Periode Sastra Pujangga Lama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAME : Salwa Diva Az Zahra NIM



: 1205030204



CLASS : 2E



PUJANGGA LAMA Pujangga lama merupakan periode atau pengklasifikasian karya sastra pada masa sebelum abad ke-20 tepatnya sebelum tahun 1933. Pada masa ini karya sastra di dominasi oleh syair, hikayat, pantun, dan gurindam. Karya sastra pada masa ini masih memakai bahasa melayu kuno bahkan bahasa dan tulisan arab karena memang bahasa Indonesia pada masa ini masih belum berkembang. Pada saat itu di Nusantara, budaya Melayu klasik dengan pengaruh islam yang kuat disebagian besar pantai Sumatra dan Semenanjung Malaya. Lalu, di bagian Sumatra utara lebih tepatnya Aceh munculah karya-karya penting yang bertema keagamaan. Hamzah Fansuri adalah penulis pertama di antara penulis-penulis utama angkatan Pujangga Lama, seorang pemula puisi indonesia. Karakter atau ciri-ciri dari karya sastra pada periode ini adalah biasanya mengangkat tematema-tema tentang pertentangan adat pada masa itu, pertentangan paham antara kaum muda dan tua, tentang pernikahan paksa, ada juga romansa. Bahasa yang digunakan pada karya sastra di periode pujangga lama juga memiliki ciri antara lain menggunakan bahasa klise, bahasa klise disini artinya bahasa yang mengalami pemudaran baik dari segi makna, fungsi, atau nilainya karena sering digunakan bahkan sangat berbeda dengan maknanya, lalu tentu saja menggunakan bahasa melayu klasik atau melayu kuno. Selanjutnya, karya sastra pujangga lama puisinya berupa pantun dan syair, karyanya bersifat didaktis, yang di maksud didaktis adalah sebai karya yang dibatasi hanya untuk menjelaskan cabang ilmu. Karyanya bersifat statis karena tetap dan tidak ada perubahan dari segi bentuk, bahasa dan juga pola kalimat. Dan yang terakhir, pengarangnya rata-rata anonim karena pada masa itu karya sastra bersifat kolektif atau dianggap milik bersama oleh masyarakat. Bentuk-bentuk karya sastra pada periode pujangga lama yakni berupa, syair, pantun, gurindam, hikayat, dan kitab. Syair adalah jenis puisi berirama, berasal dari daerah Arab dan telah dibawa masuk ke Nusantara bersama-sama dengan kedatangan Islam. Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b). Gurindam adalah Gurindam adalah salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan peribahasa. Jumlah baris pada gurindam hanya dua dengan rima a-a. Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat keagamaan. Baris pada gurindam disebut sebagai syarat dan akibat. Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra pada periode ini yang berisi kisah, cerita atau dongeng biasanya mengisahkan tentang kehidupan seseorang atau kepahlawanan seseorang dan dibumbui oleh nuansa keagaaman. Contoh Hikayat : ● ● ● ● ●



Hikayat Abdullah Hikayat Bayan Budiman Hikayat Hang Tuah Hikayat Iskandar Zulkarnain Hikayat Pandawa Jaya



Contoh Syair : ● ● ●



Syair Raja Siak Syair Bidasari Syair Ken Tambuhan Contoh Gurindam :



● ● ●



Gurindam Dua Belas



Contoh-Contoh yang terkenal dari istana Kesultanan Aceh pada abad XVII Syamsuddin Pasai : Mir'atul Haqiqah dan Kitabul Martabah Nuruddin ar-Raniri : Bustan al-salatin dan Shiratal Mustaqim



Genre karya sastra pada periode pujangga lama hanya ada dua yakni puisi dan prosa Puisi terdiri dari : ● ● ● ● ● ● ●



Mantra Pantun Karmina Seloka Talibun Gurindam Syair



Prosa terdiri dari : ● ● ●



Fabel Legenda Cerita pelipur lara, dan cerita jenaka