medan Kurt Lewin Lewin disebut medan psikologis dari teori ruang hidup. Ruang hidup orang adalah himpunan total fakta-fakta yang, pada suatu saat tertentu, mempengaruhi perilakunya. Misalnya, persepsi tentang dirinya sendiri di lingkungan fisik dan sosial tertentu seperti kebutuhannya, keinginan, dan niat, kenangan peristiwa masa lalu tertentu dan khayalan tentang masa depan yang setiap emosi ia mungkin merasakannya, dan sebagainya. Pendekatan matematika yang Lewin gunakan berurusan dengan ruang hidup berdasarkan pada cabang matematika yang dikenal sebagai topologi, yang berfokus pada hubungan antara sesuatu hal, sebagian mereka, atau hubungan secara keseluruhan, dan seterusnya, bukan pada halhal seperti ukuran dan bentuk . Lewin biasanya merepresentasikan orang sebagai lingkaran tertutup, menunjukkan bahwa orang tersebut adalah suatu badan yang terpisah dari segala sesuatu di dunia dan belum termasuk dalam dunia itu. Disertai dengan lingkaran dalam elips yang lebih besar, menunjukkan bahwa orang tersebut dibedakan baik dari dan termasuk dalam ruang kehidupan yang sebagaimana akan kita lihat terdiri dari segala sesuatu dalam elips.



Gambar 1.1



Seseorang tidak hanya dipisahkan dari lingkungan tetapi berbeda dalam dirinya sendiri. Lewin melihat seseorang terbagi menjadi dua wilayah utama yakni wilayah perseptual-motor pada pinggiran lingkaran, mewakili aspek persepsi dan motorik dari orang tersebut dan di tengah ialah wilayah pribadi dalam menunjukkan aspek-aspek motivasi. 2.2 Lingkungan Psikologis Lingkungan psikologis diwakili oleh sekitar lingkaran yang mewakili seseorang dengan sebuah elips. Wilayah dalam elips namun di luar lingkaran adalah lingkungan psikologis, dan luas total dalam elips, seperti telah kita katakan, merupakan ruang hidup. The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



4



2.3 Ruang Hidup Ruang hidup adalah terdiri dari seseorang ditambah lingkungan psikologis dan berisi segala sesuatu yang harus diketahui seseorang untuk memahami perilaku secara langsung. 2.4 Tingkatan Kenyataan (Realitas) Menurut konsep tingkatan realitas Lewin, kenyataan terdiri dari daya penggerak aktual dan ketidaknyataan terdiri dari imajiner. Bahkan ada derajat kenyataan atau ketidaknyataan, misalnya seseorang dapat mengubah pekerjaannya atau pekerjaannya keluar masalah, dia bisa merencanakan suatu proyek baru atau berlibur atau dia mungkin melamun tentang menjadi presiden pada perusahaannya. Masing-masing kegiatan berlangsung pada tingkat realitas yang berbeda, perencanaan atau berpikir tentang sesuatu yang terjadi pada beberapa tingkat menengah antara kinerja sangat realistis dan sangat tidak realistis dalam berfantasi. Konsep kenyataan dan ketidaknyataan berlaku untuk orang serta lingkungan psikologis. Misalnya, dalam suatu sel pribadi sebenarnya dapat mempengaruhi area motorik atau mungkin melakukannya hanya dalam imajinasi. Dengan demikian, seseorang mungkin berkata lantang kepada orang lain terhadap apa yang ada di pikirannya atau dia hanya bisa berpikir atau berangan-angan tentang melakukannya. 2.5 Dinamika Kepribadian Pernyataan struktural dari ruang kehidupan memberitahu kita apa ruang kehidupan terlihat pada titik waktu tertentu, tetapi mereka tidak memberitahu kita apa yang tampak seperti ketika seseorang mulai berperilaku. Untuk memahami perilaku, kita perlu konsep yang dinamis. 2.6 Energi, Ketegangan, dan Kebutuhan Bagi Lewin, seperti bagi kebanyakan orang lain, setiap orang dalam dirinya memiliki sistem energi yang kompleks. Energi yang melakukan pekerjaan psikologis ini disebut energi psikis. Siapa yang menciptakan energi ini? Sekilas, peningkatan ketegangan di salah satu bagian dari sistem (orang) relatif terhadap sistem lainnya yang menghasilkan ketidakseimbangan dan upaya sistem untuk menyamakan ketegangan di dalam bagian-bagiannya menghasilkan energi psikis. Dalam teori medan Lewin, ketegangan menggambarkan keadaan sebuah sistem yang relatif terhadap sistem keadaan sekitarnya. Dalam pribadi, ketegangan mengacu pada keadaan pribadi dalam salah satu sel yang relatif dengan keadaan lain dalam sel pribadi. Bagi Lewin, ketegangan memiliki dua hal, pertama ia cenderung menyamakan kedudukan yang cenderung menjadi seimbang, kedua adalah kecenderungannya untuk memberikan tekanan pada batas dari sistem yang terkandung. The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



5



Menurut Lewin kebutuhan itu mencakup pengertian motif, keinginan dan dorongan. Menurut Lewin kebutuhan ada yang bersifat spesifik yang jumlahnya tak terhingga, sebanyak keinginan spesifik manusia. 2.7 Tindakan (Action) Setidaknya yang diarahkan dalam tindakan ini terdapat dua konsep lain yang diperlukan untuk menghubungkan motivasi yakni dalam lingkup batin-pribadi dengan perilaku bertujuan, dalam lingkungan psikologis. Valensi Valensi merupakan nilai untuk orang dari daerah lingkungan psikologis. Wilayah dengan valensi positif mengandung objek tujuan yang akan mengurangi ketegangan. Misalnya, untuk orang yang lapar, pada daerah yang berisi makanan akan memiliki valensi positif. Di sisi lain, bagi seseorang yang takut anjing, sebuah daerah yang berisi anjing akan memiliki valensi negatif. Pada dasarnya valensi ditentukan oleh kebutuhan seperti nilai pangan tergantung pada tingkat kelaparan seseorang. Namun, faktor lain juga mempengaruhi valensi. Misalnya, bahkan bagi orang yang lapar terhadap jenis makanan tertentu mungkin memiliki valensi negatif jika mereka menemukan hal-hal makanan yang dia tidak suka. Vektor Tingkah laku atau gerak seseorang akan terjadi kalau ada kekuatan yang cukup yang dapat mendorongnya. Meminjam dari matematika dan fisika, Lewin menyebut kekuatan itu dengan nama Vektor. Vektor digambarkan dalam wujud panah, merupakan kekuatan psikologis yang mengenai seseorang, cenderung membuatnya bergerak ke arah tertentu. Arah dan kekuatan vektor adalah fungsi dari valensi positif dan negatif dari satu atau lebih daerah dalam lingkungan psikologis. Jadi kalau satu daerah mempunyai valensi positif (misalnya berisi makanan yang diinginkan), vektor yang mengarahkan ke daerah itu mengenai lingkaran pribadi. Kalau daerah yang kedua valensinya negatif (berisi anjing yang menakutkan), vektor lain yang mengenai lingkaran pribadi mendorong menjauhi daerah anjing. Jika beberapa vektor positif mengenai dia, misalnya, jika orang payah, lapar, dan makanan harus disiapkan, atau orang harus hadir dalam pertemuan penting, dan tidak punya waktu untuk makan siang, hasil gerakannya merupakan jumlah dari semua vektor. Situasi itu sering melibatkan konflik, topik yang penelitiannya dimulai oleh Lewin menjadi topik yang sangat Iuas dari Miller dan Dollard. Daya Penggerak



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



6



Lingkaran pribadi dapat pindah dari satu tempat ketempat lain di dalam daerah lingkungan psikologis. Pribadi pindah ke daerah yang menyediakan pemuasan kebutuhan batin pribadi, atau menjauhi daerah yang menimbulkan tegangan yang ada dalam pribadi. Perpindahan lingkaran pribadi itu disebut daya penggerak (locomotion). Daya penggerak bisa berupa gerak fisik, atau perubahan fokus perhatian. Dalam kenyataan sebagian besar daya penggerak yang sangat menarik perhatian psikolog berhubungan dengan perubahan fokus persepsi dan proses atensi. Dinamika Konflik Konflik terjadi di daerah lingkungan psikologis. Lewin mendefinisikar konflik sebagai situasi bahwa seseorang menerima kekuatan-kekuatan yang sama besar tetapi arahnya berlawanan. Vektor-vektor yang mengenai pribadi, mendorong pribadi ke arah tetentu dengan kekuatan tertentu. Kombinasi dari arah dan kekuatan itu disebut jumlah kekuatan (resultant force), yang menjadi kecenderungan penggerak pribadi (lokomosi psikologikal atau fisikal). Ada beberapa jenis kekuatan, yang bertindak seperti vektor, yakni: 1. Kekuatan pendorong (driving force): menggerakkan, memicu terjadinya lokomosi ke arah yang ditunjuk oleh kekuatan itu. 2. Kekuatan penghambat (restraining force): halangan fisik atau sosia menahan terjadinya lokomosi, mempengaruhi dampak dari kekuatan pendorong. 3. Kekuatan kebutuhan pribadi (forces corresponding to a persons needs): menggambarkan keinginan pribadi untuk mengerjakan sesuatu. 4. Kekuatan pengaruh (induced force): menggambarkan keinginan dari orang lain (misalnya orang tua atau teman) yang masuk menjadi region lingkungan psikologis. 5. Kekuatan non manusia (impersonal force): bukan keinginan pribadi tetap¬juga bu kan keinginan orang lain. Ini adalah kekuatan atau tuntutan fakta atau objek. Konflik Tipe 1: Konflik yang sederhana terjadi kalau hanya ada dua kekuatan berlawanan yang mengenai individu. Konflik semacam ini disebut konflik tipe 1. Ada tiga macam konflik tipe 1: 1.



Konflik mendekat-mendekat, dua kekuatan mendorong ke arah yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama¬sama disenanginya.



2.



Konflik menjauh-menjauh, dua kekuatan menghambat ke arah yang yang berlawanan, misalnya orang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama tidak disenanginya.



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



7



3.



Konflik mendekat-menjauh, dua kekuatan mendorong dan menghambat muncul dari satu tujuan, misalnya orang dihadapkan pada pilihan sekaligus mengandung unsur yang disenangi dan tidak disenanginya.



Konflik Tipe 2: Konflik yang kompleks bisa melibatkan lebih dari dua kekuatan. Konflik yang sangat kompleks dapat membuat orang menjadi diam, terpaku atau terperangkap oleh berbagai kekuatan dan kepentingan sehingga dia tidak dapat menentukan pilihan, adalah konflik tipe 2. Konflik Tipe 3 Orang berusaha mengatasi kekuatan-kekuatan penghambat,sehingga konflik menjadi terbuka,ditandai sikap kemarahan,agresi,pemberontakan atau sebaliknya penyerahan diri yang neorotik.



Pertentangan



antar



kebutuhan



pribadi-dalam,konflik



antar



pengaruh,dan



pertentangan antar kebutuhan dengan pengaruh,menimbulkan pelampiasan usaha untuk mengalahkan kekuatan penghambat. 2.8 Menstruktur Lingkungan Lingkungan psikologis merupakan sebuah konsep yang sangat cair, karena dinamika lingkungan dapat berubah setidaknya dalam tiga cara yang berbeda sehingga ada banyak kemungkinan untuk mengubah itu. Penggerak setiap perubahan ruang hidup terdapat dalam beberapa hal. Gerak dapat berupa psikologis atau fisik. Dalam contoh, seorang anak dan sebuah permen, pendekatan yang sebenarnya dia dan teman ayahnya berjalan ke dalam toko merupakan gerakan fisik, tetapi dia berpikir tentang bagaimana untuk mendapatkan permen dan jam kerjanya itu untuk melihat temannya daripada ayahnya artinya permen adalah daya penggerak yang bersifat kognitif. Lewin telah memberikan begitu banyak cara di mana untuk merestrukturisasi lingkungan, dengan begitu Lewin tampaknya jelas terhadap dinamika stres dalam gambaran tentang kepribadian. Dinamika dari lingkungan dapat berubah dengan 3 cara yakni: a. Perubahan valensi : daerah bisa berubah secara kuantitatif-valensinya semakin positif atau semakin negatif, atau berubah secara kualitatif dari positif menjadi negatif atau sebaliknya daerah baru bisa muncul dan daerah yang lama bisa hilang. b. Perubahan vektor : vektor mungkin dapat berubah dalam kekuatan dan arahnya. c. Perubahan batas : batas dapat menjadi lebih kencang atau lebih lemah dan muncul atau menghilang sebagai daerah perubahan. 2.9 Mempertahankan Keseimbangan The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



8



Dalam sistem reduksi tegangan, tujuan dari proses psikologis adalah mempertahankan pribadi dalam keadaan seimbang. Yang paling umum dan paling efektif untuk mengembalikan keseimbangan adalah melalui penggerak dalam lingkungan psikologis, memindah pribadi ke daerah tempat objek yang bervalensi positif (yang memberi kepuasan). Tetapi jika daerah yang diinginkan mempunyai batas yang tak permeabel tegangan terkadang dapat dikurangi (dan keseimbangan dapat diperoleh) dengan melakukan pengganti daya penggerak, dengan pindah ke daerah yang dapat memberi kepuasan lain (yang batasnya dapat ditembus) yang ternyata dapat menghilangkan tegangan dari sistem kebutuhan semula. Kecenderungan mencapai keseimbangan itu tidak berarti membuat diri seimbang atau sempurna, tetapi menyeimbangkan semua tegangan dalam daerah pribadi. Lewin menjelaskan bahwa dalam sistem yang kompleks menjadi seimbang bukan berarti hilangnya tegangan, tetapi memperoleh keseimbangan dari tegangan internal. Tujuan utama dari perkembangan psikologis adalah menciptakan semacam struktur internal yang menjamin keseimbangan psikologis bukan membuat bebas tegangan.



2.10 Perkembangan Kepribadian Teori Lewin merupakan teori psikologis yang murni. Sebagai hasilnya, ketika ia membahas perkembangan, ia tidak berurusan dengan masalah yang telah tertarik banyak teoretisi sampai pada isu memelihara alam. Lewin tidak menolak peran yang dimainkan oleh faktor keturunan dan pematangan dalam pengembangan individu maupun dengan cara berpikir bahwa inilah pengaruh signifikan. Beliau merasa psikologi yang telah terlalu fokus pada pola khas atau rata-rata perkembangan dan bahwa mereka telah mengabaikan perkembangan psikologis dari waktu ke waktu pada ruang kehidupan individu. Perkembangan, bagi Lewin merupakan konkret dan berkelanjutan. Skala usia dan tahap perkembangan baginya merasakan tidak benar-benar membantu dalam memahami pertumbuhan psikologis. Konsep-konsep seperti diferensiasi, organisasi, dan integrasi yang ternyata lebih berguna dirasakan bagi Lewin dalam menggambarkan perubahan perilaku.



2.11 Struktur Kepribadian Teori George Kelly George A. Kelly dalam pekerjaan utamanya sebagai seorang psikologi kepribadian konstruksi. Dalam konstruksi besar karyanya, ia menyatakan teori dasar dalam bentuk dasar The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



9



dalil dan 11 akibat yang wajar yang disebut postulat. Beliau menyatakan bahwa proses seseorang secara psikologis disalurkan oleh cara di mana ia mengantisipasi kejadiankejadian. Dalam hal ini menunjukan teori tentang bagaimana cara kegiatan individu diarahkan. Bagian kedua menunjukkan jenis penjelasan yang diberikan orang tersebut dalam "mengantisipasi peristiwa" sesuai caranya atau sistemnya pada konstruksi pribadi. Sistem kepribadian konstruksi merupakan fitur struktural utama teori kepribadian Kelly. Teori kepribadian ini merupakan unit dasar dari Kelly sebagai sarana yang dengan hal ini orang menafsirkan atau menginterpretasikan peristiwa dunia mereka. Untuk menguraikan teori konstruksi pribadinya lebih detail, Kelly mengusulkan 11 konsekuensi pendukung, yang kesemuanya dapat disimpulkan dari postulat dasar itu sendiri. Postulat dasar tersebut ialah sebagai berikut. 1. Konsekuensi pengonstraksian menyatakan bahwa manusia mengantisipasi kejadian di masa depan berdasarkan interpretasi mereka terhadap tema pengalaman yang berulang. 2. Konsekuensi individualitas menyatakan bahwa manusia memiliki pengalaman yang berbeda, karena itu memahami kejadian pun dengan cara-cara yang berbeda. 3. Konsekuensi pengorganisasian menyatakan bahwa manusia mengorganisasikan konstruksi pribadi dalam sebuah sistem hierarkis, dengan sejumlah konstruksi berada di posisi superordinat dan konstruksi lain subordinat. Pengorganisasian ini mengizinkan manusia meminimalkan konstruksi-konstruksi yang tidak sesuai. 4. Konsekuensi dikotomi menyatakan bahwa konstruksi pribadi bersifat dikotomis artinya manusia memahami kejadian dengan cara ini atau itu.



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



10



5. Konsekuensi pilihan menyatakan manusia memilih alternatif dalam konstrak yang dikotomis sehingga mereka mempertimbangkan sejauh jangkauan pilihannya di masa depan. 6. Konsekuensi jangkauan mengasumsikan bahwa konstruksi dibatasi pada jangkauan kesesuaian tertentu-artinya, konstruksi tidak relevan dengan semua situasi. 7. Konsekuensi pengalaman menyatakan bahwa sistem konstruksi seseorang bervariasi saat ia berturut-turut menafsirkan pengulangan kejadian. 8. Konsekuensi modulasi menyatakan bahwa perilaku manusia kadang kala tidak konsisten karena sistem konstruksi bisa terlalu padat atau terlalu mudah menyerap sesuatu. 9. Konsekuensi pemecahan menyatakan bahwa seseorang secara berturut-turut dapat menggunakan subsistem konstruksi yang inferensial dan cocok satu sama lain. 10. Konsekuensi kesamaan menyatakan bahwa sejauh tingkat yang ada bahwa orang menggunakan konstruksi dari pengalaman yang mirip dengan yang digunakan oleh orang lain, dalam arti ada proses psikologis yang mirip dengan orang lain. 11. Konsekuensi sosial menyatakan bahwa manusia sanggup berkomunikasi dengan orang lain karena dapat memahami konstruksi mereka. 2.12



Organisasi dan Konstruksi Kepribadian Dengan berbagai cara, orang mengatur konstruksi mereka ke dalam sistem membangun pribadi, sebuah proses yang membuat lebih mungkin bahwa konstruksi akan digunakan dengan konsistensi tertentu.



2.13



Konstruksi Kepribadian dalam Perilaku Interpersonal



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



11



Tujuan dasar dari konstruksi individu, sebagaimana dinyatakan dalam postulat dasar Kelly itu adalah untuk memungkinkan mengantisipasi kejadian. Konsekuensi kunci fundamental postulat adalah apa yang disebutnya Kelly berupa konsekuensi sosialitas: Sejauh bahwa satu orang menafsirkan proses konstruksi dari yang lainnya ia mungkin memainkan peran dalam proses sosial yang melibatkan orang lain 2.14



Dinamika Kepribadian dan Perkembangannya Kelly dalam kesempatannya telah merenung pada pertanyaan apakah teori membangun pribadi benar-benar bisa diberi label teori dinamis: Umumnya saya telah mengklaim bahwa itu benar-benar tidak dinamis. Itu sama sekali tidak bersalah dari setiap angkatan, motif, atau insentif dan sejauh yang saya telah mampu mengamati, semua gremlins lainnya benar dibasmi. Tapi kemudian saya mungkin akan sangat keliru tentang hal ini, karena saya mulai dengan asumsi bahwa sesuatu sedang terjadi, bukan asumsi tradisional bahwa dunia diisi dengan sejumlah hal yang harus didorong ke dalam tindakan pasukan. Dan karena saya menganggap bahwa kita mulai dengan proses, saya menghantam dengan pikiran yang mengganggu bahwa teori membangun pribadi mungkin satu-satunya teori yang benar-benar dinamis yang tersedia untuk psikologi. Sehingga Anda dapat mengambil pilihan Anda, ini adalah baik sebagai sebuah teori yang habis-habisan dinamis atau sebuah teori semua keluar tidak dinamis. Saya tidak peduli benar-benar banyak sudut pandang yang Anda ambil, sehingga Anda hanya mengambil satu atau yang lain dan bukan sesuatu di antara keduanya. (Kelly, dalam Maher, 1969, dalam Calvin, 291). Kelly pun mengatakan sekalipun akan terlihat bahwa sepanjang teorinya melihat orang sebagai inheren aktif, selalu dalam proses, selalu menggunakan sistem membangun untuk mengantisipasi peristiwa, itu semua dapat dianggap sebagai teori yang dinamis.



2.15



Perkembangan Psikologis Bagi Kelly, sebuah diskusi pada perkembangan psikologi tidak memerlukan konsep baru yang radikal. Perkembangan psikologi sangat sederhana dalam mencerminkan evolusi dari sistem membangun pribadi.



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



12



Menurut Lewin, dalam membangun perkembangan psikologis terdapat hakekat Perkembangan



Kepribadian



yang



memiliki



hakekat



yaitu:



Diferensiasi Yaitu semakin bertambah usia, maka region-region dalam pribadi seseorang dalam lingkungan psikologisnya akan semakin bertambah. Begitu pula dengan kecakapan kecakapan/ keterampilan keterampilannya. Contoh : orang dewasa lebih pandai menyembunyikan isi hatinya daripada anak-anak (region anak lebih mudah ditembus). Perubahan dalam variasi tingkah lakunya bahwa menurut Lewin, sejumlah perubahan tingkah laku yang penting terjadi sepanjang perkembangan. Tingkahlaku menjadi semakin terorganisir,hirarkis, realistis, dan efektif. Bertambah luasnya arena aktivitas individu, contoh: Anak kecil terikat oleh masa kini sedangkan orang dewasa terikat oleh masa kini, masa lampau dan masa depan. Perubahan dalam realitas artinya dapat membedakan mana yang khayal dan yang nyata, pola berpikir meningkat, contohnya dari pola berpikir assosiasi menjadi pola berpikir abstrak. 2.16 Diferensiasi dan Integrasi Diferensiasi adalah peningkatan jumlah bagian-bagian dari keseluruhan. Bertambahnya diferensiasi akan menciptakan batas-batas yang baru. Kekuatan batas semakin meningkat bersamaan pertambahan usia. Konsep saling ketergantungan yang terorganisir ( organizational interdependence ) menjelaskan bagaimana daerah pribadi dan daerah lingkungan psikologis yang semakin terdeferensiasi dan semakin otonom, dapat bekerja sama menghasilkan tingkah laku yang



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



13



integratif. Sub tujuan membentuk tujuan semu sementara, yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, dan memperoleh kepuasan dari pencapaian tinggi itu.



BAB III C. IMPLIKASI TERHADAP BIMBINGAN DAN KONSELING 1 Tujuan Konseling Bagi Kurt Lewin teori medan ini merupakan sekumpulan konsep bahwa seseorang dapat menggambarkan kenyataan psikologis. Konsep konsep ini harus cukup luas untuk dapat diterapkan dalam semua bentuk tingkah laku, dan sekaligus juga cukup spesifik untuk menggambarkan orang tertentu dalam suatu situasi konkret. Terkait dengan konseling, maka teori medan ini dapat digunakan sebagai suatu metode untuk menganalisis hubungan hubungan kausal dan untuk membangun konstrukkonstruk ilmiah. Konsep konsep teori medan ini telah diterapkan Lewin dalam berbagai gejala psikologis dan sosiologis, termasuk tingkah laku bayi dan anak anak, masa remaja, keterbelakangan mental, masalah masalah kelompok minoritas, perbedaan perbedan karakter nasional dan dinamika kelompok. Peletak dasar teori medan, Kurt Lewin, menyatakan secara tegas bahwa individu tidak dapat dilepaskan dari struktur sosial dan lingkungan yang melekat dalam kehidupan sehari-hari. Secara matematis, ia menggambarkan bahwa perilaku merupakan perpaduan dua fungsi utama, yaitu organisme dan lingkungan. Menurut Lewin sebaiknya menggambarkan pribadi itu dengan menggunakan definisi konsepkonsep struktural secara spasial. Oleh karena itu, pada dasarnya dalam menerapkan konseling dengan teori medan dan teori konstruksi dari Kelly ini tujuannya adalah: The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



14



1. Sebagai proses interaksional seseorang dalam upaya merubah tindakan, sikap, dan perasaan orang lain yang dapat diidentifikasi sebagai pengaruh sosial. 2. Konselor menawarkan kontrol baru yang dipandang lebih efektif dalam rangka mengatur prilaku klien yang buruk di masa lalu. 3. Sebagai kerangka konseptual yang mungkin dapat diperhitungkan untuk menjamin kefektivan keragaman metode konseling dalam berbagai perspektif teoritik, dengan fokus kepada penonjolan interaksi manusia yang berkontribusi terhadap pengaruh sosial (bagaimana merubah) dari pada apa yang dikatakan terapis (apa yang berubah). 4. Memfokuskan kepada saling keterkaitan antara seseorang dengan lingkungan yang telah disebarluaskan oleh murid-murid Kurt Lewin, termasuk Festinger (disonan kognitif), Cartwright (kekuatan sosial), Kelly, Thibaut dan Schacter (atribusi), dan Beck (daya tarik/atraksi). 5. Menciptakan kondisi yang kondusif bagi terjadinya perubahan dalam diri klien. 6. Mengembangkan sistem konstruk yang lebih baik. 2 Fungsi dan Peran Konselor Kelly berpendapat bahwa maksudnya sebagai upaya mengembangkan sistem konstruk yang lebih baik merupakan upaya yang dapat dilakukan melalui peran konselor dalam kegiatan bimbingan dan konseling dengan memberikan proses bantuan kepada klien dalam mengembangkan prediksiprediksinya. Dengan demikian dalam bimbingan dan konseling seorang konselor atau terapis dapat memberikan konseling atau psikoterapinya agar klien dilatih untuk menjadi scientist yang baik. Caranya adalah dengan merekonstruksi sistem konstruk. Maksudnya adalah: 1.Mengganti beberapa konstruk yang sudah ada 2.Menambah konstruk yang baru 3.Mengerutkan beberapa konstruk, sementara yang lain dilonggarkan 4.Menjadikan lebih permeable sedangkan yang lain menjadi kurang permeable. Dalam hal ini konselor: 1. Membantu klien atau konseli agar berkembang menjadi scientist yang baik dengan upaya penciptaan atmosfer/iklim yang : a. permisif; b. melengkapi/member alat eksperimentasi kepada klien; c. mendorong klien untuk membuat hipotesa.



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



15



2. Dapat menampilkan elemen baru dalam berhubungan dengan klien, sehingga klien dapat mengembangkan konstruk-konstruk yang baru. 3. Klien dieberi kesempatan menguji keabsahan data agar dia mampu membentuk konstruknya lebih konstruktif. 3.Penerapan Teknik dan Prosedur Konseling Proses konseling ini memiliki beberapa fase, adapun fasenya sebagai berikut. 1. Fase Pendahuluan Pada fase ini konselor perlu tampil asli dan hangat, memiliki minat tulus melalui komunikasi reflektif dan empatik sehingga mampu membukan tindakan, pandangan, dan perasaan klien bahwa konselor adalah seoarng yang ahli, atraktif, dan dapat dipercaya, sehingga secara meningkat klien dapat terlibat. Penerimaan konselor sebagai kekuatan penuh, berarti menempatkan konselor sebagai pengaruh sosial. Ini dapat dimulai dengan mengontrol wawancara sehingga klien dapat berpikir bagaimana menjadi klien, mengeksplorasi masalah dengan menaruh minat dan perhatian secara pribadi. Dalam mengeksplorasi tersebut konselor meningkatkatkan pengaruh sosialnya dnegan menyusun kondisi-kondisi yang mempengaruhi, seperti keahlian, kompetensi, keatraktifan (penyingkapan diri dan empati yang akurat), dan layak dipercaya. Dengan kata lain pada awal konseling, klien dianggap memiliki peran ketergantungan, dan konselor adalah mengontrolnya. 2. Fase Konseptualisasi Dalam perspektif pengaruh sosial, aspek interaksional dan sebab-sebab sirkuler lebih ditekankan sebagai faktor penyebab utama yang ada dalam diri klien. 3. Fase Intevensi Dalam fase ini, konselor memaksimalkan pengaruhnya kepada prilaku dan kognitif klien. Inti perubahan



adalah



modifikasi



prilaku.



Dalam



model



perubahan



sikap,



intervensi



adalah



mengkonseptualisasikan pemenuhan terhadap tujuan-tujuan klien melalui penciptaan dan resolusi dari inkonsisten kognitif, dengan ketidaksesuaian sebagai bahan utamanya. Dalam intervensi, interpretasi merupakan hal penting. Interpretasi adalah suatu kerangka alternatif, pilihan, atau sistem bahasa yang secara bermakna dapat digunakan untuk merubah masalah-masalah klien. Karena itu, dengan ucapanucapan konselor yang positif dalam mengevaluasi klien dapat merubah persepsi dan pengalamannya, dapat mengarahkan kepada klien untuk memproses informasi secara berbeda, sehingga keterlibatannya semakin meningkat. 4. Fase Evaluasi



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



16



Salah satu hasilnya bahwa persepsi terhadap keahlian dan keatraktifan konselor dapat ditingkatkan dengan menggunakan isyarat-isyarat (fakta-fakta obyektif dalam pendidikan) dan prilaku (komunikasi terapeutik dan pengungkapan diri) yang tepat. Dalam hubungannya dengan penciptaan kondisi yang kondusif bagi terjadinya perubahan dalam diri klien, Kelly mengembangkan teknik terapeutik khusus yaitu: fixed-role therapy. Teknik ini mengasumsikan bahwa secara psikologis manusia itu adalah apa yang dia tampakkan, dan bahwa manusia itu adalah apa yang dia lakukan. Dengan teknik ini klien didorong untuk menampakkan atau mewujudkan dirinya dalam cara-cara yang baru, berperilaku yang baru, dan mengkonstruk dirinya dalam cara yang baru sehingga dia menjadi manusia yang baru.



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



17



The Personal World: Kurt Lewin and George Kelly



18