CJR PPG [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

CRITICAL JURNAL REVIEW MK Pertumbuhan Perkembangan dan Belajar Gerak



D I S U S U N OLEH :



NAMA : BAGAS FIRMANSYAH NIM : 6202411009 KELAS : PJKR2-C 2020 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN



PEND. JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TA.2020-2021



KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah CJR dari Jurnal untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Pertumbuhan dan Belajar Gerak ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi Saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.



Medan, Mei 2021 Penulis



BAGAS FIRMANSYAH



i



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR........................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN..................................................................................3 A. RASIONALISASI PENTINGNYA CJR...............................................3 B. TUJUAN PENULISAN



CJR..................................................................3 C. MANFAAT PENULISAN CJR..............................................................3 D. IDENTITAS



JURNAL............................................................................3 BAB II RINGKASAN JURNAL.....................................................................4 A. RINGKASAN ISI JURNAL.....................................................................4 B. PENUTUP................................................................................................5 BAB III ANALISIS JURNAL..............................................................................6 A. PEMBAHASAN......................................................................................6 B. KELEBIHAN..........................................................................................6 C. KEKURANGAN.....................................................................................6 BAB IV KESIMPULAN & SARAN....................................................................7 A. KESIMPULAN........................................................................................7 B. SARAN...................................................................................................7



DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8



ii BAB I PENDAHULUAN



      A.      Rasionalisasi pentingnya CJR Menerima kritikan dengan sabar merupakan salah satu kejadian yang sering kita temui. Di satu sisi, kita tahu bahwa kritikan adalah salah satu sarana untuk mengevaluasi diri. Tapi di sisi lain, kita sering tidak menyukai kritikan tersebut. Apalagi kalau kritik tersebut datang dari orang yang kurang cocok sama kita. Memang sih, secara alami diri kita akan merespon kritikan dengan mekanisme pertahanan diri alias defensif. Otak kita punya respon fight or flight. That's why, ketika seseorang dikritik, responnya seringkali mengabaikan atau malah nyerang balik pengkritik. Padahal banyak manfaat yang bisa kita ambil dari suatu kritikan. Selain bisa untuk introspeksi, menerima kritik juga udah pasti melatih kita untuk sabar serta mengendalikan kecenderungan defensif. Kerennya lagi, kritikan justu bermanfaat untuk kesuksesan kita.



B.       Tujuan Penulisan CJR Tujuan penulisan cjr dapat bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Mengulas isi sebuah jurnal. 2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam jurnal. 3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab dari sebuah jurnal. 4. Membandingkan isi jurnal pada keadaan nyata dan lingkungan sekitar.



C. Manfaat CJR Adapun manfaat Critical Jurnal Review ini adalah: 1.         Untuk memenuhi tugas mata kuliah Motor Control Dalam Olahraga. 2.         Untuk menambah pengetahuan tentang Motor Control Dalam Olahraga. 3.         melatih mahasiswa dalam berpikir kritis untuk mencari informasi yang ada di jurnal. 4.         Menambah wawasan dan melatih mahasiswa dalam pengetahuan, cara mengerjakan critical jurnal review.



D.      Identitas Artikel dan Journal yang di review Jurnal I a.  Judul Artikel          : Meningkatkan Kemampuan Gerak Dasar Dan Kognitif Anak Melalui Senam Irama (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Riyadush Sholihin Margahayu Kota Bandung) b. Nama Jurnal            :  Journal of physical education, sport health and reactions c. Kota Terbit : Bandung. d. Nomor ISSN           : 1412-565X       e  Edisi Khusus No. 1,  Agustus 2011 f. Alamat Situs            : http://download.portalgaruda.org/article.                                       php?article=100873&val=1492



Jurnal II a.  Judul Artikel          : Penerapan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain Terhadap Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan Kesehatan (Studi Pada Siswa Putra Kelas Vii Smp Negeri 1 Balongpanggang Gresik) b. Kota Terbit              : Surabaya. c. Nomor ISSN           : 2338-798X       d. Edisi Khusus           : Volume 04 Nomor 01      Tahun 2016, 148 - 15 e. Alamat Situs            :http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan jasmani/issue/archive



BAB II RINGKASAN ISI ARTIKEL



A.      Pendahuluan Kemampuan gerak dasar merupakan kemampuan yang berguna dan dibutuhkan anak dalam kehidupannya sehari-hari. Namun pada zaman modern dengan berbagai bentuk kemajuan tekhnologi seperti sekarang ini, kebanyakan anak memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dengan cara menikmati fasilitas yang telah tersedia, dibandingkan untuk melakukan aktivitas yang harus menggerakkan otot. Kegiatan fisik dengan menggunakan olah tubuh dimaksudkan agar peserta didik mempunyai perkembangan gerak tubuh yang selaras dan harmonis sehingga kelak mempunyai kemampuan  perkembangan gerak yang baik. Salah satu cara untuk mengembangkannya adalah melalui senam irama. Senam irama adalah satu jenis senam yang dilakukan dengan mengikuti irama musik atau nyanyian. Usia anak merupakan usia yang penting untuk meningkatkan gerak dasar, dalam hal ini perlu adanya perhatian khusus sehingga mereka bisa tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat usia dan perkembangan gerak dasar mereka yang sudah mulai berkembang sesuai karakter dan kompetensinya, terutama pada anak kelas VII Sekolah Menegah Pertama yang usianya 12-13 tahun. Karena usia ini anak sudah mulai berpikir kritis terhadap keterampilan yang diperoleh, tidak hanya itu anak usia 1315 tahun sudah dituntut menggunakan kekuatan dan keuletannya sebagai dasar keterampilannya.



Mengingat karakteristik anak kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang masih dalam masa transisi dari kelas VI Sekolah dasar, pola pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak tersebut yaitu dengan pendekatan bermain. Hal ini dikarenakan, pada anak Sekolah Dasar masih terlihat aktif bermain, sehingga materi yang disampaikan nantinya berjalan dengan efektif dan menyenangkan bagi siswa. Pada dasarnya anak telah mempunyai kemampuan gerak dasar yang telah dimiliki sejak lahir atau bawaan. Gerak dasar pada anak ini adalah gerak dasar motorik yaitu gerak dasar lokomotor, non lokomotor (stabilitas) dan manipulatif. Anak usia sekolah dasar merupakan individu yang selalu aktif melakukan pemberontakan baik dengan dirinya sendiri, maupun terhadap lingkungan sekitarnya. Mereka tidak hanya selalu ingin tahu tentang sesuatu, tetapi mereka juga selalu ingin mencoba dan mengalami, mereka juga merupakan individu yang aktif dalam bergerak seperti berlari, melompat, melempar, menangkap sampai koordinasi.



B.       Deskripsi Isi



Jurnal I Kondisi obyektif kemampuan gerak dasar dan kognitif anak TK Riyadhus Sholihin sebelum dilakukan tindakan masih rendah/kurang. Ketika pelaksanaan senam irama anak bergerak mengikuti irama lagu. Gerakan yang ada di dalam senam irama ini memberikan stimulus kepada anak agar anak dapat bergerak sendiri mengikuti irama lagu. Adapun hasil dari observasi kemampuan gerak dasar dan kognitif anak setelah tindakan, mengalami perubahan atau peningkatan secara bertahap dalam setiap siklusnya. Berdasarkan   hasil   penelitian   dapat   disimpulkan   bahwa   melalui   senam    irama kemampuan  gerak  dasar  dan  kognitif  anak  dapat  meningkat  secara  bertahap  pada setiap siklusnya. Menurut para pakar pendidikan, anak yang cerdas bukan hanya anak yang lancar membaca atau menjadi seperti Albert Einstein. Anak yang cerdas adalah anak yang berkembang secara baik seluruh kemampuan dirinya, baik aspek kognitifnya, moralnya, sosial emosionalnya dan juga fisikmotoriknya yang memungkinkan anak dapat terampil bergerak. Seorang anak yang mempunyai fisikmotorik yang baik akan memungkinkan anak suka dan dapat bergerak, misalnya memanjat, berlari, melompat dan lain sebagainya. Melalui senam irama kemampuan gerak dasar dan kognitif anak mengalami peningkatan secara bertahap. Metode senam irama sangat cocok diterapkan di TK karena sesuai dengan karakteristik perkembangan anak TK yang sangat aktif, menyukai musik dan senang meniru.



Jurnal II Berdasarkan beberapa kali pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti di SMP Negeri 1 Balongpanggang, pada saat proses pembelajaran PJOK, siswa terlihat kurang aktif dalam melaksanakan tugas gerak yang diberikan oleh guru, sehingga tingkat perkembangan gerak dasar akan terhambat. Sedangkan pada hakekatnya keterampilan gerak dasar anak usia kelas VII SMP haruslah sudah berkembang sesuai dengan kompetensinya yaitu anak mulai memperlihatkan keterampilan manipulatif yang menyerupai keterampilan gerak dasar orang dewasa. Mereka mulai memperlihatkan kematangan gerakan-gerakan secara kompleks. Mengingat karakteristik anak kelas VII Sekolah Menengah Pertama yang masih dalam masa transisi dari kelas VI Sekolah dasar, pola pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak tersebut yaitu dengan pendekatan bermain. Hal ini dikarenakan, pada anak Sekolah Dasar masih terlihat aktif bermain, sehingga materi yang disampaikan nantinya berjalan dengan efektif dan menyenangkan bagi siswa.



BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS



A.      Pembahasan Isi Jurnal



Jurnal I Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. Berkaitan dengan perkembangan fisik, Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956 dalam Yusuf, 2006: 101) mengemukakan bahwa: Perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu (1) sistem syaraf, yang sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; (2) otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; (3) kelenjar endokrin, yang menyebabkan munculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan (4) struktur fisik/tubuh, yang meliputi tinggi, berat dan proporsi. Lebih lanjut, Samsudin (2005: 5) mengungkapkan bahwa aktivitas atau kondisi bergerak pada anak TK sangat tinggi (dominan) berdasarkan hasil pengamatan 70-80% anak TK melakukan gerak pada proses belajarnya. The Dietary Guidelines (2005) dari The Department of Health and Human Services (HHS) mengungkapkan bahwa setiap anak usia 2 tahun atau lebih harus melakukan kegiatan fisik tingkat menengah-sulit selama 60 menit setiap harinya. (http;//www.kidshealth.org/Kids and Exercise/Januari/2008). Namun pada zaman modern dengan berbagai bentuk kemajuan tekhnologi seperti sekarang ini, kebanyakan anak memilih untuk lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain dengan cara menikmati fasilitas yang telah tersedia, dibandingkan untuk melakukan aktivitas bermain yang harus menggerakkan otot. seperti yang diungkapkan oleh Solehuddin (2000: 52) “rasa aman secara psikologis merupakan suatu persyaratan untuk dapat membuat anak mau dan mampu mengekspresikan dirinya secara optimal”. Melalui kegiatan senam irama, anak akan dapat terlibat langsung dalam pengalaman belajar yang bermakna melalui aktivitas fisik, bermain dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana.



Jurnal II Pada dasarnya tujuan pembelajaran gerak berupa keterampilan. Keterampilan tersebut dapat diketahui dari bagaimana peserta didik dapat menyelesaikan tugas gerak tertentu dengan tingkat keberhasilan tertentu.Belajar gerak merupakan proses untuk memperoleh pengetahuan yang diiringi dengan praktik



atau pengalaman untuk mendorong kearah perubahan yang relatif permanen untuk menghasilkan gerak yang terampill. Mengacu pada pernyataan di atas pembelajaran mencerminkan 4 hal pokok yaitu: pembelajaran adalah suatu proses dari memperoleh kemampuan untuk suatu gerak yang terampil; pembelajaran dapat diperoleh dari pengalaman atau praktik; pembelajaran tidak dapat diukur secara langsung; Hasil belajar yang didapat relatif permanen (Ma’mun dan Saputra, 2000 : 45B.       Kelebihan dan Kekurangan isi Artikel Journal



1. Dilihat dari aspek face value journal yang di review adalah jurnal yang di review memiliki  isi yang lebih ringkas dan tidak banyak menjelaskan secara lebih detail tentang motor control 2. Font yang digunakan adalah callisto sehingga membuat pembaca merasa tidak nyaman dikarenakan font tersebut penulisannya sangat buram dan tidak detail dalam setiap huruf yang digunakan 3. Isi artikel yang dibahas tidak terlalu spesifik dalam pembahasan motor control, apa yang dimaksud dengan motor control dan apa pandangan menurut para ahli tentang motor control tersebut 4. Dari aspek tata bahasa yang digunakan sudah sangat baik sehingga bahasa yang digunakan bisa membuat pembaca mengerti isi dari jurnal yang dibuat penulis.. 5. Dilihat dari pembahasan jurnal yang pertama tidak ada membahas tentang pendidikan jasmani 5. Di Jurnal no dua Tidak ada di jelaskan mengenai perkembangan fisik melalui aktivitas fisik. 6. Di Jurnal no dua lebih fokus membahas mengenai media pembelajaran ataupun metode pembelajaran.



BAB IV



PENUTUP



A.      Kesimpulan Simpulan yang dapat diambil dari jurnal pertama adalah Kemampuan gerak dasar anak TK Riyadush Sholihin setelah dilakukan tindakan senam irama yang telah dirancang peneliti bersama guru mengalami peningkatan yang bertahap setiap siklusnya. Kemampuan gerak dasar yang dimaksud adalah (1) berlari yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi: tungkai dari samping, lengan, dan tungkai dari belakang, (2) berjalan yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi: tungkai dari depan dan lengan, (3) melompat yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi: lengan, togok, serta tungkai dan paha, (4) memutar yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi: lengan, tangan, tungkai dan kepala (5) membungkuk yang mempunyai komponen gerak dasar meliputi: togok, tangan dan tungkai. Serta dengan adanya penelitian ini kegiatan senam irama di TK Riyadush Sholihin menjadi lebih terarah. Simpulan yang dapat diambil dari jurnal kedua dan ketiga adalah besarnya pengaruh penerapan permainan tradisional model pembelajaran dengan pendekatan bermain terhadap peningkatan terhadap gerak dasar motorik



B.       Rekomendasi Rekomendasi diberikan kepada guru agar lebih memperhatikan dan mempersiapkan kegiatan senam irama sebelum pelaksanaan, ketika pelaksanaan senam irama guru perlu lebih bersabar karena setiap anak memiliki perkembangan dan pertumbuhan yang berbeda dan setiap anak memiliki jangka waktu sendiri dalam menguasai suatu kemampuan serta agar guru tidak pernah bosan untuk memberikan dukungan/motivasi kepada anak, dan saat memberikan penilaian perkembangan peningkatan kemampuan gerak dasar dan kognitif sebaiknya guru memiliki format penilaian khusus untuk menilai perkembangan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak, bagi sekolah hendaknya mensosialisasikan kepada guru lain bahwa Senam Irama, Penerapan Model Pembelajaran Dengan Pendekatan Bermain, Dan Permainan Tradisional dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar dan kognitif anak, bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti dengan memperluas aspek kemampuan gerak dasar dan kognitif yang lain sehingga menjadi lebih komprehensif.



DAFTAR PUSTAKA



Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rieneka Cipta. Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Ayahbunda. (1998). Dari A Sampai Z Tentang Perkembangan Anak (Buku Pegangan Untuk Pasangan Muda). Jakarta: PT Gaya Favorit Press. Carole Williams Brown. (2010). “Maternal Alcohol Consumption During Pregnancy and Infant  Social, Mental, and Motor Development.” Journal of Early Intervention. (32). 2.