CJR Ehb Kelompok 6 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW EVALUASI PEMBELAJARAN DOSEN PENGAMPU: RINI HERLIANI S.E, M.Si, AK, CA, ULFA NURHAYANI, SE, M.Si



DISUSUN OLEH SULASTRI ANGGUN SITIO



(7202442014)



MEGAWATI PUTRI SIMANJUTAK



(7203342014)



RAMA DANI SILABAN



(7202442012)



PRPGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN T.A 2020/2021



KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kita panjat-kan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan kelimpahannya saya dapat menyelesaikan Critical Journal Review (CJR) Evalauasi Pembelajaran dapat diselesaikn dengan tepat waktu. Critical Journal Review (CJR) dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu bagian dari tugas KKNI yang berjudul Critical Journal Review (CJR). Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu RINI HERLIANI S.E, M.Si, AK, CA, dan ibu ULFA NURHAYANI, SE, M.Si selaku Dosen Pengampu mata kuliah evalauasi pembelajaran yang membimbing dan mendukung saya dalam menyelesaikkan Critical Journal Review (CJR). Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan Critical Journal Review (CJR) begitu juga dengan hasilnya terdapat banyak kekurangan dan kesalahan yang tidak disengaja. Oleh karena itu, Kami siap menerima kritik dan saran dari Pembaca Critical Journal Review (CJR).Kami berharap agar Critical Journal Review (CJR) ini dapat berguna bagi kita semua, terkhusus untuk mata kuliah evaluasi pembelajaran di Universitas Negeri Medan (UNIMED).



Medan ,Oktober 2021



Penulis



DAFTAR ISI A. COVER.......................................................................................................................... B. ABSTRAK..................................................................................................................... C. PENDAHULUAN......................................................................................................... 1. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 2. Perumusan Masalah................................................................................................. 3. Tujuan Penulisan..................................................................................................... D. PEMBAHASAN............................................................................................................ 1. Kajian Teoritis......................................................................................................... 2. Referensi Pendukung............................................................................................... 3. Metode Penelitian.................................................................................................... 4. Hasil Penelitian........................................................................................................ E. DAFTAR REFERENSI................................................................................................ F. LAMPIRAN...................................................................................................................



A. PENDAHULUAN



1. Latar Belakang Masalah Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan beberapa jurnal. Dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut. 2. Perumusan Masalah  Bagaiamana cara mengembangkan media pembelajaran “ECCAPY”  Inovasi seperti apa yang dibutuhkan dalam lingkungan pembelajaran di new normal COVID19  Medel mental seperti apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kememampuan mahasiswa? 3. Tujuan penulisan  Penyelesaian tugas kelompok pada matakuliah evaluasi pembelajaran  Menambah wawasan mahasiswa dalam menggali informasi dan



menganalisis



gagasan dalam sebuah penelitian;  Meningkatkan kemampuan nalar dan berpikir kritis dalam mencari informasi yang terdapat dalam sebuah penelitian;  Menguatkan teori yang berhubungan dengan hasil belajar.



B. IDENTITAS JURNAL



Jurnal 1 Judul



PENGEMBANGAN MEDIA “ECCAPY” BERBASIS ANDROID PADA KOMPETENSI DASAR JURNAL PENYESUAIAN UNTUK MENINGKATKAN



Jurnal Download Vol dan Halaman Tahun Penulis Reviewever Tanggal Kata Kunci ISSN Jurnal 2



MOTIVASI BELAJAR Pendidikan Akuntansi Indonesia https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/33353 Vol. 18, Hal. 62 – 76 Tahun 2020 Febriana Putri Istiqomah, dan Rizqi Ilyasa Aghni, S.Pd., M.Pd. Kelompok 6 14 Oktober 2021 Eccapy”, Motivasi Belajar, ADDIE, Media Pembelajaran Akuntansi. -



Judul



E-learning in new normal COVID-19 era: Measure HOTS and



Jurnal Download Vol dan Halaman Tahun Penulis Reviewever Tanggal Kata Kunci ISSN



pro-environmental behavior about environmental pollution International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21382 Vol. 10, No. 3, pp. 790~79 September 2021 Ilmi Zajuli Ichsan, Agung Purwanto, Henita Rahmayanti3 Kelompok 6 cc COVID-19 E-learning HOTS New normal Pro-environmental behavior ISSN: 2252-8822, DOI: 10.11591/ijere.v10i3.21382



Jurnal 3 judul



Problem based learning: Students’ mental models on water conductivity



Jurnal Download Vol dan Halaman Tahun



concept International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE) https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/20468 Vol. 9, No. 2, pp. 269~277 June 2020



Penulis Reviewever Tanggal Kata Kunci ISSN



John Rafafy Batlolona, Haryo Franky Souisa Kelompok 6 14 Oktober 2021 Conductivity Mental modelMisconceptions Physics Problem based learning ISSN: 2252-8822, DOI: 10.11591/ijere.v9i2.20468



C. ABSTRAK Jurnal 1 Tujuan penelitian ini yaitu: mengembangkan Media Pembelajaran Akuntansi “Eccapy”; mengetahui tingkat kelayakan media dari penilaian para ahli dan guru pembelajaran (praktisi); respon pengguna media; peningkatan motivasi belajar setelah penggunaan media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pengembangan dengan model ADDIE. Media Pembelajaran dinilai kelayakannya oleh ahli materi, ahli media, dan guru akuntansi. Respon siswa dan pengukuran motivasi siswa dilakukan terhadap siswa kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari sebagai subjek uji coba lapangan.Hasil penelitian menunjukkan tingkat kelayakan Media “Eccapy” berdasarkan penilaian ahli media dapat dikategorikan Layak, ahli materi dapat dikategorikan Sangat Layak, dan praktisi pembelajaran dapat dikategorikan Layak. Sedangkan penilaian kelayakan media berdasarkan respon pengguna menunjukan kategori Sangat Layak. Pada pengujian motivasi belajar dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol tanpa penggunaan media dan kelas eksperimen dengan penggunaan media. Jurnal 2 Current environmental learning amid the COVID-19 new normal situation requires an innovation. This is due to students need various skills to solve environmental pollution issues using Higher Order Thinking Skills (HOTS) and is implemented in the form of ProEnvironmental Behavior (PEB). The innovation is aimed at supporting e-learning utilization. This study aims to delineate university students’ HOTS and PEB and examine the e-learning utilization. Method used in the study is descriptive method using survey technique. Samplesinvolved in the research are 265 university students. The study results indicate that the students’ HOTS score is, overall, in a very low category (31.37). The students’ PEB score,



however, is already in a very high position (89.88) as a form to prevent COVID-19 in their surrounding environment. The result of e-learning description suggests that there are still some obstacles in terms of e-learning implementation. The research concludes that the HOTS score is relatively low, whereas the PEB score must be maintained. Suggestions proposed from this study is that to develop teaching materials or learning media, in this context book or supplementary book can be develop, related to environmental pollution as a disaster mitigation effort amid the COVID-19 new normal situation. Jurnal 3 This paper tells about the mental model of prospective scholars on the topic of temperature and heat. The purpose of this research is to improve students’ mental model by using problem based learning (PBL) model. The number of samples in the study amounted to 72 students with two different classes. The results of the study showed that, (1) the improvement of mental model that studied with PBL was higher than that studied with conventional learning. (2) high-skilled student mental models that are learning with PBL are higher than those studied by conventional learning. (3) low-skilled student mental models that study with PBL are higher than students learning with conventional learning. The conclusion of this study is the improvement of students' mental models using PBL models on the topic of conductivity in water. Thus the PBL model can be recommended in improving students' mental models on temperature and heat topics. The implication in this research is to improve the students' mental model as the agent of science education change.



D. PEMBAHASAN



Kajian Teoritis Jurnal 1 Hal tersebut didukung pendapat dari Verawati dan Comalasari (2019) yang menyatakan bahwa pemanfaatan android dalam pembelajaran dapat berdampak positif yaitu dapat memudahkan para pendidik untuk memperoleh sumber materi dan berinovasi dalam penerapan



metode pembelajaran. Sedangkan bagi siswa dengan adanya pemanfaatan android dalam pembelajaran dapat memudahkan dalam memahami materi pembelajaran dan mencari berbagai informasi mengenai materi yang terbaru dalam bentuk online. Pendapat tersebut diperkuat oleh Aghni (2018) yang menjelaskan bahwa pada pembelajaran akuntansi, multimedia banyak digunakan dalam bentuk aplikasi permainan maupun android sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam mengakses materi akuntansi tidak hanya dikelas pada jam pelajaran, namun juga diluar kelas pada saat di luar jam pelajaran.



Jurnal 2 Dalam konteks ini, pengetahuan tentang Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah suatu Keharusan tudi terkait PEB juga telah dilakukan dalam hal profil PEB di masyarakat [12]–[14]. PEB dapat diberdayakan dengan menggunakan media pembelajaran. Upaya lain yang dilakukan adalah pengembangan model pendidikan berbasis masyarakat untuk pelestarian lingkungan [15]. Media pembelajaran juga sudah mulai digarap untuk mengatasi rendahnya kesadaran siswa untuk mendaur ulang Beberapa penelitian tentang e-learning menunjukkan bahwa elearning sangat penting dalam pembelajaran [22]–[24]. Namun penelitian-penelitian tersebut belum secara jelas menunjukkan berbagai kendala serta permasalahan yang dihadapi mahasiswa dalam sistem e-learning. Jurnal 3 Upaya mengajarkan konsep atom adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa dengan pendekatan model mental yang dianggap sebagai produk pembelajaran salah satu model pembelajaran yang dapat memfasilitasi peningkatan model mental siswa adalah model pembelajaran berbasis masalah (PBL) [35]. Selain itu, PBL juga melatih siswa untuk mengomunikasikan eksperimen, berkolaborasi dalam tim, membangun ide dan mengembangkan keterampilan belajar mandiri.PBL adalah pedagogi yang berpusat pada siswa, di mana siswa belajar melalui pengalaman pemecahan masalah [37]. Pembelajaran dimulai dengan masalah yang harus dipecahkan, diajukan sedemikian rupa sehingga siswa perlu memperoleh



pengetahuan baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah tersebut. Tujuan dari PBL adalah untuk mengembangkan pengetahuan kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, belajar mandiri, keterampilan kolaborasi dan motivasi intrinsik [38]. Pada bagian ini, penelitian berfokus pada konduktivitas pada air. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan model mental siswa dengan menggunakan model PBL.



Metode Penelitian Jurnal 1 Desain Penelitian Penelitian ini berorientasi pada pengembangan produk. Penelitian ini mengadaptasi modifikasi model dari ADDIE. ADDIE merupakan model pengembangan media yang diprakarsai Dick & Carry (1996) dan dimanfaatkan sebagai acuan untuk perencanaan sistem pembelajaran (Mulyatiningsih, 2013). Model ADDIE yaitu suatu gabungan dari tahap Analysis (Analisis), tahap Design (Desain), tahap Development (Pengembangan) atau Production (Produksi), tahap Implementation (Implementasi) atau Delivery (Penyampaian) dan tahap Evaluations (Evaluasi). Pengembangkan produk dalam penelitian ini memanfaatkan Model ADDIE yang dimodifikasi dan disesuaikan untuk penelitian pemula. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Wonosari, Jl. Alun-alun No. 11 Wonosari, Gunungkidul. Subjek dan Objek Penelitian Uji coba penelitian ini melibatkan dosen ahli media dari Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY, dosen ahli materi dari Jurusan Pendidikan Akuntansi FE UNY, praktisi pembelajaran yaitu guru Akuntansi SMK Muhammadiyah Wonosari dan siswa SMK Muhammadiyah Wonosari kelas XI Akuntansi



Jurnal 2 Penelitian dilakukan pada masa new normal COVID-19 pada bulan November 2020– Februari 2021. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik analisis survei. Sampel yang terlibat dalam penelitian ini dipilih secara acak dari beberapa universitas di Jakarta dan



sekitarnya. Perguruan tinggi yang termasuk dalam penelitian ini adalah perguruan tinggi yang memiliki beberapa Program Studi, hal ini untuk meminimalkan bias terhadap sampel yang dipilih. Jumlah sampel sebanyak 265 mahasiswa yang terbagi menjadi 178 mahasiswa yang mengisi instrumen HOTS dan 87 mahasiswa yang mengisi instrumen PEB dan opini terhadap elearning. Instrumen penelitian terdiri dari tiga instrumen, yaitu: soal tes untuk mengukur HOTS siswa, instrumen untuk mengukur PEB, dan instrumen untuk mengetahui pendapat siswa terhadap implementasi e-learning. Indikator HOTS terdiri dari enam indikator yang terdapat dalam 12 item seperti terlihat pada Tabel 1. Terdapat satu indikator tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Dalam PEB, ada tiga indikator yang terdapat dalam 10 item untuk mengukur perilaku siswa sebagai: terlihat pada Tabel 2. Indikator diadaptasi dari penelitian sebelumnya [2] dengan sedikit modifikasi karena pertanyaan diberikan kepada sampel yang berbeda. Instrumen dibuat untuk berbagai tingkatan dan sebelumnya telah dilakukan uji validitas. Jurnal 3 Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen; menggunakan desain kelompok kontrol pretest-posttest. Studi ini memiliki dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model PBL di kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol, variabel terikat model mental. Populasi dan sampel penelitian Populasi penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 yang mengambil mata kuliah IPA dasar dan dasarmata kuliah dasar IPA pada program pendidikan guru sekolah dasar (PGSD), Universitas Pattimura. Instrumen penelitian Model butir mental digunakan sebagai model mental siswa setelah diberi perlakuan model pembelajaran berbasis masalah (PBL). Butir mental model berupa tes diagnostik dengan 1 wacana dan memiliki 3 soal dari tingkat makroskopis hingga mikroskopis.



Hasil Penelitian



Jurnal 1 Prosedur yang dimanfaatkan dalam penelitian ini adalah adaptasi dari model ADDIE untuk pemula. Penelitian menggunakan model ADDIE yang telah dimodifikasi dan disesuaikan untuk penelitian pemula. Tahapan prosedur pengembangan diuraikan sebagai berikut: 1. Tahap Analisis (Analysis) Proses pertama yang dilakukan ini mendapatkan beberapa informasi baik dari guru maupun dari siswa melalui beberapa tahap analisis. Pada tahap analisis pembelajaran dan karakteristik siswa diketahui bahwa siswa dikelas mengalami kesulitan dalam belajar jurnal penyesuaian perusahaan dagang. Selain itu karakteristik siswa yang aktif tidak didukung oleh pembelajaran yang berlangsung. 2. Tahap Desain (Design) Langkah pertama yang dilakukan peneliti pada tahap ini adalah penyusunan bahan untuk media. Peneliti menyiapkan materi yang didapat dari berbagai sumber belajar serta menyusun latihan soal dan pembahasan dalam bentuk word dan pdf untuk memudahkan ketika akan dimasukan ke dalam media. Setelah itu peneliti merancang bentuk media yang digambarkan dalam storyboard. 3. Tahap Pengembangan (Development) Pada tahap pengembangan dilakukan proses yang bertujuan untuk mewujudkan media pembelajaran berdasarkan storyboard yang telah dibuat. Pada langkah ini peneliti dibantu oleh tim dari “Infiniti UNY”. Peneliti menjadi konseptor dan tim “Infiniti UNY” sebagai art design dan programmer. Kualitas Dan Kelayakan Media Pembelajaran “Eccapy” Berbasis Android Pada Kompetensi Dasar Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Berdasarkan Penilaian Ahli Media, Ahli Materi dan Praktisi Pembelajaran Metode R&D merupakan suatu metode penelitian yang dimanfaatkan untuk menciptakan, merancang dan memproduksi suatu produk tertentu dan dilakukan pengujian validitas dari produk tersebut sebelum diterapkan di lapangan (Sugiyono, 2015). Dengan kata lain, produk yang dihasilkan perlu diukur kualitas dan kelayakannya sehingga siap digunakan di lapangan. Kualitas dan kelayakan Media Pembelajaran “Eccapy” dapat diketahui melalui validasi kelayakan yang telah diberikan oleh ahli media, ahli materi dan praktisi pembelajaran (guru) SMK Muhammadiyah Wonosari. Hasil validasi para ahli mengenai kelayakan Media



Pembelajaran “Eccapy” memperoleh total rata-rata 4,12 dan dinyatakan Layak Peningkatan Motivasi Belajar Penggunaan Media Pembelajaran “Eccapy” Tujuan dari penelitian ini salah satunya adalah untuk melihat adanya perbedaan tingkatan motivasi belajar siswa setelah penerapan media “Eccapy”. Pada hasil perhitungan didapatkan rerata total pada kelas kontrol tanpa penerapan media yaitu 81,70% sedangkan pada kelas eksperimen dengan penerapan media diperoleh rerata total yaitu 88,96%. Perbedaan tingkatan keduanya adalah 7,26%. Perbedaan tingkatan tersebut menunjukan bahwa motivasi belajar dengan penggunaan media pada kelas eksperimen lebih tinggi dibanding dengan kelas kontrol. 4. Tahap Implementasi (Implementation) Pada langkah ini, peneliti melakukan percobaan dikelas sesungguhnya yang dijadikan bahan penelitian pada bulan Mei 2020. Namun akibat adanya pandemik covid-19 maka uji coba lapangan dilakukan secara online dengan berbagai pertimbangan. 5. Tahap Evaluasi (Evaluation) Proses evaluasi digunakan untuk melihat ketercapaian tujuan dari pengembangan yang dilakukan yaitu untuk melihat adanya peningkatan motivasi siswa kelas eksperimen dibanding kelas kontrol. Peneliti melakukan proses pengukuran peningkatan pada motivasi belajar siswa dengan menghitung skor dari rekapitulasi hasil angket motivasi kelas kontrol tanpa penggunaan media pembelajaran “Eccapy” dan kelas eksperimen dengan bantuan media. Hasil perhitungan menunjukan terdapat perbedaan tingkatan sebesar 7,26%.



Jurnal 2 Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai HOTS siswa masih dalam kategori sangat rendah. Hal ini disebabkan kurangnya bahan ajar berbasis HOTS, media pembelajaran, dan LKS. Kekurangan tersebut terkait dengan penggunaan bahan ajar berbasis HOTS dan media pembelajaran yang masih relatif sulit ditemukan. Banyak bahan ajar dan media pembelajaran yang berorientasi pada penyampaian konten bukan berbasis HOTS [6], [16],[25]. Hal ini membuat siswa kesulitan dalam meningkatkan HOTS mereka untuk memecahkan berbagai masalah lingkungan. HOTS dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan merupakan hal yang penting, terutama untuk berbagai permasalahan yang kompleks seperti pencemaran lingkungan. Konsep yang berbeda terkait dengan pencemaran lingkungan perlu analisis lebih lanjut [26]-[29]. Selain itu, evaluasi harus dilatih agar siswa dapat memberikan kritik dan



pendapat terkait berbagai permasalahan lingkungan. Keterampilan lain terkait dengan menciptakan solusi untuk memecahkan masalah lingkungan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai PEB sudah tinggi karena siswa mampu menerapkan konsep pengetahuan dasar COVID-19. PEB juga terkait dengan upaya pencegahan pencemaran lingkungan. Hal ini sejalan dengan situasi saat ini yang memasuki era new normal COVID-19. Era new normal ini memerlukan upaya perencanaan pencegahan COVID-19 dari aspek lingkungan. Hal ini dikarenakan masih banyak perilaku siswa yang sulit untuk dicegah dalam mengurangi penularan COVID-19. Salah satunya melibatkan upaya menghindari kontak fisik seperti berjabat tangan atau kontak dengan benda logam. Upaya untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait PEB harus dilakukan melalui pendidikan lingkungan [30]-[32] Jurnal 3 Data pretest diperoleh dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Rangkuman hasil pretest penguasaan konsep dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pretest model mental kelas eksperimen adalah 33, sedangkan untuk kelas kontrol adalah 31,3. Selisih rata-rata nilai pretest mental model antara kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah 1,7. Rata-rata nilai pretest model mental kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Data posttest model mental diperoleh dari kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan model PBL dan kelas kontrol yang dibelajarkan menggunakan model konvensional. Rangkuman hasil posttest mental model dapat dilihat pada Tabel 3. Model mental siswa kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan model PBL lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan Two-way ANOVA diperoleh kesimpulan bahwa peningkatan model mental siswa yang belajar dengan model PBL lebih tinggi daripada yang belajar dengan pembelajaran konvensional. Dalam PBL siswa terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran sehingga memberikan lebih banyak kesempatan untuk menampung dan memahami informasi. Keterlibatan dalam proses pembelajaran memungkinkan siswa untuk dapat menggunakan proses mentalnya untuk menemukan suatu konsep atau teori yang dipelajari. Pada awal pertemuan siswa masih mengalami kesulitan dalam merumuskan masalah dan



membuat hipotesis. Pertemuan berikutnya, siswa mulai memahami bahwa untuk merumuskan masalah dan membuat hipotesis berasal dari kegiatan observasi pada awal pembelajaran, tujuan percobaan dan studi literatur. Setelah siswa dapat merumuskan hipotesis kemudian siswa melakukan percobaan. Siswa melakukan eksperimen secara aktif untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah dibuat siswa.



D. DAFTAR REFERENSI



https://journal.uny.ac.id/index.php/jpakun/article/view/33353 https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/21382 https://ijere.iaescore.com/index.php/IJERE/article/view/20468



E. Lampiran



Jurnal Nasional



Jurnal Internasional 1



Jurnal Internasional 2