CJR Kimia Permukaan & Koloid - Kelompok 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Critical Journal Review (CJR) " Flowability.cohesive,and granulation properties of wheat powders " (Virginie Landillon, Denis Cassan, Marie-He´le`ne Morel, Bernard Cuq *) (JOURNAL OF FOOD ENGINEERING , Vol. 86, No. 2, 2008)



DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1 1. ARPIN JUSMANTO PAKPAHAN (4203151011) 2. AZZAHRA SIREGAR (4203151042) 3. RABIATUL ADAWIYAH (4201151016) 4. VIRA ALYA RONADITA (4201151003)



MATA KULIAH: KIMIA PERMUKAAN & KOLOID DOSEN PENGAMPU: Moondra Zubir, Ph.D



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN



2020



KATA PENGANTAR



Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Journal Review (CJR) ini. Critical Journal Review (CJR) ini kami susun dengan maksud sebagai salah satu tugas kuliah Kimia Permukaan & Koloid dan sebagai penambah wawasan dan pemahaman bagi kami mengenai materi yang sedang kami pelajari yaitu mengenai Tegangan Permukaan. Harapan kami setelah menulis Critical Journal Review (CJR) ini ,kami dan teman-teman yang membaca akan lebih mengerti tentang materi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Moondra Zubir, Ph.D dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Critical Journal Review (CJR) ini . Kami menyadari bahawa tugas Critical Journal Review (CJR) kami ini masih memiliki banyak kekurangan,oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran akan tugas Critical Journal Review (CJR) kami ini. Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.



Medan,Maret 2021 Penyusun



Kelompok 1



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .................................................................................................. i DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1. Pentingnya Rasionalisasi CJR .............................................................................. 1 2. Tujuan Penulisan CJR.......................................................................................... 1 3. Manfaat Penulisan CJR ........................................................................................ 1 4. Identitas Jurnal yang direview ............................................................................. 2 BAB II RINGKASAN JURNAL................................................................................... 3 1. Jurnal 1 ................................................................................................................ 3 2. Jurnal 2 ................................................................................................................ 7 BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 10 1. Jurnal 1 ................................................................................................................ 10 2. Jurnal 2 ................................................................................................................ 10 BAB IV ANALISIS JURNAL ....................................................................................... 11 1. Kelebihan dan Kelemahan isi kedua Jurnal .......................................................... 11 BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 13 3. Kesimpulan ......................................................................................................... 13 4. Saran ................................................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14 LAMPIRAN .................................................................................................................. 15



ii



BAB I PENDAHULUAN 1.Pentingnya Rasionalisasi CJR Keterampilan membuat CJR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas ,menganalisis ,mengenal sebuah Journal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah Journal yang dianalisis. Melakukan Critical Journal Review pada suatu Journal sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu Journal. Selain itu menulis CJR juga dapat menambah wawasan kita dalam menganalisa Journal dengan lebih baik. Kita dapat memberikan kritik ,namun bukan sebuah kritik yang menjatuhkan tetapi kritik yang membangun manakala bisa menjadi resensi bagi pembaca ataupun penulis lainnya. Dengan menulis CJR ini diharapkan para pembaca dapat lebih memahami tentang materi Tegangan Permukaan dan khususnya bagi saya sendiri. 2.Tujuan Penulisan CJR Tujuan dari Penulisan CJR ini ,yaitu: 1. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Kimia Permukaan & Koloid. 2. Menambah pengetahuan mengenai Tegangan Permukaan. 3. Meningkatkan kemampuan kita sebagai mahasiswa untuk menganalisa sebuah Journal.



3.Manfaat Penulisan CJR Manfaat dari penulisan Critical Journal Review (CJR) ini,yaitu: 1. Critical Journal Review bermanfaat untuk menambah wawasan dan literatur penulis mengenai Tegangan Permukaan. 2. Critical Journal Review bernanfaat untuk melatih daya pikir mahasiswa dalam menilai Journal dengan cara memberikan kritikan yang membangun, dan untuk memenuhi tugas perkuliahan.



1



D. Identitas Jurnal yang direview 1. Jurnal Utama 1.



Judul Jurnal



Flowability.cohesive,and granulation properties of wheat powders



2.



Nama Jurnal



Journal Of Food Engineering



3.



Edisi Terbit



Volume 86 Number 02 2008



4.



Pengarang Jurnal



Virginie Landillon, Denis Cassan, Marie-He´le`ne Morel, Bernard Cuq



5.



Penerbit



Agro.M – INRA Montpellier, UMR IATE, 2 place Viala, 34060 Montpellier, France



6.



Kota Terbit



Prancis



7.



Nomor ISSN



0260-8774



8.



Alamat Situs



www.sciencedirect.com



2. Jurnal Pembanding 1.



Judul Jurnal



Membandingkan Tegangan Permukaan dengan Tegangan Air Menggunakan Zat Pewarna Makanan Sebagai Alat Peraga Pembelajaran



2.



Nama Jurnal



Jurnal Pendidikan Fisika



3.



Edisi Terbit



Volume 2 Number 2 2014



4.



Pengarang Jurnal



Eka Yulisari Asmawati



5.



Penerbit



Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Metro



6.



Kota Terbit



Lampung



7.



Nomor ISSN



2337-5973



8.



Alamat Situs



ojs.fkip.ummetro.ac.id



2



BAB II RINGKASAN JURNAL Jurnal 1 1. PENDAHULUAN Dalam industri sereal, serbuk gandum diperoleh dengan cara penggilingan biji gandum sebagian besar digunakan sebagai bahan baku utama untuk a aplikasi makanan dalam jumlah besar, dan lebih khusus lagi tepung gandum biasa (untuk roti, mie, atau aplikasi biskuit kation) dan semolina gandum durum (untuk pasta atau couscous produksi). Sebagian besar data yang dipublikasikan berkaitan dengan sifat flowability dari tepung gandum biasa. Partikel tepung terigu bersifat heterogen. neous dan anisotropic. Mereka telah dianggap sebagai rela- bubuk yang mengalir bebas dan tidak kohesif dengan baik, yang tidak menyebabkan masalah. Karena tepung gandum sensitif terhadap kelembaban, mois- konten ture memainkan peran penting dalam keterpaduan. Sebagai kelembaban relatif udara di sekitarnya meningkat, tepung gandum cenderung menyerap molekul air, yang mungkin membentuk jembatan cair antara partikel bubuk dan hasil dalam kohesi bubuk yang lebih besar dan kemampuan mengalir yang berkurang. Banyak penelitian telah difokuskan pada sifat adsorpsi air tepung terigu Namun, masih ada kekurangan pengetahuan di bawah berdiri kontribusi relatif fisik, dan kimia karakteristik partikel awal dalam kemampuan mengalir dan sifat kohesif dari bubuk gandum, dan lebih larly pada kadar air tinggi. Tujuan saat ini pekerjaan adalah untuk menyelidiki keragaman dalam kemampuan mengalir, kohesif, dan sifat granulasi basah untuk berbagai jenis gandum bubuk, diperoleh dari berbagai spesies gandum (durum gandum atau gandum biasa) dengan kondisi penggilingan yang berbeda. Properti dievaluasi untuk bubuk gandum di bawah dua kondisi yang sangat berbeda: dalam kondisi penyimpanan ( mis pada kadar air rendah = 15–16% db) dan di bawah seperti pasta kondisi pemrosesan ( yaitu pada kadar air tinggi = 33,3% db). Aliran dan sifat kohesif dievaluasi dalam kondisi tegangan yang berbeda (selama pencampuran, terbatas kompresi, atau kompresi tidak terbatas) dan dibahas berkenaan dengan sifat fisik dan kimia awal- tics partikel.



3



2. PERCOBAAN 2.1. Bahan baku Penelitian dilakukan dengan gandum industri yang berbeda bubuk: tiga umum yang berbeda tepung terigu (Jenis T 55 , T 80 , dan T 110 ), satu tepung terigu durum, satu durum wheat groat, dan satu durum wheat semolina. Itu bahan baku dilengkapi dengan berbagai bahasa Prancis dan Span- perusahaan pabrik ish. Kandungan air, abu, dan protein dari bubuk gandum ditentukan menurut Prancis standar NF V03-707, NF V03-720 dan NF V03-750, masing-masing. Kandungan pati yang rusak ditentukan menurut metode AACC 76-31 menggunakan enzimatis kit (Megazyme, Irlandia). Pentosan total dan terlarut tenda ditentukan menurut semi otomatis metode menggunakan penganalisis otomatis Evolution II (Alliance Instrumen, Prancis) (Rouau & Surget, 1994). Data disajikan mewakili rata-rata selama tiga pengukuran untuk setiap bubuk.



2.2. Properti fisik Distribusi ukuran partikel bubuk gandum diukur dipastikan oleh difraksi laser menggunakan Coulter LS 230 (Coulter, Miami, USA) dalam etanol pada suhu kamar. Partikelnya distribusi ukuran dicirikan oleh diameter rata-rata ðD 50 Þ dan dengan dispersi ððD 90 À D 10 Þ / D 50 Þ. Data disajikan mewakili rata-rata selama tiga pengukuran untuk setiap bubuk.



2.3. Sifat hidrasi Kapasitas pengikatan air (WBC) dari bubuk gandum ditentukan dengan sentrifugasi, menurut metode dijelaskan oleh Medcalf dan Gilles (1965) . Penangguhan Sampel 100mg dalam air suling 1ml diaduk untuk 15 menit pada 20 ° C dan disentrifugasi (5000 g ) selama 10 menit. Itu air bebas dikeluarkan dari sampel basah. Air kapasitas pengikatan (g air / 100 g bahan kering) kemudian dihitung dari pengukuran berat pelet. Data yang disajikan mewakili rata-rata selama tiga ukuran- ments untuk setiap bedak.



2.4. Sifat kemampuan mengalir Bubuk gandum diuji perilaku alirannya dengan menggunakan rheometer bubuk (Powder Flow Analyzer, Sistem Mikro Stabil, Surrey, Inggris). Aliran Serbuk Sistem analisa didasari oleh kaca vertikal con- tainer (tinggi 120 mm dan diameter dalam 50 mm) dan pisau khusus yang berputar (diameter 48mm dan 10mm tinggi), yang bisa naik turun, di kanan atau kiri rotasi ( Gbr. 1 ). Sifat kemampuan mengalir dievaluasi selama perpindahan secara 4



terkontrol dari pisau berputar di dalam wadah, diisi dengan bedak sampel ( Mukherjee & Bhattacharya, 2006). Sifat kemampuan mengalir dihitung dari gaya yang ditularkan melalui bubuk di dasar kaca silinder, karena perpindahan blade.



2.5. Properti kohesif selama kompresi terbatas Sifat kohesif dari bubuk gandum telah dievaluasi selama uji kompresi terbatas uniaksial. Ini dicapai secara eksperimental dalam silinder baja (antar- diameter akhir) dan piston baja pas (sel Specac). Serbuk tersebut dikompres menggunakan mekanik TaXT 2 tester (StableMicroSystems, London, Inggris). Dalam semua pengalaman Iments, sampel 0,9 g bubuk dimasukkan ke dalam silinder inder. Kompresi dilakukan pada cross-head konstan kecepatan (30 mm min À1 ), hingga sel beban mencapai 100N ( yaitu 750 kPa). Gaya yang diterapkan dan perpindahan itu diukur selama kompresi



2.6. Properti kohesif selama kompresi yang tidak dibatasi Sifat kohesif yang dimiliki bubuk gandum juga telah dievaluasi menggunakan kompresi tak terbatas uniaksial uji. Ini dicapai secara eksperimental pada compact itu diperoleh setelah uji kompresi terbatas uniaksial (selama 1 menit pada 750 kPa). Uji kompresi dilakukan di antara dua pelat yang kaku. Kompak dikompresi menggunakan penguji mekanis TaXT 2 (StableMicroSystems, London, Inggris), dengan kecepatan lintas kepala konstan (1 mm min À1 ). Gaya yang diterapkan dan perpindahan diukur selama kompresi.



2.7. Sifat granulasi Perilaku granulasi dari bubuk gandum yang berbeda dievaluasi menggunakan uji pencampuran hidrasi spesifik, menggunakan mangkuk pengaduk volume kecil Farinograph (Brabender OHG, Duisburg, Germany) terhubung ke Plasticorder Sistem penggerak PL200 (Brabender OHG, Duisburg, Ger- banyak) dilengkapi dengan torquemeter.



3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil menunjukkan keragaman yang besar dalam kemampuan mengalir dan sifat kohesif untuk bubuk gandum yang dipilih pada kadar air awal. Pada kadar air rendah, ditemukan distribusi ukuran partikel dari partikel gandum untuk berkontribusi secara signifikan pada kemampuan mengalir dan sifat kohesif. Sifat flowability dan kohesi pada 5



kadar air tinggi ditemukan sebagian bergantung pada mekanisme fisika-kimiawi dan biokimia, karena efek plastisisasi molekul air pada komponen gandum. Konsep transisi kaca digunakan untuk membahas perubahan sifat mekanik bubuk gandum akibat perubahan kadar air. 4. KESIMPULAN Hasil menunjukkan keragaman yang besar dalam kemampuan mengalir dan sifat kohesif untuk bubuk gandum yang dipilih saat ini- kadar air tial. Pada kadar air rendah, partikel Distribusi ukuran cle dari partikel gandum ditemukan secara signifikan berkontribusi pada kemampuan mengalir dan hak kohesif ikatan. Sifat flowability dan kohesi pada moistinggi konten ture ditemukan sebagian bergantung pada mekanisme fisika-kimiawi dan biokimia, karena dari efek plastisisasi molekul air pada gandum komponen. Konsep transisi kaca digunakan untuk mengutuk perubahan sifat mekanik bubuk gandum karena perubahan kadar air. Untuk mencapai yang lebih baik pemahaman tentang kontribusi komponen gandum dalam kemampuan mengalir dan sifat kohesif tepung gandum- ders, akan menarik untuk mengevaluasi kompromi permukaan posisi partikel gandum. Permukaan biokimia komposisi dapat dianggap lebih relevan dengan evaluasi memanfaatkan kemampuan mengalir dan sifat kohesif, daripada massal komposisi tepung.



6



Jurnal 2 1. PENDAHULUAN Penggunaan alat peraga dan alat praktikum dalam pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan berfikir kritis dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan suatu alat peraga untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa, serta penguasaan konsepnya. Slameto (2010:57) menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang. Salah satu materi yang dapat digunakan atau diangkat sebagai materi peraga adalah materi tentang tegangan permukaan. Air adalah salah satu sumber kekuatan dan energi yang ada di bumi ini. Air merupakan sebuah elemen dan partikel cair. Tanpa air, semua makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup dan akan mati. Manfaat Air Dalam kehidupan contohnya adalah Air terjun. Air terjun mengandung tenaga gerak yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya untuk pembangkit tenaga Listrik. Bendungan (dam) akan menahan aliran air dan membentuk danau (waduk). Air yang berada di waduk disalurkan lewat terowongan ke kincir air khusus (Turbin). Selanjutnya, turbin menggerakan dinamo (generator) yang menghasilkan aliran listrik sangat besar. Tenaga listrik tersebut dialirkan ke kota dan desa, misalnya untuk menggerakan mesin di pabrik serta penerangan di rumah, sekolah, dan pertokoan. Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon, yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atau atom karbon lain. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia famasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol dan termometer modern. Etanol adalah salah satu obat rekreasi yang paling tua. Etanol termasuk ke dalam alcohol



7



rantai tunggal, dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Ia merupakan isomer konstitusional dari dimetil eter.



2. PROSEDUR PERCOBAAN Prosedur proses ini dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu, persiapan alat-bahan, uji coba dan setelah itu melakukan pengamatan. Alat dan bahan yang harus di persiapkan adalah sebagai berikut : 1) Air 2) Piring 3) Sendok 4) Alkohol 5) Pewarna makanan Setelah alat dan bahan siap, maka mulai untuk menguji coba dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tuangkanlah sedikit air kedalam piring sehingga menutupi permukaan piring dengan lapisan yang setipis mungkin. 2) Teteskan 2 tetes pewarna makanan dan aduk. 3) Masukkan 1 sendok makan alkohol ke bagian tengah air yang berwarna. 4) Lalu amati getaran yang terjadi.



3. HASIL DAN PEMBAHASAN Air yang telah diletakkan di piring semula berwarna bening tetapi setelah ditetesi oleh zat pewarna makanan maka warnanya akan berubah menjadi berwarna hijau. Lalu ketika sudah tercampur, tuangkan alkohol sebanyak 1 sendok makan kedalam air yang berwarna tersebut. Pada percobaan yang telah dilakukan diperoleh hasil pengujian data yaitu ketika alkohol yang dimasukkan kedalam air berwarna membuat air berwarna akan bergerak menjauh dari alkohol dan bagian dari pinggir air yang bersentuhan akan bergetar (nampak pada gambar pemisahan air dan alkohol). Pemisahan air ini terjadi karenaadanya kohesi dan adhesi pada air dan alkohol. Kohesi adalah gaya tarik menarik anatara molekul yang sama, seperti air dengan air atau alkohol dengan alkohol. Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat. Gaya kohesi mengakibatkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat. Sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul yang tak sejenis seperti air dengan alkohol. Gaya 8



adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan. Kohesi molekulmolekul air lebih besar dibandingkan daya kohesi alkohol. Kohesi air juga lebih besar dibandingkan daya adhesi antara air dan alkohol. Sehingga air tidak menyatu dengan alkohol. Kompetisi antara daya kohesi dan adhesi pada molekul-molekul air dan alkohol menyebabkan saling tarik menarik antara air dan alkohol sehingga terjadi getaran ketika kedua cairan ini bertemu. 4. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan bahwa: 1) Zat pewarna mengubah molekul-molekul air yang seharusnya bisa menyatu sempurna dengan alkohol dengan adanya daya kohesi dan adhesi yang sama. 2) Air yang berwarna itu memiliki daya kohesi yang lebih besar dibandingkan dengan daya adhesi antara air dan alkohol. 3) Ketika terjadi kompetisi antara daya kohesi dan adhesi pada air bewarna dan alkohol maka akan terjadi getaran.



9



BAB III METODE PENELITIAN Jurnal 1 Properti dibahas sehubungan dengan fisika awal- karakteristik ical dan biokimia dari partikel. Hasil menunjukkan keragaman yang besar dalam kemampuan mengalir dan sifat kohesif untuk bubuk gandum yang dipilih pada kadar air awal. Pada kadar air rendah, ditemukan distribusi ukuran partikel dari partikel gandum untuk berkontribusi secara signifikan pada kemampuan mengalir dan sifat kohesif. Sifat flowability dan kohesi pada kadar air tinggi ditemukan sebagian bergantung pada mekanisme fisika-kimiawi dan biokimia, karena efek plastisisasi molekul air pada komponen gandum. Konsep transisi kaca digunakan untuk membahas perubahan sifat mekanik bubuk gandum akibat perubahan kadar air. Jurnal 2 Metode penelitian adalah dengan melakukan tes sederhana. Dengan setetes makanan pewarna ke dalam air akan membuat molekul air menjadi lebih besar dan saat alkohol dijatuhkan ke dalam larutan akan ada tarik-menarik antara air dan alkohol dengan air atau dengan alkohol-disebut kohesi. Tarik-menarik antara molekul yang berbeda seperti air ke alkohol disebut adhesi. Kohesi molekul air lebih besar dari pada kohesi molekul alkohol. Kohesi air juga lebih besar dari daya rekat antara kedua fluida. Persaingan antar kohesi dan molekul adhesi air dan alkohol menyebabkan ketertarikan timbal balik antara air dan alkohol mengakibatkan getaran saat fluida bertemu. Hasil diperoleh saat percobaan ini adalah air yang telah menumpahkan pewarna makanan akan menjauh dari alkohol dan air bagian berwarna yang bersentuhan dengan alkohol akan bergetar.



10



BAB IV ANALISIS JURNAL Kelebihan dan Kelemahan Isi Kedua Jurnal A.Kelebihan Isi Jurnal



1. Menjelaskan



pemecahan



masalah



dalam mengerjakan soal di materi Tegangan Permukaan. 2. Menjelaskan secara rinci mengenai apa



itu



sifat



kemampuan



mengalir,kohesif,dan granulasi pada bubuk gandum. 3. Metode penelitiannya menggunakan



Flowability.cohesive,and granulation



penggilingan yang berbeda,sehingga



properties of wheat powders



hasil yang ditemukan/didapatkan pun beragam. 4. Dari



segi



digunakan



bahasa,



bahasa



adalah



internasional,sehingga



yang bahasa



jurnal



ini



benar-benar bernilai bagusnya. 5. Memiliki DOI pada jurnal



1. Menjelaskan secara rinci mengenai perbandingan tegangan permukaan dengan tegangan air menggunakan zat pewarna makanan.



Membandingkan Tegangan Permukaan dengan Tegangan Air Menggunakan Zat



2. Metode penelitian yang digunakan



Pewarna Makanan Sebagai Alat Peraga



sangat mudah untuk dipahami dengan kelengkapan alat



Pembelajaran



bahan,dan



juga



langkah kerjanya. 3. Menjelaskan 11



pemecahan



masalah



dalam mengerjakan soal di materi Tegangan Permukaan. 4. Dari



segi



bahasa,



bahasa



yang



digunakan adalah bahasa baku yang mudah dipahami oleh pembaca.



B.Kelemahan Isi Jurnal



1. Pada jurnal tidak diterterakan ISSN nya. 2. Gambar



Flowability.cohesive,and granulation



yang



dipaparkan



tidak



berwarna.



properties of wheat powders



1. Pada bagian abstarknya,hanya tertara menggunakan bahasa Inggris saja,dan tidak dilengkapi dengan penggunaan bahasa Indonesia. 2. Pada jurnal tidak dipaparkan identitas



Membandingkan Tegangan Permukaan



dengan baik.



dengan Tegangan Air Menggunakan Zat



3. Pada bagian penulisan ISSN tempat



Pewarna Makanan Sebagai Alat Peraga



yang dipaparkan kurang tepat.



Pembelajaran



4. Daftar pustaka tidak dibuat dengan baik. 5. Tidak memiliki DOI pada jurnal.



12



BAB V PENUTUP 1.Kesimpulan Hasil menunjukkan keragaman yang besar dalam kemampuan mengalir dan sifat kohesif untuk bubuk gandum yang dipilih saat ini- kadar air tial. Pada kadar air rendah, partikel Distribusi ukuran cle dari partikel gandum ditemukan secara signifikan berkontribusi pada kemampuan mengalir dan hak kohesif ikatan. Sifat flowability dan kohesi pada moistinggi konten ture ditemukan sebagian bergantung pada mekanisme fisika-kimiawi dan biokimia, karena dari efek plastisisasi molekul air pada gandum komponen. Konsep transisi kaca digunakan untuk mengutuk perubahan sifat mekanik bubuk gandum karena perubahan kadar air. Untuk mencapai yang lebih baik pemahaman tentang kontribusi komponen gandum dalam kemampuan mengalir dan sifat kohesif tepung gandum- ders, akan menarik untuk mengevaluasi kompromi permukaan posisi partikel gandum. Permukaan biokimia komposisi dapat dianggap lebih relevan dengan evaluasi memanfaatkan kemampuan mengalir dan sifat kohesif, daripada massal komposisi tepung. 1) Zat pewarna mengubah molekul-molekul air yang seharusnya bisa menyatu sempurna dengan alkohol dengan adanya daya kohesi dan adhesi yang sama. 2) Air yang berwarna itu memiliki daya kohesi yang lebih besar dibandingkan dengan daya adhesi antara air dan alkohol. 3) Ketika terjadi kompetisi antara daya kohesi dan adhesi pada air bewarna dan alkohol maka akan terjadi getaran.



2 .Saran Jurnal utama dan jurnal pembanding sebaiknya saling mengisi kekuranganya.Bisa meningkatkan semangat penulis ketika ingin merevisi masing-masing jurnal tersebut.Baik dari segi fisik maupun isi yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat kelebihan dan kekurangan dari masing-masing jurnal.Materi yang kurang jelas pemahamannya didalam jurnal utama maupun jurnal pembanding hendaknya bisa diperluas.



13



DAFTAR PUSTAKA



Asmawati, E. Y. (2014). MEMBANDINGKAN TEGANGAN PERMUKAAN DENGAN TEGANGAN AIR MENGGUNAKAN ZAT PEWARNA MAKANANAN SEBAGAI ALAT PERAGA PEMBELAJARAN. Jurnal Pendidikan Fisika, 2(2), 6469. Virginie Landillon, D. C.-H. (2008). Flowability, cohesive, and granulation properties of wheat powders. JOURNAL OF FOOD ENGINEERING, 86(2), 178-193.



14



LAMPIRAN 1.Jurnal Utama



15



2.Jurnal Pembanding



16