CJR (Matematika Ekonomi) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN PERMINTAAN Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Fitri Rahmadana SE, M.Si



Disusun Oleh: Ahmad Yassin Azis (7223210043) Manajemen A



PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tepat pada waktunya Tugas “Critical Journal Review (CJR)” bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Matematika Ekonomi. Saya menyadari bahwa Critical Jurnal Riview ini mashi jauh dari kata sempurna karena masih banyak kekurangan, Oleh karena itu saya dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan kedepannya dalam menyusun tugas tugas selanjutnya Saya juga memohon maaf apabila dalam penulisan tugas ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis



Medan, 26 September 2022



Ahmad Yassin Azis



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................2 DAFTAR ISI...............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN A. Rasionalisasi Pentingnya CJR...........................................................................4 B. Tujuan Penulisan CJR........................................................................................4 C. Manfaat CJR.......................................................................................................4 BAB II RINGKASAN ISI JURNAL A. Identitas Jurnal Pertama....................................................................................5 B. Identitas Jurnal Kedua.......................................................................................5 C. Ringkasan Jurnal Pertama................................................................................5 D. Ringkasan Jurnal Kedua..................................................................................10 BAB III PEMBAHASAN A. Kelebihan Jurnal Pertama...............................................................................14 B. Kekurangan Jurnal Pertama...........................................................................14 C. Kelebihan Jurnal Kedua..................................................................................14 D. Kekurangan Jurnal Kedua...............................................................................14 BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN.................................................................................................15 B. SARAN............................................................................................................... 15 DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16



BAB I PENDAHULUAN A Rasionalisasi Pentingnya CJR Mengkritik suatu jurnal dilakukan untuk mengetahui dan memahami yang terdapat didalam suatu jurnal. Selain itu mengkritik jurnal berguna untuk melatih kemampuan kita dalam menganalisis harus membacanya terlebih dahulu sehingga pada dasarnya kita mampu mengerti dan memahami suatu kajian. B Tujuan Penulisan CJR 1. Untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Matematika Ekonomi 2. Untuk mengulas isi setiap materi yang dibahas di dalam sebuah jurnal 3. Mencari dan mengatahui informasi yang ada di dalam jurnal C Manfaat CJR Critical Journal Riview ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa maupun pembacanya, dimana selain dilatih untuk berpikir kritis, Critical Journal Review ini juga menambah wawasan mahasiswa.



BAB II RINGKASAN ISI JURNAL A Identitas Jurnal Pertama Judul



Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran dan Permintaan Jeruk Manis di Pasar Tradisional Kota Medan



Penulis



Asmidah, Rahmanta Ginting, Hasman Hasyim



Halaman



15



Penerbit



Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian USU



Alamat Situs



[email protected]



B Identitas Jurnal Kedua Judul



Analisis Produksi dan Efisiensi Beras



Penulis



Dede Ruslan & Indra Maipita



Halaman



16



Edisi Jurnal



Vol.03 – No.04



Penerbit



Fakultas Ekonomi UNIMED



Tahun Terbit 2014 Alamat Situs



[email protected] [email protected]



C Ringkasan Jurnal Pertama Faktor – Faktor yang Mempengruhi Penawaran dan Permintaan Jeruk Manis di Pasar Tradisional Kota Medan 1. Pendahuluan a



Latar Belakang Kebutuhan terhadap buah - buahan, seperti buah jeruk terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, tingkat pendapatan masyarakat, dan makin tingginya kesadaran masyarakat tentang pentingnya makanan bergizi. Kebutuhan terhadap buah jeruk juga cenderung meningkat dengan adanya kemajuan teknologi dan pengetahuan yang memungkinkan pengolahan buah - buahan lebih beragam. Hal ini



berarti membuka peluang yang baik bagi petani dan pengusaha jeruk (Anggen, 2012) Jeruk merupakan komoditas



buah yang cukup



menguntungkan untuk diusahakan. b



Tujuan Penelitian  Untuk menganalisis pengaruh faktor harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan terhadap penawaran jeruk manis.  Untuk menganalisis faktor harga beli konsumen, pendapatan konsumen, dan jumlah tanggungan terhadap permintaan jeruk manis di pasar tradisional Kota Medan



2. Tinjauan Pustaka Jeruk manis dengan nama lain Citrus aurantium adalah buah yang populer di masyarakat. Manfaat yang dapat diperoleh dari buah jeruk sangat banyak, diantaranya kandungan vitamin C yang tinggi sehingga memungkinkan buah jeruk dikonsumsi sebagai pencegah maupun penyembuh penyakit influenza. Buah jeruk juga mengandung zat fosfor, zat kapur tinggi, potassium, folid acid, dan hesperidin yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang pada anak - anak, menghambat sel-sel kanker, selain kaya serat, buah ini juga mampu menurunkan resiko penyakit jantung, mencegah kolesterol, menurunkan tekanan darah, dan masih banyak manfaat jeruk lainnya yang dibutuhkan oleh tubuh (Anggen, 2012). Landasan Teori Menurut Sukirno (2003), hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang yang ditawarkan oleh para penjual 3. Metode penelitian a



Metode Pengambilan Sampel Sampel



adalah



bagian



dari



populasi



yang



dianggap



dapat



menggambarkan populasi. Sampel dalam penelitian ini ada 2 (dua) kelompok yaitu pedagang jeruk manis dan konsumen jeruk manis. Pedagang jeruk manis adalah pedagang yang sedang menjual jeruk manis dan konsumen jeruk manis adalah pembeli yang sedang membeli jeruk manis yang dijumpai di daerah penelitian yaitu Pusat Pasar, Pasar Petisah, dan Pasar Medan Deli. b



Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan di pasar



tradisional serta wawancara kepada pedagang dan konsumen dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya. Data sekunder diperoleh dari lembaga atau instansi terkait seperti Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Badan Pusat Statistik (BPS), Direksi PD Pasar, dan dari literatur serta sumber pendukung lainnya c



Metode Analisis Data Setelah data dikumpulkan dan ditabulasi, selanjutnya dianalisis sesuai dengan hipotesa yang akan diuji.  Hipotesis 1 diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS, dengan menggunakan rumus: Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + µ Keterangan: Y = Jumlah penawaran jeruk manis (Kg/bln) a = Koefisien intersep (konstanta) b1, b2, b3 = Koefisen Regresi X1 = Harga beli pedagang (Rp/kg/bln) X2 = Biaya penjualan (Rp/bln) X3 = Keuntungan (Rp/kg/bln) µ = Kesalahan pengganggu Menurut Priyatno (2011), Penggunaan kriteria uji hipotesa adalah: 



Jika t hitung > t tabel; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan)







Jika t hitung < t tabel; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan)







Jika F hitung > F tabel; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan)







Jika F hitung < F tabel; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan)



 Hipotesis 2 diuji dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS, dengan menggunakan rumus: Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + µ Keterangan: Y = Jumlah permintaan jeruk manis (Kg/bln) a = Koefisien intersep (konstanta) b1, b2, b3 = Koefisen Regresi



X1 = Harga beli konsumen (Rp/kg/bln) X2 = Pendapatan (Rp/bln) X3 = Jumlah anggota keluarga (Jiwa) µ = Kesalahan pengganggu Menurut Priyatno (2011), penggunaan kriteria uji hipotesa adalah: 



Jika t hitung > t tabel; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan)







Jika t hitung < t tabel; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan)







Jika F hitung > F tabel; H0 ditolak dan H1 diterima (signifikan)







Jika F hitung < F tabel; H0 diterima dan H1 ditolak (tidak signifikan)



Penggunaan uji asumsi klasik untuk hipotesis 1 dan hipotesis 2 yaitu: Uji multikolinearitas, Uji heteroskedastisitas dan Uji normalitas 4. Hasil dan Pembahasan Interpretasi Model Jumlah Penawaran Jeruk Manis x Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit). R 2 sebesar 0,854 artinya 85,4% variasi variabel jumlah penawaran jeruk manis telah dapat dijelaskan oleh variabel harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan. Sisanya sebesar 14,6% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. x Uji F (Uji Simultan). F-hitung (50,629) > F-tabel (2,975), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah penawaran jeruk manis. x Uji t (Uji Parsial) dan Koefisien Regresi Harga beli pedagang memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar -0,227. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga beli pedagang sebesar Rp. 1.000,- maka akan menurunkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,227 kg. Secara parsial, variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (-0,887) < t-tabel (2,048). Biaya penjualan memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan biaya penjualan sebesar Rp. 1.000,- maka



akan menaikkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,001 kg. Hal ini disebabkan karena semakin luas skala usaha maka biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan semakin tinggi. Secara parsial, variabel biaya penjualan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (2,182) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0,038 < 0,05. Keuntungan memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah penawaran jeruk manis dengan koefisien sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan keuntungan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah penawaran jeruk manis sebesar 0,001 kg. Semakin tinggi keuntungan semakin banyak jumlah penawaran. Secara parsial, variabel keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (3,782) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0,001 < 0,005 Interpretasi Model Jumlah Permintaan Jeruk Manis x Uji Kesesuaian Model (Test of Goodness of Fit). R 2 sebesar 0,803 artinya 80,3% variasi variabel jumlah permintaan jeruk manis telah dapat dijelaskan oleh variabel harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga. Sisanya sebesar 19,7% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. x Uji F (Uji Simultan). F-hitung (35,388) > F-tabel (2,975), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah permintaan jeruk manis. x Uji t (Uji Parsial) dan Koefisien Regresi. Harga beli konsumen memiliki pengaruh yang negatif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar -0,001. Hal ini berarti bahwa kenaikan harga sebesar Rp 1.000,- maka jumlah permintaan akan turun sebesar 0,001 kg. Secara parsial, variabel harga beli konsumen berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana t-hitung (4,584) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05 Pendapatan memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien sebesar 1,834. Hal ini berarti bahwa kenaikan pendapatan sebesar Rp. 1.000,- maka akan menaikkan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 1,834 kg. Secara parsial, variabel pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis, dimana dapat dilihat bahwa thitung (7,558) > t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0.000 < 0.05 Jumlah anggota keluarga memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah permintaan jeruk manis dengan koefisien



sebesar 0,260. Hal ini berarti bahwa penambahan 1 orang/jiwa anggota keluarga menyebabkan peningkatan jumlah permintaan jeruk manis sebesar 0,260 kg. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis yaitu pada taraf kepercayaan 95%. Dimana dapat dilihat bahwa t-hitung (1,143) < t-tabel (2,048), dan tingkat signifikansi 0.264 > 0.05 5. Kesimpulan dan Saran a



Kesimpulan Dari sisi penawaran disimpulkan bahwa secara serempak jumlah penawaran jeruk manis dipengaruhi oleh harga beli pedagang, biaya penjualan, dan keuntungan. Secara parsial, variabel harga beli pedagang tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis, sedangkan biaya penjualan dan keuntungan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penawaran jeruk manis. . Dari sisi permintaan disimpulkan bahwa secara serempak, harga beli konsumen, pendapatan, dan jumlah anggota keluarga berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis. Secara parsial, variabel harga beli konsumen dan pendapatan berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis, sedangkan jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan jeruk manis



b



Saran Sebaiknya konsumen lebih memperhatikan mutu dari jeruk manis meskipun harganya sedikit lebih mahal dari jeruk manis yang sudah beberapa



hari



disimpan



didalam



gudang.Sebaiknya



pedagang



meningkatkan penawaran jeruk manis dengan melihat kebutuhan pasar dan memasarkannya dengan pengelolaan yang baik agar keuntungan yang diperoleh lebih banyak. D Ringkasan Jurnal Kedua Analisis dan Efisiensi Beras 1. Pendahuluan Penyediaan pangan, terutama beras, dalam jumlah yang cukup dan harga terjangkau tetap menjadi prioritas utama pembangunan nasional. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki



potensi cukup besar dalam bidang pertanian. Ini artinya, daerah yang memiliki 22 kecamatan serta 380 desa dan 14 kelurahan ini, semuanya terdapat lahan pertanian.Demikian juga usahatani beras, dibutuhkan sejumlah modal selama budidaya, mulai dari sewa lahan, pembersihan lahan, bibit, tenaga kerja, pupuk, obat - obatan, pemeliharaan dan panen. Oleh sebab itu permasalahan umum dalam produksi beras adalah efisiensi usahatani yang dapat memberi keuntungan kepada petani. Upaya peningkatan produksi beras dapat dilakukan melalui peningkatan penggunaan teknologi produksi dan perluasan areal tanam. Konsep Efisiensi Efisiensi usahatani beras ditentukan oleh faktor produksi dan teknologi budidaya. Pada kondisi biaya minimal dari usahatani beras dan harga produksi, harga faktor - faktor produksi dan harga teknologi budidaya tertentu, petani akan memperoleh laba maksimal. Fungsi produksi beras merupakan teknologi proses produksi dengan kombinasi teknologi budidaya (pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan) dengan faktor - faktor produksi (lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja). Produksi beras menggunakan berbagai varitas faktor-faktor produksi, sehingga fungsi produksi Cobb-Douglas dirumuskan dalam bentuk difusi teknologi (Spence, 1976; Dixit and Stiglitz, 1977; Ehtier, 1982; Romer, 1986: 1990), yaitu:    Nom j Qj A LJ Fj 1 1   dimana: Qj = kuantitas produk beras, A = parameter produktivitas dari teknologi budidaya beras, Lj = kuantitas tenaga kerja usahatani beras, Nom = varitas faktor-faktor produksi beras, Fj = kuantitas faktor produksi ke-j, j = 1, 2, ... , N, dan 0    1



biaya faktor-faktor produksi, yaitu: ( ) C j  FC W  Lj  PFB  NOM  Fj dimana: Cj = biaya usahatani beras, FC = biaya tetap dari teknologi budidaya, W = tingkat upah atau pendapatan tenaga kerja, dan PFB = harga-harga faktor produksi. 2. Metode Penelitian Penentuan sampel dilakukan dengan metode stratified random sampling (Zimund, 1997) berdasarkan luas lahan. Strata luas lahan usahatani beras ditentukan lebih kecil atau sama dengan satu hektar dan lebih besar dari satu hektar.



Model Analisis dengan Ordinary Least Square Metode analisis yang dipergunakann untuk menganalisis faktor - faktor yang mempengaruhi produksi beras digunakan model sebagai berikut: QB = QB[LHN, BBT, PPK, TK] Dimana : QB = Jumlah produksi beras [kg], LHN = Luas lahan (ha) BBT = Bibit (kg) PPK = Pupuk (kg) TK = Tenaga Kerja (Org) Sedangkan untuk model analisis biaya produksi digunakan model sebagai berikut: CB = CB [PFB,W,QB] (3.2) Dimana: CB = Total biaya produksi usahatani beras [Rp] PFB = harga rata-rata faktor-faktor produksi, yaitu jumlah biaya lahan, bibit, pupuk, dan obat-obatan dibagi 3 W = harga atau upah rata-rata tenaga kerja, yaitu jumlah biaya tenaga kerja dibagi TK [Rp / jam Sedangkan untuk melihat bagaimana tingkat efisiensi beras digunakan model sebagai berikut: 1) Usahatani beras dikatakan efisien jika P  CB / QB, 2) Usahatani beras dikatakan tidak efisien jika P  CB / QB 3. Hasil dan Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan hanya 3 jenis faktor - faktor produksi yang digunakan oleh petani beras di luar tenaga kerja, yaitu lahan, bibit dan pupuk. Pada Tabel 1 ditunjukkan variasi penggunaan lahan [LHN], bibit [BBT], pupuk [PPK], tenaga kerja untuk pengolahan lahan [LPE], tenaga kerja penanaman dan perawatan [LPP] dan tenaga kerja untuk panen [LPA]. Tabel 1. Nilai rata-rata dan Varians Penggunaan Faktor Produksi Variabel N Rata-rata ST Tabel 1.Nilai rata rata dan varians penggunaan faktor produksi Variabel



N



Rata rata



ST.Dev



Variance



Minimum



Maximum



LHN



190



1.8268



0.5645



0.11626



0.2



2.2



BBT



190



14.785



7.1376



5.6895



3.5



63



PPK



190



443.27



152.17



22142



101



710



TK



190



4.9557



1.6543



4.6591



1.5



4.6



Tabel 2. Nilai rata rata dan varians faktor produksi setara lahan dan tenaga Variabel



N



Rata rata



ST.De v



Variance



Minimum



Maximum



PFB



190



63311



2463.2



1.20029



4434



28811



W



190



3458.4



798.64



8.080292



1543



6136



QB



190



5525.7



2071.6



9.22226



1832



14400



Biaya produksi usaha tani beras adalah penjumlahan biaya sewa lahan, bibit, pupuk, tenaga kerja untuk pengolahan lahan, tenaga kerja untuk penanaman dan perawatan, dan biaya tenaga kerja untuk panen. Hasil Estimasi Modal Model produksi, penggunaan faktor produksi, tenaga kerja dan biaya opportunitas produksi, yang dirumuskan dalam bentuk tipe Cobb Douglas. 4. Simpulan dan Saran a



Simpulan Analisis efisiensi ekonomis usahatani beras di Kabupaten Deli Serdang, hasil penelitian adalah sifat-sifat model produksi, penggunaan faktorfaktor produksi dan biaya opportunitas produksi adalah decreasing returns to scale atau decreasing cost industries, dimana Kontribusi biaya faktor-faktor produksi, yaitu lahan, bibit dan pupuk serta tenaga kerja terhadap biaya opportunitas produksi masing-masing 31,27 persen dan 36.59 persen.



b



Saran Dari kontribusi lahan, bibit dan pupuk serta tenaga kerja terhadap produksi usahatani beras dijelaskan bahwa peningkatan produksi beras dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan lahan, bibit, pupuk dan tenaga kerja.



BAB III PEMBAHASAN A Kelebihan Jurnal Pertama 1



Jurnal ini terdapat penelitian sehingga memberikan informasi yang detail mengenai permasalahan yang dibahas.



2



Jurnal ini juga menggunakan metode penelitian, sehingga keakuratan datanya dapat dipercaya.



3



Jurnal ini memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan ataupun latar belakang dari permasalahan faktor faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan jeruk manis di pasar tradisional kota Medan.



B Kekurangan Jurnal Pertama 1



Jurnal tersebut belum terakreditasi



2



Jurnal ini belum jelas kapan diterbitkan



3



Di dalam jurnal ini terdapat kata kata yg sulit dipahami sehingga pembaca harus fokus dan teliti untuk membaca jurnal ini



C Kelebihan Jurnal Kedua 1



Jurnal ini menggunakan metode penelitian, sehinnga keakuratannya datanya dapat dipercaya



2



Jurnal ini memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari rumus rumus yang digunakan untuk menganalisis produksi dan efisiensi beras



3



Identitas dari jurnal ini juga sangat jelas mulai dari judul, nama penulis dll



D Kekurangan Jurnal Kedua 1



Pada bagian abstrak jurnal ini menggunakan bahasa inggris sehingga pembaca sulit untuk memahaminya



2



Banyak mengandung istilah istilah yang busa saja menyulitkan pembaca dalam memahami materi yang disampaikan



3



didalam jurnal ini ada beberapa hasil penjabarannya yang tidak jelas



BAB IV PENUTUP A Kesimpulan Dalam tugas critical journal review ini, kita dapat mengetahui dimana posisi kelebihan maupun kelemah dari setiap jurnal yang kita review serta kita dapat terlatih dengan sikap kritis dalam melakukan penelitian yang dimulai dari mengkritik sebuah jurnal, khususnya pada mata kuliah Matematika Ekonomi ini, yang mana kita me-review jurnal yang tata bahasanya bersifat sensitive dalam memahami materi secara kritis. Untuk itu secara garis besar kita mengetahui bahwa critical journal review ini bermanfaat dalam mengali ilmu lebih dalam serta melatih untuk mempunyai sikap kritis. B Saran Dengan adanya penelitian ini diharapkan bagi para pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Kemudian diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat untuk bahan penelitian selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA Anggen, 2012. Ajaibnya Terapi Herbal. Dunia Sehat. Jakarta. Deptan, 2007. Produk Hortikultura Indonesia. http://agribisnis. deptan.go.id.Diakses 07 Maret 2013. Gultom, Mery Christina. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan dan Penawaran Jeruk Manis di Kota Pematangsiantar. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Priyatno, A., 2011. Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Penerbit Andi. Yogyakarta. Sukirno, S., 2003. Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Ketiga). PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Walpole, R.E. 1992. Pengantar Statistik Edisi ke-3. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Wirartha. 2006. Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Chiang, A. C. and K. Wainwright. 2005. Fundamental Methods of Mathematical Economics. Fourth Edition. Indonesia: McGrwa-Hill International Edition. Dixit, A. K. and J. E. Stiglitz. 1977. “Monopolistic Competition and Optimum Product Diversity”. American Economic Review 67: 297-308. Ethier, W. J. 1982. “National and International Returns to Scale in the Modern Theory of International Trade”. American Economic Review 72: 389-405. Gujarati, D. N. 2003. Basic Econometrics. Fourth Edition. Singapore: McGraw-Hill International Edition.



Judge, G. G. et. al. 1988. Introduction to the Theory and Practise of Econometrics. 2nd. ed. New York: John Wiley & Son Inc. Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian; Jakarta: LP3ES. Pindyck, R. S. and D. L. Rubinfeld. 1995. Microeconomics. Third Edition. New Jersey: Prentice-Hall International, Inc. Rahardi, S. Wahyuni dan E. M. Nurcahyo. 2000. Pengantar Agribisnis. Jakarta: Penebar Swadaya. Romer, P. M. 1986. “Increasing Returns and Long-Run Growth”. Journal of Political Economy 94: 1002-1037. Romer, P. M. 1990. “Endogenous Technological Change”. Journal of Political Economy 98: S71-S102. Ruskadin. 2003. Prospek Usahatani Beras Sebagai Tanaman Sela di Antara Tegakan Kelapa. Buletin Teknik Pertanian (8): 2. QE Journal │Vol.03 - No.04 December 2014 – 245 Ruskadin. 2005. Teknik Pemupukan Buatan dan Kompos pada Tanaman Sela Beras di antara Kelapa. Buletin Teknik Pertanian (10): 2. Sarasutha, I. G. P. 2002. Kinerja Usahatani dan Pemasaran Beras di Sentra Produksi. Jurnal Litbang Pertanian (21): 2. Soekartawati. 1994. Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Soekartawati. 1999. Agribisnis: Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Spence, M. 1976. “Products Selection, Fixed Cost, and Monopolistic Competition”. Review of Economic Studies 43: 217-235. Subandi, Zubachtirodin dan A. Nazamuddin. 2005. Produksi Beras Melalui Pendekatan Pengelolaan Sumber Data dan Tanaman Terpadu pada Lahan Kering Masam. Bogor: Puslitbang Tanaman Pangan. Tohir. 1991. Seuntai Pengetahuan Usahatani. Jakarta: Rineka Cipta. Varian, H. R. 1993. Intermediate Microeconomics: A Modern Approach. Third Edition. New York: W. W. Norton & Company.



Zikmund, W. G. 1997. Business Research Methods. Fifth Edition. USA: The Dryden Press Harcourt Brace College Publishers