CJR Pbsi Kel 7 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JOURNAL REVIEW MK. Pendidikan BAHASA dan SASTRA SD Kelas Tinggi Prodi S1 PGSD- Fakultas Ilmu Pendidikan



Skor Nilai:



PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SD KELAS TINGGI (PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TTW (THINK TALK WRITE) BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD GUGUS 1 KECAMATAN KEDIRI TAHUN AJARAN 2013/2014)



Disusun Oleh : Novita yolanda panjaitan (1193111039) Dosen pengampuh : Faisal, S.Pd., M.Pd. MATA KULIAH : PENDIDIKAN BAHASA dan SASTRA SD KELAS TINGGI



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021



PENDAHULUAN Critical Journal Report ini mengkritik 2 jurnal yang direview, 1 jurnal sebagai jurnal utama dan 1 jurnal sebagai pembanding. Jurnal utama berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write) Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kediri Tahun Ajaran 2013/2014” sedangkan judul jurnal pembanding “Investigating Think Talk Write (TTW) Learning Model to Enhance Primary Students’ Writing Skill”. Didalam Critical Journal Review ini kami menampilkan beberapa bab yaitu Bab 1 pendahuluan yang berisikan tentang rasionalisasi pentingnya CJR, tujuan CJR, manfaat CJR, dan identitas jurnal tersebut. Bab 2 berisikan tentang ringkasan isi jurnal yang akan kami review dan Bab 3 yaitu pembahasan tentang kelebihan dan kekurangan jurnal yang direview. Critical journal review ini akan sangat bermanfaat bagi pembaca selain untuk menambah pengetahuan tentang teorinya dan hasil penelitiannya yaitu, pembaca juga akan dapat melakukan hal yang sama yaitu melakukan critical journal review untuk jurnal-jurnal yang ingin direview supaya dapat melihat apakah jurnal tersebut sudah baik atau masih perlu diperbaiki melalui cara-cara yang akan dibahas pada bab-bab berikut ini. Selain itu, pembaca juga dapat memulai menulis jurnal. Dalam hal ini tidak lagi menulis jurnal yang asal-asalan melainkan bagaimana menulis jurnal yang baik dan yang benar seperti yang akana dibahas pada bab berikut ini.



1



KATA PENGANTAR Puji Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebab telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan kepada kami, sehingga kami mampu menyelesaikan tugas “ CRITICAL JOURNAL REVIEW “. Laporan ini kami buat untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu “ Pendidikan Bahasa dan Sastra SD Kelas Tinggi“. Critical Journal Review ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua. Kami mengambil kesimpulan dari journal utama dengan journal pembanding lainnya. Kami menyadari bahwa tugas Critical Journal Review ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kami harap dosen pengampu dapat memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini. Dan semoga laporan ini dapat diterima dan dinilai dengan objektif oleh dosen pengampu.



Medan, 29 Oktober 2021



Penyusun



2



DAFTAR ISI EXCECUTIVE SUMMARY............................................................................



1



KATA PENGANTAR......................................................................................



2



DAFTAR ISI....................................................................................................



3



BAB I PENDAHULUAN.................................................................................



4



1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR...............................................................



4



1.2 Tujuan Penulisan CJR...........................................................................



4



1.3 Manfaat CJR..........................................................................................



5



1.4 Identitas Artikel dan Journal yang direview.........................................



5



BAB II RINGKASAN JURNAL......................................................................



6



2.1 Pendahuluan .........................................................................................



6



2.2 Deskripsi Isi .........................................................................................



6



BAB III PEMBAHASAN.................................................................................



10



3.1 Review Jurnal .....................................................................................



10



BAB IV PENUTUP .........................................................................................



14



4.1 Kesimpulan .........................................................................................



14



4.2 Rekomendasi.........................................................................................



14



Daftar Pustaka...................................................................................................



15



3



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Rasionalisasi pentingnya CJR Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama bagi mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama atau berbeda atau juga mereview satu jurnal untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari jurnal yang akan direview, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat sebuah jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut. Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal



yang



perlu



ditampilkan



dalam



critical



journal



review,



yaitu



mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi dari jurnal. 1.2 Tujuan Penulisan CJR Tujuan dari Critical Journal Review ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pend. Bahasa dan Sastra SD Kelas Tinggi yang dapat menambah pengetahuan untuk menentukan kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal yang akan direview. Setelah mendapatkan kelebihan maupun kekurangan



4



jurnal tersebut maka kita akan dapat membuat suatu jurnal karena sudah dapat mereview jurnal yang baik dan jurnal mana yang perlu diperbaiki.



1.3 Manfaat CJR Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu : 1. Dapat menentukan kelebihan dari suatu jurnal 2. Dapat menentukan kekurangan dari suatu jurnal. 3. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal. 4. Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar. 5. Dapat menambah pengetahuan melalui review jurnal. 6. Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang terdapat dalam suatu jurnal. 7. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya. 1.4 Identitas Artikel dan Journal yang direview 1.



Judul Artikel



: Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write) Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kediri Tahun Ajaran 2013/2014



2. Nama Journal



: e-Journal Mimbar PGSD Univ Pendidikan Ganesha



3. Edisi Terbit



: 2014



4. Pengarang Artikel



: Ni Luh Putu Yeni Sugiarti, I Ketut Adnyana Putra, I.B Gede Surya Abadi



5. Halaman



:-



6. Volume



:2



7. Kota terbit



:-



8. Nomor ISSN



:-



5



9. Alamat Situs



:



https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/3220 https://jtlee.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTLEE/article/view/5394



BAB II RINGKASAN JURNAL 2.1 Pendahuluan Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menjamin keberlangsungan pembangunan suatu Bangsa. Mulyasa (2011:4) menyatakan bahwa “pendidikan merupakan salah satu wahana yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa”. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan adalah tindakan yang secara terusmenerus harus dilakukan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional agar mampu mempersiapkan sumber daya manusia yang dapat bersaing di era globalisasi. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, maka setiap jenjang dan satuan pendidikan berkewajiban untuk mewujudkannya. SD merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertugas untuk membentuk



karakter



pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar guna menyiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 2.2 Deskripsi Isi Berdasarkan observasi yang dilakukan dengan wawancara diketahui bahwa peserta didik di sekolah dasar masih mengalami kesulitan dalam pelajaran bahasa Indonesia. Selain itu, guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa, hanya mengulangi materi yang pernah diajarkan dan yang belum dikuasai siswa saja. Guru tidak melihat penyebab utama siswa tidak menguasai materi pelajaran itu. Hal ini tentunya akan menciptakan kondisi pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan, serta kurang menantang kemampuan berpikir siswa dan kurang dapat mengoptimalkan fungsi otak dalam belajar, sehingga siswa



6



cenderung cepat merasa bosan. Hal ini tentu akan membawa pengaruh terhadap pencapaian hasil belajarnya. Sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang dihadapi oleh guru di lapangan, peneliti mencoba menerapkan strategi pembelajaran untuk mengoptimalkan proses pembelajaran guna meningkatkan keterampilan menulis bahasa Indonesia. Strategi tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write (TTW) yang berbantuan Media Gambar Berseri. Model pembelajaran tipe TTW pada dasarnya adalah strategi pembelajaran yang dibangun dengan proses berpikir, berbicara dan menulis. Alur strategi TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam berpikir atau memproses informasi dalam dirinya sendiri setelah melalui proses membaca. Selanjutnya proses berbicara dengan membagi ide (sharing) dengan teman kelompok sebelum melangkah ke proses yang terakhir yaitu menulis (Suparya, 2010). Siswa pada tahap aktivitas berfikir atau think melakukan proses membaca suatu wacana atau teks mata pelajaran bahasa Indonesia yang dilanjutkan dengan pembuatan catatan dari apa yang dibaca. Siswa dalam membuat catatan, mempersatukan antara ide yang dimiliki dengan informasi yang didapat melalui membaca yang kemudian disajikan dalam bentuk tulisan dengan menggunakan bahasa sendiri agar mudah dipahami. Setelah tahap think kemudian pada tahap talk. Pada tahap ini siswa mengeksplorasi diri dengan berkomunikasi menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Siswa secara individu dapat merancang kata-kata sendiri yang digunakan untuk berkomunikasi dengan teman dikelompok kerja masing-masing dan anggota kelompok yang lain dalam situasi pembelajaran. Hal ini akan dapat membuat siswa merasa belajar bermakna. Teori makna (meaning theory) dari Ausubel (Brownell dan Chazal) mengemukakan pentingnya pembelajaran yang bermakna. Kebermaknaan pembelajaran akan membuat kegiatan belajar lebih menarik, lebih bermanfaat, dan lebih menantang, sehingga konsep dan prosedur materi yang disampaikan akan lebih mudah dipahami dan lebih tahan lama diingat oleh peserta didik. Menurut Asubel, belajar bermakna timbul jika siswa mencoba menghubungkan



7



pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dimilikinya. Jika pengetahuan baru tidak berhubungan dengan pengetahuan yang ada, maka pengetahuan baru itu akan dipelajari siswa melalui belajar hafalan. Hal ini disebabkan pengetahuan yang baru tidak diasosiasikan dengan pengetahuan yang ada. Setelah tahap talk selanjutnya tahap yang terakhir adalah write, yaitu menuliskan hasil diskusi atau dialog pada lembar kerja yang disediakan. Pada aktivitas menulis siswa secara individu akan mengkonstruksi ide-ide setelah menulis. Karena setelah menulis siswa menata kalimat dengan baik dan sistematis, sehingga apa yang kurang lengkap dalam tulisan hasil diskusi atau dialog akan ditambahkan berikutnya. Sehingga siswa akan memahami secara bermakna dan mendalam dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Gambar adalah abstrak, tetapi mendekati kenyataan atau objek sebenarnya. Menurut Sadiman (2009:29) menyatakan “diantara media pendidikan, gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana – mana”. Karena kesederhanaan, mudah dimengerti, dapat dinikmati, dibuat dan dinikmati dimana – mana, gambar sebagai media sangatlah cocok dan memungkinkan untuk mengoptimalkan pembelajaran agar lebih efektif. Gambar yang digunakan sebagai media dapat berupa gambar jadi, misalnya gambar dari majalah, booklet, brosur, selebaran dan lain – lain. Guru dapat menyediakan gambar tersebut dalam sebuah cerita sehingga siswa tidak merasa bosan saat membaca suatu wacana. Gambar berseri merupakan rangkaian gambar yang mempunyai keterkaitan kejadian antara gambar satu dengan gambar yang lainnya. Gambar – gambar tersebut menggambarkan sebuah rangkaian kejadian atau suatu peristiwa dari awal kejadian sampai akhir kejadian. Gambar ini digunakan untuk merangsang daya pikir siswa dalam membaca dan mencari suatu ide pokok dalam sebuah wacana serta dapat memecahkan suatu masalah didalamnya. Pembelajaran menemukan ide pokok dalam sebuah wacana menggunakan gambar berseri merupakan alternatif pembelajaran yang sangat menarik, mendidik dan memberi kesan bermakna bagi perkembangan belajar siswa.



Penggunaan media dalam proses pembelajaran



sangat baik digunakan karena informasi yang disampaikan oleh guru akan lebih di ingat dan mudah dipahami oleh siswa. Agar keberhasilan dalam pembelajaran



8



bahasa Indonesia tercapai dengan baik tentunya ditunjang menggunakan media pembelajaran. Media-media pembelajaran ada berbagai macam, salah satunya yaitu media gambar berseri. Media gambar berseri merupakan sejumlah gambar yang menggambarkan suasana yang sedang diceritakan dan menunjukan adanya kesinambungan antara gambar satu dengan gambar yang lainnya. Berangkat dari paparan latar belakang permasalahan tersebut, maka perlu suatu upaya yang dilakukan untuk pengomptimalan proses pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Dengan penerapan strategi pembelajaran think-talkwrite yang berbantuan media gambar berseri, diduga



dapat digunakan sebagai altenatif



pemecahan masalah belajar dan pembelajaran bahasa Indonesia di SD. Dalam penelitian ini, pengujian keunggulan strategi pembelajaran TTW



berbantuan



media gambar berseri. Dari berbagai permasalahan tersebut maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write) Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap Keterampilan Menulis Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Gugus I Kecamatan Kediri, Tabanan Tahun Ajaran 2013/2014”.



9



BAB III PEMBAHASAN 3.1 Review Jurnal Judul



1. “Pengaruh Model Pembelajaran TTW (Think Talk Write) Berbantuan Media Gambar Berseri Terhadap



Keterampilan



Menulis



Bahasa



Indonesia Siswa Kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kediri Tahun Ajaran 2013/2014” 2. “Investigating



Think Talk



Write (TTW)



Learning Model to Enhance Primary Students’ Jurnal



Writing Skill” 1. e-Journal Mimbar PGSD Univ Pendidikan Ganesha 2. Journal



Download



of



Teaching



and



Learning



in



elementary Education (JTLEE) 10. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPG SD/article/view/3220 11. https://jtlee.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTL



EE/article/view/5394 Volume dan Halaman



1. Volume 2, Halaman –



Tahun



2. Volume 1, Halaman 52-59 1. 2014



Penulis Reviewer



2. 2018 Novita yolanda panjaitan - Nur Rodiyah Siregar -



Tanggal



Lailatussifa Nasution



- Siti Nur Hairani Pohan 29 oktober 2021



10



Tujuan Penelitian



Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa Indonesia antara siswa



yang



dibelajarkan



menggunakan



model



pembelajaran TTW (Think Talk Write) berbantuan media gambar berseri dan yang dibelajarkan secara konvensional pada siswa kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Subjek Penelitian



Kediri,Tabanan



Tahun



Pelajaran



2013/2014 Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Gugus 1 Kecamatan Kediri,Tabanan Tahun



Assesment Data



Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 232 orang. Desain yang digunakan yaitu “Nonequivalent Control Group Design”. Dalam desain ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok



Metode penelitian



kontrol. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini



Langkah Penelitian



menggunakan metode tes jenis Esay. Penelitian dilakukan pada kelompok eksperimen yang diberikan treatment dengan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) berbantuan media gambar berseri dan kelompok kontrol yang dibelajarkan secara konvensional, pelaksanaan penelitian pada masingmasing kelompok dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan yang terdiri dari 1 kali pre-test, 6 kali



Hasil Penelitian



pelaksanaan pembelajaran dan 1 kali post-test. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh thit =3,35 ≥ ttab = 2,000 pada taraf signifikansi 5%. Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar bahasa Indonesia antara siswa



yang



dibelajarkan



menggunakan



model



pembelajara TTW (Think Talk Write) berbantuan media gambar berseri dan yang dibelajarkan secara



11



konvensional, dan dilihat dari nilai rata-rata kelompok eksperimen X = 78,69 > X = 78,12 pada kelompok kontrol. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran TTW (Think Talk Write) berbantuan media gambar berseri berpengaruh terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas V SD Gugus 1 Kecamatan Kediri,Tabanan Tahun Kekuatan Penelitian



Ajaran 2013/2014. 1. Jurnal ini tebstraknya sudah jelas menggunakan dua



bahasa



abstraknya



sehingga saja



dengan



pembaca



membaca



sudah



dapat



mengetahui hasil penelitian tersebut 2. Hasil



penelitian



menunjukkan



hasil



yang



signifikan terkait dengan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya 3. Menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan penulisannya 4. Pada jurnal ini terapat penutup atau kesimpulan sehingga si pembaca dapat memahami secara jurnal tersebut 5. Dari aspek ruang lingkup isi jurnal sudah sangat jelas, tidak hanya satu pendapat ahli yang dicantumkan dalam jurnal namun ada beberapa sehingga pembaca lebih memahami isi dari Kelemahan Penelitian Kesimpulan



jurnal tersebut 1. Tidak terdapat nomor halaman, kota terbit dan nomor ISSN. Perbedaan nilai ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan



media



gambar



berseri.



Kegiatan



pembelajarannya dirancang agar dapat merangsang,



12



membelajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir secara kritis dalam rangka mencari dan menemukan jawaban secara mandiri dari berbagai permasalahan yang dipertanyakan. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa



untuk



belajar. Permasalahan yang dijadikan topik diberikan oleh guru dan selanjutnya siswa tetap diberikan bimbingan jika menemukan kesulitan. Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Dalam pembelajaran ini siswa cenderung pasif sedangkan guru yang aktif menstransfer ilmunya kepada siswa. Guru memegang peranan penting dalam pembelajaran,



karena



pembelajaran



didominasi



ceramah oleh guru, siswa lebih banyak diberikan hafalan daripada aplikasi sehingga siswa tidak memiliki pengalaman belajarnya. Penerapan model ini



pada



proses



pembelajaran



juga



membantu



mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian



dari



pembelajaran



proses siswa



mental, tidak



akibatnya



hanya



dituntut



dalam agar



menguasai pelajaran, tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya, terlebih lagi dengan belajar di luar kelas siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan di luar kelas.



BAB IV



13



PENUTUP 1.1 Kesimpulan Perbedaan nilai ini terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Think Talk Write berbantuan media gambar berseri.



Kegiatan



pembelajarannya



dirancang



agar



dapat



merangsang,



membelajarkan, dan mengajak siswa untuk berpikir secara kritis dalam rangka mencari dan menemukan jawaban secara mandiri dari berbagai permasalahan yang dipertanyakan. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator dan membimbing siswa untuk belajar. Permasalahan yang dijadikan topik diberikan oleh guru dan selanjutnya siswa tetap diberikan bimbingan jika menemukan kesulitan. Sedangkan pada kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Dalam pembelajaran ini siswa cenderung pasif sedangkan guru yang aktif menstransfer ilmunya kepada siswa. Guru memegang peranan penting dalam pembelajaran, karena pembelajaran didominasi ceramah oleh guru, siswa lebih banyak diberikan hafalan daripada aplikasi sehingga siswa tidak memiliki pengalaman belajarnya. Penerapan model ini pada proses pembelajaran juga membantu mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran siswa tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya, terlebih lagi dengan belajar di luar kelas siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan di luar kelas. 1.2 Rekomendasi Bagi Sebagian siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik diharapkan kemampuan ini ditingkatkan sehingga para siswa dan untuk siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah sangat baik diharapkan mampu mempertahankan kemampuan tersebut agar dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah dengan tepat baik di dalam pembelajaran maupun di dunia nyata. DAFTAR PUSTAKA



14



https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/view/3220 https://jtlee.ejournal.unri.ac.id/index.php/JTLEE/article/view/5394 ( Diakses pada Kamis, 12 September 2019 )



15