Ciri Sastra Pujangga Lama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Ciri Sastra Pujangga Lama Sastra Pujangga Lama - Pujangga lama merupakan bentuk pengklasifikasian karya sastra di Indonesia yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Pada masa ini, karya sastra di dominasi oleh syair, pantun, gurindam dan hikayat. Di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh Islam yang kuat meliputi sebagian besar negara pantai Sumatera dan Semenanjung Malaya. Di Sumatera bagian utara muncul karyakarya penting berbahasa Melayu, terutama karya-karya keagamaan. Hamzah Fansuri adalah yang pertama di antara penulis-penulis utama angkatan Pujangga Lama. Dari istana Kesultanan Aceh pada abad XVII muncul karya-karya klasik selanjutnya, yang paling terkemuka adalah karya-karya Syamsuddin Pasai, Abdurrauf Singkil, serta Nuruddin arRaniri. Karya sastra Pujangga Lama yaitu : 1) Sejarah - Sejarah Melayu 2) Hikayat  Hikayat Abdullah  Hikayat Aceh  Hikayat Amir Hamzah  Hikayat Andaken Penurat  Hikayat Bayan Budiman  Hikayat Djahidin  Hikayat Hang Tuah  Hikayat Iskandar Zulkarnain  Hikayat Kadirun Hikayat Kalila dan Damina  Hikayat Masydulhak  Hikayat Pandawa Jaya  Hikayat Pandja Tanderan  Hikayat Putri Djohar Manikam  Hikayat Sri Rama  Hikayat Tjendera Hasan  Tsahibul Hikayat 3)     



Syair Syair Bidasari Syair Ken Tambuhan Syair Raja Mambang Jauhari Syair Raja Siak Syair Bidasari



       



Syair Ken Tambuhan Syair Raja Mambang Jauhari Syair Raja Siak Kitab agama Syarab al-’Asyiqin (Minuman Para Pecinta) oleh Hamzah Fansuri Asrar al-’Arifin (Rahasia-rahasia para Gnostik) oleh Hamzah Fansuri Nur ad-Daqa’iq (Cahaya pada kehalusan-kehalusan) oleh Syamsuddin Pasai Bustan as-Salatin (Taman raja-raja) oleh Nuruddin ar-Raniri Ciri-ciri Karya Sastra Pujangga Lama Ciri-ciri umum kesusastraan lama atau juga bisa disebut dengan karya sastra pujangga lama adalah sebagai berikut. 1. Bersifat statis karena sejalan dengan sikap masyarakat yang tradisional dan konservatif. 2. Karena masyarakat dahulu adalah masyarakat lama yang mengutamakan hidup bergotong royong sehingga kesusastraan lama sebagai pancaran masyarakat merupakan milik bersama. Itulah sebabnya para pujangga lama tidak mau memberikan identitas nama pada setiap hasil karyanya dan mengumumkan hasil karyanya kepada masyarakat. Dan oleh sebab itulah banyak pujangga-pujangga lama tidak dikenal namanya serta karyanya sehingga tidak dikenal pula siapa pengarangnya. 3. Tema pokok-pokok karangan yang berupa puisi maupun prosa bercorak sebagai berikut. 1. Khayalan atau fantasi, layaknya dongeng-dongeng, legenda, ataupun fabel. 2. Pendidikan dalam bentuk didaktik dan pelajaran. 3. Agama atau kepercayaan. 4. Istana sentries, yaitu cerita yang meliputi tahta-tahta kerajaan dan raja-raja beserta keluarganya. 5. Dari segi bahasa, kesusastraan lama banyak menggunakan bahasa Melayu Kuno yang di dalamnya penuh dengan pepatah, kalimat majemuk yang panjang, serta ungkapan-ungkapan yang dihiasi dengan bahasa-bahasa asing, bahasa Sansekerta, dan bahasa Arab. Sumber : http://melyusti.blogspot.com/2013/03/makalah-kesusastraan-angkatan-balai.html